Anda di halaman 1dari 38

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-


QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA
PESERTA DIDIK KELAS III DI SDN TALANG JEMBATAN KEC.
ABUNG KUNANG
KAB. LAMPUNG UTARA

DISUSUN OLEH :

SUNDARI, S.Pd.I

NIP. 19880604 201903 2 001

PesertaPelatihan Dasar CPNS GolonganIII Angkatan I


PemerintahKabupatenlampung Utara
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA (BPSDM)

DAERAH PROVINSI LAMPUNG


TAHUN 2020

4
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS GolonganIII Angkatan I
Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian ManajemenPemerintahan
Lembaga Administrasi Negara Tahun 2020

NAMA : SUNDARI, S.Pd.I


NIP : 198806042019032001
INSTANSI : SD NEGERI TALANG JEMBATAN
JABATAN : GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM AHLI PERTAMA

JUDUL AKTUALISASI
“UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN
DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PESERTA DIDIK KELAS III
DI SDN TALANG JEMBATAN KEC. ABUNG KUNANG
KAB. LAMPUNG UTARA”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar


Golongan III Angkatan I Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Manajemen
Pemerintahan Lembaga Administrasi Negara Tahun 2020
Bandar Lampung, 11 September 2020
Menyetujui,

Coach Mentor

TUTIK YAMASITA,SE.,MM RITAWATI,S.Pd


NIP. 19710726 199203 2 004 NIP.19651031199103 2003

LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR PROFESI PNS

5
Nama : Sundari,S.Pd.I
NIP : 198806042019032001
Unit Kerja : SD Negeri Talang Jembatan

Telah diuji di depan Penguji


pada hari Jum’at tanggal 11 September tahun 2020 :

Penguji,

Coach Penguji

TUTIK YAMASITA,SE.,MM Dr.ELIP HELDAN ,AP.MSi


NIP. 19710726 199203 2 004 NIP.19741101 199311 1001

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan aktualisasi dengan judul “Upaya meningkatkan kemampuan baca tulis al-
Qur’an dengan menggunakan metode drill pada peserta didik kelas III di SD
Negeri Talang Jembatan Kecamatan Abung Kunang Lampung Utara.

6
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
sejauh mana aktualisasi menanamkan nilai-nilai dasar PNS yakni ANEKA
(akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) yang
telah diinternalisasi selama pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
Semoga laporan aktualisasi ini dapat menjadi acuan dalam aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di UPTD SD N Talang Jembatan Kecamatan
Abung Kunang Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
Terima kasih penulis ucapkan kepada:

1. Bupati Lampung Utara


2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Lampung Utara
3. Tutik Yamasita,se.,MM selaku pembimbing aktualisasi
4. Ritawati,S.Pd,selaku mentor aktualisasi dan habituasi.
5. D.Elip Heldan ,AP.MSi Selaku penguji.
6. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan rancangan aktualisasi.

Penulis menyadari laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk pengembangan selanjutnya.
Lampung Utara,11 September 2020
Penulis,

Sundari,S.Pd.I
NIP.19880604 201903 2 001
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................... iii
LEMBAR PENGANTAR...................................................................... iv
DAFTAR ISI......................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN................................................................... 1

7
A. LatarBelakang................................................................ 1
B. Tujuan dan Manfaat....................................................... 3
C. RuangLingkup................................................................ 3
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS.... 4
A. Deskripsiorganisasi........................................................ 4
1. Profile Organisasi.................................................... 4
2. StrukturOrganisasi................................................... 5
3. Visi, Misi, Nilai-nilaiOrganisasi................................. 5
4. TugasPokok dan Fungsi.......................................... 6
B. Analisis Isu...................................................................... 9
C. Argumentasi Terhadap Issue Terpilih............................. 10
D. Dampak Jika Isu Tidak Dapat Dilaksanakan................. 11
E. Nilai-Nilai Dasar ASN ................................................... 11
F. Matriks Rancangan....................................................... 27
G. Jadwal Kegiatan ............................................................ 36

BAB III. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai ASN memiliki peran penting dalam rangka menciptakan


masyarakat madani yang taat hukum, demokratis, makmur, adil, bermoral
tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil
dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 guna
mencapai tujuan nasional bangsa sebagaimana tercantum dalam alenia ke

8
empat Pembukaan UUN 1945. Dalam rangka mecapai tujuan nasional
bangsa, maka perlu dibangun ASN yang berintegritas, profesional, netral,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu melaksanakan fungsinya dngan
baik.Berdasarkan UUno.5 tahun 2014

pasal 10,ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,pelayan


publik dan perekat serta pemarsatu bangsa.Dalam pelaksanaannya,peran
ASN menentukan hak dasar warga Negara baik di bidang pendidikan,
kesehatan,social,kemasyarakatan.

Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti merupakan salah satu mata
pelajaran yang sangat berperan penting untuk mengenal,
memahami,menghayati dan mengimani ajaran agama Islam yang
bersumber pada kitab suci Al-Quran. Sehingga dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti, peserta didik harus mampu
dalam membaca dan menulis Al-Quran. Untuk membaca dan menulis Al-
Quran siswa perlu diperkenalkan terlebih dahulu dengan huruf-huruf
hijayah supaya Siswa dapat menulis dan melafalkannya dengan tartil.

Disamping itu pembelajaran baca tulis Al-Quran sangat bermanfaat di


sekolah sebagai:

1. Meningkatkan kualitas baca tulis Al-Quran


2. Meningkatkan semangat ibadah
3. Membentuk Akhlaqul Karimah
4. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman terhadap Al-Quran

Namun, Peserta didik masih banyak yang belum menguasai baca tulis
Al-Quran sehingga diperlukan suatu tindakan yang dapat meningkatkan
pengetahuan siswa tentang baca tulis Al-Quran.

Salah satu dampak yang paling terlihat pada perubahan dunia


pendidikan ditengah pandemi Covid-19 adalah ketidak efektifan proses
belajar mengajar. Karena tidak semua peserta didik mampu beradaptasi

9
dengan metode pembelajaran yang baru.terlebih pada jenjang sekolah
dasar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka disusunlah suatu kegiatan


aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR’AN MENGGUNAKAN METODE
DRILL SISWA KELAS I DI SD NEGERI TALANG JEMBATAN LAMPUNG
UTARA’’.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan
Tujuan dari pembuatan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai bukti
implementasi pelaksanaan tugas sekaligus sebagai laporan aktualisasi
dilapangan sehingga habituasi akan berjalan sesuai dengan prinsip yang
ada pada Undang-Undang Aparatur Sipil Negara dan mampu menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA.
2. Manfaat
Manfaat penulisan laporan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Sebagai saran pelaksana kebijakan publik kepada pimpinan.
b. Sumbang saran dalam upaya peningkatan kemampuan siswa dalam
baca dan tulis Al-qur’an
c. Sebagai salah satu syarat mengikuti pelatihan dasar cpns.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar ASN dan habituasi ini
dilaksanakan di SD Negeri Talang Jembatan pada peserta didik kelas III.
Kegiatan aktualisasi di tempat kerja selama 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak 14 September sampai 23 Oktober 2020

10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
Penulis merupakan seorang guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri
Talang Jembatan Kecamatan Abung Kunang.SD Negeri Talang
Jembatan memiliki peserta didik total 140 dengan rincian jumlah peserta
didik laki-laki 73 dan jumlah peserta didik perempuan 67.
Adapun identitas selengkapnya sebagai berikut:

PROFIL SD NEGERI TALANG JEMBATAN


TP 2020/2021
1. Nama sekolah : SD Negeri Talang Jembatan
2. Alamat/ Desa : Talang Jembatan
Kecamatan : Abung Kunang
Kabupaten : Lampung Utara

11
Propinsi : Lampung
No. Telpon : 085381051008
3. Status Sekolah : Negeri
4. NSS : 101120322005
5. NPSN : 10802983
6. Status tanah : Hibah
7. Luas tanah : + 5000 M2
8. Nama Kepala Sekolah : Ritawati, S.Pd
9. Akreditasi Sekolah : C
10. Email : sdtalangjembatan77@gmail.com

