Anda di halaman 1dari 28

RANCANGAN AKTUALISASI

MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM


KEGIATAN KELOMPOK BINA KELUARGA REMAJA (BKR)

PELATIHAN DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III


PADA SUB BIDANG HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA
DAN BINA LINI LAPANGAN
BIDANG ADVOKASI, PENGGERAKAN DAN INFORMASI
PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh:
BERNADETA DEBI APRILIANA
NIP : 199304012019022005

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL


BEKERJASAMA DENGAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

AMBARAWA, TAHUN 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN


KELOMPOK BINA KELUARGA REMAJA (BKR)

Nama : Bernadeta Debi Apriliana

NIP : 199304012019022005

Unit Kerja/Tempat Magang : Seksi Hubungan Antar Lembaga dan


Bina Lini Lapangan

Bidang Advokasi, Penggerakan dan


Informasi

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa


Tengah

Telah Disetujui untuk Mengikuti Seminar


Pada Hari Kamis tanggal 19 Semptember 2019

Mentor, Coach,

Idha Suhesti, SE, MM Arisman , SE

NIP. 196908111994022002 NIP. 196009241992031002

ii
BERITA ACARA
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN


KELOMPOK BINA KELUARGA REMAJA (BKR)

Nama : Bernadeta Debi Apriliana

NIP : 199304012019022005

Unit Kerja/Tempat Magang : Seksi Hubungan Antar Lembaga dan


Bina Lini Lapangan

Bidang Advokasi, Penggerakan dan


Informasi

Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa


Tengah

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari Kamis tanggal 19 Semptember 2019

Penguji, Coach,

Sri Sarwanti, SH, M.Si Arisman , SE


NIP. 196706111993032006 NIP. 196009241992031002

Mengetahui,
Plt. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kependudukan dan Keluarga Berencana

Ir. Hermansyah, MA
NIP. 196001171980031001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, berkat rahmat dan
karunianya sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik. Laporan memuat
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar “Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu Dan Anti Korupsi” Pada Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah meluangkan


waktu untuk memberikan bimbingan dan saran sehingga laporan ini dapat
terwujud sebagaimana yang diharapkan, terutama kepada:

1. Bapak Arisman, SE selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan


dan bimbinganya.
2. Ibu Idha Suhesti, SE. MM selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingannya.
3. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kabupaten Purworejo.
4. Keluarga besar peserta Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 7
Ambarawa.
Dalam penulisan laporan terdapat kekurangan baik dalam penulisan maupun
ejaan kata, maka dari itu penulis berharap semua pihak memberikan kritik dan
saran yang membangun guna menyempurnakan laporan. Harapan penulis semoga
laporan yang disusun dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Semarang, September 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................... ii
BERITA ACARA .............................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 6
1. Profil Lembaga........................................................................................................ 6
2. Visi Misi Organisasi ............................................................................................... 7
3. Tugas dan Fungsi Organisasi .................................................................................. 7
4. Tugas Pokok dan Fungsi ASN/PNS...................................................................... 12
5. Tujuan dan Manfaat (penulisan Rancangan Aktualisasi) ...................................... 14
a. Bagi Diri Sendiri ............................................................................................... 14
b. Bagi Organisasi ................................................................................................. 14
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................... 15
A. Analisa Lingkungan Kerja .................................................................................... 15
B. Deskripsi Gagasan /Kegiatan ................................................................................ 17
C. Matrik Rancangan Aktualisasi .............................................................................. 18
D. Jadwal Rencana Aktualisasi .................................................................................. 24
E. Rencana Antisipasi Kendala yang Dihadapi ......................................................... 25
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 26
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 26
B. Saran ..................................................................................................................... 26
C. Rencana Tindak Lanjut ......................................................................................... 26
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 27

