Anda di halaman 1dari 114

TUGAS AKHIR

PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR PENYULUH KB


MELALUI E-LEARNING
ANGKATAN IV

“GARDAKU” (PENGASUHAN REMAJA DARI KELUARGA)


SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI BKR DALAM PENURUNAN
ANGKA PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN NGARINGAN
KABUPATEN GROBOGAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP : 19952903 201902 2 014

UPT BALAI DIKLAT KKB BANYUMAS


PERWAKILAN BKKBN PROVINSI JAWA TENGAH
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR PENYULUH KELUARGA BERENCANA


MELALUI E-LEARNING ANGKATAN IV
TAHUN 2022

Nama : Vrishelli Setiadi Putri, S.K.M

NIP : 19950329 201902 2 014

Jabatan : Penyuluh KB Ahli Pertama

Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah

Judul : “GARDAKU” (Pengasuhan Remaja dari Keluarga) sebagai


Upaya Optimalisasi BKR dalam Penurunan Angka
Pernikahan Dini di Kecamatan Ngaringan Kabupaten
Grobogan

Menyatakan bahwa Tugas Akhir telah di setujui untuk mengikuti Seminar Tugas
Akhir Pelatihan Fungsional Dasar Penyuluh KB Melalui E-Learning

Pada Hari Kamis Tanggal 29 Bulan September Tahun 2022

Coach, Mentor,

Firda Mustika Galih Pramulan, S.Pd, M.AP Sri Haryati, SE


NIP. 19911213 201503 2 005 NIP. 19630325 198603 2 011

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR PENYULUH KELUARGA BERENCANA


MELALUI E-LEARNING ANGKATAN IV
TAHUN 2022

JUDUL

“GARDAKU” (PENGASUHAN REMAJA DARI KELUARGA) SEBAGAI UPAYA


OPTIMALISASI BKR DALAM PENURUNAN ANGKA PERNIKAHAN DINI DI
KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

Nama : Vrishelli Setiadi Putri, S.K.M


NIP : 19950329 201902 2 014
Jabatan : Penyuluh KB Ahli Pertama
Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah

Telah diuji di depan Tim Penguji


Pada Hari Kamis Tanggal 29 Bulan September Tahun 2022

Coach, Mentor,

Firda Mustika Galih Pramulan, S.Pd, M.AP Sri Haryati, SE


NIP. 19911213 201503 2 005 NIP. 19630325 198603 2 011

Mengetahui,
Penguji

Umi Hidayati, SH, MM


NIP. 19701129 199903 2 003
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas semua limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul ““GARDAKU” (Pengasuhan
Remaja dari Keluarga) sebagai Upaya Optimalisasi BKR dalam Penurunan
Angka Pernikahan Dini di Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan”
dengan baik. Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu
syarat untuk kelulusan Pelatihan Fungsional Dasar Penyuluh Keluarga
Berencana Melalui E-Learning Angkatan IV Tahun 2022. Dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :

1. Ayah, Ibu, dan Keluarga Besar yang telah memberikan dukungan dan doa
kepada penulis.

2. Ibu Umi Hidayati, SH, MM selaku Kepala UPT Balai Diklat KKB Banyumas
yang telah menyelenggarakan Pelatihan Fungsional Dasar Penyuluh KB
serta selaku penguji yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan
rancangan tugas akhir

3. Ibu Firda Mustika Galih Pramulan, S.Pd, M.AP selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan rancangan tugas
akhir

4. Ibu Sri Haryati, SE selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam penulisan rancangan tugas akhir

5. Bapak Agung Adinata Putra, SE selaku Koordinator Penyuluh KB


Kecamatan Ngaringan yang telah memberikan dukungan dalam penulisan
rancangan tugas akhir

6. Bapak/Ibu pemateri Pelatihan Fungsional Dasar Penyuluh Keluarga


Berencana Melalui E-Learning Angkatan IV Tahun 2022

7. Tim Balai Diklat KKB Banyumas yang telah memberikan sarana prasarana
hingga terselesainya racangan tugas akhir

iv
8. Teman-teman dan semua pihak yang telah mendukung dalam proses
penulisan rancangan tugas akhir

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan Rancangan


Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun rancangan tugas akhir ini menjadi lebih baik lagi.

Grobogan, 29 September 2022

Vrishelli Setiadi Putri, S.K.M

v
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 10
A. Latar Belakang ............................................................................. 10
B. Isu Permasalahan ........................................................................ 15
C. Realisasi Implementasi Harian Tugas Akhir ................................ 17
D. Tujuan........................................................................................... 24
E. Manfaat......................................................................................... 24

BAB II IMPLEMENTASI TUGAS AKHIR ...................................................... 26


A. Penyuluhan ................................................................................. 26
1. Melakukan KIE melalui Media Massa.. ................................... 26
2. Pembinaan Poktan BKR.. ....................................................... 26
3. Menyusun Rencana Kerja Mingguan...................................... 27
4. Monitoring Evaluasi Program KKBPK di Tingkat Kecamatan . 27
B. Penggerakan .............................................................................. 28
1. Advokasi dengan Tokoh Formal ............................................. 28
2. Advokasi dengan Tokoh Informal ........................................... 28
3. Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Formal ..................... 29
4. Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Informal ................... 29
C. Pelayanan ................................................................................... 30
1. Persiapan Fasilitasi Pelayanan Bangga Kencana .................. 30
2. Fasilitasi Pelayanan Bangga Kencana ................................... 30
D. PengembanganMedia KIE yang dipublikasikan di Media Sosial . 31
1. Mengembangkan Media KIE Digital ....................................... 31
2. Penyajian Media KIE Digital ................................................... 31

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 32

vi
A. Kesimpulan ................................................................................... 32
B. Lesson Learned ............................................................................ 33
C. Saran ............................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 34
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Keluarga Berisiko Stunting ............................................... 13
Tabel 1.2 Jumlah PUS Menurut Umur Kawin Pertama ................................. 14
Tabel 1.3 Jumlah PUS Peserta KB MOP dan Kondom ................................ 15
Tabel 1.4 Analisis USG Prioritas Masalah Program Bangga Kencana ......... 16
Tabel 1.5 Realisasi Implementasi Tugas Akhir ............................................. 17

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Analisis Diagram Fishbone ....................................................... 15

ix
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


adalah lembaga pemerintah non kementerian yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung pada Presiden melalui Menteri yang bertanggung
jawab dibidang kesehatan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun
2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga,
mengamanatkan perubahan kelembagaan BKKBN yang semula adalah Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional. Kemudian dalam pelaksanaannya telah
ditetapkan PP No 62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

Pada akhir tahun 2019 BKKBN mengemas dan memperkenalkan istilah


Program KKBPK menjadi Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan
dan Keluarga Berencana atau yang disingkat menjadi Bangga Kencana.
Selama periode pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024, BKKBN
memiliki tujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas, yaitu keluarga yang
tentram, mandiri dan bahagia serta mengendalikan struktur penduduk menuju
Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) dengan sumber daya manusia yang
berkualitas sehingga terwujud bonus demografi yang bermanfaat bagi
pembangunan. Dalam pelaksanaan tugasnya BKKBN memiliki petugas
penyuluh lapangan, yaitu Penyuluh Keluarga Berncana.

Penyuluh Keluarga Berencana merupakan salah satu jabatan


fungsional di lingkungan BKKBN. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayaguna
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
2018 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, tugas
Penyuluh KB adalah melakukan pengelolaan Program KKBPK yang meliputi
penyuluhan, pelayanan, penggerakan, dan pengembangan di bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Uraian kegiatan tugas
Penyuluh KB kategori Keahlian dengan jenjang jabatan Penyuluh KB Ahli
Pertama yaitu sebagai berikut:
10
1. Menyusun perencanaan Program KKBPK melalui musyawarah
perencanaan pembangunan (musrenbang) di tingkat desa/ kelurahan;

2. Merancang instrumen pendataan;

3. Melakukan uji instrumen pendataan;

4. Mengolah hasil pendataan keluarga di tingkat daerah kabupaten/kota;

5. Melakukan sarasehan hasil pendataan di tingkat kecamatan;

6. Membuat peta pendataan IMP di tingkat daerah kabupaten/kota;

7. Merancang kegiatan pameran KKBPK di tingkat kecamatan;

8. Melakukan KIE melalui media massa;

9. Melakukan penilaian lomba Program KKBPK di tingkat kecamatan;

10. Menyusun materi rakor/raker KKBPK di tingkat daerah kabupaten/kota;

11. Melakukan evaluasi Program KKBPK di tingkat daerah kabupaten/kota;

12. Melaksanakan pembinaan Poktan BKB di tingkat daerah kabupaten/kota;

13. Melaksanakan pembinaan Poktan BKR di tingkat daerah kabupaten/kota;

14. Melaksanakan pembinaan Poktan BKL di tingkat daerah kabupaten/kota;

15. Melaksanakan pembinaan Poktan UPPKS di tingkat daerah


kabupaten/kota;

16. Melaksanakan pembinaan Poktan PIK-R di tingkat daerah kabupaten/kota;

17. Melaksanakan pembinaan Poktan kegiatan sosial lainnya di tingkat daerah


kabupaten/kota;

18. Menyusun rencana kerja mingguan Program KKBPK di wilayah binaan;

19. Menyusun rencana kerja bulanan Program KKBPK di wilayah binaan;

20. Menyusun rencana kerja tahunan Program KKBPK di wilayah binaan;

21. Monitoring dan evaluasi Program KKBPK di tingkat kecamatan;

22. Melakukan persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan;

23. Melaksanakan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan;

11
24. Melakukan advokasi ke tokoh formal di tingkat kecamatan;

25. Melakukan advokasi ke tokoh informal di tingkat kecamatan;

26. Melakukan fasilitasi kemitraan dengan organisasi formal di tingkat


kecamatan;

27. Melakukan fasilitasi kemitraan dengan organisasi informal di tingkat


kecamatan;

28. Mengembangkan media KIE berbasis teknologi informasi di tingkat daerah


kabupaten/kota; dan

29. menyajikan hasil pengembangan media KIE berbasis teknologi informasi;

Dalam mewujudkan keluarga berkualitas dan mengendalikan struktur


penduduk menuju Penduduk Tumbuh Seimbang, peran Penyuluh Keluarga
Berencana dalam mengidentifikasi isu dan masalah di lapangan sangat
diperlukan dalam menentukan kegiatan yang tepat sasaran. Penulis sebagai
Penyuluh Keluarga Berencana mengidentifikasi isu dan masalah yang ada di
Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.

Kecamatan Ngaringan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten


Grobogan, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Ngaringan berjarak 33 km dari
Kota Purwodadi yang merupakan ibu kota Kabupaten Grobogan. Batas utara
dan timur Kecamatan Ngaringan adalah Kabupaten Grobogan. Batas selatan
Kecamatan Ngaringan adalah Kecamatan Kradenan dan Kecamatan Gabus.
Batas barat Kecamatan Ngaringan adalah Kecamatan Wirosari dan Kecamatan
Kradenan. Kecamatan Ngaringan memiliki 12 desa. Berdasarkan hasil
pendataan keluarga tahun 2021, Kecamatan Ngaringan memiliki total penduduk
66.436 orang dan total pasangan usia subur 13.755 PUS. Berdasarkan data
demografi tersebut, penulis akan melakukan intervensi terhadap isu dan
masalah program Bangga Kencana yang ada dalam mewujudkan keluarga
berkualitas dan mengendalikan struktur penduduk menuju Penduduk Tumbuh
Seimbang.

