Disusun Oleh:
JAKARTA
2021
BERITA ACARA SEMINAR
Mentor, Coach,
Penguji,
Eustachius Soeprihanto,S.H.,M.H.
19610606 199803 1 011
i
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji, Coach,
Mengetahui,
Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Manajemen dan Kepemimpinan
Badan Diklat Kejaksaan RI
ii
NIP. 19731129 19990303 1 001
KATA PENGANTAR
iii
3. Bapak Dr.Setyo Utomo,S.H.,M.Hum.,M.Kn selaku Kabid
Penyelenggara Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan
Diklat dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia
4. Bapak Eustachius Soeprihanto, S.H., M.H., selaku Penguji yang
telah memberikan masukan dan kritik yang membangun di dalam
rangka melaksanakan Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN);
5. Bapak Lingga Nuarie,S.H., M.H., selaku mentor yang telah banyak
membantu dalam penulisan dan penyusunan dengan memberikan
pengarahan, bimbingan dan pemberian saran-saran yang sangat
diperlukan dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini serta
berterima kasih atas waktu, tenaga dan ilmu yang telah diberikan
kepada penulis untuk kebaikan penulisan karya ini.
6. Ibu Netty Lilis Suryani Silaen, S.H., M.H., selaku coach yang telah
membimbing dan menjadi fasilitator di dalam rangka membuat
Rancangan aktualisasi ini.
7. Penyelenggaraan Diklat dan Widya Iswara yang telah memberikan
ilmu selama mengikuti diklat Latsar Golongan III.
Dengan keterbatasan pengalaman, pengetahuan maupun tinjauan
pustaka, penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan dan perlu pengembangan lebih lanjut agar benar-benar
bermanfaat. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar laporan
aktualisasi ini lebih sempurna.
Akhir kata penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua terutama untuk kemajuan Korps
Adhyaksa kedepannya.
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktualisasi berasal dari kata dasar “aktual” yang berarti
nyata/benar-benar terjadi/sesungguhnya ada. Aktualisasi adalah suatu
bentuk kemampuan peserta dalam menerjemahkan teori ke dalam
praktik, mengubah konsep menjadi konstruksi, menjadikan gagasan
sebagai kegiatan (realita). Dalam merancang aktualisasi, setiap
peserta dituntut untuk:
a. Mengidentifikasi, menyusun dan menetapkan isu atau
permasalahan yang terjadi dan harus segera dipecahkan;
b. Mengajukan gagasan pemecahan isu/masalah dengan
menyusunnya dalam daftar rencana, tahapan, dan output
kegiatan;
c. Mendeskripsikan keterkaitan antara isu dan kegiatan yang
diusulkan dengan substansi mata pelatihan Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government, dalam satu atau
keseluruhan persfektif mata kuliah, baik secara langsung
ataupun tidak langsung;
d. Mendeskripsikan rencana pelaksanaan kegiatan dan kontribusi
hasil kegiatan yang didasari aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
serta,
e. Mendeskripsikan hasil kegiatan yang dilandasi oleh substansi
mata pelatihan terhadap pencapaian visi, misi, tujuan
organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi.
1
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Sementara itu menurut Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia (LAN RI), Pelayanan Publik merupakan suatu pemberian
layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau
organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
Dalam memberikan pelayanan publik, seorang ASN perlu
mengetahui bahwa pelayanan publik yang baik juga harus didasari
pada prinsip-prinsip yang digunakan untuk merespon berbagai
kelemahan yang ada pada birokrasi, yakni:
a. Partisipatif;
b. Transparan;
c. Responsif;
d. Tidak Diskriminatif;
e. Mudah dan Murah;
f. Efektif dan Efisien;
g. Aksesibel;
h. Akuntabel; dan,
i. Berkeadilan.
Salah satu prinsip dari Pelayanan Publik adalah Transparan.
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga
negara untuk mengetahui segala hal yang terkait pelayanan publik
yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan, prosedur, biaya,
dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses yang sebesar-
2
besarnya untuk memertanyakan dan menyampaikan pengaduan
apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang
diselengarakan oleh pemerintah.
Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS merupakan salah satu
wadah untuk membentuk atau membina calon pegawai negeri sipil.
Diklat ini merupakan syarat bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS)
untuk dapat diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Selain itu,
diklatsar CPNS ini merupakan diklat yang strategis untuk mewujudkan
PNS sebagai bagian ASN menjadi profesional. Diklat ini dilaksanakan
untuk membentuk integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Selain itu juga memberi pengetahuan dasar tentang sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya
organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya
sebagai pelayan masyarakat. Keseluruh pemahaman tersebut
diperlukan guna pembentukan nilai nilai dasar dari profesi PNS yakni
meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) demi mewujudkan PNS yang berintegritas
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana harapan
masyarakat pada umumnya.
Pola diklat ini sangat inovatif dan terintegrasi, dengan
memadukan pembelajaran di tempat pelatihan dan tempat kerja
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi,
menerapkan, dan mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi
suatu kebiasaan (Habituasi) dan merasakan manfaatnya, sehingga
terpatri dalam dirinya sebagai PNS yang professional sesuai bidang
tugasnya. Hal ini didasarkan pada kebutuhan akan PNS yang
profesional dan mengingat kebutuhan akan pelayanan hukum pada
masyarakat di Indonesia juga berkembang. Pola diklat ini meliputi
sistem on campus dan sistem off campus dengan menanamkan nilai-
nilai dasar ASN (ANEKA) sebagai pedomannya. Pelaksanaan pola ini
3
sejalan dengan visi dan misi kejaksaan yang ingin meningkatkan
pelayanan publik di bidang hukum dengan bertanggung jawab.