12
2. Struktur Organisasi SDN Talang Jembatan

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH

Kepala Sekolah
Komite Sekolah
Ritawati,S.Pd
Mulyadi
NIP. 196510311991032003

Guru Kelas I Guru Kelas II Guru Kelas III Guru Kelas IV


Evi Mailani Susanti,S.Pd Roswani Rosmasari Ngukup Pertina
NIP.198505032006042004 NIP.196203101984032007 NIP.196402011982072001 NIP.196502081986032004

Guru Kelas V Guru Kelas Guru Agama Guru Olahraga


Suryati,S.Pd EFarida Sundari,S.Pd.I Dina Maya Tina,S.Pd
NIP.196611121993082001 NIP.196609181988022002 NIP.198806042019032001

PENJAGA
SISWA

MASYARAKAT

1
3. Visi, Misi,dan Nilai-nilai Organisasi
Visi SD Negeri Talang Jembatan adalah :
TERCIPTANYA PESERTA DIDIK YANG BERKUALITAS,KOMPETITIF
DAN BERAKHLAK MULIA,UNGGUL DALAM PRESTASI DAN TERPUJI

Misi SD Negeri Talang Jembatan adalah


a. Menyelenggarakan pendidikan bebas pungutan biaya bagi seluruh
siswa.
b. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan potensi peserta
didik.
c. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian
nilai-nilai agama dan budaya peserta didik.
d. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat berkembang secara optimal.

Nilai-Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang diterapkan di SD Negeri Talang Jembatan yaitu
7T (Tertib Waktu, Tertib Administrasi, Tertib Berpakaian, Tertib KBM, Tertib
Bertingkah Laku, Tertib berbicara dan bekerja).

4. Tugas Pokok dan Fungsi Guru


Kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang
Guru Pasal 52 ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas
tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam penjelasan
Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud dengan “tugas tambahan”,
misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah
remaja, dan guru piket.
a. Merencanakan Pembelajaran
Guru wajib membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada awal tahun atau awal semester, sesuai dengan rencana kerja
sekolah/madrasah.
6
b. Melaksanakan Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran merupakan kegiatan interaksi
edukatif antara peserta didik dengan guru. Kegiatan tersebut
merupakan kegiatan tatap muka sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
Penjelasan kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:
 Kegiatan tatap muka atau pembelajaran terdiri dari kegiatan
penyampaian materi pelajaran, membimbing dan melatih peserta
didik terkait dengan materi pelajaran, dan menilai hasil belajar
yang terintegrasi dengan pembelajaran dalam kegiatan tatap
muka,
 Menilai hasil belajar yang terintegrasi dalam proses pelaksanaan
pembelajaran tatap muka antara lain berupa penilaian akhir
pertemuan atau penilaian akhir tiap pokok bahasan merupakan
bagian dari kegiatan tatap muka,
 Kegiatan tatap muka dapat dilakukan secara langsung atau
termediasi dengan menggunakan media antara lain video, modul
mandiri, kegiatan observasi/eksplorasi,
 Kegiatan tatap muka dapat dilaksanakan antara lain di ruang
teori/kelas, laboratorium, studio, bengkel atau di luar ruangan,
 Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran atau tatap muka
sesuai dengan durasi waktu yang tercantum dalam struktur
kurikulum sekolah/madrasah
Selama masa pandemi covid-19, diharuskan dalam pembelajaran
tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan yaitu
dengan memakai masker,sering mencuci tangan dan jaga jarak.

c. Menilai Hasil Pembelajaran


Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang

7
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan. Melalui penilaian hasil
pembelajaran diperoleh informasi yang bermakna untuk meningkatkan
proses pembelajaran berikutnya serta pengambilan keputusan
lainnya. Menilai hasil pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi
dengan tatap muka seperti ulangan harian dan kegiatan menilai hasil
belajar dalam waktu tertentu seperti ujian tengah semester dan akhir
semester.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
nontes. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan dan pengukuran
sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, proyek fisik atau
produk jasa.

d. Membimbing dan Melatih Peserta Didik


Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga
kategori yaitu membimbing atau melatih peserta didik dalam proses
tatap muka, intrakurikuler, dan ekstrakurikuler.

e. Melaksanakan Tugas Tambahan


Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal
24 ayat (7) menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas tambahan
sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan pendidikan,
ketua program keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan
pendidikan, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel, atau
unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52 ayat (1) huruf e,
guru dapat diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok
misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya
ilmiah remaja, dan guru piket.

