HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh :
ii
6. Ibu Nisa Zuliana, S.E., S.H., M.H., M.Si (Han). selaku coach yang
telah meluangkan waktu membimbing penulis selama menyusun
laporan ini;
7. Bapak Wisnu Prabanggoro S.H., M.H. selaku penguji yang telah
meluangkan waktu menguji Laporan Aktualisasi penulis.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI......................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Visi Dan Misi Organisasi...................................................................3
C. Tugas dan Fungsi Organisasi dan Unit Kerja..................................5
D. Tugas dan Fungsi ASN....................................................................6
E. Tujuan Penulisan.............................................................................13
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu....................................................................................15
B. Tapis Isu dengan USG ...................................................................15
C. Pemilihan Isu dan Analisanya.........................................................17
D. Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang Diharapkan...............................18
E. Deskripsi Gagasan..........................................................................18
F. Matrik Rancangan Aktualisasi........................................................20
G. Potensi Kendala dan Solusi...........................................................30
H. Rencana Jadwal Aktualisasi..........................................................31
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...……………...32
LAMPIRAN antara lain:
1. SK, Surat Perintah, Dll.
2. Catatan Penguji, Coach dan Mentor hasil Seminar Rancangan Aktu
alisasi.
3. Slide Presentasi pada saat Rancangan Seminar Rancangan Aktuali
sasi
iv
BERITA ACARA SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS
Penguji
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI/LAPORAN AKTUALISASI
v
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
Telah disahkan
Hari…………tanggal……….Mei 2022
Penguji, Coach,
Wisnu Prabanggoro S.H., M.H. Nisa Zuliana, S.E., S.H., M.H., M.Si
NIP. 19800322 200212 1 002 NIP. 198307282007122001
Mengetahui,
Kepala Bidang Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Manajemen dan Kepemimpinan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
1
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III yang di dalamnya memberikan panduan pelaksanaan
Latsar CPNS golongan III secara lebih terperinci dan terintegrasi
dengan kementrian/lembaga terkait.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal (aktualisasi dan habituasi) di
tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktulisasikan, serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan Pelatihan
tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang
berkarakter dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa.2
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan konsep
Diklat Prajabatan dilakukan dengan mengembangkan desain Diklat
terintegrasi sejalan dengan perkembangan dinamika tuntutan jabatan
dan penguatan terhadap kompetensi bidang sesuai dengan formasi
jabatan yang ditetapkan. Nomenklatur Diklat Prajabatan diubah menjadi
Pelatihan Dasar Calon PNS, sebagai salah satu jenis Pelatihan yang
strategis pasca UU ASN dalam rangka pembentukan karakter PNS dan
membentuk kemampuan bersikap dan bertindak profesional mengelola
tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan
menggunakan perspektif Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021
tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur
Sipil Negara nilai-nilai dasar ASN meliputi: Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang
kompetensinya meliputi Manajemen ASN dan Smart ASN.
2
Dari seluruh pengetahuan tentang nilai-nilai dasar profesi PNS
ditambah dengan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, maka sudah
sepatutnya internalisasi wawasan yang diperoleh selama pendidikan
latihan dasar di sentra diklat Sulawesi Selatan dituangkan dalam
rancangan aktualisasi yang hendak diimplementasikan pada saat
habituasi. Rancangan aktualisasi sendiri merupakan salah satu
instrumen perencanaan dalam melaksanakan habituasi di satuan kerja
masing-masing dengan berpedoman pada nilai-nilai dasar profesi PNS
serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang dielaborasi dengan
isu-isu aktual yang sedang terjadi di lingkungan satuan kerja masing-
masing ASN.
3
2. Misi Kejaksaan Republik Indonesia
Misi Kejaksaan Republik Indonesia adalah
a. Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam
pelaksanaa tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas
maupun kuantitas penanganan perkara seluruh tindak pidana,
penanganan perkara Perdata dan Tata Usaha Negara, serta
pengoptimalan kegiatan Intelijen Kejaksaan, secara
profesional, proposional dan bermartabat melalui penerapan
Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat, cermat,
terarah, efektif, dan efisien.
b. Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan
dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang
lainnya, terutama terkait dengan upaya penegakan hukum.
c. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum
dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien,
serta penghargaan terhadap hak-hak publik;
d. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur
organisasi Kejaksaan, pembenahan sistem informasi
manajemen terutama pengimplementasian program quickwins
agar dapat segera diakses oleh masyarakat, penyusunan
cetak biru (blue print) pembangunan sumber daya manusia
Kejaksaan jangka menengah dan jangka panjang tahun 2025,
menerbitkan dan menata kembali manajemen administrasi
keuangan, peningkatan sarana dan prasarana, serta
peningkatan kesejahteraan pegawai melalui tunjangan kinerja
atau remunerasi, agar kinerja Kejaksaan dapat berjalan lebih
efektif, efisien, transparan, akuntabel dan optimal.
e. Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh,
profesional, bermoral dan beretika guna menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan wewenang,
terutama dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan
serta tugas-tugas lainnya yang terkait.
4
C. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pidana Umum Kejaksaan RI
Pasal 967 Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor :PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan Republik Indonesia menyebutkan bahwa Seksi Tindak
Pidana Umum mempunyai tugas antara lain : "melaksanakan dan
mengendalikan penanganan perkara tindak pidana umum yang meliputi
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, penetapan hakim
dan putusan pengadilan, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana
bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.” 3 Dalam
melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 968
Peraturan Jaksa Agung RI Nomor :PER-006/A/JA/07/2017 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia, seksi Tindak
Pidana Umum menyelenggarakan fungsi:4
1. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja;
2. Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum penanganan perkara
tindak pidana umum;
3. Pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, pelaksanaan
penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta pengawasan terhadap
pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan
terhadap pelaksanaan keputusan pembebasan bersyarat dan
kebijakan dan serta tindakan hukum lainnya;
4. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam
penanganan perkara tindak pidana umum;
5. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi;
6. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara
tindak pidana umum di daerah hukumnya; dan
5
penanganan perkara tindak pidana umum.
Nilai-nilai dasar Organisasi :
Tri Krama Adhyaksa
1 Satya : Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri
pribadi dan keluarga maupun kepada sesama
maunusia.
2 Adhi : Kesempurnaan dalam bertugas dan berunsur
utama pemilikan rasa tanggung jawab, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap
Keluarga dan terhadap sesama manusia.
3 Wicaksana : Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku
khususnya dalam pengetrapan kekuasaan dan
kewanangan.
