Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN/RANCANGAN

AKTUALISASI NILAI–NILAI DASAR


PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
GOLONGAN II ANGKATAN CI (101)

“OPTIMALISASI PENINGKATATAN PENGAMANAN


KAMAR/BLOK HUNIAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KELAS IIB SORONG”

Disusun oleh :

Nama : Irvandi Yoram Rabidin

NIP : 199907072022031004

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM

BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM SULAWESI UTARA

TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN/RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTRIAN HUKUM DAN HAM
DI BADIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN SULAWESI UTARA
TAHUN 2022

“OPTIMALISASI PENINGKATATAN PENGAMANAN

KAMAR/BLOK HUNIAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN


KELAS IIB SORONG”

Nama : Irvandi Yoram Rabidin

NIP : 199907072022031004

Pangkat/Golongan : Pengatur Muda /IIa

Jabatan : Penjaga Tahanan (Pria)

Unit Kerja/Instansi : Lapas Kelas IIB Sorong/Kementerian Hukum Dan


Hak Asasi manusia

disampaikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi

Hari/Tanggal :

Tempat : Lapas Kelas IIB Sorong

Menyetujui,

Coach, Mentor,

EKA H. LAMUSU, S.AP, M.AP JERMIAS PRAWAR, SH.


NIP. 198707062009122003 NIP. 198001292001121001

ii
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,Segala puji
bagi Allah SWT. Serta Shalawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada
baginda Nabi Besar Muhammad SAW, kerabat, sahabat dan pengikut beliau
sampai akhir zaman. Atas berkat dan rahmat Allah SWT Sehingga Penulis
diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan rancangan
pelaksanaan aktualisasi Pendidikan dan Latihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Golongan II angkatan CI Tahun 2022. Penulis telah
diberikan pengetahuan tentang Wawasan Kebangsaan, Kesiapsiagaan Bela
Negara, dan Nilai-Nilai Dasar ASN (Aparatur Sipil Negara) yaitu Ber-AKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) Serta Kedudukan dan Peran ASN dalam Negara Kesatun Republik
Indonesia.
Tujuan dari pembuatan rancangan aktualisasi ini, sebagai tugas Pelatihan
Dasar (Latsar) CPNS yang akan diaktualisasikan pada unit kerja Penulis di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sorong. Penulis menyadari bahwa tanpa
bantuan berbagai pihak, rancangan aktualisasi ini tidak akan terwujud. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
selesainya rancangan pelaksanaan aktualisasi ini, terutama kepada:

1. Ibu Ju Lotje Olga, S.Sos selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Hukum dan HAM Sulawesi Utara
2. Bapak Asep Kurnia selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Utara
3. Bapak Gustaf N. A Rumaikewi, SH.,MH selaku Kalapas kelas IIB Sorong
4. Para pengajar dari Tim BADIKLAT Manado
5. Para pengajar dari Tim Widyaiswara
6. Ibu Eka H. Lamusu, S.AP.,M.AP selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran, sehingga rancangan
aktualiasai dapat diselesaikan dengan baik

iii
7. Bapak Jermias Prawar, SH. selaku Mentor yang telah memberikan
bimbingan dan arahan, sehingga rancangan aktualisasi dapat diselesaikan
dengan baik
8. Orang tua dan Teman-teman angkatan yang selalu memberikan dukungan,
semangat dan do’a
9. Seluruh panitia penyelenggara Latsar CPNS 2022 dan seluruh rekan-rekan
peserta Latsar khususnya angkatan CI (101) atas kebersamaan,
kekeluargaan, dan kerjasama nya selama pendidikan dan Latihan Dasar
CPNS 2022.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
rancangan aktualisasi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
masukan bagi kesempurnaan rancangan aktualisasi ini. Semoga rancangan
aktualisasi ini dapat diterima dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua
pihak, terutama memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai
“BerAKHLAK” dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Sorong, Juli 2022

Irvandi Yoram Rabidin

NIP. 199907072022031004

iv
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ........................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Analisis Isu ....................................................................... 3
B (a) ..................................................................................... 3
B (b) .................................................................................... 6
C. Rumusan Isu ..................................................................... 10
D. Identifikasi Sumber Isu .................................................... 10
E. Ruang Lingkup ................................................................. 11
F. Lembar Konfirmasi Isu ..................................................... 11
G. Judul Aktualisasi .............................................................. 13
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI .............................. 14
A. Rancangan Aktualisasi ..................................................... 14
A (a) ....................................................................................
B. Jadwal Kegiatan ............................................................... 17
C. Capaian Aktualisasi ..........................................................
BAB III PENUTUP .....................................................................
A. Kesimpulan .......................................................................
B. Saran .................................................................................
DAFTAR PUSAKA ......................................................................

v
LAMPIRAN .................................................................................

