Anda di halaman 1dari 13

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Dosen Pengampuh: Rolyn Djamanmona. S.ST. Mtr.

KepNama Kelompok 4:
1. Anisa Keliting
2. Haikal Fikri
3. Fera Djanoma
4. Origim Deki. O. Thon
5. Prasilia A. Lainata
DEFINISI

• Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan dimana


kuman atau mikroba tumbuh dan berkembang biak dalam
saluran kemih dalam jumlah bermakna (IDAI, 2011).
• Istilah ISK umum digunakan untuk menandakan adanya invasi
mikroorgansime pada saluran kemih (Haryono, 2012). ISK
merupakan kondisi dimana terdapat mikroorganisme dalam
urine yang jumlahnya sangat banyak dan mampu menimbulkan
infeksi saluran kemih (Musdalipah, 2018).
KLASIFIKASI
Menurut Purnomo (2012), (ISK) diklasifikasikan menjadi dua
macam yaitu: ISK uncomplicated (sederhana) dan ISK (rumit).
Istilah ISK uncomplicated (sederhana) adalah infeksi saluran
kemih pada pasien tanpa disertai kelainan anatomi maupun
kelainan struktur saluran kemih.
ANATOMI FISIOLOGI
Struktur saluran kemih bagian bawah diyakini turut
meningkatkan insidensi bakteriuria pada wanita. Uretra yang
pendek dengan panjang sekitar 2 cm (¾ inci) pada anak
perempuan dan 4 cm (1 ½ inci) pada wanita dewasa memberikan
kemudahan jalan masuk invasi organism. Di samping itu,
penutupan uretra pada akhir mikturisi dapat mengembalikan
bakteri pengontaminasi ke dalam kandung kemih. Uretra laki-laki
yang panjang (sampai sepanjang 20 cm (8 inci) pada pria
(dewasa) dan sifat antibakteri yang di miliki oleh secret prostat
akan menghambat masuk serta tumbuhnya kuman-kuman
pathogen (Wong, 2012).
ETIOLOGI
Infeksi saluran kemih sebagian besar disebabkan oleh
bakteri,virus dan jamur tetapi bakteri yang sering menjadi
penyebabnya. Penyebab ISK terbanyak adalah bakteri gram-
negatif termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus dan akan
naik ke sistem saluran kemih antara lain adalah Escherichia coli,
Proteus sp, Klebsiella, Enterobacter (Purnomo, 2014). Pasca
operasi juga sering terjadi infeksi oleh Pseudomonas, sedangkan
Chlamydia dan Mycoplasma bisa terjadi tetapi jarang dijumpai
pada pasien ISK.
PATOFISIOLOGI
Infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri (kuman) masuk ke
dalam saluran kemih dan berkembang biak. Saluran kemih terdiri
dari kandung kemih, uretra dan dua ureter dan ginjal (Purnomo,
2014). Sejauh ini diketahui bahwa saluran kemih atau urin bebas
dari mikroorganisma atau steril. Infeksi saluran kemih terjadi
pada saat mikroorganisme ke dalam saluran kemih dan
berkembang biak di dalam media urin (Israr, 2009).
Mikroorganisme penyebab ISK umumnya berasal dari flora usus
dan hidup secara komensal dalam introitus vagina,preposium,
penis, kulit perinium, dan sekitar anus.
MANIFESTASI KLINIS
Beberapa manifestasi klinis ISK antara lain : (Nurarif & Kusuma,2015).
1. Anyang- anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah
dicoba untuk berkemih namun tidak ada air kemih yang keluar.
2. Sering kencing dan kesakitan saat kencing, air kencingnya bisa
berwarna putih, cokelat atau kemerahan dan baunya sangat
menyengat.
3. Warna air seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila
ada darah.
4 Nyeri pada pinggang.
5 Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah
mencapai ginjal (di iringi rasa nyeri di sisi bawah belakang rusuk,
mual atau muntah).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
• Urinalisasi untuk melihat adanya infeksi
hematuria.
• Ureum, kreatinin, elektrolit untuk melihat
fungsi ginjal.
2. Ultrasonografi (USG)
PENATALAKSANAAN
1. Non Farmakologis
• Istirahat
• Diet : perbanyak vitamin A dan C untuk mempertahankan epitel
saluran kemih.
2. Farmakologi
• Antibiotik sesuai kultur, bila hasil kultur belum ada dapat diberikan
antibiotik antara lain cefotaxime, ceftriaxon, kotrimoxsazol,
trimetoprim, fluoroquinolon, amoksilin, doksisiklin, aminoglikosid.
• Bila tanda urosepsis dapat diberikan imipenem atau kombinasi
penisilin dengan aminoglikosida. Untuk ibu hamil dapat diberikan
amoksilin, nitrofurantoin atau sefalospori.
KOMPLIKASI
ISK pada pria dan anak laki-laki harus dianggap complicated
sampai evaluasi yang tepat membuktikan sebaliknya. Ada
peningkatan yang signifikan dalam morbiditas dan mortalitas
yang terkait dengan infeksi komplikasi, mulai dari hilangnya
fungsi ginjal hingga sepsis dan kematian. Abnormalitas struktural
dan fungsional dapat diketahui sebelum infeksi, tetapi seringkali,
pasien datang dengan infeksi yang gambaran klinisnya hanya
menunjukkan adanya abnormalitas yang tidak dikenali
DIAGNOSA
1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis d/t nyeri saat
berkemih.
2. Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi
ditandai dengan klien tidak tahu penyebeb penyakitnya.
3. Hipertemia b/d proses penyakit ditandai dengan
demam tinggi.
INTERVENSI
1. MANAJEMAN NYERI
2. EDUKASI KSEHATAN
3. MANAJEMEN DEMAM
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai