Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun Oleh :

Nama : Mendy Herianto Risamasu


NIP : 19910501 202012 1 005
Jabatan : Pranata Komputer Terampil
Unit Kerja : RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon
Core Issue : Minimnya Kesadaran Keamanan dalam
Penggunaan Internet di Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Johannes Leimena
Coach : Ambon
dr. Fadlyah Mulia, M.K.M
Mentor : Nurhefi, S.Kep., M.Kep

LEMBAGA ADMINSTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA


BEKERJASAMA DENGAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN MAKASSAR
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

EDUKASI INTERNET SEHAT DAN AMAN

Nama : Mendy Herianto Risamasu


NIP : 199105012020121005
Nomor Urut : 18
Jabatan : Pranata Komputer
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Johannes Leimena Ambon

Ambon, 13 Juli 2021


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Menyetujui
Mentor Peserta

Nurhefi, S.Kep., M.Kep Mendy Herianto Risamasu, A.Md


NIP. 197603042006041001 NIP. 199105012020121005

Mengetahui

Coach Penguji

dr. Fadlyah Mulia, M.K.M Dr. Andi Mansur, SKM, M.Kes


NIP. 198606192010122004 NIP. 196712111999031001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan kita Yesus Kristus atas limpahan karunia dan penyertaan-
Nya sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II Angkatan II dan menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini dengan baik. Laporan
Aktualisasi ini disusun sebagai sarana untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan peran kedudukan ASN
dalam NKRI (Manajemen ASN, Whole of Government, dan Pelayanan Publik) yang selama ini
telah dipelajari penulis dalam Latsar di BBPK Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Laporan
Aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi panduan awal bagi penulis dalam melaksanakan
kegiatan yang telah dirancang dan menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan peran kedudukan
ASN dalam NKRI di RSUP Dr Johannes Leimena Ambon.
Penyusunan Laporan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Fadlyah Mulia, M.K.M selaku Coach yang membimbing dan mengarahkan pengerjaan
aktualisasi dari awal hingga akhir.
2. Nurhefi, S.Kep., M.Kep selaku Mentor yang sudah memberikan masukan-masukan yang
sangat membantu pembuatan dan penerapan kegiatan aktualisas.
3. Dr. Andi Mansur, SKM, M.Kes selaku Penguji yang telah memberikan saran dan
masukkan untuk pengembangan pengerjaan aktualisasi ini.
4. Vrando & Marlock selaku Rekan kerja SIRS yang sudah memberikan masukkan dan
membantu dalam pengerjaan.
5. Rekan-rekan Tim SIRS yang sudah membantu dan mensupport selama kegiatan LATSAR
dari awal tahap MOOC hingga Aktualisasi.
6. Rekan-rekan kelompok II Angkatan II yang sudah saling support dan saling mendoakan
satu sama lain, semoga tetap selalu kompak.

Dengan segala keterbatasan kemampuan, tentunya laporan ini jauh dari sempurna.
Karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis. Semoga Laporan
Aktualisasi ini bermanfaat bagi pembaca. Semoga Laporan Aktualisasi ini bermanfaat untuk
semua pihak.
Ambon, 20 Agustus 2021

Mendy Herianto Risamasu

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................................1
1.3 Gambaran Umum Unit Kerja.............................................................................................2
1.4 Visi Dan Misi Organisasi...................................................................................................3
1.5 Tugas Pokok Dan Fungsi Jabatan Fungsional Dan Uraian Tugas 3................................4

BAB II NILAI-NILAI DASAR PNS


2.1 Akuntabilitas......................................................................................................................5
2.2 Nasionalisme.....................................................................................................................8
2.3 Etika Publik......................................................................................................................10
2.4 Komitmen Mutu...............................................................................................................12
2.5 Anti Korupsi.....................................................................................................................14

BAB III KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI


3.1 Manajemen ASN.............................................................................................................18
3.2 Pelayanan Publik.............................................................................................................21
3.3 Whole Of Government.....................................................................................................25

BAB IV AKTUALISASI
4.1 Rancangan Altualisasi.....................................................................................................27
4.2 Capaian Hasil Aktualisasi................................................................................................37

BAB V RENCANA AKSI AKTUALISASI


5.1 Nilai-Nilai Dasar ASN.....................................................................................................61
5.2 Peran Dan Kedudukan ASN...........................................................................................65

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.....................................................................................................................68
6.2 Saran..............................................................................................................................68

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................69

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi.
Sayang sekali, masalah keamanan ini sering kali kurang mendapat perhatian dari para pemilik
dan pengelola sistem informasi. Seringkali masalah keamanan berada di urutan kedua, atau
bahkan di urutan terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting.
Dibawah ini ada beberapa fakta kurangnya keamanan pada sistem informasi suatu
organisasi atau instansi. Pada Bulan Mei 2020, temuan dugaan kebocoran data pemilih tetap
tahun 2014 KPU pertama kali diungkapkan oleh akun Twitter @underthebreach. Data tersebut
dibagikan di forum komunitas hacker dalam bentuk file berformat PDF, selanjutnya bulan Mei
Tahun 2021, sekitar 279 juta data warga Indonesia termasuk mereka yang sudah meninggal
dunia diduga diretas dan dijual di forum daring.
Data itu diduga berasal dari badan penyelenggara layanan kesehatan, BPJS Kesehatan.
Akibat dari kebocoran data tersebut, pada Jumat (21/05), Kementerian Kominfo melakukan
pemanggilan terhadap Direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga
bocor untuk proses investigasi secara lebih mendalam. Dari peristiwa- peristiwa kebocoran dan
peretasan data-data pribadi suatu istitusi atau organisasi didapatkan ada beberapa faktor
penyebab terjadinya kebocoran data, seperti software bugs (cacat perangkat lunak), hardware
bugs (cacat perangkat keras), unauthorized user (pengguna tak sah) dan oversight
(keteledoran).

1.2. Tujuan

Berdasarkan dari beberapa faktor-faktor penyebab terjadinya kebocoran data , maka


saya selaku penulis tertarik ingin membuat rencana kegiatan aktualisasi Edukasi keamanan
penggunaan internet dalam penulisan ini yang lebih berfokus pada faktor penyebab kebocoran
data akibat oversight (keteledoran). Dengan berpegang pada indikator nilai ANEKA
nasionalisme, yaitu melakukan pekerjaan yang berguna bagi kepentingan umum dan bersama,
serta nilai etika publik yaitu mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
juga nilai komitmen mutu tentang security (kemananan) . Selain itu juga, untuk mencapai
rencana strategis Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Johannes Leimena Ambon yaitu, menjadi
Rumah Sakit Kemaritiman Berbasis Teknologi Informasi yang Terintegrasi, maka dari itu sangat
diperlukan edukasi keamanan dalam penggunaan internet di lingkungan Rumah Sakit Umum

1
Pusat Dr. Johannes Leimena Ambon yang bertujuan untuk meminimalisir terjadinya
manipulasi ,pembobolan data atau bahkan kehilangan semua data dan informasi di Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Johannes Leimena Ambon yang menyebabkan kerugian dan kehilangan
kepercayaan publik.

1.3. Gambaran Umum Unit Kerja

RSUP Dr. Johannes Leimena adalah Satuan Kerja/ Unit Pelaksana Teknis yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan Permenkes 34 Tahun 2019 telah ditetapkan Struktur
Organisasi dan Tata Laksana RSUP Dr Johannes Leimena dan berdasarkan Surat Izin
Operasional dari Gubernur Nomor 01/DPMTSP/RS-B/2019 ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Kelas B.

RSUP Dr. Johannes Leimena memulai operasional untuk penanganan Covid-19 sejak
tanggal 27 Mei 2020 di ruang perawatan Lantai 5 dan 6. Sejak 3 Agustus 2020 kami membuka
pelayanan rawat jalan bagi pasien umum (non covid-19) untuk 6 poliklinik yaitu Penyakit Dalam,
Anak, Kandungan, Jantung, Saraf, dan Mata.

RSUP Dr. Johannes Leimena merupakan Rumah Sakit Rujukan untuk Maluku dan
Maluku Utara. RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon mempunyai tugas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian
dan pengembangan secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan. Dan dalam melaksanakan
tugas tersebut RSUP Dr. Johannes Leimena sebagai Rumah Sakit Vertikal Kelas B,
menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran;


2. Pelaksanaan pelayanan medis spesialistik
3. Pelaksanaan pelayanan penunjang medis
4. Pelaksanaan pelayanan penunjang non medis;
5. Pelaksanaan pelayanan keperawatan;
6. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan

2
7. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang
pelayanan kesehatan;
8. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara;
9. Pengelolaan sumber daya manusia;
10. Pelaksanaan kerjasama;
11. Pengelolaan sistem informasi;
12. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat;
13. Pelaksanaan urusan umum; dan
14. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

1.4. Visi dan Misi Organisasi


Adapun Sasaran strategis dari RSUP Dr Johannes Leimena adalah menjadi rumah sakit
kemaritiman berbasis teknologi informasi yang terintegrasi, bermutu dan terjangkau di
Indonesia Bagian Timur tahun 2024.

Misi :

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang lengkap dengan unggulan pelayanan


kesehatan kemaritiman terpadu, pelayanan penyakit kanker terpadu dan Penyakit Jantung
terpadu di Indonesia bagian timur.
2. Menjadi Wahana pendidikan dan pelatihan yang berkualitas bagi peserta didik dan
peserta latihan.
3. Mengembangkan SDM bidang kesehatan yang berkompetensi dan berkinerja
4. Menjadi pusat riset dan pengembangan teknologi kesehatan kemaritiman
5. Menumbuhkembangkan sistem informasi Rumah Sakit yang handal
6. Membangun Jejaring dengan Stakeholders Kesehatan lainnya di dalam dan Luar
Negeri.