12
Setelah dilaksanakan identifikasi terhadap permasalahan di Kecamatan
Ngaringan, maka ditemukan tiga isu permasalahan dalam pelaksanaan
program Bangga Kencana di Kecamatan Ngaringan. Isu permasalahan di
Kecamatan Ngaringan adalah sebagai berikut:

1. Tingginya keluarga berisiko stunting di Kecamatan Ngaringan


Tabel 1.1 Jumlah Keluarga Berisiko Stunting

Keluarga Berisiko Stunting


Jumlah
Keluarga Risiko Tidak Berisiko
Sasaran PK21
Jumlah % Jumlah %

13.849 5.347 38,60 8.502 61,39

Sumber: portalpk21.bkkbn.go.id (Pendataan keluarga tahun 2021)

Berdasarkan Tabel 1.1, jumlah keluarga berisiko stunting di


Kecamatan Ngaringan sebanyak 5.347 keluarga atau 38,60 % keluarga dari
13.849 keluarga sasaran Pendataan Keluarga tahun 2021 di Kecamatan
Ngaringan. Keluarga sasaran tersebut adalah keluarga yang mempunyai
baduta dan balita, pasangan usia subur, dan pasangan usia subur yang
hamil. Keluarga dikategorikan berisiko stunting berdasarkan penapisan
fasilitas lingkungan seperti sumber air minum dan kesediaan jamban.
Penapisan selanjutnya adalah 4 terlalu yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu
dekat, dan terlalu banyak.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan


anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai
dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang
ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan. Tingginya berisiko stunting jika tidak dilakukan
pendampingan dan penanggulangan akan menjadi keluarga dengan kasus
stunting.

13
2. Tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan
Tabel 1.2 Jumlah PUS Menurut Umur Kawin Pertama
Perempuan Laki - Laki
Jumlah
< 19 Tahun 19 Tahun <25 Tahun 25 Tahun
PUS
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

13.755 8.264 60.08 5.491 39.92 8.550 62.16 5.205 37.84

Sumber: portalpk21.bkkbn.go.id (Pendataan keluarga tahun 2021)

Bedasarkan data Tabel 1.2 yang bersumber dari pendataan keluarga


tahun 2021, jumlah usia kawin pertama perempuan di bawah usia 19 tahun,
yaitu sebanyak 60,08 % serta usia kawin pertama laki-laki dibawah usia 25
tahun 62,16 %. Berdasarkan Undang Undang Nomor 16 tahun 2019
tentang perubahan atas Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang
perkawinan, disebutkan bahwa pernikahan hanya diizinkan apabila pria dan
wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Berdasarkan kebijakan BKKBN,
usia ideal menikah yaitu minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun
untuk laki-laki.

Dalam pernikahan dibutuhkan kesiapan calon pengantin dari


beberapa faktor, antara lain yaitu kesiapan pernikahan yang berhubungan
dengan usia ideal menikah untuk perempuan minimal 21 tahun dan 25
tahun untuk laki-laki. Kesiapan fisik dalam hal alat reproduksi yang sudah
dapat berfungsi normal, Kesehatan fisik secara umum, dan kesiapan nutrisi
sebelum kehamilan. Kesiapan psikologis dalam hal kematangan psikologis
untuk siap berumah tangga, dan kesiapan untuk menjaga keseimbangan
emosi. Kesiapan kognitif dalam kesiapan diri terhadap perbedaan kultul,
memahami kelebihan dan kekurangan pasangan, serta memahami
perbedaan pola pikir pasangan. Selanjutnya kesiapan ekonomi yang
merupakan kesiapan finansial untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga.

14
3. Rendahnya partisipasi suami dalam metode kontrasepsi pria di Kecamatan
Ngaringan
Tabel 1.3 Jumlah PUS Peserta KB MOP dan Kondom
Jumlah PUS Metode Kontrasepsi Pria
Peserta KB MOP Kondom
Modern Jumlah % Jumlah %

10.943 8 0,07% 24 0,22%

Sumber: portalpk21.bkkbn.go.id (Pendataan keluarga tahun 2021)

Metode kontrasepsi untuk pria adalah kondom dan MOP.


Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2021, partisipasi suami dalam
metode kontrasepsi pria sangat rendah. Jumlah pasangan usia subur yang
menggunakan metode kontrasepsi hanya 8 dari 10.943 pasangan usia
subur atau sebanyak 0,07%. Jumlah pasangan usia subur yang
menggunakan metode kontrasepsi kondom sebanyak 24 dari 10.943
pasangan usia subur atau sebanyak 0,22%..

Partisipasi pria menjadi salah satu indikator keberhasilan program


KB dalam memberikan kontribusi yang nyata untuk mewujudkan keluarga
kecil berkualitas. Partisipasi pria/suami dalam KB adalah tanggung jawab
pria atau suami dalam kesertaan ber-KB, serta berperilaku seksual yang
sehat dan aman bagi dirinya, pasangan dan keluarganya.

B. ISU PERMASALAHAN YANG DIANGKAT


Berdasarkan tiga isu permasalahan program Bangga Kencana di
Kecamatan Ngaringan Kabupeten Grobogan, Penulis menentukan prioritas
permasalahan menggunakan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG).
Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu metode
skoring untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada
tahap ini masing-masing masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Bila
telah didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan prioritas masalah.
Langkah skoring dengan menggunakan metode USG adalah membuat daftar
akar masalah, membuat tabel matriks prioritas masalah dengan bobot skoring
1-5 dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas masalah.
15
Tabel 1.4 Analisis USG Prioritas Masalah Program Bangga Kencana
Nilai Kriteria
No Masalah Total
U S G
1 Tingginya keluarga berisiko stunting 5 4 3 12
di Kecamatan Ngaringan
2 Tingginya pernikahan dini di 5 4 4 13
Kecamatan Ngaringan
3 Rendahnya partisipasi suami dalam 4 3 3 10
metode kontrasepsi pria di
Kecamatan Ngaringan
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5
(5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil)

Berdasarkan hasil analisis penentuan prioritas masalah menggunakan


metode analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) didapatkan hasil prioritas
masalah yaitu tingginya pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan Kabupaten
Grobogan. Pernikahan dini berdasarkan kebijakan BKKBN yaitu perempuan
dibawah usia 21 tahun dan laki-laki dibawah usia 25 tahun. Pernikahan dini
dapat menyebabkan ketidaksiapan pasangan dalam berkeluarga. Hal ini akan
berdampak kepada kesehatan ibu dan anak, psikologi pasangan yang belum
siap, serta permasalah ekonomi keluarga. Selain itu, pernikahan dini merupakan
salah satu faktor dalam kasus stunting. Stunting merupakan salah satu fokus
prioritas dari BKKBN, pencegahan stunting dapat dimulai dari menanggulangi
pernikahan dini. Informasi dan pembinaan terhadap remaja dan keluarga remaja
sangat penting dalam menanggulangi pernikahan dini.

Dalam mengidentifikasi penyebab tingginya pernikahan dini di Kecamatan


Ngaringan, penulis mengidentifikasi menggunakan diagram fishbone. Diagram
Fishbone merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara
karakteristik kualitas/Akibat dengan faktor-faktornya/penyebabnya sehingga
didapatkan suatu hubungan sebab akibat untuk mencari akar dari suatu pokok
permasalahan ditinjau dari berbagai faktor yang ada.

16
Sarana Manusia

Kurangnya pengetahuan Kurangnya pengetahuan


orang tua terhadap pola remaja mengenai persiapan
Sarana informasi asuh remaja pernikahan
yang tidak menarik

Kurangnya pengetahuan
Kegiatan BKR yang Rendahnya
orang tua terhadap tumbuh
kesadaran remaja
tidak optimal kembang remaja
untuk bersekolah

PIK Remaja hanya Sikap acuh orang tua


ada di jalur sekolah terhadap kegiatan BKR Tingginya
Angka
Pernikahan
Metode penyuluhan Dini
Desakan orang tua
yang tidak menarik
untuk menikah

Sosial budaya yang Kegiatan sosialisasi


mendukung yang monoton
pernikahan dini

Lingkungan Metode

Gambar 1.1 Analisis Diagram Fishbone

15
Berdasarkan Gambar 1.1,dijelaskan faktor penyebab tingginya
pernikahan dini. Faktor penyebab tingginya pernikahan dini antara lain dari
faktor manusia yaitu kurangnya pengetahuan remaja mengenai persiapan
pernikahan, rendahnya kesadaran remaja untuk menuntut ilmu, kurangnya
pengetahuan orang tua terhadap pola asuh remaja, kurangnya pengetahuan
orang tua terhadap tumbuh kembang remaja, sikap acuh orang tua terhadap
kegiatan BKR. Dari faktor metode, yaitu metode penyuluhan yang tidak menarik
dan kegiatan sosialisasi yang monoton. Dari faktor sarana, yaitu sarana
informasi yang tidak menarik, kegiatan BKR yang tidak optimal dan PIK Remaja
hanya ada dijalur sekolah. Dari faktor lingkungan, yaitu desakan orang tua untuk
menikah dan sosial budaya yang mendukung pernikahan dini.

Berdasarkan faktor penyebab yang telah dijabarkan, pengasuhan remaja


dari keluarga sangatlah penting. Rendahnya pengetahuan keluarga dalam pola
asuh dan tumbuh kembang remaja dapat menyebabkan remaja menjadi kurang
terarahkan. Kegiatan PIK remaja di Kecamatan Ngaringan hanya ada pada
jalur sekolah, sedangkan berdasarkan pendataan keluarga masih tingginya anak
yang tidak bersekolah di Kecamatan Ngaringan. sebanyak 4,68 % anak usia 7 -
12 tahun tidak sekolah, 13,90 % anak usia 13 – 15 tahun tidak sekolah, 50,92 %
anak usia 16-18 tahun tidak sekolah, dan 92,88 % anak usia 19-24 tidak
sekolah. Sehingga informasi mengenai pencegahan pernikahan dini lebih tepat
dilaksanakan pada kegiatan BKR dengan harapan peningkatan pengetahuan
dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan
dan pembinaan tumbuh kembang remaja dalam rangka penurunan pernikahan
dini.

Berdasarkan beberapa isu permasalahan yang ada di Kecamatan


Ngaringan Kabupaten Grobogan, penulis mengangkat isu tingginya pernikahan
dini di Kecamatan Ngaringan. Program yang akan dilaksanakan penulis adalah
program “Pengasuhan Remaja dari Keluarga (GARDAKU)” sebagai upaya
optimalisasi BKR dalam penurunan angka pernikahan dini di Kecamatan
Ngaringan Kabupaten Grobogan.

16
Bina Keluarga Remaja merupakan wadah kegiatan yang beranggotakan
keluarga yang mempunyai remaja usia 10 – 24 tahun dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga
lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang remaja dalam
rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi
anggota kelompok.

