Anda di halaman 1dari 53

RANCANGAN RENCANA AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR
PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PENERIMAAN BERKAS PERKARA DARI


PENYIDIK DIMASA PANDEMI COVID – 19 SECARA
DIGITALISASI Via Microsoft Excel DI BIDANG PIDANA UMUM
KEJAKSAAN NEGERI GRESIK

Disusun Oleh :

NAMA PESERTA : ENRICO PINANTUN HAMONANGAN


HUTASOIT, S.H.
NIP : 199611 202012 1 009
NOMOR URUT PESERTA : 27
GOLONGAN/ANGKATAN : GOLONGAN III / IX
JABATAN : ANALIS PENUNTUTAN CALON JAKSA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN RI


BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur Tuhan Yang Maha Esa. yang telah
memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga peserta diklat dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Dengan adanya laporan aktualisasi ini diharapkan Peserta Diklat
Pelatihan Dasar Golongan III Tahun 2021 dapat mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta Manajemen
Aparatur Sipil Negara, Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG).
Nilai-nilai dasar tersebut dapat memberi makna terhadap kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan di tempat kerja masing-masing. Rancangan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil ini dapat
diselesaikan berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini peserta diklat ingin menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Tony Tribagus Spontana, SH., M.Hum., selaku Kepala Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI;
2. Bapak Andi Muh Iqbal Arief, S.H., M.H., selaku Kepala Pusat Diklat
Manajemen dan Kepemimpinan Badiklat Kejaksaan RI;
3. Bapak Dr. Setyo Utomo, S.H., M.Hum., M.Kn., selaku Kepala Bidang
Penyelenggara Pusat Diklat Manajemen dan Kepemimpinan
4. Bapak Eustachius Suprihanto, S.H., M.H., selaku penguji
Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN;
5. Ibu Netty Lilis Suryani Silaen., S.H., M.H. selaku coach kerja dan
telah menyediakan waktu untuk membimbing dan mengingatkan
Peserta Diklat untuk menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini;
6. Bapak Heru Winoto., S.H.,M.H., selaku Kepala Kejaksaan Negeri
Gresik, yang telah memberikan Masukan, Kritik, Saran dan Semangat
selama dalam proses pengerjaan Laporan Akhir;
7. Bapak Firdaus, S.H., M.H. selaku Kasi Tindak Pidana Umum
Kejaksaan Negeri Gresik dan Mentor Peserta Diklat atas kesediaan
beliau untuk menjadi pembimbing Peserta Diklat di satuan kerja dan

i
telah menyediakan waktu untuk membimbing dan mengingatkan
Peserta Diklat untuk menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini;
8. Orang Tua Peserta Diklat, yang tidak henti-hentinya mencurahkan
segala doa dan dukungannya baik dalam hal moral dan materiil yang
tidak dapat tergantikan.
9. Teman-Teman Peserta Diklat Latsar CPNS Kejaksaan Republik
Indonesia Golongan III Angkatan IX yang telah menjadi penyemangat
dan teman senasib seperjuangan yang telah mengantarkan Peserta
Diklat pada titik ini.
10. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu peserta diklat dalam menyelesaikan laporan ini, Peserta
Diklat ucapkan terima kasih.

Dengan adanya Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil ini peserta diklat berharap dapat memberikan manfaat
kepada pembaca.

Jakarta, 14 April 2021

Enrico Pinantun Hamonangan


Hutasoit, S.H.

ii
DAFTAR ISI

RANCANGAN RENCANA AKTUALISASI.........................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

RANCANGAN AKTUALISASI..............................................................................................v

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III.........................................................v

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................vi

RANCANGAN AKTUALISASI.............................................................................................vi

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III........................................................vi

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................................1

1. Tugas Pokok PNS.................................................................................................3

2. Visi dan Misi Kejaksaan Republik Indonesia.....................................................4

3. Tugas Pokok Peserta............................................................................................5

B. NILAI-NILAI DASAR PNS........................................................................................6

C. NILAI-NILAI ORGANISASI.................................................................................10

D. KEDUDUAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI...............................................11

E. TUJUAN PENULISAN............................................................................................13

BAB II....................................................................................................................................14

RANCANGAN AKTUALISASI...........................................................................................14

A. PENETAPAN ISU..........................................................................................................14

1. Identifikasi Isu......................................................................................................14

Tabel Analisis Isu dengan USG.....................................................................................15

2. Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Dari Isu yang diangkat.......16

iii
3. Gagasan Pemecahan Isu...................................................................................17

B. JUDUL, MENTOR, COACH, PESERTA LATSAR DAN STAKEHOLDER......17

C. RENCANA KEGIATAN (JUMLAH KEGIATAN)...............................................18

D. KUALITAS TAHAPAN (TAHAPAN KEGIATAN).............................................19

F. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI.............................................................28

G. RENCANA ANTISIPASI KENDALA YANG AKAN DIHADAPI......................42

H. ANALISA DAMPAK.............................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................43

iv
BERITA ACARA SEMINAR

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : ENRICO PINANTUN HAMONANGAN


HUTASOIT, S.H.
NIP : 19961011 202012 1 009
Unit Kerja/Tempat Magang : Seksi Bidang Tindak Pidana Umum
pada Kejaksaan Negeri Kota Gresik

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari Rabu 14 April 2021

Mentor, Coach,

FIRDAUS, S.H.,M.H. Netty Lilis Suryani Silaen, S.H.


NIP. 19771225 200212 1 001 NIP. 19701111 199003 2 010

Penguji

Eustachius Soeprihanto, S.H.,M.H.


NIP. 19610606 199803 1 001

v
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : ENRICO PINANTUN HAMONANGAN


HUTASOIT, S.H.
NIP : 19961011
Unit Kerja/Tempat Magang : Seksi Bidang Tindak Pidana Umum
pada Kejaksaan Negeri Gresik

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari Rabu 14 April 2021

Mentor, Coach,

FIRDAUS, S.H.,M.H. Netty Lilis Suryani Silaen, S.H.


NIP. 19771225 200212 1 001 NIP. 19701111 199003 2 010

Mengetahui,
Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Manajemen dan Kepemimpinan
Badan Diklat Kejaksaan RI

Dr. Setyo Utomo, S.H.,M.Hum., M.Kn.


NIP. 19731129 19990303 1 001

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and
clean governance) selalu diupayakan pada era reformasi ini. Pelayanan
publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi dengan
tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di
masa yang akan datang. Budaya birokrasi dalam melayani masyarakat
dapat dilaksanakan dengan cara memiliki kode etik untuk mengatur hal-hal
apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan, menjadikan prinsip
melayani sebagai suatu kebanggan, memiliki Standar Operasional yang
jelas dalam memberikan pelayanan dan memiliki etika profesionalisme
sebagai seorang birokrat. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan bersih, salah satu lembaga penegak hukum di Indonesia
yaitu Kejaksaan Republik Indonesia turut andil dalam mewujudkan
pelayanan publik yang memenuhi etika profesionalisme, akuntabel dan
transparan.
Kejaksaan Republik Indonesia merupakan salah satu lembaga
penegak hukum di Indonesia yang bertindak sebagai lembaga penuntutan
tertinggi di bidang hukum. Lembaga penuntutan mempunyai peran utama
dalam penegakan supremasi hukum dan mewujudkan keadilan bagi
seluruh bangsa di negeri ini. Sebagai lembaga pemerintah yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan, dan sebagai
badan yang berwenang dalam penegakan hukum dan keadilan, peran
kejaksaan sebagai gardu depan penegakan hukum demikian penting dan
strategis. Sebagai institusi peradilan, kewenangan kejaksaan dapat
langsung dirasakan oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, sebagai salah
satu ujung tombak dalam penegakan hukum, peran kejaksaan diharapkan
dapat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan. Oleh karena hal itu,
pemerintah melalui Lembaga Administrasi negara mengeluarkan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014
tentang pedoman penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