2. Fungsi ASN
ASN berfungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. Pelayan publik; dan
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
6
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara dalam Pasal 3 huruf a telah menyebutkan bahwa Aparatur
Sipil Negara (ASN) sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip
nilai dasar. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021
tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur
Sipil Negara nilai-nilai dasar ASN meliputi: Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. 5
Nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan
ASN atau PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang
meliputi kemampuan: Bekerja melayani dengan baik, berakuntabilitas,
memiliki kemampuan berkembang, dapat berhubungan baik, setia
pada instansi, mampu menyesuaikan dengan segara perubahan, dan
mudah membangun kerjasama. Setelah mempelajari mata Pelatihan
tersebut, peserta melakukan studi lapangan dengan tujuan untuk
memperkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi Nilai-
Nilai Dasar ASN.
a. Berorientasi Pelayanan
Pelayanan publik yang prima dan memenuhi harapan masyaraka
t merupakan muara dari Reformasi Birokrasi, sebagaimana tertulis
dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand D
esign Reformasi Birokrasi 2010-2025, yang menyatakan bahwa visi
Reformasi Birokrasi adalah pemerintahan berkelas dunia yang dita
ndai dengan pelayanan publik yang berkualitas. 6
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam r
angka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan ole
h penyelenggara pelayanan publik. 7
5
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20
Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
6
Modul Berorientasi Pelayanan, hal.9
7
Ibid, hal.11
7
Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum
dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu:8
a) Kepentingan umum;
b) Kepastian hukum;
c) Kesamaan hak;
d) Keseimbangan hak dan kewajiban;
e) Keprofesionalan;
f) Partisipatif;
g) Persamaan perlakuan / tidak diskriminatif;
h) Keterbukaan;
i) Akuntabilitas;
j) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k) Ketepatan waktu; dan
l) Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Terdapat enam elemen untuk menghasilkan pelayanan publik ya
ng berkualitas yaitu:9
a) Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membang
un pelayanan yang berkualitas;
b) Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan
masyarakat;
c) Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di dalam pe
nyelenggaraan pelayanan publik;
d) Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta meni
ndaklanjuti pengaduan masyarakat;
e) Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan k
eselamatan kerja, fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur
teknologi informasi dan sarana prasarana; dan
f) Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi terhad
ap kinerja penyelenggara pelayanan publik.
b. Akuntabilitas
8
Ibid, hal. 12
9
Ibid, hal. 18
8
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak
mudah untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabi
litas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak
mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata
akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggun
g jawab.10
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok a
tau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dip
ercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2
0 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai d
engan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas
perilaku tersebut adalah:11
a) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b) Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik nega
ra secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
c) Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya denga
n berintegritas tinggi.
c. Kompeten
kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan peri
laku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1
PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi fa
ktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif.
Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola d
an mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya
dalam kinerja.12
10
Modul Akuntabel LAN 2021, Hal.21
11
Ibid, Hal. 21
12
Modul Kompeten LAN 2021, Hal. 20
9
Setiap ASN harus; Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjaw
ab tantangan yang selalu berubah; Membantu orang lain belajar;
dan Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.13
d. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sede
mikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur.14
Untuk mewujudkan keharmonisan setiap ASN perlu berperilaku;15
a) Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b) Suka mendorong orang lain;
c) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal seba
gaimana tersebut di atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangs
a dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara da
pat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerinta
han yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku, karena ASN merupak
an bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri. 16
Untuk mewujudkan sikap Loyal setiap ASN perlu berperilaku;17
a) Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasa
r Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Nega
ra Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sa
h;
b) Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan n
egara;
c) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
13
Ibid, Hal. 6
14
Modul Harmonis LAN 2021, Hal. 22
15
Modul Kompeten LAN 2021, Hal. 6
16
Modul Loyal LAN 2021, Hal. 10
17
Modul Kompeten LAN 2021, Hal. 7
10
f. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup unt
uk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan a
tau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan k
emampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan teta
pi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan di
ri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup
tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh p
erubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan sy
arat penting bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan.18
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan k
reativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun or
ganisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dal
am organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. 19
Untuk mewujudkan sikap Adaptif setiap ASN perlu berperilaku;20
a) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b) Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c) Bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapa d
efinisi kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh (19
98, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi ada
lah “ value generated from an alliance between two or more firms ai
ming to become more competitive by developing shared routines”. 21
Penelitian yang dilakukan oleh Custumato (2021) menunjukkan b
ahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi ant
ar lembaga pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaa
n, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi pada p
18
Modul Adaptif, LAN 2021, Hal. 20
19
Ibid, Hal. 41
20
Modul Kompeten LAN 2021, Hal. 7
21
Modul Kolaboratif, LAN 2021, Hal. 5
11
encapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.
22
Kolaboratif :23
a) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontri
busi;
b) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nil
ai tambah;
c) Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk t
ujuan bersama.
4. Manajemen ASN
5. Smart ASN
22
Ibid, Hal. 17
23
Modul Kompeten, LAN 2021, Hal. 7
12
Smart ASN berarti seseorang ASN harus memiliki profil yang
disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia
yang semakin kompleks. Profil Smart ASN meliputi integritas,
nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai
IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa
entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
2. Manfaat
a) Peserta Latsar
Memberikan wawasan mengenai rencana aktualisasi nilai-nilai
dasar BerAKHLAK serta kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI di unit kerja. Selain itu, dengan dibuatnya rancangan
aktualisasi ini diharapkan Peserta Pelatihan Dasar (Latsar)
CPNS dapat mengetahui dampak-dampak dari kurang
optimalnya pelaksanaan tugas di satuan kerja peserta;
b) Coach
Sebagai bahan arahan dan bimbingan serta proses
pengawasan pada pembuatan laporan rancangan aktualisasi
serta laporan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN serta
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI di satuan kerja;
c) Mentor
13
Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan dan saran yang
konstruktif untuk peningkatan pelaksanaan tugas di satuan
kerja;
d) Satuan Kerja
Memberikan kontribusi untuk menunjang kinerja para pegawai
di satuan kerja;
e) Organisasi/Kejaksaan RI
Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan dan kepustakaan
khususnya bagi Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan
RI.
14
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
Penetapan isu dilakukan dengan pengamatan isu yang sedang terj
adi di bidang satuan kerja penulis. Isu yang diangkat merupakan isu y
ang aktual dan sesuai dengan kompetensi serta tugas pokok dan fun
gsi penulis di bidang tersebut sebagai CPNS. Penetapan isu menyes
uaikan dengan penerapan Nilai-Nilai Dasar ASN serta Kedudukan da
n Peran ASN dalam NKRI untuk mengatasi isu-isu aktual tersebut seh
ingga dapat mencapai visi dan misi organisasi secara optimal. Isu-isu
yang ditetapkan terkait dengan bidang pembinaan pada Kejaksaan N
egeri Halmahera Barat.
Identifikasi isu diawali dengan menetapkan beberapa isu yang ada
di satuan kerja penulis. Beberapa isu yang terjadi sebagai berikut :
1. Tidak adanya papan kontrol cuti pada Sub Bagian Pembinaan di
Kejaksaan Negeri Halmahera Barat (Manajemen ASN);
2. Kurang optimalnya buku tamu di masa pandemic untuk
mencegah penyebaran covid-19 di Kejaksaan Negeri Halmahera
barat (Pelayanan Publik);
3. Belum adanya arsip register surat masuk dan keluar secara
digital di Kejaksaan Negeri Halmahera Barat (Manajemen ASN);
B. Tapis Isu dengan USG
menentukan isu yang akan diangkat, peserta diklat menggunakan k
riteria USG (Urgency, Seriousness, and Growth) yaitu kriteria yang be
rdasarkan tingkat mendesaknya suatu isu, seberapa serius dan seber
apa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut apabila tidak dita
ngani segera. Jika diartikan kata perkata, USG yaitu :
15
3 Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya.
