Anda di halaman 1dari 28

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

(ASN)

“OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI KELAS VI PADA SDN 5


BELIMBING”

OLEH
YAN TANENDRA BAMAGARA, S.Pd.
NIP.198903162019031007
SDN 5 BELIMBING, PUPUAN

PELATIHAN DASAR CPNS GOL. III ANGKATAN XV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BALI
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)


PELATIHAN DASAR GOLONGAN III ANGKATAN XV
PROVINSI BALI

Nama : Yan Tanendra Bamagara, S.Pd.


NIP : 198903162019031007
NDH : 22
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Instansi : SDN 5 Belimbing

JUDUL:

‘OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI KELAS VI PADA SDN 5


BELIMBING

Telah disetujui untuk Seminar Perencanaan Kegiatan Aktualisasi


Pada tanggal: 5 Juli 2019
Bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Bali

MENTOR COACH

I Wayan Sudama, S.Pd. Dra. Ni Ketut Riani, M.Si.


NIP.196206281984081001 NIP.196406031993032010

ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

NAMA : YAN TANENDRA BAMAGARA, S.Pd


NIP/NDH : 19890316 201903 1 007 / 22
JABATAN : GURU KELAS PERTAMA
ISTANSI : SD NEGERI 5 BELIMBING
JUDUL : RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI
PNS DI SD NEGERI 5 BELIMBING KABUPATEN TABANAN

Telah mengikuti Seminar Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali yang dilaksanakan pada tanggal 05 JULI 2019
sebagai persyaratan sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai profesi PNS (off
campus) di SD Negeri 5 Belimbing.

Menyetujui, Denpasar, 05 JULI 2019


Penguji Atasan Langsung/Mentor

I Wayan Sudama, S.Pd.


NIP. NIP. 19620628 198408 1 001

Widyaiswara Pembimbing/Coach

Dra. Ni Ketut Riani, M.Si


NIP. 19640603 199303 2 010

KATA PENGANTAR

3
Om Swastiastu, puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi atas
rahmat-Nya, Perencanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat diselesaikan
tepat waktu. Perencanaan kegiatan aktualisasi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan
kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan XV tahun 2019. Penulis
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Ida Bagus Sedhawa.,SE.,M.Si. selaku Kepala BPSDM.
2. Bapak I Wayan Sudama, S.Pd yang telah bersedia menjadi mentor sekaligus meluangkan
waktu, tenaga, pikiran, serta memberiakan saran, arahan kepada penulis .
3. Ibu Dra. Ni Ketut Riani, M.Si. selaku pembimbing (coach) yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga, pikiran, petunjuk, dan memberi gagasan-gagasan kepada
penulis;
4. Biro SDM Kemenristekdikti dan BPSDM Provinsi Bali yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XV Golongan III Tahun 2019
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
5. Para Widyaiswara yang dengan sabar memberikan pengetahuan selama kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan II tahun 2019;
6. Seluruh panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS yang telah bersabar menyiapkan
perlengkapan dan menjamin kenyamanan kami sebagai peserta.
7. Teman-teman Pelatihan Dasar Dasar CPNS Golongan III Angkatan XV Tabanan, yang
telah banyak memberikan dorongan dan dukungan moril selama Pelatihan Dasar
berlangsung.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa rancangan ini belum sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai kalangan sangat diharapkan
demi penyempurnaan pengalaman penulis lebih lanjut.

DAFTAR ISI

4
Halaman

Kata Pengantar........................................................................................................... i

Lembar Persetujuan................................................................................................... i

Lembar Pengesahan................................................................................................... iii

Daftar Isi.................................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Isu........................................................................................ 2

1.3 Profil Sekolah......................................................................................... 4

1.4 Visi dan Misi Sekolah............................................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori....................................................................................... 5

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Rancangan Aktualisasi........................................................................... 11