Nilai-Nilai Oreganisasi:

Tata nilai RSUP Dr.Johannes Leimena adalah :

Profesional

Integritas

3
Responsif

Komitmen

(PIReK)

1.5. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Fungsional dan Uraian Tugas

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


(PermenPAN-RB) Nomor 32 Tahun 2020 Tentang Jabatan Fungsional Pranata Komputer,
Pranata Komputer berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang sistem
teknologi informasi berbasis komputerpada Instansi Pemerintah, berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab secara langsung kepada pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat pimpinan
tinggi pratama, pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan dengan
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Pranata Komputer. Kedudukan Pranata Komputer
ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas dan fungsi unit kerja, analisis jabatan,
dan analisis beban kerja dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Uraian tugas jabatan fungsional Pranata Komputer Terampil ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan penggandaan data
2. Melakukan deteksi dan/atau perbaikan terhadap permasalahan yang terjadi pada
sistem jaringan lokal (local area network)
3. Melakukan pencatatan infrastruktur teknologi informasi;
4. Melakukan pemasangan kabel untuk infrastruktur teknologi informasi
5. Melakukan pemeliharaan perangkat teknologi informasi end user
6. Melakukan deteksi dan/atau perbaikan terhadap permasalahan perangkat
teknologi informasi end user
7. Melakukan perekaman data dengan pemindaian
8. Melakukan perekaman data tanpa validasi
9. Melakukan validasi hasil perekaman data
10. Melakukan perekaman data dengan validasi
11. Membuat query sederhana
12. Melakukan konversi data
13. Melakukan kompilasi data pengolahan

4
14. Melakukan perekaman data spasial; dan
15. Melakukan uji coba program multimedia interaktif
Dalam pekerjaan, penulis melakukan beberapa poin dari tugas pokok yang dijabarkan
diatas dan sudah dicantumkan dalam SKP yang sudah ditandatangani oleh atasan langsung.

BAB II
NILAI-NILAI DASAR PNS

2.1. Akuntabilitas

A. Pengertian Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
B. Aspek-Aspek Akuntabilitas
- Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship);
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara
individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat. Pemberi
kewenangan bertanggung jawab memberikan arahan yang memadai,
bimbingan, dan mengalokasikan sumber daya sesuai dengan tugas dan
fungsinya. Dilain sisi, individu/kelompok/institusi bertanggung jawab untuk
memenuhi semua kewajibannya. Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas,
hubungan yang terjadi adalah hubungan yang bertanggung jawab antara
kedua belah pihak.
- Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is resultsoriented);
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah
yang bertanggung jawab, adil dan inovatif. Dalam konteks ini, setiap
individu/kelompok/institusi dituntut untuk bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya, serta selalu bertindak dan berupaya
untuk memberikan kontribusi untuk mencapai hasil yang maksimal.
- Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting);

5
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan
laporan kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang
telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti
nyata dari hasil dan proses yang telah dilakukan. Dalam dunia birokrasi,
bentuk akuntabilitas setiap individu berwujud suatu laporan yang didasarkan
pada kontrak kerja, sedangkan untuk institusi adalah LAKIP (Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
- Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences);
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggungjawab, dan
tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi dapat berupa
penghargaan atau sanksi.
- Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance);
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
- Akuntablitas memperbaiki kinerja (Accountibility improves performance);
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan
akuntabilitas yang bersifat proaktif (proactive accountability), akuntabilitas
dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya
yang tepat, dan evaluasi kinerja. Dalam hal ini proses setiap
individu/kelompok/institusi akan diminta pertanggungjawaban secara aktif
yang terlibat dalam proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.

C. Pentingnya Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
- Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
- Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
- Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional);
- Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

6
D. Tingkatan Akuntabilitas

Akuntabilitas memiliki beberapa tingkatan sesuai dengan Gambar 2.1 antara


lain yaitu:
1. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability);
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang
seperti kejujuran, integritas, moral dan etika.
2. Akuntabilitas Individu;
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan lingkungan
kerjanya, yaitu antara PNS dengan instansinya sebagai pemberi kewenangan.
Pemberi kewenangan bertanggung jawab untuk memberikan arahan yang
memadai, bimbingan, dan sumber daya serta menghilangkan hambatan kinerja,
sedangkan PNS sebagai aparatur negara bertanggung jawab untuk memenuhi
tanggung jawabnya.
3. Akuntabilitas Kelompok;
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama kelompok.
4. Akuntabilitas Organisasi, dan
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah
dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders lainnya.
5. Akuntabilitas Stakeholder.
Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum, pengguna layanan, dan
pembayar pajak yang memberikan masukan, saran, dan kritik terhadap
kinerjanya. Jadi akuntabilitas stakeholder adalah tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif dan
bermartabat.

7
Gambar 2.1 Piramida Tingkatan Akuntabilitas

E. Nilai-Nilai Dasar Akuntabilitas


Adapun nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain yaitu:
1. Kepemimpinan: Pimpinan memberi contoh pada orang lain, adanya komitmen
yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
2. Transparansi: Keterbukaan informasi akan mendorong tercapainya akuntabilitas.
3. Integritas: Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
4. Tanggungjawab (Responsibilitas): Kewajiban bagi setiap individu dan lembaga,
bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan, karena
adanya tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
5. Keadilan: Landasan utama dari akuntabilitas yng harus dipelihara dan
dipromosikan karena ketidakadilan dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja tidak optimal.
6. Kepercayaan: Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
7. Keseimbangan: Keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian yang yang
dimiliki.
8. Kejelasan: Mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja.
9. Konsistensi: Menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan yang akuntabel.

2.2 Nasionalisme

8
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa
dan tanah air Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme sangat
penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Setiap pegawai ASN wajib memiliki jiwa
nasionalisme yang kuat dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Jiwa nasionalisme ini
harus menjasi dasar dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk
bangsa dan negara. Untuk itu setiap ASN harus senantiasa taat menjalankan nilai-nilai
dasar Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat nasionalisme yang kuat
dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan publik.
Nilai-nilai nasionalsime diwujudkan dalam pengamalan 5 Sila Pancasila, yakni:

A. Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
2) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
5) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

B. Sila ke-2: Kemanusiaan yang adil dan beradab


1) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
2) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, saling tenggang rasa
dan tidak semena-mena terhadap orang lain.
4) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
5) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

9
C. Sila ke-3: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia dan
persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
4) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.
5) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

D. Sila Ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/ perwakilan
1) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
Bersama dan melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
2) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
3) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
4) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
5) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
6) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
7) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.

E. Sila Ke-5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.

10
3) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
4) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
7) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

2.3 Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
a. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan
sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
b. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
c. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan

Pada prinsipnya ada 3 (tiga) dimensi etika publik:


a. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
Etika publik menekankan pada aspek nilai dan norma, serta prinsip moral, sehingga
etika publik membentukintegritas pelayanan publik. Moral dalam etika public menuntut
lebih dari kompetensi teknis karena harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah
dan konsep etika yang khas dalam pelayanan publik.
b. Dimensi Tindakan Integritas Publik
Integritas publik dalam arti sempit yakni tidak melakukan korupsi atau kecurangan.
Adapun maknanya secara luas yakni tindakan yang sesuai dengan nilai, tujuan dan
kewajibannya untuk memecahkan dilema moral yang tercermin dalam kesederhanaan
hidup.
c. Dimensi Modalitas
Pemerintah bersih adalah syarat kemajuan suatu bangsa. Pemerintahan korup
menyebabkan kemiskinan, sumber diskriminasi, rentan konflik dan penyalahgunaan
kekuasaan. Korupsi disebabkan lemahnya integritas pejabat publik, kurangnya
partisipasi dan lemahnya pengawasan.

11
Nilai - nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang undang
ASN, yakni:
a. Memegang teguh nilai nilai ideologi negara Pancasila

b. Setia dan mempertahankan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik


Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdayaguna, berhasilguna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitastinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.

