JUDUL AKTUALISASI
Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari penguji, coach, dan
mentor pada tanggal 16 Juli 2019.
Coach Penguji
Mengetahui
Kepala Puslatbang KMP LAN
1
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL AKTUALISASI
Menyetujui
Mentor Caoch
2
LAPORAN AKTUALISASI
Disusun Oleh :
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………. 1
ABSTRAK………………………………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………… 1
B. Tujuan Aktualisasi………………………………………………………………... 1
C. Manfaat Aktualisasi……………………………………………………………… 1
D. Ruamg lingkup
A. Unit Kerja……………………………………………………………………………… 1
B. Identifikasi Isu………………………………………………………………………. 1
C. Deskripsi Isu…………………………………………………………………………. 1
D. Analisi Dampak Core Issue……………………………………………………. 1
E. Tujuan Aktualisasi………………………………………………………………… 1
F. Kegiatan dan Tahapan Rancangan Kegiatan Aktualisasi……….. 1
A. Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………………………… 1
B. Hasil Kegiatan………………………………………………………………………. 1
C. BAB V PENUTUP
4
B. Kesimpulan………………………………………………………………………….. 1
C. Saran……………………………………………………………………………………. 1
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………… 1
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan 1 dengan judul “Peningkatan Kegiatan
Belajar Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Prakarya Di SMP
Negeri 1 Ma’rang” dapat tersusun dengan baik.
Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan Golongan III Angkatan II Tahun 2019 di Makassar, yang
diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bekerja
sama dengan Pusat Kajian dan Pelatihan dan Pendidikan Aparatur II Lembaga
Administrasi Negara RI. Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III bertujuan untuk membentuk ASN yang berkarakter dan mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama
kepada:
1. Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2. Kepala Puslatbang KMP Lembaga Administrasi Negara yang telah
menyediakan sarana dan prasarana pada Pelatihan Dasar.
3. Panitia Penyelenggara dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan
4. Ibu Maylitha Ahmad,S.Psi, MBA yang telah bersedia membimbing
dan mengarahkan pengerjaan rancangan aktualisasi ini
5. Bapak Ramli, S.Sos, M.Si selaku penguji rancangan aktualisasi atas
koreksi dan saran yang disampaikan
6. Bapak Hairuddin Ishak, S.Pd M.Pd kepala UPT SMP Negeri 1
Ma’rang yang telah bersedia menjadi mentor.
6
7. Rekan – rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kab. Pangkajene dan
Kepulauan Golongan III Angkatan 2 tahun 2019.
7
ABSTRAK
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di unit kerja UPT SMP Negeri 1 Ma’rang,
dilator belakangi oleh adanya pelaksanaan Pelatihan Dasar bagi CPNS untuk
membangun ASN yang memiliki integritas, professional, netral, dan bebas dari
intervensi politik, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dengan mengangkat isu “Kurang maksimalnya kegiatan
pembelajaran prakarya karena tidak dikelolanya ruang praktek di SMP Negeri 1
Ma’rang. Tujuan aktualisasi untuk mengatasi isu dengan membuat empat
kegiatan, yakni : 1) Perbaikan ruangan dan penataan kembali ruang praktek
prakarya, 2) Perbaikan mesin – mesin jahit yang rusak, 3) Persiapan lahan untuk
budidaya tanaman, 4) Pembuatan kerajinan tangan dengan memanfaatkan kain
perca (pembuatan bros). Kegiatan aktualisasi ini terkait dengan subtansi mata
pelatihan Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Government dengan
menerapkan nilai – nilai dasar profesi ASN yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kegiatan aktualisasi ini juga
mendukung nilai – nilai organisasi yaitu : maju, Kreatif dan religious serta misi
sekolah yakni melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan, dengan mempertimbangkan aspek pencegahan perusakan
lingkungan hidup. Pada proses aktualisasi penerapan nilai ASN yang paling sering
dilakukan dan menjadi habituasi yakni sopan santun, kejelasan, tanggung jawab,
rela berkorban, kerjasama dan kerja keras.
8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi peserta didik agar
memiliki akhlak yang mulia. Sedangkan inti dari pendidikan sendiri adalah belajar
dan pembelajaran, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu
sehingga memiliki ilmu, sikap dan keterampilan. Dalam melaksanakan belajar,
seorang peserta didik harus memiliki minat dan kemauan yang tinggi untuk
membangkitkan semangat belajarnya sehingga prestasi yang ia peroleh dapat
dikatakan tinggi. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu interaksi yang terjadi
antar pendidik dan peserta didik serta sumber belajar pada suatu lingkungan.
Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan seseorang atau
kelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode dan pendekatan tertentu
kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Proses
pembelajaran memiliki tujuan yang ingin dicapai sesuai yang telah direncanakan.
Namun, tujuan pembelajaran tidak selamanya tercapai sesuai yang diharapkan.
Salah satu penyebab tujuan tersebut tidak tercapai adalah tidak dikelolanya
dengan baik ruangan khusus untuk mata pelajaran praktek seperti mata pelajaran
prakarya.
Mata pelajaran prakarya disekolah adalah mata pelajaran yang terdiri dari
empat kompetensi yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya dan Pengolahan.
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang
berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan
tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari
kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.
Rekayasa adalah usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan
berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan
efisien. Budidaya adalah suatu kerja yang berusaha untuk menambah,
menumbuhkan dan mewujudkan benda ataupun mahkluk agar lebih besar
(tumbuh) dan berkembang (banyak). Pengolahan adalah membuat, menciptakan
9
bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara maslahat
atau dengan kata lain pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk
matang dengan cara mencampur.