B. ANALISIS ISU
PENETAPAN ISU

8
Masih kurangnya kemampuan baca tulis Al-qur’an siswa kelas III di
SD Negeri Talang Jembatan pada masa pandemi covid-19 membuat
siswa terkendala untuk mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
maka isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi ini adalah isu terkait
kurangnya kemampuan baca tulis Al-Qur’an pada peserta didik di masa
pandemi covid-19, dengan harapan dapat dicarikan solusi penyelesaiannya
melalui metode pembelajaran yang sesuai dan menarik.

C. ARGUMENTASI TERHADAP ISU YANG TELAH DITETAPKAN

1. Alasan Pemilihan Isu


Berdasarkan analisis isu, yang menjadi alasan dalam penetapan isu ini
adalah kurangnya penguasaan baca tulis Al-Quran peserta didik yang akan
mengakibatkan terhambatnya pencapaian kompetensi pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam . Sesuai dengan tuntutan pencapaian tujuan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, yaitu dapat membaca dan menulis
Al-Quran dengan baik.

2. Penyebab Isu
Dari alasan tersebut maka kita dapat menganalisis penyebab terjadinya
isu yang telah ditetapkan. Ada banyak metode untuk mengetahui akar
penyebab dari suatu isu yang muncul,
salah satunya dengan menggunakan Diagram Tulang Ikan (Fishbone)
seperti yang terlihat pada tabel berikut :

MACHINE MAN
Kurang teknik
Media terbatas
Metode
pembelajaran yang 9 Kurangnya
monoton yang y kemampuan
peserta didik
dalam baca
tulis Al-Quran
monoton
Tidak sesuai

METHOD
MONEY

Berdasarkan diagram diatas maka diperoleh beberapa hal yang


menjadi penyebab dari kurangnya kemampuan peserta didik dalam baca
tulis Al-Quran sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang teknik mengajar dari guru masih kurang
2. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak sesuai dan monoton
3. Terbatasnya media yang sesuai untuk mendukung proses pembelajaran
Dengan demikian dibutuhkan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai
dan menarik sehingga mampu memusatkan perhatian pada masa
pembelajaran

3. Hubungan Isu Dengan Mata Diklat Agenda III


Kemampuan peserta didik dalam baca tulis Al-Quran merupakan suatu
dasar yang dibutuhkan siswa untuk dapat menguasai materi pembelajaran.
Pada proses pembelajaran, siswa dituntut untuk aktif dan responsif
terhadap penjelasan guru sehingga kemampuan peserta didik dalam baca
tulis Al-Quran yang minim akan membuat pelakasanaan pembelajaran
menjadi tidak efektif dan efisien.

D. DAMPAK JIKA ISU TIDAK DAPAT DISELESAIKAN


Dampak negatif jika isu yang diangkat ini tidak diselesaikan maka
peserta didik akan merasa kesulitan dalam proses pembelajaran Pendidikan
Agama Islam. Kurangnya kemampuan peserta didik dalam baca tulis Al-
Quran menjadikan koordinasi siswa dan guru tidak efisien dan efektif
sehingga peserta didik akan mengalami kesulitan dalam menerima materi
dikarenakan penguasaan peserta didik dalam baca tulis Al-Quran yang
masih minim.

10
E. NILAI-NILAI DASAR ASN
Sebagai upaya untuk mendukung reformasi birokrasi dan
mengarahkan cita-cita Good Governance, maka Aparatur Sipil Negara
(ASN) dituntut senantiasa mampu mengembangkan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA). Dengan merujuk pada pasal 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014, secara empiris ASN melalui nilai-nilai dasar tersebut harus mampu
berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat
bangsa. Setiap ASN memiliki kesempatan untuk mengembangkan
profesional kelas dunia, tidak parsial dalam pelaksanaan tugas,
memperoleh kesejahteraan dan mengembangkan nilai-nilai kebijaksanaan
selaras dengan semangat yang termuat dalam UU Nomor 5 Tahun 2014.