2.4 Komitmen Mutu


Penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih perlu diterapkan melihat
fenomena patologi birokrasi sebagai berikut :
1) Maraknya kasus korupsi,
2) Program pembangunan sarana fisik yang terbengkalai sebagai akibat
ketidakefektifan pemerintahan,
3) ASN yang menjalankan tugas hanya sebatas kewajiban,
4) Banyaknya keluhan masyarakat yang merasa tidak puas dengan atas mutu
layanan aparatur sipil negara. Penyelenggraan pemerintahan yang berorientasi
layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi bila menyangkut kepercayaan publik.
Pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan inklusif (dapat

12
dijangkau semua orang). Salah satu tantangan dalam menciptakan pelayanan publik yang
bermutu adalah menentukan kelompok sasaran dari layanan publik itu sendiri.
Proses implementasi manajemen mutu diawali dengan menganalisis masalah yang
telah diidentifikasi, kemudian menyusun rencana mutu, melaksanakan pekerjaan berbasis
rencana mutu, mengawal pelaksanaan, mengawasi ketercapaiannya, dan merancang
upaya peningkatannya agar dapat membangun kredibilitas lembaga pemerintahan.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk senantiasa memperbaiki mutu layanan dari
pegawai ASN kepada publik. Tanggung jawab mutu ada pada setiap level organisasi.
Pada level puncak bertanggung jawab atas mutu layanan institusi secara keseluruhan
untuk membangun citra kelembagaan dan keunggulan bersaing. Pada level strategic
business unit level tanggung jawab mutu berkaitan dengan penetapan diverisifikasi mutu
pada setiap unit kerja sesuai dengan target masing-masing. Pada level fungsional
bertanggungjawab atas mutu hasil setiap layanan yang diberikan di unit-unit pendukung.
Sedangkan pada level unit dasar tanggung jawab mutu berkaitan dengan aktivitas/ rencana
aksi yang dilaksanakan di masing-masing unit kerja.
Faktor-faktor yang bisa menjadi pendorong sekaligus menghambat upaya untuk
meningkatkan kinerja aparatur yang kreatif, inovatif, dan komitmen terhadap mutu, antara
lain: perubahan pola pikir (mindset) aparatur, pergeserran budaya kerja, perbaikan tata
kelola pemerintahan (good corporate governance).

a. Konsep Efektifitas, Efisiensi, Inovasi dan Orientasi Mutu


1) Efektivitas (berhasilguna) adalah tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efisiensi (berdayaguna) merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan
sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyalahgunaan prosedur dan mekanisme
yang keluar alur.
3) Karakteristik ideal dari efektif dan efisien antara lain: penghematan, ketercapaian target
secara tepat sesuai dengan yang direncanakan, pekerjaan dapat diselesaikan dengan
cepat dan tepat serta terciptanya kepuasan semua pihak
4) Karakteristik ideal dari tindakan yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintah dan pelayanan publik antara lain diarahkan untuk meningkatkan kepuasan
masyarakat sebagai pelanggan

13
5) Implementasi pendekatan inovatif dalam penyelenggaraan layanan pemerintahan
merupakan sebuah keniscayaan khususnya dalam rangka meningkatkan kepuasan
publik atas layanan aparatur.
b. Nilai-Nilai Dasar Orientasi Mutu
Menurut Zeithmalh, dkk (1990:23) menyatakan terdapat sepuluh indikator pelayanan
mutu, antara lain:
1). Tangible (nyata/ terwujud)
2). Reliability (kehandalan)
3). Responsiveness (cepat tanggap)
4). Competence (kompetensi)
5). Access (kemudahan)
6). Courtesy (keramahan)
7). Communication (komunikasi)
8). Credibilty (kepercayaan)
9). Security (keamanan)
10). Understanding the consumer (pemahaman pelanggan)
c. Empat Fokus Inovasi
1. Product innovation – menyangkut perubahan produk/jasa yang dihasilkan;
2. Process innovation – menyangkut perubahan dalam cara pembuatan dan/atau
pengiriman;
3. Position innovation - menyangkut perubahan dalam konteks promosi untuk
memperkenalkan produk/jasa;
4. Paradigm innovation – menyangkut perubahan dalam hal model mental atau
kerangka kerja organisasi.
d. Hambatan Proses Inovasi
1. Pemimpin atau pihak-pihak yang menolak menghentikan program atau
membubarkan organisasi yang dinilai telah gagal.
2. Sangat tergantung kepada high performers bahkan top leader sebagai sumber
inovasi.
3. Walaupun teknologi tersedia, tetapi struktur organisasi dan budaya kerja, serta
proses birokrasi yang berbelit-belit menghambat berkembangnya inovasi.
4. Tidak ada rewards atau insentif untuk melakukan inovasi atau untuk mengadopsi
inovasi.
5. Lemah dalam kecakapan (skills) untuk mengelola resiko atau mengelola perubahan.

14
2.5 Anti korupsi
Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan
pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam
tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik
yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.
Korupsi berasal dari dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar
biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat
dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Korupsi secara harafiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran,
dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian. Kata kunci untuk menjauhkan
diri dari korupsi adalah internalisasi integritas pada diri sendiri dan hidup atau bekerja
dalam lingkungan yang menjalankan integritas dengan baik.
a. Jenis-Jenis Korupsi
Ada tujuh jenis korupsi menurut Syed Husein Alatas:
1. Korupsi Transaktif, yaitu korupsi yang menunjukkan adanya kesepakatan timbal balik
antara pemberi dan penerima demi keuntungan bersama. Kedua pihak sama-sama
aktif menjalankan perbuatan tersebut.
2. Korupsi Ekstroaktif, adalah korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk koersi
(tekanan) tertentu di mana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap guna mencegah
kerugian yang mengancam diri, kepentingan, orang-orangnya, atau hal-hal yang
dihargai.
3. Korupsi Investif yaitu korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau jasa
tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan bagi pemberi. Keuntungan
diharapkanakan diperoleh di masa yang akan datang.
4. Korupsi Nepotistik, adalah korupsi berupa pemberian perlakuan khusus kepada
teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka menduduki jabatan
publik, di mana perilaku pengutamaan dalam segala bentuk yagbetrentangan dengan
norma atau peraturan yang berlaku.

15
5. Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari pengetahuan dan pemahamannya
atas sesuatu yang hanya diketahui sendiri.
6. Korupsi Suportif, adalah korupsi yang mengacu pada penciptaan suasana yang
kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindak korupsi yang lain.
7. Korupsi Defensif, yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan dalam rangka
mempertahankan diri dari pemerasan.
Dapat diambil kesimpulan bahwa istilah perilaku korupsi dan istilah tindak pidana
korupsi, bahwa setiap perilaku korupsi belum tentu merupakan tindak pidana korupsi.
Berdasarkan UU No 31/1999 jo No. UU 20/2001 terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi
yaitu: kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan, dan gratifikasi. 7
Jenis kelompok tindak pidana korupsi tersebut diambil dari KUHP (pasal 1 ayat 1 sub c UU
no 3/71). Dampak korupsi tidak hanya bisa merugikan keuangan negara, tapi ada kaitannya
dengan kerusakan kehidupan.
Tunas integritas merupakan konsep yang berprinsip bahwa manusia sebagai faktor
kunci perubahan, dan pendekatan yang seutuhnya terkait manusia sebagai makhluk
dengan aspek jasmani dan rohani, serta makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan
lingkungannya, maka pembangunan integritas perlu dimulai dari upaya membangun
integritas individu yang selaras dengan integritas organisasi dan bangsa.
Tunas integritas adalah individu yang terpilih untuk memastikan lebih banyak lagi
personil organisasi yang memiliki integritas tinggi serta berkiprah nyata dalam membangun
sistem integritas di organisasinya. Menanamkan integritas dan membangun sistem
integritas merupakan suatu kerja yang simultan sampai terbentuk budaya integritas di
organisasi. Dalam upaya sistem mampu memastikan organisasi mencapai tujuannya dan
menjaga individu dalam organisasi, maka kematangan pelaksanaan programnya
dilaksanakan secara optimal lewat tahapan belum ada kinerja, adhoc (sementara, reaktif,
mendadak), planned (terencana dan terorganisir dengan baik), menyatu dengan sistem
organisasi, telah dapat dievaluasi, dan dapat dioptimalkan.
Pembangunan integritas perlu dimulai dari upaya membangun integritas individu yang
selaras dengan integritas organisasi dan bangsa dengan konsep yang dikenal sebagai
tunas integritas. Para tunas integritas dihadapkan dapat menjalankan peran strategis dalam
organisasi berupa:

16
1. Peran sebagai jembatan masa depan kesuksesan organisasi, mereka menjadi
kumpulan orang yang selalu terdepan untuk memastikan tujuan organisasi tercapai.
2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif dalam pembangunan sistem integritas
hingga semua peluang korupsi dan berbagai penyimpangan lainnya dapat ditutupi.
3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja untuk berintegritas tinggi.
Tunas integritas dibangun dengan kesadaran bahwa pembangunan sistem, ataupun
implementasi berbagai upaya pemberantasan korupsi akan efektif, efisien dan berintegritas
jika dilakukan atau dipimpin oleh orang-orang yang berintegritas tinggi. Mereka menjalankan
program dengan penuh keikhlasan sebagai basis bekerja berdasarkan moral idealisme
(bukan sekedar idealisme), sehingga dalam mencapai keberhasilan tidak melakukan
pelanggaran norma/nilai. Namun upaya untuk selalu berada dalam tataran norma tersebut,
dilakukan dengan tetap berinteraksi dengan realitas, sehingga dalam kondisi demikian
diperlukan manusia-manusia yang bijak.
Beragam jenis dan bentuk sistem integritas untuk menjaga suatu organisasi mencapai
tujuannya secara berintegritas diantaranya kebijakan perekrutan dan promosi, pengukuran
kinerja, sistem dan kebijakan pengembangan SDM, pengadaan barang dan jasa, kode etik
dan pedoman perilaku, laporan harta kekayaan penyelenggara negara, program
pengendalian gratifikasi.
Pendekatan apresiasi di atas menyebabkan para tunas integritas selain didorong untuk
memiliki keikhlasan dan kebijakan yang tinggi juga diharapkan memiliki kemampuan untuk
melakukan :
1) Re-framing kultur atau budaya, agar perubahan budaya dapat lebih mudah dan
cepat, serta tidak perlu energi besar, atau dengan istilah-istilah semacam “potong
generasi”, namun membuka kesempatan selebar-lebarnya untuk semua elemen
bangsa, baik generasi lalu, generasi yang sekarang maupun generasi yang akan
datang untuk menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi melalui re-
framing budaya.
2) Utilisasi fenomena perilaku otomatis bagi perubahan diri, keluarga, organisasi dan
bangsa, serta lebih jauh lagi dengan menciptakan peradaban yang lebih baik.
b. Nilai-Nilai Dasar Anti Korupsi
Ada sembilan nilai-nilai dasar terkait aktualisasi anti korupsi antara lain yaitu:
1) Jujur;
2) Peduli;
3) Mandiri;

17
4) Disiplin;
5) Tanggung Jawab;
6) Kerja Keras;
7) Sederhana;
8) Berani;
9) Adil.