Prakarya yang merupakan salah satu mata pelajaran praktek yang memiliki 4
kompetensi yang harus dipraktekkan. Akan tetapi karena tidak dikelolanya
ruangan praktek untuk prakarya sehingga mengakibatkan proses pembelajaran
menjadi tidak maksimal. Agar pembelajaran berjalan dengan efektif dan maksimal
maka perlu memanfaatkan kembali ruang praktek prakarya. Dengan adanya ruang
praktek diharapkan peserta didik dapat lebih semangat untuk megikuti pelajaran
dan bisa menuangkan bakat dan kreatifitasnya dan juga penyimpanan hasil karya
peserta didik menjadi lebih teratur.
B. Tujuan aktualisasi
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi
yaitu agar peserta didik mampu :
1. Meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran
prakarya
2. Terciptanya peserta didik yang kreatif, terampil dan inovatif
3. Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola
penciptaan karya (produksi).
C. Manfaat
Untuk sekolah
Menjadi pendukung untuk terciptanya proses belajar mengajar (PBM)
yang lebih efektif
Untuk peserta didik
Menjadi wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
10
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN DESKRIPSI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA
Kec. Ma’rang
5) NSS : 201190205005
9) Kepemilikan Tanah
11
11. Data siswa dalam 3 tahun terakhir
12
b. Data ruang kelas dan Ruang lainnya
3 Laboratorium Bahasa
4 Laboratorium Komputer
5 Ruang Perpustakaan 1 10 x 12 m2 1
7 Ruang kesenian
Jumlah Guru / Staf Bagi SMP Negeri Bagi SMP Swasta Keterangan
13
b. Visi dan Misi SMP Negeri Ma’rang
Visi
Misi
Maju
Kreatif
Religius
14
KEPALA DISDIK PANGKEP
Drs. Muhammad Idris, MM
NIP. 19720101 199203 1 018
PENGAWAS PEMBINA
Drs. H. Muhammad Bakri, M.si
NIP. 19630519 198403 1 005
KEPALA SEKOLAH
Hairuddin Ishak, S.Pd., M.Pd
NIP. 19710403 199603 1 007
WAKASEK UR. KURIKULUM WAKASEK UR. SAPRAS WAKASEK UR. KESISWAAN WAKASEK UR HUMAS
Kurnia Syam, S.Pd., M.Pd H. Hasan, S.Pd Rusliana, P, S.Pd H.Sudirman, S.Pd,. MA
NIP. 19691201 199203 2 NIP. 19620204 198301 1 003 NIP. 19691110 200604 2 019 NIP. 19671001 199603 1 007
010
Guru
Siswa
15
B. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
Gambaran umum tentang aktualisasi meliputi nilai-nilai dasar profesi ASN yang
meliputi ANEKA , antara lain :
1. Akuntabilitas
a) Akuntabilitas
b) Transparansi
g) Integritas
h) Keseimbangan
i) Kepercayaan
2. Nasionalisme
➢ Percaya dan taqwa kepada tuhan yang maha esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing
16
➢ Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
17
➢ Bersikap adil
3.Etika Publik
4. Komitmen Mutu
❖ Orientasimutu :
➢ Tangible (nyata)
➢ Realibility (kehandalan)
➢ Responsive (cepattanggap)
➢ Coutesy (keramahan)
18
➢ Communication (komunikasi dalam menjalin kerjasama yang baik)
5.Anti Korupsi
❖ Jujur
❖ Peduli
❖ Mandiri
❖ Disiplin
❖ Tanggung jawab
❖ Kerja keras
❖ Sederhana
❖ Berani
❖ Adil
1. Manajemen ASN
19
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas
2) Cuti
4) Perlindungan
5) Pengembangan kompetensi
2) Cuti
3) Perlindungan
4) Pengembangan kompetensi
1) Jaminan kesehatan
2) Jaminan kecelakaankerja
3) Jeminan kematian
4) Bantuan hukum
2. Pelayanan Publik
Amanat UUD 1945 bahwa layanan unuk kepentingan publik menjadi tanggung
jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan
publik kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan
kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumber daya manusia serta
bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh
pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai
pelayan publik yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.
20
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tigaunsur
penting dalam pelayanan publik,yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik,
penerima layanan(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
yaitu :
a) Partisipatif;
b) Transparan;
c) Responsif;
d) Non Diskriminatif;
g) Aksesibel;
h) Akuntabel;
i) Berkeadilan
21
WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementrian atau lembaga
pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama dalam bentuk kerjasama antar
seluruh elemen pemerintahan. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuanbersama, dan
mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Karakteristik WoG tersebut dirumuskan dalam prinsip KISS yaitu koordinasi,
integrasi (kolaborasi atau kerjasama), sinergitasi dan simplikasi. Berdasarkan
karakteristik WoG, maka dapat dipraktekkan dalam kontinum koordinasi merger,
dimana pelaksanaan WoG mulai dari koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat
dalam pendekatan WoG tidak mengalami perubahan srukturorganisasi
22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Unit Kerja
Unit kerja pada SMP Negeri 1 Ma’rang
B. Identifikasi Isu
Melalui orientasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang
berlangsung selama kurang lebih 1 bulan dan informasi dari Kepala UPT dan
guru-guru senior di SMP Negeri 1 Ma’rang, terdapat isu yang ditemukan
dilapangan yaitu “Kurang maksimalnya kegiatan pembelajaran prakarya karena
tidak dikelolanya ruangan praktek di SMP Negeri 1 Ma’rang”
C.Deskripsi Isu
Mata pelajaran prakarya merupakan mata pelajaran teori dan praktek yang
bisa mengasah keterampilan, pengetahuan dan kreatifitas siswa, akan tetapi tidak
memanfaatkan ruang praktek sehingga membatasi siswa untuk mengasah
kreatifitasnya, dengan memanfaatkan ruang praktek siswa bisa meningkatkan
kompetensi pengetahuan dan keterampilannya.
