Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KIE TENTANG PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN


(PUP) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN USIA DINI
(Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo)

PELATIHAN DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


PADA SUB BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN LINI
LAPANGAN
BIDANG ADVOKASI PENGGERAKAN DAN INFORMASI
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI

Oleh:
RISKA RUSMIASIH, S.I.Kom
NIP : 19940715 201902 2 015

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL


BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III
JAKARTA, TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

OPTIMALISASI KIE TENTANG PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)


DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN USIA DINI
(Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo)

Nama : RISKA RUSMIASIH, S.I.Kom

NIP : 19940715 201902 2 015

Unit Kerja/Tempat Magang : Sub Bidang Hubungan Antar


Lembaga dan Lini Lapangan
Bidang Advokasi, Pergerakan dan
Informasi
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa
Tengah

Telah Disetujui untuk Mengikuti Seminar


Pada Hari Kamis tanggal 19-09-2019

Mentor, Coach,

Ana Kusanti, S.I.Kom Ir. Dyah Siti Sundari, MM

NIP. 19761225 201001 2 010 NIP. 19680823 199403 2 005

ii
BERITA ACARA
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

OPTIMALISASI KIE TENTANG PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP)


DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN USIA DINI
(Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo)

Nama : RISKA RUSMIASIH, S.I.Kom

NIP : 19940715 201902 2 015

Unit Kerja/Tempat Magang : Sub Bidang Hubungan Antar


Lembaga dan Lini Lapangan
Bidang Advokasi, Pergerakan dan
Informasi
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa
Tengah

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari Kamis tanggal 19-09-2019

Penguji, Coach,

GURUN RISYAD M., SH, SE, MM Ir. Dyah Siti Sundari, MM


NIP. 19610420 198603 1 014
NIP. 19680823 199403 2 005

Mengetahui,
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kependudukan dan Keluarga Berencana

Ir. Hermansyah, MA
NIP. 19600117 198003 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan berkahNya, sehingga
penulis menyelesaikan rancangan aktualisasi tepat pada waktunya. Dalam penulisan laporan
aktualisasi ini, tentu saja penulis tidak lepas dari banyaknya kendala. Untuk itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayah, Ibu, dan Keluarga Besar yang telah memberikan dukungan dan doa kepada
penulis.
2. Ibu Ir. Dyah Siti Sundari, MM selaku coach yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan mengenai laporan aktualisasi kepada penulis
3. Ibu Ana Kusanti, S.I.Kom selaku mentor yang telah bersedia meluangkan waktu,
memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini
4. Seluruh pemateri dan widyaiswara yang telah mengajarkan berbagai ilmu
pengetahuan selama proses latsar
5. Keluarga Latsar Latbang Jateng dan pembimbing dari TNI untuk kebersamaan dan
kekompakannya selama latsar berlangsung.
6. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
Penulis telah berusaha menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan sebaik-baiknya,
namun penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini belum sempurna sehingga kritik dan
saran yang membangun diperlukan. Semoga nantinya rancangan ini melahirkan hasil yang
bermanfaat.

Semarang, September 2019

iv
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................................... ii


BERITA ACARA ..................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
A. Profil Lembaga .................................................................................................................1
B. Visi Misi Organisasi .........................................................................................................1
C. Tugas dan Fungsi Organisasi ............................................................................................1
D. Tugas Pokok dan Fungsi ASN/PNS ..................................................................................5
E. Tujuan dan Manfaat (penulisan Rancangan Aktualisasi) ...................................................7
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................................................8
A. Analisa Lingkungan Kerja ................................................................................................8
B. Deskripsi Gagasan /Kegiatan .......................................................................................... 10
C. Matrik Rancangan Aktualisasi ........................................................................................ 13
D. Jadwal Rencana Aktualisasi ............................................................................................ 19
E. Rencana Antisipasi Kendala yang Dihadapi .................................................................... 20

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Profil Lembaga
Badan Kependudukan Kelaurga Berencana Nasional (BKKBN) adalah
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan. Dalam sejarah BKKBN,
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga, yang telah disahkan pada tanggal 29 Oktober 2009
mengamanatkan perubahan kelembagaan BKKBN yang semula adalah Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional. Kemudian untuk melaksanakan UU No 52 Tahun
2009 telah ditetapkan PP No 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional dalam rangka meningkatkan efektivitas
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam BKKBN merujuk pada Nilai
Revolusi Mental yaitu Integritas (jujur, dipercaya, disiplin, bertanggung jawab,
dan tidak munafik), Etos kerja (kerja keras, kerja cerdas, berdaya saing, optimis
inovatif dan produktif), gotong royong (kerja sama, solidaritas, komunal, dan
berorientasi pada kemaslahatan umum)

