(ASN)
OLEH
YAN TANENDRA BAMAGARA, S.Pd.
NIP.198903162019031007
SDN 5 BELIMBING, PUPUAN
JUDUL:
MENTOR COACH
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS
Telah mengikuti Seminar Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali yang dilaksanakan pada tanggal 05 JULI 2019
sebagai persyaratan sebelum melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai profesi PNS (off
campus) di SD Negeri 5 Belimbing.
Widyaiswara Pembimbing/Coach
KATA PENGANTAR
3
Om Swastiastu, puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi atas
rahmat-Nya, Perencanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dapat diselesaikan
tepat waktu. Perencanaan kegiatan aktualisasi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan
kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan XV tahun 2019. Penulis
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Ida Bagus Sedhawa.,SE.,M.Si. selaku Kepala BPSDM.
2. Bapak I Wayan Sudama, S.Pd yang telah bersedia menjadi mentor sekaligus meluangkan
waktu, tenaga, pikiran, serta memberiakan saran, arahan kepada penulis .
3. Ibu Dra. Ni Ketut Riani, M.Si. selaku pembimbing (coach) yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga, pikiran, petunjuk, dan memberi gagasan-gagasan kepada
penulis;
4. Biro SDM Kemenristekdikti dan BPSDM Provinsi Bali yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XV Golongan III Tahun 2019
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
5. Para Widyaiswara yang dengan sabar memberikan pengetahuan selama kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III angkatan II tahun 2019;
6. Seluruh panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS yang telah bersabar menyiapkan
perlengkapan dan menjamin kenyamanan kami sebagai peserta.
7. Teman-teman Pelatihan Dasar Dasar CPNS Golongan III Angkatan XV Tabanan, yang
telah banyak memberikan dorongan dan dukungan moril selama Pelatihan Dasar
berlangsung.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa rancangan ini belum sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai kalangan sangat diharapkan
demi penyempurnaan pengalaman penulis lebih lanjut.
DAFTAR ISI
4
Halaman
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Lembar Persetujuan................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
5
PENDAHULUAN
2018 2019
Dari tabel diatas terilihat hasil yang diharapkan berlum tercapai, dimana target yang ingin
dicapai nilai minimal sekolah yang ditetapkan adalah 68. Maka dari itu diperlukan perbaikan
dengan mengoptimalkan pembelajaran kurikulum 2013 dengan jalan penggunaam model
pebelajaran yang sesuai guna mendukung kurikulum 2013.
6
1.2 Identifikasi Isu
Dalam menganalisa isu-isu yang muncul diatas, penulis melakukan analisa isu
menggunakan alat penetap isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi. Problematik artinya sebuah isu
memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu
yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.
A P K L
Keterangan:
A: Aktual
P : Problematik
K : Kekhalayakan
L : Layak
7
Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor
1, 2 dan 3 memenuhi semua kriteria APKL. Sementara isu nomor 4 tidak memenuhi
kriteria Layak.
Keterangan:
- USG adalah Urgency (Kegawatan), Seriousness (Mendesak), Growth (Pertumbuhan)
- Perhitungannya menggunakan sekala likert: 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2 =
kecil pengaruhnya, 3 = sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tinggi pengaruhnya, 5 =
sangat besar/tinggi pengaruhnya.
Setelah dilakukan penilaian pada isu untuk menentukan skala prioritas dengan menggunakan
teknik USG didapatkan hasil bahwa isu “Kurang optimalnya pembelajaran kurikulum 2013
di kelas VI pada SDN 5 Belimbing” merupakan isu yang paling prioritas untuk segera
dipecahkan.
Isu Yang Diangkat.
8
Kurang optimalnya pembelajaran kelas VI di SDN 5 Belimbing merupakan isu
prioritas yang ditetapkan melalui penilaian dengan menggunakan teknik analisis USG. Isu
tersebut harus diselesaikan dengan segera, bila tidak dikhawatirkan akan terjadi:
1. Kurang pahamnya siswa akan pembelajaran kurikulum 2013 di kelas VI.
2. Visi dan Misi lembaga belum sepenuhnya tercapai.
3. Kurang maksimalnya persiapan siswa dalam persiapan Ujian Nasional
4. Menurunnya kualitas lulusan yang dihasilkan oleh lembaga.
9
1.4 Visi Dan Misi.
Dalam menjalankan roda organisasi kelembagaan, SDN 5 Belimbing
memiliki visi dan misi sebagai berikut:
1. Visi Sekolah
Menjadi sekolah yang ”OPTIMAL DALAM PRESTASI, CERDAS BUDAYA
DAN BERWAWASAN TRI HITA KARANA”
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan suasana sekolah yang kondusif dengan konsep ”Tri Hita
Karana”
b. Meningkatkan nilai rata-rata UST 0,03 per tahun
c. Meningkatkan nilai rata-rata kelas 0,05 per tahun
d. Meningkatkan prestasi di bidang tari Bali dan Pramuka
e. Meningkatkan prestasi di bidang olahraga atletik dan voli
\
\
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Akuntabilitas
10
Menurutut LAN RI (2015:7) Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai public
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
2.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
(chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangantentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015:1).
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah
menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan
dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan
publik yang professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala
peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk
mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
13
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.
14
Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak
pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan negara; (2) suap-menyuap;
(3) pemerasan; (4) perbuatan curang; (5) penggelapan dalam jabatan; (6) benturan
kepentingan dalam pengadaan; dan (7) gratifikasi.
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara untuk
menjauhkan diri kita dari korupsi. Nilai-Nilai dasar anti korupsi yakni ; Jujur,
Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggungjawab, Kerja keras, Sederhana, Berani, dan
Adil
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya pembelajaran mengajar kelas VI di SDN 5 Belimbing.
4 Pelaksanaa pembelajaran.
5 Evaluasi pembelajaran
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang memiliki validitas dan
kegentingan untuk diprioritaskan penyelesaiannya paling tinggi adalah isu Kurang optimalnya
pembelajaran kerikulum 2013 di kelas VI pada SDN 5 Belimbing. Gagasan ini dituangkan
dalam kegiatan utama sebagai berikut:
1. Perancangan dan peintegrasian model pembelajaran.
2. Pembuatan media pembelajaran.
3. Penyusunan dan optimalisasi literasi sebagai penunjang pembelajaran.
4. Pelaksanaa pembelajaran.
5. Evaluasi pembelajaran.
6. Penganalisa hasil pembelajaran dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
27
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
28