23
Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu diatas
sekaligus menjadi judul aktualisasi yakni:“Peningkatan kegiatan belajar siswa
terhadap mata pelajaran prakarya di SMP Negeri 1 Ma’rang”. Gagasan
pemecahan isu ini akan dilakukan dengan mengoptimalkan perbaikan dan
pembersihan ruangan serta kelengkapan alat-alat praktek
E. Tujuan Aktualisasi
Tujuan saya mengangkat isu tersebut agar peserta didik di SMP Negeri 1
Ma’rang bisa mengembangkan bakat, minat, pengetahuan dan kreatifitasnya
dalam berkarya serta proses belajar dan mengajar lebih maksimal dan bisa
meningkatkan mutu pembelajaran prakarya. Adapun beberapa kegiatan yang akan
dilaksanakan sebagai sikap kepedulian terhadap pengetahuan bakat, kreatifitas
dan keterampilan siswa akan dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
24
F. Kegiatan dan Tahapan Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Isu yang diangkat : Kurang maksimalnya kegiatan pembelajaran prakarya karena tidak dikelolanya ruangan praktek
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Kegiatan Belajar Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Prakarya
Kontribusi
Output Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Keterkaitan Subtansi Mata Terhadap Visi dan
. Pelatihan Nilai Organisasi
Misi
1 2 3 4 5 6 7
1 Perbaikan Pelayanan Publik Dengan melakukan Maju dan Kreatif
ruangan dan kegiatan mengenai Dengan melakukan
penataan pengelolaan ruang perencanaan kegiatan
kembali praktek prakarya pengelolaan ruang
ruang akan mewujudkan praktek prakarya akan
praktek misi organisasi yang membuat perubahan
prakarya yang ke- 4 yaitu dan kemajuan
Menciptakan terhadap bakat dan
1. Konsultasi kepada Mendapat Sopan dan Santun (etika sekolah yang kreatifitas siswa
25
Kegiatan
26
bagian belakang
ruangan
6. Mengatur tata Alat praktek Tanggung
letak praktek pengolahan tertata jawab(Akuntabilitas)
pengolahan rapi Kerja sama
disebelah kiri (Nasionalisme)
letak pintu masuk
ke ruangan
27
perbaikan didik dapat
1. Mendata terlebih Dapat dilihat dan Tanggung jawab mesin – mesin memanfaatkan
dahulu jumlah dihitung berapa (Akuntabilitas) jahit yang kembali alat-alat
mesin – mesin jumlah mesin yang rusak akan praktek kerajinan
jahit yang rusak perlu diperbaiki mewujudkan untuk membuat hasil
misi organisasi karya
yang ke 4 yaitu
2. Mengelompokkan Dapat diketahui Jelas (Akuntabilitas) Menciptakan
mesin-mesin jahit seberapa besar rela berkorban sekolah yang
sesuai tingkat kerusakan mesin- (Nasionalisme) bernuansa
kerusakannya dan mesin jahit dan religius,
menyediakan alat- bagaimana nyaman,
alat mesin yg penangananya sehat, bersih
perlu diganti serta berapa dan indah
jumlah alat yang
harus diganti
28
tdk bisa lagi (Nasionalisme)
terpakai
29
3. Pembuatan lahan Kegiatan sekolah yang
Peduli (Anti korupsi)
untuk tanaman budidaya bernuansa
TOGA Bertanggung jawab religious,
tanaman bisa
teraktualisasika (Akuntabilitas) nyaman,
n dengan baik rela berkorban sehat,bersih
dengan adanya (Nasionalisme) dan indah
lahan yang
tersedia
30
1. Menyediakan Kegiatan Rela berkorban pembelajara karya.
(Nasionalisme)
perca kain pemanfaatan n secara
untuk di olah kain perca aktif, kreatif,
menjadi dapat berjalan efektif dan
kerajinan lancar dengan menyenangk
tangan tersedianya an dengan
bahan yang mempertimb
akan angkan aspek
digunakan pencegahan
perusakan
lingkungan
hidup
2. Mendampingi Ada bahan dan Tanggung jawab
peserta didik (Akuntabilitas)
alat
Peduli
memilih bahan dan (Anti Korupsi)
alat yang telah
disediakan
31
4. Mendampingi Bahan yang Tanggung jawab
(Akuntabilitas)
peserta didik telah dipotong
Peduli
menggunting/mem (Anti Korupsi)
otong bahan sesuai
model/desain
32
G. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
2 Perbaikan mesin – B
mesin jahit yang rusak
U
3 Penyediaan lahan
untuk budidaya
tanaman TOGA
4 Pemanfaatan kain
perca
33
H. Deskripsi Rancangan Aktualisasi
34
Tahapan 2 : Membersihkan ruang Praktek prakarya
Nilai dasar Nasionalisme : Kerjasama
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Saya mengajak beberapa teman guru dan peserta didik untuk bersama-
sama membersihkan ruang praktek prakarya,, dimulai dari menyiapkan
alat kebersihan seperti sapu, kemoceng dan sendok sampah. Kami akan
melakukannya sampai ruangannya terlihat bersih. Setelah membersihkan
ruangan saya akan mengucapkan terimakasih kepada teman-teman guru
dan peserta didik yang telah membantu.
