HIPERBILIRUBIN
KELOMPOK 3 :
1. KHOIRIA AB’UR
2. MOH. NUR SOLEH
3. N ATA L I A FA I D I B A N
4. N I S M A R A H A K B AW
DEVINISI
Ikterus Fisiologis
adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga yang tidak
mempunyai dasar patologis, Ikterus patologik adalah ikterus yang
mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubinnya mencapai suatu
nilai yang disebut hiperbilirubin.
Ikterus Patologis/Hiperbilirubinemia
Disebabkan oleh suatu keadaan dimana kadar konsentrasi bilirubin
dalam darah mencapai suatu nilai yang mempunyai potensi untuk
menimbulkan kern ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik, atau
mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis.
Kern Ikterus
Disebabkan oleh kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek
pada otak terutama pada korpus striatum, thalamus, nucleus
subtalamus.
ETIOLOGI
Peningkatan kadar bilirubin dalam darah tersebut terjadi
karena keadaan sebagai berikut :
Echhymosis
Polychetemia Gangguan fungsi hati; defisiensi
soimun Hemolytic Disease glukoronil transferase, obstruksi
Kelainan Struktur dan Enzim Sel empedu (atresia biliary), infeksi,
Darah Merah masalah metabolic
Keracunan Obat (Hemolisis Kimia: galaktosemia, hipotiroid jaundice
Salisilat, Kortikosteroid, ASI.
Kloramfenikol) Adanya komplikasi asfiksia,
Hemolisis Ekstravaskuler hipotermi, hipoglikemi.
Cephalhematoma Menurunnya ikatan albumin;
lahir premature, asidosis.
MANIFESTASI KLINIS
Warna kuning dalam kulit akibat dari akumulasi pigmen bilirubin yang larut lemak, tak
terkonjugasi, non polar (bereaksi indirek). Pada bayi dengan hiperbilirubinemia
kemungkinan merupakan hasil dari defisiensi atau tidak aktifnya glukoronil transferase.
Rendahnya pengambilan dalam hepatik kemungkinan karena penurunan protein
hepatik sejalan dengan penurunan darah hepatik (Suriadi dan Yuliani 2010).
PENATALAKSANAAN
a. Pengkajian
Anamnese orang tua/keluarga
Meliputi : Nama bayi, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin, anak ke
berapa, BB/ PB dan alamat, nama orang tua bayi.
Keluhan utama
Bayi terlihat kuning dikulit dan sklera, letargi, malasmenyusu, tampak lemah,
dan bab berwarna pucat
Riwayat keperawatan
Riwayat kehamilan Kurangnya antenal care yang baik, Riwayat persalinan,
Riwayat postnatal Adanya kelainan darah tapi kadar bilirubin meningkat, kulit
bayi tampak kuning, Riwayat kesehatan keluarga , Riwayat psikososial,
Kurangnya kasih sayang karena perpisahan, perubahan peran orang tua,
Pengetahuan keluarga Penyebab perawatan pengobatan dan pemahaman
orang tua tentang bayi yang ikterus
LANJUTAN…
Kebutuhan sehari-hari
Nutrisi, Eliminasi, Istirahat , Aktifitas, Personal hygiene, Neurosensori,
Pernapasan
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak lemah, pucat, ikterus dan aktivitas menurun
• Kepala, leher : Bisa dijumpai ikterus pada mata (sclera) dan selaput /
mukosa pada mulut. Dapat juga diidentifikasi ikterus dengan melakukan
Tekanan langsung pada daerah menonjol untuk bayi dengan kulit bersih (
kuning), dapat juga dijumpai cianosis pada bayi yang hypoksia
• Dada : Selain akan ditemukan tanda ikterus juga dapat ditemukan tanda
peningkatan frekuensi nafas, status kardiologi menunjukkan adanya
tachicardia, khususnya ikterus yang disebabkan oleh adanya infeksi
• Perut : Peningkatan dan penurunan bising usus /peristaltic perlu dicermati.
Hal ini berhubungan dengan indikasi penatalaksanaan fototerapi
LANJUTAN…
• Urogenital : Urine kuning dan pekat, Adanya faeces yang pucat / acholis / seperti
dempul atau kapur merupakan akibat dari gangguan / atresia saluran empedu
• Ekstremitas : Menunjukkan tonus otot yang lemah
• Kulit : Tanda dehidrasi ditunjukkan dengan turgor jelek. Elastisitas menurun,
Perdarahan bawah kulit ditunjukkan dengan ptechia, echimosis, ikterus pada kulit
dan sklera mata.
• Pemriksaan Neurologis : Adanya kejang, epistotonus, lethargy dan lainlain
menunjukkan adanya tanda- tanda kern – ikterus (Surasmi, 2013)
Pemeriksaan Penunjang
• Darah : DL, Bilirubin > 10 mg %
• Biakan darah, CRP menunjukkan adanya infeksi
• Screnning enzim G6PD (glucose 6 phosphate dheydrogenase) menunjukkan adanya
penurunan
• Screnning Ikterus melalui metode Kramer
• Pemeriksaan Bilirubin Direct >0,2 mg/dl
• Pemeriksaan Bilirubin Indirect >0,60-10,50 mg/dl
• Pemeriksaan Bilirubin Total >12 mg/dl (Suriadi, 2001)
b.Diagnosa Keperawatan