18
BAB III
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

3.1. Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan
bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila
dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
UU ASN mencoba meletakkan beberapa perubahan dasar dalam manajemen SDM.
Pertama, perubahan dari pendekatan personel administration yang hanya berupa pencatatan
administratif kepegawaian kepada human resource management yang menganggap adalah
sumber daya manusia dan sebagai aset negara yang harus dikelola, dihargai, dan
dikembangkan dengan baik. Kedua, perubahan dari pendekatan closed career system yang
sangat berorientasi kepada senioritas dan kepangkatan, kepada open career system yang
mengedepankan kompetisi dan kompetensi ASN dalam promosi dan pengisian jabatan.
UU ASN juga menempatkan pegawai ASN sebagai sebuah profesi yang harus memiliki
standar pelayanan profesi, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku profesi, pendidikan dan
pengembangan profesi, serta memiliki organisasi profesi yang dapat menjaga nilai-nilai dasar
profesi.

a. Kedudukan ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik.

19
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya, maka pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak.
Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode
perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan
birokrasi pemerintah.

c. Hak dan Kewajiban ASN


Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa
hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak.
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :
PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi

20
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan
bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1) jaminan kesehatan;
2) jaminan kecelakaan kerja;
3) jaminan kematian; dan
4) bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai
ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan
kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

d. Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN

Pengelolaan SDM harus selalu berkaitan dengan tujuan dan sasaran organisasi (strategic
alignment), dalam konteks ini aktivitas dalam pengelolaan SDM harus mendukung misi utama
organisasi. Pengelolaan SDM/ASN dilakukan untuk memotivasi dan juga meningkatkan
produktivitas pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga mampu berkontribusi pada
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Organisasi membutuhkan pegawai yang jujur,
kompeten dan berdedikasi.
Pengambilan keputusan dalam pengelolaan SDM didasarkan pada kemampuan dan
kualifikasi seseorang dalam atau untuk melaksanakan pekerjaan dan tidak berdasarkan
pertimbangan subyektif seperti afiliasi politik, etnis, dan gender. Obyektifitas dilaksanakan pada

21
semua tahapan dalam pengelolaan SDM (rekruitmen, pengangkatan, penempatan, dan
promosi). Sistem ini biasanya disandingkan dengan spoil sistem, dimana dalam penerapan
manajemen SDM-nya lebih mengutamakan pertimbangan subyektif.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi transparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan
juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk menerapkan sistem ini baik dari
sisi perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepada
masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi
pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegasi untuk mencapai visi dan misinya.
Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada
prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai.
Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan
lingkungan kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan penghargaan dan
pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, di sisi lain bad permormers mengetahui dimana
kelemahan dan juga diberikannya bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.
UU ASN secara jelas mengakomodasi prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASP.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan motor penggerak pemerintahan, pilar utama dalam
melaksanakan tugas sebagai pelayan public yang secara langsung maupun tidak langsung
bersinggungan dengan masyarakat. Oleh karena itu kinerja ASN menjadi indikator utama yang
menentukan kualitas ASN itu sendiri. Untuk mendapatkan ASN yang memiliki kinerja tinggi
diperlukan suatu regulasi yang mampu mendorong ASN bertanggung jawab terhadap tugasnya
dan mau melakukannya dengan sepenuh hati. Merit system adalah salah satu strategi untuk
mendorong produktivitas kerja lebih tinggi karena ASN dijamin obyektivitasnya dalam
perjalanan kariernya. Manajemen menyediakan kondisi dimana berbagai kebijakan dan
manajemen SDM dilakukan dan didasari pada pertimbangan kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja secara adil dan wajar, tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit,
agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur ataupun kondisi kecacatan.

3.2 Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau
masyarakat dan / atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai

22
dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan
kepada penerima layanan.
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam penyelenggaraan
pelayanan publik sebagaimana termuat dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan / atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Dengan demikian, terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur
pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur
ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).

a. Unsur - unsur Pelayanan Publik


1) Organisasi penyelenggara pelayanan publik, meliputi setiap institusi
penyelenggara Negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
Undang - undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang
dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
2) Orang, masyarakat, organisasi yang berkepentingan, pada dasarnya tidak
memiliki daya tawar atau tidak dalam posisi yang setara untuk menerima layanan,
sehingga tidak memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan yang baik.
3) Kepuasan pelanggan, untuk menetapkan arah kebijakan pelayanan publik yang
berorientasi untuk memuaskan pelanggan, dan dilakukan melalui upaya
memperbaiki dan meningkatkan kinerja manajemen pemerintahan.

b. Prinsip - prinsip Pelayanan Publik

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif, yaitu pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya
2) Transparan, yaitu pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut
3) Responsif, yaitu pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
warga negaranya

23
4) Tidak Diskriminatif, yaitu tidak boleh dibedakan antara satu warga negara
dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara
5) Mudah dan Murah, yaitu persyaratan yang dibutuhkan masuk akal dan mudah
untuk dipenuhi serta biaya layanan harus terjangkau oleh seluruh warga negara
6) Efektif dan Efisien, yaitu mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang dilakukan
dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja sedikit, dan biaya yang murah
7) Aksesibel, yaitu dapat dijangkau dalam arti fisi dan non fisik
8) Akuntabel, yaitu dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat.
9) Berkeadilan, yaitu pelayanan publik sebagai alat untuk melindungi kelompok
rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah.

c. Fundamen Pelayanan Publik

Ada 4 hal pokok yang mendasari pelaksanaan pelayanan publik, yaitu:


1) Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi.
2) Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara.
3) Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
4) Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi untuk
memberikan perlidungan bagi warga negara (proteksi).

d. Bentuk - bentuk Patologi Birokrasi


Ada beberapa bentuk patologi birokrasi, yaitu:
1) Penggelembungan organisasi. Birokrasi yang dirancang untuk memberikan
pelayanan public secara efektif dan efisien cenderung untuk memperbesar struktur
dan juga merekrut lebih banyak anggota.
2) Duplikasi tugas dan fungsi. Birokrasi yang cenderung membengkak tersebut
menimbulkan masalah lain berupa duplikasi tugas dan fungsi yang dijalankan
oleh unit-unit dalam organisasi birokrasi tersebut.
3) Red tape. Cara kerja birokrasi yang prosedural, lamban dan berbelit-belit
mengakibatkan para pengguna layanan harus memberikan additional cost (biaya
tambahan berupa suap, sogok, uang pelicin, atau uang rokok) untuk mempercepat
proses atau mem-bypass prosedur yang dibutuhkan.

24
4) Konflik kewenangan. Birokrasi yang cenderung membengkak dari waktu ke
waktu mengakibatkan demarkasi antara kewenangan unit organisasi yang satu
dengan yang lain menjadi makin kabur dan bahkan tumpang tindih.
5) Korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Birokrasi yang strukturnya tertutup,
hierarkhis, kaku, dan penuh dengan aturan membuat masyarakat awam sulit
memahami apalagi mengontrol cara kerja birokrasi.
6) Enggan untuk melakukan perubahan. Dengan postur organisasi yang besar dan
bekerja atas dasar berbagai peraturan yang rumit cenderung membuat birokrasi
enggan untuk melakukan perubahan atau inovasi.

e. Prinsip - prinsip Pelayanan Prima


Terdapat 5 prinsip pelayanan sebagai panduan agar pelayanan publik yang baik
dapat diwujudkan, antara lain:
1) Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana memberikan
pelayanan yang baik, serta pemahaman tugas dan fungsi organisasi.
2) Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan, sebagai dasar
pemberian pelayanan.
3) Memberikan apresiasi kepada pegawai yang telah melaksanakan tugas
pelayanannya dengan baik.
4) Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan.
5) Membangun visi dan misi pelayanan.

f. Sikap Pelayanan
Ada 7 sikap pelayanan yang dapat digambarkan melalui 7P, yaitu:
1) Passionate (sangat bergairah = bersemangat, antusias)
2) Progressive (memakai cara yang terbaik = termaju)
3) Proaktive (antisipatif, proaktif dan tidak menunggu)
4) Prompt (positif = tanpa curiga dan kekhawatiran)
5) Patience (penuh rasa kesabaran)
6) Proporsional (tidak mengada-ada)
7) Punctional (tepat waktu)

25
3.3 Whole of Government
Whole of Government atau disingkat WoG adalah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Pendekatan WoG di
beberapa negara ini dipandang sebagai bagian dari respon terhadap ilusi paradigma New
Public Management (NPM) yang banyak menekankan aspek efisiensi dan cenderung
mendorong ego sektoral dibandingkan perspektif integrasi sektor.
WoG menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon
terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
Ada 3 alasan utama mengapa WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai
pedekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah, yaitu:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik.
b. Terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan.
c. Dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat,
serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa.
Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai
nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
Ada beberapa prinsip-prinsip dalam pelaksanaan WoG, antara lain yaitu:
a. Kolaborasi
b. Kebersamaan
c. Kesatuan
d. Tujuan bersama
e. Mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh
beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu. Kemudian dalam praktek
WoG harus memenuhi beberapa aspek berikut:

26
a. Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau.
b. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan
WoG.
c. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar
struktur formal, yang sifatnya tidak permanen.
d. Koalisi sosial
Koalisi sosial merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar sektor
atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi ini.
Sedangkan Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek
antara lain yaitu :
a. Kapasitas SDM dan institusi-institusi tidak sama.
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama.
Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG,
misalnya, mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, di mana terjadi
penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.
b. Nilai dan budaya organisasi yang harus disatukan
Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi pun menjadi
kendala manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan penyatuan
kelembagaan.
c. Kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan nilai dan budaya
organisasi.
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam pelaksanaan WoG.
Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang mampu
mengakomodasi perubahan nilai dan budaya organisasi serta meramu SDM yang
tersedia guna mencapai tujuan yang diharapkan.