B. Visi Misi Organisasi


Perubahan lingkungan strategis seperti perubahan pemerintahan dan
perubahan perilaku manahemen kepemerintahan Negara, mendiring BKKBN
untuk menyesuaikan visi dan misi organisasi untuk mendukung Visi dan Misi
Pembangunan 2015-2019. Visi BKKBN adalah “Menjadi lembaga yang handal
dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga
berkualitas”, dengan misi:
1. Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan Kependudukan.
2. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
3. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga.
4. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
5. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten

C. Tugas dan Fungsi Organisasi


Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat/Perwakilan BKKBN Provinsi
Perwakilan BKKBN Provinsi mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas BKKBN di provinsi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

1
dimaksud dalam Pasal 2, Perwakilan BKKBN Provinsi menyelenggarakan
fungsi:
a. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan nasional
di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana
dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
b. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi pelaksanaan norma, standar,
prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga;
c. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian
penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
d. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi, penggerakan
hubungan antar lembaga, bina lini lapangan serta pengelolaan data dan
informasi di bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan
keluarga;
e. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di
bidang pengendalian penduduk, penyelenggaraan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
f. Pelaksanaan tugas administrasi umum;
g. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya;
h. Pembinaan dan fasilitasi terbentuknya badan kependudukan dan keluarga
berencana daerah provinsi, kabupaten, dan kota.

2
STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH

KEPALA

SEKRETARIAT

SUBBAG UMUM SUBBAG SUBBAG


DAN HUMAS KEUANGAN & BMN ADMINISTRASI
PENGAWASAN

SUBBAG UMUM
SUBBAG
DAN HUMAS
KEPEGAWAIAN &
HUKUM

KABID DALDUK KABID KB & KR KABID KS & PK KABID ADPIN KABID LATBANG

SUBID SUBID SUBID SUBID SUBID

KELOMPOK
JABFUNG

3
Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 82/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Provinsi pasal 22 dan 23, tugas pokok dan fungsi bidang ADPIN adalah
sebagai berikut:
a. Tugas Pokok
Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta
pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi, penggerakan, dan informasi.
b. Fungsi
 Penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan kriteria
serta pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi, komunikasi,
informasi, dan edukasi;
 Penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, kriteria, dan
pemantauan, evaluasi di bidang hubungan antar lembaga dan bina lini
lapangan, serta fasilitasi pembentukan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Daerah; dan
 Penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, dan kriteria,
serta pemantauan dan evaluasi di bidang data dan informasi.

Tugas Sub Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Lini Lapangan


Berdasarkan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BKKBN Provinsi pasal 25 ayat
2, Sub Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Lini Lapangan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, kriteria, serta

4
pemantauan dan evaluasi di bidang hubungan antar lembaga dan bina lini
lapangan, serta penyiapan fasilitasi pembentukan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Daerah.

D. Tugas Pokok dan Fungsi ASN/PNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi yang terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan warga negara indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat secara tetap olah pejabat pembina kepegawaian untuk
bekerja pada instansi pemerintah dan memiliki NIP secara nasional. Sedangkan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara
Indonesia yang yang memenuhi syarat tertentu, diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan
namun tidak memiliki NIP. Pegawai ASN mempunyai tugas (UU No 5 Tahun
2014 tentang ASN):
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Fungsi ASN yaitu pelaksana kebijakan publik; pelayan publik, dan perekat
dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

TUGAS PLKB/PKB
1. Perencanaan. PKB/PLKB dalam bidang perencanaan bertugas meliputi
penguasaan potensi wilayah kerja sejak pengumpulan data, analisa