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan


negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun karakter Pegawai
Negeri Sipil (PNS) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa sesuai dengan peran dan fungsi PNS yang tercantum dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


(disingkat Kemenkumham RI) adalah kementerian dalam Pemerintah
Indonesia yang membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dipimpin oleh seorang Menteri yang sejak 27 Oktober 2014 dijabat
oleh Yasonna Laoly. Kemenkumham beberapa kali mengalami pergantian
nama yakni: "Departemen Kehakiman" (1945-1999), "Departemen Hukum
dan Perundang-undangan" (1999-2001), "Departemen Kehakiman dan Hak
Asasi Manusia" (2001-2004), "Departemen Hukum dan Hak  Asasi Manusia"
Manusia" (2004-2009), (2004-2009), dan "Kementerian "Kementerian
Hukum dan Hak  Asasi Manusia" (2009-s  Asasi Manusia" (2009-sekarang).

Petugas Pemasyarakatan merupakan salah satu ASN yang berkarier di


dunia Pemasyarakatan dan dituntut untuk dapat 1 mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar ASN dalam setiap tugasnya. Tugas utama petugas pemasyarakatan
berdasarkan meliputi Penjagaan, Pembinaan, pembimbingan, pemeliharaan
keamanan dan ketertiban, melakukan Tata usaha rumah tangga Lembaga dan

1
2

Pengawalan kepada warga binaan Pengawalan kepada warga binaan


pemasyarakatan.

Bangunan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sorong dibangun diatas


tanah seluas 4.103 m2 dan dengan luas bangunan 1.296 m2 dengan nomor
sertifikat : AC.842846.26.09.03.4.000335 tanggal 12-02-1994 yang beralamat
di Jln.Sapta Taruna Km.10, Kelurahan Sawagumu, Kecematan Sorong Utara .
Yang sebelumnya Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sorong pada awalnya
bertempat dikepulauan Doom, yang merupakan penjara peninggalan Belanda
yang tidak diketahui tahun pendiriannya. Pada Tahun 1969 dengan lahirnya
sistem Pemasyarakatan diubah dengan nama Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIB Doom. Pada Tahun 1997 Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Doom
dipindahkan ke Kabupaten Sorong (sekarang kota Sorong). Untuk saat ini
jumlah warga binaan (17 Juni 2022) berjumlah 510 dengan jumlah tahanan
113 orang dan jumlah narapidana 397 orang. Jauh melebihi kapasitas yang
hanya sekitar 214 orang.
CPNS disini mulai bekerja sesuai formasi jabatan masingmasing,
selama kurang lebih satu tahun sebelum jadi PNS. Menurut pasal 65 UU No.
5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Calon PNS yang diangkat
menjadi PNS harus memenuhi persyaratan : a. Lulus pendidikan dan
pelatihan, b. Sehat jasmani dan Rohani.
Maka dari itu di diadakannya Pelatihan Dasar CPNS Golongan II tahun
2022 Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Utara yang bertempat di Balai
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulawesi
Utara selama 31 hari.. Di akhir pembelajaran peserta diklat diwajibkan
membuat Rancangan Aktualisasi perihal isu yang ada ditempat kerja dan
nantinya akan diaktualisasikan di tempat kerja masing-masing peserta yang
berlandaskan nilai-nilai dasar profesi PNS BerAKHLAk (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) dan berpinsip pada agenda tiga atau kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Goverment , dan Pelayanan
Publik , dan Pelayanan Publik.
3

Penulis telah mendapatkan beberapa identifikasi isu yaitu “Belum


optimalnya tempat penyimpanan kunci blok/kamar di Lapas Kelas IIB
Sorong”. Dari keempat isu tersebut di tetapkan dengan menggunakan APKL
untuk menseleksi isu yang memenuh yang memenuhi parameter aktual,
problematik, kekhalayakan, layak dan jika dengan metode APKL mendapat
isu yang memenuhi kriteria “Memenuhi” lebih dari dua maka dilanjutkan
dengan memberi peringkat dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth).

