Anda di halaman 1dari 59

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN


III GELOMBANG III ANGKATAN I
TAHUN 2022

DIGITALISASI PENYIMPANAN BARANG BUKTI SURAT (Surat


Keputusan, Surat Perintah, Daftar Isian Pelaksana Anggaran)
DALAM PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI
MELALUI GOOGLE DRIVE DI KEJAKSAAN NEGERI KAUR
Disusun oleh :

NAMA PESERTA : AHMEDI AFDAL RAMADHAN, S.H.


NIP : 199402132022031001
NOMOR URUT PESERTA : 04
GOLONGAN/ANGKATAN: GOLONGAN III / ANGKATAN I
JABATAN : ANALIS PENUNTUTAN
(CALON JAKSA)

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN RI


BEKERJA SAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS di
Kejaksaan Negeri Padang Panjang ini dengan tepat waktu.
Penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai–nilai Dasar Profesi PNS di Kejaksaan
Negeri kaur ini merupakan salah satu persyaratan yang harus diikuti oleh peserta
Diklat Latsar CPNS Golongan III yang dilaksanakan oleh Pusdiklat Manajemen
dan Kepemimpinan sebagai upaya memberi bekal bagi CPNS Calon Jaksa
Kejaksaan RI agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif pada
lingkungan kerja masing-masing.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih setulusnya kepada
seluruh pihak yang terkait yang telah banyak membantu, baik itu dukungan
moril maupun materiil dalam proses penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi PNS ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membalas
segala jasa-jasa dan amal kebaikan serta senantiasa memberikan petunjuk.
Saya mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Tony T. Spontana, S.H., M.H., selaku Kepala Badan Pendidikan dan
Pelatihan Kejaksaan RI;
2. Bapak Dr. Jaya Kesuma, S.H.,M.H., selaku Sekretaris Badan Pendidikan
dan Pelatihan Kejaksaan RI;
3. Bapak Andi Muh Iqbal Arief, S.H.,M.H., selaku Kapusdiklat Manajemen
dan Kepemimpinan Kejaksaan RI;
4. Bapak Dr. Setyo Utomo, S.H.,M.Hum.,M.Kn., selaku Kabid Penyelenggara
Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kejaksaan RI;
5. Bapak Muhamd Yunus, S.H., M.H. selaku Kepala Kejaksaan Kaur;
6. Bapak Heri Antoni, S.H., M.H. Selaku Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Negeri kaur Sebagai Atasan Penulis Sekaligus Mentor;
7. Bapak Hartawan, SH., M.H., selaku coach yang telah meluangkan waktu
membimbing penulis selama menyusun laporan ini;
8. ibu Ridha Yunilawati, SH., M.H., selaku penguji yang telah meluangkan
waktu menguji rancangan aktualisasi penulis;

ii
9. Bapak Erizal tanjung dan Ibu Benti Asiana selaku kedua orang tua penulis
yang selalu memberikan doa, restu dan dukungan kepada penulis;

10. Seluruh Bapak dan Ibu Penyelenggara, Widyaiswara, dan Staf Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI;
11. Seluruh Pegawai dan Staff pada Kejaksaan Negeri kaur;
12. Rekan-rekan Diklatsar Wilayah Bengkulu Gel. III Angkatan I Tahun 2022.

Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis
sendiri maupun pembacanya. Di samping, itu penulis menyadari bahwa laporan
aktualisasi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang konstruktif demi menambah manfaat ilmu dalam laporan aktualisasi ini.

Bengkulu, Juni 2022

Ahmedi Afdal Ramadhan, S.H.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iv
BERITA ACARA SEMINAR AKTUALISASI.........................................................v
LEMBARA PENGESAHAN...................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Lembaga...................................................................................................1
B. Visi dan Misi Organisasi....................................................................................3
C. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi dan Unit Kerja.........................................6
D. Tugas Pokok dan Fungsi Peserta selaku ASN/PNS...........................................7
E. Tujuan dan Manfaat Penulisan bagi diri sendiri dan organisasi.........................17
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu.......................................................................................................19
B. Tapis Isu dengan USG/APKL............................................................................21
C. Pemilihan Isu dan analisanya.............................................................................22
D. Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Dari Isu yang diangkat..........23
E. Deskripsi Gagasan..............................................................................................23
F. Matrik Rancangan Aktualisasi............................................................................24
G.Potensi Kendala dan Solusi.................................................................................39
H. Rencana Jadwal Aktualisasi...............................................................................40

iv
BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : Ahmedi Afdal Ramadhan, SH.


NIP : 199402132022031001

Satuan Kerja : Seksi Pidana Khusus


Kejaksaan Negeri kaur

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari Rabu tanggal Juni 2022
.

Mentor, Coach,

Heri Antoni, S.H., M.H. Hartawan, S.H


NIP. 19790912 199803 1 002 NIP. 19740309 199403 1 001

,
Penguji

Ridha Yunilawati, SH., M.H


NIP. 19780628 200212 2 001

v
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON CPNS GOLONGAN III TAHUN 2022

Nama : Ahmedi Afdal Ramadhan

NIP : 199402132022031001
Nopes : 04
: Analis Penuntutan
Jabatan
: Seksi Pidana Khusus
SatuanKerja
Kejaksaan Negeri kaur

Telah disahkan

Pada Hari Rabu Tanggal Juni 2022

Penguji Coach,

Ridha Yunilawati, SH.,MH Hartawan, S.H, NIP.19740309


NIP. 19780628 200212 2 001 199403 1 001

Mengetahui,
Kabid Penyelenggara pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Badan Diklat Kejaksaan RI

Dr. Setyo Utomo, S.H., M.Hum.,M.Kn


NIP.197311291999031011

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Profil Lembaga
Indonesia adalah negara berkembang yang sedang melaksanakan
pembangunan di segala bidang untuk mencapai tujuan nasional, yaitu
mewujudkan tata kehidupan berbangsa bernegara, masyarakat yang adil dan
makmur,kesejahteraan lahir dan batin serta kepastian hukum bagi seluruh
rakyat Indonesia sesuai dengan nilai- nilai yang terkandung di dalam Pancasila
dan menjadi filosofis tujuan hidup masyarakat Indonesia
Dalam hal Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Undang-Undang
Dasar 1945, serta pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 tentang Indonesia
adalah negara hukum dimana penegakan hukum merupakan salah satu syarat
mutlak dalam mencapai tujuan nasional maka salah satu tonggak penting
terciptanya hukum yang berkeadlian bagi masyarakat adalah memiliki sumber
daya manusia yang berintegritas serta menjunjung nilai-nilai dasar dari
Pancasila untuk menjalankan roda pemerintahan.
Dalam hal ini, para ASN lah yang diberi tugas dan amanah untuk
melaksanakan pelayanan publik dan memiliki peranan penting dalam pelayanan
penegakan hukum sebagaimana dimaksud dalam undang- undang no. 25 Tahun
2009 tentang pelayanan publik. Kejaksaan sebagai salah satu komponen
Penegak Hukum di Indonesia dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan
Supremasi Hukum, Perlindungan Kepentingan Umum, Penegakan Hak Asasi
Manusia, serta Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Dan
untuk mewujudkan ASN tersebut, maka Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dituntut untuk mampu mengimplementasikan Trapsila dalam kehidupan sehari-
hari. Oleh karena itu para Calon Pegawai Negeri Sipil wajib mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang

1
Aparatur Sipil Negara untuk membentuk karakter ASN yang diamanatkan oleh
negara.
Sesuai kurikulum dalam system pembelajaran Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil yang mulai diterapkan Tahun 2022, Pelatihan dasar
(LATSAR) ini diadakan dan diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan
Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia merupakan pelaksanaan Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi pada Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021
tentang Perubahan atas Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar CPNS, Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
14/K.1/PDP.07/2022 Tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:
13/K.1/PDP.07/2022 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Golongan III yang
bertujuan agar menanamkan nilai-nilai dasar profesi ASN kepada seluruh
peserta diklat guna memberikan pengetahuan serta membentuk karakter para
Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mampu mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS yaitu nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (Ber-AKHLAK) agar mampu
melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
Pelaksanaan Pelatihan Dasar (LATSAR) terdiri dari 2 tahap pembelajaran,
yaitu Tahap Internalisasi dan Aktualisasi. Melalui proses aktualisasi, setiap
nilai dasar profesi PNS akan diterapkan dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
Peserta Pelatihan Dasar (Latsar) Tahun 2022dituntut untuk mampu
mengaktualisasikan substansi materi pembelajaran yang telah dipelajari dan
akan mengaktualisasikan nilai berdasarkan Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat. Peserta Latsar wajib membuat Laporan akhir atas hasil aktualisasi yang
sudah dilaksanakan di satuan kerja, yaitu pada Asisten Pembinaan pada
Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat.