27
BAB IV
AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi
4.1.1 Identifikasi Isu

a. Deskripsi Isu

Internet merupakan sebuah media di mana disitu terjadi pertukaran informasi dan
data yang terbuka. Artinya internet dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan
darimana saja. Dengan berbagai kecanggihan sarana komunikasi modern tersebut,
internet sangat rentan terhadap serangan sistem informasi. Tanpa adanya sistem
keamanan terhadap informasi dan pemahaman tentang berinternet yang aman akan
membuat sistem informasi yang dimiliki individu, organisasi bahkan instansi
pemerintahan menjadi sangat rentan terhadap adanya upaya-upaya penyerangan
sistem informasi. Semakin tingginya nilai (value) internet bagi masyarakat, maka
semakin tinggi juga resiko, ancaman serta gangguan terhadap sumber daya informasi
maupun interaksi yang dilakukan antar pengguna. Hal itu jika terjadi dalam penggunaan
internet di lingkungan RSUP dr J. Leimena tentunya akan memunculkan dampak-
dampak serius yang tidak diharapkan. Dampak-dampak tersebut, seperti kebocoran
data pasien, rekam medis pasien bahkan sampai kepada sistem-sistem privasi
mendasar yang penting yang seharusnya dapa terlindungi dengan baik. Ancaman
terhadap sumber daya informasi dan interaksi antar pengguna pada dasarnya
diakibatkan oleh berbagai kelemahan yang dieksploitasi oleh pelaku dengan tujuan
menguasai/ mengambil alih aset yang bernilai tersebut.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, maka perlunya pemahaman kemananan
dalam berinternet yang benar oleh seluruh pegawai Rumah Sakit Umum Pusat Dr.
Johannes Leimena demi menjaga privasi dan keamanan seluruh data-data yang ada di
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Johannes Leimena Ambon.

b. Sumber Isu

Sumber isu dalam penulisan ini berdasarkan dari hasil wokshop bersama Badan
Siber dan Sandi Negara di Denpasar Bali 16-18 Juni 2021.

28
4.1.2 Isu yang diangkat

Sebagai wujud aktualisasi dan habituasi nilai-nilai ANEKA peserta pelatihan dasar
CPNS Golongan II yang bertugas sebagai anggota sistem informasi rumah sakit yang bertugas
di di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Johannes Leimena Ambon, saya ingin mengangkat Isu
“Minimnya kesadaran keamanan dalam Penggunaan Internet di RSUP Dr. Johannes Leimena
Ambon”.

4.1.3 Gagasan Pemecahan Isu

Adapun gagasan yang diambil adalah “Edukasi Internet Sehat dan Aman di RSUP
Dr. Johannes Leimena Ambon”.

4.1.4 Kegiatan Pemecahan Isu

Berdasarkan isu diatas, maka kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rancangan
kegiatan aktualisasi ini adalah, sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tahapan Kegiatan Edukasi Internet Sehat dan Aman

No Kegiatan

1 Mengumpulkan referensi terkait Edukasi Internet Sehat dan Aman

2 Rancangan desain website

3 Menguji coba website

4 Membuat artikel Edukasi Internet Sehat dan Aman

5 Membuat Banner Edukasi Internet Sehat dan Aman

6 Sosialisasi Edukasi Internet Sehat dan Aman

29
Gagasan pemecahan isu terpilih adalah Minimnya Keamanan dalam Penggunaan Internet di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Johannes
Leimena. Berikut adalah kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut.

Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai


No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 Mengumpulkan 1) Mencari Draft Jurnal, a) Saya akan bertanggung Pengumpulan referensi Sesuai dengan tata
referensi edukasi referensi yang artikel dan jawab dengan semua kemanan penggunaan nilai RSUP Dr.
internet sehat dan valid dari pihak berita referensi kemanan internet yang valid dari pihak Johannes Leimena
aman dan sumber penggunaan internet yang dan sumber terpercaya Ambon yaitu
[manajemen yang terpercaya telah saya kumpulkan maka sangat mendukung Profesionalisme
ASN] visi Rumah Sakit Umum maka salah satu
[bertanggung jawab - Pusat Dr. Johannes ialah Melakukan
akuntabilitas;] Leimena Ambon yaitu pekerjaan yang
Menumbuhkembangkan berguna bagi
sistem informasi Rumah kepentingan umum
b) Secara profesionalisme Sakit yang handal dan bersama
saya akan mencari referensi
kemanan penggunaan
internet
[profesionalisme - etika
publik;]
2) Konsultasi Nutolensi Konsultasi merupakan suatu
dengan mentor masukan nilai disiplin dalam
terkait dengan mentor menjalankan tugas yang
referensi diberikan
[disiplin - anti korupsi;]

30
3) Merevisi Jurnal, artikel a)Menerima masukan
referensi sesuai dan berita mentor adalah bentuk
dengan menghargai komunikasi,
masukan dari konsultasi, dan kerja
mentor sama [menghargai,
komunikasi, konsultasi,dan
kerja sama - etika publik;]

b) Credibilty
(kepercayaan) kepada
mentor dalam menerima
masukan mentor

[credibility (kepercayaan) –
komitmen mutu;]

Tabel 4.2 Mengumpulkan Referensi Edukasi Internet Sehat dan Aman

31
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
2 Rancangan 1) Membuat Draft Desain Dalam pembuatan draft Menjadi pusat riset dan Membuat desain
Desain Website draft desain Website sangat diperlukan inovasi pengembangan teknologi dengan menerima
[Manajemen tampilan dasar dan kreativitas agar kesehatan kemaritiman masukan secara
ASN] website tampilan website menarik, adalah satu alasan dari cepat yang mengacu
sederhana dan nantinya pembuatan draft hingga pada nilai Responsif
mudah digunakan. finalisasi desain tampilan sesuai dengan tata
[inovasi - komitmen mutu;] website untuk keamanan nilai Rumah Sakit
dalam penggunaan internet Umum Pusat Dr.
di lingkungan Rumah Sakit Johannes Leimena.
Umum Pusat Dr. Johannes Inii juga merupakan
2) Konsultasi Notulensi Melakukan konsultasi Leimena Ambon serta bagian dari
dengan tim masukan tim dengan tim development. Ini dengan kerjasama bersama memeliharan dan
development development merupakan bagian dari demi membuat website mempertahakan
terkait desain menghargai pendapat yang sederhana dan etika luhur.
dan tampilan orang lain [sila ke 5 - mudah digunakan dapat
dari website nasionalisme;] mendorong kemajuan
dibidang teknologi Rumah
3) Merevisi Print Screen Ketika sepakat untuk Sakit Umum Pusat Dr.
desain website Desain membuat desain final untuk Johannes Leimena Ambon
Website website maka nilai keadilan
sangat ditegakkan pada
bagian ini.
[keadilan - akuntabilitas;]

Tabel 4.3 Rancangan Desain Website

32
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
3 Menguji Coba 1) Membuat Print Screen Saya akan melakukan Melakukan uji coba Menjunjung tinggi
Website coding website coding codingan, yaitu sejenis website akan dilakukan nilai integritas dalam
[manajemen asn] di visual studio website bahasa pemograman pada dengan cara musyawarah melakukan uji coba
code komputer yang memerlukan dan mufakat yang website merupakan
competence (kompetensi) merupakan bagian dari sila bagian yang harus
dalam mengerjakan kelima yang juga bertujuan diperhatikan dan
codingan tersebut untuk mengembangkan dipertahankan demi
[kompetensi - komitmen SDM bidang kesehatan menjaga kualitas
mutu;] yang berkompetensi dan serta membuat
berkinerja sesuai dengan keputusan
2) Menguji coba Print Screen Diperlukan Tanggung visi Rumah Sakit Umum berdasarkan
hasil coding di Hasil Uji jawab dalam menguji coba Pusat Dr. Johannes prinsip keahlian
google chrome Coba coding website [tanggung Leimena Ambon
jawab - anti korupsi;]

3) Memperbaki Print Screen Saya akan konsisten dalam


bugs / error di hasil melakukan perbaikan untuk
visual studio perbaikan pencapaian hasil yang
code website memuaskan dalam
melakukan tugas dan
tanggung jawab yang
sedang dikerjakan
[konsisten - Akuntabilitas;]

