Anda di halaman 1dari 77

LEMBAR PENGESAHAN

EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN II


PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN KERJA SAMA
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2019

NAMA : INDRA IRMAYANTI, S.Pd


NIP : 19881017 201903 2 002
INSTANSI : UPT SMP NEGERI 1 MA’RANG
JABATAN :GURU PRKARYA AHLI PRATAMA
NDH :15

JUDUL AKTUALISASI

“ PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP MATA PELAJARAN


PRAKARYA DI SMP NEGERI 1 MA’RANG “

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari penguji, coach, dan
mentor pada tanggal 16 Juli 2019.

Makassar, 16 Juli 2019

Coach Penguji

MAYLITHA ACHMAD, S.Psi, M.BA RAMLI, S.Sos, M.Si


NIP. 19840522 201101 2 011 NIP. 19641231 198603 1 001

Mengetahui
Kepala Puslatbang KMP LAN

DR. ANDI TAUFIK, m.Si


NIP. 19680705 199402 1 003

1
LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN II


PEMERINTAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN KERJA SAMA
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2019

NAMA : INDRA IRMAYANTI, S.Pd


NIP : 19881017 201903 2 002
INSTANSI : UPT SMP NEGERI 1 MA’RANG
JABATAN :GURU PRKARYA AHLI PRATAMA
NDH :15

JUDUL AKTUALISASI

“ PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP MATA PELAJARAN


PRAKARYA DI SMP NEGERI 1 MA’RANG “

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar


Angkatan II Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Kerja Sama Pusat
Pelatihan Dan Pengembangan Dan Kajian Manajemen Pemerintahan Lembaga
Administrasi Negara.

Makassar, 16 Juli 2019

Menyetujui

Mentor Caoch

HAERUDDIN ISHAK, S.Pd, M.Pd MAYLITHA ACHMAD, S.Psi, M.BA


NIP. 19710403 199603 1 007 NIP. 19840522 201101 2 011

2
LAPORAN AKTUALISASI

“Peningkatan Kegiatan Belajar Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran


Prakarya di SMP Negeri 1 Ma’rang”

Disusun Oleh :

NAMA PESERTA : INDRA IRMAYANTI, S.Pd


JABATAN : GURU PRAKARYA AHLI PERTAMA
INSTANSI : UPT SMP NEGERI 1 MA’RANG
COACH : MAYLITHA ACHMAD,S.Psi,MBA
MENTOR : HAIRUDDIN ISHAK, S.Pd M.Pd

PELATIHAN DASAR CPNS PANGKEP


GOLONGAN III ANGKATAN II
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN
MANAJEMEN PEMERINTAHAN LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA
TAHUN 2019

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………. 1
ABSTRAK………………………………………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………… 1
B. Tujuan Aktualisasi………………………………………………………………... 1
C. Manfaat Aktualisasi……………………………………………………………… 1
D. Ruamg lingkup

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Organisasi………………………………………………… 1


B. Nilai – nilai Dasar Aparatur Sipil Negara……………………………….. 1

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja……………………………………………………………………………… 1
B. Identifikasi Isu………………………………………………………………………. 1
C. Deskripsi Isu…………………………………………………………………………. 1
D. Analisi Dampak Core Issue……………………………………………………. 1
E. Tujuan Aktualisasi………………………………………………………………… 1
F. Kegiatan dan Tahapan Rancangan Kegiatan Aktualisasi……….. 1

BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………………………… 1
B. Hasil Kegiatan………………………………………………………………………. 1

C. BAB V PENUTUP

A. Kendala dan Strategi dalam Pelaksanaan Aktualisasi…………….. 1

4
B. Kesimpulan………………………………………………………………………….. 1
C. Saran……………………………………………………………………………………. 1

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………… 1

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III Angkatan 1 dengan judul “Peningkatan Kegiatan
Belajar Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Prakarya Di SMP
Negeri 1 Ma’rang” dapat tersusun dengan baik.
Rancangan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan Golongan III Angkatan II Tahun 2019 di Makassar, yang
diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bekerja
sama dengan Pusat Kajian dan Pelatihan dan Pendidikan Aparatur II Lembaga
Administrasi Negara RI. Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III bertujuan untuk membentuk ASN yang berkarakter dan mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama
kepada:
1. Bupati Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
2. Kepala Puslatbang KMP Lembaga Administrasi Negara yang telah
menyediakan sarana dan prasarana pada Pelatihan Dasar.
3. Panitia Penyelenggara dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan
4. Ibu Maylitha Ahmad,S.Psi, MBA yang telah bersedia membimbing
dan mengarahkan pengerjaan rancangan aktualisasi ini
5. Bapak Ramli, S.Sos, M.Si selaku penguji rancangan aktualisasi atas
koreksi dan saran yang disampaikan
6. Bapak Hairuddin Ishak, S.Pd M.Pd kepala UPT SMP Negeri 1
Ma’rang yang telah bersedia menjadi mentor.

6
7. Rekan – rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kab. Pangkajene dan
Kepulauan Golongan III Angkatan 2 tahun 2019.

Proses penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh


karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Pangkep, 16 Juli 2019

INDRA IRMAYANTI, S.Pd

7
ABSTRAK

Indra irmayanti. 2019. “PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA


TERHADAP MATA PELAJARAN PRAKARYA DI SMP NEGERI 1
MA’RANG”. Laporan Aktualisasi. Latihan Dasar Golongan III Angkatan 2
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. (Coach oleh Maylitha Ahmad dan
mentoring oleh Hairuddin Ishak).

Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di unit kerja UPT SMP Negeri 1 Ma’rang,
dilator belakangi oleh adanya pelaksanaan Pelatihan Dasar bagi CPNS untuk
membangun ASN yang memiliki integritas, professional, netral, dan bebas dari
intervensi politik, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dengan mengangkat isu “Kurang maksimalnya kegiatan
pembelajaran prakarya karena tidak dikelolanya ruang praktek di SMP Negeri 1
Ma’rang. Tujuan aktualisasi untuk mengatasi isu dengan membuat empat
kegiatan, yakni : 1) Perbaikan ruangan dan penataan kembali ruang praktek
prakarya, 2) Perbaikan mesin – mesin jahit yang rusak, 3) Persiapan lahan untuk
budidaya tanaman, 4) Pembuatan kerajinan tangan dengan memanfaatkan kain
perca (pembuatan bros). Kegiatan aktualisasi ini terkait dengan subtansi mata
pelatihan Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole of Government dengan
menerapkan nilai – nilai dasar profesi ASN yaitu : Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Kegiatan aktualisasi ini juga
mendukung nilai – nilai organisasi yaitu : maju, Kreatif dan religious serta misi
sekolah yakni melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan, dengan mempertimbangkan aspek pencegahan perusakan
lingkungan hidup. Pada proses aktualisasi penerapan nilai ASN yang paling sering
dilakukan dan menjadi habituasi yakni sopan santun, kejelasan, tanggung jawab,
rela berkorban, kerjasama dan kerja keras.

8
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mempengaruhi peserta didik agar
memiliki akhlak yang mulia. Sedangkan inti dari pendidikan sendiri adalah belajar
dan pembelajaran, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu
sehingga memiliki ilmu, sikap dan keterampilan. Dalam melaksanakan belajar,
seorang peserta didik harus memiliki minat dan kemauan yang tinggi untuk
membangkitkan semangat belajarnya sehingga prestasi yang ia peroleh dapat
dikatakan tinggi. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu interaksi yang terjadi
antar pendidik dan peserta didik serta sumber belajar pada suatu lingkungan.
Pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan seseorang atau
kelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode dan pendekatan tertentu
kearah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Proses
pembelajaran memiliki tujuan yang ingin dicapai sesuai yang telah direncanakan.
Namun, tujuan pembelajaran tidak selamanya tercapai sesuai yang diharapkan.
Salah satu penyebab tujuan tersebut tidak tercapai adalah tidak dikelolanya
dengan baik ruangan khusus untuk mata pelajaran praktek seperti mata pelajaran
prakarya.
Mata pelajaran prakarya disekolah adalah mata pelajaran yang terdiri dari
empat kompetensi yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya dan Pengolahan.
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang
berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan
tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari
kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai.
Rekayasa adalah usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan
berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan
efisien. Budidaya adalah suatu kerja yang berusaha untuk menambah,
menumbuhkan dan mewujudkan benda ataupun mahkluk agar lebih besar
(tumbuh) dan berkembang (banyak). Pengolahan adalah membuat, menciptakan

9
bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara maslahat
atau dengan kata lain pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk
matang dengan cara mencampur.
Prakarya yang merupakan salah satu mata pelajaran praktek yang memiliki 4
kompetensi yang harus dipraktekkan. Akan tetapi karena tidak dikelolanya
ruangan praktek untuk prakarya sehingga mengakibatkan proses pembelajaran
menjadi tidak maksimal. Agar pembelajaran berjalan dengan efektif dan maksimal
maka perlu memanfaatkan kembali ruang praktek prakarya. Dengan adanya ruang
praktek diharapkan peserta didik dapat lebih semangat untuk megikuti pelajaran
dan bisa menuangkan bakat dan kreatifitasnya dan juga penyimpanan hasil karya
peserta didik menjadi lebih teratur.

B. Tujuan aktualisasi
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan aktualisasi dan habituasi
yaitu agar peserta didik mampu :
1. Meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran
prakarya
2. Terciptanya peserta didik yang kreatif, terampil dan inovatif
3. Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola
penciptaan karya (produksi).