B. Visi Dan Misi Organisasi


Berdasarkan Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 yang telah dirubah
menjadi Undang- Undang No.11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan R.I.,
2
Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih
berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan
umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme (KKN).

Salah satu unsur penguat dalam pelaksanaan aktualisasi nilai- nilai dasar
Aparatur Sipil Negara adalah berkontribusi dalam mewujudkan Visi dan Misi
Kejaksaan Republik Indonesia adapun Visi dan Misi sebagai berikut:
 Visi Kejaksaan
Adapun visi Kejaksaan Republik Indonesia menjadi
”Lembaga Penegak Hukum yang Professional, Proporsional dan
Akuntabel"
1. Lembaga Penegak Hukum: Kejaksaan RI sebagai salah satu
lembaga penegak hukum di Indonesia yang mempunyai tugas dan
fungsi sebagai penyidik pada tindak pidana tertentu, penuntut
umum, pelaksana penetapan hakim, pelaksana putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, pidana
pengawasan dan lepas bersyarat, bertindak sebagai Pengacara
Negara serta turut membina ketertiban dan ketentraman umum
melalui upaya antara lain : meningkatkan kesadaran hukum
masyarakat, Pengamanan kebijakan penegakan hukum dan
Pengawasan Aliran Kepercayaan dan penyalahgunaan penodaan
agama.
2. Profesional: Segenap aparatur Kejaksaan RI dalam melaksanakan
tugas didasarkan atas nilai luhur TRI KRAMA

3
ADHYAKSA serta kompetensi dan kapabilitas yang ditunjang
dengan pengetahuan dan wawasan yang luas serta pengalaman
kerja yang memadai dan berpegang teguh pada aturan serta kode
etik profesi yang berlaku.
3. Proporsional: Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kejaksaan
selalu memakai semboyan yakni menyeimbangkan yang tersurat
dan tersirat dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan
efisien serta penghargaan terhadap hak-hak publik
4. Akuntabel: Bahwa kinerja Kejaksaan Republik Indonesia dapat
dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang bersih, efektif,
efisien, transparan, akuntabel, untuk dapat memberikan pelayanan prima
dalam mewujudkan supremasi hukum secara profesional, proporsional
dan bermartabat yang berlandaskan keadilan, kebenaran, serta nilai –
nilai kepautan.”

 Misi kejaksaan
Dalam mewujudkan visi tersebut, maka Kejaksaan Republik Indonesia
memiliki Misi:
1. Meningkatkan Peran Kejaksaan Republik Indonesia Dalam Program
PencegahanTindak Pidana
2. Meningkatkan Professionalisme Jaksa Dalam Penanganan Perkara
Tindak Pidana
3. Meningkatkan Peran Jaksa Pengacara Negara Dalam Penyelesaian
Masalah Perdata dan Tata Usaha Negara
4. Mewujudkan Upaya Penegakan Hukum Memenuhi Rasa Keadilan
Masyarakat
5. Mempercepat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Kejaksaan Republik Indonesia yang Bersih dan BebasKorupsi,
Kolusi dan Nepotisme

4
Selain misi diatas, Kejaksaan memiliki misi lain yaitu:
1. Mengoptimalkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan dalam pelaksanaan
tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas
penanganan perkaras eluruh tindak pidana, penanganan perkara
Perdata dan Tata Usaha Negara, serta pengoptimalan kegiatan
Intelijen Kejaksaan, secara profesional, proposional dan bermartabat
melalui penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang tepat,
cermat, terarah, efektif, dan efisien.
2. Mengoptimalkan peranan bidang Pembinaan dan Pengawasan dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas bidang-bidang lainnya,
terutama terkait dengan upaya penegakan hukum.
3. Mengoptimalkan tugas pelayanan publik di bidang hukum dengan
penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan efisien, serta
penghargaan terhadap hak-hak publik;
4. Melaksanakan pembenahan dan penataan kembali struktur organisasi
Kejaksaan, pembenahan sistemi nformasi manajemen terutama
pengimplementasian program quickwins agar dapat segera diakses
oleh masyarakat, penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan
sumber daya manusia Kejaksaan jangka menengah dan jangka
panjang tahun 2025, menerbitkan dan menata kembali manajemen
administrasi keuangan, peningkatan sarana dan prasarana, serta
peningkatan kesejahteraan pegawai melalui tunjangan kinerja atau
remunerasi, agar kinerja Kejaksaan dapat berjalan lebih efektif,
efisien, transparan, akuntabel dan optimal.
5. Membentuk aparat Kejaksaan yang handal, tangguh, profesional,
bermoral dan beretika guna menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas pokok, fungsi dan

5
wewenang, terutama dalam upaya penegakan hukum yang berkeadilan serta
tugas-tugas lainnya yang terkait.
C. Tugas Pokok serta Fungsi Organisasi dan Unit Kerja
Tugas pelayanan public dilakukan dengan memberikan pelayanan atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan Pegawai ASN.
Adapun tugas pemerintahan dilaksanakan dalam rangka penyelenggaraan fungsi
umum pemerintahan yang meliputi pendayagunaan kelembagaan, kepegawaian,
dan ketatalaksanaan. Sedangkan dalam rangka pelaksanaan tugas pembangunan
tertentu dilakukan melalui pembangunan bangsa (cultural and political
development) serta melalui pembangunan ekonomi dan social (economic
and social development)
Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, seorang ASN memiliki tugas:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Untuk dapat menyelenggarakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintah
dan tugas pembangunan tertentu, pegawai ASN harus memiliki profesi dan
menajemen ASN yang berdasarkan pada sistem yang berlaku.. Pegawai ASN
harus memiliki profesi dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada Sistem
Merit atau perbandingan antara kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang
dibutuhkan oleh jabatan dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang
dimiliki oleh calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi
pada jabatan yang dilaksanakan secara terbuka dan kompetitif, sejalan dengan
tata kelola pemerintahan yang baik.

6
Sesuai dengan Peratuan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor
06 tahun 2019 jo Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia No :
PER-006/A/AJ/07/2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kejaksaan Republik Indonesia pasal 972. Seksi Tindak Pidana
Khusus menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan Bahan Penyusunan Rencana dan Program
Kerja
b. Pelaksanaan Penegakan Hukum di bidang Tindak Pidana
Khusus di kejaksaan Negeri.
c. Koordinasi dan Sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di
bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan Negeri.
d. Pelaksanaan Hubungan kerja dengan instansi atau
lembaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri di
Kejaksaan Negeri; dan
e. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kegiatan dibidang tindak pidana khusus di Kejaksaan
Negeri.
Sesuai dengan Peratuan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor
06 tahun 2019 jo Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia No :
PER-006/A/AJ/07/2017 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kejaksaan Republik Indonesia menjelaskan Bahwa :
Seksi tindak pidana Khusus mempunyai tugas melakukan
pengelolaan laporan dan pengaduan masyarakat, Penyelidikan,
Penyidikan, pelacakan Aset, dan pengelolaan barang bukti,
Prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, Praperadilan, penuntutan
dan persidangan, perlawanan, upaya hukum, pelaksanaan penetapan
hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap, pengawasan terhadap pelaksanaan pemindahan
bersyarat, putusan pidana pengawasan, keputusan lepas bersyarat,
dan eksaminasi dalam penanganan perkara tindak pidana Khusus
diwilayah hukum Kejaksaan Negeri.
D. Tugas Pokok dan Fungsi ASN
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kejaksaan Republik Indonesia
berdasarkan surat perintah oleh pejabat yang berwenang yang telah
7
memenuhi syarat untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar di
Lingkungan Badan Diklat Kejaksaan RI. Adapun tugas pokok dan fungsi
setiap peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar yaitu :
a. Menyusun rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS;
b. Melaksanakan seminar rancangan aktualisasi;
c. Menerapkan rancangan aktualisasi dan menyusun laporan aktualisasi serta
dampak apabila nilai-nilai dasar PNS diaplikasikan dalam pelaksanaan
tugas dan jabatan;
d. Melaksanakan seminar aktualisasi;
e. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan nilai-nilai dasar PNS secara
professional;
f. Membawa perubahan sehingga menjadi contoh bagi ASN yang lain dalam
menerapkan nilai-nilai dasar PNS pada satuan kerja masing- masing.
PNS memiliki landasan sikap dan tingkah laku berupa nilai-nilai dasar
yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 3 huruf a UU ASN. Selain itu, dalam Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentangPelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil juga mengenai nilai dasar yang bertujuan untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalis
medan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Adapun nilai dasar
tersebut meliputi aspek Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
 Berorientasi Pelayanan
Pelayanan Publik adalah setiap institusi penyelenggara negara,
korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang
untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk
semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.1

1
Andi Adiyat Mirdin, S.H, 2021, Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar
Calon CPN, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, h. 11.