4
b. Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang
lainnya, terutama terkait dengan upaya penegakan hukum.
c. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum
dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien,
serta penghargaan terhadap hak-hak publik;
d. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur
organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi manajemen
terutama pengimplementasian program quickwins agar dapat
segera diakses oleh masyarakat, penyusunan cetak biru (blue
print) pembangunan sumber daya manusia Kejaksaan jangka
menengah dan jangka Panjang tahun 2025, menerbitkan dan
menata kembali manajemen administrasi keuangan, peningkatan
sarana dan prasarana, serta peningkatan kesejahteraan pegawai
melalui tunjangan kinerja atau remunerasi, agar kinerja
Kejaksaan dapat berjalan lebih efektif, efisien, transparan,
akuntabel dan optimal.
e. Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh, profesional,
bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas pokok, fungsi dan wewenang, terutama dalam upaya
penegakan hukum yang berkeadilan serta tugas-tugas lainnya
yang terkait.
5
B. Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya (Lembaga Administrasi Negara, 2014).
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik. Adapun indikator yang terdapat pada nilai dasar
akuntabilitas yaitu:
a. Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai luhur. Dengan adanya
integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi
dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang undang,
kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya
integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan
keyakinan kepada publik dan atau stakeholder.
b. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab atau responsibilitas institusi dan perorangan
memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga, bahwa
ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan,
karena adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas
keputusan yang telah dibuat.
c. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan
harus dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan pada
lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus
dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak akan
menjadi optimal.
d. Kejelasan dan Laporan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan
dan mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok
6
dalam melaksanakan wewenang dan tanggungjawabnya,
mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang
menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian,
fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan,
peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu
maupun organisasi.
e. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.
f. Kejujuran
Kejujuran mencerminkan adanya akuntabilitas personal.
Kejujuran diperlukan dalam setiap melaksanakan tugas yang
dibebankan kepada individu.
g. Transparansi dan Akses Informasi
Semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan informasi
publik. Keterbukaan informasi memungkinkan adanya
ketersediaan (aksesibilitas) informasi bersandar pada beberapa
prinsip, yaitu: (1) Maksimum Access Limited Exemption (MALE),
dimana semua informasi bersifat terbuka dan bias diakses
masyarakat, kecuali informasi yang dapat merugikan
kepentingan publik; (2) Permintaan tidak perlu disertai alasan; (3)
Mekanisme yang sederhana, murah dan cepat; (4) Informasi
harus utuh dan benar; (5) Informasi proaktif; (6) Perlindungan
pejabat yang beritikad baik.
h. Menghindari Praktek Kecurangan dan Perilaku Koruptif
Tiga cabang utama dari fraud tree adalah: (1) kecurangan tindak
pidana korupsi, (2) kecurangan penggelapan asset (asset
misappropriation), dan (3) kecurangan dalam laporan keuangan
7
(fraudulent statement). Sebagai seorang ASN yang akuntabel
harus terhindar dari praktek kecurangan dan perilaku korup.
i. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara
Setiap PNS harus memastikan bahwa penggunaan sumber daya
milik negara sesuai dengan prosedur yang berlaku, dilakukan
secara bertanggung jawab dan efisien, serta pemeliharaannya
secara benar dan bertanggung jawab.
j. Penyimpanan/Penggunaan Data Serta Informasi Pemerintah
Informasi dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta
dilaporkan oleh pemerintah harus relevan, dapat dipercaya,
dapat dimengerti, serta dapat diperbandingkan, sehingga dapat
digunakan sebagaimana mestinya oleh pengambil keputusan
dan dapat menunjukkan akuntabilitas publik.
k. Mengatasi Konflik Kepentingan
Konflik Kepentingan adalah situasi yang timbul dimana tugas
publik dan kepentingan pribadi bertentangan. Tidak masalah jika
seseorang mempunyai konflik kepentingan, tetapi bagaimana
seseorang tersebut menyikapinya.
4. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati
bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan
persatuan–kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui
8
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa;menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia;mengembangkan sikap tenggang rasa.
5. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar
etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang ASN,
yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara
Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
9
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karir.
6. Komitmen Mutu
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah
tidak sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda
tetapi ada beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu
seperti :
a. Efektif (tepat sasaran) yaitu tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja.
b. Efisien (tepat guna) yaitu tingkat ketepatan realisasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur,
dan mekanisme yang keluar alur.
c. Inovatif yaitu perubahan yang diciptakan untuk mencapai
keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.
d. Berorientasi mutu yaitu setiap kegiatan atau program yang
dilakukan diarahkan untuk pencapaian standar mutu.
7. Anti Korupsi
Korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara. Anti korupsi dapat diidentifikasi ke dalam
9 (sembilan) nilai yang terdiri dari Nilai-nilai anti korupsi antara
lain:
a. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan
sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak
berbohong dan tidak curang.
10
b. Kepedulian
Peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
c. Kemandirian
Mandiri berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya tidak
banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan
Disiplin adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab
Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
f. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam
kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan,
daya kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan
Gaya hidup yang sederhana yaitu dibiasakan untuk tidak
hidup boros.
h. Keberanian
Dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran.
i. Keadilan
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.
C. Nilai-Nilai Organisasi
Adapun Nilai – Nilai Organisasi yang tercantum di dalam
Organisasi Kejaksaan adalah :
1. Satya yang berarti Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur
baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan
keluarga maupun sesama manusia.
11
2. Adhi yang memiliki arti Kesempurnaan dalam bertugas dan
berunsur utama pemilikan rasa tanggung jawab baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, terhadap keluarga dan terhadap
sesama manusia.
3. Wicaksana yang memiliki arti Bijaksana dalam tutur kata dan
tingkah laku khususnya
1. Manajemen ASN
Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.
8. Pelayanan Publik
Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah, dan
di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/ jasa, baik
12
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam undang-undang
Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.
9. Whole of Government
Whole of Government (WoG) didefinisikan sebagai “Suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan
untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan
diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat
antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut
perubahan perilaku.
Model pendekatan WoG memiliki sejumlah tantangan yang
meliputi kekurangan dan hambatan (barrier) sehingga
menyebabkan WoG tidak dapat dilanjutkan atau terhenti ditengah
jalan dan pada akhirnya kembali ke cara lama. Kekurangan-
kekurangan WoG adalah memerlukan waktu lama, relatif mahal
(costly), tidak selalu cocok dengan wicked problems yang akan
ditangani, dan hasilnya sulit diukur. Kekurangan-kekurangan ini
pada akhirnya dapat menjadi dorongan untuk kembali ke cara
lama. Hambatan WoG terutama disebabkan oleh tujuan, prioritas
dan akuntabilitas yang tidak jelas, benturan agenda dan
kepentingan sehingga tidak dapat tercipta kolaborasi, ego sektoral
antar instansi dan insentif yang rendah.
Hal ini masih ditambah dengan persoalan-persoalan lain
seperti: struktur hierarki kewenangan, tugas pokok dan fungsi serta
struktur anggaran yang sifatnya kaku (rigid) sehingga tidak mudah
diintegrasikan. Koordinasi saja ternyata tidak cukup untuk
mengatasi wicked problems, sehinggadiperlukan upaya lebih besar
13
lagi yaitu kolaborasi. Perbedaan antara koordinasi
dengankolaborasi adalah: koordinasi merupakan kerjasasama intra
dan inter instansi di dalam suatu jejaring kerja tetapi masing-
masing instansi masih memiliki agenda, kepentingan dan
tujuanorganisasinya masing-masing, sementara kolaborasi adalah
kerjasama intra dan inter instansidi dalam jejaring kerja
berdasarkan satu agenda, kepentingan dan tujuan bersama.
Agenda dantujuan bersama, kolaborasi, jejaring kerja dan integrasi
adalah faktor determinan bagi terselenggaranya WoG. Inti dari
WoG menurut Haligan (2011) adalah “koordinasi–kolaborasi secara
integratif serta manajemen berbagai tugas dan fungsi-fungsi di
dalam organisasi tanpa adanya kontrol hierarkis di antara sesama
partisipan yang ditujukan untuk memperoleh suatu hasil (outcome)
yang tidak dapat dicapai apabila bekerja sendiri”.
E. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar Profesi PNS ini di antaranya adalah:
a) Untuk mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar PNS yang terdiri
dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi sebagai nilai dasar yang wajib tertanam di
dalam jiwa setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya selama habituasi di satuan kerja masing-masing;
b) Untuk mengaktualisasikan sekaligus mewujudkan kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI yang meliputi Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government yang semuanya
wajib dimiliki oleh ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya
di satuan kerja masing-masing sebagai Aparatur Sipil Negara
sebagaimana telah diamanatkan dalam Pasal 10 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
c) Untuk menganalisis isu yang diangkat di dalam rancangan
aktualisasi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi sub bagian
14
umum dan keuangan di lingkungan Kejaksaan Negeri Sumba
Timur agar berjalan sesuai dengan nilai-nilai dasar profesi PNS
serta keududukan dan peran PNS dalam NKRI sebagaimana
yang telah diinternalisasikan sebelum habituasi sehingga
nantinya dapat diaktualisasikan selama masa habituasi di
satuan kerjanya.
1. Manfaat
a) Peserta Latsar
Memberikan wawasan mengenai rencana aktualisasi nilai-
nilai dasar ANEKA serta kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI di unit kerja. Selain itu, dengan dibuatnya rancangan
aktualisasi ini diharapkan Peserta Pelatihan Dasar (Latsar)
CPNS dapat mengetahui dampak-dampak dari kurang
optimalnya pelaksanaan tugas di satuan kerja peserta;
b) Coach
Sebagai bahan arahan dan bimbingan serta proses
pengawasan pada pembuatan laporan rancangan aktualisasi
serta laporan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN serta
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI di satuan kerja;
c) Mentor
Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan dan saran yang
konstruktif untuk peningkatan pelaksanaan tugas di satuan
kerja;
d) Satuan Kerja
Memberikan kontribusi untuk menunjang kinerja para
pegawai di satua kerja;
e) Organisasi/Kejaksaan RI
Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan dan
kepustakaan khususnya bagi Badan Pendidikan dan
Pelatihan Kejaksaan RI.
15
16
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang dan keinginan organisasi agar
dapat mencapai visi dan misinya maka perlu dilakukan suatu
pengamatan isu-isu aktual yang sedang terjadi di unit kerja dalam
rangka penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang tepat dan
disesuaikan dengan Nilai-Nilai Dasar ASN serta Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI untuk mengatasi isu-isu aktual tersebut
sehingga dapat mencapai visi dan misi organisasi secara optimal.