BAB IV PENUTUP

3.1 Simpulan................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
5
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam menjalankan roda
pemerintahan.Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah.Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan Pegawai
ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan
memiliki nomor induk pegawai secara nasional.Sedangkan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan Pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai
dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan
Instansi Pemerintah. Adapun Peranan Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana yang
diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 antara lain yaitu: sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa. Untuk itu, diperlukan
sosok ASN yang memiliki integritas dan profesionalisme yang tinggi dimana dalam setiap
tindakannya mencerminkan nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai dasar ASN yang dimaksud
adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi.
Program Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) ini juga
menjadikan CPNS dalam hal ini pendidik memberikan semengat baru dalam inovasi
dalam mendidik siswa, sehingga hasil pembelajaran lebih baik dari sebelumnya. Hal itu
didorong juga dari hasil pembelajaran siswa kelas VI enam yang belum optimal,
mengingat siswa kelas VI akan menghadapi ujian sehingga siswa kelas VI lebih siap
dalam menghadapi ujian. Dengan belum optimalnya pembelajaran kurikulum 2013 ini
dapat dilihat dari perbandingan rata-rata nilai kelas ujian sekolah 2 tahun terakhir yang
sudah menggunakan kurikulum 2013:

Table 1.1 rata-rata nilai ujian sekolah 2018 dan 2019

RATA-RATA NILAI UJIAN SEKOLAH


NO NAMA SEKOLAH TAHUN

2018 2019

1 SDN 5 BELIMBING 60,80 65, 59

Dari tabel diatas terilihat hasil yang diharapkan berlum tercapai, dimana target yang ingin
dicapai nilai minimal sekolah yang ditetapkan adalah 68. Maka dari itu diperlukan perbaikan
dengan mengoptimalkan pembelajaran kurikulum 2013 dengan jalan penggunaam model
pebelajaran yang sesuai guna mendukung kurikulum 2013.

6
1.2 Identifikasi Isu

Berdasarkan pengalaman hasil pengematan dan telaah keadaaan di SDN 5


Belimbingada beberapa hal yang dirasa masih perlu dilakukan perbaikan guna
meningkatkan mutu pendidikan. Berikut beberapa isu yang menjadi permasalahan di SDN
5 Belimbing, yaitu:
1. Kurangnya minat baca siswa kelas VI di SDN 5 Belimbing.
2. Kurang optimalnya pembelajaran kerikulum 2013 di kelas VI pada SDN 5
Belimbing.
3. Kurang optimal Pendidikan Karakter mengantre pada SDN 5 Belimbing.
4. Kurangnya penataan perpustakaan di SDN 5 Belimbing.

Dalam menganalisa isu-isu yang muncul diatas, penulis melakukan analisa isu
menggunakan alat penetap isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi. Problematik artinya sebuah isu
memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu
yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.

Tabel 1.2 Pemilihan Isu melalui kriteria APKL

No. Isu Kriteria Isu

A P K L

Kurangnya minat baca siswa kelas VI di SDN 5 Belimbing


1 √ × √ √

Kurang optimalnya pembelajaran kerikulum 2013 di kelas VI


2 √ √ √ √
pada SDN 5 Belimbing.
Kurang optimal Pendidikan Karakter mengantre pada SDN 5 √ √ √ √
3
Belimbing

4 Kurangnya penataan perpustakaan di SDN 5 Belimbing √ x x √

Keterangan:
A: Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak

7
Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor
1, 2 dan 3 memenuhi semua kriteria APKL. Sementara isu nomor 4 tidak memenuhi
kriteria Layak.

Berdasarkan beberapa isu yang telah tervalidasi, kemudian dilakukan penilaian


terhadap isu untuk menetapkan skala prioritas. Penetapan skala prioritas ini harus
dilakukan untuk mendeteksi isu yang dianggap paling mendesak dan harus segera
dipecahkan.Teknik analisis yang digunakan untuk penentuan isu prioritas adalah dengan
metode USG (Urgency, Seriosness, Growth). Berikut hasil USG terhadap beberapa isu
yang menjadi permaslahan di Fakultas Hukum Universitas Mataram:
Tabel 1. Hasil USG Beberapa Isu
Kriteria
Penilaian Urutan
No Isu Strategis Total
Prioritas
U S G
Kurangnya minat baca siswa kelas
1 3 4 4 11 2
VI di SDN2 5 Belimbing
Kurang optimalnya pembelajaran
2 kurikulum 2013 kelas VI di SDN 5 5 4 4 13 1
Belimbing
Kurang optimal Pendidikan Karakter
3 mengantre pada SDN 5 Belimbing. 4 3 3 10 3

Keterangan:
- USG adalah Urgency (Kegawatan), Seriousness (Mendesak), Growth (Pertumbuhan)
- Perhitungannya menggunakan sekala likert: 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2 =
kecil pengaruhnya, 3 = sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tinggi pengaruhnya, 5 =
sangat besar/tinggi pengaruhnya.

