Anda di halaman 1dari 63

RANCANGAN RENCANA AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR
PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PENCATATAN JADWAL KEGIATAN BERBASIS


KALENDER DIGITAL DI BIDANG INTELIJEN PADA KEJAKSAAN NEGERI
JEMBER

Disusun Oleh :

NAMA PESERTA : FELISYA RISKA IMAMA, S.H.


NIP : 199706242020122025
NOMOR URUT PESERTA : 29
GOLONGAN/ANGKATAN : GOLONGAN III / IX
JABATAN : Analis Penuntutan (Calon Jaksa)

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN RI


BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi PNS di

Kejaksaan Negeri Jember ini dengan tepat waktu.

Penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai–nilai Dasar Profesi PNS di

Kejaksaan Negeri Jember ini merupakan salah satu persyaratan yang harus

diikuti oleh peserta Diklat Latsar CPNS Golongan III yang dilaksanakan oleh

Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan sebagai upaya memberi bekal

bagi CPNS Calon Jaksa Kejaksaan RI agar mampu melaksanakan tugas dan

fungsinya secara efektif pada lingkungan kerja masing-masing.

Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih setulusnya

kepada seluruh pihak yang terkait yang telah banyak membantu, baik

itu dukungan moril maupun materiil dalam proses penyusunan Laporan

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini, semoga Allah SWT

senantiasa membalas segala jasa-jasa dan amal kebaikan serta

senantiasa memberikan petunjuk. Saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kepala Badan Diklat dan Pelatihan Kejaksaan RI, Bapak Tony Tribagus

Spontana, SH., M.Hum.;

2. Sekretaris Badan Diklat dan Pelatihan Kejaksaan RI, Dr. Bapak Jaya

Kesuma, SH.,MH.;

3. Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Diklat dan

Pelatihan Kejaksaan RI, Bapak Andi Muh. Iqbal Arief, SH.,MH.;

i
4. Kabid Penyelenggara Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan

Diklat dan Pelatihan Kejaksaan RI, Bapak Dr. Setyo Utomo,

SH.,M.Hum.,M.Kn.;

5. Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Bapak Zullikar Tanjung, SH.,MH.;

6. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jember, Bapak Agus Budiarto,

SH.,MH.;

7. Ibu Netty Lilis Suryani Silaen, SH. selaku Coach yang telah meluangkan

waktu membimbing penulis selama menyusun laporan ini;

8. Bapak Eustachius Suprihanto, SH.,MH., selaku Penguji yang telah

meluangkan waktu menguji rancangan aktualisasi penulis.

Penulis berharap rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi diri

penulis sendiri maupun pembacanya. Di samping, itu penulis menyadari

bahwa rancangan aktualisasi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif demi menambah

manfaat ilmu dalam laporan aktualisasi ini.

Surabaya, 14 April 2021


Penulis

FELISYA RISKA IMAMA, S.H.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BERITA ACARA SEMINAR AKTUALISASI.........................................iv
LEMBAR PENGESAHAN SEMINAR AKTUALISASI............................v
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
1. Tugas Pokok PNS..................................................................2
2. Visi dan Misi Organisasi.........................................................3
3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta..........................................4
B. Nilai – Nilai Dasar PNS..................................................................7
C. Nilai – Nilai Organisasi.................................................................12
D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI.....................................13
E. Tujuan Penulisan..........................................................................16
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI.............................................................18
A. PENETAPAN ISU.........................................................................18
1. Identifikasi Isu......................................................................18
2. Menentukan Isu Yang Diangkat...........................................18
3. Kondisi Saat ini dan Kondisi Yang Diharapkan....................20
4. Gagasan Pemecah Isu........................................................21
B. Judul, Mentor, Coach, Peserta Latsar Dan Stakeholder Internal. 21
C. Rencana Kegiatan........................................................................22
D. Kualitas Kegiatan.........................................................................22
E. Relevansi Kegiatan ( Tahapan Kegiatan )....................................24
F. Matrik Rancangan Aktualisasi......................................................30
G. Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi.......................44
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................45
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1: Hasil Penetapan Kualitas Isu dengan USG.........................19
Tabel 2.1: Rencana Antisipasi Kendala yang Akan di Hadapi..............44

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Keputusan Pengangkatan CPNS Nomor
Kep-I-484/C.4/01/2021
Lampiran 2: Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Jember Nomor: Prin-
38/M.5.12/Cp.1/01/2021

v
BERITA ACARA SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : Felisya Riska Imama, S.H.


NIP : 199706242020122025
Unit Kerja/Tempat Magang : Seksi Bidang Intelijen pada Kejaksaan
Negeri Jember

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari Rabu 14 April 2021

Mentor, Coach,

Agus Budiarto, S.H.,M.H Netty Lilis Suryani Silaen, SH. MH.


19690828 199503 1 002 NIP. 19701111 199003 2 010

Penguji,

Eustachius Suprihanto, SH.,MH.


NIP. 19610606 199803 1 011

vi
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : FELISYA RISKA IMAMA, S.H


NIP : 199706242020122025
Unit Kerja : Kejaksaan Negeri Jember

Telah di sahkan
Pada hari Rabu tanggal 14 2021

Penguji, Coach,

Eustachius Suprihanto, S.H., M.H. Netty Lilis Suryani Silaen, SH. MH.
NIP. 19610606 199803 1 011 NIP. 19701111 199003 2 010

Mengetahui,
Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Manajemen dan Kepemimpinan
Badan Diklat Kejaksaan RI

Dr. Setyo Utomo, SH.,M.Hum.,M.Kn.


NIP. 19731129 199903 1 0 11

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peraturan baru tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) tertuang dalam
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 menyatakan bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada sebuah profesi yang
mengutamakan kepentingan publik namun juga memiliki tugas sebagai
pelaksana, pelayan, dan perekat persatuan dan kesatuan Negara Republik
Indonesia. Tugas dan fungsi yang dijalankan oleh seorang ASN merupakan
aktualisasi yang nyata dalam lingkungan instansi terkait. Agar tugas dan
fungsi tersebut berjalan dengan baik maka seorang ASN harus dapat
membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang
berkompeten, profesional, berintegritas, dan berkomitmen baik.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 12
Tahun 2018 tentang pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil pendidikan
dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Sehingga nantinya ASN ini dapat
memiliki daya saing tinggi dan hebat kedepannya dengan tetap menjaga
tanggung jawab, komitmen dan tugasnya berdasarkan nilai-nilai dasar
ANEKA yaitu: 1. Akuntabilitas; 2. Nasionalisme; 3. Etika Publik; 4. Komitmen
Mutu; 5. Anti Korupsi dan 3 (Tiga) mata pelatihan Whole of government
(WOG), Pelayanan Publik, serta Manajemen Aparatur Sipil Negara. Untuk
menyelesaikan laporan maka seorang ASN wajib memiliki nilai-nilai dasar
ANEKA tersebut agar nantinya saat menjalankan tugas tidak melakukan
perbuatan-perbuatan yang melanggar. Dalam melaksanakan tugas
disesuaikan dengan agenda yang masuk, dan agenda tersebut dicatat untuk