Isu yang sekiranya dapat diproyeksikan pada Kejaksaan Negeri
Sidoarjo, antara lain sebagai berikut:
- Pelayanan Publik
Tidak adanya alur pengembalian barang bukti bidang pidana
khusus pada Kejaksaan Negeri Sidoarjo (Pelayanan Publik)
Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tata cara
pengambilan barang bukti Kejaksaan Negeri Sidoarjo.
(Pelayanan Publik)
- Manajemen ASN
Belum optimalnya digitalisasi dan barcode tahap penuntutan
Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sidoarjo.
(Manajemen ASN)
Belum optimalnya penataan pengadministrasian surat pada
Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sidoarjo.
(Manajemen ASN)
Belum optimalnya pengisian buku register perkara pada
bidang pidana khusus (Manajemen ASN).
17
- Whole of Government
Sulitnya Penyidik dari Kepolisian,PPNS(Penyidik
Pajak,beacukai)dalam hal pemenuhan petunjuk dari Jaksa
Peneliti atas kekurangan kelengkapan syarat materiil dan
formil
18
BOBOT KETERANGAN
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya
19
Berdasarkan analisis kriteria isu dengan menggunakan alat
analisis AKPK diatas maka diambil 3 (tiga) nilai tertinggi, yaitu:
1. Belum optimalnya digitalisasi dan barcode tahap penuntutan pada
Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sidoarjo.
(Manajemen ASN)
2. Belum optimalnya pengisian buku register perkara pada bidang
pidana khusus (Manajemen ASN).
3. Belum optimalnya penataan pemgadministrasian surat pada ordner
Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Sidoarjo.
(Manajemen ASN)
- Analisis Kualitas Isu dengan USG
Dari ketiga isu tersebut kemudian dilakukan analisis lanjutan,
yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG. Adapun USG
(kualitas isu) yaitu:
1. Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti;
2. Seriousness : seberapa serius atau gawat isu itu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan;
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
11. Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diharapkan dari Isu yang
Diangkat
Kondisi saat ini :
Belum dilakukannya digitalisasi pengarsipan berkas tahap
penuntutan, sehingga terjadi kesulitan untuk mencari berkas
perkara yang masuk dalam tahapan
pelimpahan,persidangan,eksekusi maupun upaya hukum.
Belum adanya pelabelan barcode qr code pada ordner pengarsipan
administrasi
21
Kondisi yang diharapkan :
Optimalnya penggunaan digitalisasi dan barcode tahap penuntutan
pada Seksi Tindak Pidana Khusus.
Memudahkan dalam pencarian berkas tahapan penuntutan yang
sedang dalam proses persidangan ,eksekusi,maupun upaya hukum
Dengan adanya digitalisasi dan barcode pada ordner tahapan
penuntutan yang dapat mempermudah pimpinan untuk melakukan
kontrol dan Jaksa lebih mudah dalam melakukan pencarian berkas
administrasi yang dibutuhkan.
22
B. Judul, Mentor, Coach Peserta Latsar dan Stakeholder
1. Judul : optimalisasi pengarsipan administrasi
tahap penuntutan dengan digitalisasi barcode bidang
pidana khusus kejaksaan negeri sidoarjo
2. Mentor
Nama : Lingga Nuarie,S,H.,M.H
NIP : 19850114 200912 1 001
Pangkat/Golongan : Jaksa Muda / (III/d)
Jabatan : Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus
3. Coach
Nama : Netty Lilis Suryani Silaen,S.H.,M.H
NIP : 19701111 19903 2 010
Pangkat/Golongan : Jaksa Utama Pratama / (IV/b)
Jabatan : Coach Badan Diklat Kejaksaan
4. Peserta
Nama : Dwi Indah Widya Pratiwi, S.H.
Pangkat/Golongan : Yuana Wira TU (III/a)
Jabatan : Staff Bidang Pidana Khusus
NIP / NRP :199607092020122025 / 62196376
Unit Satuan Kerja : Kejaksaan Negeri Sidoarjo
Pendidikan Terakhir : S-1 Hukum
5. Stakeholder
Stakeholder internal dalam program Diklat Dasar CPNS Golongan III/a
Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2021 terdiri dari masyarakat umum,
instansi pemerintah dan pegawai Kejaksaan Negeri Kota Malang serta
pihak lain yang terkait.
23
C. Rencana Kegiatan (Jumlah Kegiatan)
25
6) Melaporkan update pengarsipan berkas tahap penuntutan
secara digial kepada kasi Pidsus setiap minggu
a. Menghadap Kasi Pidsus selaku Pimpinan pada bidang pidana
khusus;
b. Menunjukan hasil pengarsipan secara digital perkara tahap
penuntutan dari google drive.
26
e. Anti Korupsi
Dengan berkonsultasi kepada pimpinan terkait penggunaan
digitalisasi dan barcode administrasi tahap penuntutan berarti
saya telah bersikap jujur, disipilin, kerja keras dan penuh
tanggungjawab dan akan terhindar dari perbuatan korupsi.
f. Manajemen ASN
Dengan berkonsultasi kepada pimpinan terkait penggunaan
digitalisasi dan barcode administrasi tahap penuntutan berarti
saya telah memahami kedudukan, hak dan kewajiban sebagai
ASN
g. WoG
Koordinasi dengan atasan langsung terkait habituasi rancangan
aktualisasi mencerminkan sebuah hubungan kerja yang sinergis
untuk kemajuan bersama.