GARDAKU merupakan suatu upaya dalam meningkatkan pengetahuan


dan kesadaran keluarga khususnya orang tua dalam pengasuhan anak remaja.
GARDAKU juga dimaknai sebagai garda depan dalam penanggulangan
tingginya pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan melalui upaya peningkatan
pengetahuan keluarga dalam pengasuhan remaja. Dengan dilaksanakan
GARDAKU, dapat mengoptimalkan kegiatan Poktan BKR dan diharapkan
pengetahuan keluarga mengenai pola asuh dan tumbuh kembang remaja dapat
meningkat, sehingga keluarga dapat memberikan edukasi kepada remaja
tentang pendewasaan usia perkawinan dan pengembangan potensi diri remaja.

C. REALISASI IMPLEMENTASI HARIAN TUGAS AKHIR

Tabel 1.5 Realisasi Implementasi Harian Tugas Akhir


Hari, Hasil yang
No Tujuan Rincian Kegiatan Bukti Kegiatan
Tanggal Diharapkan
1 Senin, 12 Menyusun Menyusun rencana Tersusunnya Terealisasi sesuai
September rencana kerja kerja minggu rencana kerja rencana dengan
2022 mingguan pertama dan kedua minggu bukti kegiatan
Program dalam kegiatan pertama dan berupa Dokumen
Bangga OJT meliputi: kedua dalam rencana kerja
Kencana di pokok kegiatan OJT minggu pertama
wilayah binaan kegiatan,rincian, dan kedua
kegiatan, waktu, Program Bangga
lokasi, sasaran, Kencana
dan hasil yang di diketahui oleh
harapkan Koordintor
Penyuluh KB

17
2 Selasa, 13 Melakukan Melaksanakan Camat Terealisasi sesuai
September advokasi kepada advokasi kepada Ngaringan rencana dengan
2022 Camat Ngaringan Camat Ngaringan mendukung bukti kegiatan
untuk memperoleh kegiatan berupa Laporan
dukungan dalam program hasil advokasi di
upaya pencegahan “GARDAKU” tingkat
pernikahan dini kecamatan
melalui program dilampiri dengan
GARDAKU visum dan
dokumentasi
kegiatan
3 Rabu, 14 Mengembangkan Mengembangkan Tersedianya Terealisasi sesuai
September media KIE media KIE berbasis video edukasi rencana dengan
2022 berbasis teknologi informasi peran bukti kegiatan
teknologi tentang video keluarga pada berupa Dokumen
informasi edukasi peran pola asuh hasil
keluarga pada pola remaja pengembangan
asuh remaja media KIE
berbasis teknologi
informasi di
tingkat daerah
Kabupaten/Kota
diketahui oleh
Pejabat yang
berwenang
4 Kamis, 15 Melakukan Melakukan fasilitasi Terbentuknya Terealisasi pada
September fasilitasi kemitraan program Kerjasama tanggal 16
2022 kemitraan Bangga Kencana dan September 2022
dengan dengan ketersediaan dengan bukti
Puskesmas Puskesmas Puskesmas kegiatan berupa
Ngaringan Ngaringan Ngaringan Laporan hasil
sehingga terbentuk menjadi fasilitasi
kesepakatan narasumber kemitraan di

18
sehingga terjalin kegiatan tingkat
kemitraan untuk penyuluhan kecamatan
melaksanakan dilampiri dengan
program visum dan
GARDAKU dokumentasi
kegiatan
Melakukan Melakukan fasilitasi Terbentuknya Terealisasi sesuai
fasilitasi kemitraan program Kerjasama rencana dengan
kemitraan Bangga Kencana dengan KUA bukti kegiatan
dengan KUA dengan KUA Ngaringan berupa Laporan
Ngaringan Ngaringan dalam hasil fasilitasi
sehingga terbentuk pencatatan kemitraan di
kesepakatan dan pelaporan tingkat
sehingga terjalin pernikahan di kecamatan
kemitraan untuk Kecamatan dilampiri dengan
melaksanakan Ngaringan visum dan
program dokumentasi
GARDAKU kegiatan
5 Jumat, 16 Melakukan Melakukan fasilitasi Terbentuknya Terealisasi
September fasilitasi kemitraan program kesepakatan tanggal 15
2022 kemitraan Bangga Kencana dan September 2022
dengan TP dengan TP PKK Kerjasama dengan bukti
PKK Kecamatan dengan TP kegiatan berupa
Kecamatan Ngaringan PKK Laporan hasil
Ngaringan sehingga terbentuk Ngaringan fasilitasi
kesepakatan dalam kemitraan di
sehingga terjalin melaksanakan tingkat
kemitraan untuk program kecamatan
melaksanakan GARDAKU dilampiri dengan
program visum dan
GARDAKU dokumentasi
kegiatan
6 Sabtu, 17 Mengembangkan Mengembangkan Tersedianya Terealisasi sesuai

19
September KIE berbasis media KIE berbasis video rencana dengan
2022 teknologi teknologi informasi dukungan bukti kegiatan
informasi tentang video tokoh formal berupa Dokumen
dukungan tokoh mengenai hasil
formal mengenai program pengembangan
program GARDAKU media KIE
GARDAKU berbasis teknologi
informasi di
tingkat daerah
Kabupaten/Kota
diketahui oleh
Pejabat yang
berwenang
7 Senin, 19 Persiapan Melaksanakan Kesepakatan Terealisasi sesuai
September fasilitasi persiapan fasilitasi kegiatan rencana dengan
2022 penyuluhan pelayanan Bangga dengan kader bukti kegiatan
peran keluarga Kencana dengan meliputi berupa Laporan
pada tumbuh melakukan tempat, waktu hasil persiapan
kembang koordinasi, dan fasilitasi
remaja dan membuat pembiayaan pelayanan di
kesehatan undangan, kegiatan, tingkat
reproduksi menyusun tersedianya kecamatan
remaja materi,persiapan sarana dilampiri visum
sarana prasarana prasarana kegiatan
kegiatan
8 Selasa, 20 Fasilitasi Melaksanakan Peningkatan Terealisasi
September penyuluhan fasilitasi pelayanan pengetahuan tanggal 21
2022 peran keluarga Bangga Kencana mengenai September 2022
pada tumbuh dengan peran dengan bukti
kembang narasumber dari keluarga pada kegiatan berupa
remaja dan Puskesmas tumbuh Laporan hasil
kesehatan Ngaringan kembang fasilitasi
reproduksi remaja dan pelayanan di

20
remaja kesehatan tingkat
reproduksi kecamatan
remaja dilampiri visum
dan dokumentasi
kegiatan
9 Rabu, 21 Melakukan Melaksanakan Ketua Terealisasi
September advokasi advokasi kepada Kampung KB tanggal 20
2022 kepada ketua Kampung KB Desa Desa Truwolu September 2022
Kampung KB Truwolu untuk mendukung dengan bukti
Desa Truwolu memperoleh kegiatan kegiatan berupa
dukungan dalam program Laporan hasil
upaya pencegahan “GARDAKU” advokasi dilampiri
pernikahan dini dengan visum
melalui program dan dokumentasi
GARDAKU kegiatan
Melakukan Melakukan Meningkatkan Terealisasi
pembinaan pembinaan poktan pengetahuan tanggal 20
poktan BKR BKR yang meliputi pola asuh September 2022
Desa Truwolu aspek remaja dan dengan bukti
pengorganisasian, keterampilan kegiatan berupa
pengelolaan dan kader dalam Laporan hasil
pencatatan pencatatan pembinaan
pelaporan dan pelaporan dilampiri dengan
kelompok BKR, notulen dan surat
waktu, tempat dan tugas dari pejabat
metode pembinaan yang berwenang
serta penyiapan
materi melalui
kegiatan
pertemuan
kelompok
10 Kamis, 22 Melakukan Melaksanakan Ketua Terealisasi
September advokasi advokasi kepada Kampung KB tanggal 20

21
2022 kepada ketua Kampung KB Desa Desa September 2022
Kampung KB Tanjungharjo untuk Tanjungharjo dengan bukti
Desa memperoleh mendukung kegiatan berupa
Tanjungharjo dukungan dalam kegiatan Laporan hasil
upaya pencegahan program advokasi dilampiri
pernikahan dini “GARDAKU” dengan visum
melalui program dan dokumentasi
GARDAKU kegiatan
Melakukan Melakukan Meningkatkan Terealisasi
pembinaan pembinaan poktan pengetahuan tanggal 20
poktan BKR BKR yang meliputi pola asuh September 2022
Desa aspek remaja dan dengan bukti
Tanjungharjo pengorganisasian, keterampilan kegiatan berupa
pengelolaan dan kader dalam Laporan hasil
pencatatan pencatatan pembinaan
pelaporan dan pelaporan dilampiri dengan
kelompok BKR, notulen dan surat
waktu, tempat dan tugas dari pejabat
metode pembinaan yang berwenang
serta penyiapan
materi melalui
kegiatan
pertemuan
kelompok
11 Jumat, 23 Persiapan Melaksanakan Kesepakatan Terealisasi
September fasilitasi persiapan fasilitasi kegiatan tanggal 22
2022 sosialisasi pelayanan Bangga dengan TP September 2022
program Kencana dengan PKK meliputi dengan bukti
GARDAKU melakukan tempat, waktu kegiatan berupa
kepada TP koordinasi, dan Laporan hasil
PKK persiapan sarana pembiayaan persiapan
prasarana kegiatan, fasilitasi
tersedianya sosialisasi

22
sarana program
prasarana GARDAKU di
kegiatan tingkat
kecamatan
dilampiri visum
dan dokumentasi
kegiatan
Fasilitasi Melaksanakan Peningkatan Terealisasi sesuai
sosialisasi fasilitasi sosialisasi pengetahuan rencana dengan
program program mengenai bukti kegiatan
GARDAKU GARDAKU kepada program berupa Laporan
kepada TP TP PKK GARDAKU hasil fasilitasi
PKK pelayanan
dilampiri visum
dan dokumentasi
kegiatan
12 Sabtu, 24 Melakukan KIE Melakukan KIE Pesan Terealisasi
September melalui media tentang GARDAKU tersampaikan tanggal 24
2022 massa melalui media ke September 2022
massa elektronik masyarakat dan 26
yaitu media sosial mengenai September 2022
GARDAKU dengan bukti
kegiatan berupa
Dokumen hasil
melakukan KIE
melalui media
massa diketahui
oleh Kepala
Dinas / Pejabat
yang berwenang
13 Senin, 26 Menyajikan Menyajikan / Pesan Terealisasi sesuai
September hasil mempresentasikan tersampaikan rencana dengan
2022 pengembangan hasil ke PPKBD bukti kegiatan

23
media KIE pengembangan dan video berupa laporan
berbasis media KIE dengan dapat hasil
teknologi materi edukasi digunakan pengembangan
informasi stunting kepada lini sebagai media KIE
lapangan media berbasis teknologi
penyuluhan informasi
oleh kader diketahui pejabat
yang berwenang
14 Selasa, 27 Melakukan Melakukan Penyuluh KB Terealisasi sesuai
September monitoring monitoring yang mendapat rencana dengan
2022 evaluasi meliputi input, gambaran bukti kegiatan
program proses, dan output tentang berupa Laporan
GARDAKU di Program program hasil evaluasi
Kecamatan GARDAKU yang GARDAKU Program
Ngaringan dilaksanakan di yang GARDAKU di
Kecamatan dilaksanakan Kecamatan
Ngaringan di Kecamatan Ngaringan
Ngaringan diketahui oleh
pejabat yang
berwenang

D. TUJUAN

1. Menerapkan teori dan konsep yang telah didapatkan selama pelatihan


dasar fungsional bagi PKB dalam bentuk kegiatan penyuluhan,
penggerakan, pelayanan, dan pengembangan program.

2. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pola asuh remaja di


Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan melalui program GARDAKU

3. Optimalisasi kelompok kegiatan BKR melalui program GARDAKU

E. MANFAAT

1. Bagi Diri Sendiri

Mengimplementasikan teori dan konsep yang telah didapatkan selama


24
pelatihan dasar fungsional bagi PKB dalam bentuk kegiatan penyuluhan,
penggerakan, pelayanan, dan pengembangan program.

2. Bagi Organisasi

a. Mempererat hubungan kemitraan dengan organisasi formal dan


informal di Kecamatan Ngaringan

b. Mengembangkan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)


program bangga kencana

3. Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan keluarga terhadap pola asuh remaja dalam


mencegah pernikahan dini

25
BAB II IMPLEMENTASI TUGAS AKHIR

Dalam mengimplementasikan teori dan konsep yang telah didapatkan selama


pelatihan dasar fungsional bagi PKB dalam bentuk kegiatan penyuluhan,
penggerakan, pelayanan, dan pengembangan program. Penulis akan
melaksanakan beberapa kegiatan, sebagai berikut:

A. PENYULUHAN

1. Melakukan KIE melalui Media Massa

Melakukan KIE mengenai program GARDAKU yaitu video pengasuhan


remaja melalui media massa elektronik yaitu media massa Instagram
@ipekb_grobogan, @bkkbn_ngaringan dan @genregrobogan pada tanggal
24 September 2022. Video KIE berisi mengenai orang tua sebagai sahabat
remaja, kunci komunikasi dengan remaja, dan mempersiapakan masa
depan remaja melalui Pendidikan dan karier. Pada tanggal 26 September
2022, melakukan KIE melalui media massa elektronik Instagram
@ipekb_grobogan dan @bkkbn_ngaringan. Media KIE berupa video
dukungan pengasuhan remaja dari Camat Ngaringan, sehingga diharapkan
mengetahui pentingnya pengasuhan remaja dari keluarga melalui
kelompok kegiatan BKR.

Melakukan KIE melalui media massa diharapkan informasi dan pesan dari
video dapat tersampaikan ke masyarakat luas dengan lebih mudah. Bukti
hasil kegiatan ini adalah laporan hasil melakukan KIE melalui media massa
dilengkapi dengan dokumentasi diketahui oleh pejabat yang berwenang.

2. Pembinaan Poktan BKR

a. Pembinaan poktan BKR di Desa Tanjungharjo yang merupakan


Kampung KB COE. Kegiatan pembinaan BKR dalam program
GARDAKU sebagai upaya penurunan pernikahan dini. Mengoptimalkan
kegiatan BKR di Kampung KB tersebut diharapkan dapat menjadi
percontohan kegiatan BKR di Kecamatan Ngaringan. Kegiatan
pembinaan poktan BKR di Desa Tanjungharjo dilaksanakan tanggal 22
September 2022 pada jam 09.00 hingga 12.00. Terdapat perubahan
tanggal kegiatan dari rencana kegiatan yang telah ada dikarenakan

26
menyesuaikan jadwal dari BKR di desa. Pembinaan BKR dihadiri oleh
12anggota BKR Remaja Cerdas Desa Tanjungharjo. Ketua TP PKK
Desa Truwolu turut serta dalam memberikan pembinaan di BKR
Remaja Cerdas. Setelah kegiatan pembinaan, dilaksanakan pencatatan
dan pelaporan melalui R1/BKR/20. Bukti hasil kegiatan ini adalah
notulen pembinaan Poktan BKR dan surat tugas dari pejabat
berwenang.

b. Pembinaan poktan BKR Desa Truwolu yang merupakan Kampung KB


yang baru dicanangkan. Kegiatan pembinaan BKR dalam program
GARDAKU sebagai upaya penurunan pernikahan dini. Mengoptimalkan
kegiatan BKR di Kampung KB tersebut diharapkan dapat menjadi
percontohan kegiatan BKR di Kecamatan Ngaringan. Kegiatan
pembinaan poktan BKR di Desa Truwolu dilaksanakan tanggal 22
September 2022 pada jam 13.00 sampai15.00. Terdapat perubahan
tanggal kegiatan dari rencana kegiatan yang telah ada dikarenakan
menyesuaikan jadwal dari BKR di desa. Pembinaan BKR dihadiri oleh
16 anggota BKR Tunas Bangsa Desa Truwolu. Pokja 2 TP PKK Desa
Truwolu turut serta dalam memberikan pembinaan di BKR Remaja
Cerdas. Setelah kegiatan pembinaan, dilaksanakan pencatatan dan
pelaporan melalui R1/BKR/20. Bukti hasil kegiatan ini adalah notulen
pembinaan Poktan BKR dan surat tugas dari pejabat berwenang.

3. Menyusun Rencana Kerja mingguan Program KKBPK di wilayah Binaan

Menyusun rencana kerja minggu pertama dan kedua dalam kegiatan OJT
meliputi: pokok kegiatan,rincian, kegiatan, waktu, lokasi, sasaran, dan hasil
yang di harapkan. Menyusun rencana kerja minggu pertama dan kedua
dilaksanakan di awal OJT yaitu tanggal 12 September 2022 sebagai
pedoman melaksanakan kegiatan mingguan program Bangga Kencana
yang terarah dan dapat mencapai tujuan. Bukti hasil kegiatan ini adalah
dokumentasi rencana kerja mingguan diketahui oleh Koordinator Penyuluh
KB.

4. Monitoring dan Evaluasi Program KKBPK di tingkat Kecamatan

Monitoring evaluasi program GARDAKU sebagai upaya optimalisasi BKR


27
dalam penurunan pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan dilaksanakan
pada tanggal 27 September 2022. Kegiatan pemantauan terhadap
pelaksanaan Program GARDAKU dan penilaian keberhasilan program yang
dilaksanakan selama OJT. Melakukan monitoring (pemantauan) yang
meliputi input, proses dan output Program KKBPK atau Kampung KB dan
evaluasi yang meliputi output, outcome dan impact (dampak) Program
GARDAKU di tingkat kecamatan. Bukti hasil kegiatan ini adalah laporan
hasil monitoring dan evaluasi Program di tingkat kecamatan diketahui oleh
Koordinator Penyuluh KB.

B. PENGGERAKAN

1. Advokasi dengan Tokoh Formal di Tingkat Kecamatan

Kegiatan advokasi kepada Camat Ngaringan pada tanggal 13 September


2022 untuk memperoleh dukungan dalam upaya pencegahan pernikahan
dini melalui program GARDAKU. Dengan memperoleh dukungan dari
Camat Ngaringan, diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan program
GARDAKU. Bukti hasil kegiatan ini adalah laporan hasil advokasi di tingkat
kecamatan dilampiri dengan visum.

2. Advokasi dengan Tokoh Informal di Tingkat Kecamatan

a. Kegiatan advokasi dengan ketua Kampung KB Sejahtera Desa


Tanjungharjo dan pada tanggal 20 September 2022 dalam memperoleh
dukungan dalam upaya pencegahan pernikahan dini melalui program
GARDAKU pada kegiatan BKR di wilayah Kampung KB. Terdapat
perubahan jadwal kegiatan dari rencana kerja dikarenakan
menyesuaikan jadwal ketua Kampung KB. Dengan adanya dukungan
dari ketua kampung KB, diharapkan kegiatan BKR diwilayah Kampung
KB tersebut dapat berjalan optimal. Bukti hasil kegiatan ini adalah
laporan hasil advokasi dilampiri dengan visum.

b. Kegiatan advokasi dengan ketua Kampung KB Tersenyum Desa


Truwolu pada tanggal 20 September 2022 dalam memperoleh
dukungan dalam upaya pencegahan pernikahan dini melalui program
GARDAKU pada kegiatan BKR di wilayah Kampung KB. Terdapat
perubahan jadwal kegiatan dari rencana kerja dikarenakan
28
menyesuaikan jadwal ketua Kampung KB. Dengan adanya dukungan
dari ketua kampung KB, diharapkan kegiatan BKR diwilayah Kampung
KB tersebut dapat berjalan optimal. Bukti hasil kegiatan ini adalah
laporan hasil advokasi dilampiri dengan visum.

3. Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Formal di Tingkat Kecamatan

a. Melakukan fasilitasi kemitraan program Bangga Kencana dengan KUA


Ngaringan sehingga terbentuk kesepakatan sehingga terjalin kemitraan
untuk melaksanakan program GARDAKU. Kegiatan dilaksanakan
tanggal 15 September 2022 dengan dukungan data pernikahan di
Kecamatan Ngaringan. Data pernikahan yang didapatkan tersebut
digunakan untuk memberi informasikepada masyarakat
mengenaijumlah pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan saat
pelaksanaan penyuluhan. Bukti hasil kegiatan ini adalah laporan hasil
fasilitasi kemitraan di tingkat kecamatan dilampiri dengan visum.

b. Melakukan fasilitasi kemitraan program Bangga Kencana dengan


Puskesmas Ngaringan sehingga terbentuk kesepakatan sehingga
terjalin kemitraan untuk melaksanakan program GARDAKU. Kegiatan
dilaksanakan tanggal 16 September 2022 dengan dukungan kesediaan
narasumber dari Puskesmas Ngaringan untuk mengisi kegiatan
penyuluhan dengan materi kesehatan reproduksi remaja. Terdapat
perubahan jadwal kegiatan dari rencana kerja dikarenakan
menyesuaikan jadwal Bidan Koordinator Puskesmas Ngaringan. Bukti
hasil kegiatan ini adalah laporan hasil fasilitasi kemitraan di tingkat
kecamatan dilampiri dengan visum.

4. Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Informal di Tingkat Kecamatan

Melakukan fasilitasi kemitraan program Bangga Kencana dengan TP PKK


Kecamatan Ngaringan sehingga adanya dukungan untuk melaksanakan
program GARDAKU. Kegiatan dilaksanakan tanggal 15 September 2022.
Terdapat perubahan jadwal kegiatan dari rencana kerja dikarenakan
menyesuaikan jadwal Ketua TP PKK Kecamatan Ngaringan. Bukti hasil
kegiatan ini adalah laporan hasil fasilitasi kemitraan di tingkat kecamatan
dilampiri dengan visum.
29
C. PELAYANAN

1. Persiapan Fasilitasi Pelayanan KKBPK di Tingkat Kecamatan

a. Melaksanakan persiapan fasilitasi pelayanan Bangga Kencana dengan


melakukan koordinasi, membuat undangan, persiapan sarana
prasarana kegiatan penyuluhan dalam program GARDAKU. Persiapan
fasilitasi penyuluhan dengan narasumber dari Puskesmas Ngaringan
mengenai kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan dilaksanakan tanggal
19 September 2022. Bukti hasil kegiatan ini adalah laporan hasil
persiapan fasilitasi pelayanan di tingkat kecamatan dilampiri dengan
visum kegiatan.

b. Melaksanakan persiapan fasilitasi pelayanan Bangga Kencana dengan


melakukan koordinasi, persiapan sarana prasarana kegiatan sosialisasi
program GARDAKU kepada TP PKK. Kegiatan dilaksanakan tanggal
22 September 2022. Bukti hasil kegiatan ini adalah laporan hasil
persiapan fasilitasi pelayanan di tingkat kecamatan dilampiri dengan
visum kegiatan.