B. Analisis Isu
a. Environmental Scanning
Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di Lapas Kelas
IIB Sorong sesuai dengan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)
yaitu BerAKHLAk (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dan sesuai dengan peran dan
kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rancangan
kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarakan identifikasi isu
dengan mempertimbangkan keaktualan, problematik, kekhalayakan dan
kelayakan isu tersebut (metode  APKL). Kemudian prioritasi  APKL).
Kemudian prioritas isu ditentukan dengan mengukur tingkat urgensi
(urgency ), keseriusan masalah (seriously ), dan perkembangan masalah
tersebut jikan tidak dipecahkan (growth) yang dikenal dengan metode
USG. Prioritas isu yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi
berdasarkan sumber isu, aktor  yang terlibat, peran masing-masing aktor
yang terlibat dan keterkaitan dengan mata pelatihan, dan kegiatan-kegiatan
yang digagas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Lapas Kelas
IIB Sorong
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja Peserta
menguraikan permasalahan yang ditemukan selama tahap orientasi di unit
kerjanya terkait dengan Materi Agenda 3 (Manajemen ASN, Smart ASN).
4

1. Belum optimalnya tempat penyimpanan kunci blok/kamar di


Lapas Kelas IIB Sorong
Tempat untuk menyimpan kunci-kunci kamar/blok penghuni
memang harus diperhatikan dengan baik karena menyangkut sistem
keamanan Pengoptimalan ini dilakukan agar kunci-kunci lebih tertata
rapi sesuai dengan nama dari setiap kamar/blok dan tentunya dengan
tempat penyimpanan kunci yang baru dapat mempermudah pegawai
dalam melaksanakan apel kepada warga binaan. Isu ini diidentifikasi
dari perspektif Manajemen ASN yaitu peran ASN.
2. Belum tersedianya pojok membaca bagi WBP di Lapas Kelas IIB
Sorong
Pojok baca adalah suatu kegiatan yang dilakukan orang disetiap
atau saat waktu luang. Pojok bacaini juga berlaku sebagai perpustakaan
mini yang bermanfaat bagi WBP, dimana WBP bisa belajar dengan
buku-buku yang disediakan di pojok baca tersebut. Kegiatan ini juga
memberikan edukasi dan wawasan yang dapat dipelajari di dalam buku
yang dibaca oleh WBP. Adapun tujuan didirikannya pojok baca yaitu
untuk mengenalkan kepada WBP beragam sumber bacaan untuk
dimanfaatkan sebagai media, sumber belajar, serta memvberikan
pengalaman membaca yang menyenangkan. Isu ini diidentifikasi dari
perspektif Smart ASN yaitu peran ASN yang berwawasan global dan
profesional.
3. Belum tersedinya lemari untuk menyimpan/mengantung pakaian
seragam atau jaket saat piket siang dan malam
Tempat yang aman untuk menaruh dan menggantung baju kita
dengan aman adalah lemari, lemari juga bisa untuk menyimpan tas atau
barang kita dengan aman ini adalah perlengkapan atau fasilitas yang
harus dimiliki di Portir/Pos Blok supaya dapat digunakan untuk
kepentingan bersama dalam melaksanakan tugas sehari-hari di
penjagaan demi menunjang pelayanan. Isu ini juga diidentifikasi dari
perspektif Manajemen ASN yaitu pada peran ASN sebagai pelayan
publik.
5