8
Asas penyelenggaraan pelayanan public seperti yang
tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu:
a. kepentingan umum;
b. kepastian hukum;
c. kesamaan hak;
d. keseimbangan hak dan kewajiban;
e. keprofesionalan;
f. partisipatif;
g. persamaan perlakuan /tidak diskriminatif;
h. keterbukaan; akuntabilitas;
j. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. ketepatan waktu; dan
l. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan
 Akuntabel
Akuntabilitas diartikan sebagai responsibilitasatau tanggungj
awab,namun pada dasarnya kedua konsep tersebut memiliki artib
erbeda.Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
2
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Adapun nilai-nilai pada Akuntabilitas tersebut antara lain:

a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi


konflik kepentingan, antara kepentingan public dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi;
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

2
BevaolaKusumasari,dkk,2015,ModulPelatihanDasarCalonPNS“Akuntabilitas”,
LembagaAdministrasiNegara,Jakarta,h.7.

9
d) Menunjukan sikap dan perilakunya konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.3
 Kompeten
Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki
oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh
pengetahuan, ketrampilan dan sikap sesuai dengan standar kerja yang
ditetapkan. Kompeten adalah memiliki keahlian pada suatu bidang.
Kompeten berarti memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
permasalahan di bidangnya.
 Harmonis
Harmonis adalah istilah yang merujuk pada kata harmoni. Hal
ini memiliki makna keselarasan atau keserasian. Harmoni ini bisa kamu
maknai dan sering digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, terutama
dalam filsafat dan musik.

Kata harmonis biasanya disandingkan dengan hubungan antar


manusia. Kata yang paling serangkamudengar yang memakai kata
harmonis mungkin adalah “keluarga harmonis”, yang memiliki makna
keluarga yang serasi ataupun selaras

 Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa
Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah
loyal berartisetia, atausuatukesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya
paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu

 Adaptif
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi
di mana ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk
penyelarasan organisasi yang berkelanjutan

3
Ibid.,h.7-8

10
dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan

 Kolaboratif
Berkaitan denga ndefinisi, akan dijelaskan mengenai beberapa
definisi kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh (1998,
dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah“ value
generated from an alliance between two or more firms aiming to become
more competitive by developing shared routines”. Sedangkan Gray (1989)
mengungkapkanbahwa : Collaboration is a process though which parties
with different expertise, who see different aspects of a problem, can
constructively explore differences and find novel solutions to problems
that would have been more difficult to solve without the other’s
perspective (Gray, 1989).
Selain fungsi ASN secara umum, seorang ASN Kejaksaan di harapkan
mampu membawa dan mengimplementasikan nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa
yaitu
1. Satya : Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik
terhadapTuhan Yang MahaEsa, diripribadi dan
keluarga, maupun kepada sesame manusia
2. Adhi : Kesempurnaan dalam bertugas dan yang berunsur utama
pemilikan rasa tanggung jawab, terhadap Tuhan Yang
Maha Esa,keluarga dan sesama
manusia
3. Wicaksana : Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku, khususnya
dalam pengetrapan tugas dan kewenangannya

Kedudukan dan Peran ASN

Kedudukan dan peranan PNS sangat penting dalam


penyelenggaraan kegiatan pemerintahan hal ini disebabkan karena PNS

11
merupakan unsur utama sumber daya manusia yang menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan. Menyadari pentingnya peranan PNS tersebut,
pemerintah telah banyak melakukan kegiatan untuk memberdayakan PNS
sehingga memiliki kemampuan dan kinerja yang optimal dalam upaya pencapaian
tujuan nasional.
PNS sebagai abdi negara sekaligus pelayan masyarakat wajib memiliki
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI untuk
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, dan perekat dan pemersatu bangsa sehingga mampu mengelola tantangan
masalah keragaman sosial-kultural dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Kemampuan tersebut diperoleh melalui pembelajaran mata pelatihan yang
meliputi Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government.
Dengan begitu diharapkan dapat menciptakan ASN yang memiliki pemahaman
menyeluruh tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, dan bebas KKN.12ASN memiliki peran yang amat penting dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berbagai tantangan yang dihadapi
oleh ASN dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal
dari luar maupun dalam negeri yang menuntut aparatur sipil negara untuk
meningkatkan profesionalitasnya. Perkembangan teknologi komunikasi dan
transportasi menjadikan aksesibilitas semakin mudah. Dalam kenyataannya
birokrasi pemerintahan masih menjadi hambatan dalam pembangunan, yang
ditandai dengan masih rendahnya kinerja pelayanan dan masih tingginya angka
korupsi di Indonesia.
Demi mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui UU ASN telah bertekad untuk
mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin profesional, agar mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi

12
masyarakat. Undang-Undang ASN juga menempatkan pegawai ASN sebagai
sebuah profesi yang harus memiliki standar pelayanan profesi, nilai dasar, kode
etik dan kode perilaku profesi, pendidikan dan pengembangan profesi, serta
memiliki organisasi profesi yang dapat menjaga nilai-nilai dasar profesi.
 Kedudukan ASN

Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi


pegawai, sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur
Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Dalam UU
No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, diatur berdasarkan
jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan,


b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam manajemen ASN, menegaskan
bahwa tidak semua pegawai yang bekerja untuk pemerintah harus berstatus PNS,
namun dapat berstatus sebagai pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu. Hal
ini bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru menumbuhkan suasana
kompetensi dikalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.
 Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya, Pegawai ASN dalam UU ASN
memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan,
3) Perekat dan pemersatu bangsa.

Selanjutnya dalam UU ASN, Pegawai ASN bertugas:

1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan

13
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN adalah sebagai perencana, pelaksana,
dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

Untuk itu, ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat


luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas
dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah.

2. Pelayanan Publik

 Pengertian Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara itu kemudian menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah segala
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian, berdasarkan uraian yang dibahas di atas dapat
disimpulkan bahwa pelayanan public adalah proses pemenuhan keinginan dan
kebutuhan masyarakat oleh penyelenggaraan negara dalam hal ini negara
didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja

14
dengan tujuan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada
hakekatnya negara dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini harus dipahami bukanlah
kebutuhan secara individual akan tetapi berbagai kebutuhan yang
sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat.
 Prinsip Pelayanan Publik
Dalam memberikan pelayanan publik, ada banyak prinsip yang harus
ditaati agar pelayanan public dapat diselenggarakan dengan baik. Adapun
prinsip-prinsip dalam pelayanan publik yakni sebagai berikut:
- Partisipatif

Perlu melibatkan masyarakat dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan,


dan evaluasi hasil dalam pelayanan.
- Transparan

Harus tersedianya akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal
yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan.
- Responsif

Wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara.


- Tidak diskriminatif

Pelayanan yang diselenggarakan tidak boleh dibedakan antara satu warga


negara dengan warga negara lainnya atas dasar perbedaan identitas warga
negara.
- Mudah dan Murah

Persyaratan yang diperlukan harus masuk akal dan mudah untuk dipenuhi
serta untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga
negara.
- Efektif dan Efisien

Harus dapat mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai sesuai

15
dengan mandata konstitusi atau tujuan strategis negara.
- Aksesibel

Harus dapat dijangkau oleh warga negara dengan kendaraan publik,


mudah dilihat, gampang ditemukan, dan lain-lain.
- Akuntabel

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan


secara terbuka kepada masyarakat.
- Berkeadilan

Harus dapat dijadikan sebagai alat untuk melindungi kelompok rentan dan
mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.

3. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan pembangunan kebijakan. Juga dapat didefinisikan sebagai “Suatu
model pendekatan integrative yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan”. Dengan demikian
WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan
public bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu tertentu dalam negara maupun
masyarakat.

Perbedaan antara koordinasi dengan kolaborasi adalah: koordinasi merupakan


kerjasa sama intra dan inter instansi di dalam suatu jejaring kerja tetapi masing-
masing instansi masih memiliki agenda, kepentingan dan tujuan organisasinya
masing-masing, sementara kolaborasi adalah kerjasama intra dan inter instansi di
dalam jejaring kerja berdasarkan satu agenda, kepentingan dan tujuan bersama.
Agenda dan tujuan bersama, kolaborasi, jejaring kerja dan integrasi adalah
faktor determinan

16
bagi terselenggaranya WoG. Inti dari WoG menurut Haligan (2011) adalah
“koordinasi–kolaborasi secara integrative serta manajemen berbagai tugas dan
fungsi-fungsi di dalam organisasi tanpa adanya control hierarkis diantara sesame
partisipan yang ditujukan untuk memperoleh suatu hasil (outcome) yang tidak
dapat dicapai apabila bekerja sendiri”.

E. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan dari penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar


Profesi ASN ini di antaranya yakni sebagai berikut:

1. Terhadap Penulis
- Untuk mengetahui kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan peserta
diklatsar pada saat off kampus.
- Untuk mengetahui output yang dihasilkan dari kegiatan- kegiatan
peserta diklatsar pada saat off kampus
- Sebagai CPNS agar dapat mengaktualisasikan Nilai-Nilai Dasar PNS yang
terdiri dari Berorientasi Pelyanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif sebagai nilai dasar yang wajib tertanam di
dalam jiwa setiap ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama
habituasi di satuan kerja masing-masing;
- Sebagai CPNS agar dapat mengaktualisasikan sekaligus mewujudkan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang meliputi Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government yang semuanya wajib
dimiliki oleh ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya disatuan kerja
masing-masing sebagai ASN sebagai mana telah diamanatkan dalam
UUASN.
- Sebagai syarat dalam kelulusan dalam Diklat Latsar CPNS Kejaksaan RI
Golongan III Angkatan Tahun 2022 sehingga pada nantinya dapat
diangkat menjadi PNS.

17
2. Terhadap Organisasi

Untuk memberikan suatu inovasi agar pelaksanaan tugas dan fungsi


Kejaksaan RI khususnya di Kejaksaan Negeri kaur lebih efektif dan efisien
sehingga dapat mewujudkan Visi dan Misi serta nilai Kejaksaan RI.

BAB II

18
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

Berdasarkan latar belakang dan keinginan organisasi agar dapat mencapai visi
dan misinya maka perlu dilakukan suatu pengamatan isu- isu aktual yang sedang
terjadi di unit kerja dalam rangka penyusunan kegiatan yang tepat dan disesuaikan
dengan Nilai-Nilai Dasar ASN serta Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
untuk mengatasi isu-isu aktual tersebut sehingga dapat mencapai visi dan misi
organisasi secara optimal. Isu yang sekiranya dapat diproyeksikan pada
Kejaksaan Negeri kaur, antara lain sebagai berikut:

1. Identifikasi Isu

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan isu


adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Dalam mengidentifikasi
isu, terdapat 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi dan perlu mendapatkan
perhatian untuk menunjukkan kemampuan dalam menetapkan isu yakni
sebagai berikut:
 Enviromental Scanning yaitu peduli terhadap masalah dalam organisasi
dan mampu memetakan hubungan kausalitas;
 Problem Solving yaitu mampu mengembangkan dan memilih alternatif
dan mampu memetakan faktor terkait dan perannya masing-masing; dan
 Analysis yaitu mampu berpikir konseptual (mengaitkan dengan substansi
mata pelatihan), mampu mengidentifikasi implikasi/dampak / manfaat dari
sebuah pilihan kebijakan/program/kegiatan/tahapan kegiatan.

Selain itu, dalam melakukan identifikasi isu juga harus dapat


mengkategorikan isu tersebut kedalam tiga kedudukan PNS dalam NKRI
sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu :
a. Manajemen ASN (MA)
b. Pelayanan Publik (PP), dan
c. Whole of Government (WOG).

19
Dalam mengidentifikasi isu yang berkualitas, perlu adanya alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Adapun alat bantu tersebut terbagi 2 (dua) yang
mana dapat dipergunakan salah satunya secara alternatif, yaitu sebagai berikut:

 Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan (AKPL)

Aktual berarti benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam


masyarakat. Kekhalayakan berarti isu tersebut menyangkut hajat orang banyak.
Problematik berarti isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusi. Kelayakan berarti isu tersebut masuk akal dan
realistis serta releven untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

 Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)

Analisis USG dilakukan dengan menetapkan rentang penilaian (1 s.d. 5) dari


mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Urgency berarti seberapa mendesak isu
tersebut harus dibahas yang kemudian di analisis dan di tindak lanjuti. Seriousness
berarti seberapa serius isu tersebut harus dibahas yang dikaitkan dengan akibat
yang akan di timbulkan. Growth berarti seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka terdapat beberapa isu yang telah


diidentifikasi dan terkategorisasi pada unit kerja Penulis yakni sebagai berikut:

1) Tidak Terdigitalisasinya Pengarsipan Register Surat Masuk Dan Surat


Keluar Yang Masih Manual di Kejaksaan Negeri kaur.

2) Tidak Terdigitalisasinya Arsip Digital Barang Bukti Surat (SK, SP, DIPA)
Dalam Tahap Penyidikan Di Bidang Tindak Pidana Khusus di Kejaksaan
Negeri kaur

3) Tidak Terdigitalisasinya Pengarsipan berkas dokumen Pidsus yang masih


manual di Kejaksaan Negeri kaur.

20
B. Tapis Isu dengan USG

Berdasarkan isu-isu yang terdapat pada unit kerja Penulis yang telah
diidentifikasi dan dikategorikan tersebut maka penulis akan menentukan 1 (satu) isu
yang akan diangkat yakni sebagai berikut :

No ISU U S G JUMLAH PERINGKAT

Pengarsipan berkas dokumen


1. Pidsus yang masih manual dan
4 3 5 12 2
belum memiliki arsip digital (MA)

Belum Adanya Arsip Digital


Barang Bukti Surat (SK, SP,
2. DIPA) Dalam Tahap Penyidikan 5 5 4 14 1
Perkara Tindak Pidana Korupsi Di
Bidang Tindak Pidana Khusus
(SA)

Pengarsipan Register Surat Masuk


Dan Surat Keluar Yang Masih
3. 3 3 4 11 3
Manual (MA)

Keterangan Tabel: Keterangan Bobot:

U : Urgency 5 : Sangat Kuat Pengaruhnya


S : Seriousness 4 : Kuat Pengaruhnya
G : Growth 3 : Sedang Pengaruhnya
2 : Kurangan Pengaruhnya
1 : Sangat Kurang Pengaruhnya

21
Analisis KriteriaI isu dengan USG:

1. Urgent : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan


dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan
waktu tersebut untuk memecahkan
Masalah yang menyebabkan isu tadi.

2. Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan


akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain
Kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.

3. Growth : Seberapa kemungkinan-kemungkinan isu tersebut


menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

C. Pemilihan Isu dan Analisisnya

Melalui proses analisis USG, maka terpilih lah isu yaitu Belum Adanya
Arsip Digital Barang Bukti Surat Dalam Tahap Penyidikan Di Bidang Tindak
Pidana Khusus sebagai core issue. Dari core issue tersebut lalu dapat dijadikan
judul menjadi “DIGITALISASI PENYIMPANAN BARANG BUKTI SURAT (SK,
SP, DIPA) DALAM PENANGANAN KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI
MELALUI GOOGLE DRIVE DI KEJAKSAAN NEGERI KAUR”
Alasan Penulis mengangkat isu tersebut adalah karena berdasarkan pada
keadaan sebenarnya dimana kondisi saat ini di satuan kerja penulis di Kejaksaan
Negeri kaur bidang Pidana Khusus, penyimpanan barang bukti masih disimpan
dalam bentuk fisik saja, tanpa ada arsip digital yang teratur dan terklasifikasikan
sehingga kurang efektif dan efisien. Dengan menggunakan google drive dalam
penyimpanan barang bukti surat tindak pidana korupsi, maka penyimpan arsip lebih
rapi, bisa di akses secara real time dimana saja, lebih mudah dalam proses
pencarian-nya jika dibutuhkan dan tidak rentan untuk tercecer.