2. Fasilitasi Pelayanan di Tingkat Kecamatan

a. Melaksanakan fasilitasi pelayanan Bangga Kencana di tingkat


kecamatan meliputi sarana prasarana dan kegiatan program pelayanan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga yaitu penyuluhan terkait
program GARDAKU. Kegiatan dilaksanakan tanggal 21 September
2022, terdapat perubahan jadwal kegiatan dari rencana kerja
dikarenakan menyesuaikan jadwal peserta. Peserta kegiatan adalah
perwakilan kader BKR dari 12 Desa di Kecamatan Ngaringan.
Narasumber kegiatan penyuluhan adalah Puskesmas Ngaringan
dengan materi kesehatan reproduksi remaja. Bukti hasil kegiatan ini
adalah laporan hasil fasilitasi pelayanan di tingkat kecamatan dilampiri
dengan visum kegiatan.

b. Melaksanakan fasilitasi pelayanan Bangga Kencana di tingkat


kecamatan meliputi sarana prasarana dan kegiatan program pelayanan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga yaitu sosialisasi program
GARDAKU kepada TP PKK. Kegiatan dilaksanakan tanggal 23
30
September 2022. Kegiatan dihadiri oleh TP PKK dari 12 Desa
diKecamatan Ngaringan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat
mengoptimalkan kegiatan BKR di desa dengan dukungan dari TP PKK
desa. Bukti hasil kegiatan ini adalah laporan hasil fasilitasi pelayanan di
tingkat kecamatan dilampiri dengan visum kegiatan.

D. PENGEMBANGAN PROGRAM
1. Mengembangkan Media KIE berbasis teknologi informasi
a. Mengembangkan media KIE berbasis teknologi informasi tentang video
edukasi pencegahan pernikahan dini. Kegiatan dilaksanakan tanggal 14
September 2022. Media KIE mengenai peran keluarga dalam pola asuh
remaja dalam menurunkan pernikahan dini. Video animasi dibuat
menarik, singkat, padat dan jelas agar lebih tepat sasaran. Bukti hasil
kegiatan ini adalah dokumen hasil pengembangan media KIE berbasis
teknologi informasi di tingkat daerah kabupaten/kota diketahui oleh
pejabat yang berwenang.

b. Mengembangkan media KIE berbasis teknologi informasi tentang video


dukungan tokoh formal dalam program GARDAKU. Kegiatan
dilaksanakan tanggal 17 September 2022. Mengembangkan media KIE
dengan membuat video dukungan dari Camat Ngaringan, diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran orang tua dalam pengasuhatan remaja.
Bukti hasil kegiatan ini adalah dokumen hasil pengembangan media
KIE berbasis teknologi informasi di tingkat daerah kabupaten/kota
diketahui oleh pejabat yang berwenang.

2. Menyajikan hasil pengembangan media KIE berbasis teknologi informasi


Menyajikan atau mempresentasikan hasil pengembangan media KIE
berbasis teknologi informasi dengan sasaran keluarga yang memiliki remaja
yang di sajikan kepada tenaga lini lapangan yaitu PPKBD yang dapat
disebarkan ke masyarakat melalui media sosial yang dimiliki serta.
Kegiatan menyajikan hasil pengembangan media KIE berbasis teknologi
informasi dilaksanakan tanggal 26 September 2022 pada pertemuan
PPKBD se Kecamatan Ngaringan. Bukti hasil kegiatan ini adalah dokumen
penyajian hasil pengembangan media KIE berbasis teknologi informasi di
tingkat daerah kabupaten/kota diketahui oleh pejabat yang berwenang.
31
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selama periode pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024,
BKKBN memiliki tujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas, yaitu keluarga
yang tentram, mandiri dan bahagia serta mengendalikan struktur penduduk
menuju Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS) dengan sumber daya manusia
yang berkualitas sehingga terwujud bonus demografi yang bermanfaat bagi
pembangunan. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, penulis mengidentifikasi isu
permasalahan yang ada di Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan. Setelah
dilakukan analisis USG didapatkan isu permasalahan tingginya pernikahan dini
di Kecamatan Ngaringan. Dalam upaya penanggulangan isu tersebut, penulis
menyusun laporan tugas akhir GARDAKU (Pengasuhan Remaja dari Keluarga)
sebagai upaya optimalisasi BKR dalam penurunan angka pernikahan dini di
Kecamatan Ngaringan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayaguna Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2018 tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, tugas Penyuluh KB adalah
melakukan pengelolaan Program KKBPK yang meliputi penyuluhan, pelayanan,
penggerakan, dan pengembangan di bidang pengendalian penduduk dan
keluarga berencana. Pelaksanaan On Job Training (OJT) berdasarkan tugas
penyuluh KB diantaranya adalah penyuluhan terlaksana enam kegiatan, yang
terdiri dua kegiatan KIE melalui media massa, dua kegiatan pembinaan poktan
BKR, satu kegiatan Menyusun rencana kerja mingguan, satu kegiatan
monitoring evaluasi program. Penggerakan terlaksana enam kegiatan, yang
terdiri dari satu kegiatan advokasi formal, dua kegiatan advokasi informal, dua
kegiatan fasilitasi kemitraan formal, satu kegiatan fasilitasi kemitraan informal.
Pelayanan terlaksana empat kegiatan, yang terdiri dari dua kegiatan persiapan
fasilitasi pelayanan dan dua kegiatan fasilitasi pelayanan. Pengembangan
program terlaksana 3 kegiatan, yang terdiri dari dua pemngembangan media
KIE berbasis teknologi informasi, dan satu kegiatan menyajikan hasil
pengembangan media KIE.

Melalui kegiatan OJT yang telah dilaksanakan diharapkan dapat menjadi


solusi dan kontribusi terhadap pengoptimalan kelompok kegiatan BKR, sehingga
32
kesadaran dan pengetahuan keluarga khususnya orang tua mengenai pola asuh
remaja semakin meningkat serta dapat membimbing remaja mengoptimalkan
potensi dirinya. Dengan optimalnya kegiatan BKR diharapkan angka pernikahan
dini di Kecamatan Ngaringan dapat menurun seiring dengan peningkatan remaja
yang lebih memprioritaskan pengembangan potensi diri dibidang Pendidikan dan
karier.

B. LESSON LEARNED
Pembelajaran yang diperoleh setelah melaksanakan On the Job
Training diklat fungsional dasar sebagai Penyuluh KB adalah semakin
menyadari bahwa tugas Penyuluh KB dapat semakin memberikan pengaruh dan
manfaat kepada masyarakat jika dibarengi dengan koordinasi dan kerjasama
yang baik dengan lintas sektor formal maupun nonformal. Dalam pelaksanaan
kegiatan Pogram Bangga Kencana penyuluh KB perlu meningkatkan
kemampuan untuk advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dalam
pelaksanaan tugasnya.

C. SARAN
Berdasarkan pelaksaan On Job Training (OJT) yang telah dilaksanakan
di Kecamatan Ngaringan dalam penanggulangan tingginya angka pernikahan
dini, maka terdapat beberapa saran yang diharapkan dapat mengoptimalkan
kelompok kegiatan BKR di Kecamatan Ngaringan. Perlunya peningkatan
kemanpuan kader BKR dalam KIE pola asuh dan tumbuh kembang remaja
dengan adanya pelatihan. Perlunya Kerjasama yang baik dengan lintas sektor
dalam mengoptimalkan kegiatan BKR. Perlunya Kerjasama dengan TP PKK
dengan memasukkan kegiatan BKR di rencana kerja nya, sehingga kegiatan di
masyarakat dapat berjalan beriringan.

33
DAFTAR PUSTAKA

Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. 2021.


Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021.
https://portalpk21.bkkbn.go.id diakses pada 1 September 2022.

BKKBN. 2022. Modul Bangga Kencana. Jakarta: Pusat Pendidikan dan


Pelatihan Kependudukan dan KB Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2018 Tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2010 Tentang


Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2019 tentang


Perubahan Atas Undang Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang


Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

34
LAMPIRAN
Bagan Implementasi Rencana Harian Kerja PKB Selama OJT

Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan 12 13 14 15 16 17 19 20 21 22 23 24 26 27
Sept Sept Sept Sept Sept Sept Sept Sept Sept Sept Sept Sept Sept Sept
2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022 2022
1 Menyusun
rencana kerja
mingguan
Program Bangga
Kencana di
wilayah binaan
2 Melakukan
advokasi kepada
Camat Ngaringan
3 Mengembangkan
media KIE berbasis
teknologi informasi
4 Melakukan
fasilitasi
kemitraan
dengan
Puskesmas
Ngaringan
5 Melakukan
fasilitasi
kemitraan
dengan KUA
Ngaringan

6 Melakukan
fasilitasi
kemitraan
dengan TP PKK
Kecamatan
Ngaringan
7 Mengembangkan
KIE berbasis
teknologi informasi
8 Persiapan
fasilitasi
penyuluhan
peran keluarga
pada tumbuh
kembang remaja
dan kesehatan
reproduksi
remaja
9 Fasilitasi
penyuluhan
peran keluarga
pada tumbuh
kembang remaja
dan kesehatan
reproduksi
remaja
10 Melakukan
advokasi kepada
ketua Kampung
KB Desa Truwolu
11 Melakukan
pembinaan
poktan BKR Desa
Truwolu
12 Melakukan
advokasi kepada
ketua Kampung
KB Desa
Tanjungharjo
13 Melakukan
pembinaan
poktan BKR Desa
Tanjungharjo
14 Persiapan
fasilitasi
sosialisasi
program
GARDAKU
kepada TP PKK
15 Fasilitasi
sosialisasi
program
GARDAKU
kepada TP PKK
16 Melakukan KIE
melalui media
massa
17 Menyajikan hasil
pengembangan
media KIE
berbasis
teknologi
informasi
18 Melakukan
monitoring
evaluasi program
GARDAKU di
Kecamatan
Ngaringan
PENYULUHAN

Melakukan KIE melalui Media Massa

LAPORAN
KIE MELALUI MEDIA MASSA

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan KIE
melalui media massa. Melakukan KIE Program Bangga Kencana melalui media
sosial merupakan salah satu upaya untuk menyebarkan informasi kepada
masyarakat.
Bedasarkan pendataan keluarga tahun 2021, jumlah usia kawin pertama
perempuan di bawah usia 19 tahun, yaitu sebanyak 60,08 % serta usia kawin
pertama laki-laki dibawah usia 25 tahun 62,16 %. Berdasarkan Undang
Undang Nomor 16 tahun 2019 tentang perubahan atas Undang Undang Nomor
1 tahun 1974 tentang perkawinan, disebutkan bahwa pernikahan hanya
diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Berdasarkan
kebijakan BKKBN, usia ideal menikah yaitu minimal 21 tahun untuk perempuan
dan 25 tahun untuk laki-laki.