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung
jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk menyediakan
kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas peran belajar).
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu : akuntabilitas vertikal
( pertanggung jawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,
akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.

11
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat akuntabilitas
berupa : Perencanaan Strategis, Kontrak Kinerja, dan Laporan Kinerja.
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator
dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
e. Keadilan : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan.
i. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme

12
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan
tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik
menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai
ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan
wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa
lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan YME menjadikan Indonesia bukan sebagai negara
sekuler yang membatasi agama dalam ruang privat. Pancasila justru
mendorong nilai-nilai ketuhanan mendasari kehidupan masyarakat dan
berpolitik. Nilai-nilai ketuhanan yang dikehendaki Pancasila adalah
nilai-nilai ketuhanan yang positif, yang digali dari nilai-nilai keagamaan
yang terbuka (inklusif), membebaskan dan menjunjung tinggi keadilan
dan persaudaraan.
Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan
bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan
etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan
untuk kemakmuran masyarakat.
b. Sila kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

13
Sila kedua memiliki konsekuensi ke dalam dan ke luar. Ke dalam
berarti menjadi pedoman negara dalam memuliakan nilai-nilai
kemanusiaan dan hak asasi manusia. Ini berarti negara menjalankan
fungsi “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia
Semangat kebangsaan adalah mengakui manusia dalam
keragaman dan terbagi dalam golongan-golongan. Keberadaan bangsa
Indonesia terjadi karena memiliki satu nyawa, satu asal akal yang
tumbuh dalam jiwa rakyat sebelumnya, yang menjalani satu kesatuan
riwayat, yang membangkitkan persatuan karakter dan kehendak untuk
hidup bersama dalam suatu wilayah geopolitik nyata.
d. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan / Perwakilan
Demokrasi permusyawaratan mempunyai dua fungsi. Fungsi
pertama , badan permusyawaratan/perwakilan bisa menjadi ajang
memperjuangkan asprasi beragam golongan yang ada di masyarakat.
Fungsi kedua, semangat permusyawaratan bisa menguatkan negara
persatuan, bukan negara untuk satu golongan atau perorangan.
Permusyawaratan dengan landasan kekeluargaan dan hikmat
kebijaksanaan diharapkan bisa mencapai kesepakatan yang membawa
kebaikan bagi semua pihak.
e. Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa
menyatakan bahwa Negara merupakan organisasi masyarakat yang
bertujuan menyelenggarakan keadilan. Keadilan sosial juga merupakan
perwujudan imperative etis dari amanat pancasila dan UUD 1945.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan

14
untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk serta
mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada perbedaan
antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi yang baik atau benar.
Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau
apa yang seharusnya dilakukan. Etika juga dipandang sebagai karakter atau
etos individu/kelompokberdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip
dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh
oleh sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :


1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
2. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
3. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
4. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
5. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
6. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

15
7. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
8. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
9. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-undang


ASN, memiliki indikator sebagai berikut :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat
j. tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua

16
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai
efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya
kebutuhan pelanggan.
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi
merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada
tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.

4. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan

17
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas
institusi.
Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam
mengevaluasi kualitas pelayan yaitu :
a) Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik,
perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi;
b) Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan
pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan
yang telah dijanjikan;
c) Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk
memberikan pelayanan dengan tanggap;
d) Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan,
dan sifat dapat dipercaya;
e) Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap
kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan keru
sakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang
dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta

18
baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang
memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi
akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran
tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah
berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
membantu sesama.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang
tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran
menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak
tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan

19
bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-
besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk
melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak
akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam
gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar
harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan
akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.
Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia
seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

20
6. Manajemen ASN dalam Peran dan Kedudukan ASN
Untuk menjalankan kedudukannya berdasarkan Pasal 10 Undang-
Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Tugas
Pegawai ASN menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pasal 11
mengatakan bahwa tugas dari ASN adalah melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan
bangsa.

Peran ASN terdapat dalam pasal 12 Undang-Undang No. 5 Tahun


2014, yaitu sebagai perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN, yaitu:


a. Asas kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan dan kesatuan;
l. Keadilan dan kesetaraan; dan
m. Kesejahteraan.