27
e. Anti Korupsi
Dengan berkonsultasi kepada pimpinan terkait penggunaan
digitalisasi dan barcode tahap penuntutan berarti saya telah
bersikap jujur, disipilin, kerja keras dan penuh tanggungjawab
dan akan terhindar dari perbuatan korupsi.
f. Manajemen ASN
Dengan berkonsultasi kepada pimpinan terkait penggunaan
digitalisasi dan barcode tahap penuntutan berarti saya telah
memahami kedudukan, hak dan kewajiban sebagai ASN
g. WoG
Koordinasi dengan atasan langsung terkait habituasi rancangan
aktualisasi mencerminkan sebuah hubungan kerja yang sinergis
untuk kemajuan bersama.
28
e. Anti Korupsi
Mendaftar akun dengan kejujuran sesuai dengan data dan
informasi yang ada dan melaksanakan dengan nilai disiplin.
f. Manajemen ASN
Dengan adanya akun google drive baru maka dapat
mempermudah pengelolaan arsip serta mudah diakses oleh
setiap staf seksi yang membutuhkan arsip tersebut
g. Pelayanan Publik
Seksi Pidana Khusus sebagai penegak hukum berupaya
memberikan pelayanan kepada publik berbasis online untuk
menunjukan eksistensinya dengan berinovasi mengikuti
perkembangan zaman .
h. WoG
Membuat akun di media sosial khusus untuk bidang Pidsus
harus dikoordinasikan juga pada bidang lain di Kejaksaan Negeri
Sidoarjo
29
d. Komitmen Mutu
Penyusunan rapi, dengan tujuan mempermudah dalam pencarian
data sehingga data disusun secara efektif, efisien dan inovatif.
e. Anti Korupsi
Penyusunan data harus dilakukan dengan kejujuran sesuai
dengan data dan informasi yang diperoleh dan melaksanakan
dengan nilai disiplin.
f.Manajemen ASN
Dengan adanya penyusunan data yang sistematis dapat
menciptakan pengelolaan data yang baik dan mudah diakses oleh
setiap staf seksi yang membutuhkan
g. Pelayanan Publik
Data yang tersusun rapi dapat memudahkan dalam hal pencarian
data guna kepentingan masyarakat.
h. WoG
Penyusunan data sesuai dengan jenis file serta kegunaan file
tidak hanya untuk seksi pidana umum tetapi juga untuk sub seksi
lainnya jika dibutuhkan.
30
d. Komitmen Mutu
Penyusunan rapi, dengan tujuan mempermudah dalam pencarian
data sehingga data disusun secara efektif, efisien dan inovatif.
e. Anti Korupsi
Penyusunan data harus dilakukan dengan kejujuran sesuai
dengan data dan informasi yang diperoleh dan melaksanakan
dengan nilai disiplin.
f. Manajemen ASN
Dengan adanya penyusunan data yang sistematis dapat
menciptakan pengelolaan data yang baik dan mudah diakses oleh
setiap staf seksi yang membutuhkan
g. Pelayanan Publik
Data yang tersusun rapi dapat memudahkan dalam hal pencarian
data guna kepentingan masyarakat.
h. WoG
Penyusunan data sesuai dengan jenis file serta kegunaan file
tidak hanya untuk seksi pidana umum tetapi juga untuk sub seksi
lainnya jika dibutuhkan.
31
d. Komitmen Mutu
Mengedepankan hasil optimal untuk pengerjaan
pengadministrasian dengan tidak menunda-nunda pekerjaan agar
dapat selesai dengan optimal.
e. Anti Korupsi
Mengerjakan semua pekerjaan dengan jujur, mandiri, disiplin dan
penuh rasa tanggungjawab.
f. Manajemen ASN
Mempunyai integritas tinggi demi mendapatkan hasil yang
maksimal.
g. WoG
Menjalin komunikasi yang baik dengan pimpinan dalam
berkonsultasi atas pekerjaan yang dilakukan.
32
F. Matriks Rancangan Aktualisasi
Tidak adanya alur pengembalian barang bukti bidang pidana khusus pada Kejaksaan Negeri Sidoarjo
(Pelayanan Publik)
Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tata cara pengambilan barang bukti Kejaksaan Negeri
Sidoarjo. (Pelayanan Publik)
Belum optimalnya digitalisasi dan barcode tahap penuntutan Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan
Negeri Sidoarjo. (Manajemen ASN)
Belum optimalnya penataan pemgadministrasian surat pada Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan
Negeri Sidoarjo. (Manajemen ASN)
IDENTIFIKASI ISU
Belum optimalnya pengisian buku register perkara pada bidang pidana khusus (Manajemen ASN).
Sulitnya Penyidik dari Kepolisian,PPNS(Penyidik Pajak,beacukai)dalam hal pemenuhan petunjuk dari
Jaksa Peneliti atas kekurangan kelengkapan syarat materiil dan formil (Whole Of Government)
33
ISU YANG Belum optimalnya digitalisasi dan barcode tahap penuntutan dengan digitalisasi barcode bidang Seksi Tindak
34
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a)Mempersiapkan waktu dan a. Berkonsultasi Akuntabilitas Membentuk aparat Kegiatan ini berkontribusi
isu rancangan aktualisasi untuk mengenai Dengan meminta persetujuan kepada Kejaksaan yang dengan Tri Krama Adhyaksa,
konsultasi
rancangan handal, tangguh, yakni:
melakukan konsultasi kepada pimpinan saya telah melaksanakan
kepada atasan aktualisasi profesional,
Kasi Pidsus yang telah tanggung jawab. bermoral dan SATYA :
langsung yaitu
b)Memaparkan dan dibuat; beretika guna Setia terhadap institusi dan
kepala seksi menunjang atasan dengan
menjelaskan tentang isu yang
b.Rancangan Nasionalisme kelancaran melaksanakan perintah
Pidana Khusus
ditemukan serta rancangan aktualisasi pelaksanaan tugas yang diberikan sesuai dengan
Dengan menyampaikan dan
(Kasi Pidsus) aktualisasi atas isu tersebut; disetujui; pokok, fungsi dan arahan.