v
BAB I
PENDAHULUAN

1. Profil Lembaga
a. Gambaran umum BKKBN
Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Kesehatan. Dalam
sejarah BKKBN, Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang telah
disahkan pada tanggal 29 Oktober 2009 mengamanatkan perubahan
kelembagaan BKKBN yang semula adalah Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional. Kemudian untuk melaksanakan UU No 52 Tahun 2009 telah
ditetapkan PP No 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional dalam rangka meningkatkan efektivitas
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam BKKBN merujuk pada
Nilai Revolusi Mental yaitu Integritas (jujur, dipercaya, disiplin, bertanggung
jawab, dan tidak munafik), Etos kerja (kerja keras, kerja cerdas, berdaya saing,
optimis inovatif dan produktif), gotong royong (kerja sama, solidaritas,
komunal, dan berorientasi pada kemaslahatan umum). Selain itu BKKBN juga
memiliki nilai yang dikenal dengan istilah “CETAK TEGAS”. Cerdas adalah
perilaku untuk mampu bertindak optimal secara efektif dan efisien dalam
menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi. Tangguh adalah perilaku
memiliki semangat pantang menyerah untuk mencapai
tujuan. Kerjasama adalah perilaku untuk membangun jejaring dengan prinsip
kesetaraan dan saling menguntungkan, percaya, sinergis, serta menghargai
melalui komunikasi yang kondusif untuk mencapai tujuan bersama.
Integritas adalah perilaku untuk berbuat jujur, terbuka, dan konsisten antara
pikiran, perkataan dan perbuatan. Ikhlas adalah perilaku dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab dengan tulus dan sungguh-sungguh.

6
2. Visi Misi Organisasi
Perubahan lingkungan strategis seperti perubahan pemerintahan dan
perubahan perilaku manahemen kepemerintahan Negara, mendiring
BKKBN untuk menyesuaikan visi dan misi organisasi untuk mendukung
Visi dan Misi Pembangunan 2015-2019.

a. Visi
Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas
b. Misi
1. Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan Kependudukan.
2. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi.
3. Memfasilitasi Pembangunan Keluarga.
4. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
5. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara
konsisten.

3. Tugas dan Fungsi Organisasi


a. Tugas Pokok dan Fungsi BKKBN
Berdasarkan ketentuan pasal 56 ayat (2) Undang-undang nomor
52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga, dan ketentuan lampiran huruf (n) Undang-undang nomor 23
tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, BKKBN mempunyai tugas
yaitu “Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana”. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BKKBN menyelenggarakan
fungsi:
1. Perumusan kebijakan nasional, pemaduan dan sinkronisasi kebijakan
di bidang KKB

7
2. Penetapan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang KKB
3. Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian
penduduk dan KB
4. Penyelenggaraan komunikasi, informasi dan edukasi di bidang KKB
5. Penetapan perkiraaan pengendalian penduduk secara nasional
6. Penyusunan desain Program KKBPK
7. Pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB)
8. Pengelolaan dan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk
kebutuhan Pasangan Usia Subur (PUS) nasional
9. Pengelolaan dan pengendalian sistem informasi keluarga
10. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan
tingkatnasional dalam pengendalian pelayanan dan pembinaan
kesertaan ber-KB dan Kesehatan Reproduksi (KR)
11. Pengembangan desain program pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
12. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan
tingkat nasional dalam pembangunan keluarga melalui ketahanan dan
kesejahteraan keluarga
13. Standardisasi pelayanan KB dan sertifikasi tenaga penyuluh
KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB)
14. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian
penduduk dankeluarga berencana
15. Pembinaan, pembimbingan dan fasilitas di bidang KKB

b. Tugas Pokok dan fungsi Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi.


Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan, dan Informasi mempunyai
tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang
advokasi dan penggerakan serta komunikasi, informasi, dan edukasi
pengendalian penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.