1
mengetahui hal-hal apa yang perlu dilaksanakan. Akan tetapi meskipun
agenda tersebut telah dijadwalkan tetapi masih ditemui adanya tugas yang
tidak direalisasikan dan menyebabkan ditundanya penyelesaian laporan dan
pada akhirnya penyerahan laporan kegiatan mengalami kemunduran waktu.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengangkat isu tentang
belum adanya pencatatan dan penjadwalan kegiatan dengan judul
“OPTIMALISASI PENCATATAN JADWAL KEGIATAN BERBASIS
KALENDER DIGITAL DI BIDANG INTELIJEN PADA KEJAKSAAN NEGERI
JEMBER”
1. Tugas Pokok dan Fungsi PNS
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang sangat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Peran ASN
tersebut tidak lepas dari tugas pokok dan fungsi ASN.
Berdasarkan undang-undnag Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut:
Pegawai ASN berfungsi sebagai:
a. pelaksana kebijakan publik;
b. pelayan publik; dan
c. perekat dan pemersatu bangsa.

Pegawai ASN bertugas:

a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat


Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan

2
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Visi Misi Kejaksaan R.I
Untuk menjalankan roda organisasi maka dibutuhkan visi misi
organisasi yang berguna untuk mencapai tujuan dan tata cara
mencapai tujuan. Dalam hal ini berikut merupakan visi dan misi
Kejaksaan Republik Indonesia
Visi Kejaksaan R.I :
Visi dari Kejaksaan R.I sebagai lembaga penegak hukum
adalah Menjadi Lembaga Penegak Hukum yang Professional,
Proporsional dan Akuntabel. Agar dapat memberikan pelayanan
yang prima kepada masyarakat dalam mewujudkan supremasi
hukum maka dibutuhkan lembaga penegak hukum di Indonesia
yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyidik pada tindak
pidana tertentu, penuntut umum, pelaksana penetapan hakim,
pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, pidana pengawasan dan lepas
bersyarat, bertindak sebagai Pengacara Negara serta turut
membina ketertiban dan ketentraman, aparatur Kejaksaan R.I
yang professional dalam melaksanakan tugas berdasarkan nilai
luhur “TRI KRAMA ADHYAKSA” dan menaati aturan serta kode
etik profesi, melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab,
taat azas, efektif dan efisien serta dapat dipertanggungjawabkan.

Misi Kejaksaan R.I :

1. Meningkatkan Peran Kejaksaan Republik Indonesia Dalam


Program Pencegahan Tindak Pidana
2. Meningkatkan Professionalisme Jaksa Dalam Penanganan
Perkara Tindak Pidana

3
3. Meningkatkan Peran Jaksa Pengacara Negara Dalam
Penyelesaian Masalah Perdata dan Tata Usaha Negara
4. Mewujudkan Upaya Penegakan Hukum Memenuhi Rasa
Keadilan Masyarakat
5. Mempercepat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Kejaksaan Republik Indonesia yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme
3. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta
Penulis selaku peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar
ditugaskan di Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jember, dengan
memiliki beberapa tugas dasar yang harus dikerjakan, adapun
tugas pokok dan fungsi Seksi Intelijen Kejaksaan adalah menurut
Pasal 993 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
PER-006/A/JA/01/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan Republik Indonesia menyebutkan bahwa Seksi Intelijen
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan rencana
dan program kerja serta laporan pelaksanaannya, perencanaan,
pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian,
penilaian dan pelaporan kebijakan teknis, kegiatan intelijen,
operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan
pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian dukungan
teknis secara intelijen kepada bidang lain, perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan pemetaan, perencanaan,
pengelolaan dan pelaporan teknologi informasi, perencanaan,
pelaksanaan, pengadministrasian, dan pelaporan kegiatan bidang
penerangan hukum, penyusunan, penyajian, pengadministrasian,
pendistribusian, dan pengarsipan laporan berkala, laporan
insidentil, perkiraan keadaan intelijen, hasil pelaksanaan rencana
kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi intelijen,
pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan

4
proyek yang bersifat strategis, perencanaan, pengelolaan, dan
pelaporan bank data intelijen dan pengamanan informasi,
pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen,
pemeliharaan perangkat intelijen, perencanaan, dan pelaksanaan
koordinasi dan/ atau kerja sama dengan pemerintah daerah,
Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian
bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi
intelijen, dan penyiapan bahan evaluasi kinerja fungsional
Sandiman yang berkaitan dengan bidang ideologi, politik,
pertahanan, keamanan, sosial, budaya, kemasyarakatan,
ekonomi, keuangan, pengamanan pembangunan strategis,
teknologi intelijen, produksi intelijen, dan penerangan hukum.
Dalam melaksanakan tugas, wewenang dan fungsi Kejaksaan
dalam bidang intelijen di daerah hukumnya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 993, Seksi Intelijen menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta
laporan pelaksanaannya;
b. Perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian,
pengendalian, penilaian dan pelaporan pelaksanaan kebijakan
teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen,
pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan
proyek yang bersifat strategis baik nasional maupun daerah di
daerah hukumnya serta penerangan hukum guna menghasilkan
data dan informasi sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan;
c. Pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan
teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen,
pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan pembangunan
proyek yang bersifat strategis baik nasional maupun daerah,

5
serta penerangan hukum yang dilaksanakan oleh Cabang
Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
d. Perencanaan dan pelaksanaan pemetaan potensi ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan di bidang ideologi, politik
dan pertahanan keamanan, sosial, budaya dan kemasyarakatan,
ekonomi dan keuangan serta pengamanan pembangunan
strategis berdasarkan data dan informasi yang berasal dari
satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri dan Cabang
Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
e. Perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian
dan pelaporan pemberian dukungan teknis secara intelijen
kepada bidang lain di daerah hukumnya berdasarkan prinsip
koordinasi;
f. Perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan peralatan intelijen;
g. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian serta pengarsipan
laporan berkala dan laporan insidentil;
h. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian perkiraan keadaan
intelijen di bidang ideologi, politik dan pertahanan keamanan,
sosial, budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan,
serta pengamanan pembangunan strategis;
i. Pengadministrasian, pendistribusian dan pengarsipan produk
intelijen baik yang berasal dari satuan kerja di Lingkungan
Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah
hukumnya;
j. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan serta pendistribusian
hasil pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan
intelijen dan operasi intelijen serta administrasi intelijen baik yang
dilaksanakan oleh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri
maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;

6
k. Pengelolaan bank data intelijen dan pengendalian
penyelenggaraan administrasi intelijen baik yang dilaksanakan
oleh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Negeri maupun
Cabang Kejaksaan Negeri;
l. Penyiapan bahan analisa kebutuhan pengembangan sumber
daya manusia intelijen dan teknologi intelijen;
m. Perencanaan dan pelaksanaan koordinasi danjatau kerja sama
dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi,
dan organisasi lainnya;
n. Pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan
administrasi intelijen kepada Cabang Kejaksaan Negeri di daerah
hukumnya;
o. Pemeliharaan peralatan intelijen; dan penyiapan bahan evaluasi
dan penilaian terhadap kinerja fungsional sandiman.