C. Manfaat
Untuk sekolah
 Menjadi pendukung untuk terciptanya proses belajar mengajar (PBM)
yang lebih efektif
Untuk peserta didik
 Menjadi wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

10
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN DESKRIPSI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. UPT SMP Negeri 1 Ma’rang
a. Profil UPT SMP Negeri 1 Ma’rang
1) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Ma’rang

2) Alamat : Jl. Pendidikan Kel. Bonto-Bonto

Kec. Ma’rang

Kab/Kota : Pangkajene dan Kepulauan

No. Telp/HP : (0410) 2317976

3) Nama Kepala Sekolah : Hairuddin Ishak, S.Pd., M.Pd

No. Telp/HP : 085342125071

4) Nomor Pokok Sekolah Nasional : 403300615

5) NSS : 201190205005

6) Jenjang Akreditasi : Terakreditasi (A)

7) Tahun didirikan : 1979

8) Tahun Beroperasi : 1979

9) Kepemilikan Tanah

a. Status Tanah : Hak Pakai

b. Luas Tanah : 31.441 M2

10) Luas Seluruh Bagunan : 23.22 M2

11
11. Data siswa dalam 3 tahun terakhir

Tahun Jumlah Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah kelas


ajaran Pendaftar (VII, VIII, IX)
(calon
siswa
baru)
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Siswa Rombel
siswa rombel siswa rombel siswa rombel
2016 / 2017 157 orang 157 7 124 6 106 5 387 18

2017 / 2018 155 orang 155 6 155 7 123 6 433 19

2018 / 2019 140 orang 140 5 160 6 146 6 446 17

12. a. Data Ruang Kelas

Jumlah Ruang Kelas Asli (d) Jumlah Ruang Jumlah Ruang


Lainnya yang yang digunakan
digunakan untuk untuk Ruang
Ruang Kelas kelas (f)=(d+e)
Ruang Kelas Ukuran Ukuran Ukuran Jumlah
7x9 < 63 < 63 (d)=(a+b+c)
m2 m2 m2
19 19

12
b. Data ruang kelas dan Ruang lainnya

No Jenis Ruang Jumlah Ukuran Kondisi Ruang


Ruang (m2)
Baik Rusak Rusak
ringan / Berat
Sedang
1 Ruang Kelas 19 7 x 9 m2 16 3

2 Laboratorium IPA 1 10x 12 m2 1

3 Laboratorium Bahasa

4 Laboratorium Komputer

5 Ruang Perpustakaan 1 10 x 12 m2 1

6 Ruang Kantor Guru

7 Ruang kesenian

13. Data Guru

Jumlah Guru / Staf Bagi SMP Negeri Bagi SMP Swasta Keterangan

Guru tetap (PNS / Yayasan) 19 Orang

Guru tidak tetap ? Guru Bantu 7 Orang

Pegawai Tetap (PNS) 10 Orang

Pegawai tidak Tetap (Non PNS) 15 Orang

13
b. Visi dan Misi SMP Negeri Ma’rang

 Visi

Meningkatkan prestasi berdasarkan iptek dan imtaq serta berwawasan


lingkungan

 Misi

1 Melaksanakan pembelajaran peserta aktif, kreatif, efektif, dan


menyenakan, mempertimbangkan aspek pencegahan perusakan
lingkungan hidup

2 Meningkatkan kompotensi siswa agar mampu bersaing untuk bersaing


untuk melnjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih yang lebih tinggi

3 Melaksanakan pengembangan lomba bidang akademik dan non akademik

4 Menciptakan sekolah yang bernuansa religius, nyaman, sehat, bersih dan


indah

5 Meningkatkan kedisplinan kerja seluruh komponen sekolah dengan


mengedepankan prinsip pemecahan dan pecemaran lingkungan

6 Membangun kerjasama yang kondusif baik di dalam maupun di luar


lingkungan sekolah dalam lingkungan sekolah dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup.

c. Nilai- Nilai Organisasi

 Maju
 Kreatif
 Religius

14
KEPALA DISDIK PANGKEP
Drs. Muhammad Idris, MM
NIP. 19720101 199203 1 018

PENGAWAS PEMBINA
Drs. H. Muhammad Bakri, M.si
NIP. 19630519 198403 1 005

KEPALA SEKOLAH
Hairuddin Ishak, S.Pd., M.Pd
NIP. 19710403 199603 1 007

WAKASEK 1 KAUR TATA USAHA WAKASEK 2


Sitti Aminah, S.Pd Abdul Gaffar, S. Sos Mathius Rera Nari, S.Pd
NIP. 19671001 199603 1 NIP. 19660527 198603 1 009 NIP. 19600510 198403 1
007 019

WAKASEK UR. KURIKULUM WAKASEK UR. SAPRAS WAKASEK UR. KESISWAAN WAKASEK UR HUMAS
Kurnia Syam, S.Pd., M.Pd H. Hasan, S.Pd Rusliana, P, S.Pd H.Sudirman, S.Pd,. MA
NIP. 19691201 199203 2 NIP. 19620204 198301 1 003 NIP. 19691110 200604 2 019 NIP. 19671001 199603 1 007
010

KEPALA LAB. IPA KEPALA LAB. BAHASA KEPALA PERPUSTAKAAN


KEPALA LAB. KOMPUTER
Deni Nani, S.Pd Asriwati, S.Pd Hj.Sumiana, S.Pd
Muh. Akbar, S.Pd
NIP. 19670530 199412 2 003 NIP. 19760604 200801 2 024 NIP. 19601231 198703 2 064

Guru

Siswa

15
B. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Gambaran umum tentang aktualisasi meliputi nilai-nilai dasar profesi ASN yang
meliputi ANEKA , antara lain :

1. Akuntabilitas

yakni kewajiban bagi individu atau kelompok / instansi untuk memenuhi


tanggung jawabnya sesuai dengan amanah yang diberikan. Adapun nilai-nilai
yang terkandung di dalam akuntabilitas yakni :

a) Akuntabilitas

b) Transparansi

c) Keadilan dalam pelayanan public

d) Perilaku yang konsistensi terhadap aturan

e) Mampu mengambil keputusan yang tepat ketika terjadi benturan


kepentingan.

f) Netralitas ASN yang meliputi dengan politik praktis

g) Integritas

h) Keseimbangan

i) Kepercayaan

2. Nasionalisme

Yakni pandangan atau faham kecintaan manusia terhadap bangsa dan


tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila.Adapun nilai-nilai yang
terkandung di dalam nasionalisme di bagi atas 5 Pancasila dengan butir-butirnya
sebagai berikut :

❖ Sila pertama : (Ketuhanan yang maha esa)

➢ Percaya dan taqwa kepada tuhan yang maha esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing

➢ Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama

➢ Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama


dan kepercayaan

16
➢ Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain

❖ Sila Kedua : (Kemanusiaan yang adil dan beradab)

➢ Berani membela kebenaran dan keadilan

➢ Mengakui persamaan hak dan persamaan kewajiban antar sesama manusia

➢Mencintai sesama manusia.

➢ Mengembangkan sikap tenggang rasa

➢Tidak semena-mena terhadap orang lain

❖ Sila Ketiga : (Persatuan Indonesia)

➢Menempatkan kesatuan,persatuan,kepentingan dan keseimbangan bangsa


dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan

➢ Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara

➢ Cinta tanah air dan bangsa

➢ Bangga sebagai bangsa indonesia,bertanahair indonesia

➢ Memajukan persatuan dan kesatuan bangsa yang berineka tunggal ika

❖ Sila keempat : (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan perwakilan )

➢ Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat

➢ Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

➢Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk


kepentingan bersama

➢ Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan

❖ Sila kelima : (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)

➢ Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan

sikap dan suasana kekeluargaan gotong-royong

17
➢ Bersikap adil

➢ Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban Menghormati hak-hak


orang lain

➢ Suka memberi pertolongan kepada orang lain

3.Etika Publik

Yakni tata krama/sopan santun dalam berkelakuan sesuai lingkungan setempat,


adapun nilai-nilai yang terkandung di dalam etika publik yaitu :

❖ Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila

❖ Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak

❖ Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

❖ Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

❖ Memelihara dan menjunjung tinggi etika luhur

4. Komitmen Mutu

Yakni cara bekerja yang menggunakan pembaharuan demi kemajuan dan


kepentingan bersama. Adapun nilai-nilai yang terkandung di Komitmen mutu
yaitu :

❖ Efektifitas, Efisiensi , Mutu, dan Inovasi

❖ Komitmen dalam pemberian pelayanan yang prima

❖ Pemberianlayanan yang cepat, tepat dan ramah

❖ Pelayanan yang menyentuhhati

❖ Orientasimutu :

➢ Tangible (nyata)

➢ Realibility (kehandalan)

➢ Responsive (cepattanggap)

➢ Coutesy (keramahan)

18
➢ Communication (komunikasi dalam menjalin kerjasama yang baik)

5.Anti Korupsi

Yakni perilaku yang mencerminkan keterhindaran diri dari kerusakan dan


kebobrokan yang dapampaknya bisa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Adapun
nilai-nilai yang terkandung di Anti Korupsi yaitu :

❖ Jujur

❖ Peduli

❖ Mandiri

❖ Disiplin

❖ Tanggung jawab

❖ Kerja keras

❖ Sederhana

❖ Berani

❖ Adil

C. Kedudukan dan Peranan ASN

1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai


Aparatur Sipil Negara yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya,
Pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

PNS berhak memperoleh:

19
1) Gaji, tunjangan, dan fasilitas

2) Cuti

3) Jaminan pensiun dan jaminan hari tua

4) Perlindungan

5) Pengembangan kompetensi

Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

1) Gaji dan tunjangan

2) Cuti

3) Perlindungan

4) Pengembangan kompetensi

Berdasarkan pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan


berupa :

1) Jaminan kesehatan

2) Jaminan kecelakaankerja

3) Jeminan kematian

4) Bantuan hukum

2. Pelayanan Publik

Amanat UUD 1945 bahwa layanan unuk kepentingan publik menjadi tanggung
jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan
publik kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan
kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumber daya manusia serta
bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh
pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai
pelayan publik yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan


bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

20
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tigaunsur
penting dalam pelayanan publik,yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik,
penerima layanan(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).

Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
yaitu :

a) Partisipatif;

b) Transparan;

c) Responsif;

d) Non Diskriminatif;

e) Mudah dan Murah;

f) Efektif dan Efisien;

g) Aksesibel;

h) Akuntabel;

i) Berkeadilan

3. Whole of Government (WOG)

WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang


menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sector dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.

21
WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementrian atau lembaga
pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama dalam bentuk kerjasama antar
seluruh elemen pemerintahan. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuanbersama, dan
mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Karakteristik WoG tersebut dirumuskan dalam prinsip KISS yaitu koordinasi,
integrasi (kolaborasi atau kerjasama), sinergitasi dan simplikasi. Berdasarkan
karakteristik WoG, maka dapat dipraktekkan dalam kontinum koordinasi merger,
dimana pelaksanaan WoG mulai dari koordinasi, maka kelembagaan yang terlibat
dalam pendekatan WoG tidak mengalami perubahan srukturorganisasi

22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Unit Kerja
Unit kerja pada SMP Negeri 1 Ma’rang

B. Identifikasi Isu
Melalui orientasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang
berlangsung selama kurang lebih 1 bulan dan informasi dari Kepala UPT dan
guru-guru senior di SMP Negeri 1 Ma’rang, terdapat isu yang ditemukan
dilapangan yaitu “Kurang maksimalnya kegiatan pembelajaran prakarya karena
tidak dikelolanya ruangan praktek di SMP Negeri 1 Ma’rang”

C.Deskripsi Isu

Mata pelajaran prakarya merupakan mata pelajaran teori dan praktek yang
bisa mengasah keterampilan, pengetahuan dan kreatifitas siswa, akan tetapi tidak
memanfaatkan ruang praktek sehingga membatasi siswa untuk mengasah
kreatifitasnya, dengan memanfaatkan ruang praktek siswa bisa meningkatkan
kompetensi pengetahuan dan keterampilannya.

D. Analisis Dampak Core Issue

Core Issue pada aktualisasi ini yaitu Kurang maksimalnya kegiatan


pembelajaran prakarya karena tidak dikelolanya ruangan praktek. Adapun dampak
dari isu tersebut jika tidak diatasi yaitu:
1. Banyaknya siswa yang tidak bisa mengembangkan pengetahuan,
keterampilan dan kreatifitasnya
2. Mengakibatkan siswa menjadi tidak mandiri karena tugas praktiknya
dikerjakan dirumah
3. Kurangnya semangat belajar siswa

23
Gagasan pemecahan isu dari dampak yang dapat ditimbulkan dari isu diatas
sekaligus menjadi judul aktualisasi yakni:“Peningkatan kegiatan belajar siswa
terhadap mata pelajaran prakarya di SMP Negeri 1 Ma’rang”. Gagasan
pemecahan isu ini akan dilakukan dengan mengoptimalkan perbaikan dan
pembersihan ruangan serta kelengkapan alat-alat praktek

E. Tujuan Aktualisasi

Tujuan saya mengangkat isu tersebut agar peserta didik di SMP Negeri 1
Ma’rang bisa mengembangkan bakat, minat, pengetahuan dan kreatifitasnya
dalam berkarya serta proses belajar dan mengajar lebih maksimal dan bisa
meningkatkan mutu pembelajaran prakarya. Adapun beberapa kegiatan yang akan
dilaksanakan sebagai sikap kepedulian terhadap pengetahuan bakat, kreatifitas
dan keterampilan siswa akan dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

1 Perbaikan ruangan dan penataan kembali ruang praktek prakarya


2 Perbaikan mesin – mesin jahit yang rusak
3 Persiapan lahan untuk budidaya tanaman
4. Pembuatan Kerajinan Tangan dengan memanfaatan kain perca (Pembuatan
bros)

24
F. Kegiatan dan Tahapan Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : UPT SMP NEGERI 1 MA’RANG

Isu yang diangkat : Kurang maksimalnya kegiatan pembelajaran prakarya karena tidak dikelolanya ruangan praktek

Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Kegiatan Belajar Peserta Didik Terhadap Mata Pelajaran Prakarya

Kontribusi
Output Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahap Kegiatan Keterkaitan Subtansi Mata Terhadap Visi dan
. Pelatihan Nilai Organisasi
Misi
1 2 3 4 5 6 7
1 Perbaikan Pelayanan Publik Dengan melakukan Maju dan Kreatif
ruangan dan kegiatan mengenai Dengan melakukan
penataan pengelolaan ruang perencanaan kegiatan
kembali praktek prakarya pengelolaan ruang
ruang akan mewujudkan praktek prakarya akan
praktek misi organisasi yang membuat perubahan
prakarya yang ke- 4 yaitu dan kemajuan
Menciptakan terhadap bakat dan

1. Konsultasi kepada  Mendapat  Sopan dan Santun (etika sekolah yang kreatifitas siswa

Mentor mengenai penjelasan dan publik) bernuansa menjadi lebih baik

kegiatan kejelasan serta religious, nyaman,


perbaikan dan saran dari mentor  Jelas (Akuntabilitas) sehat, bersih dan
penataan ruang  Lembar indah
praktek Persetujuan

25
Kegiatan

2. Membersihkan  Ruang praktek  Kerja sama


ruang praktek prakarya yang (Nasionalisme)
prakarya bersih  Tanggung Jawab
(Akuntabilitas)

3. Mengatur tata  Alat praktek  Tanggung jawab


letak alat praktek kerajinan tertata (Akuntabilitas)
kerajinan di depan rapi  Kerja sama
sebelah kanan (Nasionalisme)
ruangan.

4. Mengatur tata  Alat praktek  Tanggung jawab


letak alat praktek rekayasa tertata (Akuntabilitas)
rekayasa dibagian rapi  Kerja sama
belakang sebelah (Nasionalisme)
kanan ruangan

5. Mengatur tata  Alat praktek  Tanggung jawab


letak alat praktek budidaya tertata (Akuntabilitas)
budidaya di rapi  Kerja sama
sebelah kiri (Nasionalisme)

26
bagian belakang
ruangan
6. Mengatur tata  Alat praktek  Tanggung
letak praktek pengolahan tertata jawab(Akuntabilitas)
pengolahan rapi  Kerja sama
disebelah kiri (Nasionalisme)
letak pintu masuk
ke ruangan

2 Perbaikan Pelayanan Publik  Dengan Kreatif


mesin – mesin melakukan Dengan melakukan
jahit yang kegiatan perbaikan mesin –
rusak mengenai mesin jahit yang rusak
akan membuat peserta

27
perbaikan didik dapat
1. Mendata terlebih  Dapat dilihat dan  Tanggung jawab mesin – mesin memanfaatkan
dahulu jumlah dihitung berapa (Akuntabilitas) jahit yang kembali alat-alat
mesin – mesin jumlah mesin yang rusak akan praktek kerajinan
jahit yang rusak perlu diperbaiki mewujudkan untuk membuat hasil
misi organisasi karya
yang ke 4 yaitu
2. Mengelompokkan  Dapat diketahui  Jelas (Akuntabilitas) Menciptakan
mesin-mesin jahit seberapa besar  rela berkorban sekolah yang
sesuai tingkat kerusakan mesin- (Nasionalisme) bernuansa
kerusakannya dan mesin jahit dan religius,
menyediakan alat- bagaimana nyaman,
alat mesin yg penangananya sehat, bersih
perlu diganti serta berapa dan indah
jumlah alat yang
harus diganti

3. Memperbaiki  Dapat digunakan  Tanggung jawab


mesin - mesin kembali sebagai (nasionalisme)
jahit yang rusak mana mestinya  kerja keras
dan mengganti (anti korupsi)
alat mesin yang  Rela berkorban

28
tdk bisa lagi (Nasionalisme)
terpakai

3 Persiapan 1. Konsultasi kepada  Mendapat  Sopan Santun  Dengan Kreatif


Kepala Sekolah penjelasan dan (etika publik)
lahan untuk melakukan Dengan melakukan
mengenai kejelasan serta
budidaya kegiatan saran dari  Jelas (Akuntabilitas) kegiatan persiapan lahan untuk
pengadaan lahan mentor
tanaman mengenai budidaya tanaman
tanaman TOGA
TOGA penyediaan toga akan membuat
lahan untuk peserta didik dapat
2. Mengecek lahan  Adanya lahan  Berkerjasama budidaya mempelajari cara
yang akan yang bisa (nasionalisme) tanaman toga menanam dan
digunakan untuk digunakan akan memelihara tanaman
budidaya tanaman untuk tanaman mewujudkan
TOGA TOGA misi organisasi
yang ke-4 yaitu
Menciptakan

29
3. Pembuatan lahan  Kegiatan sekolah yang
 Peduli (Anti korupsi)
untuk tanaman budidaya bernuansa
TOGA  Bertanggung jawab religious,
tanaman bisa
teraktualisasika (Akuntabilitas) nyaman,
n dengan baik  rela berkorban sehat,bersih
dengan adanya (Nasionalisme) dan indah
lahan yang
tersedia

4 Pembuatan Pelayanan Publik  Dengan Kreatif


Kerajinan melakukan Dengan melakukan
Tangan dengan kegiatan pemanfaatan kain
Memanfaatkan mengenai perca menjadi suatu
kain perca pemanfaatan hasil karya yang
( Pembuatan kain perca mempunyai nilai
bros) akan akan membuat peserta
mewujudkan didik dapat
misi memanfaatkan barang
organisasi – barang yang tidak
yang ke 1 terpakai lagi dan
yaitu melatih bakat dan
Melaksanaka kreatifitanyas untuk
n membuat suatu hasil