5
penentuan masalah prioritas, penyusunan rencana kerja dan memfasilitasi
penyusunan jadwal kegiatan tingkat RT, RW dan Desa/Kelurahan.
2. Pengorganisasian. Tugas PLKB dibidang pengorganisasian meliputi
memperluas pengetahuan dan wawasan program, rekruitmen kader,
mengembangkan kemampuan dan memerankan kader/IMP dan mitra kerja
lainnya dalam program KB Nasional. Bila di wilayah kerjanya tidak ada
kader, PLKB/PKB diharapkan dapat membentuk kader, memberikan
pelatihan/orientasi untuk meningkatkan pengetahuna dan ketrampilan
kader, memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada
kader untuk berperan sampai dengan pengembangan kemitraan dan
jaringan kerja dengan berbagai instansi yang ada.
3. Pelaksana dan Pengelola Program. Tugas PLKB/PKB sebagai pelaksana
dan pengelola melakukan berbagai kegiatan mulai penyiapan IMP dan
mitra kerja lainnya dalam melaksanakan program, memfasilitasi peran
IMP dan mitra lainnya penyiapan dukungan untuk terselenggaranya
program KB Nasional di desa/kelurahan serta Advokasi, KIE/Konseling
maupun pemberian pelayanan program Kependudukan Keluarga
Berencana Dan Pembangunan Keluarga (KKB-PK)
4. Pengembangan. Tugas PLKB/PKB melaksanakan pengembangan
kemampuan teknis IMP dan mitra lainnya dalam penyelenggaraan
program KKB-PK Nasional di desa/kelurahan.
5. Evaluasi dan Pelaporan Tugas PLKB/PKB dalam evaluasi dan pelaporan
progam KB Nasional sesuai dengan sistem pelaporan yang telah
ditentukan secara berkala.

FUNGSI PLKB/PKB
Mempunyai fungsi merencanakan, mengorganisasikan, mengembangkan,
melaporkan dan mengevaluasi program KB Nasional dan program pembangunan
lainnya di tingkat Desa/Kelurahan.
Berikut 10 Langkah PLKB:
1. Pendekatan Tokoh Formal,

6
2. Pendataan dan Pemetaan Sasaran,
3. Pendekatan Tokoh Informal,
4. Pembentukan Kesepakatan melalui Rapat Koordinasi atau Musyawarah
Masyarakat,
5. Penguatan hasil kesepakatan;
6. KIE bersama,
7. Pembentukan kelompok pelopor dan penteladanan,
8. Pemberian pelayanan teknis,
9. Pencatatan dan pelaporan,
10. Pembinaan dan Evaluasi.

E. Tujuan dan Manfaat (penulisan Rancangan Aktualisasi)

a. Bagi Diri Sendiri

1) Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam


pelaksanaan habituasi dan pengimplementasian nilai-nilai Bela
Negara, ANEKA, dan Manajemen Pelayanan Publik bagi ASN.

2) Sebagai media pengembangan diri peserta Latsar CPNS BKKBN


terkait bidang tugasnya sebagai calon Penyuluh Keluarga
Berencana Ahli Pertama.

b. Bagi Organisasi

1) Sebagai bahan pertimbangan dalam pembahasan issue-issue terkait


KKBPK di organisasi BKKBN.

2) Menemukan gagarsan pemecahan isu yang baru, yang lebih efektif


dan efisen.

7
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Analisa Lingkungan Kerja


Kabupaten Daerah Tingkat II Purworejo berada dalam wilayah Provinsi
Jawa Tengah. Terletak di bagian Selatan Pulau Jawa dengan jarak bentangan
Utara ke Selatan 83,7 km dan jarak bentangan Timur ke Barat 99,8 km.

Sumber :
http://desakrendetan.blogspot.co.id/2016/09/peta-kabupaten purworejo.html

Kondisi luas wilayah Kecamatan di Kabupaten Daerah Tingkat II Purworejo


Tahun 2010 ditunjukkan pada gambar diatas. Berdasarkan peta diatas, secara
administratif, Kabupaten Purworejo terdiri dari 16 kecamatan dan 494 desa.
Kecamatan yang paling luas yaitu Kecamatan Bruno seluas 108.43 km2 dan
Kecamatan yang paling kecil yaitu Kecamatan Kutoarjo dengan luas 37.59 km2.
Dengan luas wilayah 1.034,81752 km2. Dengan luas wilayah 1.034,81752 km2.
Kabupaten Purworejo berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dimana salah
satu kecamatannya bernama Kecamatan Grabag, dengan luas wilayah sekitar 64, 9
km2 dengan kepadatan penduduk sekitar 780 jiwa/ km2. Kecamatan Grabag
memiliki 32 desa dan kelurahan.

8
Problematika umum yang terdapat di Kecamatan Grabag:
1. Mandeknya kegiatan Poktan Bina Keluarga Remaja.
2. Mandeknya kegiatan PIK-R yang ada sehingga fungsinya tidak maksimal.
3. Tingginya angka pernikahan dini di kecamatan Grabag.
4. Rumah Data Kampung KB yang perlu pembenahan dan butuh dilengkapi.