B. Nilai- Nilai Dasar PNS


Ada 5 (Lima) nilai dasar Profesi ASN/PNS yang harus di terapkan dalam
melaksanakan tugas sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti
Korupsi ditambah dengan mata pelatihan Whole Of Government,
Pelayanan publik, serta Manajemen ASN.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik.1
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

1
Bab II Akuntabilitas, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas, Badan Diklat Kejaksaan
Republik Indonesia, hlm 7

7
Akuntabilitas memiliki 5 (lima) tingkatan yang berbeda yaitu
akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok,
akuntabilitas organisasi dan akuntabilitas stakeholder.2
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-
beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Keadaan
seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain.3
Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila
yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa
nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar dan mengilhami
setiap gerak-langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan
negara. Untuk itu setiap Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari
ASN harus menantiasa taat menjalankan nilai-nilai Pancasila dan
mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme yang kuat
menjalankan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai
kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai
kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan
menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila pengamalan
nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, setiap penyelenggara
negara, baik di pusat maupun di daerah (LAN RI, 2015).
2
Ibid, hlm.8
3
Bab 1 Nasionalisme, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS ANEKA , Badan Diklat Kejaksaan Republik
Indonesia, hlm 38

8
a. Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) Nilai ini mengandung arti
adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan
sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa
bangsa Indonesia merupakan bangsa religious, bukan bangsa
atheis.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab) Nilai ini mengandung
arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai moral
dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia) Sila ini mengandung nilai bahwa
makna usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki
bangsa Indonesia.
d. Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan) Sila ini mengandung makna bahwa
suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga perwakilan.
e. Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) Sila ini
mengandung makna sebagai dasar tujuan yaitu tercapainya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur lahiriah dan batiniah.
3. Etika
Etika adalah refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar,
sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang
baik atau apa yang seharusnya dilakukan.4

4
Bab II Kode Etik dan Perilaku Pejabat Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III,
Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan, hlm.8

9
Pelayanan Publik adalah segala bentuk kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan berdasarkan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa dan atau pelayanan adminitratif yang disediakan oleh
penyelenggara publik.5
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
undang-undang ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu

5
Bab II Konsep dan Prinsip Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS golongan III, Badan
Diklat Kejaksaan Republik Indonesia, hlm. 8

10
Standar penjaminan mutu pada setiap organisasi tentulah tidak
sama mengingat visi dan arah yang akan dituju berbeda tetapi ada
beberapa nilai yang harus ada pada komitmen mutu seperti :
a. Efektivitas
Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8)
mendefinisikan efektivitas sebagai berikut. “Efektivitas
organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang
coba dikerjakannya. Efektivitas organisasi berarti memberikan
barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.”6
b. Efisiensi
Selanjutnya, Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010: 8)
mendefinisikan efisiensi sebagai berikut: “Efisiensi organisasi
adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai
tujuan organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang
dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa.”7
5. Anti Korupsi
Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah
tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Ketika sesuatu mengalami penyimpangan maka terjadi kerusakan
dimuka bumi, penanganan korupsi perlu diselesaikan secara
komprehensif, sebab korupsi menyebabkan banyak masalah yaitu
menimbulkan dampak dan bahaya yang memiliki jangka waktu
6
Bab II Konsep Efektivitas, Efisiensi, Inovasi dan Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan Golongan III,
Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia, hlm, 8
7
Ibid

11
panjang dan merusak kehidupan. Misalnya seperti perubahan muka
bumi dan kerusakan alam yang terjadi akibat perilaku manusia,
kemiskinan, fenomena Negara yang memiliki sumber daya alam
melimpah tetapi tidak dapat memberikan kesejahteraan bagi
rakyatnya, menyebabkan kerugian pada Negara, menghambat
pembangunan.
nilai-nilai dasar anti korupsi sebanyak 9 nilai anti korupsi sebagai
berikut :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana,
h. Berani
i. Adil.

C. Nilai-Nilai Organisasi

TRI KRAMA ADHIYAKSA


1. Satya : Kesetiaan yang bersumber pada rasa
jujur, baik terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga,
maupun kepada sesama manusia.
2. Adhi : Kesempurnaan dalam bertugas dan
berunsur utama pada pemilikan rasa
tanggung jawab. Bertanggung jawab baik
terhadap Tuhan yang Maha Esa,

12
terhadap keluarga, dan terhadap sesama
manusia.
3. Wicaksana : Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah
laku khususnya dalam penerapan
kekuaasan dan kewenangannya.

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Untuk menjalankan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI maka dibutuhkan Manajemen
ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.8
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi

8
Manajemen ASN, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III, Badan Diklat Kejaksaan
Republik Indonesia, hlm 7.

13
semua golongan dan partai politik.9 Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian,
pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karier tertinggi.

2. Whole of Government
Whole of Government (WoG) didefinisikan sebagai “Suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan
untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan
diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat
antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut
perubahan perilaku.
Koordinasi saja ternyata tidak cukup untuk mengatasi wicked
problems, sehingga diperlukan upaya lebih besar lagi yaitu
kolaborasi. Perbedaan antara koordinasi dengan kolaborasi
adalah: koordinasi merupakan kerjasasama intra dan inter instansi
di dalam suatu jejaring kerja tetapi masing-masing instansi masih
memiliki agenda, kepentingan dan tujuan organisasinya masing-
masing, sementara kolaborasi adalah kerjasama intra dan inter
instansi di dalam jejaring kerja berdasarkan satu agenda,
kepentingan dan tujuan bersama. Agenda dan tujuan bersama,
kolaborasi, jejaring kerja dan integrasi adalah faktor determinan
bagi terselenggaranya WoG.