D. Kondisi Saat ini dan Kondisi Yang Diharapkan Dari Isu yang
diangkat

22
kondisi saat ini di satuan kerja penulis di Kejaksaan Negeri kaur bidang Pidana
Khusus, penyimpanan barang bukti masih disimpan dalam bentuk fisik saja, tanpa
ada arsip digital yang teratur dan terklasifikasikan sehingga kurang efektif dan
efisien serta rentan terjadi kerusakan hingga hilangnya barang bukti. Jika dilihat
dari kacamata berAKHLAK hal ini kurang efektif dan efisien, sebab:

a. Rangkaian kerja yang panjang sehingga kurang efisien dalam segi


pekerjaan.
b. Banyaknya berkas laporan bulanan dari setiap daerah sehingga sulitnya
dalam mencari berkas tertentu dari daerah ketika dibutuhkan.
c. Penyimpanan di e-mail membuat penyimpanan menjadi tidak terstuktur.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penulis berharap dengan


mengangkat isu ini, agar inovasi yang penulis angkat ini dapat
memaksimalkan kinerja dan dapat mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan serta dapat memenuhi hal – hal yang dibutuhkan di kemudian hari,
dan Informasi Digital ini juga menurut penulis dapat mendukung satuan kerja
penulis menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM).

E. Deskripsi Gagasan

Berdasarkan pada tema isu yang diangkat, adapun gagasan pemecahan


isu yaitu dengan cara membuat link google drive untuk tempat
penyimpanan Barang Bukti Surat.

23
F. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Bidang Pidana Khusus di Kejaksaan Negeri kaur

Identifikasi Isu 1) Tidak Terdigitalisasinya Pengarsipan Register Surat Masuk Dan Surat
Keluar Yang Masih Manual di Kejaksaan Negeri kaur.

2) Tidak Terdigitalisasinya Arsip Digital Barang Bukti Surat Dalam Tahap


Penyidikan Di Bidang Tindak Pidana Khusus di Kejaksaan Negeri kaur

3) Tidak Terdigitalisasinya Pengarsipan berkas dokumen Pidsus yang


masih manual di Kejaksaan Negeri kaur.

Isu yang Diangkat Tidak Terdigitalisasinya Arsip Digital Barang Bukti Surat (SK,SP,DIPA) Dalam
Tahap Penyidikan Di Bidang Tindak Pidana Khusus Di Kejaksaan Negeri kaur.

Gagasan Pemecahan isu : Semua barang bukti surat terdigitalisasi dalam bentuk softfile dan disimpan di
google drive serta terdapat backup data yang dapat diakses oleh jaksa dengan
persetujuan pimpinan.

24
Penguatan
Kontribusi Visi
NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Nilai
dan Misi
Substansi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menghadap dan - Pimpinan Nilai-Nilai Dasar PNS Mendukung SATYA
1) Menghadap kepada
melapor pada mengetahui Berorientasi pelaksanaan Kesetiaan yang
mentor, yaitu bapak
Mentor (Kepala rancangan Pelayanan tugas Kejaksaan bersumber
Kepala Seksi Pidana
Seksi Pidana aktualisasi yang Agar hasil pengerjaan
Khusus RI pada rasa
Khusus akan dihabituasikan rancangan ini, dapat
sebagai jujur terhadap
Kejaksaan Negeri 2) Menyampaikan dan mendapatkan digunakan dalam
Lembaga satuan kerja.
kaur) maksud dan tujuan arahan dan masukan mempermudah
penegak hukum
kepada mentor untuk rancangan penyimpanan
yang ADHI
aktualisasi yang administrasi persuratan
3) Menyerahkan secara Masukan dan
akan dihabituasikan
Rancangan
Akuntabilitas : administrasi saran
Aktualisasi kepada - Melaksanakan ara
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan diperlukan
mentor han, saran
dengan peraturan untuk
4) Mempersentasikan penuh tanggung jawab perundang mewujudkan
kegiatan secara serta mampu undangan dan penyelesaian
singkat mempertanggungjawa
SOP yang tugas yang
bkan kepada pimpinan
5) Meminta pendapat efektif, efisien
dan masukan kepada
mentor

25
Kepala pimpinan maupun masukan Harmonis : dan sempurna.
terkait rancangan dari pimpinan Dalam melaporkan professional
aktualisasi yang akan terkait rancangan rancangan aktualisasi WICAKSANA
dihabituasikan aktualisasi yang dilakukan dengan cara
Bijaksana
kemudian akan berkomunikasi dengan
dalam tutur
mencatatnya dihabituasikan baik dan penuh etika
kata dan
agar dalam proses sebagai bentuk
tingkah laku
pelaksanaan keharmonisan kepada
kegiatan dapat pimpinan.
dalam

berjalan dengan Loyal : melaporkan


Dalam melakukan kegiatan rancangan
baik.
diskusi dan bertukar
aktualisasi
pikiran selalu
kepada
mengedepankan
pimpinan
kepentingan dan kemajuan
institusi kedepannya.

Kompeten :
Melaporkan
rancangan
Aktualisasi ditujukan
untuk mewujudkan

26
suatu inovasi dalam
melaksanakan
pekerjaan yang ada di
unit kerja sehingga
pekerjaan
dapat terselesaikan
lebih efektif dan
efisien dan
berkompeten.

Adaptif
Mampu menyesuaikan
diri Ketika terdapat
Perubahan-perubahan
atau masukan yang
diberikan oleh
pimpinan secara tiba-
tiba.

Manajemen ASN:
Melaporkan rancangan
aktualisasi yang

27
berisikan suatu
inovasi dalam
bekerja dilakukan
untuk meningkatkan
profesionalitas ASN
dalam bekerja
dengan menggunakan
perkembangan
teknologi yang ada
saat ini.
Kolaboratif/WOG
Mampu bekerja sama
dengan pihak-pihak
termasuk pimpinan
serta berinovasi
demi tercapainya
penyelesaian
aktualisasi ini.

2. Membuat akun 1) Menyiapkan - Komputer sudah Visi Kejaksaan


Akuntabilitas : Satya
Google Drive Komputer yang telah siap digunakan Dapat
yang digunakan terhubung ke Bahwa dalam melaksanakan Setia terhadap
jaringan internet

28
untuk 2) Membuat akun dan terhubung pembuatan akun google tugas dengan satuan kerja
menyimpan file. gmail dan kejaringan drive bertanggung jawab andal. dalam pembuatan
melakukan login internet. penuh sampai selesai, Misi Kejaksaan media informasi
untuk masuk ke serta dikerjakan dengan
- Akun google drive Meningkatnya Adhi
google drive. teliti dan cermat:
sudah siap untuk Kualitas Kinerja
Kesempurnaanvd
menyimpan soft Adaptif : Kejaksaan RI
3) Membuat folder- alam bertugas
file yang akan di Berbasis Teknologi
folder Dapat dengan cepat
saat pembuatan
upload Informas i(IT).
penyimpanan mengerjakan pekerjaan
media informasi
dokumen hasil yang dilakukan saat
- File dibuat secara
membuat media Wicaksana
scanning di google berurutan agar
drive secara digitalisasi penjadwalan
mempermudah Bijaksana dalam
berurutan agar selalu menjaga
proses penyimpanan tutur kata dan
mudah di profesionalitas dengan
dokumen nantinya tingkah laku saat
temukan. menggunakan data secara
menyusun atau
bijak
melaksanakan
Smart ASN : tugas

Saat pembuatan akun


google drive harus
dilakukan secara teliti,
rapi, dan benar meliputi

29
identitas yang dibutuhkan
dengan menggunakan
teknologi demi
terciptanya efektifitas dan
efisien.

Kompeten :

Mengerjakan pekerjaan
dengan skil atau
kemampuan sendiri.