Analisa USG
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness,
dan growth dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang
dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan
dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan.

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas


masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan
dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi,
serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak


atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

9
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.

3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah


tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.

Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah


dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada,
serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek
dari masalah itu sendiri.

No. Masalah Nilai Kriteria Total

U S G

1. Mandeknya kegiatan Poktan Bina 4 4 3 11


Keluarga Remaja

2. Mandeknya kegiatan PIK-R yang ada 4 3 3 10

3. Tingginya angka pernikahan dini di 5 5 5 15


kecamatan Grabag

4. Rumah Data Kampung KB yang perlu 3 3 2 8


pembenahan dan butuh dilengkapi.

B. Deskripsi Gagasan /Kegiatan


Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode / tool di
dalam meningkatkan kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram
Sebab-Akibat atau cause effect diagram. Fungsi dasar diagram Fishbone adalah
untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin
timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya .
Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab yang mungkin” dan dalam
kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa adalah nyata,
dan apakah memperbesar atau menguranginya akan memberikan hasil yang

10
diinginkan. Dari analisis USG diatas, didapatkan satu issue yang akan penulis
jadikan tema habituasi yaitu tingginya angka pernikahan dini di kecamatan
Grabag. Untuk melihat sebab akibat lainnya dari masalah tingginya angka
pernikahan dini di Kecamatan Grabag dapat dianalisis dengan menggunakan
metode fishbone (6M + 1 T ) :

Man : Money : Material : Method :

Rendahnya Rendahnya Bahan-bahan pembinaan mengenai


antusiasme remaja tingkat pembinaan yang bahaya pernikahan
terhadap kegiatan perekonomian disampaikan dini dan free sex
PIK-R keluarga kurang masih rendah
bervariasi.

Tingginya angka
Pernikahan Dini
di Kecamatan
Grabag

Machine : Market : Time :

Kegiatan penyuluhan Sosialisasi KesPro dan PUP Rendahnya intensitas dalam


masih menggunakan belum maksimal sosialisasi KesPro dan PUP.
media yang
konvensional

Dari diagram fishbone diatas dapat diketahui akar-akar masalah sebagai berikut:

1) Kegiatan penyuluhan masih menggunakan media yang konvensional dan


tidak variatif, sehingga saya ingin mengadakan penyuluhan menggunakan
media KIE Bedah Film “Dua Garis Biru” kepada remaja agar ketertarikan
terhadap pentingnya PIK-R meningkat.

2) Rendahnya tingkat perekonomian keluarga menjadikan orangtua


menikahkan anaknya sejak muda sebagai bentuk jalan keluar meringankan
beban perekonomian keluarga, sehingga saya ingin mengadakan
penyuluhan mengenai PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan) pada Poktan
BKR di kecamatan Grabag.

3) Pembinaan mengenai bahaya pernikahan dini dan free sex masih rendah,
sehingga saya ingin mengadakan penyuluhan mengenai KesPro terhadap
remaja untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai kesehatan
reproduksi meningkat.

11
4) Rendahnya intensitas dalam sosialisasi KesPro dan PUP kepada remaja
dan Poktan BKR, dengan ini saya ingin mennggandeng PKB senior dan
Nakes (bidan/ dokter) untuk turut serta membantu kegiatan sosialisasi
KesPro dan PUP.

12
C. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja: : Balai Penyuluh KB Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo


Identifikasi Isu : Tingginya angka pernikahan dini di kecamatan Grabag.

Isu yang Diangkat : Tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Grabag


Gagasan/Kegiatan 1) Mengadakan penyuluhan menggunakan media KIE Bedah Film “Dua Garis Biru” kepada
Pemecahan Isu remaja agar ketertarikan terhadap pentingnya PIK-R meningkat.

2) Mengadakan penyuluhan mengenai PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan) pada Poktan BKR
di kecamatan Grabag.

3) Mengadakan penyuluhan mengenai KesPro terhadap remaja untuk meningkatkan


pengetahuan mereka mengenai kesehatan reproduksi meningkat.

4) Koordinasi dengan PKB senior dan Nakes (bidan/ dokter) untuk turut serta membantu
kegiatan sosialisasi KesPro dan PUP.