21
7. WoG (Whole of Government) dalam Peran dan Kedudukan ASN
Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan perumusan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan publik.
Whole of Government bertujuan menciptakan Good Governance di mana
terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemeritah, swasta/bisnis dan masyarakat.
Adapun WoG diperlukan, antara lain:
1. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
programpembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraanpemerintahan yang lebih baik;
2. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintahsebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik;
3. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi sangat
superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun
tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau ‘saling
membunuh’;
4. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku dan
nilai individu maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan
sektornya yang kontra produktif terhadap tujuan-tujuan yang lebih besar
atau yang berskala nasional; dan
5. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi.
Adapun indikator dari Whole of Govermenmet, antara lain: Integrasi, Koordinasi; d
Kapasitas.

8. Pelayanan Publik dalam Peran dan Kedudukan ASN


Pelayanan Publik di seluruh daerah provinsi serta kabupaten/kota di
Indonesia dan telah memperoleh landasan konstitusional, yaitu diatur
dalam Pasal 18A UUD RI Tahun 1945. Ketentuan Pasal 18A tersebut
selanjutnya di implementasikan melalui UU Pelayanan Publik. Dalam

22
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pasal 1
Angka 1 dirumuskan:

“Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka


pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik”
Pemerintah dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayan dalam
penyelenggaraan pelayanan publik diperlukan sebuah kebijakan yang
mengatur tentang pelayanan publik. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009 Tentang Pelayanan Publik dimaksudkan untuk memberikan kepastian
hukum bagi pihak penyelenggara pelayanan publik maupun masyarakat.
Dalam mengatur penyelenggaraan pelayanan publik, maka diterapkan
suatu pola penyelenggaraan pelayanan publik agar pelaksanaanya dapat
berjalan sistematis, akuntabel dan transparansi. Pola penyelenggaraan
pelayanan publik terdiri dari:

a. Fungsional, yaitu pola pelayanan publik yang diberikan oleh


penyelenggara pelayanan, sesuai dengan tugas, fungsi, dan
kewenangannya.
b. Terpusat, yaitu pola pelayanan publik diberikan secara tunggal
oleh penyelenggara pelayanan berdasarkan pelimpahan
wewenang dari penyelenggara pelayanan terkait lainnya yang
bersangkutan.
c. Terpadu
i. Terpadu satu atap, yaitu pola pelayanan terpadu satu atap
diselenggarakan dalam satu tempat yang meliputi berbagai
jenis pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses dan
dilayani melalui beberapa pintu.
ii. Terpadu satu pintu, yaitu pola pelayanan terpadu satu pintu
diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis

23
pelayanan yang memiliki keterkaitan proses dan dilayani
melalui satu pintu.

Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur


pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua,
adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan / pelanggan.

Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa prinsip pelayanan


publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1. Partisipatif; 6. Efektif dan Efisien;
2. Transparan; 7. Aksesibel;
3. Responsif; 8. Akuntabel;
4. Tidak diskriminatif; 9. Berkeadilan.
5. Mudah dan Murah;

24
F.MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 2.4 Rancangan Aktualisasi upaya meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an Siswa Kelas III Di SDN Talang
Jembatan

No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan Nilai-nilai
. pelatihan terhadap visi Organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Menyusun  Melakukan  Bahan Keterkaitan dengan agenda III Dengan Kegiatan menyusun
rencana konsultasi konsultasi melakukan rencana kegiatan ini
kegiatan dengan mentor  Surat Whole Of Government: menyusun menguatkan nilai-nilai
persetujuan rencana kegiatan organisasi tentang tertib
 Membuat mentor Dalam melaksanakan kegiatan
dengan baik administrasi
jadwal rencana  Jadwal menyusun rencana kegiatan
dapat saling
kegiatan kegiatan keterkaitan dengan mata diklat WoG
 Foto kegiatan mendukung
adalah kolaborasi antara peserta
kegiatan demi
latsar dengan mentor
terwujudnya Visi
SDN Talang
Jembatan yaitu
Keterkaitan dengan agenda II “Terciptanya
peserta didik yang
Akuntabilitas: berkualitas,kompe
titif dan berakhlak
Implementasi nilai dasar dari mulia,unggul
tahapan kegiatan melakukan dalam prestasi
konsultasi, membuat jadwal rencana dan terpuji diri”.
kegiatan, maka nilai dasarnya adalah
rasa tanggung jawab dan
keterbukaan kepada mentor

xxv
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan Nilai-nilai
. pelatihan terhadap visi Organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Nasionalisme:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, membuat jadwal rencana
kegiatan maka nilai dasarnya adalah
musyawarah antara peserta latsar
dengan mentor