3. Mengumpulka - Berkas di Akuntabilitas : Visi Kejaksaan


1) Melakukan scan atas Satya
n barang bukti kelompokkan sesuai Mengerjakan pekerjaan Melakukan
barang bukti surat Adanya kejujuran
surat yang dengan jenis berkas. dengan penuh tanggung pengecekan terhadap
yang dibutuhkan dalam hal
akan di scan jawab serta mampu data yang ada dengan
mempertanggung jujur guna pemeriksaan
2) Mengedit dan
jawabkan kepada mewujudkan keadaan media
mengubah nama file/
pimpinan lembaga yang bersih, yang ada.
dokumen yang telah di
scan transparan, dan Adhi
Adaptif : berlandaskan
Adanya rasa
Memanfaatkan media kebenaran.
penuh tanggung
jawab dalam

30
yang telah ada di tempat Misi Kejaksaan menjalankan
kerja agar tidak Mengoptimalkan tugas.
mengeluarkan anggaran tugas dan fungsi
Wicaksana
lebih untuk pengadaan Kejaksaan dalam
alat elektronik. Adanya rasa
hal berkompeten
Manajemen ASN: sopan ketika
membangun ASN
Melakukan pengecekan berinteraksi
yang smart.
dengan atasan
sesuai dengan data yang
baik bertutur kata
ada, agar
dan bertingkah
pekerjaandengancepats
laku.
elesai.

Kompeten :
Dapat mengerjakan
pekerjaan menscan
dengan sendiri tanpa
perlu bantuan dari
orang lain.

4. Mengupload - File tersimpan ke Visi Kejaksaan Satya


1) Mengupload file Akuntabilitas
dokumen ke dalam folder yang Dalam pekerjaan Sebagai wujud
dokumen ke folder Melakukan pekerjaan
google drive telah dibuat di kesetiaan pada
google drive dengan penuh
dan komputer

31
yang telah google drive tanggung jawab serta dilakukan dengan tugas yang
dibuat mampu baik, menjadi
- Selain penyimpanan
2) Memindahkan file mempertanggung amanah, serta kewajiban,
di google drive, file
dokumen tersebut jawabkan kepada
hasil scan tersebut dengan penuh maka dapat
juga agar disimpan pimpinan.
juga disimpan di rasa tanggung dilakukan
dalam perangkat
perangkat komputer Manajemen ASN jawab. Hal dengan
komputer
Melakukan pekerjaan tersebut dilakukan menuntaskan
3) Membuat nama file - File disimpan
dengan menerapkan dalam rangka pekerjaan
berkas dan secara berurutan
mengurutkan asas profesionalitas. membentuk Insan yang telah
agar dengan mudah
dokumen secara dapat di temukan di Kompetitif : Kejaksaan sebagai diberikan.
berurutan. dalam folder pribadi
Mengerjakan pekerjaan
komputer sesuai yang akuntabel Adhi
dengan kemampuan
nama file dokumen yang dapat Melakukan
sendiri.
tersebut memberikan pengisian
Adaptif :
pelayanan publik jadwal sidang
Dapat dengan cepat dan yang prima. dengan ikhlas
cekatan mengerjakan
Misi Kejaksaan dan penuh
pekerjaan serta
tanggung
menyesuaikan diri dengan Meningkatnya
jawab.
kerumitan alat IT. Kualitas Kinerja
Wicaksana
Bersikap

32
Kejaksaan RI bijaksana dalam
Berbasis tutur kata
Teknologi maupun
Informasi(IT). tingkahlaku
ketika
berkomunikasi
dengan
pimpinan,
jaksa, maupun
semua pihak.

5. Melakukan 1) Menyiapkan materi - Memaparkan Akuntabilitas : Visi Kejaksaan


Satya
sosialisasi kepada yang akan secara singkat, 1) Menjelaskan dengan 1) Mensosialisasi
staf perencanaan disosialisasikan padat, dan jelas baik dan beralasan kanmengenai Sebagaiwujudk
serta Membuat mengenai kepada staf sebagai wujud esetiaan
SOP dalam
laporan kegiatan penyimpanan berkas perencanaan pertanggungjawab an
melaksanakan padatugasyan
sosialisasi laporan bulanan yang - Membuat hasil atas rancangan
tugas dan gmenjadi
telah digitalisasi dan laporan kegiatan aktualisasi
fungsi kewajiban,
rapi dimulai dari jawal Mengerjakan setiap
Kejaksaan RI makadapat
2) Menyiapkan kegiatan kegiatan dengan
demonstrasi singkat aktualisasi, penuh tanggung dalam dilakukan
terkait step pelaksanaan jawab sesuai
penyimpanan di kegiatan, dengan tupoksi dan
33
google drive. pelaksanaan memberikan
sosialisasi kepada kontribusi
3) Menyiapkan bahan
para pegawai dan
untuk Pembuatan
membuat laporan
laporan
akhir rangkaian
kegiatan
aktualisasi

34
Harmonis; pelaksanaan dengan
- Sopan santun dan administrasi sepenuh hati.
rasa hormat dan penegakan
menghargai antar Adhi
hukum yang
pegawai,
professional, Menjalankan
Menjelaskan secara
efektif, dan tugas dengan
efektif dan efisien
efisien ikhlasdan
sehingga
2) Kejaksaan penuhtanggun
tidak mengganggu
pekerjaan lainnya. sebagailembag gjawab.
- Bersikapsopansantu apenegak hukum
Wicaksana
ndalammenyampaik yang bersih,
Bersikap
anhasil dan efektif, efisien,
bijaksana dalam
bertemudenganpimp transparan,
tutur kata
inansebagaiatasanla akuntabel, untuk
ngsung. maupun
dapat
Kolaboratif : tingkahlakuketi
memberikan
Dapat bekerjasama ka
pelayanan prima
berkomunikasi
dalam
dengan
mewujudkan
pimpinan, jaksa
supremasi
maupun

35
dengan para pegawai hukum secara semua pihak
pidum yang lainnya professional,
dalam sosialisasi proporsional
terkait digitalisasi
dan
administrasi barang
bermartabat
bukti perkara
yang
penuntutan pidum.
berlandaskan

Manajemen ASN
keadilan,

Inovasi untuk kebenaran,


meningkatkan sertanilai-nilai
profesionalitas dengan kepatutan.
memanfaatkan
perkembangan teknologi Misi Kejaksaan
Kompeten : 1) Adanya
Dengan memberikan
digitalisasi
hasil yang terbaik untuk
pengarsipan
Meningkatkan kualitas
dokumen
pelayanan terhadap
administrasi
institusi.
Integritas :
barang bukti
berkas perkara
tersebut pada

36
Mengerjakan setiap aplikasi Google
pekerjaan dengan Drive
tulus dan jujur serta tersebut agar
tanpa pamrih dan
diketahui
Mengharapkan imbalan
seluruh pegawai
dari
pidum.
pekerjaan yang
2) Mewujudkan
dilakukan yang dapat
pelaksanaan
dipertanggung jawabkan
Manajemen ASN fungsi
Bahwa ASN harus kejaksaan pada
memillik bidang Tindak
inilai Pidana Umum
professional dan secara
bersih dari praktik profesional, dan
korupsi terutama
bermartabat
dalam menjalankan
melalui
tugas yang telah
penerapan
diberikan atasan.
standar

Berorientasi
operating

Pelayanan :
Laporan adalah

37
bentuk dari procedure
transaparansi dari (SOP) yang
nilai-nilai yang tepat dan
terkandung dalam
cermat.
pelayanan publik.
Whole of
Government
Terdapatnya nilai
Koordinasi dan kerja
sama dalam
menciptakan pelayanan
yang
optimal.

38
G. Potensi Kendala dan Solusi

Pada saat off campus disatuan kerja masing-masing, dalam pelaksanaan


rancangan aktualisasi tidaklah selalu berjalan dengan mulus. Beberapa kendala
umum yang mungkin akan dapat ditemui meliputi:

1. Melakukan koordinasi dengan Pimpinan


Kendala : Terbenturnya antara waktu luang yang dimiliki pimpinan untuk
berkoordinasi dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pimpinan.