berkonsultasi mengenai digitalisasi
mengenai isu wewenang,
c)Mendengarkan masukan dan
pengarsipan tahap penuntutan kepada terutama dalam ADHI :
dan rancangan saran serta dukungan dari Kasi upaya penegakan Kesempurnaan dalam
pimpinan maka terpenuhi kedisiplinan
Pidsus atas isu yang ditemukan c)notulensi hasil hukum yang melaksanakan tugas/perintah.
aktualisasi .
arahan Kasi berkeadilan serta
yang akan sebagai isu dalam rancangan Pidsus Etika Publik tugas-tugas lainnya WICAKSANA :
aktualisasi serta membuat
dilaksanakan. Dengan menghormati pimpinan yang terkait. Bijaksana dalam tutur kata
catatan penting dari hasil dan tingkah laku,
dengan melakukan komunikasi yang
pemaparan; khususnya dalam berbicara
baik dan konsultasi mengenai dengan atasan dan
digitalisasi pengadministrasian tahap melaksanakan tugas.
penuntutan untuk kepentingan
pekerjaan serta menggunakan tutur
35
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
kata yang baik
Komitmen Mutu
Memaparkan rencana kerja aktualisasi
secara terstruktur sehingga efektif dan
efisien.
Anti Korupsi
Dengan berkonsultasi kepada
pimpinan terkait penggunaan
digitalisasi dan barcode administrasi
tahap penuntutan berarti saya telah
bersikap jujur, disipilin, kerja keras dan
penuh tanggungjawab dan akan
terhindar dari perbuatan korupsi.
Manajemen ASN
Dengan berkonsultasi kepada
pimpinan terkait penggunaan
otomatisasi digitalisasi dan barcode
administrasi tahap penuntutan berarti
saya telah memahami kedudukan, hak
36
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dan kewajiban sebagai ASN
WOG
Koordinasi dengan atasan langsung
terkait habituasi rancangan aktualisasi
mencerminkan sebuah hubungan kerja
yang sinergis untuk kemajuan
bersama.
2. Mengumpulkan a)Menghadap kasi pidsus a)persetujuan Akuntabilitas Visi Kegiatan ini berkontribusi
data dan selaku pimpinan pada bidang untuk melakukan Dengan meminta persetujuan kepada Mengoptimalkan dengan Tri Krama Adhyaksa,
informasi terkait pengumpulan peranan bidang yakni:
tindak pidana khusus; pimpinan saya telah melaksanakan
tahap penuntutan data informasi Pidsus dalam
pada bidang b)Meminta ijin meminta data tahap penuntutan tanggung jawab. rangka menjadikan SATYA :
pidana khusus terkait perkara yang masuk yang sedang Kejaksaan sebagai Setia terhadap institusi
ditangani seksi lembaga penegak dengan memberikan kegiatan
dalam tahap penuntutan;
pidana khusus Nasionalisme hukum yang yang menunjang kemajuan
c)Meminta saran dan masukan terorganisir secara institusi..
Dengan menyampaikan dan
dalam pengumpulan data b)data terkumpul administrasi
perkara tahap penuntutan berkonsultasi penggunaan digitalisasi
dalam bentuk ADHI :
fisik dan barcode tahap penuntutan Misi Kesempurnaan dalam
kepada pimpinan maka terpenuhi Terwujudnya melaksanakan arahan dan
c)memulai tahap pelaksanaan fungsi tugas/perintah.
kedisiplinan.
pengklasifikasian kejaksaan dalam
perkara tahap pelaksanaan tugas WICAKSANA :
penuntutan dan wewenang Bijaksana dalam tutur kata
37
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik melalui penerapan dan tingkah laku,
Saat melakukan input data barang Standart Operating khususnya dalam
Procedur (SOP) melaksanakan tugas dengan
bukti ke dalam program digitalisasi
yang tepat, cermat, konsisten.
dan barcode tahap penuntutan pada terarah, efektif dan
seksi tindak pidana khusus selalu efisien.
Komitmen Mutu
Efesien dalam memanfaatkan sarana
dan prasarana yang ada untuk
melakukan aktualisasi.
Anti Korupsi
Dengan berkonsultasi kepada
pimpinan terkait penggunaan
digitalisasi dan barcode tahap
penuntutan berarti saya telah bersikap
jujur, disipilin, kerja keras dan penuh
tanggungjawab dan akan terhindar
dari perbuatan korupsi.
