Oleh:
RIZA FAHLIPI
NDH. 33
Coach Mentor
i
LEMBAR PENGESAHAN
Coach Mentor
PENGUJI
ii
KATA PENGANTAR
Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Rutan Kelas IIB
Pelaihari”. Adapun adanya Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil
Selatan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan
1. Bapak Dr. Ferdinand Siagian, S.H, M.M sebagai Kepala Kantor Wilayah
iii
5. Bapak Suhartono,S.sos,M.AP sebagai coach yang telah banyak
Rancangan Aktualisasi.
Gelombang I: Angkatan I, II, III, IV Tahun 2018 yang telah mendukung dan
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
ini dapat mengarahkan penulis untuk bekerja secara efektif dan efisien guna
mencapai hasil dan tujuan yang sesuai dengan target dan mutu yang
Penulis
Riza Fahlipi
NIP. 199610202017121002
iv
Daftar Isi
v
BAB V ........................................................................................................................................ 72
PENUTUP .................................................................................................................................. 72
A. KESIMPULAN ................................................................................................................ 72
B. SARAN ............................................................................................................................ 73
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
TABEL1. KRITERIA PENETAPAN UJI AKPL DENGAN SKALA LIKERT ............... ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.
TABEL2. HASIL IDENTIFIKASI ISU DENGAN UJI AKPL ........... ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
TABEL3. KRITERIA PENETAPAN UJI USG DENGAN SKALA LIKERT ERROR! BOOKMARK
NOT DEFINED.
TABEL4. HASIL IDENTIFIKASI ISU DENGAN UJI USGERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
TABEL5.RENCANA KEGIATAN UNTUK PEMECAHAN MASALAH ..... ERROR! BOOKMARK
NOT DEFINED.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
ix
mengadakan Pelatihan Dasar untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
dengan pola yang baru. ASN diharapkan dapat memiliki komitmen terhadap
nilai-nilai dasar yang terdiri atas: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Selain itu juga diberikan materi
Kedudukan dan Peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) melalui pembelajaran Pelatihan Manajemen ASN, Pelayanan Publik,
dan Whole of Government.
10
Untuk diangkat menjadi PNS, seorang CPNS Kementerian Hukum dan
HAM harus mengikuti Pelatihan Dasar CPNS yang dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian, dan etika PNS. Peserta Pelatihan Dasar dibekali
dengan pengetahuan dasar sehubungan dengan sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasi agar mampu
melaksanakan tugas dan perannya dengan baik sebagai pelayan
masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
……. ….. ……sbg PNS……………………………. …. ….
2. Tujuan Khusus :
……. ….. ……terkait judul……………………………. …. ….
C. Isu Strategis
(Permasalahan permasalahan yang ada diinstansi).
11
BAB II
GAMBARAN KEADAAN
12
yang dibentuk tahun 2011 sesuai Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH.10.OT.01.01 Tahun 2011
tentang Pembentukan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Gunung Sugih,
Warung Kiara, Tanjung, Lembata, Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas
III Kupang, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas III Samarinda serta
Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas III Mataram. Lembaga
Pemasyarakatan Kelas III Tanjung telah diresmikan oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Bapak Amir Syamsudin pada tanggal
17 Agustus 2012.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Tanjung dibangun sejak Tahun
Anggaran 2003 dan selesai Tahun Anggaran 2005. Sebelum di tempati
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Tanjung, kantor tersebut telah ditempati
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Martapura di Tanjung sejak
awal Tahun 2007 hingga bulan Mei 2012.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Tanjung telah operasional secara
administrasi sejak bulan Oktober 2012 namun secara teknis untuk pelayanan
dan perawatan narapidana telah sejak pertengahan bulan Maret 2013.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Tanjung menempati Tanah Hak
Milik Pemerintah Daerah Tabalong dengan Sertipikat Hak Pakai No. 7, luas
tanah 30.000 M2, luas bangunan 10.000 M2, Luas Halaman 800 M2 luas
Rumah Dinas dan tanah kosong 19.200 M2. Struktur tanah Lembaga
Pemasyarakatan Kelas III Tanjung terasering dan belakang pagar tembok
keliling adalah rawa sehingga rawan akan robohnya tembok tersebut.
13
Menjadi Lembaga yang akuntabel, transparan dan profesional
denngan di dukung oleh petugas yang memilki kompetensi yang mampu
mewujudkan tertib pemasyarakatan.
Misi:
1. Mewujudkan tertib pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
pemasyarakatan secara konsisten dengan mengedepankan
terhadap hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Membangun kelembagaan yang profesional dengan berlandaskan
pada akuntabilitas dan transparansi dalam pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi pemasyarakatan;
3. Mengembangkan kompetensi dan potensi sumber daya petugas
secara konsisten dan berkesinambungan;
4. Mengembangkan kerja sama dengan mengoptimalkan stakeholders.
14
C. Struktur Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Tanjung
KEPALA
HERLIADI, Bc.IP, S.Sos
NIP. 196809161992031001
KEPALA SUB SEKSI KEPALA SUB SEKSI ADMISI KEPALA SUB SEKSI KAMTIB
PEMBINAAN & ORIENTASI RICKY WIRANDO, S.H
CHUMAIDI, S. Sos NIP.