9
Ibid, hlm 8

14
Model pendekatan WoG memiliki sejumlah tantangan yang
meliputi kekurangan dan hambatan (barrier) sehingga
menyebabkan WoG tidak dapat dilanjutkan atau terhenti ditengah
jalan dan pada akhirnya kembali ke cara lama. Kekurangan-
kekurangan WoG adalah memerlukan waktu lama, relatif mahal
(costly), tidak selalu cocok dengan wicked problems yang akan
ditangani, dan hasilnya sulit diukur. Kekurangan-kekurangan ini
pada akhirnya dapat menjadi dorongan untuk kembali ke cara
lama. Hambatan WoG terutama disebabkan oleh tujuan, prioritas
dan akuntabilitas yang tidak jelas, benturan agenda dan
kepentingan sehingga tidak dapat tercipta kolaborasi, ego sektoral
antar instansi dan insentif yang rendah.
Hal ini masih ditambah dengan persoalan-persoalan lain
seperti: struktur hierarki kewenangan, tugas pokok dan fungsi serta
struktur anggaran yang sifatnya kaku (rigid) sehingga tidak mudah
diintegrasikan. Koordinasi saja ternyata tidak cukup untuk
mengatasi wicked problems, sehingga diperlukan upaya lebih
besar lagi yaitu kolaborasi. Perbedaan antara koordinasi dengan
kolaborasi adalah: koordinasi merupakan kerjasasama intra dan
inter instansi di dalam suatujejaring kerja tetapi masing-masing
instansi masih memiliki agenda, kepentingan dan
tujuanorganisasinya masing-masing, sementara kolaborasi adalah
kerjasama intra dan inter instansi di dalam jejaring kerja
berdasarkan satu agenda, kepentingan dan tujuan bersama.
Agenda dan tujuan bersama, kolaborasi, jejaring kerja dan integrasi
adalah faktor determinan bagi terselenggaranya WoG.
Inti dari WoG menurut Haligan (2011) adalah “koordinasi–
kolaborasi secara integratif serta manajemen berbagai tugas dan
fungsi-fungsi di dalam organisasi tanpa adanya kontrol hierarkis di

15
antara sesama partisipan yang ditujukan untuk memperoleh suatu
hasil (outcome) yang tidak dapat dicapai apabila bekerja sendiri”.

3. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik, menjelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Maka, pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian
layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau
organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu,
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima
pelayanan.
Dengan demikian, terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan
publik, yaitu antara lain:
 unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara
pelayanan publik
 unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan,
dan;
 unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

E. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah:

16
1. Untuk mengaktualisasikan dasar profesi ASN dan
mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA (Akuntabillitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) yang
mana nilai-nilai tersebut didapatkan selama menjalani diklat dan
nilai-nilai tersebut digunakan untuk melaksanakan tugas dan fungsi
sebagai ASN ketika melakukan pelayanan kepada masyarakat di
unit kerja masing-masing.
2. Untuk mengaktualisasikan dan mewujudkan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI yang meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
dan Whole of Government (WOG) yang wajib dimiliki oleh setiap
ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana telah
diatur didalam pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara
3. Untuk menganalisis isu yang diangkat di dalam rancangan
aktualisasi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi bidang Intelijen
di Kejaksaan Negeri Jember agar berjalan sesuai dengan nilai-nilai
dasar profesi ASN serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
sehingga dapat diaktualisasikan selama masa habituasi di satuan
kerja.

17
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu
1. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang dan keinginan organisasi agar dapat
mencapai visi dan misinya maka perlu dilakukan suatu
pengamatan isu-isu aktual yang sedang terjadi di unit kerja dalam
rangka penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang tepat dan
disesuaikan dengan Nilai-Nilai Dasar ASN serta Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI untuk mengatasi isu-isu aktual tersebut
sehingga dapat mencapai visi dan misi organisasi secara optimal.
Isu yang sekiranya dapat diproyeksikan pada Kejaksaan Negeri
Jember antara lain:
1.1 Manajemen ASN
a. Kurang optimalnya ketepatan waktu penyelesaian agenda
pada Bidang Intelijen Kejaksaan Negeri Jember.

18
b. Terbatasnya pengetahuan terhadap pemanfaatan
digitalisasi pada Bidang Intelijen Kejaksaan Negeri Jember
1.2 Pelayanan Publik
Belum adanya pencatatan agenda secara digital pada Bidang
Intelijen Kejaksaan Negeri Jember.
1.3 Whole of Government
Kurang optimalnya koordinasi antara Kejaksaan Negeri dengan
perangkat desa terkait jadwal permintaan keterangan.
2. Menentukan Isu Yang Diangkat
Guna mencapai core issue, diperlukan upaya untuk menganalisis
secara mendalam kualitas masing-masing isu. Proses identifikasi
isu tersebut dapat menggunakan alat bantu untuk penetapan
kriteria kualitas isu. Proses identifikasi isu dapat dilakukan dengan
menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).

Dalam hal menentukan isu, Penulis menggunakan metode USG


(Urgency, Seriousness, dan Growth). memiliki 3 unsur analisis
yaitu:

 Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas,


dianalisis dan ditindaklanjuti
 Seriousness: seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan
 Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Dari ketiga hal tersebut, akan dianalisis menggunakan metode
USG. Hal yang menjadi ukuran dalam analisis USG adalah berikut:

Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai


dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai
menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius

19
untuk segera ditangani Dari isu yang Penulis pilih, berikut hasil
analisis menggunakan USG:

Tabel1.1 analisis isu dengan USG

Skor USG Total


No Isu Rank
U S G Skor

Kurang optimalnya ketepatan


waktu penyelesaian agenda pada
1. 3 3 4 10 2
Bidang Intelijen Kejaksaan Negeri
Jember

Belum adanya pencatatan jadwal


kegiatan berbasis kalender digital
2. 5 4 3 12 1
pada Bidang Intelijen Kejaksaan
Negeri Jember
Terbatasnya pengetahuan
terhadap pemanfaatan digitalisasi
3. 2 2 3 7 4
pada Bidang Intelijen Kejaksaan
Negeri Jember

Kurang optimalnya koordinasi


4.
antara Kejaksaan Negeri dengan 2 3 3 8 3
perangkat desa terkait jadwal
permintaan keterangan. (WoG)

Keterangan Tabel
U : Urgency
S : Seriousness
G : Growth
Dari analisis tersebut, maka isu yang paling berkualitas untuk
dapat diselesaikan oleh Penulis adalah isu “BELUM ADANYA

20
PENCATATAN JADWAL KEGIATAN BERBASIS KALENDER
DIGITAL”. Sehingga ditemukan Core Issue : belum adanya
pencatatan jadwal kegiatan berbasis kalender digital di bidang
intelijen pada Kejaksaan Negeri Jember.
Dengan Judul rancangan aktualisasi “OPTIMALISASI
PENCATATAN JADWAL KEGIATAN BERBASIS KALENDER
DIGITAL DI BIDANG INTELIJEN PADA KEJAKSAAN NEGERI
JEMBER”.