38
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Manajemen ASN
Dengan berkonsultasi kepada
pimpinan terkait penggunaan
digitalisasi dan barcode tahap
penuntutan berarti saya telah
memahami kedudukan, hak dan
kewajiban sebagai ASN
WoG
Koordinasi dengan atasan langsung
terkait habituasi rancangan aktualisasi
mencerminkan sebuah hubungan
kerja yang sinergis untuk kemajuan
bersama
3. Membuat akun a)Membuat alamat email baru a)adanya output Akuntabilitas Visi Kegiatan ini berkontribusi
Google Drive dan khusus bidang Pidana Khusus alamat email dan membuat akun baru yang berguna Mengoptimalkan dengan Tri Krama Adhyaksa,
akun Barcode password yang peranan bidang yakni:
untuk mendaftar Google Drive untuk menyimpan arsip secara online
Generator untuk terintegrasi Pidsus dalam
Bidang Pidana dan Barcode Generator b)akun sudah ter sehingga akan mempermudah rangka menjadikan SATYA :
Khusus b)Membuka laman sign up di google pertanggung jawaban jika nanti arsip Kejaksaan sebagai Setia terhadap institusi
drive dan barcode lembaga penegak dengan memberikan kegiatan
www.google.com/drive dan hard copy hilang.
39
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
barcode-generator.org generator hukum yang yang menunjang kemajuan
Nasionalisme terorganisir secara institusi..
administrasi
c)Sign Up dan Login dalam membuat akun di media online
ADHI :
menggunakan email yang telah ini menggunakan Bahasa Indonesia Misi Kesempurnaan dalam
didaftarkan yang diharapkan dapat meningkatkan Terwujudnya melaksanakan arahan dan
pelaksanaan fungsi tugas/perintah.
rasa kecintaan terhadap Bahasa
kejaksaan dalam
persatuan yaitu Bahasa Indonesia. pelaksanaan tugas WICAKSANA :
dan wewenang Bijaksana dalam tutur kata
melalui penerapan dan tingkah laku,
Etika publik
Standart Operating khususnya dalam
mendaftar akun baru dengan Procedur (SOP) melaksanakan tugas dengan
menggunakan data yang benar dan yang tepat, cermat, konsisten.
tidak ada yang dipalsukan. terarah, efektif dan
efisien.
Komitmen Mutu
Konsisten terhadap tujuan pembuat
akun di media online dengan tujuan
yang bermanfaat.
Anti Korupsi
Mendaftar akun dengan kejujuran
sesuai dengan data dan informasi
yang ada dan melaksanakan dengan
40
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
nilai disiplin.
Manajemen ASN
Dengan adanya akun google drive
baru maka dapat mempermudah
pengelolaan arsip serta mudah
diakses oleh setiap staf seksi yang
membutuhkan arsip tersebut
Pelayanan Publik
Seksi Pidana Khusus sebagai
penegak hukum berupaya
memberikan pelayanan kepada
publik berbasis online untuk
menunjukan eksistensinya dengan
berinovasi mengikuti perkembangan
zaman .
WoG
Membuat akun di media sosial
khusus untuk bidang Pidsus harus
dikoordinasikan juga pada bidang
41
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
lain di Kejaksaan Negeri Sidoarjo
4. Melakukan input a)Menyiapkan berkas perkara a)berkas perkara Akuntabilitas Kegiatan ini berkontribusi
data tahap yang akan dipindai; yang sebelumnya Penyusunan data / dokumen digital Visi dengan Tri Krama Adhyaksa,
hardfile menjadi dilandasi dengan penuh kejujuran dan Mengoptimalkan yakni:
penuntutan yang b)Menyiapkan komputer dan
soft file dalam tanggungjawab serta terintegrasi peranan bidang
sedang ditangani mesin scan; satu folder sehingga data tersusun secara Pidsus dalam SATYA :
oleh Seksi Tindak c)Melakukan pemindaian pengarsipan sistematis rangka menjadikan Setia terhadap atasan
Kejaksaan sebagai dengan melaksanakan
Pidana Khusus berkas perkara tahap
b)berkas Nasionalisme lembaga penegak perintah yang diberikan.
untuk di scan penuntutan; terupload dalam Menyusun dokumen digital perfolder hukum yang ADHI :
d)Menyimpan hasil pindai google drive yang menggunakan bahasa Indonesia terorganisir secara Kesempurnaan dalam
administrasi melaksanakan tugas/perintah.
berkas kedalam folder khusus yang baik dan benar dan mudah
d)folder tahap WICAKSANA :
secara rapi dan terstruktur di penuntutan dimengerti. Bijaksana dalam tutur kata
komputer. sesuai dengan Misi dan tingkah laku,
perkara tersusun Etika Publik Terwujudnya aparat khususnya konsisten dalam
rapid dan Mengedepankan prinsip keindahan kejaksaan yang melaksanakan tugas.
sistematis dalam artian menyusun data secara handal, tangguh dan
profesional serta
rapi serta kejujuran dalam menyusun mengoptimalkan
dan mengkalsifikasikan file tersebut. peranan bidang
Pidsus dalm rangka
Komitmen Mutu mendukung
Penyusunan rapi, dengan tujuan pelaksanaan tugas
bidang-bidang
42
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
mempermudah dalam pencarian data lainnya.
sehingga data disusun secara efektif,
efisien dan inovatif.
Anti Korupsi
Penyusunan data harus dilakukan
dengan kejujuran sesuai dengan data
dan informasi yang diperoleh dan
melaksanakan dengan nilai disiplin.
Manajemen ASN
Dengan adanya penyusunan data
yang sistematis dapat menciptakan
pengelolaan data yang baik dan
mudah diakses oleh setiap staf seksi
yang membutuhkan
Pelayanan Publik
Data yang tersusun rapi dapat
memudahkan dalam hal pencarian
data guna kepentingan masyarakat.
WOG
43
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Penyusunan data sesuai dengan jenis
file serta kegunaan file tidak hanya
untuk seksi pidana khusus tetapi juga
untuk sub seksi lainnya jika
dibutuhkan.