16
angkat atau disebut core issue. Analisis dilakukan dengan menyajikan
tabel USG kemudian menuliskan 3 (Tiga) isu yang sudah diidentifikasi
sebelumnya untuk diberikan penilaian terhadap aspek Urgency yaitu
seberapa darurat isu tersebut jika tidak segera dilaksanakan pemeca
han isu tersebut, Seriousness yaitu seberapa serius isu tersebut dam
paknya terhadap kegiatan dalam bidang tempat bekerja jika tidak dise
lesaikan, serta Growth yaitu terkait seberapa buruk perkembangan is
u tersebut jika tidak segera ditemukan pemecahan isu tersebut.
Penilaian dengan metode USG memiliki nilai (1 – 5) pada tiap aspe
k penilaiannya dimana semakin besar nilainya, maka semakin tinggi p
rioritas isu tersebut untuk dapat dijadikan core issue. Nilai yang diberi
kan pada setiap aspek USG berdasarkan penilaian objektif penulis, k
onsultasi kepada coach dan mentor dengan Analisis Teoritis dan Anal
isis Strategis Organisasi. Analisis Teoritis terkait bagaimana prediksi
berkembangnya isu di masa depan jika tidak diselesaikan. Analisis St
rategis Organisasi terkait dampak yang ditimbulkan isu terhadap citra
organisasi.
Hasil dari analisis isu menggunakan metode USG diatas menghasil
kan sebuah kesimpulan bahwa isu yang memiliki nilai tertinggi yaitu
“Tidak adanya papan kontrol cuti digital pada Sub Bagian
Pembinaan di Kejaksaan Negeri Halmahera Barat.”. Terdapat fakto
r penyebab yang menjadi alasan mengapa isu tersebut diangkat, yait
u : Belum mengertinya pegawai di pembinaan tentang penggunaan
google spreadsheet sebagai sarana papan kontrol cuti digital.
17
diharapkan Barat sehingga pemaparan informasi cuti dapat
dilakukan secara efisien dan transparan pada
Kejaksaan Negeri Halmahera Barat.
E. Deskripsi Gagasan
Tahapan selanjutnya yang dilakukan setelah menetapkan sebuah c
ore issue adalah pembuatan gagasan pemecahan isu. Berikut gagasa
n yang dapat dilakukan untuk memecahkan isu yang diangkat :
“Digitalisasi Papan Kontrol Cuti Menggunakan Google
Spreadsheet pada Sub Bagian Pembinaan di Kejaksaan Negeri
Halmahera Barat”.
a. Rencana Kegiatan:
1. Melapor kepada Kasubag Pembinaan bahwa rancangan
aktualisasi akan di habituasi untuk disetujui oleh Kasubag
Pembinaan Kejaksaan Negeri Halmahera Barat;
2. Membuat akun google mail Pembinaan;
3. Membuat papan kontrol cuti menggunakan Google Spreadsheet;
4. Memasukkan informasi cuti ke dalam Google Spreadsheet;
5. Membuat QR Code dan link pendek papan kontrol cuti;
6. Print QR Code lalu menempelkan QR Code pada papan
informasi;
7. Mensosialisasikan papan kontrol cuti kepada seluruh karyawan
Kejaksaan Negeri Halmahera Barat;
8. Melaporkan Hasil Aktualisasi dan Habituasi kepada Kasubag
Pembinaan.
Mentor
18
Nama : Hilda Yulianti, S.H.
Coach
Peserta Latsar
19
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel Matrik Rancangan Aktualisasi (Formulir 1)
20
Dengan mengenai
melakukan rancangan
koordinasi yang aktualisasi dengan
baik dengan Kasubag Pembinaan
Kasubag berlandaskan
Pembinaan dengan nilai penuh
mengenai tanggung jawab
rancangan yang terhadap perkerjaan
akan di habituasi. dan tugas yang akan
diberikan.
Manajemen Wicaksana :
ASN: Menggunakan tutur
kata dan bahasa
Dengan yang baik ketika
memperhatikan mengahap kepada
dan menerima Kasubag
pendapat serta Pembinaan.
masukan dari
Kasubag
Pembinaan.
21
Kasubag Pembinan epada staff y pembinaan. satu upaya pe pekerjaan.
dan staff yang ang berwena Kompeten : ncapaian visi y Adhi :
berwenang. ng. Mempunyai aitu Segenap a Kesempurnaan
kemampuan paratur Kejaks dalam bertugas dan
untuk membuat aan Republik I berunsur utama
akun google ndonesia dala pemilikan rasa
mail. m melaksanak tanggung jawab
Adaptif : Dapat an TRI KRAM pada saat membuat
menyesuaikan A ADHYAKSA akun gmail.
diri dengan serta kempete Wicaksana :
perkembangan nsi dan kapabil Bijaksana dalam
jaman dalam hal itas yang ditunj tutur kata dan
teknologi. ang dengan pe tingkah laku saat ber
Kolaboratif : ngetahuan dan kordinasi dengan rek
wawasan yang an dalam satu bidan
Dapat luas serta pen g dan bidang lain.
berkoordinasi galaman kerja
dengan atasan yang memadai
dan staff di dan berpegang
pembinaan teguh pada atu
terkait ran serta kode
pembuatan akun etik profesi yan
Google mail. g berlaku.
3. Membuat papan 1. Membuka akun Desain papa Akuntabilitas : Kegiatan ini m Satya : Kesetiaan
kontrol cuti men Google mail n kontrol cuti Pembuatan papan endukung upa yang bersumber
ggunakan Googl pembinaan di telah dibuat d kontrol cuti ya pencapaian pada rasa jujur, baik
e Spreadsheet perangkat elektronik an siap digun dilakukan dengan visi yaitu Apar terhadap Tuhan
22
Kejaksaan Negeri akan. penuh tanggung atur Kejaksaan Yang Maha Esa,
Halmahera Barat. jawab. Republik Indon terhadap diri pribadi
2. Membuat desain esia berkomit dan keluarga
papan kontrol cuti Kompeten: men untuk mel maupun kepada
menggunakan Google akukan pemba sesama manusia.
Spreadsheet. Membuat papan haruan dalam Adhi :
cuti dengan menunjang pel kesempurnaan
kompeten aksanaan tuga dalam bertugas dan
sehingga papan s dan fungsi se yang berunsur
cuti yang hingga dapat utama,
dihasilkan sesuai memberikan p bertanggungjawab
dengan elayanan yang baik terhadap Tuhan
kebutuhan. lebih efektif da Yang Maha Esa,
n efisien. terhadap keluarga
Adaptif: dan terhadap
sesama manusia.