4. Pendisiplinan waktu apel dan kebersihan di Lapas Kelas IIB


Sorong
Pelaksanaan apel pagi, siang dan sore merupakan kewajiban bagi
setiap WBP, apel juga bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan
tanggungjawab bagi setiap WBP di Lapas Kelas IIB Sorong. Salah satu
bentuk kedisiplinan narapidana adalah dengan melaksanakan apel,
dalam menerapkan kedisiplinan kepada para narapidana, baik yang
sedang menjalani asimilasi maupun tamping. Sebelum melaksanakan
tugas, para WBP asimilasi dan tamping melaksanakan apelpagi. Begitu
juga setelah melaksanakan tuigas, mereka apel siang. Pelaksanaan apel
adalah untuk mengetahui jumlah WBP yang hari itu melaksanakan
tugas serta bila mana ada yang perlu disampaikan kepada mereka
sebelummelaksanakan tugas. Jalankan tugas dengan baik dan penuh
tanggungjawab . Khusus kepada WBP asimilasi, jangan sampai
menyalagunakan amanah. Salah satunya adalah menjadi perantara atau
penghubung, baik dari dalam lapas, keluar lapas, maupun sebaliknya
yang bersifat melanggar tata tertib lapas.
Kebersihan adalah hal yang penting, kebersihan lingkungan teropat kita
berada harus selalu dijaga kebersihannya. Kebersihan di kamar bahkan
di luar kamar daripada warga binaan pun masih agak kotor. Kebersihan
lingkungan tempat kita berada dimulai dari kesadaran kita bersama,
sebagai pegawai kita bisa menyediakan alat-alat kebersihan yang bisa
warga binaan pakai untuk membersihkan lingkungan blok agar bebas
dari sampah. Isu ini diidentifikasi dari perspektif Manajemen ASN
yaitu peran ASN yang profesional.
5. Belum adanya buku data pengunjung dan penitipan barang di
Lapas Kelas IIB Sorong
Buku kunjungan harian adalah buku yang dikemas dalam bentuk
tabel. Dimana di dalam tabel tersebut ada form yang harus isi. Data-
data yang harus di isi meliputi nama, tanggal kunjungan, tamu yang
berkunjung. Sebagai buku tamu, tentu saja buku ini hanya diperuntukan
untuk tamu. Buku data pengunjung juga berfungsi karena sebagai arsip
atau sebagai data jumlah pengunjung yang datang perhari atau per
tanggal tersebut. 
6

Alur penitipan adalah langkah-langkah dimana pengunjung dapat


menitip barang kepada warga binaan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di lapas. Ketidak pahaman ini juga dikarenakan karna sebagian
masyarakat yang kurang berinisiatif untuk mencari informasi ataupun
lupa akan peringatan yang sudah dibilang oleh petugas. Menyediakan
banner atau spanduk mengenai alur penitipan ini adalah untuk
membantu pengunjung yang datang supaya bisa memahami alur
penitipan tersebut. Isu ini diidentifikasi dari perspektif Manajemen
ASN yaitu peran ASN yang profesional, memiliki nilai dasar.

b. Alat bantu Analisis


1. METODE APKL
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan
menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu
ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas
isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan
kegiatankegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
menggunakan alat bantu APKL (Aktual: Benar-benar terjadi;
Problematik: Isu memiliki dimensi masalah yang komplek sehingga
perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin; Kekhalayakan: Isu
menyangkut hajat hidup orang banyak; Kelayakan: Masuk akal,
realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya).
Identifikasi penentuan kelayakan isu dilihat dari nilai APKL dapat
disajikan pada Tabel 1.1.
7

Tabel 1.1. Analisis isu dengan Metode APKL.

No Identifikasi Isu A P K L JML Rank


Belum tersedianya pojok
1 membaca bagi WBP di 5 5 5 5 20 I
Lapas Kelas IIB Sorong
Belum optimalnya tempat
penyimpanan kunci
2 5 4 5 5 19 II
blok/kamar di Lapas Kelas
IIB Sorong
Belum tersedinya lemari
untuk
menyimpan/mengantung
3 5 4 5 4 18 III
pakaian seragam atau
jaket saat piket siang dan
malam
Kurang disiplinnya waktu
4 apel dan kebersihan di 5 3 3 4 15 IV
Lapas Kelas IIB Sorong
Belum adanya buku data
pengunjung dan penitipan
5 barang di Lapas Kelas IIB 4 4 4 4 16 V
Sorong

Berdasarkan analisis diatas isu yang memenuhi syarat adalah berikut:


1. Belum tersedianya pojok membaca bagi WBP di Lapas Kelas IIB Sorong
2. Belum optimalnya tempat penyimpanan kunci blok/kamar di Lapas
Kelas IIB Sorong
3. Belum tersedinya lemari untuk menyimpan/mengantung pakaian
seragam atau jaket saat piket siang dan malam
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi
kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan analisis USG.
8