8
Dalam melaksanakan tugas, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan,
dan Informasi menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang advokasi dan penggerakan serta
komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian penduduk, keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi, serta keluarga sejahtera dan
pemberdayaan keluarga;
2. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang advokasi dan penggerakan
serta komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian penduduk,
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta keluarga sejahtera
dan pemberdayaan keluarga;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang advokasi
dan penggerakan serta komunikasi, informasi, dan edukasi
pengendalian penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
4. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi dan
penggerakan serta komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga; dan
5. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang advokasi dan
penggerakan serta komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.

c. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Perwakilan BKKBN Jawa Tengah


1. Tugas Pokok
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengendalian penduduk
dan penyelenggaraan keluarga berencana.
2. Fungsi
 Perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk
dan penyelenggaraan keluarga berencana;

9
 Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;
 Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendaliaan
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;
 Penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;
 Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;
 Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;
 Penyelenggaraan pelatihan, penelitian, dan pengembangan
dibidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga
berencana;
 Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum
di lingkungan BKKBN;
 Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawab BKKBN;
 Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN; dan
 Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

d. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang/Bagian ADPIN


Bidang/Bagian Advokasi dan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemantauan
dan evaluasi, serta pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang
advokasi dan komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta keluarga
sejahtera dan pemberdayaan keluarga.

10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat
Advokasi dan Komunikasi, Informasi, Edukasi menyelenggarakan
fungsi:
a. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
advokasi, pencitraan, dan komunikasi, informasi, dan edukasi
pengendalian penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga
b. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
advokasi, pencitraan, dan komunikasi, informasi, dan edukasi
pengendalian penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,
serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
c. Penyiapan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang advokasi,
pencitraan, dan komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga;
d. Pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang advokasi,
pencitraan, dan komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Advokasi,
Penggerakan dan Informasi.

e. Tugas Pokok dan Fungsi BKKBN Sub Bidang/Sub Bagian Hubalila


Sub Bidang/Sub Bagian Hubalila Provinsi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemantauan dan
evaluasi, serta pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang
hubungan dengan pemerintah provinsi dalam pelaksanaan pengendalian
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta keluarga
sejahtera dan pemberdayaan keluarga.
Sub Bidang/Bagian Hubalila Provinsi menyelenggarakan fungsi:

11
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang hubungan
dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam pelaksanaan
pengendalian penduduk, keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga
b. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang hubungan
dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam pelaksanaan
pengendalian penduduk, keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga
c. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang hubungan dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam
pelaksanaan pengendalian penduduk, keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi, serta keluarga sejahtera dan pemberdayaan
keluarga
d. Penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi serta pemberian
bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang hubungan dengan
pemerintah pusat dan provinsi dalam pelaksanaan pengendalian
penduduk, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, serta
keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga.

4. Tugas Pokok dan Fungsi ASN/PNS


Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh KB Ahli pertama tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2018 Tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana.
Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh KB Ahli
Pertama/Pertama, meliputi:
1. Menyusun perencanaan Program KKBPK melalui musyawarah
perencanaan pembangunan (musrenbang) di tingkat desa/ Kelurahan
2. Merancang instrumen pendataan
3. Melakukan uji instrumen pendataan;
4. Mengolah hasil pendataan keluarga di tingkat daerah kabupaten/kota;

12
5. Melakukan sarasehan hasil pendataan di tingkat kecamatan;
6. Membuat peta pendataan IMP di tingkat daerah kabupaten/kota;
7. Merancang kegiatan pameran KKBPK di tingkat kecamatan;
8. Melakukan KIE melalui media massa;
9. Melakukan penilaian lomba Program KKBPK di tingkat kecamatan;
10. Menyusun materi rakor/raker KKBPK di tingkat daerah
kabupaten/kota;
11. Melakukan evaluasi Program KKBPK di tingkat daerah
kabupaten/kota;
12. Melaksanakan pembinaan Poktan BKB di tingkat daerah
kabupaten/kota;
13. Melaksanakan pembinaan Poktan BKR di tingkat daerah
kabupaten/kota;
14. Melaksanakan pembinaan Poktan BKL di tingkat daerah
kabupaten/kota;
15. Melaksanakan pembinaan Poktan UPPKS di tingkat daerah
kabupaten/kota;
16. Melaksanakan pembinaan Poktan PIK-R di tingkat daerah
kabupaten/kota;
17. Melaksanakan pembinaan Poktan kegiatan sosial lainnya di tingkat
daerahkabupaten/kota;
18. Menyusun rencana kerja mingguan Program KKBPK di wilayah
binaan;
19. Menyusun rencana kerja bulanan Program KKBPK di wilayah binaan;
20. Menyusun rencana kerja tahunan Program KKBPK di wilayah binaan;
21. Monitoring dan evaluasi Program KKBPK di tingkat kecamatan;
22. Melakukan persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat
kecamatan.
23. Melaksanakan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan;
24. Melakukan advokasi ke tokoh formal di tingkat kecamatan;
25. Melakukan advokasi ke tokoh informal di tingkat kecamatan;