Wicaksana :
Menggunakan
Bijaksana dalam
layanan elektronik tutur-kata dan
dalam membuat tingkah laku,
papan kontrol cuti. khususnya dalam
Manajemen ASN: penerapan
kekuasaan dan
Membuat papan kewenangannya
cuti elektronik agar
karyawan
Kejaksaan Negeri
Halmahera Barat
mudah dalam
mengakses
informasi
23
karyawan yang
sedang cuti.
4. Memasukkan 1. Melihat informasi cuti Papan kontro Akuntabel : Kegiatan ini m Satya : Kesetiaan
informasi cuti ke yang ada di buku l cuti telah ter Bertanggung endukung upa yang bersumber
dalam papan register. isi informasi jawab dalam ya pencapaian pada rasa jujur, baik
kontrol cuti. 2. Memasukkan pegawai yan pelaksanaan visi yaitu Apar terhadap Tuhan
informasi cuti yang g telah meng dokumentasi atur Kejaksaan Yang Maha Esa,
ada di buku register ambil cuti. informasi cuti ke Republik Indon terhadap diri pribadi
ke dalam papan dalam papan esia dalam mel dan keluarga
kontrol cuti. kontrol cuti. aksanakan tug maupun kepada
Kolaboratif: as dan fungsi sesama manusia.
berperilaku juj Adhi :
Mampu ur, bertanggun kesempurnaan
berkoordinasi g jawab, serta dalam bertugas dan
dengan staff yang konsisten sehi yang berunsur
mempunyai ngga dapat me utama,
kewenangan untuk ningkatkan kep bertanggungjawab
memberikan ercayaan mas baik terhadap Tuhan
informasi cuti. yarakat. Yang Maha Esa,
terhadap keluarga
dan terhadap
sesama manusia.
Wicaksana :
Bijaksana dalam
tutur-kata dan
24
tingkah laku,
khususnya dalam
penerapan
kekuasaan dan
kewenangannya.
5. Membuat QR 1. Membuat link share QR code dan Kompeten: Dengan mamp Satya : Kesetiaan
Code dan link papan kontrol cuti link pendek p u membuat ak yang bersumber
pendek papan dengan akses hanya apan kontrol Membuat QR un Google Mail pada rasa jujur, baik
kontrol cuti bisa membaca cuti telah dib Code dan link Pembinaan me terhadap Tuhan
2. Membuat QR Code uat. pendek dengan rupakan salah Yang Maha Esa,
dan link pendek pengetahuan kaan satu upaya pe terhadap diri pribadi
menggunakan keahlian di bidang ncapaian visi y dan keluarga
layanan pembuat QR IT. aitu Segenap a maupun kepada
Code dan link pendek paratur Kejaks sesama manusia.
di internet. Adaptif: aan Republik I Adhi :
ndonesia dala kesempurnaan
m melaksanak dalam bertugas dan
Mampu
an TRI KRAM yang berunsur
menggunakan
A ADHYAKSA utama,
sarana layanan IT
serta kempete bertanggungjawab
untuk
nsi dan kapabil baik terhadap Tuhan
memudahkan
itas yang ditunj Yang Maha Esa,
pengaksesan
ang dengan pe terhadap keluarga
papan kontrol cuti.
ngetahuan dan dan terhadap
wawasan yang sesama manusia.
luas serta pen Wicaksana :
galaman kerja Bijaksana dalam
yang memadai tutur-kata dan
dan berpegang tingkah laku,
teguh pada atu khususnya dalam
ran serta kode penerapan
25
etik profesi yan kekuasaan dan
g berlaku. kewenangannya
6. Print QR Code 1. Mengunduh QR Code QR code tela Adaptif: Dengan adany Satya : Kesetiaan
dan yang telah dibuat. h dicetak dan a tahapan ini yang bersumber
menempelkanny 2. Mencetak QR Code ditempelkan Mampu merupakah sal pada rasa jujur, baik
a pada papan dan pada papan i menggunakan ah satu upaya terhadap Tuhan
informasi. menempelkannya nformasi. teknologi dalam mewujudkan m Yang Maha Esa,
pada papan pengaplikasian isi yaitu Menin terhadap diri pribadi
informasi. katualisasi gkatkan Kualit dan keluarga
kegiatan agar as kinerja Keja maupun kepada
informasi yang ksaan Republi sesama manusia.
diberikan dapat k Indonesia Be Adhi :
diakses dengan rbasis Teknolo kesempurnaan
mudah. gi Informasi (T dalam bertugas dan
I) yang berunsur
utama,
bertanggungjawab
baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa,
terhadap keluarga
dan terhadap
sesama manusia.
Wicaksana :
Bijaksana dalam
tutur-kata dan
tingkah laku,
khususnya dalam
penerapan
kekuasaan dan
kewenangannya
Mensosialisasik 1. Mengunggah gambar Karyawan tel Akuntabel : Dengan adany Satya : Kesetiaan
26
7. an papan kontro QR Code dan copy ah mengetah Bertanggung a tahapan ini yang bersumber
l cuti digital kepa paste link pendek ke ui hasil aktual jawab dalam merupakah sal pada rasa jujur, baik
da seluruh karya setiap karyawan isasi Papan menyebarkan ah satu upaya terhadap Tuhan
wan Kejaksaan Kejaksaan Negeri Kontrol Cuti informasi hasil mewujudkan m Yang Maha Esa,
Negeri Halmahe Halmahera Barat. Digital. aktualisasi dan isi yaitu Menin terhadap diri pribadi
ra Barat 2. Menambahkan link menghabituasikan gkatkan Kualit dan keluarga
pendek pada grup as kinerja Keja maupun kepada
nya.
WhatsApp yang ksaan Republi sesama manusia.
dimiliki oleh Harmonis: k Indonesia Be Adhi :
Kejaksaan Negeri Menjaga rbasis Teknolo kesempurnaan
Halmahera Barat koordinasi antar gi Informasi (T dalam bertugas dan
3. Mensosialisasikan karyawan dengan I) yang berunsur
secara langsung Sub Bagian utama,
kepada karyawan Pembinaan dalam bertanggungjawab
Kejaksaan Negeri informasi cuti yang baik terhadap Tuhan
Halmahera Barat. terbaru. Yang Maha Esa,
Adaptif: terhadap keluarga
Mampu dan terhadap
sesama manusia.
menggunakan
Wicaksana :
fasilitas social Bijaksana dalam
media sebagai tutur-kata dan
sarana tingkah laku,
penyebaran khususnya dalam
informasi papan penerapan
kontrol cuti. kekuasaan dan
kewenangannya
8. Melaporkan 1. Menyerahkan hasil Hasil aktualis Akuntabel: Dengan melak Satya : Kesetiaan
hasil aktualisasi aktualisasi dan asi telah diter Bertanggung ukan koordina yang bersumber
dan habituasi habituasi kepada ima oleh Kas si dengan Sub pada rasa jujur, baik
27
kepada Kasubag Pembinaan. ubag Pembin jawab dalam Bagian Pembi terhadap Tuhan
Kasubag 2. Meminta pendapat aan. melaksakan dan naan merupak Yang Maha Esa,
Pembinaan dan masukan kepada melaporkan hasil an salah satu terhadap diri pribadi
Kasubag Pembinaan. aktualisasi dan upaya pencap dan keluarga
habituasi. aian Visi Kejak maupun kepada
saan yaitu Apa sesama manusia.