2. METODE USG
Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk
menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan
tingkat pertumbuhan suatu isu keseriusan, dan tingkat pertumbuhan
suatu isu atau masalah. masalah.
Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis
dan lisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu
isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth
artinya seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
Analisis USG dilakukan dengan memberikan memberikan nilai
dengan rentang antara 1 sampai 5 dengan ketentuan nilai 1 berarti
sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti
besar, dan nilai 5 berarti sangat besar . Isu dengan total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan
dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Dalam menentukan
prioritas masalah, penulis juga menggunakan analisis USG sebagai
alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan
menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau
yang biasa disebutidentifikasi USG.
Hasil analisis USG terkait isu-isu di Lapas Kelas IIB Sorong disajikan
dalam tabel 1.2. berikut ini :
9

Tabel 1.2. Analisis Isu dengan Metode USG

Analisis Total
No Identifikasi Isu Rank
U S G Skor
1 Belum tersedianya pojok
membaca bagi WBP di 4 5 3 13 III
Lapas Kelas IIB Sorong
2 Belum optimalnya tempat
penyimpanan kunci I
5 5 5 15
blok/kamar di Lapas Kelas CORE ISU
IIB Sorong
3 Belum tersedinya lemari
untuk menyimpan/
mengantung pakaian 4 5 5 14 II
seragam atau jaket saat
piket siang dan malam

Dari hasil Dari hasil analisis APKL dan USG, isis APKL dan USG,
ditetapkan isu yang isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan
rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut.
Langkah yang dilakukan dalam tahap ini merumuskan isu yang memua
yang memuat focus dan locus, menentukan gagasan kegiatan yang akan
dilakukan, mengidentifikasi sumber isu, aktor yang terlibat dan peran
dari setiap aktor, dan mendeskripsikan keterkaitannya dengan mata
pelatihan yang relevan (secara langsung maupun tidak langsung) dengan
konteks isu.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode USG, isu paling
prioritas adalah “Belum optimalnya tempat penyimpanan kunci
blok/kamar di Lapas Kelas IIB Sorong” apabila isu tersebut tidak
segera ditindak lanjuti maka dapat menyebabkan kesulitan dalam
pengambilan kunci kamar/blok.
10

C. RUMUSAN ISU
1. Belum optimalnya tempat penyimpanan kunci blok/kamar di Lapas Kelas
IIB Sorong.
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU (Analisis Isu)

Material

Kunci-kunci Yang Tidak Tertata Rapi

Akibat
Kunci-kunci tidak
tersimpan dalam
satu tempat/lemari

Tempat Penyimpanan Kunci

Method

Gambar 1. Fishbone

Berdasarkan Gambar.1 Fishbone diatas maka akar masalah yang akan


diselesaikan terkait optimalisasi peningkatan pengamanan kunci-kunci
kamar/blok hunian adalah faktor “Material” yaitu kunci kamar/blok tersimpan
dalam satu tempat atau tidak terpisah, “Method” lemari/tempat penyimpanan
kunci-kinci kamar/blok yang baik dan layak digunakan.
Untuk menindaklanjuti isu ini, penulis akan memberikan solusi melalui
“Optimalisasi peningkatan pengamanan kamar/blok hunian” dengan ide
kreatif mengoptimalkan tempat penyimpanan kunci, termasuk terhadap mutu
tempatnya yang berkualitas. Dalam memajukan pengamanan peran seorang
Penjaga tahan/pengamanan sangatlah penting sehingga dengan demikian
keberadaan seorang petugas pengamanan yang berkompetensi merupakan
syarat mutlak dan berkualitas.
11

Adalah surroundings dan suppliers (kurangnya edukasi masyarakat


akibat keterbatasan kegiatan covid -19), systems (belum tersedia informasi
digital secara lengkap), dan skills (sosialisasi kurang meluas dan rendahnya
pemahaman masyarakat). Untuk menindaklanjuti isu ini, penulis akan
memberikan solusi berupa "OptimalisasI peningkatan pengamanan
kamar/blok hunian".

E. RUANG LINGKUP
Dalam aktualisasi ini, ruang lingkup kegiatan Optimalisasi peningkatan
pengamanan kamar/blok hunian di Lapas Kelas IIB Sprpng. Hal ini
mengingat terbatasnya waktu aktualisasi yaitu pada tanggal 01 Juli 2022
sampai 11 Agustus 2022 Sehingga Penulis hanya dapat melakukan pada
tempat pengamanan kunci-kunci kamar/blok hunian. Tempat aktualisasi di
Lapas Kelas IIB Sorong.