Tabel 4.4 Menguji Coba Website

33
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
4 Membuat artikel 1) Menyusun Print visual Saya dengan kejelasan Tidak memaksakan Komitmen kuat
tips edukasi artikel di visual studio code akan menyusun artikel di kehendak orang lain untuk memajukan
Internet Sehat dan studi code website agar dapat dalam melakukan tugas dan Rumah Sakit Umum
Aman sesuai dengan dimanfaatkan untuk tanggung jawab maka Pusat Dr. Johannes
[WoG] referensi yang kepentingan orang banyak nantinya bisa menjadikan Leimena Ambon
telah berdasarkan vurnerability Rumah Sakit Umum Pusat maka itu merupakan
dikumpulkan assesment worshop Dr. Johannes Leimena bentuk dari cinta
[kejelasan - akuntabilitas;] Ambon sebagai wahana tanah air dan
pendidikan dan pelatihan bangsa
2) Mencoba Print screen Dimasukan artikel dalam yang berkualitas bagi
hasil coding draft artikel bentuk draft kirannya ini peserta didik dan peserta
artikel di google dapat memberikan acces latihan
chrome (kemudahan) dalam
penyampaian informasi
[access (kemudahan) -
komitmen mutu;]
3) Konsultasi Notulensi Saya akan melakukan
draft artikel ke masukan konsultasi ke mentor guna
mentor mentor mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerja
kepada publik
[etika publik;]

4) Merevisi Draft Print screen Saya akan melakukan revisi


Artikel Jika Ada artikel sesuai dengan masukan dari
Masukan Dari mentor seadil-adilnya
Mentor sesuai dengan arahan
mentor
[adil - anti korupsi;]

Tabel 4.5 Membuat Artikel Tips Edukasi Internet Sehat dan Aman

34
Tahapan Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Mata Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
5 Membuat Banner 1) Mengambil Draft Saya akan menyiapkan draft Dilakukannya sosialisasi Dengan dituntunya
Edukasi Internet referensi dari referensi banner yang akan untuk seluruh pegawai untuk bekerja
Sehat dan Aman website yang desain disesuaikan dengan tips Rumah Sakit Umum Pusat profesionalisme
telah dibuat banner yang telah dibuat di website Dr Johannes Leimena maka kemandirian
[Pelayanan untuk banner tanggung jawab Ambon maka saya juga ikut dalam bertindak
Publik] [akuntabilitas;] serta menyukseskan sertakerja keras
sasaran strategis RSUP Dr. adalah kunci
Johannes Leimena Ambon tercapainya
Menjadi Rumah Sakit profesionalisme
2) Membuat Screen shoot a) bisa menyelesaikan Berbasis Teknologi tersebut
desain banner desain pembuatan desain banner Informasi yang Terintegrasi,
edukasi Internet banner adalah wujud nilai Bermutu dan Terjangkau
Sehat dan Aman kepemimpinan Bagian Timur Tahun 2024
[akuntabilitas;] serta memiliki
kemampuan dalam
b) dengan adanya desain melaksanakan kebijakan
banner ini merupakan pemerintah
kepedulian terhadap
sesama
[peduli - anti korupsi;]

35
3) Memasang Foto banner Secara tidak langsung
banner di RSUP yang memasang banner tentang
Dr. J Leimena terpasang edukasi keamanan internet
Ambon merupakan kegiatan
kemanusiaan karena data
dan informasi sekarang
adalah bagian penting yang
sangat bisa disalahgunakan
nantinya
[sila ke 2 - Nasionalisme;]

Tabel 4.6 Membuat Banner Edukasi Internet Sehat dan Aman

36
Kontribusi
Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi Misi
Pelatihan Organisasi
Organisasi
6 Sosiali Edukasi 1) Membuat Print screen Menyiapkan undangan secara Dilakukannya Dengan dituntunya
Internet Sehat Undangan Sosialisasi undangan langsung merupakan suatu sosialisasi untuk untuk bekerja
dan Aman sosialisasi kepedulian terhadap sesama seluruh pegawai profesionalisme
[Pelayanan [peduli - anti korupsi;] Rumah Sakit Umum maka kemandirian
Publik] Pusat Dr Johannes dalam bertindak
Leimena Ambon sertakerja keras
2) Sosialisasi ke IT Foto bisa melakukan sosialisasi maka saya juga ikut adalah kunci
SIRS RSUP Leimena Sosialisasi adalah wujud nilai serta menyukseskan tercapainya
Ambon di kantor kepemimpinan [akuntabilitas;] sasaran strategis profesionalisme
RSUP Dr. Johannes tersebut
Leimena Ambon
Menjadi Rumah Sakit
Berbasis Teknologi
3) Mengirim Print screen Secara tidak langsung Informasi yang
sosialisasi ke group Hasil melakukan sosialiasi tentang Terintegrasi,
IT sosialisasi edukasi keamanan internet Bermutu dan
merupakan kegiatan Terjangkau Bagian
kemanusiaan karena data dan Timur Tahun 2024
informasi sekarang adalah serta memiliki
bagian penting yang sangat bisa kemampuan dalam
disalahgunakan nantinya melaksanakan
[sila ke 2 - Nasionalisme;] kebijakan
pemerintah

Tabel 4.7 Membuat Banner Edukasi Internet Sehat dan Aman

37
4.2 Capaian Hasil Aktualisasi
Aktualisasi kegiatan dilakukan sejak tanggal 16 Juli 2021 sampai dengan tanggal 23
Agustus 2021 di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon. Aktulisasi ini terdiri dari 6 kegiatan
dengan beberapa tahapan sebagai berikut :

4.2.1 Mengumpulkan referensi terkait edukasi internet sehat dan aman


Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu mencari referensi dari pihak dan sumber
terpercaya.
1. Mencari referensi yang valid dari pihak dan sumber yang terpercaya
a) Nilai Aneka : Akuntabilitas & Etika Publik.
Saya akan bertanggung jawab dengan semua referensi kemanan penggunaan internet
yang telah saya kumpulkan dan secara profesionalisme saya akan mencari referensi
kemanan penggunaan internet.

b) Dokumentasi :

Gambar 4.1 Tips singkat & Praktis Di Dunia Siber dari Badan dan Sandi Negara

Gambar 4.2 Cyber – Security dan Tantangan Pengembangannya di Indonesia

38
Gambar 4.3 Edukasi Penggunaan Internet Sehat, Aman dan Produktif Melalui
Kelompok Majelis Taklim

Gambar 4.4 Infografis Penetrasi dan Penggunaan nternet Indonesia 2017

Gambar 4.5 Penggunaan Internet Sehat dan Aman di Era Milenial di SMK PGRI 31
Legok
39
Gambar 4.6 Security Assesment Basan Siber dan Sandi Negara

2. Konsultasi dengan mentor terkait dengan referensi


a) Nilai Aneka : anti korupsi Konsultasi merupakan suatu nilai disiplin dalam menjalankan
tugas yang diberikan.

b) Dokumentasi :

Gambar 4.7a Print Screen Konsultasi referensi dengan mentor

40
Gambar 4.7b Bukti Notulensi Konsultasi referensi dengan mentor

Notulensi Masukan dari Mentor :


Pada Tanggal 10 Juli 2021 Saya Melakukan konsultasi melalui whatsapp karena saya
terhalang tidak bisa ketemu langsung karena sedang isolasi mandiri dan dari hasil

41
konsultasi dengan mentor dapat diambil kesimpulan bahwa Bapak mentor mengingkan
referensi yang bentuknya peraturan menteri
3. Merevisi referensi sesuai dengan masukan dari mentor

a) Nilai Aneka :Etika Publik & Komitmn Mutu. Menerima masukan mentor adalah bentuk
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama . Kepercayaan kepada mentor
dalam menerima masukan mentor.

b) Dokumentasi :
Sesuai dengan masukan dari mentor bahwa referensi harus berdasarkan sumber dari
kementerian dalam artian harus dari pemerintahan maka beberapa referensi yang saya
dapat ambil adalah sebagai berikut :

Gambar 4.8 Security Assesment Basan Siber dan Sandi Negara

Gambar 4.9 Tips Singkat & Praktis di Dunia Siber

42
4.2.2 Rancangan Desain Website
1. Membuat draft desain tampilan dasar website
a) Nilai Aneka : Komitmen Mutu. Dalam pembuatan draft sangat diperlukan inovasi
dan kreativitas agar tampilan website menarik, sederhana dan nantinya mudah
digunakan.

b) Analisis Dampak :
Inovasi adalah hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan segala suatu. Jika
tidak ada inovasi dalam melakukan desain draft website maka kemungkinan
desain website akan terlihat biasa saja dan tidak dipahami oleh user pengguna.

c) Dokumentasi :
Berikut ini adalah draft desain website

Gambar 4.10 Draft Desain Edukasi Internet Sehat dan Aman

43
2. Konsultasi dengan tim development terkait desain dan tampilan dari website
a) Nilai Aneka : Nasionalisme. Melakukan konsultasi dengan tim development. Ini
merupakan bagian dari menghargai pendapat orang lain.

b) Dokumentasi :
Konsultasi dilakukan melalui whatsapp karena saya terkendala untuk bertemu
langsung dikarenankan sedang dalam masa isolasi mandiri

Gambar 4.10 Print screen konsultasi dengan tim development

44
Gambar 4.11 Print screen konsultasi dengan tim development

3. Merevisi desain website sesuai masukan dari tim development


a) Nilai Aneka : Akuntabiltas. Ketika sepakat untuk membuat desain final untuk
website maka nilai keadilan sangat ditegakkan pada bagian ini.

b) Dokumentasi :
Berikut ini adalah hasil revisi dari konsultasi dengan tim development

Gambar 4.12 Print screen hasil revisi desain website dengan tim development

45
4.2.3 Menguji Coba Website
1. Membuat coding website di visual studio code
a) Nilai Aneka : Komitmen Mutu. Saya akan melakukan codingan, yaitu sejenis
bahasa pemograman pada komputer yang memerlukan competence
(kompetensi) dalam mengerjakan codingan tersebut.