Kolaboratif:
ratur Kejaksaa Adhi :
Dengan
n Republik Ind kesempurnaan
melakukan onesia dalam dalam bertugas dan
koordinasi yang melaksanakan yang berunsur
baik dengan tugas dan fung utama,
Kasubag si berperilaku j bertanggungjawab
Pembinaan ujur, bertanggu baik terhadap Tuhan
mengenai hasil ng jawab, sert Yang Maha Esa,
aktualisasi dan a konsisten se terhadap keluarga
habituasi. hingga dapat dan terhadap
meningkatkan sesama manusia.
kepercayaan Wicaksana :
masyarakat. Bijaksana dalam
tutur-kata dan
tingkah laku,
khususnya dalam
penerapan
kekuasaan dan
kewenangannya.
28
G. Potensi Kendala dan Solusi
30
H. Rencana Jadwal Aktualisasi
April Mei
No Kegiatan
Minggu ke-3 Minggu ke-4 Minggu ke-1 Minggu ke-2
Melapor kepada Kasubag Pembinaan
bahwa rancangan aktualisasi akan
1 dihabituasi untuk disetujui oleh
Kasubag Pembinaan Kejaksaan
Negeri Halmahera Barat
Membuat akun Google mail
2
pembinaan.
Membuat papan kontrol cuti
3
menggunakan Google Spreadsheet.
Memasukkan informasi cuti ke dalam
4
papan kontrol cuti.
Membuat QR Code dan link pendek
5
papan kontrol cuti.
Print QR Code dan menempelkannya
6
pada papan informasi.
Menyebarkan QR Code dan link
7 pendek kepada seluruh karyawan
Kejaksaan Negeri Halmahera Barat.
Melaporkan Hasil Aktualisasi dan
8
Habituasi.
31
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Gambaran Umum Pelaksanaan Aktualisasi
CAPAIAN AKTUALISASI
(FORMULIR 2)
Gambar 3.1
32
Gambar 3.2
Uraian Kegiatan:
1) Menyerahkan Rancangan Aktualisasi kepada Kasubag Pembinaan;
2) Menyampaikan maksud dan tujuan pada Kasubag Pembinaan;
3) Meminta pendapat dan masukan kepada Kasubag Pembinaan;
4) Mencatat dan mengetik hasil masukan pendapat dari Kasubag
Pembinaan
Indikator Nilai Dasar:
Aktuntabel : Sebagai bentuk pertanggung jawaban kita kepada
atasan maka saya melaporkan bahwa rancangan aktualisasi yang
saya buat akan dihabituasi.
Harmonis : Sebagai bentuk penghormatan kepada atasan dan
menjalin kerjasama yang baik.
Kolaboratif : Dengan melakukan koordinasi yang baik dengan
Kasubag Pembinaan mengenai rancangan yang akan dihabituasi.
Manajemen ASN : Dengan memperhatikan dan menerima
pendapat serta masukan dari Kasubag Pembinaan.
33
Kegiatan II Membuat akun google mail
Tanggal Pelaksanaan 13 – 14 April 2022
Lampiran Foto Kegiatan :
Gambar 3.3
Uraian Kegiatan:
1) Melakukan registrasi email Pembinaan di Google;
2) Menyebarkan akun email kepada Kasubag Pembinaan dan staff
yang berwenang.
Indikator Nilai Dasar:
Akuntabel : Bertanggung jawab dalam pembuatan akun Google
mail Pembinaan
Kompeten : Mempunyai kemampuan untuk membuat akun google
mail
Adaptif : Dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman
dalam hal teknologi
Kolaboratif : Dapat berkoordinasi dengan atasan dan staff di pembinaan
terkait pembuatan akun Google mail.
34
Kegiatan III Membuat papan kontrol cuti
menggunakan Google Spreadsheet
Tanggal Pelaksanaan 15 – 18 April 2022
Lampiran Foto Kegiatan :
Gambar 3.4
Gambar 3.5
Uraian Kegiatan:
1) Membuka akun google mail pembinaan di perangkat elektronik
Kejaksaan Negeri Halmahera Barat;
2) Membuat desain papan kontrol cuti menggunakan Google
Spreadsheet.
Indikator Nilai Dasar:
Akuntabel : Pembuatan papan kontrol cuti dilakukan dengan penuh
tanggung jawab;
Kompeten : Membuat papan cuti dengan kompeten sehingga
papan cuti yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan;
Adaptif : Menggunakan layanan elektronik dalam membuat papan
kontrol cuti;
Manajemen ASN : Membuat papan cuti elektronik agar karyawan
Kejaksaan Negeri Halmahera Barat mudah dalam mengakses
35
informasi karyawan yang sedang cuti.
Indikator Peran dan Kedudukan ASN :
Gambar 3.6
Uraian Kegiatan:
1) Melihat informasi cuti yang ada di buku register;
2) Memasukkan informasi cuti yang ada di buku register ke dalam
papan kontrol cuti.
Indikator Nilai Dasar:
Akuntabel : Bertanggung jawab dalam pelaksanaan dokumentasi
informasi cuti ke dalam papan kontrol cuti;
Kolaboratif : Mampu berkoordinasi dengan staff yang mempunyai
kewenangan untuk memberikan informasi cuti.
Indikator Peran dan Kedudukan ASN :
36
naan
Lampiran Foto Kegiatan :
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Uraian Kegiatan:
1) Membuat link share papan kontrol cuti dengan akses hanya bisa
membaca;
2) Membuat QR Code dan link pendek menggunakan layanan
pembuat QR Code dan link pendek di internet.
Indikator Nilai Dasar:
Kompeten : Membuat QR Code dan link pendek dengan
pengetahuan akan keahlian di bidang IT;
Adaptif : Mampu menggunakan sarana layanan IT untuk
memudahkan pengaksesan papan kontrol cuti.
Indikator Peran dan Kedudukan ASN :
37
Kegiatan VI Print QR Code dan menempelkannya pada papan
informasi.
Tanggal Pelaksan 28 April 2022
aan
Lampiran Foto Kegiatan :
Gambar 4.9
Uraian Kegiatan:
1) Mengunduh QR Code yang telah dihasilkan;
2) Mencetak QR Code dan menempelkannya pada papan informasi.
Indikator Nilai Dasar:
Adaptif : Mampu menggunakan teknologi dalam pengaplikasian
aktualisasi kegiatan agar informasi yang diberikan dapat diakses
dengan mudah.
Indikator Peran dan Kedudukan ASN :
38
Tanggal Pelaksan 29 April – 30 April 2022
aan
Lampiran Foto Kegiatan :
Gambar 4.10
Uraian Kegiatan:
1) Mengunggah gambar QR Code dan copy paste link pendek ke
setiap karyawan Kejaksaan Negeri Halmahera Barat;
2) Menambahkan link pendek pada grup WhatsApp yang dimiliki oleh
Kejaksaan Negeri Halmahera Barat;
3) Mensosialisasikan secara langsung kepada karyawan Kejaksaan
Negeri Halmahera Barat.