4
TAHAPAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT
SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1. Koordinasi dengan Perencanaan:


PKB senior dan Identifikasi sasaran Lembar laporan Komitmen Mutu: Kegiatan Koordinasi berkaitan
Nakes (bidan/ koordinasi dan kesepakatan Penyusunan bahan koordinasi ini dengan unsur nilai
dokter) untuk turut menyusun materi hasil dan penentuan mendukung budaya kerja BKKBN
serta membantu koordinasi koordinasi. metode agar visi/misi yaitu:
kegiatan sosialisasi kegiatan yang BKKBN dalam cerdas dalam membuat
KesPro dan PUP. Koordinasi: dengan dilakukan efektif hal: bahan serta dalam
PKB senior dan dan efisien menyelenggarak berkomunikasi dengan
tokoh formal dan an Keluarga stakeholder, tangguh
informal dengan Etika Publik: Berencana dan menghadapi tantangan,
metode lobbying Menghargai Kesehatan Integritas, melaksanakan
komunikasi, Reproduksi, kegiatan secara
Pelaksanaan: konsultasi dan mengembangkan bertanggung jawab
koordinasi melalui kerjasama jejaring kerjasama dengan
metode dialog Melaksanakan kemitraan dalam berbagai pihak yaitu
Kode Etik ASN pengelolaan dengan mitra kerja dan
Evaluasi kegiatan yaitu melayani Kependudukan, stakeholder terkait
koordinasi dengan hormat, Keluarga Ikhlas dalam
sopan dan tanpa Berencana dan menjalankan tugas tidak
tekanan Pembangunan mengeluh, sabar, tanpa
Keluarga, pamrih
Pendekatan
tokoh formal dan

14
TAHAPAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT
SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

informal,
pembentukan
kesepakatan,
pemantapan
kesepakatan,
melakukan
evaluasi
2. Mengadakan Perencanaan: Pengetahuan Komitmen Mutu: Kegiatan Penyuluhan berkaitan
penyuluhan 1. mengidentifikasi remaja Penyusunan bahan penyuluhan ini dengan unsur nilai
menggunakan sasaran kegiatan mengenai dan penentuan mendukung budaya kerja BKKBN
media KIE berupa 2. menyiapkan bahaya seks metode agar visi/misi yaitu:
Film “Bedah Film media KIE diluar nikah kegiatan yang BKKBN dalam cerdas dalam membuat
Dua Garis Biru” berupa film Dua meningkat dilakukan efektif hal: bahan serta dalam
kepada remaja agar Garis Biru dan efisien Memfasilitasi berkomunikasi dengan
ketertarikan 3. Koordinasi Laporan hasil Pembangunan stakeholder, tangguh
terhadap dengan pihak kegiatan Etika Publik: Keluarga, KIE menghadapi tantangan,
pentingnya PIK-R terkait mengenai Menghargai bersama, Integritas, melaksanakan
meningkat. waktu komunikasi, pembinaan dan kegiatan secara
penyuluhan konsultasi dan evaluasi bertanggung jawab
kerjasama kerjasama dengan
Pelaksanaan Melaksanakan berbagai pihak yaitu
Penyuluhan Kode Etik ASN dengan mitra kerja dan
yaitu melayani stakeholder terkait

15
TAHAPAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT
SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

Evaluasi: Evaluasi dengan hormat, Ikhlas dalam


Program dan sopan dan tanpa menjalankan tugas tidak
pembuatan laporan tekanan mengeluh, sabar, tanpa
penyuluhan pamrih
Anti Korupsi:
Pelaporan
merupakan kegiatan
yang
mencerminkan
sikap anti korupsi

3. Mengadakan Perencanaan: Pengetahuan Komitmen Mutu: Kegiatan Penyuluhan berkaitan


penyuluhan 1. Mengidentifikas orangtua Penyusunan bahan penyuluhan ini dengan unsur nilai
mengenai PUP i sasaran mengenai dan penentuan mendukung budaya kerja BKKBN
(Pendewasaan Usia kegiatan dampak dari metode agar visi/misi yaitu:
Perkawinan) pada 2. Menyiapkan pernikahan usia kegiatan yang BKKBN dalam cerdas dalam membuat
Poktan BKR di media KIE dini dilakukan efektif hal: bahan serta dalam
kecamatan Grabag. 3. Koordinasi dan efisien Memfasilitasi berkomunikasi dengan
dengan pihak Laporan hasil Pembangunan stakeholder, tangguh
terkait kegiatan Etika Publik: Keluarga, KIE menghadapi tantangan,
mengenai waktu Menghargai bersama, Integritas, melaksanakan
penyuluhan komunikasi, pembinaan dan kegiatan secara
konsultasi dan evaluasi bertanggung jawab