b) Dokumentasi :
Print Screen coding website

Gambar 4.13 Print screen coding website

2. Menguji coba hasil coding di google chrome


a) Nilai Aneka : Anti Korupsi. Diperlukan tanggung jawab dalam menguji coba
coding website
b) Dokumentasi :
Print Screen hasil uji coba coding di website

46
Gambar 4.13 Print Screen hasil uji coba coding di website

3. Memperbaiki error atau bugs di visual studio code


a) Nilai Aneka : Akuntabilitas. Saya akan konsisten dalam melakukan perbaikan
untuk pencapaian hasil yang memuaskan dalam melakukan tugas dan tanggung
jawab yang sedang dikerjakan.

b) Analisis Dampak :
Setelah mengetahui ada kekurangan atau bugs dari website atau coding yang
dibuat maka harus diperlukan konsisten untuk menyelesaikan bugs tersebut jika
dibiarkan maka website yang dikerjakan akan mengalami error ketika dibuka

c) Dokumentasi :
Print Screen perbaikan

Gambar 4.14 Print screen coding perbaikan

47
Gambar 4.15 Print screen tampilan perbaikan

4.2.4 Membuat artikel tips edukasi Internet Sehat dan Aman


1. Menyusun artikel di visual studio code sesuai dengan referensi yang telah
dikumpulkan
a) Nilai Aneka : Akuntabilitas. Saya dengan kejelasan akan menyusun artikel di
website agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak berdasarkan
vurnerability assesment worshop.

b) Dokumentasi :
Print Screen coding website

Gambar 4.16 Print Screen Coding Tips 1 selalu hindari posting data pribadi

48
Gambar 4.17 Print Screen coding Tips 2 validasi URL atau Link

Gambar 4.18 Print Screen coding Tips 3 Jangan Instal Aplikasi Berbahaya

49
Gambar 4.19 Print Screen coding Tips 4 Gunakan jaringan dan koneksi yang aman

Gambar 4.20 Print Screen coding Tips 5 Gunakan Sandi yang unik

Gambar 4.21 Print Screen coding Tips 6 Jangan lupa log off

50
2. Mencoba hasil coding artikel di google chrome
a) Nilai Aneka : Komitmen Mutu. Dimasukan artikel dalam bentuk draft kirannya ini
dapat memberikan acces (kemudahan) dalam penyampaian informasi.

b) Dokumentasi :
Print Screen tips artikel di website

Gambar 4.22 Print Screen Tips 1 Selalu Hindar Posting data Pribadi

Gambar 4.23 Print Screen Tips 2 Validasi URL dan Link

51
Gambar 4.24 Print Screen Tips 3 jangan Instal aplikasi berbahaya

Gambar 4.25 Print Screen Tips 4 Gunakan jaringan dan koneksi yang aman

52
Gambar 4.26 Print Screen Tips 5 Gunakan Sandi yang unik

Gambar 4.27 Print Screen Tips 6 Jangan Lupa Log Off

3. Konsultasi draft artikel dengan mentor


a) Nilai Aneka : Etika Publik. Saya akan melakukan konsultasi ke mentor guna
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik.

b) Dokumentasi :
Notulensi masukan mentor

Gambar 4.28a Proses Konsultasi dengan mentor

53
Gambar 4.28b Notulensi masukan mentor

4. Merevisi Draft Artikel untuk diupload ink ke intrenet


a) Nilai Aneka : Anti Korupsi. Saya akan melakukan revisi sesuai dengan masukan
dari mentor seadil-adilnya sesuai dengan arahan mentor

b) Dokumentasi :
Print Screen upload link ke hosting

54
Gambar 4.29 Print Screen Upload link ke hosting

Link website : https://internetsehatdanaman.000webhostapp.com/

4.2.5 Membuat Banner Edukasi Internet Sehat dan Aman

1. Membuat Draft Banner Edukasi Internet Sehat dan Aman

a) Nilai Aneka : Akuntabilitas. Dengan sangat bertanggung jawab saya akan


menyiapkan draft banner yang akan disesuaikan dengan tips yang telah dibuat di
website.

b) Dokumentasi :
Draft referensi desain banner

Gambar 4.30 Print Screen draft banner Tips 1 & 2

55
Gambar 4.31 Print Screen draft banner Tips 3 & 4

Gambar 4.32 Print Screen draft banner Tips 5 & 6

2. Membuat desain banner edukasi Internet Sehat dan Aman


a) Nilai Aneka : Akuntabilitas dan Anti Korupsi. bisa menyelesaikan pembuatan
desain banner adalah wujud nilai kepemimpinan. dengan adanya desain banner
ini merupakan kepedulian terhadap sesama

b) Dokumentasi :
Print Screen Desain Banner

56
Gambar 4.33 Desain Banner Tips Internet Sehat dan Aman

3. Memasang banner di RSUP Dr. J Leimena Ambon

a) Nilai Aneka : Nasionalisme. Secara tidak langsung memasang banner tentang


edukasi keamanan internet merupakan kegiatan kemanusiaan karena data dan
informasi sekarang adalah bagian penting yang sangat bisa disalahgunakan
nantinya.

b) Dokumentasi :
Foto Banner yang terpasang

57
Gambar 4.33 Foto Banner Bersama Security di depan Ballroom

4.2.6 Sosialisasi Edukasi Internet Sehat dan Aman

1. Membuat Undangan Sosialisasi


a) Nilai Aneka : Annti Korupsi. Menyiapkan undangan secara langsung merupakan
suatu kepedulian terhadap sesama.

b) Dokumentasi :
Print Screen Undangan

58
Gambar 4.34 Print Screen Undangan Sosialisasi di group Telegram

2. Sosialisasi ke IT SIRS RSUP Leimena Ambon di kantor


a) Nilai Aneka : Akuntabilitas. bisa melakukan sosialisasi adalah wujud nilai
kepemimpinan.

b) Dokumentasi :
Foto Sosialisasi

59
Gambar 4.35 Foto Sosialisasi ke tim IT

Gambar 4.36 Foto Sosialisasi ke tim IT

60
3. Sosialisasi ke IT SIRS RSUP Leimena Ambon di melalui telegram
a) Nilai Aneka : Nasionalisme. Secara tidak langsung melakukan sosialiasi tentang
edukasi keamanan internet merupakan kegiatan kemanusiaan karena data dan
informasi sekarang adalah bagian penting yang sangat bisa disalahgunakan
nantinya ini merupakan sila kedua dari pancasila yaitu kemanusiaan yang adil
dan beradab

b) Dokumentasi :
Print Screen Sosialisasi

Gambar 4.37 Foto Sosialisasi ke tim IT melalui telegram

61
Gambar 4.38 Foto Sosialisasi ke tim IT melalui telegram

Gambar 4.39 Foto Sosialisasi ke tim IT melalui telegram


62
BAB V

RENCANA AKSI AKTUALISASI

Kegiatan selanjutnya yang dilakukan setelah menjalankan kegiatan pemecahan isu


dan permasalahan berdasarkan rancangan aktualisasi adalah merumuskan rencana aksi
dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN
dalam tugas pokok dan fungsi sebagai Pranata Komputer di RSUP Dr Johannes Leimena
Ambon.
5.1 Nilai-Nilai Dasar ASN
Rencana aksi aktualisasi untuk nilai-nilai dasar ASN meliputi rencana aksi untuk nilai
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi.

Tabel 5.1 Rencana Aksi Dengan Nilai Akuntabilitas


No Indikator Rencana Aksi di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon

(1) (2) (3)


1 Kepemimpinan a. Mensosialisasikan internet aman dan sehat kepada teman IT
b. Membuat desain banner dengan sebaik-baiknya
2 Transparansi a. Konsultasi desain web internet sehat dan aman dengan tim
development
b. Konsultasi draft internet sehat dan aman dengan mentor
3 Intergritas Membuat website dan banner secara konsisten sesuai dengan
referensi yang telah dikumpulkan
4 Tanggung Jawab a. Bertanggung jawab dengan semua materi yang diunakan untuk
tips internet sehat dan aman
b. Bertanggung jawab dalam melakukan uji coba coding website
5 Keadilan a. Membuat materi tips seusai dengan masukan dan referensi
b. Konsultasi jika terdapat kendala saat melakukan tugas
c. Sosialisasi sesuai dengan referensi internet sehat dan aman
yang telah dikumpulkan

6 Kepercayaan a. Mempercayai dan mempertimbangkan masukan saat


melakukan konsultasi dengan rekan kerja tim
b. Mempercayai masukan dari mentor saat melakukan konsultasi
7 Keseimbangan Memberikan informasi yang apa adanya
8 Kejelasan Mendesain website dan X-banner agar user bisa mudah untuk
mengerti
9 Konsistensi Selalu melakukan kegiatan sesuai tahap

63
Tabel 5.2 Rencana Aksi Dengan Nilai Nasionalisme
No Indikator Rencana Aksi di RSUP Dr. Johannes Leimena Ambon

(1) (2) (3)


1 Sila Pertama a. Tidak lupa berdoa ketika mengawali hari dan melaksanakan
“Ketuhanan Yang kegiatan
Maha Esa” b. Ikut brpartisipasi dalam kegiatan keagamaan di kantor
c. Tolerensi ditempat kerja
2 Sila Kedua a. Menghargai mentor ataupunn coach saat melakukan
“Kemanusiaan konsultasi
Yang Adil dan b. Menghargai teman saat melakukan konsultasi
Beradab”
3 Sila Ketiga Tetap menjaga pergaulan teman sekantor tapa memandang suku,
“Persatuan agama dan ras
Indonesia”
4 Sila Keempat a. Menerima setiap masukan dari teman tanpa memandang
“Kerakyatan yang status, agama, ras dan suku
dipimpin oleh b. Mengambil keputusan yang bijak ketika mengambil
Hikmat referensi untuk tips internet sehat dan aman
Kebijaksanaan c. Melakukan konsultasi serta menerima masukan dari mentor
dalam maupun teman development terkait referensi dan desain UI
Permusyarawatan website
Perwakilan”
5 SilaKelima Berlaku sopan kepada teman ketika melakukan konsultasi
“Keadilan Sosial
Bagi Seluruh
Rakyat
Indonesia”