30
1. Menyediakan  Kegiatan  Rela berkorban pembelajara karya.
(Nasionalisme)
perca kain pemanfaatan n secara
untuk di olah kain perca aktif, kreatif,
menjadi dapat berjalan efektif dan
kerajinan lancar dengan menyenangk
tangan tersedianya an dengan
bahan yang mempertimb
akan angkan aspek
digunakan pencegahan
perusakan
lingkungan
hidup
2. Mendampingi  Ada bahan dan  Tanggung jawab
peserta didik (Akuntabilitas)
alat
Peduli
memilih bahan dan (Anti Korupsi)
alat yang telah
disediakan

3. Membimbing  Desain pola  Tanggung Jawab


peserta didik (Akuntabilitas)
model bros
Peduli
membuat pola (Anti korupsi)
model bros yang
akan dibuat

31
4. Mendampingi  Bahan yang  Tanggung jawab
(Akuntabilitas)
peserta didik telah dipotong
Peduli
menggunting/mem (Anti Korupsi)
otong bahan sesuai
model/desain

5. Mengarahkan  Bros yang  Tanggung jawab


peserta didik pada (Akuntabilitas)
telah dirangkai
 Peduli
proses perangkaian (Anti korupsi)
bros

32
G. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

NO Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan


Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Perbaikan ruangan dan
penataan kembali
ruang praktek prakarya L

2 Perbaikan mesin – B
mesin jahit yang rusak
U

3 Penyediaan lahan
untuk budidaya
tanaman TOGA

4 Pemanfaatan kain
perca

33
H. Deskripsi Rancangan Aktualisasi

1. Kegiatan 1 : Perbaikan ruangan dan penataan kembali ruang praktek


prakarya
Kegiatan ini terkait dengan mata pelatihan “Pelayanan Publik” yaitu
menyediakan sarana pembelajaran demi keefektifan proses belajar mengajar.
 Tahapan 1 : Konsultasi kepada Kepala sekolah mengenai kegiatan
perbaikan dan penataan ruang praktek
Nilai Dasar Etika Publik : Sopan Dan Santun

Sebelum melakukan penataan ruang praktek prakarya, saya terlebih


dahulu akan melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah untuk
mendapatkan persetujuan beliau. Saya akan mendatangi ruangan beliau
dengan mengetuk pintu. Setelah dipersilahkan masuk, saya akan masuk
mengucapkan salam dan menunggu dipersilahkan duduk kemudian baru
saya akan duduk. Setelah beliau duduk didepan saya, saya akan
mengucapkan permohonan maaf karena sudah menyita waktunya untuk
menerima kedatangan saya. Kemudian saya akan menyampaikan maksud
dan tujuan saya yaitu ingin berkonsultasi dengan beliau mengenai
penataan ruang praktek prakarya. Setelah mendapat persetujuan dari
beliau, maka saya akan meminta kesediaan beliau untuk menandatangani
lembar persetujuan yang telah saya siapkan sebelumnya. Setelah itu saya
akan meminta arahan dari beliau agar penataan ruang praktek prakarya
yang akan saya lakukan menjadi lebih baik. Sebelum meninggalkan
ruangan, saya akan mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan
dan mengucapkan salam

34
 Tahapan 2 : Membersihkan ruang Praktek prakarya
Nilai dasar Nasionalisme : Kerjasama
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Saya mengajak beberapa teman guru dan peserta didik untuk bersama-
sama membersihkan ruang praktek prakarya,, dimulai dari menyiapkan
alat kebersihan seperti sapu, kemoceng dan sendok sampah. Kami akan
melakukannya sampai ruangannya terlihat bersih. Setelah membersihkan
ruangan saya akan mengucapkan terimakasih kepada teman-teman guru
dan peserta didik yang telah membantu.

 Tahapan 3 : Mengatur tata letak alat praktek kerajinan di depan


sebelah kanan ruangan.
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung awab
Nilai dasar Nasionalisme : kerja sama
Saya akan mengatur alat praktek kerajinan termasuk tata letak mesin jahit
dengan meminta bantuan peserta didik untuk memindahkan dan mengatur
mesin jahit tersebut. Saya akan mengatur alat sesuai dengan fungsinya
masing-masing agar peserta didik ketika akan menggunakannya dapat
menemukannya dan mengembalikan setelah memakainya dengan mudah.

 Tahapan 4 : Mengatur tata letak alat praktek rekayasa dibagian


belakang sebelah kanan ruangan
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Nilai dasar Nasionalisme : Kerjasama
Saya akan mengatur alat praktek rekayasa di bagian belakang dengan
maksud menghemat pemakaian ruangan praktek prakarya serta terlihat
rapi. Saya akan meminta bantuan peserta didik untuk mengatur alat sesuai
dengan fungsinya masing-masing agar peserta didik ketika akan

35
menggunakannya dapat menemukannya dengan mudah dan dapat
mengembalikannya ketempatnya semula

 Tahapan 5 : Mengatur tata letak alat praktek budidaya di sebelah kiri


bagian belakang ruangan
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Nilai dasar Nasionalisme : Kerjasama
Saya akan mengatur alat praktek budidayasebelah kiri di bagian belakang
dengan maksud menghemat pemakaian ruangan praktek prakarya terlihat
rapi. Saya akan meminta bantuan peserta didik untuk mengatur alat sesuai
dengan fungsinya masing-masing agar peserta didik ketika akan
menggunakannya dapat menemukannya dengan mudah dan dapat
mengembalikannya ketempatnya semula

 Tahapan 6 : Mengatur tata letak praktek pengolahan disebelah kiri


letak pintu masuk ke ruangan
Nilai dasar Akuntabilitas : tanggung jawab
Nilai dasar Nasionalisme : kerjasama
Saya akan mengatur alat praktek pengolahan sebelah kiri di dekat pintu
masuk ruangan dengan maksud menghemat pemakaian ruangan praktek
prakarya terlihat rapid an juga terdapat pintu untuk tempat keluarnya asap
kompor. Saya akan meminta bantuan peserta didik untuk mengatur alat
sesuai dengan fungsinya masing-masing agar peserta didik ketika akan
menggunakannya dapat menemukannya dengan mudah dan dapat
mengembalikannya ketempatnya semula

36
2. Kegiatan 2 : Perbaikan mesin – mesin jahit yang rusak
 Tahapan 1 : Mendata terlebih dahulu jumlah mesin – mesin jahit yang
rusak
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Terlebih dahulu saya akan mendata berapa jumlah mesin jahit yang rusak.

 Tahapan 2 : Mengelompokkan mesin-mesin jahit sesuai tingkat


kerusakannya dan menyediakan alat-alat mesin yg perlu diganti
Nilai dasar Akuntabilitas : Jelas
Nilai dasar Nasionalisme : rela berkorban
Saya akan mengelompokkan mesin – mesin jahit tergantung tingkat
kerusakannya. Membedakan mana mesin yang kerusakannya parah dan
mana mesin yang kerusakannya ringan serta memeriksa alat – alat mesi
apakah ada alatnya yang rusak dan perlu diganti, jika ada saya akan
menyediakan alat mesin tersebut dengan biaya sendiri

 Tahapan 3 : Memperbaiki mesin - mesin jahit yang rusak dan


mengganti alat mesin yang tdk bisa lagi terpakai
Nilai dasar akuntabilitas : Tanggung jawab
Nilai dasar Anti Korupsi : Peduli
Saya akan berusaha memperbaiki mesin jahit yang rusak dengan penuh
tanggung jawab dan mengganti alat-alat mesin jahit yang rusak

3. Kegiatan 3 : Pengadaan lahan untuk budidaya tanaman TOGA


 Tahapan 1 : Konsultasi kepada Kepala Sekolah mengenai
kegiatan pengadaan lahan tanaman TOGA
Nilai dasar etika Publik : Sopan Santun
Nilai dasr Akuntabilitas : Jelas

37
Sebelum memulai pengadaan lahan untuk budidaya tanaman toga, saya
terlebih dahulu akan melakukan konsultasi dengan Kepala Sekolah untuk
mendapatkan persetujuan beliau. Saya akan mendatangi ruangan beliau
dengan mengetuk pintu. Setelah dipersilahkan masuk, saya akan masuk
mengucapkan salam dan menunggu dipersilahkan duduk kemudian baru
saya akan duduk. Setelah beliau duduk didepan saya, saya akan
mengucapkan permohonan maaf karena sudah menyita waktunya untuk
menerima kedatangan saya. Kemudian saya akan menyampaikan maksud
dantujuan saya yaitu ingin berkonsultasi dengan beliau mengenai
pengadaan lahan tanaman toga. Setelah mendapat persetujuan dari beliau,
maka saya akan meminta kesediaan beliau untuk menandatangani lembar
persetujuan yang telah saya siapkan sebelumnya. Setelah itu saya akan
meminta arahan dari beliau agar pengadaan lahan budidaya tanaman toga
yang akan saya lakukan menjadi lebih baik. Sebelum meninggalkan
ruangan, saya akan mengucapkan terimakasih atas waktu yang diberikan
dan mengucapkan salam

 Tahapan 2 : Mengecek lahan yang akan digunakan untuk budidaya


tanaman TOGA
Nilai dasar Nasionalisme : Kerjasama
Sebelum memulai kegiatan pengadaan lahan budidaya tanaman toga
terlebih dahulu saya akan mengecek lokasi dan meminta teman2 guru
membantu saya untuk memilih lokasi yang tepat.