Hazairin, S, Sos
198109232003121002z
NIP. 196712231997031001 NIP. 196308161992031001
15
D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas III
berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor : M.HH-10.OT.01.01 Tahun 2011 atas
Perubahan Keputusan Menteri Kehakiman Nomor : M.01.PR.07.03
Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pemasyarakatan terdiri atas :
c. Subseksi Pembinaan;
Subseksi Pembinaan mempunyai tugas melakukan pembinaan
kepribadian, pembinaan kemandirian, bimbingan kemasyarakatan,
pelayanan makanan dan perlengkapan narapidana dan pelayanan
kesehatan.
16
2. Data Kepegawaian
a. Jumlah Pegawai
Jumlah pegawai Lembaga Pemasyarakatan KelasIII Tanjung,
berjumlah 70orang terdiri dari 65 Laki-laki dan 5 Perempuan dengan
komposisi sebagai berikut :
b. Pejabat Struktural :
1) Kalapas :1 orang
2) Kaur Tata Usaha :1 orang
3) KasubsiAdmisi & Orientasi :1 orang
4) Kasubsi Pembinaan :- orang
5) Kasubsi Keamanan & Ketertiban :1 orang
c. Pejabat Fungsional Umum (staf) :
1) Bendahara Penerimaan Satker : 1 orang
2) Bendahara Pengeluaran Satker : 1 orang
3) Penyusun Laporan Keuangan : 2 orang
4) Pengelola Arsip Kepegawaian : 1 orang
5) Penelaah Status Warga Binaan : 1 orang
Pemasyarakatan
6) Satuan Jaga / Pengamanan : 32 orang
7) Komandan Jaga : 4 orang
8) Pengamanan Pintu Utama (P2U) : 12 orang
9) Pengolah Data Laporan Keamanan : 3 orang
DanKetertiban
10) Pengawalan Narapidana : 1 orang
11) Pengelola Sistem Database : 1 orang
Pemasyarakatan
12) Registrator Pemasyarakatan : 1 orang
13) Pengadministrasi Perlengkapan : 1 orang
Keamanan
14) Pengelola Pembinaan Kepribadian : 1 orang
15) Pengelola Pembinaan Kemandirian : 2 orang
17
16) Pengolah Data Kesehatan : 1 orang
17) Pengadministrasi Layanan Kunjungan : 1 orang
3. Unit Kerja
Unit kerja Urusan Tata Usaha Lapas Kelas III Tanjung sebagai
Pengelola Arsip Kepegawaian yaitu pengelola administrasi kepegawaian,
Pelaksanaan urusan data, informasi dan administrasi kepegawaian
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
18
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
a. Akuntabilitas
19
3. Akuntabilitas memerlukan adanya laporan (Accountability requires
reporting)
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is
meaningless without consequences)
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves
performance)
20
8. Kejelasan, yaitu mengetahui kewenangan, peran dan tanggung
jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja.
9. Konsisten, yaitu menjamin stabilitas untuk mencapai lingkungan
yang akuntabel
b. Nasionalisme
21
Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembang sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjungjung tinggi nilai nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusia.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
22
Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan pemusyawaratan perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercaya untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
23
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan besama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik
24
10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan.
d. Komitmen Mutu
25
6. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients maupun
perkembangan teknologi
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
e. Anti Korupsi
26
4. Kedisiplinan, berarti ketaatan kepada peraturan. Manfaat dari
hidup yang disiplin adalah kita dapat mencapai tujuan hidup
dengan waktu yang lebih efisien, dan juga dapat membuat orang
lain percaya dalam mengelola suatu kepercayaan.
5. Tanggung jawab, adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya. Tanggung jawab tersebut berupa perwujudan dan
kesadaran akan kewajiban menerima dan menyelesaikan semua
masalah yang telah diselesaikan.
6. Kerja keras, seorang PNS yang bekerja keras didasari adanya
kemauan, tekad, ketekunan, daya tahan, tujuan jelas, daya kerja,
pendirian, pengendalian diri, ketabahan, keteguhan, tenaga,
kekuatan dan pantang mundur.
7. Sederhana, setiap PNS sepantasnya memiliki gaya hidup
sederhana, tidak boros, hidup sesuai dengan kemampuan dan
dapat memenuhi semua kebutuhannya. Konsep hidup sederhana
merupakan parameter penting dalam menjalin hubungan antara
sesama karena prinsip ini akan mengatasi permasalahan
kesenjangan sosial, iri, dengki, tamak, egois, dan tidak berlebihan.
8. Keberanian, diperlukan oleh setiap orang untuk mencapai
kesuksesan, mengembangkan keberanian demi mempertahankan
pendirian dan keyakinan harus mempertimbangkan masalah
dengan sebaik-baiknya. Nilai keberanian dapat dikembangkan dan
diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran. Berani mengakui kesalahan termasuk berani
bertanggung jawab.