39
kepada Kasubag Pembinaan
Tanggal Pelaksanaa 9 Mei – 10 Mei 2022
n
Lampiran Foto Kegiatan :
Gambar 4.11
Uraian Kegiatan:
1) Menyerahkan hasil aktualisasi dan habituasi kepada Kasubag
Pembinaan;
2) Meminta pendapat dan masukan kepada Kasubag Pembinaan.
40
41
BAB IV
PELAKSANAAN PELATIHAN PENGUATAN BIDANG TUGAS
A. Nama Pelatihan
B. Narasumber/Pengajar/Fasilitator
Kejaksaan (TAK):
Jumlah Nama
No Mata Pelajaran Jam Narasumber/Pengajar
Pelajaran /Fasilitator
I. KAJIAN SIKAP DAN PERILAKU
Orientasi Pembinaan Korps
Tony Tribagus Spontana,
1. Adhyaksa dan Penanaman 3
S.H., M.Hum.
Jiwa Korsa
Dr. Jaya Kesuma, S.H.,
2. Pengarahan Disiplin 2
M.Hum.
Dr. Muslikhuddin, S.H.,
3. Pengarahan Progam 2
M.H.
4. Integritas 3 Dr. Muslikhuddin, S.H.,
42
M.H.
Mohammad Chozin, S.H.,
5. Revolusi Mental 3
M.H.
Peraturan Urusan Dalam Handoko Setyawan, S.H.,
6. 3
Kejaksaan (PUDK) M.H.
7. Peraturan Baris Berbaris (PBB) 9 Sariwarno (Marinir)
II. KAJIAN ADMINISTRASI
Tugas dan Fungsi serta
Wisnu Murtopo N. M.,
1. Administrasi Pembinaan dan 7
S.H., M.H.
Tata Persuratan Dinas
Tugas dan Fungsi serta
2. 6 Royani, S.H., M.H.
Administrasi Intelijen
Tugas dan Fungsi serta
3. Administrasi PerkaraTindak 6 Anita Dewayani S.H., M.H.
Pidana Umum
Tugas dan Fungsi serta
Dr. Kemas Abdul Roni,
4. Administrasi Perkara Tindak 6
S.H., M.H.
Pidana Khusus
Tugas dan Fungsi serta Freddy Ferdinant Sanses,
5. Administrasi Perdata dan Tata 6 S.H. dan Joni Wijaya,
Usaha Negara S.H., M.H.
Tugas dan Fungsi JAMPIDMIL
6. serta Administrasi Perkara 6 Martono, S.H., M.H.
Koneksitas
Tugas dan Fungsi serta
7. 3 Nur Asiah, S.H., M.Hum.
Administrasi Pengawasan
III. KAJIAN WAWASAN
Organisasi dan Tata Kerja
Tommy Kristanto, S.H.,
1. Kejaksaan RI serta Reformasi 3
M.Hum.
Birokrasi
Pembinaan Karier dan Danang Suryo Wibowo,
2. 3
Kepegawaian S.H., LL.M.
Didik Farkhan Alisyahdi,
Data Statistik Kriminal dan
3. 3 S.H., M.H. dan Bagus Nur
Teknologi Informasi
Jakfar Adi Saputro, S.H.,
43
M.H.
IV. UJIAN 3 Peserta TAK
V. EVALUASI KELULUSAN 6 Judhy Sutoto, S.H. dan
JUMLAH 83
44
Peserta memahami bahwa Mata pembelajaran Pengarahan
Program adalah mengenai Progam dan Kurikulum Diklat Teknis
Administrasi kejaksaan yang akan dilaksanakan dan dijalankan
peserta selama pendidikan Diklat TAK secara Blended
Learning yakni klasikal dengan pengajar/widyaiswara datang
langsung dan virtual dengan menggunakan aplikasi zoom.
4. Integritas
Peserta memahami bahwa Integritas adalah suatu konsep
yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan
prinsip. Artinya selaras antara tindakan serta pikiran sehingga
diharapkan dengan adanya materi pembelajaran integritas
diharapkan peserta diklat dapat membentuk karakter yang
berjiwa integritas yang tinggi dalam melakukan pekerjaan serta
dengan rasa penuh tanggung jawab bekerja demi kejayaan
korps adhyaksa, bangsa, dan negara.
5. Revolusi Mental
Peserta memahami bahwa Revolusi Mental adalah adalah
perubahan yang relatif cepat dalam cara berpikir untuk
merespon, bertindak, dan bekerja. 8 Prinsip Revolusi Mental
adalah sebagai berikut:
a. Bukan proyek tapi gerakan sosial untuk menjadi lebih
baik.
b. Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan
pemerintah.
c. Harus bersifat lintas-sektoral.
d. Bersifat partisipatif (kolaborasi pemerintah, masyarakat
sipil, sektor privat dan akademisi)
e. Diawali dengan pemicu (value attack).
f. Desain program harus ramah pengguna, popular, menjadi
bagian dari gaya hidup, dan sistemik-holistik (berencana-
semesta).
45
g. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur
kehidupan sosial (moralitas publik).
h. Dapat diukur dampaknya.
6. Peraturan Urusan Dalam Kejaksaan (PUDK)
Peserta memahami bahwa Peraturan Urusan Dalam
Kejaksaan (PUDK) Berisi materi tentang segala bentuk
peraturan yang berkaitan dengan urusan dalam kejaksaan
seperti ketertiban, pakaian, urutan tanda pangkat, tanda
jabatan, tanda pangkat komando, satya lencana, penerimaan
tamu, keamanan, keprotokolan, tata cara penjemputan tamu
pejabat kejaksaan, pengamanan pimpinan kejaksaan,
kesejahteraan dan kesehatan, pemeliharaan dan penggunaan
panji adhyaksa, pengelolaan angkutan, penanganan anggaran,
dan hierarki tanggung jawab urusan dalam kejaksaan.
7. Peraturan Baris Berbaris (PBB)
Peserta memahami bahwa materi pembelajaran Peraturan
Baris Berbaris (PBB) mengajarkan serta melatih peserta baik
dari segi fisik, mental maupun disiplin ketika menerapkan PBB.
Dengan adanya pembelajaran PBB diharapkan peserta Diklat
dapat meningkatkan kualitas fisik, mental maupun disiplin
bekerja yang lebih tinggi sehingga diharapkan dapat
menjadikan PNS/ASN yang memiliki dedikasi tinggi serta
memiliki karakter dengan kualitas disiplin yang kuat terhadap
instansi Kejaksaan RI. Selain itu, karena Kejaksaan RI adalah
lembaga/instansi yang mirip seperti TNI/POLRI sehingga perlu
memahami PBB misal ketika melaksanakan apel, upacara,
peraturan penghormatan, dan lain-lain.