 Tahapan 3 : Pembuatan lahan untuk tanaman TOGA


Nilai dasar Anti Korupsi : Peduli
Nilai dasar Akuntabilitas : Bertanggung jawab
Saya akan membuat lahan untuk tanaman toga dengan meminta bantuan
teman-teman guru untuk dibuatkan lahan

38
4. Kegiatan 4 : Pembuatan Kerajinan Tangan dengan Memanfaatkan kain
perca (Pembuatan bros)
 Tahapan 1 : Menyediakan perca kain untuk di olah menjadi
kerajinan tangan
Nilai dasar : Rela berkorban (Nasionalisme)
saya akan mencari dan menyediakan kain perca untuk dipakai oleh
peserta didik dalam membuat hasil karyanya

 Tahapan 2 : Mendampingi peserta didik memilih bahan dan


alat yang telah disediakan
Nilai Dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Nilai Dasar Anti Korupsi : Peduli
Saya akan menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan oleh peserta didik
yang akan membuat bros

 Tahapan 3 : Membimbing peserta didik membuat pola model bros


yang akan dibuat
Nilai Dasar Akuntabilitas : Tanggung Jawab
Nilai Dasar Anti Korupsi : Peduli
Saya akan membantu peserta didik membuat pola dari model bros yang
akan dibuat

 Tahapan 4 : Mendampingi peserta didik menggunting/memotong


bahan sesuai Pola model bros
Nilai Dasar Akuntabilitas : Tanggung Jawab
Nilai Dasar Anti Korupsi : Peduli
Saya akan mengarahkan dan membantu peserta didik yang kesulitan
menggunting/memotong bahan untuk pembuatan bros

39
 Tahapan 5 : Mengarahkan peserta didik pada proses perangkaian
bros
Nilai dasar Akuntabilitas : Tanggung jawab
Nilai dasar anti korupsi : Peduli
Saya mengarahkan dan membantu peserta didik dalam merangkai bros
agar terlihat cantik dan menarik

40
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. PELAKSANAAN
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 10 Juni 2019 sampai
dengan 13 Juli 2019

B. HASIL KEGIATAN
Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah disetujui, ada empat
kegiatan yang akan dilaksanakan diantaranya:
1). Kegiatan 1
a. Kegiatan : Perbaikan ruangan dan Penataan kembali ruang praktek
prakarya
b. Tahapan Kegiatan :
1. Melakukan konsultasi kepada mentor mengenai kegiatan
perbaikan dan penataan ruang praktek.
Pada tanggal 10 Juni 2019, saya melakukan konsultasi dengan
pimpinan (Kepala Sekolah) yang bertujuan untuk menyampaikan dan
meminta izin serta meminta petunjuk dan saran tentang rancangan
kegiatan yang akan saya laksanakan pada Sekolah SMP Negeri 1
Ma’rang, khususnya pada pemanfaatan kembali ruang praktek
prakarya. Saya masuk ke ruang kepala sekolah dengan terlebih dahulu
mengetuk pintu, setelah dipersilahkan masuk, saya berjalan masuk ke
ruang Kepala sekolah, mengucapkan salam kemudian duduk. Setelah
itu saya berbicara dengan Sopan dan Santun (Etika Publik) ketika
bertemu dan bertatap muka secara langsung kepada Kepala Sekolah
(Etika Publik)dan menyampaikan secara Jelas (Akuntabilitas) maksud
dan tujuan kedatangan saya. saya menjelaskan kepada beliau tentang
aktualisasi yang akan saya lakukan disekolah. Saya menyampaikan

41
kegiatan apa saja yang akan saya lakukan ke depannya nanti, setelah
itu saya menyerahkan lembar persetujuan kepada bapak kepala
sekolah untuk dilihat dan ditanda tangani sebagai tanda persetujuan
untuk melakukan aktualisasi disekolah.
 Output : 1. Mendapat penjelasan dan kejelasan serta saran dari
mentor
2. Lembar Persetujuan Kegiatan
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Sopan santun sebagai nilai dasar dari Etika Publik
tidak dilakukan pada saat berkonsultasi dengan bapak Kepala
Sekolah yang juga merupakan mentor saya, tentu saja tidak
akan memberikan respon yang baik atas rencana kegiatan yang
akan saya aktualisasikan di sekolah.
2. Jika nilai Kejelasan sebagai nilai dasar dari Akuntabilitas
tidak diterapkan pada saat menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan saya kepada Kepala Sekolah maka saya mungkin
akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktualisasi saya
disekolah karena tidak mendapatkan pengarahan yang baik dan
jelas dari Kepala Sekolah

 Dokumentasi Kegiatan

42
Gambar 1.1 Melakukan konsultasi kepada mentor (Kepala
Sekolah)mengenai kegiatan aktualisasi disekolah

Gambar 1.2. Catatan Saran dari Bapak Kepala Sekolah


mengenai kegiatan Aktualisasi yang akan dilaksanakan di
sekolah

43
Gambar 1.3. Lembar Persetujuan Kegiatan

2. Membersihkan dan Menata kembali ruang praktek prakarya


Pada tanggal 12 juni 2019 sampai tanggal 16 juni 2019 saya mengajak
beberapa peserta didik untuk membantu saya membersihkan ruang
praktek prakarya. Saya dan beberapa peserta didik Bekerja sama
(Nasionalisme) mulai membersihkan ruang praktek prakarya. Saya
memberikan arahan kepada peserta didik untuk terlebih dahulu
mengeluarkan mesin – mesin jahit yang ada digudang beserta 2 lemari
yang masih bisa dipakai untuk menyimpan alat – alat menjahit seperti
benang, pentul, jarum benang obras dll. Setelah mengeluarkan mesin –
mesin jahit yang tidak terpakai dari gudang dan lemari saya kemudian
meminta siswa dengan Sopan dan Ramah untuk mengangkat barang-
barang yang ada di ruang praktek prakarya untuk dimasukkan dan
disusun ke dalam gudang kecil. Kemudian saya dan peserta didik mulai
membersihkan ruang prakarya dengan menggunakan sapu, sapu lidi,

44
kemoceng dll. Saya melakukan dengan penuh rasa Tanggung jawab
(Akuntabilitas).
• Output : Ruang praktek prakarya menjadi bersih dan tertata rapi
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerja sama sebagai nilai dasar dari Nasionalisme tidak
saya lakukan pada tahapan kegiatan ini maka saya tidak akan bisa
membenahi dan membersihkan ruang praktek prakarya karena
banyaknya barang-barang yang akan diangkat yang membutuhkan
tenaga dari beberapa orang.
2. Jika nilai Tanggung Jawab sebagai nilai dasar dari Akuntabilitas
tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka ruang praktek prakarya
tidak akan berfungsi untuk selamanya dan akan dijadikan sebagai
gudang penyimpanan barang secara terus menerus.
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.4. Membersihkan ruang praktek prakarya

45
Gambar 1.5. Proses pengecatan ruang praktek prakarya

Gambar 1.6. Ruang Praktek Prakarya Yang bersih

46
3. Mengatur tata letak alat praktek kerajinan didepan sebelah kanan
ruangan
Pada hari senin 17 juni 2019 saya mengajak beberapa peserta didik
untuk membantu saya menata alat- alat kerajinan dan hasil karya
kerajinan tangan peserta didik. Saya dan beberapa peserta didik Bekerja
Sama (Nasionalisme) membungkus meja yang akan digunakan untuk
menata hasil karya kerajinan tangan peserta didik dengan kain agar
terlihat rapi. Saya juga bersama peserta didik mengangkat mesin- mesin
jahit yang sudah dibersihkan agar di atur sedemikian rupa agar terlihar
berjejer rapi dan mengatur hasil karya kerajinan tangan peserta didik di
atas meja. Saya melakukannya denga penuh rasa Tanggung Jawab
(Akuntabilitas)
• Output : Alat praktek kerajinan tertata rapi
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama (Nasionalisme) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka saya tidak bisa mengatur alat-alat kerajinan
denngan baik utamanya pada mesin – mesin jahit yang akan di
angkat dan disusun yang membutuhkan kerjasama dari dua orang
untuk memindahkannnya ke tempat yang di inginkan
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka alat – alat praktek kerajinan tidak akan
tersusun rapi dan hasil karya kerajinan siswa tidak akan terpelihara
dengan baik.

47
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.7. mengangkat dan mengatur mesin – mesin jahit

Gambar 1.8. Alat – alat praktek kerajinan dan hasil karya praktek
kerajinan peserta didik tertata rapi

48
4. Mengatur tata letak alat praktek rekayasa di bagian belakang
sebelah kanan ruangan
Pada hari senin 19 juni 2019 saya juga dibantu oleh peserta didik
mengangkat meja yang akan digunakan sebagai tempat untuk menata
hasil praktek rekayasa peserta didik. Saya dan beberapa peserta didik
Bekerja sama (Nasionalisme) mengangkat dan menyusun meja agar
terlihat rapi. Saya melakukannya dengan rasa penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas)
 Output : Alat praktek rekayasa tertata rapi
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama (Nasionalisme) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka saya tidak bisa mengatur alat-alat praktek
rekayasa dengan baik dan juga penataan meja yang ingin dipakai
untuk menyimpan hasil karya peserta didik.
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka alat – alat praktek rekayasa tidak akan
tersusun rapi dan hasil karya dari praktek rekayasa siswa tidak
akan terpelihara dengan baik
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.9. Alat-alat Praktek Rekayasa

49
5. Mengatur tata letak alat praktek budidaya disebelah kiri bagian
belakang ruangan
Pada tanggal 20 juni 2019 saya dibantu oleh peserta didik mengangkat
dan mengatur meja yang akan digunakan sebagai tempat penyimpanan
alat yg dipakai untuk praktek budidaya. Saya dan beberapa peserta didik
Bekerja sama (Nasionalisme) mengangkat dan mengatur meja agar
terlihat rapi dan meminta peserta didik mengatur alat praktek sesuai
fungsinya masing – masing agar peserta didik ketika akan menggunakan
alat praktek budidaya dapat menemukannya dengan mudah dan dapat
menegmbalikannya ketempatnya semula. Saya melakukannya dengan
penuh rasa Tanggung jawab (Akuntabilitas)
 Output : Alat praktek budidaya tertata rapi
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama (Nasionalisme) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka saya tidak bisa mengatur alat-alat praktek
budidaya dengan baik.
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka alat – alat praktek budidaya tidak akan
tersusun rapi.