Berdasarkan tingginya pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan, penulis


berupaya melakukan KIE melalui media massa mengenai mengenai
pengasuhan remaja dari keluarga yang dibuat secara singkat dan menarik. Hal
ini diharapkan dapat menjangkau KIE kepada masyarakat secara lebih luas.
B. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai pengasuhan
remaja dari keluarga dalam penanggulangan tingginya pernikahan dini
2. Menjangkau sasaran KIE yang lebih luas

C. SASARAN
Sasaran KIE melalui media massa ini adalah pengguna media massa
instagram @ipelb_grobogan,@bkkbn_ngaringan,dan@genregrobogan
khususnya orang tua remaja dan remaja yang mengakses media massa
instagram

D. MEDIA YANG DIGUNAKAN


Media yang digunakan untuk KIE melalui media massa adalah instagram,
dengan menggunakan akun resmi IPeKB Kabupaten Grobogan
@ipekb_grobogan, akun resmi Balai penyuluhan KB Kecamatan Ngaringan
,@bkkbn_ngaringan,dan akun resmi genre Kabupaten Grobogan
@genregrobogan

E. MATERI
1. Orang tua sebagai sabahat remaja
Orang tua perlu menepatkan dirinya sebagai sahabat remaja sehingga
dapat lebih memahami remaja
2. Kunci komunikasi remaja
Perlu adanya komunikasi yang baik antara orang tua dan remaja
untukmenumbuhkan sikap saling percaya antara orang tua dan remaja.
3. Perencanaan massa depan remaja
Perencanaan massa depan remaja dari pengenalan pendidikan dan karier
kepada remaja,

F. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan KIE Media massa adalah pada Sabtu,24 Sepetember
2022
G. LINK DAN SCREENSHOT MEDIA MASSA
1. KIE melalui media massa di akun resmi IPeKB Kabupaten Grobogan
@ipekb_grobogan dan akun resmi Balai penyuluhan KB Kecamatan
Ngaringan @bkkbn_ngaringan
https://www.instagram.com/reel/Ci3nRd5Bbh-/?igshid=MDJmNzVkMjY=
2. KIE melalui media massa di akun resmi genre Kabupaten Grobogan
@genregrobogan

https://www.instagram.com/reel/Ci3qtPrgWbv/?igshid=MDJmNzVkMjY=
LAPORAN
KIE MELALUI MEDIA MASSA

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan KIE
melalui media massa. Melakukan KIE Program Bangga Kencana melalui media
sosial merupakan salah satu upaya untuk menyebarkan informasi kepada
masyarakat.

BKKBN memberikan himbauan pernikahan di atas 21 tahun untuk wanita


dan diatas 25 tahun untuk pria. Hal ini berhubungan dengan kesiapan diri dari
pengantin, beberapa persiapan menuju pernikahan antara lain adalah
persiapan fisik yang berhubungan dengan kesiapan organ reproduksi untuk
persiapan kehamilan. Persiapan psikologis yaitu kematangan psikologis untuk
berumah tangga. Persiapan kognitif atau kesiapan diri terhadap perbedaan
kultur, ilmu, dan emosional pasangan. Persiapan selanjutnya adalah persiapan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah suatu kelompok / wadah


kegiatan yang terdiri dari keluarga mempunyai remaja usia 10-24 tahun yang
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua
dalam rangka pengasuhan tumbuh kembang remaja. Meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran orang tua dalam membimbing potensi remaja
dapat dilaksanakan dengan kegiatan BKR.

Berdasarkan perlunya optimalisasi BKR di Kecamatan Ngaringan, penulis


berupaya melakukan KIE melalui media massa mengenai dukungan camat
ngaringan terhadap kegiatan BKR yang dibuat secara singkat dan menarik. Hal
ini diharapkan dapat menjangkau KIE kepada masyarakat secara lebih luas.
B. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan sebagai berikut:
1. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi mengenai kelompok
kegiatan BKR dalam penanggulangan tingginya pernikahan dini
2. Menjangkau sasaran KIE yang lebih luas

C. SASARAN
Sasaran KIE melalui media massa ini adalah pengguna media massa
instagram @ipelb_grobogan,@bkkbn_ngaringan, serta khususnya orang tua
remaja dan remaja yang mengakses media massa instagram

D. MEDIA YANG DIGUNAKAN


Media yang digunakan untuk KIE melalui media massa adalah instagram,
dengan menggunakan akun resmi IPeKB Kabupaten Grobogan
@ipekb_grobogan dan akun resmi Balai penyuluhan KB Kecamatan Ngaringan
,@bkkbn_ngaringan.

E. MATERI
Video dukungan pengasuhan remaja dari keluarga dalam upaya
mengoptimalkan kelompok kegiatan BKR di Kecamatan Ngaringan
untukmeningkatkan pengetahuan dan kecadaran orang tua untuk membimbing
remaja meningkatkan potensi dirinya

F. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan KIE Media massa adalah pada Senin,26 Sepetember
2022

G. LINK DAN SCREENSHOT MEDIA MASSA


KIE melalui media massa di akun resmi IPeKB Kabupaten Grobogan
@ipekb_grobogan dan akun resmi Balai penyuluhan KB Kecamatan Ngaringan
@bkkbn_ngaringan
https://www.instagram.com/reel/Ci-QoZgBECA/?igshid=ZWFiZDJlMTg=
Pembinaan Poktan BKR

NOTULEN HASIL PEMBINAAN POKTAN BKR

I. PELAKSANAAN
Pembinaan Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Remaja dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2022
Pukul : 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : Sekretariat Kampung KB Sejahtera Desa Tanjungharjo

II. SASARAN
Sasaran pembinaan Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Remaja adalah anggota
BKR Remaja Cerdas

III. METODE PEMBINAAN


Metode pembinaan yang dilakukan adalah ceramah dari Penyuluh KB mengenai
pengasuhan remaja. Media yang digunakan adalah lembar balik.

IV. SUSUNAN KEGIATAN


1. Sambutan dari Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Ngaringan
2. Sambutan dari Ketua TP PKK Desa Tanjungharjo
3. Pembinaan peran orang tua dalam pengasuhan remaja
4. Sesi tanya jawab dengan peserta
5. Penutup

V. MATERI PEMBINAAN
Pembinaan BKR dengan materi lembar balik peran orang tua, lingkungan dan
perkembangan remaja. Materi berisi mengenai ciri fisik remaja dan
perkembangan seksual remaja, menempatkan diri orang tua sebagai sahabat
remaja, membangun hubungan harmonis dengan remaja, membangun
komunikasi yang baik dengan remaja.

Meningkatkan kemampuan kader BKR dalam pencatatan dan pelaporan dengan


mengisi R1/BKR setelah kegiatan pembinaan selesai.
VI.PENUTUP
Demikian notelen hasil pembinaan Poktan BKR ini kami buat sebagai upaya
peningkatan keberhasilan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga di Kabupaten Grobogan.

Grobogan, 20 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
DOKUMENTASI PEMBINAAN POKTAN BKR

Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2022


Pukul : 09.00 – 12.00 WIB
Tempat : Sekretariat Kampung KB Sejahtera Desa Tanjungharjo
Lampiran 140
NOTULEN HASIL PEMBINAAN POKTAN BKR

I. PELAKSANAAN
Pembinaan Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Remaja dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2022
Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Sekretariat Kampung KB Tersenyum Desa Truwolu

II. SASARAN
Sasaran pembinaan Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Remaja adalah anggota
BKR Tunas Bangsa

III. METODE PEMBINAAN


Metode pembinaan yang dilakukan adalah ceramah dari Penyuluh KB mengenai
pengasuhan remaja. Media yang digunakan adalah lembar balik.

IV. SUSUNAN KEGIATAN


1. Sambutan dari Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Ngaringan
2. Sambutan dari Ketua Pokja 2 TP PKK Desa Truwolu
3. Pembinaan peran orang tua dalam pengasuhan remaja
4. Sesi tanya jawab dengan peserta
5. Penutup

V. MATERI PEMBINAAN
Pembinaan BKR dengan materi lembar balik peran orang tua, lingkungan dan
perkembangan remaja. Materi berisi mengenai ciri fisik remaja dan
perkembangan seksual remaja, menempatkan diri orang tua sebagai sahabat
remaja, membangun hubungan harmonis dengan remaja, membangun
komunikasi yang baik dengan remaja.

Meningkatkan kemampuan kader BKR dalam pencatatan dan pelaporan dengan


mengisi R1/BKR setelah kegiatan pembinaan selesai.

VI.PENUTUP
Demikian notelen hasil pembinaan Poktan BKR ini kami buat sebagai upaya
peningkatan keberhasilan Program Kependudukan Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga di Kabupaten Grobogan.

Grobogan, 20 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
DOKUMENTASI PEMBINAAN POKTAN BKR

Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2022


Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Sekretariat Kampung KB Tersenyum Desa Truwolu
Menyusun Rencana Kerja mingguan Program KKBPK di wilayah Binaan
Monitoring dan Evaluasi Program KKBPK di tingkat Kecamatan

LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI


DI KECAMATAN NGARINGAN
A. Input
- Jumlah penyuluh keluarga berencana : 3 Orang
- Jumlah PPKBD : 12 Orang
- Jumlah SubPPKBD : 92 Orang
- Jumlah Pok KB : 396 orang
- Jumlah Kampung KB : 4 Kampung KB
- Jumlah usia kawin pertama perempuan di bawah usia 19 tahun, yaitu
sebanyak 60,08 % serta usia kawin pertama laki-laki dibawah usia 25
tahun 62,16 %.