13
26. Melakukan fasilitasi kemitraan dengan organisasi formal di tingkat
kecamatan;
27. Melakukan fasilitasi kemitraan dengan organisasi informal di tingkat
kecamatan;
28. Mengembangkan media KIE berbasis teknologi informasi di tingkat
daerah kabupaten/kota;
29. Menyajikan hasil pengembangan media KIE berbasis teknologi
informasi;

5. Tujuan dan Manfaat

a. Bagi Diri Sendiri

- Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar


Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Profesi, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) sebagai landasan dalam menjalankan
profesi.

- Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai


dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA di Wilayah Binaan BP KKB Kecamatan Bener
Kabupaten Purworejo.

b. Bagi Organisasi

- Laporan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas.


Efisiensi dan inovasi serta mutu pelayanan masyarakat di
Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

- Membantu mewujudkan visi dan misi Badan Kependudukan dan


Keluarga Berencana Nasional.

BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

14
A. Analisa Lingkungan Kerja
Program KKBPK memiliki banyak manfaat bagi keluarga. Tidak hanya
bermanfaat dari sisi kesehatan tetapi juga bermanfaat dari sisi ekonomi dan
sosial budaya. Dari segi pengelolaan kependudukan, program KKBPK
bertujuan untuk pengendalian kuantitas dan peningkatan kualitas penduduk.
Upaya pengendalian penduduk khususnya dalam pengaturan kelahiran yang
dilaksanakan di Indonesia adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Kontrsepsi yang diharapkan adalah metode kontasepsi jangka panjang dan
diharapkan banyak masyarakat yang sudah menggunakan metode kontrasepsi
mantap seperti MOW atau MOP.
Namun, di Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo, metode kontrasepsi
mantap yaitu MOW dan MOP masih kurang diminati. Berdasarkan hasil
Pendataan Keluarga di Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo, dari 32
Pasangan Usia Subur yang sedang menggunakan alat kontrasepsi sebesar 3
orang menggunakan metode kontrasepsi IUD (14,29 %), metode kontrasepsi
mantap (MOW dan MOP) sebesar 0 (0,00 %), kondom 0 (0,00%), implan 2
(9,52 %), suntik 11 (52,38 %) dan pil 5 (23,81%). Hal tersebut menunjukkan
bahwa masih rendahnya kesertaan KB dengan metode kontrasepsi MOW dan
MOP.
Selain dari segi Keluarga Berencana, KKBPK juga mempunyai program
dalam Pembangunan Kaluarga yaitu melalui Pembinaan Ketahanan Keluarga.
Kegiatan dari program KKBPK terkait Pembinaan Ketahanan Keluarga
adalah Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina
Keluarga Lansia (BKL). Di Kecamatan Bener, sudah terdapat kelompok BKR
yang terbentuk yaitu sebanyak 28 kelompok, namun, tidak semua kelompok
BKR melakukan kegiatan dengan baik. Terdapat kelompok BKR yang sudah
tidak aktif sehingga banyak msayarakat yang mempunyai remaja tidak
mendapatkan informasi yang cukup tentang pola asuh remaja.
Di segi peningkatan Kesejahteraan Keluarga, program KKBPK bertujuan
dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kegiatan dari program KKBPK
terkait dengan Peningkatan Kesejahteraan Keluarga adalah Usaha

15
Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Di Kecamatan Bener,
kegiatan UPPKS masih belum optimal.
Berdasarkan hasil survey tersebut dilakukan identifikasi isu dengan metode
analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG).