Setelah dilakukan penilaian pada isu untuk menentukan skala prioritas dengan menggunakan
teknik USG didapatkan hasil bahwa isu “Kurang optimalnya pembelajaran kurikulum 2013
di kelas VI pada SDN 5 Belimbing” merupakan isu yang paling prioritas untuk segera
dipecahkan.
Isu Yang Diangkat.

8
Kurang optimalnya pembelajaran kelas VI di SDN 5 Belimbing merupakan isu
prioritas yang ditetapkan melalui penilaian dengan menggunakan teknik analisis USG. Isu
tersebut harus diselesaikan dengan segera, bila tidak dikhawatirkan akan terjadi:
1. Kurang pahamnya siswa akan pembelajaran kurikulum 2013 di kelas VI.
2. Visi dan Misi lembaga belum sepenuhnya tercapai.
3. Kurang maksimalnya persiapan siswa dalam persiapan Ujian Nasional
4. Menurunnya kualitas lulusan yang dihasilkan oleh lembaga.

Gagasan Pemecahan Isu


Setelah melalui proses analisis, maka terpilihlah isu Kurang optimalnya proses
pembelajaran kurikukum 2013 di kelas VI pada SDN 5 Belimbing sebagai core issue. Pada
kegiatan aktualisasi, peserta disyaratkan untuk merancang kegiatan kreatif yang syarat akan
nilai – nilai ANEKA dalam proses pelaksanaannya. Berdasarkan landasan teoritis yaitu
ANEKA maka penulis merancang sepuluh kegiatan. Berikut sepuluh tahapan kegiatan
tersebut :
1. Perancangan dan peintegrasian model pembelajaran.
2. Pembuatan media pembelajaran.
3. Penyusunan dan optimalisasi literasi sebagai penunjang pembelajaran.
4. Pelaksanaa pembelajaran.
5. Evaluasi pembelajaran.
6. Penganalisa hasil pembelajaran dan evaluasi.

1.3 Profil Sekolah


1. Identitas Sekolah
- Nama Sekolah : SD Negeri 5 Belimbing
- Nomor Statistik Sekolah : 101 220 306 030
- Alamat : Jln. Raya Belimbing Kilometer 14.
Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan
- Nomor Telepon :-

2. Struktur Organisasi SDN 5 Belimbing

1. Identitas Kepala Sekolah


- Nama : I Wayan Sudama,S.Pd.
- Tempat, Tgl. Lahir : Tabanan, 28 Juni 1962
- Alamat : Br.Dinas Suradadi,Desa Belimbing,
Kecamatan Pupuan

- Nomor Telepon / HP : - / 081236051659

2. Jumlah Guru : 11 orang (termasuk kepala Sekolah)


3. Jumlah murid : 80 anak

9
1.4 Visi Dan Misi.
Dalam menjalankan roda organisasi kelembagaan, SDN 5 Belimbing
memiliki visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi Sekolah
Menjadi sekolah yang ”OPTIMAL DALAM PRESTASI, CERDAS BUDAYA
DAN BERWAWASAN TRI HITA KARANA”
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan suasana sekolah yang kondusif dengan konsep ”Tri Hita
Karana”
b. Meningkatkan nilai rata-rata UST 0,03 per tahun
c. Meningkatkan nilai rata-rata kelas 0,05 per tahun
d. Meningkatkan prestasi di bidang tari Bali dan Pramuka
e. Meningkatkan prestasi di bidang olahraga atletik dan voli

\
\

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN


Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan
tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi : 1) Akuntabilitas;
2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat
disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut.

2.1.1 Akuntabilitas

10
Menurutut LAN RI (2015:7) Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai public

Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah


keterlibatan PNS dalam politik praktis;

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan


pemerintahan dan pelayanan publik;

4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.

2.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
(chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangantentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015:1).

Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan
dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan
publik yang professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala
peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk
mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.

Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus


dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut:

a. Berwawasan kebangsaan yang kuat


b. Memahami pluralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
11
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya

2.1.3 Etika Publik


Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015: 6). Integritas publik menuntut para
pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi
peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik (Haryatmoko dalam LAN,
2015: 7).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan
untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat
melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok profesional tertentu.

Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi


teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu
dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika,
pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai
kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari penguasa
menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari bahwa jabatan
publik adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya di dunia
namun juga di akhirat.