B. Proses
- Melaksanakan kegiatan Pengasuhan remajadari keluarga (GARDAKU)
sebagai upaya optimalisasi BKR dalam penurunan angka pernikahan
dini di Kecamatan Ngaringan
- Pelaksanaan kegiatan penyuluhan, yaitu KIE melalui media massa
pada tanggal 24 September 2022 dan 26 September 2022.
Melaksanakan kegiatan Pembinaan Poktan BKR di Desa Truwolu dan
Tanjungharjo pada tanggal 22 September 2022, menyusun rencana
kerja mingguan pada tanggal 12 September 2022. Serta melakukan
monitoring dan evaluasi kegiatan pada tanggal 27 September 2022
- Pelaksanaan kegiatan penggerakan, berupa advokasi dengan tokoh
formal yaitu Camat Ngaringan pada tanggal 13 September 2022.
Melakukan advokasi dengan tokoh informal yaitu ketua kampung KB
sejahtera dan tersenyum pada tanggal 20 September 2022. Melakukan
fasilitasi kemitraan dengan KUA dan TP PKK pada tanggal 15
September 2022. Melakukan Fasilitasi kemitraan dengan Puskesmas
pada tanggal 16 September 2022
- Pelaksanaan kegiatan pelayanan, yaitu persiapan fasilitasi penyuluhan
pada tanggal 19 september 2022 dan sosialisasi tanggal 22 september
2022. Fasilitasi penyuluhan tanggal 21 September 2022 dan sosialisasi
pada tanggal 23 September 2022
- Pelaksanaan pengembangan program, yaitu mengembangkan media
KIE berbasis teknologi informasi pada tanggal 14 September 202 dan
17 September 2022. Menyajikan hasil pengembangan media KIE
berbasis teknologi informasi pada tanggal 26 September 2022
C. Output
- Dukungan tokoh formal dan informal pada kegiatan Gardaku sebagai
upaya optimalisasi BKR dalam penurunan angka pernikahan dini
- Dukungan organisasi formal dan informal pada kegiatan Gardaku
sebagai upaya optimalisasi BKR dalam penurunan angka pernikahan
dini
- Penyuluhan dan sosialisasi dalam peningkatan pengetahuan mengenai
pengasuhan remaja dari keluarga sebagai upaya optimalisasi BKR
- Pembinaan BKR dalam peningkatan pengetahuna anggota BKR dalam
mengasuh anak remajanya
- Informasi yang disebarkan ke media social dapat meningkatkan
cakupan orang yang mengetahui informasi tersebut
D. Impact
- Peningkatan pengetahuan dan kesadaran keluarga khususnya orang
tua dalam pola asuh kepada remaja melalui kegiatan BKR, sehingga
remaja dapat dibimbing dalam peningkatan potensi diri di bidang
pendidikan dan karier nya.
- Kegiatan penyuluhan dan pembinaan poktan BKR dapat berpengaruh
pada penurunan angka penikahan dini dengan meningkatnya
pengetahuan orang tua dalam menggali potensi diri remaja.

Mengetahui, Grobogan, 27 September 2022


Koordinator Penyuluh KB Penyuluh Keluarga Berencana
Kecamatan Ngaringan

AGUNG ADINATA PUTRA, SE VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19770412 200902 1 002 NIP. 19950329 201902 2 014
PENGGERAKAN

Advokasi dengan Tokoh Formal di Tingkat Kecamatan

LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Advokasi ke Tokoh Formal di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
advokasi kepada tokoh formal. Advokasi kepada tokoh formal
(Camat/Danramil/Kapolsek/Perangkat Kecamatan/Dinas/ Instansi) di tingkat
kecamatan dilaksanakan dengan menentukan/analisis sasaran advokasi,
menyusun isi pesan advokasi, dan menentukan teknik advokasi.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara advokasi ke tokoh formal tingkat kecamatan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 September 2022
Pukul : 08.00 – 10.00 WIB
Tempat : Kantor Kecamatan Ngaringan

III. RINCIAN KEGIATAN


Melaksanakan advokasi ke tokoh formal tingkat kecamatan (Camat Ngaringan)
perihal pengasuhan remaja dari keluarga melalui optimasisasi kegiatan BKR
dalam menanggulangi tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan.

IV. SASARAN
Widodo Joko Nugroho, S.STP. (Camat Ngaringan)
V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dengan Bapak Widodo Joko Nugroho,
S.STP. sebagai Camat Ngaringan

VI. HASIL
Bapak Widodo Joko Nugroho, S.STP. sebagai Camat Ngaringan memberi
dukungan pengasuhan remaja dari keluarga melalui optimasisasi kegiatan BKR
dalam menanggulangi tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan advokasi ke tokoh formal tingkat
kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB di Kabupaten Grobogan.

Grobogan, 13 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
DOKUMENTASI ADVOKASI TOKOH FORMAL

Hari/ Tanggal : Selasa, 13 September 2022


Pukul : 08.00 – 10.00 WIB
Tempat : Kantor Kecamatan Ngaringan
Advokasi dengan Tokoh Informal di Tingkat KecamatanLampiran 269

LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Advokasi ke Tokoh Informal di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
advokasi kepada tokoh informal advokasi kepada tokoh informal (Tokoh
Agama/Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat/ Tokoh Wanita/Tokoh
Pemuda/Pengusaha/Pokja Kampung KB) di tingkat kecamatan dengan
menentukan/analisis sasaran advokasi, menyusun isi pesan advokasi, dan
menentukan teknik advokasi

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara advokasi ke tokoh formal tingkat kecamatan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2022
Pukul : 08.00-09.00
Tempat : Kampung KB Sejahtera Desa Tanjungharjo

III. RINCIAN KEGIATAN


Melaksanakan advokasi ke tokoh informal yaitu ketua Kampung KB COE
Sejahtera perihal kelompok kegiatan BKR di Kampung KB tersebut

IV. SASARAN
Bapak Joko (Ketua Kampung KB COE Sejahtera)
V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dengan Bapak Joko sebagai Ketua
Kampung KB COE Sejahtera

VI. HASIL
Bapak Joko sebagai Ketua Kampung KB COE Sejahtera memberi dukungan
optimalisasi kelompok kegiatan BKR di Kampung KB Sejahtera. Beliau bersedia
memotivasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan BKR.

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan advokasi ke tokoh informal tingkat
kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB di Kabupaten Grobogan.

Grobogan, 20 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
Lampiran 272
DOKUMENTASI ADVOKASI TOKOH INFORMAL

Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2022


Pukul : 08.00-09.00
Tempat : Kampung KB Sejahtera Desa Tanjungharjo
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Advokasi ke Tokoh Informal di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
advokasi kepada tokoh informal advokasi kepada tokoh informal (Tokoh
Agama/Tokoh Adat/Tokoh Masyarakat/ Tokoh Wanita/Tokoh
Pemuda/Pengusaha/Pokja Kampung KB) di tingkat kecamatan dengan
menentukan/analisis sasaran advokasi, menyusun isi pesan advokasi, dan
menentukan teknik advokasi

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara advokasi ke tokoh formal tingkat kecamatan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2022
Pukul : 08.00-09.00
Tempat : Kampung KB Tersenyum Desa Truwolu

III. RINCIAN KEGIATAN


Melaksanakan advokasi ke tokoh informal yaitu ketua Kampung KB Tersenyum
Desa Truwolu perihal kelompok kegiatan BKR di Kampung KB tersebut

IV. SASARAN
Ibu Ratna Tutik (Ketua Kampung KB Tersenyum)

V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dengan Ibu Ratna Tutik sebagai Ketua
Kampung KB Tersenyum
VI. HASIL
Ibu Ratna Tutik sebagai Ketua Kampung KB Tersenyum memberi dukungan
optimalisasi kelompok kegiatan BKR di Kampung KB Tersenyum. Beliau
bersedia memotivasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan BKR.

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan advokasi ke tokoh informal tingkat
kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan Program
Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB di Kabupaten Grobogan.

Grobogan, 20 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
DOKUMENTASI ADVOKASI TOKOH INFORMAL

Hari/ Tanggal : Selasa, 20 September 2022


Pukul : 08.00-09.00
Tempat : Kampung KB Tersenyum Desa Truwolu
Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Formal di Tingkat Kecamatan

LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Formal di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
fasilitasi kemitraan dengan organisasi formal di tingkat kecamatan. Fasilitasi
kemitraan program KKBPK dengan organisasi formal seperti sekolah/Lembaga
pemerintahan/perusahaan meliputi aspek kegiatan, dana, sarana dan
prasarana program KKBPK dengan identifikasi dan pendekatan kepada mitra,
menganalisis kegiatan, merumuskan program, kesiapan bermitra
(pembentukan kesepakatan), koordinasi antar mitra di tingkat kecamatan.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara fasilitasi kemitraan dengan organisasi formal tingkat kecamatan
dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Kamis, 15 September 2022
Pukul : 08.00 - 12.00 WIB
Tempat : KUA Ngaringan

III. RINCIAN KEGIATAN


Melaksanakan fasilitasi kemitraan dengan organisasi formal di tingkat
kecamatan (KUA Ngaringan) perihal dukungan kegiatan pengasuhan remaja
dari keluarga dan dukungan data pernikahan di Kecamatan Ngaringan sebagai
bahan sosialisasi.
IV. SASARAN
KUA Ngaringan

V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dan musyawarah dengan Bapak Rif’ain,
S.HI.,M.H Kepala KUA Ngaringan

VI. HASIL
Kerjasama dan dukungan KUA Ngaringan pada kegiatan pengasuhan remaja
dari keluarga dan dukungan data pernikahan di Kecamatan Ngaringan sebagai
bahan sosialisasi.

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan fasilitasi kemitraan dengan organisasi
formal tingkat kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan
Program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga di Kabupaten
Grobogan.

Grobogan, 15 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
DOKUMENTASI FASILITASI KEMITRAAN DENGAN ORGANISASI FORMAL

Hari/ Tanggal : Kamis, 15 September 2022


Pukul : 08.00 - 12.00 WIB
Tempat : KUA Ngaringan
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Formal di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
fasilitasi kemitraan dengan organisasi formal di tingkat kecamatan. Fasilitasi
kemitraan program KKBPK dengan organisasi formal seperti sekolah/Lembaga
pemerintahan/perusahaan meliputi aspek kegiatan, dana, sarana dan
prasarana program KKBPK dengan identifikasi dan pendekatan kepada mitra,
menganalisis kegiatan, merumuskan program, kesiapan bermitra
(pembentukan kesepakatan), koordinasi antar mitra di tingkat kecamatan.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara fasilitasi kemitraan dengan organisasi formal tingkat kecamatan
dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Jumat, 16 September 2022
Pukul : 08.00 - 12.00 WIB
Tempat : Puskesmas Ngaringan

III. RINCIAN KEGIATAN


Melaksanakan fasilitasi kemitraan dengan organisasi formal di tingkat
kecamatan (Puskesmas Ngaringan) perihal kegiatan pengasuhan remaja dari
keluarga dan kesediaan bidan untuk menjadi narasumber

IV. SASARAN
Puskesmas Ngaringan
V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dan musyawarah dengan Ibu Kun
Handayani, S. sT Keb sebagai Bidan Koordinator Puskesmas dalam kegiatan
pengasuhan remaja dari keluarga dan kesediaan bidan untuk menjadi
narasumber

VI. HASIL
Kerjasama dan dukungan Puskesmas Ngaringan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan pengasuhan remaja dari keluarga dan kesediaan bidan untuk menjadi
narasumber penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dalam mengoptimalkan
kegiatan BKR

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan fasilitasi kemitraan dengan organisasi
formal tingkat kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan
Program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga di Kabupaten
Grobogan.