Etika Publik :

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, membuat jadwal rencana
kegiatan maka nilai dasarnya adalah
sopan santun terhadap mentor

Komitmen Mutu:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, membuat jadwal rencana
kegiatan maka nilai dasarnya adalah
mutu

Anti Korupsi:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan melakukan
konsultasi, membuat jadwal rencana
kegiatan maka nilai dasarnya adalah

xxvi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan Nilai-nilai
. pelatihan terhadap visi Organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
jujur terhadap mentor

2. Menyusun  Mencantumka  Prota, promes Keterkaitan dengan agenda III Dengan Kegiatan menyusun
Rencana n identitas menyusun RPP rencana kegiatan ini
Pelaksanaan  Merumuskan Whole Of Government: dengan baik menguatkan nilai-nilai
Pembelajar-an tujuan dapat organisasi tentang tertib
pembelajaran Dalam melaksanakan kegiatan
mendukung administrasi
 Menentukan keterkaitan dengan mata diklat WoG
terwujudnya
materi adalah kolaborasi antara peserta
pembelajaran Misi SDN
latsar dengan mentor dan rekan kerja
 Menentukan Talang
metode Manajemen ASN : Jembatan yaitu
pembelajaran “Menyelenggara
 Menetapkan Dalam melaksanakan kegiatan kan pendidikan
kegiatan keterkaitan dengan mata diklat untuk
pembelajaran
Manajemen ASN adalah cermat, mengembangka
disiplin dan berintegritas tinggi n kepribadian
nilai-nilai agama
Pelayanan Publik : dan budaya
peserta didik
Dalam melaksanakan kegiatan
keterkaitan dengan mata diklat
Pelayanan Publik adalah cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi

Keterkaitan dengan agenda II

Akuntabilitas:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan adalah rasa

xxvii
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan Nilai-nilai
. pelatihan terhadap visi Organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tanggung jawab

Komitmen Mutu:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan adalah
dilakukan secara efektif dan efisien

Anti Korupsi :

Implementasi nilai dasar dari


tahapan adalah jujur

3. Membuat  Membuat Keterkaitan dengan agenda III Dengan Dalam kegiatan ini
media ide/gagasan menyediakan menguatkan nilai-nilai
pembelajaran media Whole Of Government: media organisasi tentang tertib
 Menganalisis pembelajaran administrasi dan tertib
Berupa kartu kebutuhan Dalam melaksanakan kegiatan
dengan baik bekerja
huruf hijaiyah dan karakter kartu berisi huruf membuat media pembelajaran
siswa dapat mendukung
hijaiyah keterkaitan dengan mata diklat WoG
 Merumuskan terwujudnya Misi
adalah kolaborasi antara peserta
tujuan SDN Talang
latsar dengan mentor dan rekan kerja
 Menentukan Jembatan yaitu
kerangka isi Manajemen ASN : “Menyelenggarak
bahan ajar an pendidikan
 Menentukan Dalam melaksanakan kegiatan untuk
jenis media
menyediakan media pembelajaran mengembangkan
 Menentukan
keterkaitan dengan mata diklat kepribadian nilai-
partisipasi
siswa Manajemen ASN adalah cermat, nilai agama dan
 Menentukan disiplin dan berintegritas tinggi budaya peserta

xxviii
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan Nilai-nilai
. pelatihan terhadap visi Organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
alat dan Pelayanan Publik : didik”
bahan yang
digunakan Dalam melaksanakan kegiatan
 Pelaksanaan menyediakan media pembelajaran
pembuatan keterkaitan dengan mata diklat
media Pelayanan Publik adalah cermat,
 Uij coba
disiplin dan berintegritas tinggi