1
Golongan III membuat sebuah sistem diklat yang diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau yang sekarang berdasarkan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 disebut Aparatur Sipil Negara
(ASN) merupakan salah satu bagian penting dari pengelolaan pemerintah
negara yang bertujuan untuk membantu dan mendukung seluruh sumber
daya manusia. Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mampu memainkan
peranannya adalah yang memiliki kompetensi yang tercermin dari sikap
dan perilakunya yang berintegritas, bermoral dan bermental baik
professional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik, netral,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
Dalam rangka proses pengangkatan menjadi ASN atau PNS,
maka Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus lulus pendidikan pada
Pendidikan dan Pelatihan Dasar sesuai golongannya. Berdasarkan
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2017
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, disebutkan bahwa Kurikulum
Diklat terdiri atas dua tahap pembelajaran, yaitu tahap Internalisasi dan
Aktualisasi. Peserta Diklatsar golongan III diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN saat on campuss dan juga
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di unit kerja
masing-masing (off campuss).
Terdapat penerapan kurikulum baru sesuai Peraturan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III diharapakan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan masyarakat, dan perekat dan pemersatu bangsa melalui
pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Pelatihan tersebut memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat
kerja sehingga peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan

2
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi),
dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya karakter
PNS yang profesional. Nomenklatur diklat prajabatan diubah menjadi
pelatihan dasar calon PNS sebagai salah satu jenis pelatihan yang
strategis dalam rangka pembentukan karakter PNS dan membentuk
kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola tantangan dan
masalah keragaman sosial kultural dengan perspektif whole of
government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan peran dan
kedudukan PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya
sebagai pelayan masyarakat sebagai wujud nyata bela negara. Adapun
nilai - nilai dasar profesi PNS tersebut yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini
diakronimkan menjadi ANEKA.
Dalam rangka mengimplementasikan indikator-indikator nilai dasar
tersebut, maka perlu diaktualisasikan pada Tahap Habituasi di satuan
kerja. Dengan adanya implementasi indikator-indikator nilai dasar ini
yang diaktualisasikan di satuan kerja maka diharapkan dapat
menghasilkan sosok ASN atau PNS yang mampu bekerja secara
profesional seiring dengan kebutuhan masyarakat sebagai pelayan
masyarakat dalam mencari keadilan. Oleh karena itu, Penulis selaku
peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kejaksaan Republik
Indonesia Tahun 2021 Gelombang I Golongan III menyusun rencana
aktualisasi yang akan dilaksanakan pada Kejaksaan Negeri Kota Malang
khususnya di bidang intelijen.

1. Tugas Pokok PNS


Tugas Pokok PNS diatur dalam Pasal 11 Undang-Undang
Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang
menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara mempunyai tugas sebagai
berikut :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas;

3
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

2. Visi dan Misi Kejaksaan Republik Indonesia


Dalam penegakan hukum Kejaksaan Republik Indonesia
mempunyai Visi dan Misi yang harus diperhatikan setiap Aparatur
Sipil Negara yang ada dilingkungannya. Adapun visi dan misi
kejaksaan sebagai berikut :
a. Visi Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efektif,
efisien, transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan
pelayanan prima dalam mewujudkan supremasi hukum secara
profesional, proporsional dan bermartabat yang berlandaskan
keadilan, kebenaran, serta nilai-nilai kepatutan.
b. Misi Kejaksaan Republik Indonesia
1) Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam
pelaksanaa tugas dan wewenang, baik dalam segi
kualitas maupun kuantitas penanganan perkara seluruh
tindak pidana, penanganan perkara Perdata dan Tata Usaha
Negara, serta pengoptimalan kegiatan Intelijen Kejaksaan,
secara profesional, proposional dan bermartabat melalui
penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat,
cermat, terarah, efektif, dan efisien.
2) Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan
Pengawasan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas
bidang-bidang lainnya, terutama terkait dengan upaya
penegakan hukum.
3) Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum
dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien,
serta penghargaan terhadap hak-hak publik.
4) Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur
organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi
manajemen terutama pengimplementasian program
quickwins agar dapat segera diakses oleh masyarakat,

4
penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan sumber
daya manusia Kejaksaan jangka menengah dan jangka
panjang tahun 2025, menerbitkan dan menata kembali
manajemen administrasi keuangan, peningkatan sarana dan
prasarana, serta peningkatan kesejahteraan pegawai melalui
tunjangan kinerja atau remunerasi, agar kinerja Kejaksaan
dapat berjalan lebih efektif, efisien, transparan, akuntabel dan
optimal.
5) Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh,
profesional, bermoral dan beretika guna menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan wewenang,
terutama dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan
serta tugas-tugas lainnya yang terkait.

3. Tugas Pokok Peserta


Penulis selaku peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar
ditugaskan di Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Gresik,
dengan memiliki beberapa tugas dasar yang harus dikerjakan,
adapun tugas pokok dan fungsi Seksi Tindak Pidana Umum adalah
menurut Pasal 967 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor :
PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan Republik Indonesia menyebutkan bahwa Seksi Tindak
Pidana Umum mempunyai tugas antara lain :
“melaksanakan dan mengendalikan penanganan perkara tindak
pidana umum yang meliputi prapenuntutan, pemeriksaan
tambahan, penuntutan, penetapan hakim dan putusan pengadilan,
pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan lepas
bersyarat dan tindakan hukum lainnya.”
Dalam melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 968 Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-
006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan
Republik Indonesia, seksi Tindak Pidana Umum menyelenggarakan

5
fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;
b. Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum penanganan
perkara tindak pidana umum;
c. Pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan,
pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta
pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan
pembebasan bersyarat dan kebijakan dan serta tindakan hukum
lainnya;
d. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam
penanganan perkara tindak pidana umum;
e. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi;
f. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara
tindak pidana umum di daerah hukumnya; dan
g. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan
penanganan perkara tindak pidana umum.

B. NILAI-NILAI DASAR PNS


Dalam rangka menjadi seorang pelayan publik yang  profesional
diperlukan pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN
yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) ASN sebagai pelayan masyarakat yang
profesional harus mampu mengaktualisasikan 5 (lima) nilai dasar, yaitu :
1. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanatnya. Lebih spesifiknya akuntabilitas yaitu pertanggung jawaban
yang harus dicapai. Amanat seorang Pegawai Negeri Sipil adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut
antara lain:1

1
Modul “Akuntabilitas” Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil, hlm. 7-8.
6
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan Pegawai Negeri Sipil dalam politik praktik.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan;
2. NASIONALISME
Makna nasionalisme secara politis mengandung cita-cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau
mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan
negara. Nasionalisme dalam arti luas diartikan sebagai pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan
sekaligus menghormati bangsa lain. Menurut Pasal 11 Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, seorang
ASN dapat dikatakan menjunjung tinggi nilai nasionalisme ketika ia
mampu:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat negara.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan negara kesatuan Republik
Indonesia.
3. ETIKA PUBLIK
Etika Publik lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau
buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Etika publik mengarahkan pada kemaslahatan masyarakat.
Fungsi etika adalah memudahkan untuk melakukan sesuatu, arahan
atau acuan jika banyak transformasi di berbagai bidang, membuat
sanggup memilah ideologi yang sesuai aturan yang kita anut sesuai
bidangnya.

7
Kode etik merupakan sekumpulan aturan yang mengatur
tingkah laku dalam kelompok khusus yang berisi ketentuan tertulis
yang harus dipegang teguh sekelompok profesional tertentu. Kode etik
ASN berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang berlaku;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. Mengaja agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan pada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Selain itu, terdapat pengaturan lebih lanjut mengenai nilai dasar
seorang Pegawai Negeri Sipil yakni diatur dalam Pasal 4 Undang-
undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, yakni :
a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
8
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur,tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karier.
Tiga fokus utama etika publik :
a. Pelayan publik yang berkualitas dan relevan;
b. Sisi dimensi reflektif berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;
c. Modalitas Etika yang menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
4. KOMITMEN MUTU

Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring dengan


berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan
manusia. Mutu sudah menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.2 ASN pada saat ini dituntut untuk terus meningkatkan
komitmen mutu secara terus menerus sehingga terciptanya kualitas
profesi ASN yang diarapkan. Dalam pengimplementasiannya seorang
ASN yang memiliki komitmen mutu yang baik ketika ia dapat
menerapkan:
a. Konsep efektivitas dan efisiensi

2
Modul “Komitmen Mutu” Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil, hlm.14.
9
Konsep efektivitas dapat diukur ketika ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun
mutu hasil kerja sehingga dapat memberikan kepuasan.
Sedangkan konsep efisiensi dapat diukur dari penghematan biaya,
waktu, tenaga dan fikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
b. Konsep Inovasi
Konsep inovasi seharusnya dapat mencerminkan pemikiran
yang baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap
individu.
1. ANTI KORUPSI
Anti Korupsi merupakan prinsip yang harus ditumbuhkan dan
dipegang teguh agar dapat menjadi ASN yang penuh pengabdian
kepada negara dan masyarakat. Kata korupsi berasal dari bahasa latin
yaitu corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan.
Berdasarkan Pasal 2 dan 3 UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20
Tahun 2001 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, korupsi adalah
perbuatan melawan hukum memperkaya diri sendiri yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Selain
memperkaya diri sendiri, korupsi juga dilakukan dengan tujuan untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi dengan cara
menyalahgunakan kewenangan. Nilai-nilai dasar anti korupsi yakni :
a. Jujur;
b. Peduli;
c. Mandiri;
d. Disiplin :
e. Tanggung Jawab;
f. Kerja Keras;
g. Sederhana;
h. Berani;
i. Adil.