5. Mengunggah a)Menyiapkan komputer yang unggahan dalam Akuntabilitas Visi Kegiatan ini berkontribusi
berkas tahap telah terhubung ke jaringan file google drive Penyusunan data / dokumen digital Mengoptimalkan dengan Tri Krama Adhyaksa,
penuntutan yang terususun rapid dilandasi dengan penuh kejujuran dan peranan bidang yakni:
internet;
sebelumnya di an sistematis tanggungjawab serta terintegrasi Pidsus dalam
scan ke dalam b)Menyiapkan berkas yang sehingga sehingga data tersusun secara rangka menjadikan SATYA :
akun google drive sudah di pindai dan tersimpan mempermudah sistematis. Kejaksaan sebagai Setia terhadap institusi
dalam proses Nasionalisme lembaga penegak dengan melaksanakan
di komputer;
pencariannya Menyusun dokumen digital perfolder hukum yang pekerjaan yang menunjang
c)Mengunggah berkas yang terorganisir secara institusi.
yang menggunakan bahasa Indonesia
telah dipindai ke google drive administrasi
yang baik dan benar dan mudah
secara runtut dan rapi.
dimengerti. Misi ADHI :
Terwujudnya aparat Kesempurnaan dalam
Etika Publik kejaksaan yang melaksanakan tugas/perintah.
Mengedepankan prinsip keindahan handal, tangguh dan
dalam artian menyusun data secara profesional serta WICAKSANA :
rapi serta kejujuran dalam menyusun mengoptimalkan Bijaksana dalam tutur kata
dan mengkalsifikasikan file tersebut peranan bidang dan tingkah laku,
Pidsus dalm rangka khususnya dalam konsisten
mendukung melaksanakan tugas.
Komitmen Mutu pelaksanaan tugas
44
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Penyusunan rapi, dengan tujuan bidang-bidang
mempermudah dalam pencarian data lainnya.
Anti Korupsi
Penyusunan data harus dilakukan
dengan kejujuran sesuai dengan data
dan informasi yang diperoleh dan
melaksanakan dengan nilai disiplin.
Manajemen ASN
Dengan adanya penyusunan data
yang sistematis dapat menciptakan
pengelolaan data yang baik dan
mudah diakses oleh setiap staf seksi
yang membutuhkan
Pelayanan Publik
Data yang tersusun rapi dapat
memudahkan dalam hal pencarian
data guna kepentingan masyarakat.
45
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
WoG
Penyusunan data sesuai dengan jenis
file serta kegunaan file tidak hanya
untuk seksi pidana umum tetapi juga
untuk sub seksi lainnya jika
dibutuhkan.
.
6 Melaporkan a)Menghadap Kasi Pidsus Sistem iinformasi Akuntabilitas
update selaku Pimpinan pada bidang dan berkas Teliti, cermat dan bertanggungjawab
perkara tahap
pengarsipan pidana khusus; dalam hal membuat laporan kepada
penuntutan
berkas tahap b)Menunjukan hasil mudah di cari kasi pidsus
penuntutan pengarsipan secara digital dengan
memasukkan
secara digial perkara tahap penuntutan dari Nasionalisme
username dan
kepada kasi google drive password yang Menggunakan bahasa Indonesia
Pidsus setiap sudah dengan baik dan benar dalam
terintegrasi
minggu berkomunikasi.
dalam google
drive
Etika Publik
Bersikap dan bertutur kata dengan
sopan dan santun.
46
KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT NILAI DASAR
VISI/MISI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu
Tidak menunda-nunda pekerjaan agar
dapat selesai dengan optimal.
Anti Korupsi
Mengerjakan semua pekerjaan
dengan jujur, mandiri, disiplin dan
penuh rasa tanggungjawab.
Manajemen ASN
Mempunyai integritas tinggi demi
mendapatkan hasil yang maksimal.
WoG
Menjalin komunikasi yang baik dengan
pimpinan dalam berkonsultasi atas
pekerjaan yang dilakukan.
47
G. Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi
Pada pelaksanaan isu terpilih yang akan dilaksanakan oleh
penulis di tempat habituasi yaitu Seksi Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Negeri Sidoarjo, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa
kendala yang mungkin terjadi yang mungkin akan menghambat
tercapainya tujuan dari pelaksanaan isu terpilih. Berdasarkan hal
tersebut Penulis melakukan analisa kendala yang mungkin terjadi
beserta antisipasinya sebagai berikut :
48
Dengan antisipasi kendala diatas dapat juga ditarik kesimpulan
untuk beekrja secara optimal guna mencapai tujuan aktualisasi ini
dengan cara:
Senantiasa menumbuhkan semangat mengklasifikasikan pengarsipan
tahap penuntutan
Menjaga kerahasiaan username dan password aplikasi digitalisasi dan
barcode arsip tahap penuntutan.
Menginstal antivirus pada laptop supaya tidak terjadi kendala pada saat
input data.
Keseriusan dalam pelaksanaan realisasi kerja demi tingginya kualitas
mutu dan pelayanan realisasi kerja.
Lebih meneliti langkah demi langkah sebelum hasil akhir dan
memberikan hasil akhir yang terbaik.
49
DAFTAR PUSTAKA
B. Sumber Buku
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III Lembaga
Administrasi Negara.
C. Sumber Lain
www.kejaksaan.go.id
50
51
LAMPIRAN
52
53
54
1. SK CPNS
55
2. SPRINT BIDANG PIDSUS
56
57
3. POWER POINT
58
59
60
61
62
63
64
65