Keterkaitan dengan agenda II

Akuntabilitas:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan menyiapkan alat
dan bahan, membuat potongan kartu
huruf hijaiyah adalah penuh rasa
tanggung jawab
Komitmen Mutu:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan menyiapkan alat
dan bahan, membuat potongan
kartu huruf hijaiyah adalah inovasi
dan berorientasi pada mutu
4. Melaksanakan  Melakukan  Foto kegiatan Keterkaitan dengan agenda III Dengan Melaksanakan kegiatan
pembelajaran tahap pembelajaran melakukan ini menguatkan nilai
menggunakan persiapan dengan Whole Of Government: kegiatan ini organisasi Tertib KBM
metode DRILL  Melakukan metode DRILL secara berkualitas
tahap  Bahan materi Dalam melaksanakan kegiatan
( pada masa maka akan
pelaksanaan pembelajaran menggunakan
pandemi mendukung
 Melakukan keterkaitan dengan mata diklat WoG
covid-19 tahap penutup indikator visi

xxix
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan Nilai-nilai
. pelatihan terhadap visi Organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan tetap  Melakukan adalah kolaborasi antara peserta “Terciptanya
memperhatika penilaian latsar dengan peserta didik peserta didik yang
n protokol terhadap berkualitas,kompe
kesehatan Materi Manajemen ASN : titif dan berakhlak
dengan home mulia,unggul
Dalam melaksanakan kegiatan
visit dalam prestasi
pembelajaran menggunakan metode
dan terpuji diri”
drill keterkaitan dengan mata diklat
Manajemen ASN adalah cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
sebagai guru

Pelayanan Publik :

Dalam melaksanakan kegiatan


pembelajaran menggunakan metode
dengan mata diklat Pelayanan Publik
adalah sopan santun dan ramah
terhadap peserta didik

Keterkaitan dengan agenda II

Akuntabilitas:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan menyampaikan
materi pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran dengan kartu huruf
hijaiyah, melakukan penilaian adalah
penuh rasa tanggung jawab dan
penuh kejelasan

xxx
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan Nilai-nilai
. pelatihan terhadap visi Organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan menyampaikan
materi pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran dengan kartu huruf
hijaiyahl, adalah suatu inovasi dan
berorientasi pada mutu
5. Melakukan  Melakukan  Lembar hasil Keterkaitan dengan agenda III Dengan Melaksanakan kegiatan
evaluasi penilaian jawaban siswa melakukan ini menguatkan misi
pembelajaran lembar hasil Manajemen ASN: kegiatan ini “Melaksanakan proses
jawaban  Laporan hasil secara berkualitas belajar mengajar yang
analisis Dalam melaksanakan kegiatan
maka akan efektif ,menyenangkan,k
 Melakukan evaluasi pembelajaran, materi
mendukung reatif,inovatif dan
analisa keterkaitan dengan mata diklat
terhadap hasil indikator visi produktif”
Manajemen ASN adalah cermat,
belajar tercapainya nilai
disiplin dan berintegritas tinggi
peserta didik KKM 70 per siswa
sebagai guru

Pelayan Publik:

Dalam melaksanakan kegiatan


evaluasi pembelajaran, materi
keterkaitan dengan mata diklat
Pelayanan Publik adalah aksesibel

Keterkaitan dengan agenda II

Anti Korupsi:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan
melakukanpenilaian, analisa hasil

xxxi
No Kegiatan Tahap kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansial Mata Kontribusi Penguatan Nilai-nilai
. pelatihan terhadap visi Organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
belajar adalah jujur adan adil
Nasionalisme:

Implementasi nilai dasar dari


tahapan kegiatan melakukan
penilaian, analisa hasil belajar adalah
tanpa membedakan siswa adil dan
tidak membedakan latar belakang
siswa

xxxii
G. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi

SEPTEMBER OKTOBER
N
KEGIATAN
O
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 Menyusun
rencana kegiatan

2 Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran

3 Membuat media
pembelajaran

4 Melaksanakan
pembelajaran

5 Melakukan
evaluasi
pembelajaran

xxxiii

Anda mungkin juga menyukai