35
menggunakannya dapat menemukannya dengan mudah dan dapat
mengembalikannya ketempatnya semula
36
2. Kegiatan 2 : Perbaikan mesin – mesin jahit yang rusak
Tahapan 1 : Mendata terlebih dahulu jumlah mesin – mesin jahit yang
rusak
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Terlebih dahulu saya akan mendata berapa jumlah mesin jahit yang rusak.
37
Sebelum memulai pengadaan lahan untuk budidaya tanaman toga, saya
terlebih dahulu akan melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah untuk
mendapatkan persetujuan beliau. Saya akan mendatangi ruangan beliau
dengan mengetuk pintu. Setelah dipersilahkan masuk, saya akan masuk
mengucapkan salam dan menunggu dipersilahkan duduk kemudian baru
saya akan duduk. Setelah beliau duduk didepan saya, saya akan
mengucapkan permohonan maaf karena sudah menyita waktunya untuk
menerima kedatangan saya. Kemudian saya akan menyampaikan maksud
dantujuan saya yaitu ingin berkonsultasi dengan beliau mengenai
pengadaan lahan tanaman toga. Setelah mendapat persetujuan dari beliau,
maka saya akan meminta kesediaan beliau untuk menandatangani lembar
persetujuan yang telah saya siapkan sebelumnya. Setelah itu saya akan
meminta arahan dari beliau agar pengadaan lahan budidaya tanaman toga
yang akan saya lakukan menjadi lebih baik. Sebelum meninggalkan
ruangan, saya akan mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan
dan mengucapkan salam
38
4. Kegiatan 4 : Pembuatan Kerajinan Tangan dengan Memanfaatkan kain
perca (Pembuatan bros)
Tahapan 1 : Menyediakan perca kain untuk di olah menjadi
kerajinan tangan
Nilai dasar : Rela berkorban (Nasionalisme)
saya akan mencari dan menyediakan kain perca untuk dipakai oleh
peserta didik dalam membuat hasil karyanya
39
Tahapan 5 : Mengarahkan peserta didik pada proses perangkaian
bros
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Nilai dasar anti korupsi : Peduli
Saya mengarahkan dan membantu peserta didik dalam merangkai bros
agar terlihat cantik dan menarik
40
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. PELAKSANAAN
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 10 Juni 2019 sampai
dengan 13 Juli 2019
B. HASIL KEGIATAN
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disetujui, ada empat
kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya:
1). Kegiatan 1
a. Kegiatan : Perbaikan ruangan dan Penataan kembali ruang praktek
prakarya
b. Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi kepada mentor mengenai kegiatan
perbaikan dan penataan ruang praktek.
Pada tanggal 10 Juni 2019, saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan (Kepala Sekolah) yang bertujuan untuk menyampaikan dan
meminta izin serta meminta petunjuk dan saran tentang rancangan
kegiatan yang akan saya laksanakan pada Sekolah SMP Negeri 1
Ma’rang, khususnya pada pemanfaatan kembali ruang praktek
prakarya. Saya masuk ke ruang kepala sekolah dengan terlebih dahulu
mengetuk pintu, setelah dipersilahkan masuk, saya berjalan masuk ke
ruang Kepala sekolah, mengucapkan salam kemudian duduk. Setelah
itu saya berbicara dengan Sopan dan Santun (Etika Publik) ketika
bertemu dan bertatap muka secara langsung kepada Kepala Sekolah
(Etika Publik)dan menyampaikan secara Jelas (Akuntabilitas) maksud
dan tujuan kedatangan saya. saya menjelaskan kepada beliau tentang
aktualisasi yang akan saya lakukan disekolah. Saya menyampaikan
41
kegiatan apa saja yang akan saya lakukan ke depannya nanti, setelah
itu saya menyerahkan lembar persetujuan kepada bapak kepala
sekolah untuk dilihat dan ditanda tangani sebagai tanda persetujuan
untuk melakukan aktualisasi disekolah.
Output : 1. Mendapat penjelasan dan kejelasan serta saran dari
mentor
2. Lembar Persetujuan Kegiatan
Analisis Dampak
1. Jika nilai Sopan santun sebagai nilai dasar dari Etika Publik
tidak dilakukan pada saat berkonsultasi dengan bapak Kepala
Sekolah yang juga merupakan mentor saya, tentu saja tidak
akan memberikan respon yang baik atas rencana kegiatan yang
akan saya aktualisasikan di sekolah.
2. Jika nilai Kejelasan sebagai nilai dasar dari Akuntabilitas
tidak diterapkan pada saat menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan saya kepada Kepala Sekolah maka saya mungkin
akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktualisasi saya
disekolah karena tidak mendapatkan pengarahan yang baik dan
jelas dari Kepala Sekolah
Dokumentasi Kegiatan
42
Gambar 1.1 Melakukan konsultasi kepada mentor (Kepala
Sekolah)mengenai kegiatan aktualisasi disekolah
43
Gambar 1.3. Lembar Persetujuan Kegiatan
44
kemoceng dll. Saya melakukan dengan penuh rasa Tanggung jawab
(Akuntabilitas).
• Output : Ruang praktek prakarya menjadi bersih dan tertata rapi
Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerja sama sebagai nilai dasar dari Nasionalisme tidak
saya lakukan pada tahapan kegiatan ini maka saya tidak akan bisa
membenahi dan membersihkan ruang praktek prakarya karena
banyaknya barang-barang yang akan diangkat yang membutuhkan
tenaga dari beberapa orang.