No Masalah Total
U S G
Rendahnya kesertaan kontrasepsi mantap
1 4 3 2 9
MOP/MOW.
2 Kurang aktifnya kegiatan kelompok BKR. 4 3 4 11
Kegiatan kelompok UPPKS belum
3 3 3 2 8
optimal.
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5

(sangat besar=5, besar=4, sedang=3, kecil=2, sangat kecil=1)

Berdasarkan hasil analisis penentuan prioritas masalah menggunakan


metode analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) didapatkan hasil
prioritas masalah yaitu keaktifan kelompok BKR yang kurang maksimal.
Faktor penyebab kurang aktifnya kegiatan BKR adalah masih lemahnya
komitmen dan dukungan dari tokoh formal dan informal. Kita tahu bahwa
tokoh formal dan informal memiliki peranan yang penting yaitu dalam
memberikan dukungan sepenuhnya, baik dalam pembentukan kelompok BKR
maupun dalam operasionalisasi kegiatan sekaligus menjaring
tokoh-tokoh/individu yang bersedia menjadi pengelola kelompok BKR.
Selain itu, rendahnya pengetahuan kader juga menjadi salah satu penyebab
BKR menjadi tidak berjalan. Kegiatan BKR yang kurang menarik dan
terkesan monoton juga menjadi penyebab rendahnya partisipasi masyarakat
dalam kegiatan BKR serta kurangnya sosialisasi kegiatan BKR kepada
anggota kurang optimal sehingga anggota kurang mendapat informasi dan
pada akhirnya tidak dapat menghadiri kegiatan BKR yang sudah
direncanakan.

16
B. Deskripsi Gagasan /Kegiatan
Setelah menentukan prioritas masalah, CPNS menyampaikan gagasan
kegiatan untuk mengatasi masalah keaktifan kelompok BKR yang kurang
maksimal dengan gagasan sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi tokoh formal dan informal.
2. Melakukan sosialisasi kegiatan BKR.
3. Membuat leaflet sebagai media KIE.
4. Praktek penyuluhan kepada kelompok kegiatan BKR.
5. Melakukan pembinaan kader poktan BKR.

17
C. Matrik Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja: : Balai Penyuluh Kependudukan dan Keluarga Berencana Kecamatan Bener

Identifikasi Isu : 1. Rendahnya Kesertaan Kontrasepsi Mantap (MOP/MOW).


2. Kurang aktifnya kegiatan pada kelompok BKR.
3. Kegiatan UPPKS belum optimal.
Isu yang Diangkat : Kurang aktifnya kegiatan pada kelompok BKR

Gagasan/Kegiatan : 1. Melakukan koordinasi tokoh formal dan informal


Pemecahan Isu
2. Melakukan sosialisasi kegiatan BKR

3. Membuat leaflet sebagai media KIE

4. Melakukan pembinaan kader poktan BKR

5. Penyuluhan kepada anggota kelompok BKR

18
TAHAPAN PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan a. Koordinasi a. Dukungan mentor dan Etika Publik : Adanya Mengembangkan Cerdas,
dengan koordinator lapangan perilaku sopan dan jejaring kemitraan dalam Kerjasama,
koordinasi
koordinator PKB santun. Informasi yang pengelolaan Integritas
dengan tokoh benar dan tidak kependudukan, keluarga
lapangan PKB b. Dukungan dari kepala
menyesatkan. berencana, dan
formal dan dan mentor; OPD Dinas Dukkbpppa. pembangunan keluarga
informal b. Koordinasi c. Dukungan Bapak camat, Komitmen Mutu : serta membangun dan
dengan Dinas Bapak Lurah dan Bapak Efektif menerapkan budaya
Dukkbpppa RT kerja organisasi secara
Kabupaten d. Dukungan dari tokoh Akuntabilitas : konsisten.
Purworejo masyarakat dan tokoh Bertanggungjawab
c. Koordinasi agama
dengan
kecamatan,
kelurahan dan
Ketua RT;
d. Koordinasi
dengan tokoh