50
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.10. Mengatur meja untuk menyimpan alat –alat


praktek budidaya

Gambar 1.11. Alat - alat praktek Budidaya

6. Mengatur tata letak alat praktek pengolahan disebelah kiri ruangan


Pada tanggal 21 juni 2019 sampai 23 juni 2019 Saya dan beberapa
peserta didik Bekerja sama (Nasionalisme) membungkus meja yang
akan digunakan untuk menata alat praktek pengolahan dengan kain agar
terlihat rapi. Saya dan beberapa peserta didik Bekerja sama
(Nasionalisme) mengangkat dan mengatur alat-alat praktek pengolahan

51
seperti kompor gas, panci, wajan, baskom dll. Saya melakukannya
dengan penuh rasa Tanggung jawab (Akuntabilitas)
 Output : Alat – alat Praktek Pengolahan tertata rapi
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama (Nasionalisme) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka saya tidak bisa mengatur alat-alat praktek
pengolahan dengan baik dan juga penataan meja yang ingin
dipakai untuk mengolah bahan makanan tidak bisa digunakan.
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka alat – alat praktek pengolahan tidak akan
tersusun rapi.
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.12. Alat – alat praktek pengolahan Tertata rapi di atas meja

c. Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan : Melakukan Perbaikan dan Penataan


kembali ruang praktek prakarya bertujuan agar peserta didik memiliki wadah
atau tempat praktik pada saat pembelajaran prakarya sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih efektif serta tercapainya tujuan pembelajaran dan
peserta didik tidak lagi membawa pulang tugasnya kerumah akan tetapi bisa

52
di simpan diruang praktek. Hal ini sangat berkaitan dengan mata pelatihan
Pelayanan Publik
d. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi : Dengan melakukan kegiatan mengenai
pemanfaatan kembali ruang prakarya akan mewujudkan misi organisasi yang
ke 4 yaitu : Menciptakan sekolah yang bernuansa religious, nyaman,
sehat, bersih dan indah
e. Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini terkait dengan nilai- nilai organisasi
yaitu merupakan suatu tindakan Kreatif karena merupakan ide dan gagasan
untuk memanfaatkan kembali ruang praktek prakarya yang sudah lama
dijadikan tempat penyimpanan barang (Gudang).

2). Kegiatan 2

a. Kegiatan : Perbaikan Mesin – Mesin Jahit Yang Rusak


b. Tahapan Kegiatan
1. Mendata terlebih dahulu jumlah mesin – mesin jahit yang rusak
Pada tanggal 24 juni 2019 saya mendata berapa jumlah mesin-mesin
jahit yang rusak dan berapa jumlah mesin yang masih bagus terpakai.
Saya melakukan pendataan jumlah mesin jahit yang rusak dengan
penuh rasa Tanggung Jawab (Akuntabilitas)
 Output : Dapat dilihat dan dihitung berapa jumlah mesin yang perlu
diperbaiki
 Analisis Dampak
Jika nilai Tanggung jawab sebagai nilai dasar dari Akuntabilitas
tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka saya tidak akan tahu
berapa jumlah mesin jahit yang rusak dan berapa yag masih bisa
terpakai.

53
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.1 mendata jumlah mesin jahit yang rusak

2. Mengelompokkan mesin – mesin jahit sesuai tingkat kerusakannya


Pada tanggal 25 juni 2019 saya mengelompokkan mesin – mesin jahit
berdasarkan tingkat kerusakannya. Saya memeriksa dengan Jelas
(Akuntabilitas) seberapa besar kerusakan yang ada pada mesin jahit
dan Bertanggung Jawab (Akuntabilitas) penuh untuk
memperbaikinya dan Rela Berkorban (Nasionalisme) membelikan
alat – alat mesin yang baru apabila ada yang perlu diganti
 Output : dapat diketahui seberapa besar kerusakan mesin – mesin
jahit dan bagaimana penanganannya
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kejelasan yang merupakan nilai dasar dari
Akuntabilitas tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka saya
tidak dapat mengetahui seberapa besar kerusakan mesin jahit
dan berapa jumlah mesin yang rusak ringan dan rusak parah
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya
terapkan pada kegiatan ini maka mesin – mesi jahit tidak akan
bisa berfungsi lagi sebagai mana mestinya

54
3. Jika nilai Rela berkorban yang merupakan nilai dasar dari
Nasionalisme tidak saya lakukan pada kegiatan ini maka mesin
– mesin jahit tidak akan bisa terpakai karena ada alatnya yang
rusak yang seharusnya diganti dengan yang baru
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.2 Kelompok mesin jahit yang rusak ringan

Gambar 2.3 kelompok mesin jahit yang rusak parah

55
3. Memperbaiki mesin – mesin jahit yang rusak dan mengganti alat
mesin yang tidak bisa lagi terpakai
Pada tanggal 26 juni 2019 sampai 30 juni 2019 saya mulai
memperbaiki mesin- mesin jahit yang rusak. Saya mulai
mempersiapkan alat – alat yang digunakan untuk membongkar mesin
jahit seperti obeng, tang, palu, lap kain, minyak mesin dll. Setelah itu
saya Bekerja Keras (Anti Korupsi) mulai membongkar mesin dan
memeriksa apakah ada alatnya yang perlu diganti dan jika ada alat yang
perlu diganti, saya kemudian Rela Berkorban (Nasionalisme)
menggantinya dengan alat mesin yang baru. Saya melakukan kegiatan
ini dengan penuh rasa Tanggung Jawab (Nasionalisme) dan berharap
semua mesin jahit yang rusak bisa dipakai kembali sebagaimana
mestinya.
 Output : mesin – mesin jahit yang sudah diperbaiki dapat digunakan
kembali sebagaimana mestinya
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerja Keras (Anti Korupsi) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka saya tidak akan tahu dimana letak
kerusakan pada mesin jahit dan juga saya tidak akan tahu alat-
alat mesin apa yang perlu diganti
2. Jika nilai Rela Berkorban (Nasionalisme) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka mesin – mesin jahit yang rusak tidak
bisa terpakai dan tidak akan diganti alatnya yang rusak dengan
alat yang baru
3. Jika nilai Tanggung Jawab (Nasionalisme) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka mesin jahit tidak akan terpelihara
dengan baik dan tidak bisa lagi difungsikan sebagaimana
mestinya

56
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.4. Memperbaiki mesin jahit

Gambar 2.5 Alat mesin yang lama dan rusak

Gambar 2.6. Alat mesin yang baru

57
c. Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan : Melakukan Perbaikan mesin – mesin
jahit yang rusak sangat berkaitan dengan Pelayanan Publik karena untuk
meningkatkan efektifitas pada proses pembelajaran
d. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi : Dengan melakukan kegiatan
memperbaiki mesin – mesin jahit yang rusak akan mewujudkan misi
organisasi yang ke 4 yaitu Menciptakan sekolah yang bernuansa
religious, nyaman. Sehat, bersih dan indah
e. Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini terkait dengan nilai- nilai
organisasi yaitu merupakan suatu tindakan Kreatif karena merupakan ide
dan gagasan untuk memperbaiki kembali mesin jahit yang rusak

3). Kegiatan 3
a. Kegiatan : Persiapan lahan untuk budidaya tanaman TOGA
b. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi kepada kepala sekolah mengenai kegiatan
persiapan lahan untuk budidaya tanaman
Pada tanggal 3 Juli 2019, saya melakukan konsultasi dengan pimpinan
(Kepala Sekolah) yang bertujuan untuk menyampaikan dan meminta izin
serta meminta petunjuk dan saran tentang rancangan kegiatan persiapan
lahan untuk budidaya tanaman. Saya masuk ke ruang kepala sekolah
dengan terlebih dahulu mengetuk pintu, setelah dipersilahkan masuk,
saya berjalan masuk ke ruang Kepala sekolah kemudian duduk. Setelah
itu saya berbicara dengan Sopan dan Santun ketika melakukan
wawancara dengan bertemu dan bertatap muka secara langsung kepada
Kepala Sekolah (Etika Publik)dan menyampaikan secara Jelas
(Akuntabilitas) maksud dan tujuan kedatangan saya
 Output : Mendapat penjelasan dan kejelasan serta saran dari kepala
sekolah sekaligus mentor
 Analisis Dampak

58
1. Jika nilai Sopan santun sebagai nilai dasar dari Etika Publik
tidak dilakukan pada saat berkonsultasi dengan bapak Kepala
Sekolah yang juga merupakan mentor saya, tentu saja tidak akan
memberikan respon yang baik atas rencana persiapan lahan
budidaya tanaman yang akan saya lakukan disekolah.
2. Jika nilai Kejelasan sebagai nilai dasar dari Akuntabilitas tidak
diterapkan pada saat menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan saya kepada Kepala Sekolah maka saya mungkin akan
mengalami kesulitan dalam menentukan lahan yang akan saya
siapkan untuk budidaya tanaman disekolah karena tidak
mendapatkan pengarahan yang baik dan jelas dari Kepala Sekolah

 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3.1 Konsultasi dengan Kepala Sekolah mengenai


Persiapan lahan budidaya tanaman Toga

59
Gambar 3.2. Catatan Saran dari Bapak Kepala Sekolah

2. Mengecek lahan yang akan digunakan untuk budidaya tanaman


TOGA
Pada tanggal 4 juli 2019 saya meminta bantuan teman – teman guru
untuk membantu saya menentukan lahan yang tepat untuk dijadikan
lahan budidaya tanaman toga. Sebelum memulai kegiatan pembuatan
lahan terlebih dahulu saya bersama teman – teman guru Bekerja sama
(Nasionalisme) mengecek lahan dan membantu saya menentukan lahan
mana yang tepat untuk dibuat sebagai lahan budidaya tanaman toga
 Output : adanya lahan yang bisa digunakan untuk budidaya tanaman
toga
 Analisis Dampak
Jika nilai Kerja Sama sebagai nilai dasar dari Nasionalisme tidak
saya lakukan pada kegiatan ini maka akan terjadi miskomunikasi
antara saya dan rekan – rekan guru sehingga kegiatan ini tidak akan
berjalan dengan lancar.