3. Kondisi Saat Ini:


a. Penyelesaian laporan yang mengalami kemunduran waktu
b. Pencatatan jadwal kegiatan masih menggunakan sistem manual
c. Keterbatasan pengetahuan pegawai terhadap digitalisasi

Kondisi Yang Diharapkan:


a. Optimalnya penyelesaian agenda sampai batas waktu yang
telah ditentukan
b. Adanya pencatatan jadwal kegiatan melalui digitalisasi
c. Mengembangkan pengetahuan pegawai terhadap digitalisasi
d. Sebagai fungsi kontrol pengiriman laporan sesuai dengan batas
waktu kepada pimpinan sesuai SOP

4. Gagasan Pemecah Isu


Solusi dari permasalahan dan isu yang sebutkan diatas adalah dengan
cara mencatat jadwal kegiatan melalui kalender berbasis digital pada
Kejaksaan Negeri Jember

B. Judul, Mentor, Coach, Peserta Latsar dan Stakeholder Internal


1. Judul

21
OPTIMALISASI PENCATATAN JADWAL KEGIATAN BERBASIS
KALENDER DIGITAL DI BIDANG INTELIJEN PADA KEJAKSAAN
NEGERI JEMBER

2. Mentor
Nama : Agus Budiarto, S.H., M.H
Pangkat/Gol : Jaksa Madya (IV/a)
NIP : 196704161995031001
Satker : Kejaksaan Negeri Jember

3. Coach
Nama : Netty Lilis Suryani Silaen, S.H.,M.H.
Pangkat/Gol : Jaksa Utama Pratama (IV/b)
NIP : 19701111 199003 2 010
Satker : Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia

4. Peserta Latsar
Nama : Felisya Riska Imama, S.H
Pangkat/Gol : Yuana Wira TU (III/a)
NIP/NRP : 19970624 202012 2 025/62197452
Satker : Kejaksaan Negeri Jember
5. Stakeholder Internal
Stakeholder dari program aktualisasi ini adalah para pegawai
Kejaksaan Negeri Jember khususnya para pegawai di Bidang
Intelijen pada Kejaksaan Negeri Jember.
C. Rencana Kegiatan
1. Melapor dan koordinasi ke Kasi Intelijen mengenai konsep
aktualisasi

22
2. Membuat akun melalui aplikasi gmail untuk memanfaatkan kalender
gmail untuk mencatat segala agenda kegiatan yang masuk di
Intelijen penyerahan laporan sesuai dengan batas waktu.
3. Menyebarkan akun gmail ke pegawai bidang Intelijen
4. Mengumpulkan segala agenda kegiatan yang akan dilaksanakan
5. Mencatat agenda kegiatan kedalam gmail kalender
6. Melakukan Evaluasi terhadap kegiatan digitalisasi jadwal dan
pengingat agenda kegiatan bidang Intelijen
7. Laporan Aktualisasi
D. Kualitas Kegiatan
1. Melapor dan koordinasi ke Kasi Intelijen mengenai konsep aktualisasi
a. Melihat agenda Kepala Seksi Intelijen pada Kejaksaan Negeri
Jember;
b. Melapor dan menyampaikan kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan kepada Kepala Seksi Intelijen pada Kejaksaan Negeri
Jember;
c. Mencatat hasil diskusi dengan Kepala Seksi Intelijen pada
Kejaksaan Negeri Jember;
d. Menkonsep hasil koordinasi dengan Kepala Seksi Intelijen pada
Kejaksaan Negeri Jember.
2. Membuat akun melalui aplikasi gmail untuk memanfaatkan kalender
gmail untuk mencatat segala agenda yang masuk di Intelijen dan
batas waktu penyerahan laporan
a. Meminta izin Kasi Intelijen untuk menggunakan salah satu
komputer yang berada di ruang Intelijen
b. Membuat akun gmail
c. Konsultasi dengan mentor terkait akun gmail
3. Menyebarkan akun gmail ke pegawai bidang Intelijen
a. Mencatat dan mencetak email dan kata sandi kedalam beberapa
kertas

23
b. Menyerahkan informasi email dan kata sandi ke setiap pegawai
c. Meminta izin kepada setiap pegawai di Bidang Intelijen Kejaksaan
Negeri Jember untuk login gmail melalui HP dengan menggunakan
email dan kata sandi yang telah diserahkan
4. Mengumpulkan segala agenda kegiatan yang akan dilaksanakan
a. Menyiapkan dan mengumpulkan segala bentuk surat dan
informasi terkait kegiatan Intelijen
b. Memilih dan memilah kegiatan yang akan dicatat perbulannya
kedalam kalender sesuai tanggal, bulan dan tahun kegiatan yang
akan dilakukan
5. Mencatat agenda kegiatan kedalam gmail kalender
a. Log-in ke akun Gmail
b. Masuk ke kalender Gmail
c. Mencatat judul kegiatan, waktu pengingat kegiatan dan
disesuaikan sesuai tanggal, bulan dan tahun kegiatan yang akan
dilakukan
d. Ikut membantu kegiatan jaksa dalam melaksanakan tugas di
Bidang Intelijen
6. Melakukan Evaluasi terhadap kegiatan digitalisasi jadwal dan
pengingat agenda kegiatan bidang Intelijen
a. Melihat hasil kegiatan yang dilaksanakan
b. Melihat kendala apa saja yang terjadi
c. Mendapatkan solusi terhadap yang dihadapi
7. Laporan Aktualisasi
a. Menghadap ke Kasi Intelijen pada Kejaksaan Negeri Jember
b. Melapor kepada Kasi Intelijen pada Kejaksaan Negeri Jember
terkait telah diselesaikannya pembuatan akun Gmail dan
memanfaatkan gmail kalender untuk pencatatan jadwal dan
pengingat kegiatan di Bidang Intelijen pada Kejaksaan Negeri
Jember.

24
E. Relevansi Kegiatan Dengan Materi Nilai-Nilai Dasar PNS dan Peran
PNS dalam NKRI
1. Melapor dan koordinasi ke Kasi Intelijen mengenai konsep aktualisasi
a. Akuntabilitas
Melaksanakan setiap kegiatan dengan integritas yang menjunjung
dan mematuhi hukum yang berlaku;
b. Nasionalisme
Melapor kepada Kepala Seksi Intelijen dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bermusyawarah (Sila
Ke- 4), dalam tahapan koordinasi dan diskusi memiliki nilai
musyawarah dalam pelaksanaannya karena dalam
pelaksanaannya karena dalam pengambilan keputusan
berdasarkan hasil diskusi bersama;
c. Etika Publik
Mengedepankan prinsip tertib terhadap aturan dengan meminta
izin terlebih dahulu mengenai kesediaan waktu
d. Komitmen Mutu
Pemilihan waktu melapor yang efektif disaat pimpinan sedang
tidak sibuk, sehingga tidak mengganggu pekerjaan yang ada;
e. Anti Korupsi
Nilai berani dan disiplin dari koordinasi dengan pimpinan
merupakan cermin perilaku disiplin;
f. Manajemen ASN
Menghormati keputusan pimpinan dan melakukan tugas
2. Membuat akun melalui aplikasi gmail untuk memanfaatkan kalender
gmail untuk mencatat segala agenda kegiatan yang masuk di Intelijen
a. Akuntabilitas
Bertanggungjawab terhadap penggunaan aplikasi;
b. Nasionalisme