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU

LEMBAR KONFIRMASI ISU

PESERTA LATSAR KUMHAM ANGKATAN C1 (101)

Nama : Irvandi Yoram Rabidin


NIP : 199907072022031004
Instansi : Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Jabatan : Penjaga Tahanan (Pria)
Tugas Pokok dan Fungsi :Menjaga Keamanan dan Ketertiban Lembaga
Pemasyarakatan
Tabel 1.3 Isu/Masalah
ISU/MASALAH AKAR MASALAH SOLUSI DAMPAK
Belum optimalnya Method (kunci blok Membuat
tempat tersimpan dalam tempat 1. Kunci blok/kamar
penyimpanan satu tempat atau penyimpanan yang tidak tersusun
kunci blok/kamar tidak terpisah) kunci rapih
di Lapas Kelas IIB blok/kamar 2. Salah membawa
Material (Tempat kunci pada saat
Sorong
penyimpanan kunci- membuka/mengunci
kunci blok kamar blok/kamar
WBP yang kurang
tertata rapih)
Belum tersedianya Money (belum ada Membuat pojok 1. Kurangnya wawasan
pojok membaca anggaran untuk baca bagi WBP pengetahuan WBP
12

bagi WBP di Lapas membuat pojok baca) 2.


Pendidikan WBP yang
Kelas IIB Sorong Man (WBP yang kurang
kurang suka/malas 3. WBP yang masih
membaca) belum bisa membaca
Belum tersedinya Material (Sebagai Membuat lemari 1. Baju seragam yang
lemari untuk petugas yang gantungan baju digantung dikursi
menyimpan/menga bertugas atau piket untuk Petugas maupun di dinding
ntung pakaian masih menggantung menjadi kotor dan
seragam atau jaket baju atau jaket kusut
saat piket siang dan sebarangan seperti di 2. Pos Blok dan Portir
malam kursi maupun dinding terlihat kurang rapi
pagar) karena baju digantung
sembarangan

Kurang disiplinnya Man (WBP yang Membuat 1. WBP tidak


waktu apel dan masih kurang disiplin banner/spanduk mempedulikan
kebersihan di Lapas pada saat apel, WBP tentang kedisiplinan dan
Kelas IIB Sorong tidak mempedulikan pentingnya kebersihan
kebersihan di lapas) kedisiplinan dan 2. Area setiap blok yang
Methode (tidak kebersihan kurang bersih
adanya 3. Apel serah terima regu
banner/spanduk jaga melewati waktu
tentang kedisiplinan apel
dan kebersihan)
Mature Nature (area
disetiap blok terlihat
kurang bersih)

Belum adanya buku Man (pengunjung Membuat buku 1. Membawa barang-


data pengunjung berpakaian yang tidak data pengunjung barang terlarang
dan penitipan sopan, kunjungan dan penitipan 2. Berpakaian yang tidak
barang di Lapas berulang-ulang) barang rapi dan sopan
Kelas IIB Sorong 3. Menitipkan barang ke
pengunjung lain

Kamis, 09 Juni 2022


Pimpinan/ Mentor

JERMIAS PRAWAR, SH.


NIP. 198001292001121001
13

G. JUDUL AKTUALISASI

“OPTIMALISASI PENINGKATATAN PENGAMANAN


KAMAR/BLOK HUNIAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KELAS IIB SORONG”
BAB II

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. RANCANGAN AKTUALISASI

a. Unit Kerja

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sorong

b. Identifikasi Isu

1. Belum optimalnya tempat penyimpanan kunci blok/kamar di Lapas


Kelas IIB Sorong
2. Belum tersedianya pojok membaca bagi WBP di Lapas Kelas IIB
Sorong
3. Belum tersedinya lemari untuk menyimpan/mengantung pakaian
seragam atau jaket saat piket siang dan malam
4. Pendisiplinan waktu apel dan kebersihan di Lapas Kelas IIB Sorong
5. Belum adanya buku data pengunjung dan penitipan barang di Lapas
Kelas IIB Sorong.
c. Isu yang Diangkat
Belum optimalnya tempat penyimpanan kunci blok/kamar di Lapas Kelas
IIB Sorong.
d. Gagasan Pemecah Isu
Tabel 2.1. Jenis dan Sumber Kegiatan
No Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
1 Pengonfirmasian Isu kepada mentor SKP
2 Pengoptimalan Tempat/Lemari penyimpanan kunci Tugas Pimpinan
kamar/blok hunian
3 Perancanggan Lemari Penyimpanan Kunci Kreativitas
4 Pengerjaan lemari penyimpanan kunci Kreativitas