19
TAHAPAN PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

masyarakat dan
tokoh agama;

2 Melakukan a. Koordinasi a. Dukungan mentor dan Etika Publik : Adanya Mengembangkan Cerdas,
dengan koordinator lapangan perilaku sopan dan jejaring kemitraan dalam Kerjasama,
Sosialisasi
Koordinator b. Dukungan dan jadwal santun. Informasi yang pengelolaan Integritas
Kegiatan BKR. benar dan tidak Kependudukan,
Lapangan dan kegiatan BKR dari kader
menyesatkan. Keluarga Berencana dan
Mentor BKR. Pembangunan Keluarga.
b. Koordinasi c. Materi Sosialisasi Komitmen Mutu :
dengan kader Kegiatan BKR. Efektif
BKR. d. Kader mampu
c. Menyiapkan mensosialisasikan Akuntabilitas :
materi kegiatan BKR yang Bertanggungjawab
sosialisasi akan dilaksanakan.
kegiatan BKR.
d. Melakukan
sosialisasi
Kegiatan BKR
kepada

20
TAHAPAN PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

masyarakat.

3 Membuat a. Berkoordinasi a. Dukungan mentor dan Etika Publik : Dengan membuat leaflet Cerdas,
leaflet sebagai dengan koordinator lapangan. Sopan dan santun serta sebagai media KIE BKR Kerjasama,
media KIE. Koordinator b. Materi BKR. memberikan informasi diharapkan dapat Integritas
Lapangan dan c. Leaflet. yang benar. mewujudkan misi
Mentor d. Dukungan Ketua RT. BKKBN yaitu
b. Menyiapkan Komitmen Mutu : mengarus-utamakan
materi Penuh kreatifitas dan pembangunan
informasi inovasi berwawasan
c. Mendesain kependudukan.
leaflet tentang Akuntabilitas :
BKR. Bertanggungjawab
d. Berkoordinasi
dengan ketua
RT untuk
proses
penyebaran

21
TAHAPAN PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

4 Melakukan a. Koordinasi a. Dukungan mentor dan Etika Publik : Melakukan pembinaan Cerdas,
dengan koordinator lapangan Sopan dan santun. kader Poktan BKR Kerjasama,
pembinaan
koordinator b. Materi pembinaan diharapkan mampu Tangguh
kader Poktan Komitmen Mutu : mewujudkan Misi
lapangan dan poktan BKR
Efektif dan efisien BKKBN dalam
BKR. mentor; c. Dukungan dan jadwal memfasilitasi
b. Menyiapkan kegiatan Akuntabilitas : Pembangunan Keluarga
materi d. Kader memahami peran Penuh tanggung jawab
pembinaan dan fungsinya.
kader Pokta
BKR.
c. Koordinasi
dengan kader
untuk
pelaksanaan
pembinaan.
e. Melaksanakan

22
TAHAPAN PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

Pembinaan
Kader Poktan
BKR.

TAHAPAN PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

23
TAHAPAN PENGUATAN
KETERKAITAN KONTRIBUSI
NO KEGIATAN KEGIATAN OUTPUT NILAI
SUBSTANSI VISI/MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

5 Penyuluhan a. Koordinasi a. Dukungan dari mentor Etika Publik : Melakukan penyuluhan Cerdas,
dengan dan Koordinator Sopan dan santun. kepada anggota Poktan Kerjasama,
kepada anggota
koordinator Lapangan; BKR diharapkan mampu Tangguh
kelompok BKR. Akuntabilitas : mewujudkan Misi
lapangan dan b. Dukungan dari Ketua
Penuh tanggung jawab BKKBN dalam
mentor; RT; memfasilitasi
b. Koordinasi c. Dukungan dan jadwal Pembangunan Keluarga
dengan Ketua penyuluhan;
RT; d. Media penyuluhan;
c. Koordinasi e. Anggota BKR dapat
dengan kader menerima materi
BKR; penyuluhan
d. Menyiapkan
sarana dan
prasarana;
e. Pelaksanaan
Penyuluhan;