C. NILAI-NILAI ORGANISASI
Nilai dasar yang ada di Kejaksaan Agung Republik Indonesia
tersirat dalam Tri Krama Adhyaksa, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

10
TRI KRAMA ADHYAKSA
1. SATYA
Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, diri pribadi dan keluarga, maupun kepada sesama
manusia.
2. ADHI
Kesempurnaan dalam bertugas, dan yang berunsur utama pemilikan
rasa tanggung jawab baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap
keluarga dan sesama manusia.
3. WICAKSANA
Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku, khususnya dalam
pengtrapan tugas dan kewenangannya.

D. KEDUDUAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI


Kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam NKRI yakni sebagai
pihak yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan Partai Politik sehingga berperan sebagai
perekat dan pemersatu bangsa. Segala upaya tersebut sebagai wujud
PNS mencapai tujuan bersama demi kepentingan bangsa dan negara
melalui adanya manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Goverment (WOG).
1. Manajemen ASN
Pengertiannya adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil negara yang unggul, selaras dengan
perkembangan jaman. Kedudukan ASN berada di daerah pusat,
daerah, dan luar negeri, namun pegawai ASN merupakan satu
kesatuan.Peran pegawai ASN sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan

11
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan
publik.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab seorang ASN yakni
dengan cara meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN, dan akuntabel.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat,
Daerah, dan lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan atau
jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Tiga unsur
penting dalam pelayanan publik adalah organisasi penyelenggara
pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan) , dan kepuasaan
yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Prinsip-prinsip pelayanan publik yakni : Partisipatif, Transparan,
Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Responsif, Berkeadilan,
Aksesible, Tidak diskriminatif, dan Akuntabel. Adapun fundamen
pelayanan publik yakni:
a. Pelayanan publik merupakam hak warga negara sebagai amanat
komunikasi;
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh
warga negara;
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai
hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan
datang;
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga
berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi warga negara
(proteksi).
Pelayanan publik yang baik akan terwujud apabila kita
menerapkan tujuh sikap pelayanan yakni passionate, progressive,
proactive, promt, patience, proporsional, dan puctional. Selain itu,
perlu adanya etiket dalam pelayanan publik yakni dengan cara
politeness (sikap sopan), respectful (sikap menghormati dan
menghargai), attentive (sikap penuh perhatian), cooperatif (sikap suka
menolong), tolerance ( sikap tenggang rasa), informality (sikap ramah),
dan self control (sikap mengendalikan emosi). Manfaat etiket dalam
12
pelayanan publik adalah communicative yakni memudahkan
berhubungan baik dengan orang lain, attractive yakni mampu mencari
bahan pembicaraan tanpa melukai perasaan orang lain, respectable
yakni lebih dahulu kita menghargai orang lain, dan self confidence
yakni untuk memupuk kepercayaan dan keyakinan pada diri sendiri
dalam berbagai situasi.

3. Whole of Government
Whole of Government adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Alasan
penggunaan WOG yakni adanya faktor eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal yakni dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.Selain itu
perkembangan teknologi, situasi, dan dinamika kebijakan yang lebih
kompleks juga mendorong pentingnya WOG dalam menyatukan
institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan
publik. Faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat adanya nuansa kompetisi antar
sektor dalam pembangunan. Tantangan dalam praktek WOG yakni
Kapasitas SDM dan Institusi, Nilai budaya organisasi dan
Kepemimpinan.

E. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan Rancangan Aktualisasi, antara lain:
1. Sebagai tahapan dalam menempuh Pendidikan Pelatihan Dasar
Golongan III pola baru, dengan harapan agar peserta diklat dapat
merencanakan kegiatan yang dapat dilaksanakan pada saat
aktualisasi di tempat magang atau unit kerja perserta diklat dan
melaporkan pelaksanaan kegiatan selama off campus sesuai dengan

13
dampak jika nilai-nilai dasar ASN berupa ANEKA tidak dilaksanakan
dalam tugas.
2. Untuk mengetahui output yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan
peserta diklat pada saat off kampus.
3. Untuk mengetahui pemahaman dan pengimplementasian nilai-nilai
dasar (ANEKA) Aparatur Sipil Negara di unit kerja masing-masing.
4. Untuk mengetahui penguatan nilai-nilai Lembaga Kejaksaan Republik
Indonesia yang terumus melalui doktin Satya, Adhi dan Wicaksana.

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. PENETAPAN ISU

1. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang dan keinginan organisasi agar
dapat mencapai visi dan misinya maka perlu dilakukan suatu
pengamatan isu-isu aktual yang sedang terjadi di unit kerja dalam
rangka penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang tepat dan
disesuaikan dengan Nilai-Nilai Dasar ASN serta Kedudukan dan Peran
PNS dalam NKRI untuk mengatasi isu-isu aktual tersebut sehingga
dapat mencapai visi dan misi organisasi secara optimal. Isu yang
sekiranya dapat diproyeksikan pada Kejaksaan Negeri Kota Gresik,
antara lain sebagai berikut:
a. Pelayanan Publik
- Kurang Optimalnya administrasi terhadap pelaksanaan wajib
lapor tahanan kota pada Bidang Tindak Pidana Umum di
kejaksaan Negeri Gresik.

14
- Kurang Optimalnya Pengembalian barang bukti yang telah
memiliki piutusan hokum tetap
b. Manajemen ASN
- Kurang Optimalnya informasi mengenai Jadwal Perkara Sidang
c. Whole of Government
- Belum Optimalnya Pelaksanaan Penerimaan berkas perkara dari
penyidik di masa pandemic covid 19 secara Digitalisasi Via
Microsft Excel dibidang tindak pidana umum .
- Kurang Optimalnya penggunaan buku eskpedisi untuk
penyerahan surat perpanjangan penahanan
Menentukan isu yang diangkat
Hal tersebut akan dianalisis menggunakan metode USG. Hal yang
menjadi ukuran dalam analisis USG adalah berikut:
a. Urgency
Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti
b. Seriousness
Seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan
c. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang 1 sampai dengan 6Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa
isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani
dari isu yang penulis pilih, berikut hasil analisis menggunakan USG
antara lain:

Tabel Analisis Isu dengan USG

Skor USG Total


No Isu Ranking
U S G Skor

1 Belum Optimalnya Pelaksanaan 5 5 5 15 1

15
Penerimaan berkas perkara dari
penyidik di masa pandemic
covid19 secara digitalisasi Via
Microsoft Excel di bidang tindak
pidana umum (WoG)

2. Kurang Optimalnya administrasi


terhadap pelaksanaan wajib lapor
tahanan kota pada Bidang Tindak 3 3 4 10 4
Pidana Umum di ejaksaan Negeri
Gresik. (PP)

3. Belum optimalnya penggunaan buku


eskpedisi untuk penyerahan surat 4 4 3 11 3
perpanjangan penahanan (WoG)

4. Kurang Optimalnya Pengembalian


barang bukti yang telah memiliki 4 4 4 12 2
putusan hokum tetap (PP)

5. Kurang Optimalnya informasi


mengenai Jadwal Perkara Sidang 3 4 2 9 5
(MA)

