NASKAH PUBLIKASI
1
SITI KHOLIFAH
20141050051
PROGRAM PASCASARJANA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Naskah Publikasi
Oleh:
2
SITI KHOLIFAH
NIM 20141050051
Penguji:
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
3
HAMBATAN LULUSAN NERS DALAM MENGHADAPI
UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA
ABSTRAK
Latar belakang: Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh lulusan ners menjadi salah satu upaya
institusi pendidikan dan lulusan ners untuk mengevaluasi rendahnya hasil persentase kelulusan ners pada
Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan lulusan
ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember dalam menghadapi UKNI.
Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
melibatkan 6 orang lulusan ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember yang
dinyatakan tidak lulus UKNI. Data diperoleh melalui focus group discussion yang dilakukan hanya sekali
selama 90 menit, data kemudian dianalisis dengan menggunakan constant comparative method.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan lulusan ners dalam menghadapi UKNI terdiri dari
waktu pelaksanaan UKNI yang tidak tepat, tidak fokus belajar, kebingungan, kecemasan,
ketidakadekuatan pengetahuan tentang UKNI, keragu-raguan dalam menjawab, layar komputer yang
terlalu terang dan adanya perangkat komputer yang bermasalah.
Kesimpulan: Adanya hambatan pada tahap persiapan dan pelaksanaan UKNI menjadi faktor yang
mempengaruhi keberhasilan lulusan ners dalam UKNI.
ABSTRACT
Background: Identifying the barriers faced by graduate nurses become one of the efforts of educational
institutions and graduate nurses to evaluate the results of the low passing rate on Indonesian Nurses
Competency Test (INCT). This study aims to analyze barriers of graduated nursesfrom Faculty of Health
Sciences, University of Muhammadiyah Jember to face INCT.
Methods: The method used is descriptive method with qualitative approach that involves 6 people
graduate nurses Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Jember who did not pass
INCT. Data obtained through focus group discussions and then analyzed by constant comparative
method.
Results: The results showed that the barriers of graduated nurses in the face of INCT consists of
theimproper execution time of INCT, unfocused learning process, confusion, anxiety, an inadequate
knowledge of INCT, the hesitation in the answer, the computer screen’s brightness, and an error
computers.
Conclusion: The results indicate that there are obstacles in the preparatory phase and during the
implementation INCT that affect the success rate of graduate nurses in INCT.
4
PENDAHULUAN alumni dalam UKNI. Peserta yang tidak lulus
RISTEKDIKTI (2015) bahwa pada bulan Juli hambatan yang dihadapi guna menjadi dasar
tahun 2014 mencapai 57, 81 %, sedangkan pada perbaikan dalam menghadapi UKNI yang akan
bulan Nopember 2014 persentase mahasiswa yang datang. Berdasarkan hasil wawancara dengan
lulus menurun menjadi 46,2 %. Tahun 2015 lulusan ners yang tidak lulus UKNI bahwa
periode IV persentase kelulusan peserta UKNI ketidaklulusan UKNI bukan karena tidak bisa
mencapai 56%. Data kelulusan uji kompetensi menjawab melainkan salah pengoperasian dari
mahasiswa Ners Fakultas Ilmu Kesehatan computer based test. Data lain yang mereka
Universitas Muhammadiyah Jember menunjukkan ungkapkan adalah tidak adanya informasi terkait
bahwa persentase kelulusan pada uji kompetensi kisi-kisi atau blueprint materi uji kompetensi
gelombang I tahun 2014 sebesar 70,45 %, sehingga hanya secara mandiri mencari contoh-
gelombang II tahun 2014 47 % dan uji contoh soal melalui internet, institusi selama ini
kompetensi gelombang III pada bulan Juni tahun memfasilitasi pendaftaran, sosialisasi jadwal dan
pada ujian kompetensi yang diadakan oleh MTKI segera direspon dengan cepat dan tepat karena
selayaknya menjadi bahan evaluasi institusi apabila tidak direspon dengan cepat dan tepat
pendidikan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas maka akan berdampak terhadap kualitas lulusan
Muhammadiyah Jember. Persentase kelulusan ners juga berdampak pada institusi. Berdasarkan
alumni ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas pemaparan tersebut peneliti tertarik untuk
Muhammadiyah Jember UKNI pada tahun 2014 melakukan penelitian tentang hambatan lulusan
dan 2015 sangat jauh dari target fakultas yaitu ners dalam menghadapi UKNI dengan tujuan
Mengidentifikasi hambatan merupakan salah yang dihadapi oleh lulusan ners Fakultas Ilmu
satu upaya evaluasi tingginya angka kegagalan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember.