46
1. Tugas dan Fungsi serta Administrasi Pembinaan dan Tata
Persuratan Dinas
Peserta memahami bahwa Pembinaan merupakan bagian
dari bidang yang ada di Kejaksaan dibawah Jaksa Agung Muda
Bidang Pembinaan, yang mana unsur pembantu pimpinan
dalam melaksanakan tugas dan wewenang di Kejaksaan di
bidang pembinaan, bertanggungjawab kepada Jaksa Agung.
Yang mempunyai wewenang dan tugas melaksanakan tugas
Kejaksaan di bidang pembinaan. Jaksa Agung Muda Bidang
Pembinaan menyelenggarakan fungsi :
a. Perencanaan dan perumusan kebijakan di bidang
pembinaan.
b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pembinaan.
c. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau
lembaga baik di dalam maupun di luar negeri.
d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang pembinaan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.
Selain itu juga dijelaskan mengenai tata persuratan dinas di
mana untuk penomoran menggunakan Peraturan Kejaksaan RI
Nomor 2 Tahun 2019 dan untuk tata naskah dinas
menggunakan Peraturan Kejaksaan RI Nomor 8 Tahun 2019.
2. Tugas dan Fungsi serta Administrasi Intelijen
Peserta memahami bahwa Intelijen adalah rangkaian
kegiatan, suatu proses pertahapan kerja sistematik yang terdiri
atas:
a. Pengumpulan Informasi
b. Evaluasi
c. Integrasi dari semua tahapan proses kerja sebelumnya,
dan diinterpretasi dari seluruh informasi yang
didapatkan.
47
d. Perkiraan yang kemudian dibuat terutama berdasarkan
interpretasi yang diperoleh.
Kemudian, menurut KEPJA No. 031/DA/5/1972 bahwa
intelijen kejaksaan adalah INDERA ADHYAKSA yang artinya
mata dan telinga. Lalu, intelijen kejaksaan bekerja pada bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM dengan menggunakan unsur
SIABIDIBAM. Administrasi intelijen diantaranya terdapat surat
(IN), data (D.IN), register (R.IN), dan laporan (L.IN).
3. Tugas dan Fungsi serta Administrasi PerkaraTindak Pidana
Umum
Peserta memahami bahwa Tindak Pidana Umum adalah :
a. Tindak Pidana sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-
undang Hukum Pidana (KUHP) dan semua perundang-
undangan yang mengubah dan menambah KUHP;
b. Tindak pidana umum lain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan lain di luar KUHP.
Pasal 267 Peraturan Jaksa Agung R.I. Nomor :
PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan R.I, kedudukan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak
Pidana Umum adalah sebagai unsur pembantu pimpinan dalam
melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan dalam bidang
tindak pidana umum dan bertanggung jawab kepada Jaksa
Agung. Pelaksanaan tugas dan wewenang Kejaksaan dalam
bidang tindak pidana umum meliputi :
1. Pra Penuntutan
2. Pemeriksaan tambahan
3. Penuntutan
4. Upaya hukum
5. Pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
6. Eksaminasi
48
7. Pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat,
pidana pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan
keputusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang di bidang tindak
pidana umum, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana
Umum 69 menyelenggarakan fungsi (pasal 268 Peraturan
Jaksa Agung RI Nomor : PER-006/A/JA/07/2017) :
1. Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana umum;
2. Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana
umum;
3. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang tindak pidana umum;
4. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau
lembaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri
5. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan di bidang tindak pidana umum
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung.
Administrasi terkait perkara tindak pidana umum diatur
dalam KEPJA-518/2001, meliputi seluruh proses dari tahap
penyelidikan sampai dengan tahap eksekusi dan oleh
karenanya administrasi perkara tindak pidana umum dimulai
dari tahap pra penuntutan sampai dengan tahap pelaksanaan
putusan).
4. Tugas dan Fungsi serta Administrasi Perkara Tindak
Pidana Khusus
Peserta memahami bahwa tugas dan wewenang Jaksa
Agung Muda Tindak Pidana Khusus adalah melaksanakan
tugas dan wewenang Kejaksanaan di bidang tindak pidana
khusus yakni penyelidikan, penyidikan, prapenuntutan,
pemeriksaan tambahan, penuntutan, upaya hukum,
pelaksanaan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, eksaminasi serta
49
pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat dan
keputusan lepas bersyarat dalam perkara tindak pidana khusus
serta tindakan hukum lainnya. Fungsi Jaksa Agung Muda
Tindak Pidana Khusus adalah :
1. Perumusan kebijakan di bidang tindak pidana khusus;
2. Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana
khusus;
3. oordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang tindak pidana khusus;
4. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi / lembaga
di dalam negeri maupun luar negeri;
5. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan kegiatan di bidang tindak pidana khusus;
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung
Ketentuan Administrasi Perkara Tindak Pidana Khusus diatur
dalam :
a. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: 518/A/JA/11/ 2001
tanggal 1 November 2001 mengenai Perubahan Keputusan
Jaksa Agung RI Nomor: KEP-132/JA/11/1994 tanggal 7
November 1994 tentang Administrasi Perkara Tindak
Pidana.
b. Peraturan Jaksa Agung RI Nomor: 039/A/JA/10/2010
tentang Tata Kelola Teknis dan Administrasi Penanganan
Perkara Tindak Pidana Khusus.
c. Petunjuk teknis lainnya.
5. Tugas dan Fungsi serta Administrasi Perdata dan Tata
Usaha Negara
Peserta memahami bahwa UU Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan RI di bidang perdata dan tata usaha negara,
kejaksaan, dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam
maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah. (Pasal 30 ayat 2) Perja No. 025/A/JA/11/2015
50
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penegakan Hukum, Bantuan
Hukum, Pertimbangan Hukum, Tindakan Hukum Lain dan
Pelayanan Hukum di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.
Fungsi Perdata dan Tata Usaha Negara diantaranya;
Menjamin tegaknya hukum/kepastian hukum
Menyelamatkan/memulihkan kekayaan/keuangan negara
Menegakkan kewibawaan pemerintah dan negara
Melindungi hak-hak keperdataan masyarakat.
Terkait dengan administrasi perdata dan tata usaha negara
diatur berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia
Nomor: KEP- 157/A/JA/11/2012 tanggal 14 Nopember 2012
tentang Administrasi Perkara Perdata dan Tata Usaha Negara
yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Jaksa Agung
Republik Indonesia Nomor: KEP-148/J.A/12/1994 tanggal 22
Desember 1994 tentang Penyempurnaan Administrasi Perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara.
Bagian dari administrasi umum Kejaksaan yang meliputi
segala kegiatan administrasi dalam penanganan perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara mengenai Formulir Surat,
Register, Formulir Laporan dan Rekapitulasi. Formulir-formulir
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Formulir Surat adalah segala bentuk dan macam surat
yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam proses
berperkara baik di dalam maupun di luar Pengadilan. (S-
1 s/d S-32)
b. Register adalah buku yang memuat secara lengkap dan
terinci mengenai jenis perkara, tahapan penanganan dan
penyelesaian perkara, jenis kegiatan dan hasil upaya
pemulihan/penyelamatan keuangan/kekayaan negara,
pembayaran uang pengganti dan ganti kerugian.