25
Mengurutkan dan mencatat setiap agenda dalam Bahasa
Indonesia yang baik dan benar;
c. Etika Publik
Bahwa dalam mencatat agenda di gmail kalender menggunakan
etika publik yaitu merahasiakan terhadap pegawai yang tidak
berhubungan dengan kegiatan Intelijen atau pihak yang tidak
memiliki kepentingan terhadap kegiatan Intelijen
d. Komitmen Mutu
Menciptakan akun gmail guna mengembangkan kinerja pegawai;
e. Anti Korupsi
Berani dan jujur dalam setiap tindakan pencatatan agenda dengan
baik;
f. Manajemen ASN
Menciptakan inovasi guna mengatur agenda ASN serapi mungkin
dan sesuai dengan surat dan informasi yang didapat yang
disesuaikan dengan jadwal yang ada.
3. Menyebarkan akun gmail ke pegawai bidang Intelijen
a. Akuntabilitas
Berkoordinasi dengan pimpinan sebelum meminta izin untuk log-in
gmail melalui HP menggunakan akun dan kata sandi penjadwalan
agenda;
b. Nasionalisme
Menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh rekan kerja di
Bidang Intelijen;
c. Etika Publik
Sebelum meminta rekan kerja di Bidang Intelijen untuk log-in,
terlebih dahulu meminta izin kepada pemilik HP untuk mengakses
gmail yang telah disediakan;
d. Komitmen Mutu

26
Teliti, cermat dan efektif dalam memberikan informasi terkait
alamat akun gmail yang memuat email dan kata sandi;
e. Anti Korupsi
Berani dan jujur dalam memberikan informasi;
f. Pelayanan Publik
Menyampaikan informasi kepada setiap pegawai di Bidang
Intelijen dengan sepenuh hati guna pelayanan yang lebih cepat
dan prima terhadap pekerjaan yang diemban.
4. Mengumpulkan segala agenda kegiatan yang akan dilaksanakan
a. Akuntabilitas
Bertanggungjawab atas kebenaran data yang didapatkan;
b. Nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika
menanyakan terkait informasi agenda yang masuk di Bidang
Intelijen;
c. Etika Publik
Bersikap sopan dan ramah terhadap atasan dan sesama rekan
kerja ketika mengumpulkan surat dan informasi untuk agenda
kegiatan di Bidang Intelijen ;
d. Komitmen Mutu
Teliti, cermat dan efektif mengumpulkan informasi terkait agenda
kegiatan;
e. Anti Korupsi
Tidak menunda pekerjaan;
f. Manajemen ASN
Pengembangan diri terhadap penggunaan internet khususnya
dalam pencatatan jadwal dan pengingat agenda secara digital.
5. Mencatat agenda kegiatan kedalam gmail kalender
a. Akuntabilitas

27
Bertanggungjawab atas kebenaran jadwal kegiatan yang
dimasukkan kedalam gmail kalender;
b. Nasionalisme
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika
mencatat jadwal kegiatan yang masuk di Bidang Intelijen;
c. Etika Publik
Saat menyusun jadwal kegiatan harus dengan penuh integritas;
d. Komitmen Mutu
Teliti, cermat dan efektif mencatat informasi terkait agenda
kegiatan;
e. Anti Korupsi
Tidak menunda pekerjaan;
f. Pelayanan Publik
Responsif terhadap permintaan informasi tertentu.
6. Melakukan Evaluasi terhadap kegiatan digitalisasi jadwal dan
pengingat agenda kegiatan bidang Intelijen
a. Akuntabilitas
Bertanggungjawab penuh atas kebenaran jadwal kegiatan yang
dimasukkan kedalam gmail kalender;
b. Nasionalisme
Memetakan kendala dengan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar, dan mendapatkan solusi yang sesuai dengan
kendala yang ada, agar dapat diketahui oleh pimpinan dalam hal
ini Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jember;
c. Etika Publik
Saat proses pencarian solusi terhadap kendala yang dihadapi,
tetap menjalankan pekerjaan sebagaimana mestinya tanpa
menunda pekerjaan yang diberikan;
d. Komitmen Mutu

28
Memberikan solusi yangyang sesuai dengan pemetaan kendala
yang dihadapi;
e. Anti Korupsi
Tidak menunda dalam mencari solusi terhadap kendala yang telah
dipetakan;
f. WoG
Koordinasi bersama Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri
Jember dalam mencari solusi terkait pemetaan kendala yang akan
dihadapi.
7. Laporan Aktualisasi
a. Akuntabilitas
Bertanggung jawab terhadap laporan yang telah dilaksanakan;
b. Nasionalisme
Laporan yang disampaikan sesuai dengan kejadian yang
sebenarnya yang memuat aspek-aspek hukum menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar;
c. Etika Publik
Sopan dan santun terhadap pimpinan pada saat menghadap;
d. Komitmen Mutu
Teliti dan cermat dalam penyampaian laporan aktualisasi kepada
Kepala Seksi Intelijen;
e. Anti Korupsi
Menyelesaikan laporan dengan jujur dan sesuai dnegan apa yang
dilakukan saat aktualisasi dilaksanakan;
f. WoG
Komunikasi yang baik dengan Kepala Seksi Intelijen dan rekan
kerja yang lain terkait pengoptimalan pencatatan jadwal melalui
gmail kalender.

29
F. Matriks Rancangan Aktualisasi (Form I)
Unit Kerja : Kejaksaan Negeri Jember
Identifikasi Isu : Belum adanya pencatatan jadwal kegiatan berbasis digital
Isu yang diangkat : Belum adanya pencatatan jadwal kegiatan berbasis digital di Bidang Intelijen
pada Kejaksaan Negeri Jember
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pencatatan Jadwal Kegiatan Berbasis Kalender Digital di BIidang
Intelijen Pada Kejaksaan Negeri Jember

Kontribusi
Penguatan
Terhadap
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai-Nilai Dasar ANEKA Nilai
Visi Misi
Organisasi
Institusi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melapor dan a. Melihat agenda 1. Catatan Hasil a. Akuntabilitas Mengoptima Melaksanak
koordinasi Kepala Seksi konsultasi melaksanakan setiap lkan an
dengan Kasi Intelijen pada 2. Mendapatkan kegiatan dengan integritas peranan koordinasi
Intelijen Kejaksaan Negeri persetujuan yang menjunjung dan bidang dengan
Kejaksaan Jember; terkait kegiatan mematuhi hukum yang Seksi bijaksana
Negeri yang akan berlaku; Intelijen dalam
b. Melapor dan
Jember dilakukan dalam b. Nasionalisme dalam berbicara
menyampaikan
selaku aktualisasi Melapor kepada Kepala rangka dan
kegiatan aktualisasi