2. Jika nilai Tanggung Jawab sebagai nilai dasar dari Akuntabilitas
tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka ruang praktek prakarya
tidak akan berfungsi untuk selamanya dan akan dijadikan sebagai
gudang penyimpanan barang secara terus menerus.
Dokumentasi Kegiatan
45
Gambar 1.5. Proses pengecatan ruang praktek prakarya
46
3. Mengatur tata letak alat praktek kerajinan didepan sebelah kanan
ruangan
Pada hari senin 17 juni 2019 saya mengajak beberapa peserta didik
untuk membantu saya menata alat- alat kerajinan dan hasil karya
kerajinan tangan peserta didik. Saya dan beberapa peserta didik Bekerja
Sama (Nasionalisme) membungkus meja yang akan digunakan untuk
menata hasil karya kerajinan tangan peserta didik dengan kain agar
terlihat rapi. Saya juga bersama peserta didik mengangkat mesin- mesin
jahit yang sudah dibersihkan agar di atur sedemikian rupa agar terlihar
berjejer rapi dan mengatur hasil karya kerajinan tangan peserta didik di
atas meja. Saya melakukannya denga penuh rasa Tanggung Jawab
(Akuntabilitas)
• Output : Alat praktek kerajinan tertata rapi
Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama (Nasionalisme) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka saya tidak bisa mengatur alat-alat kerajinan
denngan baik utamanya pada mesin – mesin jahit yang akan di
angkat dan disusun yang membutuhkan kerjasama dari dua orang
untuk memindahkannnya ke tempat yang di inginkan
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka alat – alat praktek kerajinan tidak akan
tersusun rapi dan hasil karya kerajinan siswa tidak akan terpelihara
dengan baik.
47
Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.8. Alat – alat praktek kerajinan dan hasil karya praktek
kerajinan peserta didik tertata rapi
48
4. Mengatur tata letak alat praktek rekayasa di bagian belakang
sebelah kanan ruangan
Pada hari senin 19 juni 2019 saya juga dibantu oleh peserta didik
mengangkat meja yang akan digunakan sebagai tempat untuk menata
hasil praktek rekayasa peserta didik. Saya dan beberapa peserta didik
Bekerja sama (Nasionalisme) mengangkat dan menyusun meja agar
terlihat rapi. Saya melakukannya dengan rasa penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas)
Output : Alat praktek rekayasa tertata rapi
Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama (Nasionalisme) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka saya tidak bisa mengatur alat-alat praktek
rekayasa dengan baik dan juga penataan meja yang ingin dipakai
untuk menyimpan hasil karya peserta didik.
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka alat – alat praktek rekayasa tidak akan
tersusun rapi dan hasil karya dari praktek rekayasa siswa tidak
akan terpelihara dengan baik
Dokumentasi Kegiatan
49
5. Mengatur tata letak alat praktek budidaya disebelah kiri bagian
belakang ruangan
Pada tanggal 20 juni 2019 saya dibantu oleh peserta didik mengangkat
dan mengatur meja yang akan digunakan sebagai tempat penyimpanan
alat yg dipakai untuk praktek budidaya. Saya dan beberapa peserta didik
Bekerja sama (Nasionalisme) mengangkat dan mengatur meja agar
terlihat rapi dan meminta peserta didik mengatur alat praktek sesuai
fungsinya masing – masing agar peserta didik ketika akan menggunakan
alat praktek budidaya dapat menemukannya dengan mudah dan dapat
menegmbalikannya ketempatnya semula. Saya melakukannya dengan
penuh rasa Tanggung jawab (Akuntabilitas)
Output : Alat praktek budidaya tertata rapi
Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama (Nasionalisme) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka saya tidak bisa mengatur alat-alat praktek
budidaya dengan baik.
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka alat – alat praktek budidaya tidak akan
tersusun rapi.
50
Dokumentasi Kegiatan
51
seperti kompor gas, panci, wajan, baskom dll. Saya melakukannya
dengan penuh rasa Tanggung jawab (Akuntabilitas)
Output : Alat – alat Praktek Pengolahan tertata rapi
Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama (Nasionalisme) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka saya tidak bisa mengatur alat-alat praktek
pengolahan dengan baik dan juga penataan meja yang ingin
dipakai untuk mengolah bahan makanan tidak bisa digunakan.
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka alat – alat praktek pengolahan tidak akan
tersusun rapi.
Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.12. Alat – alat praktek pengolahan Tertata rapi di atas meja
52
di simpan diruang praktek. Hal ini sangat berkaitan dengan mata pelatihan
Pelayanan Publik
d. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi : Dengan melakukan kegiatan mengenai
pemanfaatan kembali ruang prakarya akan mewujudkan misi organisasi yang
ke 4 yaitu : Menciptakan sekolah yang bernuansa religious, nyaman,
sehat, bersih dan indah
e. Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini terkait dengan nilai- nilai organisasi
yaitu merupakan suatu tindakan Kreatif karena merupakan ide dan gagasan
untuk memanfaatkan kembali ruang praktek prakarya yang sudah lama
dijadikan tempat penyimpanan barang (Gudang).