9. Keadilan, keadilan terbagi menjadi 2 yakni distributif yang berarti
sama rata dan keadilan komutatif yang berarti mendapat sesuatu
sesuai haknya/ tidak sama rata. Nilai keadilan dapat diwujudkan
dalam bentuk memberikan pujian yang tulus kepada yang
berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada
27
yang tidak berpretasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar
belakang sosial dan lain-lain.
28
a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan
hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
b. Pelayanan Publik
29
4. Produk pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
5. Sarana dan prasarana yang memadai oleh penyelenggara
pelayanan publik.
6. Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan
tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
perilaku yang dibutuhkan.
30
4. Membentuk kerjasama sosial yang melibatkan pemerintah dan
masyarakat.
31
closed circuit television, pembatasan gerak, pembatasan
kunjungan dan pembatasan kegiatan pembinaan;
d. Pengamanan rendah tanpa pemagaran berlapis, penempatan
terpisah atau bersama pengawasan closed circuit television,
pembatasan gerak, pembatasan kunjungan dan pembatasan
kegiatan pembinaan.
B. Rancangan Kegiatan
Rancangan Aktualisasi dapat digunakan sebagai Rencana dalam
penerapan dari nilai-nilai dasar ANEKA, nilai-nilai organisasi, visi-misi
organisasi, pelayanan publik, Whole of Government (WoG), Manajemen
ASN.
32
Tabel1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Melakukan 1. Berkoordinasi 1. Mendapatk Saya akan Kegiatan Pengawasan
pengawasan dengan kepala an ijin berkoordinasi dengan pengawasan keamanan saat
keamanan regu 2. Kamar sopan dan santun keamanan saat jam buka kamar
saat pengaman terbuka kepada kepala regu membersihkan sesuai dengan
membesihka untuk meminta 3. Wbp pengamanan (Etika lingkungan penguatan nilai
n lingkungan ijin mengawasi berkumpul publik, menghargai sekitar sejalan professional
sekitar wbp 4. Kegiatan komunikasi, dengan misi yakniaparat
membersihkan berjalan kunsultasi dan kerja Lembaga kemenkumham
lingkungan aman dan sama), kemudian permasyatakatan adalah aparat
2. Membuka lancar membuka kamar kelas III tanjung yang bekerja
kamar hunian 5. Lingkungan hunian(Akuntabilitas, yaitu mewujudkan dengan penuh
3. Mengumpulkan bersih Kejelasan), kemudian tertib tanggung
33
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
wbp di mengumpulkan warga pelaksanaan jawab dan
lapangan binaan di lapanga untuk tugas pokok dan mekanisme
4. Mengawasi bersiap-siap melakukan fungsi yang benar
kegiatan kegiatan bersih- permasyarakatan
bersih-bersih bersih(Etika publik, secara konsisten
lingkungan Memiliki kemampuan dengan
5. Mengarahkan dalam melaksanakan mengedepankan
wbp untuk kebijakan dan terhadap hukum
membuang program pemerintah), dan hak asasi
sampah pada kemudian mengawasi manusia
tempatnya. warga binaan dengan
sopan dan tanpa
tekanan (Etika publik,
Melaksanakan
tugasnya dengan
34
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
hormat, sopan dan
tanpa tekanan)
kemudian mengarahkan
warga binaan untuk
selalu membuang
sampah pada
tempatnya dengan
penuh tanggung
jawab(Anti korupsi,
Bertanggung jawab)
35
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
pembagian melakukan berbunyi makanan(Nasionalisme dengan misi dengan
makanan kegiatan 3. Pembagian , pada sila ke 5 yaitu Lembaga penguatan nilai
memasak makanan menjaga permasyatakatan professional
2. Membunyikan berlangsun keseimbangan antara kelas III tanjung yakniaparat
lonceng g tertib hak dan kewajiban), yaitu mewujudkan kemenkumham
sekaligus setelah makanan sudah tertib adalah aparat
isyarat waktu siap saya akan pelaksanaan yang bekerja
makan membunyikan lonceng tugas pokok dan dengan penuh
3. Mengawasi sebagai isyarat jam fungsi tanggung
pembagian makan (Anti korupsi, permasyarakatan jawab dan
jatah makan tanggung jawab dan secara konsisten mekanisme
kejelasan), kemudian dengan yang benar
warga binaan mengedepankan
permasyarakatan terhadap hukum
mengambil makanan dan hak asasi
36
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
dengan tertib (Etika manusia
publik, menciptakan
lingkungan kerja yang
nondiskriminatif), dan
mendapatkan jatah
makan secara rata
antara WBP yang satu
dengan WBP yang lain
(Akuntabilitas,
keadilan)
3. Melakukan 1. Pemanggilan 1. Warga saya akan memanggil Melakukan pengawasan