5
METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN
metode penelitian deskriptif dengan menggunakan Tabel 1Karakteristik lulusan ners sebagai
partisipan dalam FGD
pendekatan kualitatif. Penelitian ini
Variabel Frekuensi Persen (%)
menitikberatkan pada persiapan menghadapi uji Usia
23 2 33.3
kompetensi lulusan Ners Fakultas Ilmu Kesehatan 24 2 33.3
25 2 33.3
Jenis kelamin
Universitas Muhammadiyah Jember di uji
Laki-laki 5 83.3
Perempuan 1 16.7
kompetensi ners Indonesia. Data diperoleh focus Periode UKNI
Juli 2014 2 33.3
group discussion dengan partisipan. Partisipan dalam Desember 2014 2 33.3
Juni 2015 2 33.3
penelitian ini adalah lulusan Ners Fakultas Ilmu IPK
<3.00 1 16.7
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember >3.00 5 83.3
yang telah mengikuti uji kompetensi dan Berdasarkan tabel 1 rentang usia
dinyatakan tidak lulus sebanyak 6 orang, lulusan ners adalah 23 sampai dengan 25
Lokasi penelitian untuk FGD sesuai dengan tahun, yang sebagian besar adalah laki-laki.
kesepakatan dengan partisipan yaitu di ruang Setiap periode UKNI terdiri dari dua orang
diskusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas partisipan. Sebagian besar IPK akademik
yang digunakan oleh peneliti berdasarkan Dey Analisis makna final dilakukan setelah
(1993) dalam Prihatiningsih (2007), antara lain: data dikumpulkan melalui FGD. Hasil
method, menghubungkan antar kategori (Connecting teori dan mengacu pada hamabatan lulusan
6
Proses pembentukan makna final mahasiswa yang sedang stase akhir profesi
dijabarkan dalam bentuk Bagan. Bagan ini ners. utipan pernyataan tentang hambatan
pembentukan koding makna kemudian “Selain saya tidak fokus karena sedang praktik
bu, soal-soal yang saya pelajari ternyata berbeda
melalui kategorisasi makna dan tahap yang jauh dengan UKNI dan juga pengalaman
klinik…” (P1, P, 23th)
terakhir adalah perumusan makna final.
Hambatan lain yang dirasakan oleh
Koding makna Kategori makna Makna final lulusan ners adalah ketidaktauan tentang
7
“yang pertama mental cemas bu, karena fikes berbeda jadwal dengan teman satu
tidak memfasilitasi kisi-kisi terkait UKNI, kalau
mendapatkan buku c tidak ada hambatan tetapi angkatan, berikut kutipan pernyataannya:
buku yang saya baca itu berbeda jauh dengan
kenyataan soal yang di UKNI” (P6, L, 24th) “Tidak adanya dukungan kelompok bu, saya
ujian tidak bersama teman-teman satu angkatan
Data hasil FGD menunjukkan bahwa bu, jadi jadwal saya bareng dengan kakak tingkat
yang sebelumnya tidak saya kenal, dukungan
salah satu partisipan menyatakan bahwa kelompok tidak ada, jadi berangkat sendiri, di
tempat ujian juga sendiri, tidak ada teman sendiri,
seringnya ragu-ragu saat menjawab soal dan support sistemnya kurang” (P2, L, 25th).
dalam menjawab soal UKNI juga menjadi Pembahasan terkait hambatan yang dirasakan
hambatan dalam UKNI, berikut kutipan oleh lulusan ners dalam menghadapi UKNI
“…baca kasus secara detail kemudian soal baru dan hambatan saat pelaksanaan UKNI.
terakhir jawaban, hehehe, kalau saya ragu,
banyak juga c bu yang saya ragu, kemudian dulu Berdasarkan hasil penelitian tentang hambatan
juga mouse yang saya gunakan juga sempat
trouble, saya…..mousenya bermasalah tiba-tiba yang dihadapi oleh lulusan ners dalam
macet, waktu kurang 30 menit sedangkan soal
saya masih cukup banyak” (P1, P, 23th) mempersiapkan UKNI, adalah tidak fokus dalam
Berdasarkan hasil penelitian bahwa 5 belajar, hal ini disebabkan karena pada saat proses
partisipan menyatakan layar komputer yang persiapan status lulusan ners adalah sebagai
digunakan terlalu terang, berikut adalah mahasiswa yang sedang melaksanakan praktik
kutipan pernyataannya: profesi ners. Hal ini terkait dengan peraturan dari
“Kalau saya, memberi kritikan display komputer panitia UKNI tentang persyaratan akademik
atau layar cahayanya terlalu terang jadinya di
mata panas, mau mengatur sendiri takut trouble peserta UKNI dari panitia pusat mengalami
sistemnya” (P2, L, 25th)
perubahan setiap tahun, sehingga mahasiswa yang
Data lain terkait hambatan yang
masih menjalani pendidikan profesi keperawatan
dihadapi oleh lulusan ners saat proses
dituntut untuk mengikuti proses pendaftaran dan
pelaksanaan UKNI adalah tidak adanya
pelaksanaan UKNI sehingga saat menghadapi
dukungan kelompok sehingga pada saat
UKNI konsentrasi peserta terpecah antara
pelaksanaan UKNI salah satu partisipan
8
kegiatan praktik profesi keperawatan dengan klinik yang kurang menjadi penyebab kegagalan
peraturan tentang syarat mahasiswa yang telah lulusan ners dalam UKNI yang lain adalah
menyelesaikan program pendidikan dari institusi ketidaktahuan tentang konsep UKNI terutama
pendidikan yang memiliki izin operasional tentang kisi-kisi UKNI. Wiles (2015) menyatakan
program studi dari Dirjen Dikti yang masih bahwa ketidakedekuatan pengetahuan lulusan ners
berlaku, Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk menjadi salah satu faktor kegagalan dalam
Program Profesi Ners adalah 2 semester atau NCLEX-RN. Hal ini menunjukkan bahwa
minimal 25 SKS dengan kurikulum 2008 atau pengetahuan tentang kisi-kisi atau blueprint UKNI
minimal 36 SKS dengan kurikulum KBK 2010. sangat penting bagi lulusan ners yang akan
Kondisi inilah yang menjadi hambatan dalam mengikuti UKNI karena kisi-kisi berisi tentang
persiapan menghadapi UKNI dimana lulusan ners ruang lingkup materi yang diujikan dalam UKNI.
pada saat mengikuti UKNI masih berstatus Konsep kisi-kisi yang telah diketahui menjadi
mahasiswa pendidikan profesi ners yang sedang panduan dalam belajar untuk menghadapi UKNI
praktik klinik sehingga menyebabkan lulusan ners sehingga lulusan ners lebih fokus dan tidak perlu
tidak bisa memfokuskan pikiran, tenaga dan waktu menghabiskan waktu untuk mempelajari semua
kompetensi ners Indonesia, selain itu minimnya Hambatan lain yang dialami oleh lulusan ners
pengalaman klinik yang dimiliki oleh lulusan ners adalah kebingungan memilih jawaban yang benar.