2). Kegiatan 2
53
Dokumentasi Kegiatan
54
3. Jika nilai Rela berkorban yang merupakan nilai dasar dari
Nasionalisme tidak saya lakukan pada kegiatan ini maka mesin
– mesin jahit tidak akan bisa terpakai karena ada alatnya yang
rusak yang seharusnya diganti dengan yang baru
Dokumentasi Kegiatan
55
3. Memperbaiki mesin – mesin jahit yang rusak dan mengganti alat
mesin yang tidak bisa lagi terpakai
Pada tanggal 26 juni 2019 sampai 30 juni 2019 saya mulai
memperbaiki mesin- mesin jahit yang rusak. Saya mulai
mempersiapkan alat – alat yang digunakan untuk membongkar mesin
jahit seperti obeng, tang, palu, lap kain, minyak mesin dll. Setelah itu
saya Bekerja Keras (Anti Korupsi) mulai membongkar mesin dan
memeriksa apakah ada alatnya yang perlu diganti dan jika ada alat yang
perlu diganti, saya kemudian Rela Berkorban (Nasionalisme)
menggantinya dengan alat mesin yang baru. Saya melakukan kegiatan
ini dengan penuh rasa Tanggung Jawab (Nasionalisme) dan berharap
semua mesin jahit yang rusak bisa dipakai kembali sebagaimana
mestinya.
Output : mesin – mesin jahit yang sudah diperbaiki dapat digunakan
kembali sebagaimana mestinya
Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerja Keras (Anti Korupsi) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka saya tidak akan tahu dimana letak
kerusakan pada mesin jahit dan juga saya tidak akan tahu alat-
alat mesin apa yang perlu diganti
2. Jika nilai Rela Berkorban (Nasionalisme) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka mesin – mesin jahit yang rusak tidak
bisa terpakai dan tidak akan diganti alatnya yang rusak dengan
alat yang baru
3. Jika nilai Tanggung Jawab (Nasionalisme) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka mesin jahit tidak akan terpelihara
dengan baik dan tidak bisa lagi difungsikan sebagaimana
mestinya
56
Dokumentasi Kegiatan
57
c. Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan : Melakukan Perbaikan mesin – mesin
jahit yang rusak sangat berkaitan dengan Pelayanan Publik karena untuk
meningkatkan efektifitas pada proses pembelajaran
d. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi : Dengan melakukan kegiatan
memperbaiki mesin – mesin jahit yang rusak akan mewujudkan misi
organisasi yang ke 4 yaitu Menciptakan sekolah yang bernuansa
religious, nyaman. Sehat, bersih dan indah
e. Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini terkait dengan nilai- nilai
organisasi yaitu merupakan suatu tindakan Kreatif karena merupakan ide
dan gagasan untuk memperbaiki kembali mesin jahit yang rusak
3). Kegiatan 3
a. Kegiatan : Persiapan lahan untuk budidaya tanaman TOGA
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi kepada kepala sekolah mengenai kegiatan
persiapan lahan untuk budidaya tanaman
Pada tanggal 3 Juli 2019, saya melakukan konsultasi dengan pimpinan
(Kepala Sekolah) yang bertujuan untuk menyampaikan dan meminta izin
serta meminta petunjuk dan saran tentang rancangan kegiatan persiapan
lahan untuk budidaya tanaman. Saya masuk ke ruang kepala sekolah
dengan terlebih dahulu mengetuk pintu, setelah dipersilahkan masuk,
saya berjalan masuk ke ruang Kepala sekolah kemudian duduk. Setelah
itu saya berbicara dengan Sopan dan Santun ketika melakukan
wawancara dengan bertemu dan bertatap muka secara langsung kepada
Kepala Sekolah (Etika Publik)dan menyampaikan secara Jelas
(Akuntabilitas) maksud dan tujuan kedatangan saya
Output : Mendapat penjelasan dan kejelasan serta saran dari kepala
sekolah sekaligus mentor
Analisis Dampak
58
1. Jika nilai Sopan santun sebagai nilai dasar dari Etika Publik
tidak dilakukan pada saat berkonsultasi dengan bapak Kepala
Sekolah yang juga merupakan mentor saya, tentu saja tidak akan
memberikan respon yang baik atas rencana persiapan lahan
budidaya tanaman yang akan saya lakukan disekolah.
2. Jika nilai Kejelasan sebagai nilai dasar dari Akuntabilitas tidak
diterapkan pada saat menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan saya kepada Kepala Sekolah maka saya mungkin akan
mengalami kesulitan dalam menentukan lahan yang akan saya
siapkan untuk budidaya tanaman disekolah karena tidak
mendapatkan pengarahan yang baik dan jelas dari Kepala Sekolah
Dokumentasi Kegiatan
59
Gambar 3.2. Catatan Saran dari Bapak Kepala Sekolah
60
Dokumentasi Kegiatan
61
Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama sebagai nilai dasar dari Nasionalisme tidak
saya terapkan pada kegiatan ini maka saya akan mengalami
kesulitan dalam pembuatan lahan karena sangat memerlukan
kerjasama terutama pada saat mencangkul lahan.
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka tidak akan ada lahan yang tersedia untuk
budidaya tanaman dan peserta didik tdk bisa mengembangkan
pengetahuannya tentang cara merawat tanaman.
3. Jika nilai Kerja Keras sebagai nilai dasar dari Anti Korupsi tidak
saya lakukan pada kegiatan ini maka pembuatan lahan untuk
budidaya tanaman akan memakan waktu yang cukup lama.