60
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3.3. Penentuan lahan Budidaya tanaman toga


bersama dengan rekan-rekan guru

3. Pembuatan lahan untuk budidaya tanaman TOGA


Pada tanggal 4 Juli 2019 saya meminta bantuan kepada peserta didik
agar mau bekerja sama membantu saya membuat lahan budidaya
tanaman toga. Sebelum memulai membuat lahan terlebih dahulu saya
menyiapkan alat yang dipakai untuk membuat lahan seperti cangkul,
parang dll yang dibutuhkan. Setelah semua alatnya tersedia saya Bekerja
sama (Nasionalisme) dengan peserta didik mulai membuat lahan.
Sebagai guru mata pelajaran prakarya saya Bertanggung jawab
(Akuntabilitas) penuh untuk menyediakan lahan tersebut. Saya Bekerja
keras (Anti Korupsi) supaya lahan ini bisa dipakai nantinya untuk
mengajarkan kepada peserta didik bagaimana cara membudidayakan
tanaman.
 Output : Kegiatan budidaya tanaman bisa teraktualisasikan dengan
baik dengan adanya lahan yang tersedia

61
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerjasama sebagai nilai dasar dari Nasionalisme tidak
saya terapkan pada kegiatan ini maka saya akan mengalami
kesulitan dalam pembuatan lahan karena sangat memerlukan
kerjasama terutama pada saat mencangkul lahan.
2. Jika nilai Tanggung Jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka tidak akan ada lahan yang tersedia untuk
budidaya tanaman dan peserta didik tdk bisa mengembangkan
pengetahuannya tentang cara merawat tanaman.
3. Jika nilai Kerja Keras sebagai nilai dasar dari Anti Korupsi tidak
saya lakukan pada kegiatan ini maka pembuatan lahan untuk
budidaya tanaman akan memakan waktu yang cukup lama.

 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 3.4. Pembuatan Lahan budidaya tanaman toga

62
Gambar 3.5. Lahan yang sudah dibuat

c. Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan : Melakukan kegiatan persiapan lahan


untuk budidaya tanaman toga sangat berkaitan dengan Pelayanan Publik
karena dapat digunakan sebagai media untuk lahan praktek peserta didik
untuk budidaya tanaman toga

d. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi : Dengan melakukan kegiatan


persiapan lahan untuk budidaya tanaman akan mewujudkan misi organisasi
yang ke 4 yaitu Menciptakan sekolah yang bernuansa religius, nyaman,
sehat, bersih dan indah

e. Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini terkait dengan nilai- nilai


organisasi yaitu merupakan suatu tindakan Kreatif dan Maju karena
merupakan ide dan gagasan membuat lahan budidaya serta rasa ingin maju
demi kelancaran praktek siswa yang berhubungan dengan pengetahuan
siswa akan cara membudidayakan tanaman.

63
4). Kegiatan 4
a. Kegiatan : Pembuatan kerajinan tangan dari perca kain (Pembuatan
Bros)
b. Tahapan kegiatan
1. Menyediakan perca kain untuk diolah menjadi kerajinan tangan
Pada tanggal 4 juli 2019 saya menyediakan perca kain yang akan dibuat
kerajinan tangan. Sebelumnya saya Bekerja keras (Anti Korupsi)
menghubungi teman-teman saya yang penjahit supaya mau
memberikan saya perca kainnya yang sudah tidak terpakai lagi dan juga
merupakan Tanggung jawab (Akuntabilitas) saya untuk mencari
bahan praktek kerajinan tangan.
 Output : Kegiatan pemanfaatan kain perca dapat berjalan lancar
dengan tersedianya bahan yang akan digunakan
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Kerja keras sebagai nilai dasar dari Anti korupsi
tidak saya lakukan pada kegiatan ini maka saya tidak akan
mendapatkan perca kain yang akan digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan kerajinan tangan (Pembuatan bros)
2. Jika nilai Tanggung Jawab yang merupakan nilai dasar dari
Akuntabilitas tidak saya terapkan dalam kegiatan ini maka
penyediaan kain perca mungkin tidak banyak dan pelaksanaan
kegiatan akan terhambat karena kurangnya bahan dasar yang
tersedia.

64
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.1 Penyediaan perca kain

2. Mendampingi peserta didik memilih bahan dan alat yang telah


disediakan
Pada tanggal 6 juli 2019 saya mendampingi peserta didik memilih
perca kain yang bagus dijadikan sebagai bros. Sebelum membuat bros
saya terlebih dahulu mendampingi peserta didik memilih bahan yang
sesuai untuk dijadikan bros. saya Bertanggung jawab (Akuntabilitas)
akan keberhasilan mereka dalam memilih bahan yang akan digunakan.
Bahan yang terlalu tebal tidak baik dijadikan bros karena akan
menghasilkan bros yang menggumpal ditengahnya, sebaliknya bahan
yang terlalu tipis juga tidak baik karena bagian belakangnya akan
transparan dan menjadikan bros kurang rapi hasilnya. Saya Peduli
(Anti korupsi) dengan semua peserta didik yang ikut kegiatan ini tanpa
membeda-bedakan antara yang satu dengan yang laiinya
 Output : Peserta didik dapat mengetahui bahwa jenis kain yang
bagaimana yang bagus dibuat menjadi bros

65
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Tanggung jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka peserta didik tidak dapat memilih jenis
perca kain yang cocok untuk dijadikan bros.
2. Jika nilai Peduli (Anti korupsi) tidak saya lakukan pada
kegiatan ini maka peserta didik akan merasa tidak bersemangat
dan merasa di abaikan.
 Dokumentasi kegiatan

Gambar 4.2. Mendampingi Peserta didik memilih perca kain

66
3. Membimbing peserta didik membuat pola dari bros yang akan di
buat
Pada tanggal 6 juli 2019 saya membimbing peserta didik membuat pola
bros yang akan dibuat. Sebelum saya menyuruh siswa untuk mulai
membuat bros terlebih dahulu saya membimbing peserta didik untuk
membuat pola dari bros yang akan dibuat, ini juga merupakan bentuk
Tanggung jawab (Akuntabilitas)saya dan kepedulian (Anti korupsi)
saya akan suksesnya kegiatan ini.
 Output : Desain model/pola bros
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Tanggung jawab yang merupakan nilai dasar dari
Akuntabilitas tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka
peserta didik tidak dapat membuat bros dengan pola yang benar
2. Jika nilai Peduli yang merupakan nilai dasar dari Anti korupsi
tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka siswa akan merasa
terabaikan dan kegiatan tidak akan berjalan lancar.
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.3. Membimbing Peserta didik membuat pola bros

67
4. Mendampingi peserta didik menggunting/memotong bahan sesuai
pola
Pada tanggal 6 Juli 2019 saya mendampingi dan mengajar peserta didik
menggunting / memotong bahan sesuai pola. Sebelum saya melangkah
ke proses perangkaian bros terlebih dahulu saya akan mendampingi
peserta didik untuk belajar menggunting sendiri sesuai pola bahan yang
telah mereka pilih. Saya akan bertanggung jawab (Akuntabilitas)
sampai semuanya selesai menggunting bahan, ini juga merupakan sikap
Kepedulian (Anti Korupsi) saya terhadap peserta didik yang ikut
dalam kegiatan ini supaya tidak ada yang ketinggalan dalam proses
kegiatan.
 Output : Bahan yang telah dipotong / digunting
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Tanggung jawab (Akuntabilitas) tidak saya terapkan
pada kegiatan ini maka peserta didik akan salah dalam proses
pemotongan / pengguntingan bahan dan akan mempengaruhi
bentuk bros yang nantinya akan dibuat. Peserta didik juga akan
boros dalam pemakaian bahan apabila tidak dibimbing dengan
benar
2. Jika nilai Kepedulian yang merupakan nilai dasar dari Anti
Korupsi tidak saya terapkan dalam kegiatan ini maka akan ada
peserta didik yang ketinggalan dalam menggunting bahan.

68
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.4. Proses menggunting perca kain sesuai pola bros


yang telah dibuat

5. Mengarahkan peserta didik pada proses perangkaian bros


Pada tanggal 6 juli 2019 saya mengarahkan peserta didik untuk
merangkai bros sesuai pola yang sudah digunting. Setelah semua
peserta didik selesai menggunting bahan sesuai pola saya bertanggung
jawab (Akuntabilitas) mengarahkan mereka untuk merangkai bros
yang akan dibuat sesuai model yang sudah ditentukan sebelumnya.
Saya memriksa satu persatu apakah mereka betul – betul sdh mengerti
cara merangkai bros, ini merupakan wujud dari sikap kepedulian (Anti
Korupsi) saya terhadap mereka karena jangan sampai ada yang kurang
paham dalam setiap proses pembuatan bros
 Output : bros yang telah dirangkai

69
 Analisis Dampak
1. Jika nilai Tanggung Jawab sebagai nilai dasar dari
Akuntabilitas tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka
peserta didik tidak bisa merangkai bros dengan baik dan benar.
2. Jika nilai Kepedulian sebagai nilai dasar dari Anti korupsi
tidak saya terapkan pada kegiatan ini maka peserta didik akan
merasa terabaikan dan kemungkinan proses kegiatan tidak
berjalan dengan lancer
 Dokumentasi Kegiatan

Gambar 4.5. Hasil Bros akhir yang sudah dirangkai

Gambar 4.6. foto bersama peserta didik dengan memegang


hasil karyanya masing- masing.