pengawasan warga binaan binaan warga binaan yang ingin pengawasan keamanan saat
keamanan permasyarakat memenuhi di kunjungi pengunjung kunjungan saat jam kunjungan
saat jam an yang ingin panggilan (Nasionalisme, pada jam berkunjung terhadap warga
kunjungan di kunjungi 2. Mengetahui sila ke lima yaitu terhadap warga binaan sesuai
37
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
terhadap 2. Mendata warga siapa aja Menjaga binaan dengan
warga binaan yang di keseimbangan antara permasyarakatan penguatan nilai
binaan permasyarakat kunjungi hak dan kewajiban), sejalan dengan visi organisasi yaitu
permasyarak an yang ingin di 3. Keadaan kemudian mendata Lembaga transparan
atan kunjungi aman nama-nama WBP yang permasyarakatan yakni aparat
3. Mengawasi terkendali di kunjungi kelas III Tanjung Kemenkumha
saat kunjungan (Akuntabilitas, yaitu menjadi m adalah
berlangsung Kejelasan), kemudian lembaga yang aparat yang
mengawasi kunjungan akuntabel, bekerja dengan
dengan teliti dan efisien transparan dan transparan
sesuai dengan professional yang sesuai
SOP(Anti korupsi, dengan di dengan
Kedisiplinan), serta dukung oleh peraturan yang
dengan petugas yang ada dan
menggunakakan 5S memiliki memberikan
38
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
saat mengawasi kompetensi yang informasi
kunjungan(Etika publik, mampu tentang
Memelihara dan mewujudkan kebijakan
menjunjung tinggi tertib
standar etika yang permasyarakatan
luhur)
4. Melakukan 1. Berkoordinasi 1. Di Saya akan Melakukan pengawasan
pengawasan dengan kepala setujui/tidak berkoordinasi dengan pengawasan keamanan saat
keamanan regu untuk nya untuk sopan dan santun keamanan saat warga binaan
saat warga mengawasi mengawasi kepada kepala regu warga binaan permasyarakata
binaan ibadah shalat warga pengamanan (Etika permasyarakatan n melakukan
permasyarak 2. Mendata warga binaan publik, menghargai melakukan ibadah shalat
atan binaan permasyara komunikasi, ibadah shalat sesuai dengan
melakukan permasyarakat kat konsultasi dan kerja sesuai dengan nilai penguatan
ibadah an yang 2. Jumlah sama), kemudian misi Lembaga transparan
39
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
shalat melaksanakan yang mendata nama warga permasyarakatan yakni aparat
shalat melaksanak binaan yang kelas III Tanjung Kemenkumha
3. Mendata warga an shalat melaksanakan shalat yaitu membangun m adalah
binaan 3. Jumlah (Akuntabiliats, kelembagaan aparat yang
permasyarakat yang tidak kejelasan), setelah itu yang bekerja dengan
an yang tidak melaksanak saya mengawasi dan professional transparan
melaksanakan an shalat menghormati dengan yang sesuai
shalat bebebasan beribadah berlandaskan dengan
warga binaan yang pada peraturan yang
melaksanakan ibadah akuntabilitas dan ada dan
shalat (Nasionalisme, tranparasi dalam memberikan
pada sila ke 1 yaitu pelksanaan dan informasi
mengembangkan fungsi tentang
sikap saling permasyarakatan kebijakan
menghormati
40
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kebebasan
menjalankan ibadah
sesuai dengan agama
dan kepercayaan
masing-masing),
setelah itu mencatat
dengan jujur siapa saja
yang tidak
melaksanakan shalat
(Anti korupsi,
kejujuran)
5. Melakukan 1. Mengawasi 1. Situasi Saya akan mengawasi Melakukan pengawasan
pengawasan daerah sekitar aman jalur dan blok dari pos pengawasan keamanan dari
keamanan pos atas 2. Memberitah atas (Akuntabilitas, keamanan dari pos atas sesuai
dari pos atas 2. Melaporkan u karupam tanggungjawab), pos atas sejalan dengan
41
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
keadaan sekitar 3. Laporan kemudian melaporkan dengan misi penguatan nilai
pos atas telah situasi yang telah di Lembaga professional
kepada kepala selesai awasi ke kepala regu permasyatakatan yakniaparat
regu dibuat pengamanan dengan kelas III tanjung kemenkumham
pengamanan penuh tanggung jawab yaitu mewujudkan adalah aparat
3. Membuat (Anti korupsi, tertib yang bekerja
laporan tertulis Kedisiplinan), setelah pelaksanaan dengan penuh
di pos atas itu membuat laporan tugas pokok dan tanggung
tertulis di pos atas fungsi jawab dan
(Etika publik, memiliki permasyarakatan mekanisme
kemampuan dalam secara konsisten yang benar
melaksanakan dengan
kebijakan) mengedepankan
terhadap hukum
dan hak asasi
42
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
manusia
6. Melakukan 1. Berkoordinasi 1. Disetujui/tid Saya akan Melakukan pengawasan
pengawasan dengan kepala ak nya berkoordinasi dengan pengawasan keamanan