Keterangan:
U : Urgency S : Seriousness G : Growth
Berdasarkan alat analisis tersebut, maka isu yang paling berkualitas
untuk dapat diselesaikan oleh Penulis adalah isu “Belum optimalnya
pelaksanaan penerimaan berkas dari penyidik dimasa pandemic covid
– 19 di kejaksaan negeri Gresik”. Sehingga ditemukan Core Issue
yaitu “Belum optimalnya pelaksanaan penerimaan dari penyidik di
masa pandemic covid 19 di seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan
Negeri Gresik”. Penulis memilih judul rancangan aktualisasi yaitu
“OPTIMALISASI PENERIMAAN BERKAS DARI PENYIDIK DI MASA
PANDEMI COVID-19 SECARA DIGITALISASI Via MICROSOFT
EXCEL DI SEKSI TINDAK PIDANA UMUM KEJAKSAAN NEGERI
GRESIK.”
16
2. Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Dari Isu yang diangkat
Kondisi saat ini :

a. Belum optimalnya penggunaan mesin steril dimasa pandemic covid 19


di Kejaksaan Negeri Gresik.
b. Belum optimalnya pendataan secara digital dari berkas yang sudah di
steriil,.
c. Virus covid 19 masih meresahkan masyrakat dan pegawai Kejaksaan
Negeri Gresik
Kondisi Yang Diharapkan :
a. Menerima Berkas yang benar-benar steriil, dan membunuh adanya
virus-virus yang menempel lewat berkas dari penyidik
b. Pendataan secara digital berkas dari penyidik yang sudah di sterill

3. Gagasan Pemecahan Isu


Bahwa dengan adanya persoalan belum optimalnya penerimaan berkas
dari penyidik di masa pandemic covid 19 di Kejaksaan Negeri Gresik,
maka harus segera ditangani dengan solusi yang terbaik guna
memberikan pelayanan yang prima sehingga menghasilkan kepuasan bagi
pegawai Kejaksaan Negeri Gresik dan masyarakat yang berdampak pada
kredibilitas instansi. Sehingga solusi dari permasalahan tersebut, yaitu
pengoptimalisasian penerimaan berkas dari penyidik secara steril dimasa
pandemi covid 19 di Kejaksaan Negeri Gresik.

B. JUDUL, MENTOR, COACH, PESERTA LATSAR DAN STAKEHOLDER

1. Judul
Optimalisasi Penerimaan Berkas dari Penyidik dimasa pandemic
covid19 di Bidang Tindak Kejaksaan Negeri Gresik.
2. Mentor :
Nama : FIRDAUS, S.H.,M.H
Pangkat : (III/d)
Jabatan : Kepala Seksi Tindak Pidana Umum

17
NIP/NRP : 19771225 200212 1 001
Unit Satuan kerja : Kejaksaan Negeri Gresik
Alamat Kantor : Jl. Raya Permata No. 02 Gresik
3. Coach :
Nama : Netty Lilis Suryani Silaen, S.H.,M.H.
Pangkat : IV/b
NIP/NRP : 19701111 199003 2 010
Satker : Badan Diklat Kejaksaan Republik
Indonesia

4. Peserta Pendidikan dan Pelatihan


Nama :Enrico Pinantun Hamonangan Hutasoit, S.H.
Jenis Kelamin : Laki Laki
Pangkat/Gol : Yuana Wira TU /(III/a)
Jabatan : Staff Bidang Tindak Pidana Umum
NIP / NRP : 19961011 202012 1 009 / 62196408
Unit Satuan Kerja : Kejaksaan Negeri Gresik
Pendidikan Terakhir : S-1 Hukum
Alamat Kantor : Jl. Raya Permata No. 02 Gresik.

5. Stakeholder
Stakeholder internal dalam program Diklat Dasar CPNS Golongan
III/a Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2021 terdiri dari
masyarakat umum, instansi pemerintah dan pegawai Kejaksaan
Negeri Kota Gresik serta pihak lain yang terkait.

C. RENCANA KEGIATAN (JUMLAH KEGIATAN)


Pada kegiatan aktualisasi ini penulis merancang kegiatan
dengan memperhatikan nilai – nilai ANEKA, Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Goverment dalam proses
pelaksanaannya. Berdasarkan landasan teoritis yang digunakan, maka
penulis telah membuat 6 (enam) rencana kegiatan guna
mengimplementasikan core issue tersebut dengan kesamaan

18
output/hasil yaitu untuk Optimalisasi Penerimaan Berkas dari
Penyidik dimasa pandemic Covid 19 di Bidang Tindak Pidana
Umum pada Kejaksaan Negeri Kota Gresik. Pelaksanaan kegiatan
dari adanya core issue tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Melaporkan kepada Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan
Negeri Gresik .
2. Menyiapkan Mesin Sterilisasi
3. Membuat SOP (Standart Operasional Prosedur) Penerimaan
Berkas dari Penyidik Ke Bidang Tindak Pidana Umum.
4. Berkoordinasi Kepada Pegawai PTSP, Pegawai TU Sekertariat dan
Pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum.
5. Melaksanakan Kegiatan Penyeterilan Berkas menjadi Habituasi
6. Memasukan data berkas dari yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital via Microsoft Excel.

D. KUALITAS TAHAPAN (TAHAPAN KEGIATAN)


Terdapat 6 (enam) kegiatan yang disertai dengan setiap tahapan untuk
mengoptimalkan rencana kegiatan didalam pelaksanaan aktualisasi
Optimalisasi Penerimaan Berkas dari Penyidik dimasa pandemic
covid19 secara digitalisasi di Kejaksaan Negeri Gresik. sehingga dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Adapun 6 (enam) kegiatan tersebut yaitu :
1. Melaporkan kepada Kepala Seksi Tindak Pidana Umum terkait
optimalisasi penerimaan berkas dari penyidik secara steriil :
a. Menghadap kepada Kepala Seksi Bidang Tindak Pidana Umum
untuk pelaksanaan kegiatan.
2. Menyiapkan Mesin Steriil.
a. Menyiapkan mesin steriil bebas virus covid 19 di PTSP.
b. Menyiapkan mesin steriil bebas covid 19 di Bidang Tindak
Pidana Umum.
c. Kemudian uji coba mesin dengan berkas bekas.
3. Membuat SOP Penerimaan Berkas dari Penyidik Ke Bidang Tindak
Pidana Umum dimasa pandemic Covid 19 secara digitalisasi
b. Membuat SOP dengan berkoordinasi bersama Kepala seksi
tindak Pidana Umum

19
c. Kemudian melaporkan SOP Kepada Kepala Kejaksaan Negeri
Gresik.
1. Berkoordinasi Kepada Pegawai:
a. Berkoordinasi dengan pegawai PTSP terkait penyeterilan berkas
yang di terima dari penyidik dan yang akan di serahkan ke
sekertariat (KAJARI)
b. Berkoordinasi dengan pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum
terkait penyeterilan berkas yang diterima dari Kajari untuk Kasi
Pidum, setelah register berkas di sterill kembali sebelum
diberikan kepada Jaksa”
5. Melaksanakan Kegiatan Penyeterilan Berkas
a. Mulai melaksanakan kegiatan menyeterilkan berkas masuk ke
PTSP Kejaksaan Negeri Gresik
b. Melaksanakan kegiatan menyeterilkan berkas masuk ke Bidng
Tindak Pidana Umum,
6. Memasukan data berkas yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital via Microsoft Excel.
a. Menyiapkan computer di bidang Tindak Pidana Umum
b. Membuat pendataan berkas dari penyidik di masa pandemic covid
19 ke Microsft Excel

E. RELEVANSI KEGIATAN DAN AKTUALISASI


1. Melaporkan kepada Kepala Seksi Bidang Tindak Pidana Umum
terkait optimalisasi penyerahan berkas dari penyidik di Bidang Tindak
Pidana Umum :
a. Akuntabilitas
Melaporkan kepada Kepala Seksi Bidang Tindak Pidana Umum
terkait optimalisasi penerimaan berkas dari penyidik ke PTSP
yang dilakukan dengan jelas dan tanggung jawab merupakan
aktualisasi dari Nilai Akuntabilitas dengan indikator Tanggung
Jawab.
b. Nasionalisme
Melaporkan dan melakukan koordinasi kepada Kepala Kejaksaan
Negeri Gresik terkait SOP Penerimaan berkas dari penyidik
kepada Bagian Tindak Pidana Umum di masa pandemic covid 19