30
mentor yang akan 3. Dokumentasi Seksi Intelijen dengan menjadikan bertingkah
dilakukan kepada menggunakan Bahasa Kejaksaan laku dalam
Kepala Seksi Indonesia yang baik dan sebagai melaporkan
Intelijen pada benar serta bermusyawarah lembaga rencana
Kejaksaan Negeri (Sila Ke- 4), dalam tahapan penegak untuk ide
Jember; koordinasi dan diskusi hukum yang aktualisasi
memiliki nilai musyawarah terorganisir
c. Mencatat hasil
dalam pelaksanaannya dengan baik
diskusi dengan
karena dalam dan selalu
Kepala Seksi
pelaksanaannya karena menjalanka
Intelijen pada
dalam pengambilan n segala
Kejaksaan Negeri
keputusan berdasarkan sesuatu
Jember;
hasil diskusi bersama; berdasarkan
d. Menkonsep hasil c. Etika Publik ketentuan
koordinasi dengan Mengedepankan prinsip perundang
Kepala Seksi tertib terhadap aturan –undangan,
Intelijen pada dengan meminta izin surat
Kejaksaan Negeri terlebih dahulu mengenai perintah dan
Jember kesediaan waktu standar
d. Komitmen Mutu operasional
Pemilihan waktu melapor prosedur
yang efektif disaat pimpinan yang

31
sedang tidak sibuk, berlaku
sehingga tidak mengganggu dengan
pekerjaan yang ada; bersih,
e. Anti Korupsi efektif,
Nilai berani dan disiplin dari efisien,
koordinasi dengan pimpinan transparan,
merupakan cermin perilaku akuntabel.
disiplin;
f. Manajemen ASN
Menghormati keputusan
pimpinan dan melakukan
tugas
2. Membuat a. Meminta izin Kasi 1. Gambaran a. Akuntabilitas Kejaksaan Kesempurna
akun melalui Intelijen untuk akun yang akan Bertanggungjawab terhadap sebagai an dalam
aplikasi gmail menggunakan dibuat penggunaan aplikasi; lembaga mengerjakan
untuk salah satu 2. Catatan b. Nasionalisme penegak kegiatan
memanfaatka komputer yang konsultasi Mengurutkan dan mencatat hukum yang sesuai
n kalender berada di ruang dengan mentor setiap agenda dalam bersih, dengan yang
gmail untuk Intelijen 3. Dokumentasi Bahasa Indonesia yang baik efektif, telah
mencatat b. Membuat akun dan benar; efisien, direncanaka
segala gmail c. Etika Publik transparan, n
agenda yang c. Konsultasi dengan Bahwa dalam mencatat akuntabel,

32
masuk di mentor terkait akun agenda di gmail kalender untuk dapat
Intelijen dan gmail menggunakan etika publik memberikan
batas waktu yaitu merahasiakan pelayanan
penyerahan terhadap pegawai yang prima dalam
laporan. tidak berhubungan dengan mewujudka
kegiatan Intelijen atau pihak n supremasi
yang tidak memiliki hukum
kepentingan terhadap secara
kegiatan Intelijen profesional
d. Komitmen Mutu dan
Menciptakan akun gmail proporsional
guna mengembangkan
kinerja pegawai;
e. Anti Korupsi
Berani dan jujur dalam
setiap tindakan pencatatan
agenda dengan baik;
f. Manajemen ASN
menciptakan inovasi guna
mengatur agenda ASN
serapi mungkin dan sesuai
dengan surat dan informasi

33
yang didapat yang
disesuaikan dengan jadwal
yang ada.
3. Menyebarkan a. Mencatat dan 1. Seluruh a. Akuntabilitas Mengoptima Kesetiaan
akun gmail ke mencetak email dan pegawai di Berkoordinasi dengan lkan dan
pegawai kata sandi kedalam Bidang Intelijen pimpinan sebelum meminta peranan kesempurna
bidang beberapa kertas dapat izin untuk log-in gmail bidang an dalam
Intelijen b. Menyerahkan mengakses melalui HP menggunakan Seksi bertugas
informasi email dan jadwal di akun username dan kata sandi Intelijen dengan
kata sandi ke setiap gmail tersebut penjadwalan agenda; dalam menyebarka
pegawai b. Nasionalisme rangka n email
2. Catatan hasil
c. Meminta izin Menjalin kerja sama yang menjadikan kepada
koordinasi
kepada setiap baik dengan seluruh rekan Kejaksaan pegawai di
dengan mentor
pegawai di Bidang kerja di Bidang Intelijen; sebagai bidang
Intelijen Kejaksaan 3. Dokumentasi c. Etika Publik lembaga intelijen.
Negeri Jember Sebelum meminta rekan penegak
untuk login gmail kerja di Bidang Intelijen hukum yang
melalui HP dengan untuk log-in, terlebih dahulu terorganisir
menggunakan meminta izin kepada pemilik dengan baik
email dan kata HP untuk mengakses gmail dan selalu
sandi yang telah yang telah disediakan; menjalanka
diserahkan d. Komitmen Mutu n segala

34
Teliti, cermat dan efektif sesuatu
dalam memberikan berdasarkan
informasi terkait alamat ketentuan
akun gmail yang memuat perundang
email dan kata sandi; –undangan,
e. Anti Korupsi surat
Berani dan jujur dalam perintah dan
memberikan informasi; standar
f. Pelayanan Publik operasional
Menyampaikan informasi prosedur
kepada setiap pegawai di yang
Bidang Intelijen dengan berlaku
sepenuh hati guna dengan
pelayanan yang lebih cepat bersih,
dan prima terhadap efektif,
pekerjaan yang diemban. efisien,
transparan,
akuntabel.
4. Mengumpulk a. Menyiapkan dan 1.Mendapatkan a. Akuntabilitas Mengoptima Kesempurna
an segala mengumpulkan gambaran Bertanggungjawab atas lkan an dalam
agenda segala bentuk surat kegiatan yang kebenaran data yang peranan bertugas
kegiatan yang dan informasi akan dilakukan didapatkan; bidang dan

35
akan terkait kegiatan oleh Bidang b. Nasionalisme Seksi bertanggung
dilaksanakan Intelijen Intelijen Menggunakan Bahasa Intelijen jawab
b. Memilih dan Indonesia yang baik dan dalam terhadap
2. Catatan hasil
memilah kegiatan benar ketika menanyakan rangka setiap
diskusi dengan
yang akan dicatat terkait informasi agenda menjadikan kegiatan
Mentor
perbulannya yang masuk di Bidang Kejaksaan dalam
kedalam kalender 3. Dokumentasi Intelijen; sebagai mengumpulk
sesuai tanggal, c. Etika Publik lembaga an informasi
bulan dan tahun Bersikap sopan dan ramah penegak agenda
kegiatan yang akan terhadap atasan dan hukum yang kegiatan.
dilakukan sesama rekan kerja ketika terorganisir
mengumpulkan surat dan dengan baik
informasi untuk agenda dan selalu
kegiatan di Bidang Intelijen ; menjalanka
d. Komitmen Mutu n segala
Teliti, cermat dan efektif sesuatu
mengumpulkan informasi berdasarkan
terkait agenda kegiatan; ketentuan
e. Anti Korupsi perundang
Tidak menunda pekerjaan; –undangan,
f. Manajemen ASN surat
Pengembangan diri perintah dan