keamanan regu disetujui kepala regu keamanan warga warga binaan
warga pengamanan untuk pengamanan binaan permasyarakata
binaan untuk melakukan menggunakan 5S permasyarakatan n saat kegiatan
permasyarak mengawasi pengawasa (senyum, salam , sapa, saat kegiatan olahraga sesuai
atan saat warga binaan n sopan, dan santon) olahraga sejalan dengan
kegiatan permasyarakat 2. Mengetahui (etika publik, dengan misi penguatan nilai
olahraga olahraga jumlah yang memelihara dan Lembaga organisasi yaitu
2. Mendata nama ikut menjunjung tinggi permasyatakatan sinergi yakni
warga binaan olahraga standar etika yang kelas III tanjung aparat
permasyarakat 3. Warga luhur), kemudian yaitu mewujudkan Kemenkumha
an yang binaan mendata nama warga tertib m adalah
mengikuti keluar blok binaan pelaksanaan aparat yang
43
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kegiatan 4. Keadaan permasyarakatan yang tugas pokok dan bekerja dengan
olahraga sore aman mengikuti kegiatan fungsi komunikasi
ke buku terkendali olahraga permasyarakatan yang efektif
laporan 5. Warga (Akuntabilitas, secara konsisten agar berjalan
3. Mengeluarkan binaan kejelasan), kemudian dengan dengan baik
warga binaan masuk ke menyuruh warga binaan mengedepankan dan teratur
permasyarakat blok permasyarakatan keluar terhadap hukum
an secara 6. Warga dengan teratur dan dan hak asasi
teratur dan binaan telah mengawasinya dalam manusia
tertib menuju di hitung kegiatan olahraga
lapangan (Komitmen mutu,
olahraga mengedepankan
4. Pengawasan komitmen terhadap
kegiatan kepuasan
olahraga customers/clients),
44
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
5. Mengarahkan setelah selesai
warga binaan menyuruh warga binaan
permasyarakat masuk ke blok masing-
an kembali ke masing dan mengabsen
blok masing- nama yang sudah
masing setelah mengikuti kegiatan
selesai olahraga dengan penuh
kegiatan rasa tanggung jawab
olahraga (Anti korupsi,
6. Mengabsen tanggung jawab)
warga binaan
permasyarakat
an yang sudah
selesai
mengikuti
45
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No. Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Mata Pelatihan
Misi Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
kegiatan
olahraga
46
Tabel…………
Ukuran Capaian Kinerja
Kegiatan
Pengawasan keamanan saat membersihkan lingkungan sekitar
1
47
Kontroling (kontrol keliling blok setiap 1 – 2 jam sekali pada malam hari Kegiatan 1
48
Table 3. Matriks Rancangan Pelaksanaan Kegiatan AKtualisasi
Jadwal Pelaksanaan
No. Juni Juli Agustus September
Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III
Konsultasi
dan/atau
A Persiapan koordinasi
dengan Coach
dan mentor
Melakukan
pengawasan
keamanan saat
membersihkan
lingkungan
sekitar
Melakukan
pengawasan
saat
pembagian
makanan
B Pelaksanaan
Melakukan
pengawasn
saat jam
kunjungan
Melakukan
pengawasan
saat warga
binaan
pemasyarakata
n melakukan
ibadah shalat
49
Melakukan
pengawasan
saat berada di
pos atas
Melakukan
pengawasan
keamanan saat
warga binaan
pemasyarakata
n kegiatan
olahraga
Melakukan
pengawasan
keamanan saat
jam tutup
kamar
Melakukan
pengawasan
keamanan
kontroling
setiap 1-2 jam
blok di malah
hari
C. Evaluasi Evaluasi
Pelaksanaan
AKtualisasi
Penyusunan
Laporan
50
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Capaian Aktualisasi
51
d. Mengawasi kegiatan bersih-bersih lingkungan.
Dalam mengawasi warga binaan saat melakukan kegiatan
bersih-bersih, saya akan mengawasi mereka dengan sopan dan
tanpa paksaan(Etika publik, Melaksanakan tugasnya dengan
hormat, sopan dan tanpa tekanan)
e. Mengarahkan warga binaan untuk membuang sampah pada
tempatnya.
Pada saat ini, saya akan memberikan sedikit pengaraghan
kepada warga binaan agar membuang sampah selalu pada
tempatnya jawab dengan penuh rasa tanggung jawab(Anti
korupsi, Bertanggung jawab)
52
Gambar 2. Pengawasan saat kebersihan
53
setelah makanan sudah siap, saya akan membunyikan lonceng
sebagai isyarat jam makan agar para perwakilan dari warga
binaan dapat mengantar ampring atau wadah buat mengambil
makanan yang dilakukan dengan jelas(Anti korupsi, tanggung
jawab dan kejelasan).
c. Mengawasi pembagian jatah makan
Pada kegiatan ini, saya mengawasiperwakilan warga binaan saat
mengambil makanan yang dilakukan dengan tertib (Etika publik,
menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif), dan
mendapatkan jatah makan secara rata antara WBP yang satu
dengan WBP yang lain (Akuntabilitas, keadilan).