Tabel 5.3 Rencana Aksi Dengan Nilai Etika Publik


No Indikator Rencana Aksi di RSUP Dr Johannes Leimena Ambon

(1) (2) (3)


1 Integritas Mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan kepada
publik
2 Profesionalisme a. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
b. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

3 Sinergi a. Saling bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan


b. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama

64
4 Pelayanan a. Meningkatkan kesadaran dalam penggunaan internet
yang sehat dan aman
b. Menerima masukkan dan saran dari pengguna website

No Indikator Rencana Aksi di RSUP Dr Johannes Leimena


Ambon
(1) (2) (3)
1 Efektivitas dan a. Edukasi Internet sehat dan aman untuk meningkatkan
Efisiensi kesadaran beeinternet
b. Rutin melakukan monitoring edukasi tentang internet
sehat dan aman

2 Inovasi a. Membuat website dan banner internet sehat untuk


kesadaran dalam berinternet
b. Meningkatkan sistem informasi yang mengikuti
perkembangan zaman

3 Orientasi Mutu Meningkatkan sistem informasi yang berorientasi mutu

65
Tabel 5.5 Rencana Aksi Dengan Nilai Anti Korupsi
No Indikator Rencana Aksi di RSUP Dr Johannes Leimena
Ambon
(1) (2) (3)
1 Jujur Tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun
2 Peduli a. Memberikan pemahaman ulang apabila ada yang
menanyakan tentang tentang edukasi internet sehat
dan aman
b. Menerima saran dan masukkan dari seluruh pegawai
untuk peningkatan kinerja Tim IT.

3 Mandiri Menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab


pribadi dengan optimal
4 Disiplin Berangkat kerja tepat waktu
5 Tanggung Jawab a. Tidak menunda-nunda waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan
b. Monitoring kegiatan pelayanan melalui SIMRS

6 Kerja Keras a. Menyelesaikan setiap pekerjaan yang menjadi


tanggung jawab saya dengan sebaik-baiknya agar
diperoleh hasil yang maksimal
c. Melaksanakan pekerjaan tambahan yang diberikan
oleh atasan.
7 Sederhana a. Memakai pakaian seragam kerja sesuai dengan
aturan yang ditentukan
b. Tidak berlebihan dalam kata dan tindakan
8 Berani a. Menyampaikan pendapat dalam proses
rapat/koordinasi untuk peningkatan kualitas kegiatan
yang menjadi tanggung jawabnya
b. Bertanggung jawab dan berani mengambil resiko
untuk kemajuan institusi
9 Adil a. Tidak diskriminatif dalam bergaul

66
5.2 Peran dan Kedudukan ASN

Rencana aksi aktualisasi pada aspek peran dan kedudukan ASN meliputi
manajemen ASN, Whole of Government dan Pelayanan Publik.

Tabel 5.6 Rencana Aksi pada Manajemen ASN


No Indikator Rencana Aksi di RSUP Dr Johannes Leimena
Ambon
(1) (2) (3)
1 Kewajiban dan Hak ASN a. Mengikuti upacara peringatan hari nasional dengan
tertib
b. Menjalankan tugas pokok dan fungsi yang menjadi
tanggung jawab pekerjaan
2 Perencanaan a. Membuat rencana peningkatan kepatuhan
pengguna SIBEPA setiap bulan.
b. Aktif mengikuti rapat evaluasi kinerja Tim IT setiap
minggu.
3 Monitoring dan evaluasi a. Monitoring SIMRS
b. Mengisi SKP setiap tahun dengan tertib dan taat
administrasi

4 Penilaian Kinerja Menerima hasil penilaian SKP dari atasan langsung


setiap tahunnya untuk bahan evaluasi peningkatan
kinerja tahun berikutnya
5 Disiplin a. Tepat waktu dalam kehadiran
b. Tepat waktu dalam penyelesaian pekerjaan
c. Mentaati pedoman aturan dan SPO yang berlaku.

6 Pengembangan a. Mengikuti Bimbingan Teknis terkait tugas pokok


Kompetensi dan fungsi yang menjadi tugas pekerjaannya
c. Aktif dalam kegiatan pengembangan diri
7 Sistem Informasi a. Pengembangan semua Sistem yang berguna untuk
pelayanan dan manajemen Rumah Sakit.
b. membuat suatu aplikasi yang memudahkan
pekerjaan pegawai di instansi.

67
Tabel 5.7 Rencana Aksi pada Pelayanan Publik
Rencana Aksi di RSUP Dr Johannes Leimena
No Indikator
Ambon
(1) (2) (3)
1 Tanggap a. Mensosialisasikan kesadaran dalam berinternet
yang sehat dan aman
b. Membuat skenario pemecahan masalah akibat
system error atau human error dengan tetap
menerapkan aturan yang berlaku di instansi.
2 Jujur Memberitahu jika ada kendala sistem dan jaringan
pada saat pelayanan agar pengguna dapat antisipasi
kendala tersebut.
3 Cepat a. Hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai.
b. Cepat menyelesaikan masalah sistem atau jaringan
c. Tidak menunda-nunda dalam penyelesaian
pekerjaan

4 Akurat Sosialisasikan alur yang harus dilalui pegawai yang


membuat kesalahan input disitem sesuai dengan SPO
yang berlaku dan sudah disetujui oleh pimpinan

5 Tepat Menyampaikan alur pelayanan dalam sistem sesuai


dengan alur yang ditetapkan oleh pimpinan.

6 Berdaya Guna a. Menjadi salah satu tim akreditasi Rumah Sakit


b. Menjadi Implementator di Tim IT untuk sosialisasi
SIMRS untuk seluruh Pengguna.

8 Santun Menyapa dan memberi salam kepada setiap rekan


kerja jika berpapasan

68
Tabel 5.8 Rencana Aksi pada Whole Of Government (WoG)
Rencana Aksi di RSUP Dr Johannes Leimena
No Indikator
Ambon
(1) (2) (3)
1 Koordinasi a. Membuat janji temu kepada Pengguna SIMRS ketika
akan melakukan sosialisasi.
b. Berkoordinasi dengan ketua pelaksana maupun
anggota tim kegiatan dalam mencapai tujuan dan
kesuksesan pelaksanaan kegiatan

2 Integrasi Saling bekerjasama dengan rekan sejawat untuk


mengembangkan Website instansi maupun
pengembangan Sistem yang ada di Rumah Sakit.

69
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pelaksanaan aktualisasi “Edukasi Internet Sehat dan Aman”


antara lain :

1. Pembuatan website dan banner edukasi internet sehaat dan aman


bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran dalam penggunaan internet
2. Dengan adanya edukasi internet sehat dan aman dapat mengurangi
tindakan siber yang bisa terjadi karena kelalaian pengguna internet
3. Pembuatan website dan banner edukasi internet sehat dan aman
mendapat respon positif dari atasan dan para pegawai RSUP Dr. J
Leimena Ambon
4. Penerapan nilai ANEKA bermanfaat dalam pengerjaan aktualisasi
sehingga kegiatan aktualisasi lebih bermutu
5. Nilai-nilai kedudukan peran ASN bermanfaat sebagai dasar kesadaran
dalam penggunaan internet

6.2 Saran

1. Selalu update informasi terbaru terkait internet sehat dan aman


2. Pengembangan website sesuai dengan kondisi perkembangan teknologi
informasi

70
DAFTAR PUSTAKA

kominfo.go.id. Menkominfo: Jaga, Lindungi dan Hindari Kebocoran Data Pribadi. (Diakses 8
Juli 2021). https://kominfo.go.id/content/detail/33342/siaran-pers-no-87hmkominfo032021-
tentang-menkominfo-jaga-lindungi-dan-hindari-kebocoran-data-pribadi/0/siaran_pers
Zen. 2021. “Security Assesment”
Kominfo.go.id. Ini cara melaporkan konten hoax (Diakses 9 Juli 2021).
https://kominfo.go.id/content/detail/8732/ini-cara-melaporkan-konten-hoax/0/sorotan_media
Limapagi.id. “Waspada Bayaha Menggunakan Aplikasi Whatsapp Mod” (Diakses 9 Juli 2021).
https://www.limapagi.id/detail/A1V38/waspada-bahaya-menggunakan-aplikasi-whatsapp-mod
Popbela.com. “Tips Aman Berinternet dari google”. (Diakses 9 Juli 2021).
https://www.popbela.com/career/working-life/niken-ari/tips-aman-berinternet-dari-google/3
Tirto.id. “Cara membuat password unik dan yang dilakukan jika data pribadi bocor”. (Diakses 9
Juli 2021). https://tirto.id/cara-buat-password-unik-dan-yang-dilakukan-jika-data-pribadi-bocor-
ggeK
Technologue.id “Cara log out akun google dari semua perangkat dalam satu jentikan”. (Diakses
9 Juli 2021). https://technologue.id/cara-log-out-akun-google-dari-semua-perangkat-dalam-
satu-jentikan-jari/?amp

71

Anda mungkin juga menyukai