Antisipasi : Manajemen waktu yang baik dan berkoordinasi dengan


pimpinan pada saat pimpinan memiliki waktu luang.
2. Jaringan internet yang lambat bisa menjadi kendala dalam hal
mengupload softfile barang bukti kedalam google drive

Antisipasi : Berkomunikasi dengan bidang pembinaan untuk melakukan


koordinasi dengan PT Telkom sebagai perusahaan penyedia
layanan provider telekomunikasi.

3. Waktu pelaksanaan aktualisasi yang sempit sehingga kurang maksimalnya


pelaksanaan aktualisasi. mendownload
Antisipasi : Mengoptimalkan waktu yang diberikan dan melakukan
kegiatan yang telah direncanakan seefektif mungkin.

39
H. RENCANA AKTUALISASI

NO KEGIATAN JUNI-JULI
I II III IV
1 MENGINVENTARISIR
BARANG BUKTI Tanggal
SURAT 27
Juni 2022

2 MENGUBAH Tanggal
28-30
BENTUK DOKUMEN
Juni 2022
BARANG BUKTI

3 PEMBUATAN Tanggal 4
Juli
PENYIMPANAN
2022
DATA DALAM
Sampai
GOOGLE DRIVE dengan
selesai

4 PENGUNGGAHAN Tanggal

DOKUMEN 5 Juli
2022
Sampai
de ngan
selesai

5 EVALUASI Tanggal 26
Juli 2022 -
PELAKSANAAN
selesai
AKTUALISASI Pembuatan
laporan
hasil
aktualisasi
dan
persiapan
seminar
aktualisasi
40
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. CAPAIAN AKTUALISASI
Kegiatan 1 : Meminta petunjuk dan pendapat
kepada Kepala Seksi Tindak Pidana
Khusus Kejaksaan Negeri Kaur
mengenai konsep Digitalisasi
Penyimpanan Barang Bukti Surat
Pada Tahap Penyidikan Di Bidang
Seksi Tindak Pidana Khusus di
Kejaksaan Negeri Kaur.
Tanggal Pelaksanaan : 28 Juni 2022
Lampiran : Foto Kegiatan
URAIAN KEGIATAN:
Langkah Pertama:
Menghadap kepada Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kaur.
Langkah Kedua:
Menyampaikan rencana kegiatan dan Meminta Petunjuk kepada Kasi Pidana
Khusus Kejaksaan Negeri Kaur.
Langkah Ketiga:
Meminta izin kepada atasan untuk penerapan aktualisasi.
Indikator Nilai Dasar:
Berorientasi Pelayanan : Koordinasi sebagai bentuk cerminan nilai komunikasi
dan kerjasama yang didapatkan, serta nilai menjalankan tugas secara profesional
akan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Akuntabilitas: Dengan menerima perintah dari pimpinan saya telah
melaksanakan tanggung jawab ASN untuk melaksanakan perintah yang
diberikan.

Kompeten: Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu


berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas aktualisasi
dengan kualitas terbaik.

Harmonis
Koordinasi dengan mentor akan membangun sebuah harmonisasi dan hubungan
baik untuk bekerjasama kedepannya

41
Adaptif
Memiliki pola kerja yang cepat dan efektif serta responsif untuk menjawab
tantangan kedepannya dengan mendengarkan bimbingan yang disampaikan oleh
Mentor
Harmonis: Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Loyal: Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah,
menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.

Adaptif : Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan


mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif

Kolaboratif : Membangun diskusi dengan mentor sebagai bentuk dari kolaborasi.


Management ASN : Melaksanakan perintah atau arahan Kasi Seksi Tindak
Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kaur dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas yang tinggi.
Analisa Dampak: Solusi:
Apabila kegiatan ini tidak Dalam pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan maka akan tersebut harus selalu menerapkan
berdampak buruk sebagai nilai-nilai Ber-AKHLAK dan
berikut: memaksimalkan peran dan
- Pimpinan tidak mengetahui kedudukan ASN, seperti halnya
mengenai gagasan menjelaskan kepada Kepala Seksi
bawahannya dan akan Tindak Pidana Khusus bahwa
menimbulkan miskomunikasi program aktualisasi yang
antara pimpinan dengan dicanangkan merupakan suatu
bawahan; upaya untuk memberikan dampak
- Tidak adanya masukan dari kerja yang efektif dan efisien.
pimpinan mengenai kegiatan
yang akan dilakukan.
- Apabila tidak ada kegiatan ini
maka siswa tidak dapat
melakukan aktualisasi.

42
FOTO KEGIATAN 1

Mengumpulkan Barang Bukti

Kegiatan 2 : Mengumpulkan Barang Bukti

Tanggal Pelaksanaan : 29-30 JUNI 2022


Lampiran : Foto Kegiatan
URAIAN KEGIATAN:
Langkah Pertama:
Mengumpulkan barang bukti yang diperlukan.

Langkah Kedua:
Menyusun barang bukti sesuai dengan kebutuhan.
Langkah Ketiga:
Mengelompokkan barang bukti agar tertata rapi dan memudahkan saat melakukan
scan dokumen.
Indikator Nilai Dasar:
Akuntabel : Mengumpulkan semua barang bukti dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, dan kehati-hatian serta memperhatikan dengan teliti.

Loyal : Meluangkan waktu meskipun ada pekerjaan yang lain untuk


mengumpulkan barang bukti agar aktualisasi berjalan dengan baik.

43
Harmonis : Koordinasi dengan staff akan membangun sebuah harmonisasi dan
hubungan baik untuk bekerjasama dalam mengumpulkan barang bukti.

Adaptif : Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan


mengembangkan kreativitas seperti mengumpulkan semua barang bukti yang
akan didigitalisasi.

Kolaboratif : Mengumpulkan barang bukti dengan meminta bantuan dan kerja


sama dengan rekan kerja sebagai bentuk dari kolaborasi.

Manajemen ASN : Kewajiban sebagai ASN untuk mengumpulkan barang bukti


dengan rasa tanggung jawab, dan berintegritas yang tinggi.

Analisa Dampak: Solusi:


Apabila kegiatan ini dilaksanakan Dalam pelaksanaan kegiatan
maka akan berdampak baik tersebut harus selalu menerapkan
sebagai berikut: nilai-nilai Ber-AKHLAK dan
- Tesusunnya Barang Bukti memaksimalkan peran dan
Tindak Pidana Khusus Secara kedudukan ASN, seperti selalu
Berurutan dan Mudah Dalam Menyusun sesuatu secara
mencari Berkasnya berurutan dalam hal ini contohnya
Apabila kegiatan ini Berkas Barang Bukti pada Tindak
tidakdilaksanakan maka akan Pidana Khusus.
berdampak buruk sebagai berikut:
- Terjadinya kesulitan dalam
Pencarian Berkas Barang Bukti
yang diperlukan pada Tindak
Pidana Khusus Karena Belum
Tersusun Rapi dan Berurutan

44
Foto Kegiatan II

Mengubah Bentuk Barang Bukti Dokumen Menjadi PDF

Kegiatan 3 : Mengubah Bentuk Barang Bukti Dokumen


Menjadi PDF
Tanggal Pelaksanaan : 4-8 JUNI 2022
Lampiran : Foto Kegiatan
URAIAN KEGIATAN:
Langkah Pertama:
Menyiapkan mesin scanner beserta laptop/Personal Computer (PC).
Langkah Kedua:
Memindai dokumen seacara berurutan
Langkah Ketiga:
Menyimpan hasil scan dalam format pdf di dalam laptop/personal computer (PC)

Indikator Nilai Dasar:


Akuntabel : Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi, bertanggung jawab dalam
melakukan scanning barang bukti doukmen.

Kompeten : Mampu mengubah dokumen dari manual ke digital dengan


melakukan scanning terlebih dahulu.

Harmonis : Koordinasi dengan staff lain dalam melaksanakan pemindaian barang


bukti dokumen akan membangun sebuah harmonisasi dan hubungan baik untuk

45
bekerjasama kedepannya

Loyal : Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah,
menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.

Adaptif : Memiliki pola kerja yang cepat dan efektif serta responsif untuk
menjawab tantangan kedepannya dengan menyimpan barang bukti dokumen
secara digital

Kolaboratif : Membangun kerja sama dengan rekan kerja dalam pemindaian


barang bukti dokumen sebagai bentuk dari kolaborasi.

Manajemen ASN : Melaksanakan pemindaian barang bukti dokumen dengan teliti


dan tertata dengan bertanggungjawab, dan berintegritas yang tinggi.