Dalam tahapan pengawasan keamanan saat pembagian
makanan ini dapat diketahui pembagian makanan secara merata
antara warga binaan yang satu dengan warga binaan yang lain.Hal
ini sesuai dengan misi Lembaga permasyatakatan kelas III tanjung
yaitu mewujudkan tertib pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
permasyarakatan secara konsisten dengan mengedepankan
terhadap hukum dan hak asasi manusia dan juga dapat memperkuat
nilai organisasi yakni professional yakni aparat kemenkumham
adalah aparat yang bekerja dengan penuh tanggung jawab dan
mekanisme yang benar,
Kegiatan ini dilakukan setiap saat pembagian makanan dan
lebih dioptimalkan pada jadwal aktualisasi pada minggu ke-2 dan
minggu ke -3 setiap bulannya saat kegiatan habituasi.
54
Gambar 3. Pengawasan saat pembagian makanan
55
b. Mendata warga binaan permasyarakatan yang ingin di kunjungi
Pada saat sebelum warga binaan yang di panggil memasuki
area kunjungan, saya akan mendata terlebih dahulu nama-nama
WBP yang di kunjungi dengan jelas. (Akuntabilitas, Kejelasan)
c. Mengawasi saat kunjungan berlangsung.
mengawasi kunjungan dan warga binaan dengan teliti dan
efisien sesuai dengan SOP untuk menghindari hal-hal yang tidak
di inginkan(Anti korupsi, Kedisiplinan), serta dengan
menggunakakan 5S saat mengawasi kunjungan (Etika publik,
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang
luhur).
Dengan tahapan pengawasan keamanan saat jam kunjungan
terhadap warga binaan agar sekiranya dapat mencegah hal-hal yang
tidak diinginkan. Hal ini sesuai dengan dengan visi Lembaga
permasyarakatan kelas III Tanjung yaitu menjadi lembaga yang
akuntabel, transparan dan professional dengan di dukung oleh
petugas yang memiliki kompetensi yang mampu mewujudkan tertib
permasyarakatan dan dapat memperkuat nilai transparan yakni
aparat Kemenkumham adalah aparat yang bekerja dengan
transparan yang sesuai dengan peraturan yang ada dan memberikan
informasi tentang kebijakan.
Kegiatan ini dilakukan disetiap jam kunjungan berlangsung dan
lebih dioptimalkan pada jadwal aktualisasi pada minggu ke-2 dan
minggu ke -3 setiap bulannya saat kegiatan habituasi.
56
Gambar 4. Pengawasan saat mengawasi kunjungan
57
pengawasan warga binaan saat melakukan shalat (Etika publik,
menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja sama),
b. Mendata warga binaan permasyarakatan yang melaksanakan
shalat
Di tahap ini saya akan mendata nama warga binaan yang
melaksanakan shalat dengan menggunakan buku laporan yang
sudah disediakan oleh lembaga (Akuntabiliats, kejelasan).
c. Mendata warga binaan permasyarakatan yang tidak
melaksanakan shalat
setelah itu saya mengawasi dan menghormati kebebebasan
beribadah warga binaan yang melaksanakan ibadah shalat
(Nasionalisme, pada sila ke 1 yaitu mengembangkan sikap
saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing), saya akan
mencatat dengan jujur siapa saja yang tidak melaksanakan
shalat (Anti korupsi, kejujuran).
Dengan dilaksakan kegiatan pengawasan keamanan terhadap
warga binaan saat melakukan ibadah shalat di harapkan dapat
menumbuhkan nilai positif terhadap diri mereka agar terus
melaksanakan perintah ALLAH SWT. Hal ini sesuai dengan misi
Lembaga permasyarakatan kelas III Tanjung yaitu membangun
kelembagaan yang professional dengan berlandaskan pada
akuntabilitas dan tranparasi dalam pelksanaan dan fungsi
permasyarakatan dan menguatkan nilai transparan yakni aparat
Kemenkumham adalah aparat yang bekerja dengan transparan yang
sesuai dengan peraturan yang ada dan memberikan informasi
tentang kebijakan.
Kegiatan ini dilakukan shalat dzuhur dan jum’at dan lebih
dioptimalkan pada jadwal aktualisasi pada minggu ke-3 dan minggu
ke -4 pada bulan september saat kegiatan habituasi.
58
Gambar 5. Pengawasan keamanan saat shalat
59
b. Melaporkan keadaan sekitar pos atas kepada kepala regu
pengamanan.
Dalam kegiatan ini, saya akan melaporkan situasi yang telah di
awasi ke kepala regu pengamanan dengan penuh tanggung
jawab menggunakan HT (Hand Talking) (Anti korupsi,
Kedisiplinan).
c. Membuat laporan tertulis di pos atas.