Dokumentasi Kegiatan
62
Gambar 3.5. Lahan yang sudah dibuat
63
4). Kegiatan 4
a. Kegiatan : Pembuatan kerajinan tangan dari perca kain (Pembuatan
Bros)
b. Tahapan kegiatan
1. Menyediakan perca kain untuk diolah menjadi kerajinan tangan
Pada tanggal 4 juli 2019 saya menyediakan perca kain yang akan dibuat
kerajinan tangan. Sebelumnya saya Bekerja keras (Anti Korupsi)
menghubungi teman-teman saya yang penjahit supaya mau
memberikan saya perca kainnya yang sudah tidak terpakai lagi dan juga
merupakan Tanggung jawab (Akuntabilitas) saya untuk mencari
bahan praktek kerajinan tangan.
Output : Kegiatan pemanfaatan kain perca dapat berjalan lancar
dengan tersedianya bahan yang akan digunakan
Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerja keras sebagai nilai dasar dari Anti korupsi
tidak saya lakukan pada kegiatan ini maka saya tidak akan
mendapatkan perca kain yang akan digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan kerajinan tangan (Pembuatan bros)
2. Jika nilai Tanggung Jawab yang merupakan nilai dasar dari
Akuntabilitas tidak saya terapkan dalam kegiatan ini maka
penyediaan kain perca mungkin tidak banyak dan pelaksanaan
kegiatan akan terhambat karena kurangnya bahan dasar yang
tersedia.
64
Dokumentasi Kegiatan
65
Analisis Dampak
1. Jika nilai Tanggung jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka peserta didik tidak dapat memilih jenis
perca kain yang cocok untuk dijadikan bros.
2. Jika nilai Peduli (Anti korupsi) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka peserta didik akan merasa tidak bersemangat
dan merasa di abaikan.
Dokumentasi kegiatan
66
3. Membimbing peserta didik membuat pola dari bros yang akan di
buat
Pada tanggal 6 juli 2019 saya membimbing peserta didik membuat pola
bros yang akan dibuat. Sebelum saya menyuruh siswa untuk mulai
membuat bros terlebih dahulu saya membimbing peserta didik untuk
membuat pola dari bros yang akan dibuat, ini juga merupakan bentuk
Tanggung jawab (Akuntabilitas)saya dan kepedulian (Anti korupsi)
saya akan suksesnya kegiatan ini.
Output : Desain model/pola bros
Analisis Dampak
1. Jika nilai Tanggung jawab yang merupakan nilai dasar dari
Akuntabilitas tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka
peserta didik tidak dapat membuat bros dengan pola yang benar
2. Jika nilai Peduli yang merupakan nilai dasar dari Anti korupsi
tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka siswa akan merasa
terabaikan dan kegiatan tidak akan berjalan lancar.
Dokumentasi Kegiatan
67
4. Mendampingi peserta didik menggunting/memotong bahan sesuai
pola
Pada tanggal 6 Juli 2019 saya mendampingi dan mengajar peserta didik
menggunting / memotong bahan sesuai pola. Sebelum saya melangkah
ke proses perangkaian bros terlebih dahulu saya akan mendampingi
peserta didik untuk belajar menggunting sendiri sesuai pola bahan yang
telah mereka pilih. Saya akan bertanggung jawab (Akuntabilitas)
sampai semuanya selesai menggunting bahan, ini juga merupakan sikap
Kepedulian (Anti Korupsi) saya terhadap peserta didik yang ikut
dalam kegiatan ini supaya tidak ada yang ketinggalan dalam proses
kegiatan.
Output : Bahan yang telah dipotong / digunting
Analisis Dampak
1. Jika nilai Tanggung jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka peserta didik akan salah dalam proses
pemotongan / pengguntingan bahan dan akan mempengaruhi
bentuk bros yang nantinya akan dibuat. Peserta didik juga akan
boros dalam pemakaian bahan apabila tidak dibimbing dengan
benar
2. Jika nilai Kepedulian yang merupakan nilai dasar dari Anti
Korupsi tidak saya terapkan dalam kegiatan ini maka akan ada
peserta didik yang ketinggalan dalam menggunting bahan.
68
Dokumentasi Kegiatan
69
Analisis Dampak
1. Jika nilai Tanggung Jawab sebagai nilai dasar dari
Akuntabilitas tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka
peserta didik tidak bisa merangkai bros dengan baik dan benar.
2. Jika nilai Kepedulian sebagai nilai dasar dari Anti korupsi
tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka peserta didik akan
merasa terabaikan dan kemungkinan proses kegiatan tidak
berjalan dengan lancer
Dokumentasi Kegiatan
70
c. Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan : Melakukan kegiatan pemanfaatan
kain perca dalam pembuatan bros, dalam hal ini kita memanfaatkan sisa
kain yang tak terpakai lagi menjadi sesuatu yang lebih berguna. Hal ini
sangat berkaitan dengan Pelayanan Publik karena memberi pengetahuan
kepada peserta didik yang dapat pula mereka terapkan nantinya.
d. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi : Dengan melakukan kegiatan
pemanfaatan kain perca akan mewujudkan misi organisasi yang ke 1 yaitu
Melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dengan mempertimbangkan aspek pencegahan
perusakan lingkungan
e. Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini terkait dengan nilai- nilai
organisasi yaitu merupakan suatu tindakan Kreatif karena merupakan ide
dan gagasan bagaimana cara memanfaatkan barang – barang yang tidak
terpakai lagi menjadi suatu hasil karya yang memiliki nilai.