20
merupakan aktualisasi Nilai Nasionalisme dengan indikator
Musyawarah.
c. Etika Publik
Melaporkan kepada Kepala Seksi Tiindak Pidana Umum terkait
optimalisasi penerimaan berkas dari penyidik kepada tindak
pidana umum di masa pandemic merupakan aktualisasi Nilai
etika publik dengan indikator tertib penyelenggaraan negara.
d. Komitmen Mutu
Melaporkan kepada Kepala Seksi Bidang Tindak Pidana Umum
terkait optimalisasi penerimaan berkas dari penyidik kepada
Seksi Tindak Pidana Umum di masa Pandemi Covid 19 untuk
membicarakan suatu inovasi sehingga nilai komitmen mutu
dengan indikator Inovasi telah teraktualisasi.
e. Anti Korupsi
Melaporkan kepada Kepala Seksi Bindang Tindak Pidana Umum
terkait penggunaan mesin sterill yang belum optimal dan
terbengkalai dengan diperlukan upaya untuk memanfaatkan
mesin sterilisasi secara maksimal. merupakan aktualisasi nilai
anti korupsi dengan indikator Berani.
f. Manajemen ASN
Melaporkan kepada Kepala Seksi Bidang Tindak Pidana Umum
terkait optimalisasi penerimaan berkas dari penyidik kepada
Seksi Tindak Pidana Umum merupakan aktualisasi dari
Manajemen ASN dengan indikator melaksanakan tugas tidak
bertetangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Menyiapkan mesin sterill .
a. Akuntabilitas
Menyiapkan mesin sterill bebas virus covid 19 dengan jujur dan
sesuai ketentuan.
b. Nasionalisme
Membuat ceklist berkas yang masuk yang akan di sterill sesuai
dengan waktunya tanpa membeda-bedakan berdasarkan berkas
merupakan aktualisasi nilai nasionalisme dengan indikator sila
ke-2 yaitu Tidak diskriminatif.
c. Etika Publik
21
Mengecek apakah mesin masih bias berfungsi dengan baik
merupakan aktualisasi Nilai etika publik dengan indikator cermat
dan disiplin.
d. Komitmen Mutu
Menyiapkan mesin steril dengan baik, hal tersebut merupakan
aktualisasi nilai komitmen mutu dengan indikator Inovasi.
e. Anti Korupsi
Menyiapkan mesin dengan mandiri tanpa menyuruh orang lain
dikarenakan pekerjaan tersebut merupakan sebuah tugas yang
harus dilaksanakan merupakan aktualisasi dari nilai Anti
Korupsi.
f. Manajemen ASN
Menyiapkan mesin steriil untuk berkas mandiri disaksikan
pegawai TU dan merupakan aktualisasi dari manajemen ASN
dengan indikator melaksanakan tugas sejauh tidak
bertetangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Membuat SOP Penerimaan Berkas dari Penyidik Ke Bidang Tindak
Pidana Umum dimasa pandemic Covid 19.:
a. Akuntabilitas
Membuat SOP Penerimaan Berkas dari Penyidik Ke Bidang
Tindak Pidana Umum, merupakan aktualisasi Nilai Akuntabilitas
dengan indikator Penuh semangat dan sesuai ketentuan.
b. Nasionalisme
Membuat SOP Penerimaan Berkas dari Penyidikan Ke bIdang
Tindak Pidana Umum tersebut dapat bermanfaat merupakan
aktualisasi Nilai Nasionalisme dengan indikator pada Sila ke-1
yaitu Etos Kerja
c. Etika Publik
Membuat SOP Penerimaan Berkas dari Penyidikan Ke Bidang
Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan Negeri Gresik dengan
cermat agar tidak ada kesalahan dalam pembuatannya dan
sesuai dengan apa yang diperintahkan merupakan aktualisasi
Nilai etika publik dengan indikator cermat.
d. Komitmen Mutu
22
Membuat SOP Penerimaan Berkas dari Penyidikan Ke Bidang
Tindak Pidana Umum pada Kejaksaan Negeri Gresik merupakan
suatu inovasi sehingga nilai komitmen mutu dengan indikator
Inovasi telah teraktualisasi.
e. Anti Korupsi
Membuat SOP Penyerahan Berkas dari Penyidik kepada Tindak
Pidana Umum di masa Pandemi Covid 19 mandiri tanpa
menyuruh orang lain dikarenakan pekerjaan tersebut merupakan
sebuah tugas yang harus dilaksanakan merupakan aktualisasi
dari nilai Anti Korupsi dengan indikator mandiri.
f. Manajemen ASN
Membuat SOP Penyerahan Berkas dari Penyidik kepada Tindak
Pidana Umum di masa Pandemi Covid 19 merupakan sebuah
tugas yang telah disetujui oleh atasan sehingga harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Pelaksanaan
tugas dengan penuh tanggung jawab, merupakan aktualisasi
dari manajemen ASN dengan indikator melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran
dan tanggung jawab.
4. Berkoordinasi Kepada Pegawai PTSP, Pegawai TU Sekertariat dan
Pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum
a. Akuntabilitas
Mengkoordinasi kepada pegawai PTSP, Pegawai TU Sekertariat
dan Pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum untuk
menggunakan mesin steril dengan optimal merupakan
aktualisasi nilai akuntabilitas dengan indikator jujur dan sesuai
ketentuan.
b. Nasionalisme
Mengkoordinasi kepada pegawai PTSP, Pegawai TU Sekertariat
dan Pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum untuk
menggunakan mesin steril merupakan suatu sikap yang
menjaga amanah dari atasan, hal tersebut merupakan
aktualisasi nilai nasionalisme dengan indikator sila ke 1 yaitu
Amanah.
c. Etika Publik
23
Mengkoordinasi kepada pegawai PTSP, Pegawai TU Sekertariat
dan Pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum untuk
menggunakan mesin steril dengan cermat dan tidak menunda-
nunda yang mencerminkan suatu perbuatan yang berintegritas
tinggi sehingga hal tersebut merupakan aktualisasi Nilai etika
publik dengan indikator cermat, jujur, integritas tinggi dan
disiplin;
d. Komitmen Mutu
Mengkoordinasi kepada pegawai PTSP, Pegawai TU Sekertariat
dan Pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum untuk
menggunakan mesin steril merupakan aktualisasi nilai komitmen
mutu dengan indikator Inovasi.
e. Anti Korupsi
Mengkoordinasi kepada pegawai PTSP, Pegawai TU Sekertariat
dan Pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum untuk
menggunakan mesin steril sesuai dengan yang sebenarnya
tanpa melakukan kebohongan yang dikarenakan sesuatu hal,
merupakan aktualisasi nilai anti korupsi dengan indikator Jujur
dan berani.
f. Manajemen ASN
Mengkoordinasi kepada pegawai PTSP, Pegawai TU Sekertariat
dan Pegawai TU Bidang Tindak Pidana Umum untuk
menggunakan mesin steril merupakan tugas yang diberikan oleh
atasan, sehingga harus dilaksanakan. Pelaksanaan tugas ini
merupakan aktualisasi dari manajemen ASN dengan indikator
melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan sejauh
tidak bertetangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Pelaksanakan Kegiatan untuk menjadi Habituasi.
a. Akuntabilitas
Mengimplimentasikan penyeterilan berkas dengan jelas dan
tanggung jawab merupakan aktualisasi dari Nilai Akuntabilitas
dengan indikator Tanggung Jawab.
b. Nasionalisme

24
Pelaksanaan kegiatan tersebut dapat bermanfaat merupakan
aktualisasi Nilai Nasionalisme dengan indikator pada Sila ke-1
yaitu Etos Kerja
c. Etika Publik
Melaksanakan kegiatan dengan cermat agar tidak ada
kesalahan dalam pembuatannya dan sesuai dengan apa yang
diperintahkan merupakan aktualisasi Nilai etika publik dengan
indikator cermat.
d. Komitmen Mutu
Pelaksanaan penyeterilan yang merupakan suatu inovasi,
sehingga nilai komitmen mutu dengan indikator Inovasi telah
teraktualisasi.
e. Anti Korupsi
Pelaksanan kegiatan tersebut merupakan sebuah tugas yang
harus dilaksanakan merupakan aktualisasi dari nilai Anti Korupsi
dengan indikator mandiri.
f. Manajemen ASN
Pelaksanaan kegiatan merupakan sebuah tugas yang telah
disetujui oleh atasan sehingga harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab. Pelaksanaan tugas dengan penuh
tanggung jawab , merupakan aktualisasi dari manajemen ASN
dengan indikator melaksanakan tugas kedinasan dengan
penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran dan tanggung
jawab.
g. Whole of Government
Pelaksanaan kegiatan berarti ada tanggung jawab yang harus
dilakukan yaitu menjaga berkas tersebut, hal tersebut
merupakan aktualisasi nilai Whole of Goverment.
6. Memasukkan data berkas yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital via Microsoft Excel.
a. Akuntabilitas
Memasukkan data berkas yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital via Microsft Excel. sesuai dengan yang
sebenarnya merupakan aktualisasi nilai akuntabilitas dengan
indikator jujur dan sesuai ketentuan.
25
b. Nasionalisme
Memasukan data berkas yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital via Microsoft Excel. sesuai dengan yang
sebenarnya untuk mengetahui tahapan proses pelaksanaan
kegiatan yang didampingi merupakan suatu sikap yang menjaga
amanah dari atasan, hal tersebut merupakan aktualisasi nilai
nasionalisme dengan indikator sila ke 1 yaitu Amanah.
c. Etika Publik
Memasukan data berkas yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital ke Microsoft Excel. suatu perbuatan yang
berintegritas tinggi sehingga dapat bermanfaat, hal tersebut
merupakan aktualisasi Nilai etika publik dengan indikator
cermat, jujur, integritas tinggi dan disiplin;
d. Komitmen Mutu
Memasukan data berkas yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital via Microsft Excel. merupakan sebuah inovasi
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu administrasi bidang
Tindak Pidana Umum, hal tersebut merupakan aktualisasi nilai
komitmen mutu dengan indikator Inovasi.
e. Anti Korupsi
Memasukan data berkas yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital via Microsft EXCEL. sesuai dengan yang
sebenarnya tanpa melakukan kebohongan yang dikarenakan
sesuatu hal, merupakan aktualisasi nilai anti korupsi dengan
indikator Jujur dan berani.
f. Manajemen ASN
Memasukan data berkas yang sudah di sterill kemudian di data
secara digital ke Microsft EXCEL. merupakan sebuah tugas
yang diberikan oleh atasan, sehingga harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Pelaksanaan tugas ini
merupakan aktualisasi dari manajemen ASN dengan indikator
melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan sejauh
tidak bertetangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

26
F. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN NILAI DASAR PELAKSANAN
NO. KEGIATAN OUTPUT TERHADAP VISI NILAI DALAM
KEGIATAN KEGIATAN
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Merumuskan 1. Mendapat 1. Akuntabilitas : Dengan melakukan Dengan melakukan
koordinasi permasalahan rumusan Melakukan koordinasi dengan koordinasi bersama koordinasi
dengan Kepala kegiatan permasalahan Kepala Seksi Bidang Tindak Kepala Seksi Bidang bersama Kepala
Seksi Bidang penerimaan kegiatan Pidana Umum terkait Tindak Pidana Seksi Bidang
Tindak Pidana berkas dari penerimaan optimalisasi pelaksanaan Umuum maka sesuai Tindak Pidana
Umum terkait penyidik di berkas dari penerimaan berkas secara dengan tujuan Umum, hal
optimalisasi masa penyidik di masa steril yang dilakukan dengan mensterilkan berkas tersebut
pelaksanaan pandemic pandemi covid jelas dan tanggung jawab dan memutus tali merupakan
kegiatan covid 19 secara optimal . merupakan aktualisasi dari rantai penyebaran implementasi nilai
menjadi secara 2. Mendapatkan Nilai Akuntabilitas dengan virus covid 19 Tri Krama
Habituasi optimal. keunggulan indikator Tanggung Jawab. dengan cara Adhyaksa yaitu
2. Merumuskan penyeterilaan 2. Nasionalisme : menyeterilkan berkas Adhi.
keunggulan dengan mesin Melaporkan dan melakukan masuk ke kejaksaan
penyeterilaan steril dokumen. koordinasi kepada Kepala negeri Gresik, visi
dengan mesin Memaksimalkan Seksi Bidang Tindak Pidana kejaksaan yaitu
steril informasi tentang Umum terkait optimalisasi sebagai lembaga
dokumen. konsep pelaksanaan penerimaan penegak hukum
3. Mengetik pengoptimalan berkas di masa pandemi yang bersih, efektif,
konsep/alur kegiatan covid19 merupakan aktualisasi efisien, transparan,
pengoptimalan penerimaan Nilai Nasionalisme dengan akuntabel untuk
kegiatan berkas dari indikator Musyawarah. dapat memberikan
penerimaan penyidik di masa 3. Etika publik : pelayanan prima
28
berkas dari pandemic covid Melakukan koordinasi dengan dalam mewujudkan
penyidik di 19 ke Seksi Kepala Seksi Bidang Tindak supremasi hukum
masa bidang tindak Pidana Umum terkait secara profesional.
pandemic pidana umum optimalisasi penerimaan
covid 19 ke Kejaksaan berkas dari penyidik dimasa
Seksi bidang Negeri Gresik pandemic covid 19 merupakan
tindak pidana aktualisasi Nilai etika publik
umum dengan indikator tertib
Kejaksaan penyelenggaraan negara.
Negeri Gresik 4. Komitmen Mutu
Melakukan koordinasi dengan
Kepala Seksi Bidang Tindak
Pidana Umum terkait
optimalisasi penerimaan
berkas dari penyidik di masa
pandemic covid 19 di Bidang
Tindak Pidana Umum untuk
membicarakan suatu inovasi
sehingga nilai komitmen mutu
dengan indikator Inovasi telah
teraktualisasi.
5. Anti Korupsi :
Melakukan koordinasi dengan
Kepala Seksi Bidang Tindak
Pidana Umum terkait
optimalisasi penerimaan
berkas dari penyidik di masa
pandemic covid 19 di Bidang
29
Tindak Pidana Umum
merupakan aktualisasi nilai anti
korupsi dengan indikator
Berani.
6. Manajemen ASN
Melakukan koordinasi dengan
Kepala Seksi Bidang Tindak
Pidana Umum terkait
optimalisasi penerimaan
berkas dari penyidik di masa
pandemic covid 19 di Bidang
Tindak Pidana Umum
merupakan aktualisasi dari
Manajemen ASN dengan
indikator melaksanakan tugas
tidak bertetangan dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2. Menyiapkan 1. Memeriksa 1. Mesin Sterilisaisi 1. Akuntabilitas Dengan menyiapkan Dengan


Mesin mesin apa kah telah siap Melakukan pemeriksaan mesin mesin sterilisasi menyiapkan mesin
Sterilisasi dalam kondisi digunakan. sterilisasi dengan indikator jujur berkas terbebas dari steril bebas virus
bebas virus baik 2. Mesin di dan sesuai ketentuan. virus covid 19 covid 19
covid 19 2. Mencoba mesin Ruangan PTSP 2. Nasionalisme merupakan salah merupakan
sterilisasi di siap digunakan Mencoba mesin sterilisasi satu upaya implementasi dari
PTSP dengan saat dengan berkas bekas sesuai pencapaian Visi Tri Krama
berkas bekas.. pelaksanakan. dengan waktunya tanpa Kejaksaan yaitu : adhyaksa, yaitu
3. Mencoba mesin 3. Mesin di sebagai lembaga Satya dan Adhi.
membeda-bedakan waktu
30
sterilisasi di Ruangan Tindak dalam mencoba antara ptsp penegak hukum
Ruangan Tindak Pidana Umum dan Bidang Tindak Pidana yang bersih, efektif,
Pidana Umum siap digunakan Umum merupakan aktualisasi efisien, transparan,
dengan kertas saat akuntabel untuk
nilai nasionalisme dengan
bekas, Pelaksanaan. dapat memberikan
indikator sila ke-2 yaitu Tidak pelayanan
diskriminatif. pelayanan prima
dalam mewujudkan
3. Etika Publik supremasi hukum
Mencoba mesin sterill berkas secara profesional
dengan cermat dan tidak dan misi
menunda-nunda merupakan membentuk aparat
aktualisasi Nilai etika publik kejaksaan yang
dengan indikator cermat dan handal, tangguh,
disiplin. profesional,
4. Komitmen Mutu bermoral dan
Memeriksa mesin steriil beretika guna
berkas, hal tersebut menunjang
merupakan aktualisasi nilai kelancaran
komitmen mutu dengan pelaksanaan tugas
indikator Inovasi. pokok, fungsi dan
5. Anti Korupsi wewenang.
Memeriksa dan mencoba
mesin sterill tersebut dengan
mandiri tanpa menyuruh orang
lain dikarenakan pekerjaan
tersebut merupakan sebuah
tugas yang harus dilaksanakan
merupakan aktualisasi dari nilai
31
Anti Korupsi.
6. Manajemen ASN
Mencoba dan memeriksa
mesin sterill berkas
merupakan aktualisasi dari
manajemen ASN dengan
indikator melaksanakan tugas
sejauh tidak bertetangan
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

3. Membuat SOP 1. Membuat SOP 1. SOP Siap 1. Akuntabilitas Dengan Membuat Dengan Membuat
Penerimaan dijalankan Membuat SOP Penerimaan SOP Penerimaan
dengan SOP Penerimaan
2. Mendapat Berkas dari Penyidik Ke Bidang
Berkas dari berkoordinasi Persetujuaan Tindak Pidana Umum, Berkas dari Penyidik Berkas dari
Penyidik Ke Pelaksanaan merupakan aktualisasi Nilai Ke Bidang Tindak
bersama Penyidik Ke Bidang
Bidang Tindak
Optimalisasi Akuntabilitas dengan indikator
Pidana Umum dimasa
Kepala seksi penerimaan Penuh semangat dan sesuai Tindak Pidana
Pidana Umum berkas dari ketentuan. pandemic Covid 19
tindak Pidana Umum dimasa
dimasa penyidik ke 2. Nasionalisme merupakan upaya
Umum bidang Tindak Membuat SOP Penerimaan pandemic Covid 19
pandemic Covid dalam mencapai visi
Pidana Umum di Berkas dari Penyidikan Ke
19
2. Kemudian untuk
masa Pandemi bIdang Tindak Pidana Umum kejaksaan yaitu
melaporkan covid 19 tersebut dapat bermanfaat mengoptimalkan
merupakan aktualisasi Nilai sebagai lembaga
SOP Kepada penerimaan berkas
Nasionalisme dengan indikator penegak hukum
Kepala pada Sila ke-1 yaitu Etos Kerja dari penyidik
32
Kejaksaan 3. Etika Publik yang bersih, efektif, dimasa pandemic
Membuat SOP Penerimaan
Negeri Gresik efisien, transparan, covid, hal tersebut
Berkas dari Penyidikan Ke
Bidang Tindak Pidana Umum akuntabel untuk merupakan
pada Kejaksaan Negeri Gresik
dapat memberikan implementasi nilai
dengan cermat agar tidak ada
kesalahan dalam pelayanan Tri Krama
pembuatannya dan sesuai
pelayanan prima Adhyaksa yaitu
dengan apa yang diperintahkan
merupakan aktualisasi Nilai dalam mewujudkan Adhi.
etika publik dengan indikator
supremasi hukum
cermat.
4. 6. Komitmen Mutu secara profesional.
Membuat SOP Penerimaan
Berkas dari Penyidikan Ke
Bidang Tindak Pidana Umum
pada Kejaksaan Negeri Gresik
merupakan suatu inovasi
sehingga nilai komitmen mutu
dengan indikator Inovasi telah
teraktualisasi.
5. Anti Korupsi
Membuat SOP Penyerahan
Berkas dari Penyidik kepada
Tindak Pidana Umum di masa
Pandemi Covid 19 mandiri
tanpa menyuruh orang lain
dikarenakan pekerjaan tersebut
33
merupakan sebuah tugas yang
harus dilaksanakan merupakan
aktualisasi dari nilai Anti
Korupsi dengan indikator
mandiri.
6. Manajemen ASN
Membuat SOP Penyerahan
Berkas dari Penyidik kepada
Tindak Pidana Umum di masa
Pandemi Covid 19 merupakan
sebuah tugas yang telah
disetujui oleh atasan sehingga
harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab.
Pelaksanaan tugas dengan
penuh tanggung jawab,
merupakan aktualisasi dari
manajemen ASN dengan
indikator melaksanakan
tugas kedinasan dengan
penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran dan
tanggung jawab.

4 Berkoordinasi a. Berkoordinasi 3. Pegawai PTSP 1. Akuntabilitas Berkoordinasi Kepada SATYA :


dengan dan Pegawai TU Mengkoordinasi kepada Pegawai PTSP, Selalu menekankan
Kepada
pegawai PTSP Tindak Pidana pegawai PTSP, Pegawai TU Pegawai TU Sekertariat rasa kejujuran dalam
Pegawai PTSP, terkait Umum dapat Sekertariat dan Pegawai TU dan Pegawai TU menjalankan setiap
Bidang Tindak Pidana pekerjaan.
34
Pegawai TU penyeterilan bekerja secara Bidang Tindak Pidana Umum Umum dilakukan ADHI :
berkas yang di optimal setelah untuk menggunakan mesin secara efektif, efisien Kesempurnaan
Sekertariat dan
terima dari adanya steril dengan optimal dan transaparan dalam bertugas
Pegawai TU penyidik dan koordinasi . merupakan aktualisasi nilai berkontibusi dalam visi dalam memberikan
kejaksaan . gagasan inovasi
Bidang Tindak yang akan di akuntabilitas dengan indikator
Melaksanakan peningkatan kinerja
Pidana Umum
serahkan ke 4. Pegawai TU jujur dan sesuai ketentuan. pekerjaan dengan Satuan Kerja.
sekertariat Tindak Pidana 2. Nasionalisme displin dan teliti guna WICAKSANA:
(KAJARI) Umum dapat Mengkoordinasi kepada membentuk aparat Bijaksana dalam
b. Berkoordinasi bekerja secara pegawai PTSP, Pegawai TU Kejaksaan yang tutur kata dan
dengan optimal setelah Sekertariat dan Pegawai TU handal, tangguh,
pegawai TU adanya Bidang Tindak Pidana Umum tingkah laku saat
profesional, bermoral
Bidang Tindak koordinasi . untuk menggunakan mesin melaksanakan
dan beretika guna
Pidana Umum steril merupakan suatu sikap menunjang tugas.
terkait yang menjaga amanah dari kelancaran
penyeterilan atasan, hal tersebut merupakan pelaksanaan tugas
berkas yang aktualisasi nilai nasionalisme pokok, fungsi dan
diterima dari dengan indikator sila ke 1 yaitu wewenang sesuai
Kajari untuk Amanah. dengan misi
Kasi Pidum, 3. Etika Publik Kejaksaan RI
setelah Mengkoordinasi kepada
register berkas pegawai PTSP, Pegawai TU
di sterill Sekertariat dan Pegawai TU
kembali Bidang Tindak Pidana Umum
sebelum untuk menggunakan mesin
diberikan steril dengan cermat dan tidak
kepada Jaksa” menunda-nunda yang
mencerminkan suatu perbuatan
yang berintegritas tinggi
35
sehingga hal tersebut
merupakan aktualisasi Nilai
etika publik dengan indikator
cermat, jujur, integritas tinggi
dan disiplin;
4. Komitmen Mutu
Mengkoordinasi kepada
pegawai PTSP, Pegawai TU
Sekertariat dan Pegawai TU
Bidang Tindak Pidana Umum
untuk menggunakan mesin
steril merupakan aktualisasi
nilai komitmen mutu dengan
indikator Inovasi.
5. Anti Korupsi
Mengkoordinasi kepada
pegawai PTSP, Pegawai TU
Sekertariat dan Pegawai TU
Bidang Tindak Pidana Umum
untuk menggunakan mesin
steril sesuai dengan yang
sebenarnya tanpa melakukan
kebohongan yang dikarenakan
sesuatu hal, merupakan
aktualisasi nilai anti korupsi
dengan indikator Jujur dan
berani.
6. Manajemen ASN
36
Mengkoordinasi kepada pegawai
PTSP, Pegawai TU Sekertariat
dan Pegawai TU Bidang Tindak
Pidana Umum untuk
menggunakan mesin steril
merupakan tugas yang diberikan
oleh atasan, sehingga harus
dilaksanakan. Pelaksanaan tugas
ini merupakan aktualisasi dari
manajemen ASN dengan indikator
melaksanakan tugas sesuai
dengan perintah atasan sejauh
tidak bertetangan dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