dikarenakan rangkaian praktik klinik profesi yang Berdasarkan Wiles (2015) bahwa kebingungan
belum seluruhnya terselesaikan juga menjadi dalam memilih jawaban yang benar menjadi salah
UKNI yang diselenggarakan oleh pemerintah. soal dalam UKNI menggunakan pilihan jawaban
Silvestri (2013) menyatakan bahwa pengalaman yang homogen sehingga semua jawaban akan
9
menjadi kesalahan yang umum dilakukan oleh lulusan ners. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
lulusan ners dalam UKNI. Perlunya pembiasaan lulusan ners sering ragu—ragu dalam menentukan
latihan soal yang sama sehingga kemampuan jawaban, data ini ditunjang dengan penelitian yang
dalam menganalisis dan menjawab soal dengan dilakukan oleh Wiles (2015) bahwa performance yang
cepat dan tepat akan meningkat. buruk saat proses NCLEX-RN menjadi salah satu
UKNI adalah kecemasan. Seorang partisipan Berdasarkan hasil penelitian bahwa hambatan
menyatakan bahwa saat UKNI kecemasan saat pelaksanaan UKNI adalah 5 partisipan
dalam menjawab soal. Lavin (2013) menyebutkan digunakan terlalu terang. Slameto (2010)
bahwa kecemasan berisiko mempengaruhi hasil menyebutkan bahwa kondisi panca indra terutama
perlunya intervensi konseling tes kecemasan dan hasil belajar. Data lain menunjukkan bahwa mouse
pendampingan secara terstruktur terhadap lulusan komputer yang digunakan oleh salah satu
ners untuk menghindari kegagalan di NCLEX- partisipan sempat bermasalah. Masalah teknis pada
RN. Kecemasan merupakan faktor psikologis yang perangkat komputer seharusnya dapat dihindari
mempengaruhi belajar seseorang karena apabila karena sesuai dengan aturan RISTEKDIKTI
seseorang cemas maka kemampuan konsentrasi tahun 2015 bahwa tugas koordinator CBT adalah
akan terganggu. Septiari (2014) menyebutkan pelaksanaan dan pasca) uji di lokasi uji pada aspek
bahwa kemampuan mengendalikan kecemasan penunjang (prasarana dan sarana) dan komponen
mampu mempertahankan keluasan logika untuk pelaksana uji sesuai dengan ketetapan panitia
Menentukan pilihan jawaban hendaknya penyediaan dan kesiapan ruang uji, ruang
dengan penuh percaya diri karena soal yang karantina, komputer workstation, server dan topologi
diberikan sesuai dengan kompetensi seorang jaringan serta sumber daya manusia sesuai dengan
10
criteria atau spesifikasi minimal pelaksanaan CBT dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya
perangkat keras atau hardware merupakan faktor terdapat beberapa intervensi yang dapat
instrumental yang mempengaruhi hasil belajar. meningkatkan hasil NCLEX-RN yaitu dukungan
Perlunya evaluasi kinerja panitia penyelenggara kelompok pada saat NCLEX-RN berlangsung.
Pentingnya dukungan kelompok terhadap individu Carrick, J. A, 2011, Student achievement and
ini dapat mempengaruhi motivasi yang dampaknya NCLEX-RN success: Problems that
adalah prestasi belajar. Menurut Pierce (dalam Kail persist. Nursing Education
and Cavanaug, 2000) dukungan sosial sebagai Perspectives, 32(2), 78-83. Retrieved from
permasalahan dan krisis yang terjadi sehari-hari Attitudinal Change, Nursing Education
dalam kehidupan. Dukungan kelompok yang Perspectives, vol. 32, no. 6, pp. 384-8.
11
Claudette, M. F, 2014, Lived experiences of failure Kail, Robert .V & Cavanaugh. J. C, 2000, Human
nurses. International Journal of Nursing Lavin, J., & Rosario-Sim, M, 2013, Understanding
Education, 6(1), 10-14, Retrieved from the NCLEX: how to increase success on
Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan Prihatiningsih, Titi Savitri, 2007, Strategi Analisis
Djamarah, Syaiful Bahri, 2008, Rahasia Sukses Pendidikan Kedokteran & Profesi
Emory, D.J, 2012, Use of standardized mastery dan Profesi Kesehatan Indonesia, Vol. 2,
Keiser University.
12
Septiari, B. B, 2014, Uji Kompetensi Ners
Yogyakarta.
Jakarta.
S55-58.
13