(R.DATUN.1 s/d R.DATUN.9)
51
c. Formulir Laporan adalah bentuk surat penyampaian
informasi dan data secara berkala berupa laporan
bulanan dan laporan tahunan atau sewaktu-waktu
(insidentil) mengenai jenis perkara, tahapan penanganan
perkara, jenis kegiatan dan hasil upaya
pemulihan/penyelamatan keuangan/kekayaan negara,
pembayaran uang pengganti dan ganti kerugian.
(L.DATUN.1 s/d L.DATUN.8, Lr.DATUN.1 s/d
Lr.DATUN.8)
6. Tugas dan Fungsi JAMPIDMIL serta Administrasi Perkara
Koneksitas
Peserta memahami bahwa Jaksa Agung Muda Bidang
Pidana Militer adalah unsur pembantu pimpinan dalam
melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang
koordinasi teknis penuntutan yang dilakukan oleh oditurat dan
penanganan perkara koneksitas, bertanggung jawab kepada
Jaksa Agung sebagaimana Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI. Jaksa Agung Muda
Bidang Pidana Militer Menyelenggarakan Fungsi:
a. Perumusan kebijakan di bidang koordinasi teknis
penuntutan yang dilakukan oleh oditurat dan
penanganan perkara koneksitas;
b. Pelaksanaan koordinasi teknis penuntutan yang
dilakukan oleh oditurat dan penegakan hukum dalam
penanganan perkara koneksitas;
c. Penanganan perkara koneksitas;
d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang teknis penuntutan yang dilakukan oleh oditurat
dan penegakan hukum dalam penanganan perkara
koneksitas;
52
e. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau
lembaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri di
bidang koordinasi teknis penuntutan yang dilakukan oleh
oditurat dan penanganan perkara koneksitas serta
peningkatan kualitas sumber daya manusia;
f. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan tugas koordinasi teknis penuntutan yang
dilakukan oleh oditurat dan penanganan perkara
koneksitas; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa
Agung.
Lingkup bidang koordinasi teknis penuntutan adalah
sebagai berikut:
a. Penyidikan perkara koneksitas;
b. Penelitian hasil penyidikan;
c. Pemeriksaan tambahan;
d. Pemberian pendapat hukum kepada perwira penyerah
perkara;
e. Penyerahan perkara;
f. Penutupan perkara;
g. Penghentian penuntutan;
h. Penuntutan;
i. Perlawanan;
j. Upaya hukum;
k. Pelaksanaan penetapan hakim dan Putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
l. Eksaminasi, pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pidana bersyarat;
m. Putusan pidana pengawasan;
n. Keputusan lepas bersyarat, dan
53
o. Tindakan hukum lain di bidang koordinasi teknis
penuntutan yang dilakukan oleh oditurat dan
penanganan perkara koneksitas
7. Tugas dan Fungsi serta Administrasi Pengawasan
Peserta memahami bahwa dalam melaksanakan tugas dan
wewenang, Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan intern
kejaksaan.
b. Pelaksanaan dan pengendalian pengawasan intern
kejaksaan terhadap kinerja dan keuangan melalu audit,
review, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lainnya.
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan
penugasan Jaksa Agung sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pengawasan.
e. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi/lembaga
baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
f. Penyusunan laporan hasil pengawasan.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Jaksa Agung
RI
Administrasi Pengawasan berdasarkan Petunjuk
Pelaksanaan Jaksa Agung Muda Pengawasan Nomor:
JUKLAK-01/H/Hjw/04/2011 tanggal 1 April 2011 tentang Teknis
Penanganan Laporan Pengaduan dan Tata Kelola Administrasi
Bidang Pengawasan.
Tata Persuratan di Bidang Pengawasan yaitu:
a. Surat, dengan kode WAS 1 sampai dengan WAS 38;
54
b. Berita Acara, dengan kode BA-WAS 1 sampai dengan
BA-WAS 9;
c. Laporan, dengan kode L-WAS 1 sampai dengan L-WAS
7;
d. Surat Perintah, dengan kode SP-WAS 1 sampai dengan
SP-WAS 4;
e. Surat Keputusan, dengan kode SK-WAS 1 sampai
dengan SK-WAS 6;
f. Register, dengan kode R-WAS 1 sampai dengan R-WAS
6.
III. KAJIAN WAWASAN
Pada kajian wawasan terdapat tiga mata pelajaran yaitu:
1. Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI serta Reformasi
Birokrasi
Peserta memahami bahwa Pembangunan aparatur negara
dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan
profesionalisme aparatur negara dan mewujudkan tata
pemerintah yang baik di pusat maupun daerah agar menunjang
keberhasilan pembangunan di bidang lainnya. Kebijakan
pembangunan di bidang hukum dan aparatur diarahkan pada
perbaikan tata kelola pemerintahan melalui pemantapan
pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
2. Pembinaan Karier dan Kepegawaian
Peserta memahami tentang jenjang karier pegawai
Kejaksaan RI yang terdiri dari:
Jabatan Struktural, yang pembinaan kariernya
diberlakukan ketentuan yang berlaku untuk jabatan
struktural.
Jabatan Fungsional, yang pembinaan kariernya
diberlakukan ketentuan yang berlaku untuk jabatan
fungsional.
55
Jabatan rangkap, yang pembinaan kariernya
diberlakukan ketentuan yang berlaku untuk jabatan
rangkap.
56
V. EVALUASI KELULUSAN
Pada tahap ini panitia pelaksanaan diklat yang diketuai oleh kepala pusat
diklat teknis fungsional melaksanakan rapat untuk menentukan kelulusan
peserta diklat TAK.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
57
B. Saran
lebih inovatif, kreatif, dan sesuai dengan program instansi atau pemerintah
karena “Tidak ada gading yang tak retak”. Namun, juga membawa
informasi papan kontrl cuti digital di satuan kerja dalam hal ini Kejaksaan
58
DAFTAR PUSTAKA
A. SUMBER PERUNDANG-UNDANGAN
Undang- Undang Dasar Negara Rrepublik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang No. 11 Tahun 2021 tenang Perubahan atas Undang-
Undang No. 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan RI
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kejaksaan RI.
Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor :
PER-006/A/JA/07/2017 Tentang Format / Bentuk, Kode, dan
Cara Pengisian Administrasi Pidana Umum Kejaksaan.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun
2017 tentang pedoman penyelenggaraan Pelatihan Dasar Cpns
Gol III.
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur
Sipil Negara.
B. SUMBER BUKU
59
Modul “Komitmen” Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil;
Modul “Harmonis” Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Calon
Pegawai Negeri Sipil;
Modul “Loyal” Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil;
Modul “Adaptif” Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil.
60
LAMPIRAN
61
62
63
64
CATATAN PENGUJI
65
CATATAN COACH
66
CATATAN MENTOR
67
68
69
70
PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA
DALAM MELAKSANAKAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III ANGKATAN IV
Nomor Peserta : 34
Instansi : Kejaksaan Republik Indonesia
Jabatan : Analis Sistem Informasi
Tempat aktualisasi : Kejaksaan Negeri Halmahera Barat
71
72