16
TAHAPAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT
SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

Pelaksanaan kerjasama kerjasama dengan


Penyuluhan Melaksanakan berbagai pihak yaitu
Kode Etik ASN dengan mitra kerja dan
Evaluasi: Evaluasi yaitu melayani stakeholder terkait
Program dan dengan hormat, Ikhlas dalam
pembuatan laporan sopan dan tanpa menjalankan tugas tidak
penyuluhan tekanan mengeluh, sabar, tanpa
pamrih
Anti Korupsi:
Pelaporan
merupakan kegiatan
yang
mencerminkan
sikap anti korupsi

4. Mengadakan Perencanaan: Pengetahuan Komitmen Mutu: Kegiatan Penyuluhan berkaitan


penyuluhan 1. Mengidentifikas remaja Penyusunan bahan penyuluhan ini dengan unsur nilai
mengenai KesPro i sasaran mengenai dan penentuan mendukung budaya kerja BKKBN
terhadap remaja kegiatan kesehatan metode agar visi/misi yaitu:
untuk 2. Menyiapkan reproduksi kegiatan yang BKKBN dalam cerdas dalam membuat
meningkatkan media KIE dilakukan efektif hal: bahan serta dalam
pengetahuan 3. Koordinasi Laporan hasil dan efisien Memfasilitasi berkomunikasi dengan
mereka mengenai dengan pihak kegiatan Pembangunan stakeholder, tangguh

17
TAHAPAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT
SUBSTANSI VISI/MISI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

kesehatan terkait Etika Publik: Keluarga, KIE menghadapi tantangan,


reproduksi. mengenai waktu Menghargai bersama, Integritas, melaksanakan
penyuluhan komunikasi, pembinaan dan kegiatan secara
konsultasi dan evaluasi bertanggung jawab
Pelaksanaan kerjasama kerjasama dengan
Penyuluhan Melaksanakan berbagai pihak yaitu
Kode Etik ASN dengan mitra kerja dan
Evaluasi: Evaluasi yaitu melayani stakeholder terkait
Program dan dengan hormat, Ikhlas dalam
pembuatan laporan sopan dan tanpa menjalankan tugas tidak
penyuluhan tekanan mengeluh, sabar, tanpa
pamrih
Anti Korupsi:
Pelaporan
merupakan kegiatan
yang
mencerminkan
sikap anti korupsi

18
D. Jadwal Rencana Aktualisasi
September Oktober
No Kegiatan
IV I II III IV
1. Koordinasi dengan PKB senior dan Nakes (bidan/ dokter)
untuk turut serta membantu kegiatan sosialisasi KesPro dan √
PUP.
2. √
Mengadakan penyuluhan menggunakan media KIE Bedah
Film “Dua Garis Biru” kepada remaja agar ketertarikan
terhadap pentingnya PIK-R meningkat.
3. √
Mengadakan penyuluhan mengenai PUP (Pendewasaan Usia
Perkawinan) pada Poktan BKR di kecamatan Grabag.

4. Mengadakan penyuluhan mengenai KesPro terhadap remaja √


untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai
kesehatan reproduksi meningkat.

19
E. Rencana Antisipasi Kendala yang Dihadapi

No Tahapan Kegiatan Kendala Antisipasi

1. Koordinasi PKB senior dan Belum mengenal Upaya kemitraan


Nakes (bidan/ dokter) untuk turut dekat dengan mitra untuk mempererat
serta membantu kegiatan hubungan
sosialisasi KesPro dan PUP.

Mengadakan penyuluhan Belum menguasai


2. materi Mempelajari materi
menggunakan media KIE Bedah
Film “Dua Garis Biru” kepada dengan tekun
remaja agar ketertarikan terhadap
pentingnya PIK-R meningkat.

Mengadakan penyuluhan
3. mengenai PUP (Pendewasaan Kurangnya Upaya kemitraan
untuk mempererat
Usia Perkawinan) pada Poktan kedekatan dengan
hubungan
BKR di kecamatan Grabag. kader

Mengadakan penyuluhan Belum menguasai


4. mengenai KesPro terhadap remaja materi Mempelajari materi
untuk meningkatkan pengetahuan dengan tekun
mereka mengenai kesehatan
reproduksi meningkat.

20
20

Anda mungkin juga menyukai