24
D. Jadwal Rencana Aktualisasi
September Oktober
No Kegiatan
IV I II III IV

1 Melakukan koordinasi tokoh formal dan informal.

2 Melakukan Sosialisasi Kegiatan BKR.

3 Membuat leaflet sebagai media KIE.

4 Melakukan pembinaan kader Poktan BKR.

5 Penyuluhan kepada anggota kelompok BKR.

25
E. Rencana Antisipasi Kendala yang Dihadapi
No Tahapan Kegiatan Kendala Antisipasi
1 Melakukan koordinasi tokoh Tokoh formal dan Menyesuaikan
formal dan informal. informal sulit waktu dengan
ditemui karena waktu yang dimiliki
kesibukan. tokoh formal dan
informal.

2 Melakukan sosialisasi kegiatan Keterbatasan sarana Memanfaatkan


BKR. dan prasarana sarana dan
dalam prasarana yang ada
menyebarluaskan seefektif dan
informasi mengenai seefisien mungkin.
kegiatan BKR yang
akan dijalankan.

3 Membuat Leaflet sebagai Keterbatasan Memilih informasi


Media KIE. informasi yang yang penting dan
dimuat di dalam mudah dipahami.
leaflet.

4 Melakukan pembinaan kader Kader sulit untuk Berkoordinasi


poktan BKR. dikumpulkan. dengan kader untuk
menentukan waktu
yang tepat dalam
pelaksanaan
kegiatan.

5 Penyuluhan kepada anggota Keterbatasan sarana Memanfaatkan


kelompok BKR. dan prasarana sarana dan
dalam melakukan prasarana yang ada
penyuluhan. seefektif dan
seefisien mungkin.

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Isu yang dibahas dalam rancangan aktualisasi ini adalah kurang aktifnya
kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR). Solusi yang diambil adalah
melakukan koordinasi dengan tokoh formal dan informal, melakukan
sosialisasi kegiatan BKR, membuat media KIE, melakukan pembinaan kader
kelompok kegiatan BKR dan melakukan penyuluhan kepada anggota
kelompok BKR.
Nilai-Nilai Dasar ASN yang terkandung dalam rancangan aktualisasi
antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu.
Dengan adanya kegiatan ini ini diharapkan terbentuknya pola baru yang lebih
menekankan pentingnya internalisasi dan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kerja, diharapkan adanya aparatur
negara yang profesional serta menjadi pelayan masyarakat yang benar-benar
mencerminkan seorang aparatur dalam melaksanakan pelayanan publik.

B. Saran
Saran untuk rancangan aktualisasi:
 Memperbaiki rencana kegiatan dengan mempertimbangkan masukan dari
penguji, coach, dan mentor.
 Berkoordinasi kembali dengan koordinator PKB di wilayah kerja.
 Berkoordinasi dengan pihak internal di wilayah kerja.

C. Rencana Tindak Lanjut


Rencana tindak lanjut setelah penyusunan rancangan aktualisasi
adalah membuat rincian jadwal kegiatan kerja. Selanjutnya adalah
menjalankan kegiatan sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.bkkbn.go.id/pages/visi-dan-misi.
2. Undang-undang nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dan ketentuan lampiran
huruf (n) Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
3. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor 72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKKBN.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.
5. http://laporansiga.bkkbn.go.id/ReportServer/Pages/ReportViewer.aspx?%2fA
plikasi_SIGA_Production%2fDALAP-K0-Tabel_8-Provinsi&rs%3aComman
d=Render
6. http://aplikasi.bkkbn.go.id/SR/DALLAP/Kecamatan2013/ViewK0KecDal201
3.aspx

28

Anda mungkin juga menyukai