70
c. Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan : Melakukan kegiatan pemanfaatan
kain perca dalam pembuatan bros, dalam hal ini kita memanfaatkan sisa
kain yang tak terpakai lagi menjadi sesuatu yang lebih berguna. Hal ini
sangat berkaitan dengan Pelayanan Publik karena memberi pengetahuan
kepada peserta didik yang dapat pula mereka terapkan nantinya.
d. Konstribusi Visi dan Misi Organisasi : Dengan melakukan kegiatan
pemanfaatan kain perca akan mewujudkan misi organisasi yang ke 1 yaitu
Melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dengan mempertimbangkan aspek pencegahan
perusakan lingkungan
e. Penguatan Nilai Organisasi : Kegiatan ini terkait dengan nilai- nilai
organisasi yaitu merupakan suatu tindakan Kreatif karena merupakan ide
dan gagasan bagaimana cara memanfaatkan barang – barang yang tidak
terpakai lagi menjadi suatu hasil karya yang memiliki nilai.

71
C. Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Habituasi
1. MATRIKS HABITUASI
Pada dasarnya semua nilai – nilai yang tercakup dalam nilai ANEKA
harus bisa di aktualisasikan oleh seorang ASN. Namun untuk kegiatan ini,
hanya beberapa nilai yang mampu dilaksanakan yang terkait dengan
rancangan aktualisasi yang telah saya buat. Berikut ini adalah matriks tentang
nilai – nilai yang sering dilakukan atau menjadi habituasi pada kegiatan ini.

Nilai dasar Indikator Nilai Kegiatan I Kegiatan Kegiatan Kegiatan 4 Total


2 3
I II III IV V VI I II III I II III I II III IV V
Akuntabilitas Kejelasan 3
Tanggungjawab 14
Nasionalisme Tanggungjawab
Rela Berkorban 2
Kerjasama 7
Etika Publik Sopan satun 2
Anti Korupsi Kerja keras 3
Peduli 4

Pada tabel matriks habituasi diatas, maka bisa ditarik kesimpulan


bahwa nilai-nilai yang paling sering terulang atau menjadi habituasi yaitu
Tanggung Jawab kemudian Kerjasama, peduli, kerja keras, kejelasan, sopan
santun dan rela berkorban. Untuk lebih jelasnya berikut deskripsi tentang nilai
– nilai yang sering dilakukan atau menjadi habituasi.

2. DESKRIPSI HABITUASI
a. Tanggungjawab (Akuntabilitas)
Tanggung jawab selalu saya lakukan pada saat saya melakukan suatu
kegiatan. Ini karena sudah tugas saya sebagai pendidik sekaligus sebagai
guru mata pelajaran Prakarya. Saya ingin agar peserta didik dapat

72
meningkatkan kegiatan dan minat belajarnya pada mata pelajaran
prakarya.

b. Kerjasama
Kerjasama sering dilakukan pada saat saya melakukan kegiatan yang
membutuhkan bantuan lebih dari tenaga saya sendiri. Misalnya pada
kegiatan 1 saat saya membenahi dan membersihkan ruang prakarya, saya
membutuhkan bantuan dari peserta didik untuk membantu saya
mengangkat barang – barang yang berat dan juga mengangkat mesin –
mesin jahit untuk dikeluarkan dari gudang. Saya juga meminta bantuan
peserta didik untuk membantu saya mengecat ruangan praktek. Begitupun
pada kegiatan ke 3 saya membutuhkan bantuan dari beberapa orang
peserta didik untuk membantu saya membuat lahan untuk budidaya
tanaman. Saya tidak bisa membuatnya sendiri karena tanahnya harus
dicangkul terlebih dahulu kemudian membuat bedengan tempat menanam
tanaman`
c. Peduli
Sikap peduli harus saya tanamkan dalam diri saya karena kalau saya tidak
memiliki rasa peduli terhadap peserta didik saya maka akan membuat
peserta didik merasa terabaikan terutama pada kegiatan ke 4 yang tidak
akan berjalan lancer bila saya tidak peduli dengan peserta didik.
Pemanfaatan kain perca tidak akan berjalan lancer karena peserta didik
tidak bisa mengerjakan sendiri tanpa bantuan dari saya untuk
mengarahkan mereka dalam pembuatan bros
d. Kerjakeras
Sikap kerja keras harus selalu saya lakukan karena tanpa adanya kerja
keras maka kegiatan aktualisasi saya disekolah tidak akan berjalan lancer
dan akan memakan waktu yang lama karena semua kegiatan berhubungan
dengan kerja fisik

73
e. Kejelasan
Kejelasan harus saya lakukan pada saat saya menyampaikan suatu
informasi kepada kepala sekolah maupun peserta didik. Misalnya ketika
saya menyampaikan kepada kepala sekolah tentang rencana aktualisasi
saya selama kurang lebih 1 bulan, saya harus menyampaikannya secara
jelas mengenai 4 kegiatan yang akan saya lakukan kedepan. Tujuannya
agar saya mendapat penjelasan dan saran yang tepat dari kepala sekolah.
Begitupun waktu saya menyampaikan tentang kegiatan ke 3 saya yaitu
persiapan lahan untuk budidaya tanaman toga. Saya harus menyampaikan
dengan jelas dan meminta petunjuk untuk lokasi lahan yang tepat.

f. Sopan santun
Sikap sopan dan santun harus selalu saya lakukan setiap saya memasuki
ruangan kepala sekolah untuk meminta saran dan penjelasan mengenai
kegiatan aktualisasi saya disekolah.

g. Rela berkorban
Rela berkorban sering saya lakukan ketika saya melaksanakan kegiatan
yang membutuhkan pengeluaran biaya. Misalnya perbaikan mesin – mesin
jahit yang rusak, saya harus membelikan alat mesin yang baru jika ada
yang perlu diganti begitupun dengan kegiatan pemanfaatan kain perca
yang memerlukan alat dan bahan yang harus dibeli yang menggunakan
biaya pribadi.

74
BAB V
PENUTUP

A. KENDALA DAN STRATEGI DALAM PELAKSANAAN


AKTUALISASI
Adapun kendala yang saya temukan pada saat pelaksanaan aktualisasi
yaitu waktu pelaksanaan kegiatan disekolah sangat terbatas. Mengingat
kegiatan proses belajar mengajar tinggal 2 minggu lagi dan itupun langsung
memasuki ujian akhir semester. Selain itu saya juga harus focus untuk
menginput nilai ujian akhir peserta didik untuk kemudian diserahkan ke wali
kelas untuk di input ke rapor peserta didik. Mengingat peserta didik sementara
mengikuti ujian akhir semester, saya jadi kewalahan untuk membersihkan
ruangan praktek karena tidak bisa meminta bantuan dari peserta didik untuk
dibantu mengangkat peralatan yang tidak terpakai. Dan pada kegiatan ke 4
saya juga mengalami kendala karena waktu pelaksanaannya sudah memasuki
waktu libur sekolah sedangkan yang ingin saya bimbing untuk kegiatan
pemanfaatan kain perca adalah peserta didik itu sendiri.
Namun hal ini dapat diatasi setelah berkonsultasi dengan Kepala
Sekolah. Pelaksanaan kegiatan 1 sampai kegiatan 4 saya ambil waktu di sore
hari dengan dibantu oleh peserta didik, dengan demikian tidak akan
mengganggu proses berjalannya ujian akhir semester. Dan pada kegiatan ke 4
sebelum waktu libur tiba, saya sudah berkordinir dengan salah satu peserta
didik yang saya prcayakan untuk menyampaikan ke teman-temannya agar
bersedia datang pada waktu libur untuk belajar membuat bros dari perca kain.

B. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang telah di rancang
terdiri dari 4 kegiatan yang telah dilaksanakan pada UPT SMP Negeri 1
Ma’rang selama kurang lebih satu bulan dengan menerapkan nilai – nilai

75
dasar profesi PNS yakni ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Berdasarkan kegiatan yang dilakukan
sebagai wujud dari pelaksanaan “PENINGKATAN KEGIATAN
BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP MATA PELAJARAN
PRAKARYA DI SMP NEGERI 1 MA’RANG” dapat disimpulkan bahwa
setelah diadakannya kegiatan aktualisasi ini dengan memanfaatkan kembali
ruang praktek prakarya, kegiatan belajar peserta didik mengalami peningkatan
terhadap mata pelajaran prakarya karena disetiap materi pembelajaran akan di
akhiri dengan kegiatan praktek dan siswa tidak lagi belajar diruang kelas akan
tetapi dapat di alihkan ke ruang praktek prakarya.
C. SARAN
Dalam pelaksanaan setiap kegiatan aktualisasi sebaiknya kita selalu
menerapkan nilai – nilai dasar profesi ASN yang biasa disingkat ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) agar tak hanya diketahui tapi juga dipraktekkan dalam kehidupan
sehari – hari untuk menumbuhkan sikap profesionalisme
Selain itu bimbingan oleh coach harus lebih diperdalam sebelum
peserta latsar kembali melaksanakan aktualisasi pada organisasinya masing-
masing agar peserta latsar bisa memahami dengan benar maksud dari kegiatan
aktualisasi
D. RENCANA TINDAK LANJUT

No Kegiatan Tindak Lanjut Waktu Pelaksanaan


1 Penataan Ruang Praktek Mencatat semua alat – Dilaksanakan pada
Prakarya alat praktek prakarya saat masuk sekolah
yang kurang dan
mengajukannya ke
Kepala Sekolah

76
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara.2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara

77

Anda mungkin juga menyukai