14
15

e. Rancanga Kegiatan
KETERKAITA KONTRIBUSI
PENGUATA
TAHAPAN OUTPUT/ N SUBSTANSI TERHADAP
NO N NILAI
KEGIATAN KEGIATAN HASIL MATA VISI DAN
ORGANISAS
PELATIHAN MISI
I
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Pengoptimalan 1. Merancang 1. Tersedianya Dalam membuat Berkontribusi penguatan Nilai
1
Tempat/Lemari pembuatan lemari tempat lemari/tempat terhadap Misi Organisasi:
penyimpanan kunci lemari tempat kunci baru yang penyimpanan Organisasi : Sinergis
kamar/blok hunian kunci akan kunci-kunci 1. Meningkatkan
2. Berkonsultasi mempermudahk hunian adalah partisipasi
tentang petugas dalam suatu pekerjaan masyarakat
pembuatan pengambilan/pe yang didasari oleh (pelibatan,
lemari tempat nyipanan. pengetahuan dan dukungan dan
kunci kepada keterampilan pengawasan)
mentor standar kerja dalam
3. Membuat lemari (Kompeten), peyelenggaraa
tempat kunci melibatkan n
berkoordinasi beberapa oarang pemasyarakat
dengan mentor yang terkait an
dan teman-teman dengan 2. Mengebangka
4. Memasang perancangan atau n
lemari tempat gagasan ini profesionalis
kunci (Harmonis),dan me dan
tanggung  jawab, budaya kerja
Kejelasan petugas
(Akuntabel) pemasyarakan
yang bersi dan
bermartabat
Membuat Tanda 1. Melakukan Tersedianya tanda Dalam membuat Dengan Dengan
2
Petunjuk Agar Koordinasi dengan ersedianya tanda tanda petunjuk membuat tanda membuat
Pengunjung Lebih Mentor petunjuk petunjuk tepat/posisi peyunjuk , tanda
Mudah 2. Membuat desain untuk mengetahui kunci ditaruh, Berkontribusi petunjuk, hal
tanda petunjuk lokasi lokasi yang saya melakukan dengan Misi ini
3. Mencetak atau tidak diketahui dengan teliti Organisasi : menguatkan
membuat tanda sehingga (Akuntabel), Mewujudkan Nilai
petunjuk masyarakat dapat mebangun layanan Organisasi
16

4. Pemasangan tanda lebih mudah dan tempat kunci manajemen Inovasi,


petunjuk tidak kebingungan yang sesuai dan administrasi Profesional
kembali lingkungan kerja
yang kondusif
(Harmonis), dan
melibatkan
semua unit yang
terkait dengan
kegiatan diklat
(Kolaboratif)

f. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi MP Agenda II


Tabel 2.2. Matrik Rekapitulasi

KEGIATAN JUMLAH
NO MATA PELATIHAN
Ke-1 Ke-2 AKTUALISASI

1 Berorientasi Pelayanan - - -
2 Akuntabel 1 1 2
3 Kompeten 1 1 2
4 Harmonis 1 - 1
5 Loyal - - -
6 Adaptif - - -
7 Kolaboratif - 1 1
Jumlah Aktualisasi 3 3 6
17

B. JADWAL KEGIATAN
Tabel 2.3. Jadwal Kegiatan

Rencana Aktualisasi

Mei Juni
NO Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
I II III I II III

1 Pengoptimalan 1. Merancang Tersedianya


Tempat/Lemari pembuatan lemari lemari tempat
penyimpanan kunci tempat kunci kunci baru yang
kamar/blok hunian 2. Berkonsultasi akan
tentang pembuatan mempermudahk
lemari tempat petugas dalam
kunci kepada pengambilan/peny
mentor ipanan.
3. Membuat lemari
tempat kunci
berkoordinasi
dengan mentor dan
teman-teman
4. Memasang lemari
tempat kunci

Anda mungkin juga menyukai