Analisa Dampak: Solusi:


- Apabila kegiatan ini dilaksanakan Melakukan secara cemat dan teliti dan
maka akan berdampak baik sebagai berkoordinasi dengan staf pidsus agar
berikut: berjalan secara optimal dan
- Akan terkumpulnya Barang Bukti memperhatika nilai-nilai Ber-AKHLAK
Dokumen Tindak Pidana Khusus ke
dalam Komputer untuk selanjutnya
disimpan ke Google Drive.
Apabila kegiatan ini tidakdilaksanakan
maka akan berdampak buruk sebagai
berikut:
- Apabila tidak dilakukan kegiatan ini
maka dapat menimbulkan resiko
kehilangan barang bukti dokumen di
seksi TIndak Pidana Khusus
Kejaksaan Negeri kaur.

46
Foto Kegiatan III

Pembuatan Penyimpanan Data Dalam Google Drive


Kegiatan 4 : Pembuatan Penyimpanan Data
Dalam Google Drive
Tanggal Pelaksanaan : 11 JULI 2022
Lampiran : Foto Kegiatan
Akuntabel : Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi, dengan membuat akun google
drive pidsus

Kompeten : Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang


selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas
mengunggah file Barang Bukti Dokumen ke akun google drive pidsus

Harmonis : Koordinasi dengan pegawai akan membangun sebuah harmonisasi


dan hubungan baik untuk bekerjasama kedepannya

Loyal : Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah,
menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara, dengan menjaga kerahasiaan data akun Google Drive
pidsus untuk penyimpanan Barang Bukti Dokumen.

Adaptif : Memiliki pola kerja yang cepat dan efektif serta responsif untuk
menjawab tantangan kedepannya dengan untuk Penyimpanan barang Bukti
Dokumen ke dalam akun Google Drive pidsus

Manajemen ASN : Melaksanakan perintah Kasi Tindak Pidana Khusus


Kejaksaan Negeri Kaur dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan jujur,
bertanggungjawab, dan berintegritas yang tinggi

Analisa Dampak: Solusi:

47
Apabila kegiatan ini dilaksanakan Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut
maka akan berdampak baik sebagai harus selalu menerapkan nilai-nilai Ber-
berikut: AKHLAK dan memaksimalkan peran dan
- Mempermudah dan mempercepat kedudukan ASN,seperti halnya membuat
dalam pengecekan atau pencarian suatu inovasi yang akan mempermudah
Barang Bukti Yang Diperlukan oleh dalam mengakses data.
penyidik Tindak Pidana Khusus.
Apabila kegiatan ini tidak
dilaksanakan maka akan berdampak
buruk sebagai berikut:
- Apabila tidak dilakukan maka,
dikhawatirkan akan memperlambat
penyidik dalam mencari barang
bukti dokumen yang diperlukan
dikarenakan hanya ada satu tempat
penyimpanan barang barang dukti
dokumen di kejaksaan Negeri Kaur.

Foto Kegiatan IV

48
Pengunggahan Dokumen
Kegiatan 5 : Melakukan Pengunggahan Dokumen
Secara Digital.
Tanggal Pelaksanaan : 12 JULI 2022 – Selesai
Lampiran : Foto Kegiatan
URAIAN KEGIATAN:
Langkah Pertama:
Menyiapkan alur tata cara penyimpanan barang bukti dokumen secara digital
Langkah Kedua:
Melakukan pengunggahan Dokumen yang di Scanning.
Langkah Ketiga:
Menyimpan file yang telah ada sesuai dengan folder yang telah disiapkan.
Indikator Nilai Dasar:

Berorientasi Pelayanan : Koordinasi sebagai bentuk cerminan nilai komunikasi


dan kerjasama yang didapatkan, serta nilai menjalankan tugas secara profesional
akan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.

Akuntabel : Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,


serta disiplin dan berintegritas tinggi,

Kompeten : Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang


selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.

Harmonis : Koordinasi dengan pegawai akan membangun sebuah harmonisasi


dan hubungan baik untuk bekerjasama kedepannya dengan
memberitahu staff cara penyimpanan Barang Bukti Dokumen ke dalam akun
Google Drive pidsus

Loyal : Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah,
menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.

Adaptif : Memiliki pola kerja yang cepat dan efektif serta responsif untuk
menjawab tantangan kedepan.

Kolaboratif :Mensosialisasikan penyimpanan Barang Bukti Dokumen kepada


staff sebagai bentuk dari kolaborasi.

Manajemen ASN : Melaksanakan perintah Kepala Kejaksaan Negeri Kaur dalam

49
pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas yang tinggi

Analisa Dampak: Solusi:

Apabila kegiatan ini dilaksanakan Dalam pelaksanaan kegiatan


maka akan berdampak baik tersebut harus selalu menerapkan
sebagai berikut: nilai-nilai Ber-AKHLAK dan
memaksimalkan peran dan
- Staff Pidana Khusus
kedudukan ASN, seperti halnya
Mengetahui penyimpanan
membuat suatu inovasi yang akan
barang bukti dokumen yang
mempermudah dalam mengakses
akan disimpan ke media
data.
Google Drive.
Apabila kegiatan ini tidak
dilaksanakan maka akan
berdampak buruk sebagai berikut:

- Staff Pidana Khusus tidak


mengetahui jika penyimpanan
barang bukti dokumen di media
Google Drive tindak pidana
khusus akan diarsipkan ke
media Goolge Drive

50
Foto kegiatan V

Melakukan Sosialisasi Kepada Staff Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan


Negeri kaur
Kegiatan 5 : Mensosialisasikan tata cara
penyimpanan Barang Bukti Dokumen
secara digital kepada pegawai seksi
tindak pidana khusus.
Tanggal Pelaksanaan : 14 JULI 2022 - Selesai
Lampiran : Foto Kegiatan
URAIAN KEGIATAN:
Langkah Pertama:
Menyiapkan alur tata cara penyimpanan barang bukti dokumen secara digital
Langkah Kedua:
Menginfokan dan memberikan arahan tata cara tersebut kepada pegawai pada seksi
tindak pidana khusus Kejaksaan Negeri Kaur.
Langkah Ketiga:
Mengoptimalkan sumber daya manusia di seksi tindak pidana khusus untuk
mengoperasikan perangkat laptop/mesin scanner
Indikator Nilai Dasar:

Berorientasi Pelayanan : Koordinasi sebagai bentuk cerminan nilai komunikasi


dan kerjasama yang didapatkan, serta nilai menjalankan tugas secara profesional
akan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan.

Akuntabel : Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,


serta disiplin dan berintegritas tinggi,

51
Kompeten : Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.

Harmonis : Koordinasi dengan pegawai akan membangun sebuah harmonisasi


dan hubungan baik untuk bekerjasama kedepannya dengan
memberitahu staff cara penyimpanan Barang Bukti Dokumen ke dalam akun
Google Drive pidsus

Loyal : Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah,
menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga
rahasia jabatan dan negara.

Adaptif : Memiliki pola kerja yang cepat dan efektif serta responsif untuk
menjawab tantangan kedepan.

Kolaboratif :Mensosialisasikan penyimpanan Barang Bukti Dokumen kepada


staff sebagai bentuk dari kolaborasi.

Manajemen ASN : Melaksanakan perintah Kepala Kejaksaan Negeri Kaur dalam


pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas yang tinggi

Analisa Dampak: Solusi:

Apabila kegiatan ini dilaksanakan Dalam pelaksanaan kegiatan


maka akan berdampak baik tersebut harus selalu menerapkan
sebagai berikut: nilai-nilai Ber-AKHLAK dan
memaksimalkan peran dan
- Staff Pidana Khusus
kedudukan ASN, seperti halnya
Mengetahui penyimpanan
membuat suatu inovasi yang akan
barang bukti dokumen yang
mempermudah dalam mengakses
akan disimpan ke media
data.
Google Drive.
Apabila kegiatan ini tidak
dilaksanakan maka akan
berdampak buruk sebagai berikut:

- Staff Pidana Khusus tidak


mengetahui jika penyimpanan
barang bukti dokumen di media
Google Drive tindak pidana

52
khusus akan diarsipkan ke
media Goolge Drive

Foto Kegiatan VI

53

Anda mungkin juga menyukai