Selain melaporkan situasi ke kepala regu pengamanan, saya
juga membuat laporan tertulis di pos atas yang sudah di
sediakan oleh lembaga(Etika publik, memiliki kemampuan
dalam melaksanakan kebijakan)
Dengan dilaksanakannya kegiatan pengawasan keamanan di
atas pos di harapkan dapat mengawasi keadaan sekitar agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya pelarian warga binaan. Hal
ini sesuai dengan misi Lembaga permasyarakatan kelas III Tanjung
yaitu membangun kelembagaan yang professional dengan
berlandaskan pada akuntabilitas dan tranparasi dalam pelksanaan
dan fungsi permasyarakatan dan sekaliguas dapat memperkuat nilai
professional yakni aparat kemenkumham adalah aparat yang bekerja
dengan penuh tanggung jawab dan mekanisme yang benar.
Kegiatan ini dilakukan disetiap mendapatkan tugas jaga di atas
pos dan lebih di optimalkan pada jadwal aktualisasi pada minggu ke-
3 dan ke-4 bulan juli.
60
Gambar 6. Peengawasn keamanan saat di atas pos
61
dan santon) untuk mengawasi warga binaan yang berolahraga
(etika publik, memelihara dan menjunjung tinggi standar
etika yang luhur).
b. Mendata nama warga binaan permasyarakatan yang mengikuti
kegiatan olahraga ke buku laporan
Setelah meminta ijin dari kepala regu pengamanan,k emudian
saya akan mendata nama warga binaan permasyarakatan yang
mengikuti kegiatan olahraga di buku laporan (Akuntabilitas,
kejelasan).
c. Mengeluarkan warga binaan permasyarakatan secara teratur dan
tertib menuju lapangan olahraga.
Setelah selesai mendata warga binaan yang mengikuti olahraga,
saya menyuruh mereka keluar dengan teratur menuju
kelapangan(Komitmen mutu, mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan customers/clients).
d. Pengawasan kegiatan olahraga.
Dalam tahapan mengawasi warga binaan dengan teliti
berolahraga tentu saya juga mengarahkan gerakan-gerakan yang
benar kepada merka karena berolahraga merupakan salah satu
hak dari warga binaan (Nasionalisme, pada sila ke lima yaitu
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban).
e. Mengarahkan warga binaan permasyarakatan kembali ke blok
masing-masing setelah selesai kegiatan olahraga.
setelah selesai berolahraga, saya menyuruh warga binaan masuk
ke blok masing-masing dengan penuh tanggung jawab(Anti
korupsi, tanggung jawab).
f. Mengabsen warga binaan permasyarakatan yang sudah selesai
mengikuti kegiatan olahraga.
Sebelum memasuki blok masing-masing, saya akan mengabsen
kembali warga biaan yang mengikuti olahraga tadi .dengan penuh
rasa tanggung jawab (Anti korupsi, tanggung jawab).
62
Dengan tahapan pengawasan keamanan warga binaan saat
berolahraga diharapkan agar berjalan dengan lancer dan tertib serta
dapat menjaga kebugaran badan warga binaan. Hal ini sesuai
dengan misi Lembaga permasyatakatan kelas III tanjung yaitu
mewujudkan tertib pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
permasyarakatan secara konsisten dengan mengedepankan
terhadap hukum dan hak asasi manusia dan juga dapat memperkuat
nilai organisasi yaitu sinergi yakni aparat Kemenkumham adalah
aparat yang bekerja dengan komunikasi yang efektif agar berjalan
dengan baik dan teratur.
Kegiatan ini dilakukan disetiap olahraga dan lebih
dioptimalkan pada jadwal aktualisasi pada minggu ke-2 dan ke-3
pada bulan agustus.
63
7. Melakukan pengawasan keamanan saat jam tutup kamar
kegiatan pengawasan keamanan saat jam tutup kamar ini
merupakan hal yang sudah ditentukan jam masuk kamarnya yaitu
jam 13.00 dan 17.00 wita.
Dalam kegiatan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu:
a. Berkoordinasi dengan karupan untuk membunyikan lonceng
sebagai isyarat jam tutup kamar.
Pada kegiatan ini, Saya akan berkoordinasi kepada kepala regu
pengamanan dengan sopan dan santun bahwa sudah jam tutup
kamar(Etika publik, menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerja sama).
b. Membunykan lonceng.
Setelah berkoordinasi kepada kepala regu pengamanan saya
membunyikan lonceng untuk pertanda bahwa sudah memasuki
jam tutup kamar (Akuntabilitas, kejelasan).
c. Menyuruh warga binaan masuk ke blok
setelah itu menyuruh warga binaan permasyarakatan masuk ke
blok masing-masing (Nasionalisme, pada sila ke 5 yaitu
mengembangankan sikap adil terhadap sesame)
d. Menutup kamar hunian warga binaan permasyarakatan
Pada tahap ini, saya memastikan semua kamar terkunci dengan
benar.
e. Menutup pintu blok dan mengunci gembok blok
Setalah memastikan semua warga binaan masuk kamar dan
mengunci nya, kemudian saya menutup pintu blok dan mungunci
gembok dengan penuh rasa tanggungjawab (Anti korupsi,
tanggung jawab).