5. Pelaksanaan 1. Mulai 1.Dapat memulai 1.Akuntabilitas Pelaksanaan SATYA :


melaksanakan melaksanakan Mengimplimentasikan Kegiatan penyeterilan Kesetiaan yang
Kegiatan
kegiatan kegiatan penyeterilan berkas dengan berkas secara efektif, bersumber pada
menjadi menyeterilkan penyeterilan berkas jelas dan tanggung jawab efisien dan rasa jujur, dalam
berkas masuk ke
Habituasi dengan optimal merupakan aktualisasi dari Nilai transaparan pelaksanaan
PTSP Kejaksaan
menjadikan Akuntabilitas dengan indikator berkontibusi dalam kegiatan
Negeri Gresik
2. Melaksanakan kebiasaan di PTSP Tanggung Jawab. visi kejaksaan
kegiatan Kejaksaan Negeri 2.Nasionalisme ADHI :
menyeterilkan Gresik Pelaksanaan kegiatan tersebut Melaksanakan Kesempurnaan
berkas masuk dapat bermanfaat merupakan pekerjaan dengan dalam bertugas
ke Bidng Tindak 2.Dapat aktualisasi Nilai Nasionalisme displin dan teliti guna saat pelaksanaan
Pidana Melaksanakan dengan indikator pada Sila ke-1 membentuk aparat kegiatan
kegiatan yaitu Etos Kerja Kejaksaan yang WICAKSANA :

37
Penyeterilan 1. Etika Publik handal, tangguh, Bijaksana dalam
berkas dengan Melaksanakan kegiatan dengan profesional, bermoral tutur kata dan
optimal dan cermat agar tidak ada kesalahan dan beretika guna tingkah laku saat
menjadi dalam pembuatannya dan sesuai menunjang menemui atasan
kebiasaan di dengan apa yang diperintahkan kelancaran dan melaksanakan
Ruangan Bidang merupakan aktualisasi Nilai etika pelaksanaan tugas tugas
Tindak Pidana publik dengan indikator cermat. pokok, fungsi dan
Umum 2. Komitmen Mutu wewenang sesuai
Pelaksanaan penyeterilan yang dengan misi
merupakan suatu inovasi, Kejaksaan RI
sehingga nilai komitmen mutu
dengan indikator Inovasi
telah teraktualisasi.
3. Anti Korupsi
Pelaksanan kegiatan tersebut
merupakan sebuah tugas yang
harus dilaksanakan merupakan
aktualisasi dari nilai Anti Korupsi
dengan indikator mandiri.
4. Manajemen ASN
Pelaksanaan kegiatan
merupakan sebuah tugas yang
telah disetujui oleh atasan
sehingga harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.
Pelaksanaan tugas dengan
penuh tanggung jawab ,
merupakan aktualisasi dari
38
manajemen ASN dengan
indikator melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran,
kesadaran dan tanggung
jawab.
5. Whole of Government
Pelaksanaan kegiatan berarti
ada tanggung jawab yang harus
dilakukan yaitu menjaga berkas
tersebut, hal tersebut
merupakan aktualisasi nilai
Whole of Goverment.

6. Memasukan 1. Menyiapkan 1.Komputer di 1. Akuntabilitas Kegiatan penataan SATYA :


bidang tindak Memasukkan data berkas yang efektif, efisien dan Kesetiaan yang
data berkas computer di bersumber pada
pidana umum siap sudah di sterill kemudian di data transaparan
yang sudah di bidang Tindak di gunakan secara digital ke Microsft Excel. berkontibusi dalam rasa jujur, dalam
2.melaksanakan sesuai dengan yang sebenarnya visi kejaksaan pelaksanaan
sterill Pidana Umum koordinasi dengan
pembuatan merupakan aktualisasi nilai
kemudian di 2. Membuat pendataan berkas akuntabilitas dengan indikator Melaksanakan atasan
di excel dengan jujur dan sesuai ketentuan. pekerjaan dengan
data secara pendataan ADHI :
optimal 2. Nasionalisme displin dan teliti guna
digital via berkas dari Memasukan data berkas yang membentuk aparat Kesempurnaan
sudah di sterill kemudian di data Kejaksaan yang dalam bertugas
Microsoft penyidik di saat melaksanakan
secara digital keMicrosft Excel. handal, tangguh,
Excel masa pandemic sesuai dengan yang sebenarnya profesional, bermoral menerima perintah
untuk mengetahui tahapan dan beretika guna atasan
covid 19 ke
39
Microsft Excel proses pelaksanaan kegiatan menunjang
yang didampingi merupakan kelancaran WICAKSANA :
suatu sikap yang menjaga pelaksanaan tugas Bijaksana dalam
amanah dari atasan, hal tersebut pokok, fungsi dan tutur kata dan
merupakan aktualisasi nilai wewenang sesuai tingkah laku saat
nasionalisme dengan indikator dengan misi menemui atasan
sila ke 1 yaitu Amanah. Kejaksaan RI dan melaksanakan
3. Etika Publik tugas
Memasukan data berkas yang
sudah di sterill kemudian di data
secara digital ke Microsft Excel.
suatu perbuatan yang
berintegritas tinggi sehingga
dapat bermanfaat, hal tersebut
merupakan aktualisasi Nilai etika
publik dengan indikator cermat,
jujur, integritas tinggi dan
disiplin;
4. Komitmen Mutu
Memasukan data berkas yang
sudah di sterill kemudian di data
secara digital ke Microsoft
Excel. merupakan sebuah
inovasi yang bertujuan untuk
meningkatkan mutu administrasi
bidang Tindak Pidana Umum,
hal tersebut merupakan
aktualisasi nilai komitmen mutu
40
dengan indikator Inovasi.
5. Anti Korupsi
Memasukan data berkas yang
sudah di sterill kemudian di data
secara digital via Microsoft
EXCEL. sesuai dengan yang
sebenarnya tanpa melakukan
kebohongan yang dikarenakan
sesuatu hal, merupakan
aktualisasi nilai anti korupsi
dengan indikator Jujur dan
berani.
f. Manajemen ASN
Memasukan data berkas yang
sudah di sterill kemudian di data
secara digitalisasi via Microsoft
EXCEL. merupakan sebuah
tugas yang diberikan oleh
atasan, sehingga harus
dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab. Pelaksanaan
tugas ini merupakan aktualisasi
dari manajemen ASN dengan
indikator melaksanakan tugas
sesuai dengan perintah atasan
sejauh tidak bertetangan
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
41
42
G. RENCANA ANTISIPASI KENDALA YANG AKAN DIHADAPI
1. Kendala yang akan dihadapi
a. Sibuknya pegawai PTSP dan Pegawai Tindak Pidana Umum
b. Menghadiri setiap pelaksanaan kegiatan.
c. Kemampuan tenaga honorer yang belum optimal untuk
menggunakan Microsoft excel.
2. Rencana antisipasi kendala yang akan dihadapi
a. Meningkatkan koordinasi dengan pegawai PTSP dan Pegawai
TU Bidang Tindak Pidana Umum.
b. Memberikan alur penyerahan berkas dari penyidik ke bidang
tindak pidana umum di masa Pandemi Covid 19 kepada
pegawai PTSP yang kurang optimal.

H. ANALISA DAMPAK
i. Dampak yang akan terjadi apabila Core Issue tidak dipecahkan :
a. Tidak mengerti berkas yang sudah di data sudah sterill apa
belum.
b. Masih meresahkannya penyebaran virus covid 19 tersebar
melalui benda mati (berkas).
ii. Dampak yang akan terjadi apabila Core Issue dipecahkan:
a. Melakukan kebiasaan Baru di masa Pandemi Covid 19 ini.
b. Terbebas dari penyebaran virus Covid 19 dari berkas dimasa
pandemic covid 19 ini.
c. Adanya Pendataan secara digitalisasi via Microsoft Excel.

43
DAFTAR PUSTAKA

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia
Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Keputusan Kepala LAN Nomor 94/K.1/ PDP. 07/2021 tentang Pedoman
Kurikulum Pelatihan Dasar CPNS
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
PER-006/A/JA/01/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan
Republik Indonesia
Modul Akuntabilitas Diklatsar CPNS 2021
Modul Nasionalisme Diklatsar CPNS 2021
Modul Komitmen Mutu Diklatsar CPNS 2021
Modul Etika Publik Diklatsar CPNS 2021
Modul Anti Korupsi Diklatsar CPNS 2021

44
LAMPIRAN

45
46
47

Anda mungkin juga menyukai