71
C. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Habituasi
1. MATRIKS HABITUASI
Pada dasarnya semua nilai – nilai yang tercakup dalam nilai ANEKA
harus bisa di aktualisasikan oleh seorang ASN. Namun untuk kegiatan ini,
hanya beberapa nilai yang mampu dilaksanakan yang terkait dengan
rancangan aktualisasi yang telah saya buat. Berikut ini adalah matriks tentang
nilai – nilai yang sering dilakukan atau menjadi habituasi pada kegiatan ini.
2. DESKRIPSI HABITUASI
a. Tanggungjawab (Akuntabilitas)
Tanggung jawab selalu saya lakukan pada saat saya melakukan suatu
kegiatan. Ini karena sudah tugas saya sebagai pendidik sekaligus sebagai
guru mata pelajaran Prakarya. Saya ingin agar peserta didik dapat
72
meningkatkan kegiatan dan minat belajarnya pada mata pelajaran
prakarya.
b. Kerjasama
Kerjasama sering dilakukan pada saat saya melakukan kegiatan yang
membutuhkan bantuan lebih dari tenaga saya sendiri. Misalnya pada
kegiatan 1 saat saya membenahi dan membersihkan ruang prakarya, saya
membutuhkan bantuan dari peserta didik untuk membantu saya
mengangkat barang – barang yang berat dan juga mengangkat mesin –
mesin jahit untuk dikeluarkan dari gudang. Saya juga meminta bantuan
peserta didik untuk membantu saya mengecat ruangan praktek. Begitupun
pada kegiatan ke 3 saya membutuhkan bantuan dari beberapa orang
peserta didik untuk membantu saya membuat lahan untuk budidaya
tanaman. Saya tidak bisa membuatnya sendiri karena tanahnya harus
dicangkul terlebih dahulu kemudian membuat bedengan tempat menanam
tanaman`
c. Peduli
Sikap peduli harus saya tanamkan dalam diri saya karena kalau saya tidak
memiliki rasa peduli terhadap peserta didik saya maka akan membuat
peserta didik merasa terabaikan terutama pada kegiatan ke 4 yang tidak
akan berjalan lancer bila saya tidak peduli dengan peserta didik.
Pemanfaatan kain perca tidak akan berjalan lancer karena peserta didik
tidak bisa mengerjakan sendiri tanpa bantuan dari saya untuk
mengarahkan mereka dalam pembuatan bros
d. Kerjakeras
Sikap kerja keras harus selalu saya lakukan karena tanpa adanya kerja
keras maka kegiatan aktualisasi saya disekolah tidak akan berjalan lancer
dan akan memakan waktu yang lama karena semua kegiatan berhubungan
dengan kerja fisik
73
e. Kejelasan
Kejelasan harus saya lakukan pada saat saya menyampaikan suatu
informasi kepada kepala sekolah maupun peserta didik. Misalnya ketika
saya menyampaikan kepada kepala sekolah tentang rencana aktualisasi
saya selama kurang lebih 1 bulan, saya harus menyampaikannya secara
jelas mengenai 4 kegiatan yang akan saya lakukan kedepan. Tujuannya
agar saya mendapat penjelasan dan saran yang tepat dari kepala sekolah.
Begitupun waktu saya menyampaikan tentang kegiatan ke 3 saya yaitu
persiapan lahan untuk budidaya tanaman toga. Saya harus menyampaikan
dengan jelas dan meminta petunjuk untuk lokasi lahan yang tepat.
f. Sopan santun
Sikap sopan dan santun harus selalu saya lakukan setiap saya memasuki
ruangan kepala sekolah untuk meminta saran dan penjelasan mengenai
kegiatan aktualisasi saya disekolah.
g. Rela berkorban
Rela berkorban sering saya lakukan ketika saya melaksanakan kegiatan
yang membutuhkan pengeluaran biaya. Misalnya perbaikan mesin – mesin
jahit yang rusak, saya harus membelikan alat mesin yang baru jika ada
yang perlu diganti begitupun dengan kegiatan pemanfaatan kain perca
yang memerlukan alat dan bahan yang harus dibeli yang menggunakan
biaya pribadi.
74
BAB V
PENUTUP
B. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang telah di rancang
terdiri dari 4 kegiatan yang telah dilaksanakan pada UPT SMP Negeri 1
Ma’rang selama kurang lebih satu bulan dengan menerapkan nilai – nilai
75
dasar profesi PNS yakni ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Berdasarkan kegiatan yang dilakukan
sebagai wujud dari pelaksanaan “PENINGKATAN KEGIATAN
BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP MATA PELAJARAN
PRAKARYA DI SMP NEGERI 1 MA’RANG” dapat disimpulkan bahwa
setelah diadakannya kegiatan aktualisasi ini dengan memanfaatkan kembali
ruang praktek prakarya, kegiatan belajar peserta didik mengalami peningkatan
terhadap mata pelajaran prakarya karena disetiap materi pembelajaran akan di
akhiri dengan kegiatan praktek dan siswa tidak lagi belajar diruang kelas akan
tetapi dapat di alihkan ke ruang praktek prakarya.
C. SARAN
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan aktualisasi sebaiknya kita selalu
menerapkan nilai – nilai dasar profesi ASN yang biasa disingkat ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) agar tak hanya diketahui tapi juga dipraktekkan dalam kehidupan
sehari – hari untuk menumbuhkan sikap profesionalisme
Selain itu bimbingan oleh coach harus lebih diperdalam sebelum
peserta latsar kembali melaksanakan aktualisasi pada organisasinya masing-
masing agar peserta latsar bisa memahami dengan benar maksud dari kegiatan
aktualisasi
D. RENCANA TINDAK LANJUT
76
DAFTAR PUSTAKA
77