Dengan tahapan pengawasan keamanan saat jam tutup kamar
diharapkan agar semua warga binaan benar-benar sudah masuk ke
kamar hunian dan tidak ada yang berada diluar. Hal ini sesusai
dengan misi Lembaga permasyatakatan kelas III tanjung yaitu
mewujudkan tertib pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
64
permasyarakatan secara konsisten dengan mengedepankan
terhadap hukum dan hak asasi manusia dan penguatan nilai
professional yakni aparat kemenkumham adalah aparat yang bekerja
dengan penuh tanggung jawab dan mekanisme yang benar.
Kegiatan ini dilaksanakan disetiap tutup kamar dan lebih
dioptimalisasikan pada jadwal aktualisasi minggu ke-1 dan ke-2 pada
bulan juli.
65
8. Kontroling (kontrol keliling blok setiap 1 – 2 jam sekali pada
malam hari
Pada tahapan ini merupakan inisiatif dari saya sendiri yang
dimana dengan kontrol blok pada malam hari di setiap 1-2 jam
sekali.
kegiatan kontroling pada malam hari ini dilaksakan dengan
beberapa tahapan yaitu:
a. Membuka gembok blok
Pada tahap ini, saya akan berjalan menuju ke arah blok dan
membuka gembok blok setiap 1 – 2 jam sekali (Komitmen
mutu, Inovasi).
b. Membuka pintu blok
Setelah membuka gembok blok, kemudian saya membuka pintu
blok dengan baik dan benar (Nasionalisme, pada sila ke 5
yaitu suka bekerja keras).
c. Mengecek keadaan kamar
setelah itu saya memeriksa keadaan kamar dan lingkungan
sekitarnya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
(Etika publik, menciptakan lingkungan kerja yang
nondiskriminatif).
d. Menutup pintu blok.
setelah selesai memeriksa kamar dan sekitar blok sekiranya
sudah terasa aman, saya kembali menuju ke pintu blok dan
menutupnya(Anti korupsi, kedisiplinan).
e. Mengunci gembok blok
Setelah mengunci gembok, tidak lupa pula saya mengunci
gembok blok kembali (Anti korupsi, kedisiplinan).
f. Melaporkan hasil pengecekan kamar kepada kepala regu
pengamanan.
kemudian melaporkan hasil pemeriksaan kontroling tadi ke
kepala regu pengamanan bahwa situasi aman dengan jelas
(Akuntabilitas, kejelasan)
66
Dalam tahapan Kontroling (kontrol keliling blok setiap 1 – 2 jam
sekali pada malam hari diharapkan situasi selalu dalam keadaan
aman terkendali dan hal-hal yang tidak diinginkan bisa dihindari. Hal
ini sesuai dengan misi Lembaga permasyarakatan kelas III Tanjung
yaitu Membangun kelembagaan yang professional dengan
berlandaskan pada akuntabilitas dan transparansi dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi permasyarakatan dan hal
tersebut juga memper kuat nilai nilai organisasi yaitu Inovatif yakni
aparat Kemenkumham adalah aparat yang bekerja dengan terus
berkreatifitas, dan mengembangkan inisiatif, dan melakukan
pembaharuan dalam pelaksanaan TUSI.
67
B. Evaluasi Keberhasilan
Melakukan pengawasan
keamanan warga binaan
Kegiatan 1 1 100
permasyarakatan saat
kegiatan olahraga
Melakukan pengawasan
keamanan saat jam tutup Kegiatan 1 1 100
kamar
68
C. Deskripsi Core Isu Dan Strategi Pemecahannya
69
2. Strategi Mengatasi Kendala
Secara umum kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan sesuai
dengan tahapan-tahapan yang telah dijadwalkan dan tidak ada
kendala yang terlalu sulit atau menghambat dilapangan.Namun
terdapat kesulitan yaitu masih belum diterapkannya pengawasan
keamanan terhadap warga binaan permasyarakatan ini secara
maksimal dikarenakan masih kurangnya kesadaraan akan
pentingnya kegiatan tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut penulis mengkomunikasikan
secara lisan untuk terur menerus menerapkan hal tersebut agar
terciptanya pengawasan keamanan terhadap warga binaan
permasyarakatan yang baik dan benar, dan juga memberikan
contoh bagaimana kegiatan pengawasan keamanan yang baik dan
benar.
70
Mampumenghasilkansejumlah ide besar,
fleksibel,
keaslian
maumendengarkanperasaan,
keterbukaanpadagejalabawahsadar,
mempunyaimotivasi,
bebasdari rasa takutgagal,
mampuberkonsentrasi, dan
mempunyaikemampuanmemilih.
71
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
72
(kontrol keliling blok setiap 1 – 2 jam sekali pada malam hari, semua
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan
(100 %).
B. SARAN
Saran-saran yang berkaitan dengan kegiatan aktualisasi ini
diharapkan bisa memberi bahan masukan, di antaranya :
73
DAFTAR PUSTAKA
74