Terdapat 6 prinsip etika publik, yaitu:

a. Keindahan (beauty), yakni prinsip yang berkaitan/dapat menghasikan rasa


senang
b. Persamaan (equality), yakni prinsip yang berkaitan dengan kesamaan harkat
dan derajat/tidak diskriminatif
12
c. Kebaikan (goodness), yakni prinsip yang berkaitan dengan cita rasa/perasaan
d. Keadilan (justice), yakni prinsip yang berkaitan dengan rasa adil (didasarkan
kebutuhan)
e. Kebebasan (liberty), yakni prinsip yang berkaitan dengan keleluasaan namun
tidak mengganggu orang lain
f. Kebenaran (truth), yakni prinsip yang didasarkan pada kebenaran baik secara
ilmiah maupun mutlak
Agar etika publik dapat dihayati, diperlukan kode etik diantara aparatur
sipil negara. Dengan rumusan kode etik yang baik dan diikuti sebagai pedoman
bertindak dan berperilaku, sehingga para aparatur negara akan melihat kedudukan
mereka sebagai alat bukan sebagai tujuan.

2.1.4 Komitmen Mutu


Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama
yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan
efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan, atau berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas
organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan.
b. Efisien

Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai


tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana
pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya
sedangkan efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan
untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa
banyak bahan baku, uang, dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan
jumlah keluaran tertentu.

c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
13
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.

2.1.5 Anti Korupsi


Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti
kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani coruptio artinya perbuatan yang
tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti
Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung.

14
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara; (2) suap-menyuap;
(3) pemerasan; (4) perbuatan curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan; dan (7) gratifikasi.

Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk
menjauhkan diri kita dari korupsi. Nilai-Nilai dasar anti korupsi yakni ; Jujur,
Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggungjawab, Kerja keras, Sederhana, Berani, dan
Adil
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Universitas Mataram


Identifikasi Isu :
1. Kurangnya minat baca siswa kelas VI di SDN 5 Belimbing.
2. Kurang optimalnya pembelajaran kerikulum 2013 di kelas VI pada SDN 5 Belimbing.
3. Kurang optimal Pendidikan Karakter mengantre pada SDN 5 Belimbing.

Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya pembelajaran mengajar kelas VI di SDN 5 Belimbing.

Gagasan Pemecahan Isu : 1. Perancangan dan peintegrasian model pembelajaran.