36
terhadap penggunaan standar
internet khususnya dalam operasional
pencatatan jadwal dan prosedur
pengingat agenda secara yang
digital. berlaku
dengan
bersih,
efektif,
efisien,
transparan,
akuntabel.
5. Mencatat a. Log-in ke akun 1. Catatan a. Akuntabilitas Mengoptima Kesempurna
agenda Gmail terkait agenda Bertanggungjawab atas lkan an dalam
kegiatan b. Masuk ke kalender kegiatan di kebenaran jadwal kegiatan peranan bertugas
kedalam Gmail Bidang Intelijen yang dimasukkan kedalam bidang dan
gmail c. Mencatat judul didalam gmail gmail kalender; Seksi bertanggung
kalender kegiatan, waktu kalender b. Nasionalisme Intelijen jawab
pengingat kegiatan Menggunakan Bahasa dalam terhadap
2. Mencatat
dan disesuaikan Indonesia yang baik dan rangka setiap
hasil koordinasi
sesuai tanggal, benar ketika mencatat menjadikan kegiatan
dengan mentor
bulan dan tahun jadwal kegiatan yang masuk Kejaksaan dalam
kegiatan yang akan 3. Dokumentasi di Bidang Intelijen; sebagai mencatat

37
dilakukan c. Etika Publik lembaga informasi
d. Ikut membantu Saat menyusun jadwal penegak agenda
kegiatan jaksa kegiatan harus dengan hukum yang kegiatan.
dalam penuh integritas; terorganisir
melaksanakan d. Komitmen Mutu dengan baik
tugas di Bidang Teliti, cermat dan efektif dan selalu
Intelijen mencatat informasi terkait menjalanka
agenda kegiatan; n segala
e. Anti Korupsi sesuatu
Tidak menunda pekerjaan; berdasarkan
f. Pelayanan Publik ketentuan
Responsif terhadap perundang
permintaan informasi –undangan,
tertentu. surat
perintah dan
standar
operasional
prosedur
yang
berlaku
dengan
bersih,

38
efektif,
efisien,
transparan,
akuntabel.
6. Melakukan a. Melihat hasil 1. Catatan a. Akuntabilitas Mengoptima Kesempurna
Evaluasi kegiatan yang terhadap Bertanggungjawab penuh lkan an dalam
terhadap dilaksanakan kendala yang atas kebenaran jadwal peranan bertugas
kegiatan b. Melihat kendala apa ada dan solusi kegiatan yang dimasukkan bidang dan
digitalisasi saja yang terjadi yang didapat kedalam gmail kalender; Seksi bertanggung
jadwal dan c. Mendapatkan solusi untuk b. Nasionalisme Intelijen jawab dalam
pengingat terhadap yang menyelesaikan Memetakan kendala dengan dalam pencarian
agenda dihadapi kendala. menggunakan Bahasa rangka solusi untuk
kegiatan Indonesia yang baik dan menjadikan menyelesaik
2. Catatan hasil
bidang benar, dan mendapatkan Kejaksaan an kendala-
koordinasi
Intelijen solusi yang sesuai dengan sebagai kendala
dengan mentor
kendala yang ada, agar lembaga yang ada.
3. Dokumentasi dapat diketahui oleh penegak
pimpinan dalam hal ini hukum yang
Kepala Seksi Intelijen terorganisir
Kejaksaan Negeri Jember; dengan baik
c. Etika Publik dan selalu
Saat proses pencarian menjalanka

39
solusi terhadap kendala n segala
yang dihadapi, tetap sesuatu
menjalankan pekerjaan berdasarkan
sebagaimana mestinya ketentuan
tanpa menunda pekerjaan perundang
yang diberikan; –undangan,
d. Komitmen Mutu surat
Memberikan solusi yang perintah dan
sesuai dengan pemetaan standar
kendala yang dihadapi; operasional
e. Anti Korupsi prosedur
Tidak menunda dalam yang
mencari solusi terhadap berlaku
kendala yang telah dengan
dipetakan; bersih,
f. WoG efektif,
Koordinasi bersama Kepala efisien,
Seksi Intelijen Kejaksaan transparan,
Negeri Jember dalam akuntabel.
mencari solusi terkait
pemetaan kendala yang
akan dihadapi.

40
7. Laporan a. Menghadap ke Kasi Menghadap ke a. Akuntabilitas Mengoptima Kesempurna
Aktualisasi Intelijen pada Kasi Intelijen Bertanggung jawab lkan an dalam
Kejaksaan Negeri terkait telah terhadap laporan yang telah peranan bertugas
Jember selesainya dilaksanakan; bidang dan
b. Melapor kepada laporan b. Nasionalisme Seksi bertanggung
Kasi Intelijen pada pembuatan Laporan yang disampaikan Intelijen jawab dalam
Kejaksaan Negeri catatan dan sesuai dengan kejadian dalam menyelesaik
Jember terkait telah pengingat yang sebenarnya yang rangka an laoran
diselesaikannya agenda memuat aspek-aspek menjadikan aktualisasi.
pembuatan akun kegiatan yang hukum menggunakan Kejaksaan
Gmail dan dilakukan bahasa Indonesia yang baik sebagai
memanfaatkan secara digital dan benar; lembaga Bijak dalam

gmail kalender melalui akun c. Etika Publik penegak bertutur dan

untuk pencatatan gmail Sopan dan santun terhadap hukum yang bertingkah
jadwal dan pimpinan pada saat terorganisir laku saat

pengingat kegiatan menghadap; dengan baik menghadap


di Bidang Intelijen d. Komitmen Mutu dan selalu ke Kasi
pada Kejaksaan Teliti dan cermat dalam menjalanka
Negeri Jember. penyampaian laporan n segala
aktualisasi kepada Kepala sesuatu
Seksi Intelijen; berdasarkan
e. Anti Korupsi ketentuan

41
Menyelesaikan laporan perundang
dengan jujur dan sesuai –undangan,
dengan apa yang dilakukan surat
saat aktualisasi perintah dan
dilaksanakan; standar
f. WoG operasional
Komunikasi yang baik prosedur
dengan Kepala Seksi yang
Intelijen dan rekan kerja berlaku
yang lain terkait dengan
pengoptimalan pencatatan bersih,
jadwal melalui gmail efektif,
kalender. efisien,
transparan,
akuntabel.

42
43
G. Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi

No. Kendala Yang Dihadapi Rencana Antisipasi Kendala

Membuat ulang jadwal dan


Adanya jadwal kegiatan yang menyampaikan informasi
1.
berubah secara mendadak. mengenai perubahan jadwal
kegiatan
Staf TU terbiasa menggunakan Mensosialisasikan manfaat
2. format pencatatan jadwal adanya pencatatan kalender
kegiatan di papan tulis digital

44
45
Daftar Pustaka

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik
Indonesia
Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil
Modul Diklat Latsar 2021
Modul Nasionalisme Diklatsar CPNS 2021
Modul Komitmen Mutu Diklatsar CPNS 2021
Modul Etika Publik Diklatsar CPNS 2021
Modul Anti Korupsi Diklatsar CPNS 2021

46
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

Anda mungkin juga menyukai