2. Pembuatan media pembelajaran.
3. Penyusunan dan optimalisasi literasi sebagai penunjang pembelajaran.
4. Pelaksanaa pembelajaran.
5. Evaluasi pembelajaran
6. Penganalisa hasil pembelajaran dan evaluasi
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
1. Perancangan a) Melakukan Telaah a) Bukti telaah a) Akuntabilitas:Tanggung Mendukung visi
KD pada berupa analisis jawab: pemilihan model dan misi poin a,
dan
Kurikulum serta KD dan integrasi ke dalam b dan c
peintegrasian muatan materi di b) Mendapat sintak RPP. Responsif:
kelas VI model yang tepat Mendengarkan Masukan
model
b) Melakukan telaah guna dan saran dari teman se
pembelajaran model diintegrasiakan jawat, Kejelasan target:
c) Meminta masukan ke dalam model Terbentuknya RPP
dengan model
dan saran materi dan RPP. Transpran: Meminta
CTL Crossed serta pendekatan c) Memporeh persetujuan dari kepala
yang cocok dalam masukkan dan sekolah Mendahulukan
with MID
pembelajaran di saran terkait Kepentingan publik:
kelas VI dengan materi- Pembuatan RPP dan
d) Membuat Rencana materi yang administrasi lainya guna
Pelaksanaan dimasukkan kelengkapan perangkat.
Pembelajaran . dalam RPP. b) Nasionalisme:
e) Meminta d) Terbentuknya Saling menghormati:
Persetujuan dari Rencana melakukan pertemuan
dari Kepala Pelaksanaan dengan teman sejawat
sekolah. Pembelajaran guna meminta masukan.
(RPP) Gotong Royong:
e) Persetujuan dari Meminta masukkan dan
Kepala Sekolah saran dalam menyusun
mengenai RPP RPP yang sesuai
yang akan Menghargai Pendapat:
digunakan mendengarkan masukan
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
dan saran dari teman
sejawat tentang RPP
Musyawarah mufakat:
Pembuatan RPP yang
disetujui kepala sekolah
Kerja keras :Membuat
RPP sebagai pedoman
untuk melakukan
pengajaran dan
pemberian tugas.
c) Etika Publik:
Jujur: Semua masukan
dan saran yang telah
diberikan harus
dituangkan dalam RPP,
Integritas tinggi:
pembuatan RPP
Hormat: menghargai
saran dan masukan dari
teman sejawat. Sopan:
dalam menyampaikan
masukkan atau saran
dengan cara yang sopan.
d) Komitmen Mutu:
Tepat Sasaran dan
bermanfaat: RPP
digunakan untuk
pedoman pengajaran
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
Praktis:; guru tidak
kesulitan dalam membuat
materi yang akan
diajarkan.
e) Anti Korupsi:Jujur:
masukan dan saran yang
telah disepeakti bersama
harus dituangkan dalam
RPP, Tanggung Jawab:
Pembuatan RPP sebelum
pembelajaran dimulai,
Kerja Keras:
Menyelesaikan
pembuatan RPP.
2. Pembuatan a) Mengumpukan a. Bahan ajar yang a) Akuntabilitas: Mendukung visi
bahan-bahan siap digunakan Tanggung jawab: dan misi poin a,
media
berhubungan dalam menyelesaikan media b dan c
pembelajaran dengan media. pembelajaran pembelajaran untuk
b) Menyusun bahan- dapat digunakan tepat
bahan pembelajaran waktu.
c) Merangkai media b) Nasionalisme: Kerja
pembelajaran. keras :Membuat media
pembelajaran yang
sesuai dengan materi
yang ada di kelas VI.
c) Etika Publik:Integritas
tinggi: menyelesaiakan
semua media tepat
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
waktu.
d) Komitmen Mutu: Tepat
Sasaran dan
bermanfaat: media yang
dipakai tepat dengan
materi yang ada.
e) Anti Korupsi: Jujur:
jujur dalam membuat
media agar tepat fungsi
3. Penyusunan a. Membuat a. Jadwal literasi a) Akuntabilitas: Mendukung visi
jadwal literasi. yang print out Responsif: melihat dan misi poin a,
dan
b. Menyampaikan b. Pengumuman kesesuaian jadwal b dan c
optimalisasi jadwal literasi lisan dan pembelajaran dengan
c. Melaksanakan penempelan jadwal pembelajaran
literasi sebagai
literasi jadwal literasi Kejelasan target:
penunjang d. Membuat hasil c. Kegiatan literasi Terbentuknya kebiasaan
literasi d. Hasil literasi membaca untuk
pembelajaran.
e. Memajang hasil e. Papan pajangan menunjang PBM.
literasi. literasi b) Nasionalisme: Saling
menghormati:
mengatur jadwal
dengan baik agar tidak
ada benturan jadwal.
Gotong Royong:
Meminta masukkan
kegiatan agar sesuai
dengan jadwal yang ada
c) Etika Publik: Sopan:
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
dalam menyampaikan
jadwal dengan sopan
d) Komitmen Mutu:
Tepat Sasaran dan
bermanfaat: media
pembelajaran
digunakan untuk
penunjang pengajaran.
Praktis:; guru tidak
kesulitan dalam
menggunakan media.
e) Anti Korupsi:
Tanggung Jawab:
menyelesaikan media
yang sesuai.
4. Pelaksanaa a. Mempersiapkan a) Hasil a. Akuntabilitas:Tanggu Mendukung visi
siswa dalam pembelajaran ng jawab: melakukan dan misi poin a,
pembelajaran.
kelas. siswa berupa pengajaran dan b dan c
b. Memulai hasil pengamatan bimbingan di kelas
pembelajaran. atau nilai siswa Responsif: responsive
c. Melakukan pre perpembelajaran dalam keadaan siswa
test Kejelasan target: hasil
d. Melakukan siswa yang lebih baik
pembahasan b. Nasionalisme:Saling
materi menghormati:
e. Melakukan test menghormati setiap
f. Membuat interaksi dalam
rangkuman pembelajaran. Gotong
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
g. Refleksi Royong: bersama siswa
pembelajaran memecahkan masalah.
Menghargai
Pendapat:
mendengarkan
pendapat siswa dalam
pembelajaran. Kerja
keras : memberikan
pendidikan sampai
tuntas.
c. Etika Publik:
Jujur: memberikan
ilmu sesuai dengan apa
yang diketahui,
Integritas tinggi:
penyampaian dengan
baik dan tepat waktu
Hormat: menghargai
siswa. Sopan: sopan
dalam penyampaian
materi.
d. Komitmen Mutu:
Tepat Sasaran dan
bermanfaat:
pembelajaran sesuai
dengan materi dan
target perbaikan
Praktis:; guru tidak
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
kesulitan dalam
membuat materi yang
akan diajarkan.
e. Anti Korupsi:Jujur:
Kerja Keras:
menyampaikan materi
sesuai dengan waktu
dan tuntas.
5. Evaluasi a) Menyusun soal a. Instrumen a. Akuntabilitas: Mendukung visi
sesuai kd dan evaluasi Tanggung jawab: dan misi poin b
pembelajaran
tingkat kesukaran b. Hasil pembuatan instrument dan c
b) Mekonsultasikan evaluasi evaluasi sesuai
jenis evaluasi pembelajaran
dengan teman Kejelasan target :
sejawat atau kepala jenis soal sesuai dengan
sekolah. pembelajaran
c) Mengevaluasi siswa Transpran: evaluasi
sesuai sesuai dengan
pembelajaran. kemampuan siswa.
b. Nasionalisme: Kerja
keras : mengevaluasi
siswa sampai tuntas.
c. Etika Publik: Jujur ;
semua evaluasi di
periksa tanpa berpihakn
Integritas tinggi:
menilai sesuai dengan
kemampuan .
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
d. Komitmen Mutu:
Tepat Sasaran dan
bermanfaat:
pembuatan instrument
sesuai dengan
kemampuan siswa.
Praktis:; guru tidak
kesulitan
mengaplikasikan
evaluasi.
e. Anti Korupsi:Jujur:
jujur dalam memeriksa.
Tanggung Jawab:
Pembuata, Kerja
Keras: Menyelesaikan
evaluasi.
6. Penganalisaan a) Melakukan a) Munculnya hasil a. Akuntabilitas: Mendukung visi .
pengumpulan hasil pembelaran Tanggung jawab: dan misi poin b
hasil
siswa siswa menyelesaikan dan c
pembelajaran b) Memeriksa b) Adanya data penganalisa dengan
pekerjaan siswa pembanding. baik Kejelasan target :
dan evaluasi
c) Menalaah pekerjaan mendapatkan nilai yang
siswa baikl Transpran: hasil
d) Melakukan yang sesuai dengan
pemetaan atas hasil lembar kerja siswa.
nilai b. Nasionalisme: Kerja
e) Membandingkan keras : menyelesaikan
dengan hasil penganalisa tepat
Kontribusi
Tahapan/Prosedur Output/Hasil Keterkaitan Substansi Terhadap Visi Penguatan Nilai-
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Mata Pelatihan dan Misi Nilai Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 7 8
sebelumnya waktu.
c. Etika Publik: Jujur ;
sesuai dengan apa yang
ada di lembar jawaban
Integritas tinggi:
menilai sesuai dengan
kemampuan.
d. Komitmen Mutu:
Tepat Sasaran dan
bermanfaat:
penganalisaan lembar
siswa Praktis; guru
tidak kesulitan
menganalisa.
e. Anti Korupsi:Jujur:
jujur dalam memeriksa.
Tanggung Jawab:
Pembuatan sesuai
dengan juknis, Kerja
Keras: Menyelesaikan
evaluasi.
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan


JULI AGUSTUS
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Pembuatan program dan rencana pembelajaran.

2 Pembuatan media pembelajaran


3 Penyusunan dan optimalisasi literasi sebagai penunjang pembelajaran.

4 Pelaksanaa pembelajaran.

5 Evaluasi pembelajaran

6 Penganalisaan hasil pembelajaran dan evaluasi


BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang memiliki validitas dan
kegentingan untuk diprioritaskan penyelesaiannya paling tinggi adalah isu Kurang optimalnya
pembelajaran kerikulum 2013 di kelas VI pada SDN 5 Belimbing. Gagasan ini dituangkan
dalam kegiatan utama sebagai berikut:
1. Perancangan dan peintegrasian model pembelajaran.
2. Pembuatan media pembelajaran.
3. Penyusunan dan optimalisasi literasi sebagai penunjang pembelajaran.
4. Pelaksanaa pembelajaran.
5. Evaluasi pembelajaran.
6. Penganalisa hasil pembelajaran dan evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan Pelatihan


Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

27
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

28

Anda mungkin juga menyukai