Grobogan, 16 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
DOKUMENTASI FASILITASI KEMITRAAN DENGAN ORGANISASI FORMAL

Hari/ Tanggal : Jumat, 16 September 2022


Pukul : 08.00 - 12.00 WIB
Tempat : Puskesmas Ngaringan
Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Informal di Tingkat Kecamatan
Lampiran 302
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Fasilitasi Kemitraan dengan Organisasi Informal di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
fasilitasi kemitraan dengan organisasi informal di tingkat kecamatan. Fasilitasi
kemitraan Program KKBPK dengan organisasi informal seperti PKK/organisasi
keagamaan/organisasi kemasyarakatan meliputi aspek kegiatan, dana, sarana
dan prasarana program KKBPK dengan identifikasi dan pendekatan kepada
mitra, menganalisis kegiatan, merumuskan program, kesiapan bermitra
(pembentukan kesepakatan), koordinasi antar mitra di tingkat kecamatan.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara fasilitasi kemitraan dengan organisasi informal tingkat kecamatan
dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Kamis, 15 September 2022
Pukul : 08.00 - 12.00 WIB
Tempat : Aula Kecamatan Ngaringan

III. RINCIAN KEGIATAN


Melaksanakan fasilitasi kemitraan dengan organisasi informal di tingkat
kecamatan (TP PKK Kecamatan Ngaringan) perihal kegiatan pengasuhan
remaja dari keluarga melalui optimalisasi kegiatan BKR
IV. SASARAN
Tim Penggerak PKK Kecamatan Ngaringan

V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dan musyawarah dengan Ny. Widodo
Joko Nugroho sebagai Ketua TP PKK Kecamatan Ngaringan

VI. HASIL
Kerjasama dan dukungan TP PKK Kecamatan Ngaringan dalam pengasuhan
remaja dari keluarga melalui optimalisasi kegiatan BKR dengan mengijinkan
melakukan sosialisasi pada pertemuan rutin TP PKK

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan fasilitasi kemitraan dengan organisasi
informal tingkat kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan
keberhasilan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan KB di
Kabupaten Grobogan.

Grobogan, 15 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
DOKUMENTASIFASILTASI KEMITRAAN DENGAN ORGANISASI INFORMAL

Hari/ Tanggal : Kamis, 15 September 2022


Pukul : 08.00 - 12.00 WIB
Tempat : Aula Kecamatan Ngaringan
PELAYANAN

Persiapan Fasilitasi Pelayanan KKBPK di Tingkat Kecamatan

LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Persiapan Fasilitasi Pelayanan KKBPK di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia Nomor 03
Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli
Pertama adalah melakukan persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat
kecamatan. Melaksanakan persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan
meliputi sarana, prasarana dan kegiatan pelayanan Program Kependudukan, Keluarga
Berencana (pelayanan KB di faskes KB statis/faskes KB bergerak) atau Program
Pembangunan Keluarga (kegiatan pelayanan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
BKB/BKR /BKL/UPPKS/PIK-R/M), maupun pelayanan kepada poktan sosial lainnya
dalam Program KKBPK.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Senin, 19 September 2022
Pukul : 08.30 - 10.30 WIB
Tempat : Puskesmas Ngaringan
Kegiatan : Persiapan fasilitasi penyuluhan pengasuhan remaja dari keluarga

III. SUSUNAN KEGIATAN


1. Mempersiapkan kelengkapan administrasi penyuluhan pengasuhan remaja dari
keluarga di Kecamatan Ngaringan
2. Mempersiapkan Narasumber dan materi penyuluhan pengasuhan remaja dari
keluarga dari Puskesmas Ngaringan
3. Koordinasi terkait peserta penyuluhan pengasuhan remaja dari keluarga di
Kecamatan Ngaringan
4. Mempersiapkan sarana prasarana penyuluhan pengasuhan remaja dari keluarga di
Kecamatan Ngaringan
IV. SASARAN
Kun Handayani, S. sT Keb (Bidan Koordinator Puskesmas Ngaringan)

V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dengan Bidan Koordinator Puskesmas Ngaringan

VI. HASIL
1. Sarana prasarana kegiatan penyuluhan pengasuhan remaja dari keluarga telah siap
2. Telah mendapatkan persetujuan perwakilan dari bidan Puskesmas Ngaringan untuk
menjadi narasumber dengan materi kesehatan reproduksi remaja
3. Telah menentukan peserta yang akan hadir dalam penyuluhan pengasuhan remaja
adalah ketua BKR 12 Desa

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di Tingkat
Kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan Program
Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Kabupaten
Grobogan.

Grobogan, 19 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Persiapan Fasilitasi Pelayanan KKBPK di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan. Melaksanakan
persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan meliputi sarana,
prasarana dan kegiatan pelayanan Program Kependudukan, Keluarga
Berencana (pelayanan KB di faskes KB statis/faskes KB bergerak) atau
Program Pembangunan Keluarga (kegiatan pelayanan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga BKB/BKR /BKL/UPPKS/PIK-R/M), maupun pelayanan
kepada poktan sosial lainnya dalam Program KKBPK.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan dilaksanakan
pada :
Hari/ Tanggal : Kamis, 22 September 2022
Pukul : 09.00 - 10.30 WIB
Tempat : Ruang PKK Kecamatan Ngaringan
Kegiatan : Persiapan fasilitasi sosialisasi pengasuhan remaja dari
keluarga kepada PKK

III. SUSUNAN KEGIATAN


1. Mempersiapkan kelengkapan administrasi sosialisasi pengasuhan remaja dari
keluarga kepada PKK
2. Mempersiapkan materi sosialisasi pengasuhan remaja dari keluarga kepada
PKK
3. Koordinasi terkait sosialisasi pengasuhan remaja dari keluarga kepada PKK
4. Mempersiapkan sarana prasarana sosialisasi pengasuhan remaja dari
keluarga kepada PKK

IV. SASARAN
Ny. Widodo Joko Nugroho (Ketua TP PKK Ngaringan)

V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dengan Ketua TP PKK Ngaringan

VI. HASIL
1. Sarana prasarana kegiatan sosialisasi pengasuhan remaja dari keluarga
kepada PKK telah siap
2. Telah mendapatkan persetujuan dari TP PKK Kecamatan untuk melakukan
kegiatan sosialisasi pengasuhan remaja dari keluarga kepada PKK
3. Kegiatan dilaksanakan saat pertemuan rutin PKK dengan peserta perwakilan
PKK dari 12 Desa

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan persiapan fasilitasi pelayanan KKBPK di
Tingkat Kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan
Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di
Kabupaten Grobogan.

Grobogan, 22 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
Fasilitasi Pelayanan di Tingkat Kecamatan

LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Fasilitasi Pelayanan KKBPK di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
Fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan. Melaksanakan Fasilitasi
pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan meliputi sarana, prasarana dan
kegiatan pelayanan Program Kependudukan, Keluarga Berencana (pelayanan
KB di faskes KB statis/faskes KB bergerak) atau Program Pembangunan
Keluarga (kegiatan pelayanan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
BKB/BKR /BKL/UPPKS/PIK-R/M), maupun pelayanan kepada poktan sosial
lainnya dalam Program KKBPK.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara Fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Rabu, 21 September 2022
Pukul : 08.00 – 12.00 WIB
Tempat : Balai Penyuluhan KB Kecamatan Ngaringan
Kegiatan : Fasilitasi Penyuluhan pengasuhan remaja dari keluarga

III. SUSUNAN KEGIATAN


1. Sambutan dari Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Ngaringan
2. Materi kesehatan reproduksi remaja oleh bidan Puskesmas Ngaringan
3. Sesi tanya jawab dengan peserta
4. Penutup
IV. SASARAN
Sri Setyaningsih, Amd. Keb (Bidan Puskesmas) sebagai narasumber, Ketua BKR
12 Desa sebagai peserta

V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dan pemberian materi

VI. HASIL
1. Fasilitasi Penyuluhan pengasuhan remaja dari keluarga di tingkat kecamatan
berjalan lancar dan kondusif
2. Peserta aktif dalam kegiatan dan tercapai kesepakatan rencana kerja
3. Kegiatan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan
sebelum masuk ruangan, memakai masker, dan menjaga jarak

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan fasilitasi pelayanan KKBPK di Tingkat
Kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan Program
Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Kabupaten
Grobogan.

Grobogan, 21 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014

Lampiran 143
DOKUMENTASI FASILITASI PELAYANAN KKBPK

Hari/ Tanggal : Rabu, 21 September 2022


Pukul : 08.00 – 12.00 WIB
Tempat : Balai Penyuluhan KB Kecamatan Ngaringan
LAPORAN KEGIATAN
PENYULUH KELUARGA BERENCANA
Fasilitasi Pelayanan KKBPK di Tingkat Kecamatan

I. PENDAHULUAN
Kegiatan Penyuluh Keluarga Berencana didasarkan pada Peraturan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 19 Tahun 2018
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga
Berencana. Salah satu tugas Penyuluh KB Ahli Pertama adalah melakukan
Fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan. Melaksanakan Fasilitasi
pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan meliputi sarana, prasarana dan
kegiatan pelayanan Program Kependudukan, Keluarga Berencana (pelayanan
KB di faskes KB statis/faskes KB bergerak) atau Program Pembangunan
Keluarga (kegiatan pelayanan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
BKB/BKR /BKL/UPPKS/PIK-R/M), maupun pelayanan kepada poktan sosial
lainnya dalam Program KKBPK.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Acara Fasilitasi pelayanan KKBPK di tingkat kecamatan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Jumat, 23 September 2022
Pukul : 08.00 – 12.00 WIB
Tempat : Balai Penyuluhan KB Kecamatan Ngaringan
Kegiatan : Fasilitasi sosialisasi pengasuhan remaja dari keluarga kepada
PKK

III. SUSUNAN KEGIATAN


1. Sambutan dari Ketua TP PKK Kecamatan Ngaringan
2. Sosialisasi kegiatan pengasuhan remaja dari keluarga melalui kelompok
kegiatan BKR
3. Sesi tanya jawab dengan peserta
4. Penutup
IV. SASARAN
Tim Penggerak PKK

V. METODE
Dengan menggunakan metode diskusi dan pemberian materi

VI. HASIL
1. Fasilitasi sosialisasi pengasuhan remaja dari keluarga kepada PKK berjalan
lancar dan kondusif
2. Peserta aktif dalam kegiatan dan tercapai kesepakatan rencana kerja
3. Kegiatan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan
sebelum masuk ruangan, memakai masker, dan menjaga jarak

VII.PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan fasilitasi pelayanan KKBPK di Tingkat
Kecamatan ini kami buat sebagai upaya peningkatan keberhasilan Program
Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Kabupaten
Grobogan.

Grobogan, 23 September 2022


Penyuluh Keluarga Berencana

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


NIP. 19950329 201902 2 014
DOKUMENTASI FASILITASI PELAYANAN KKBPK

Hari/ Tanggal : Jumat, 23 September 2022


Pukul : 08.00 – 12.00 WIB
Tempat : Balai Penyuluhan KB Kecamatan Ngaringan
PENGEMBANGAN PROGRAM
Mengembangkan Media KIE berbasis teknologi informasi

LAPORAN HASIL PENGEMBANGAN MEDIA KIE


BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
DI KABUPATEN GROBOGAN
I. LATAR BELAKANG
Bedasarkan pendataan keluarga tahun 2021, jumlah usia kawin pertama
perempuan di bawah usia 19 tahun, yaitu sebanyak 60,08 % serta usia kawin
pertama laki-laki dibawah usia 25 tahun 62,16 %. Berdasarkan Undang
Undang Nomor 16 tahun 2019 tentang perubahan atas Undang Undang Nomor
1 tahun 1974 tentang perkawinan, disebutkan bahwa pernikahan hanya
diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Berdasarkan
kebijakan BKKBN, usia ideal menikah yaitu minimal 21 tahun untuk perempuan
dan 25 tahun untuk laki-laki.

Dalam pernikahan dibutuhkan kesiapan calon pengantin dari beberapa


faktor, antara lain yaitu kesiapan pernikahan yang berhubungan dengan usia
ideal menikah untuk perempuan minimal 21 tahun dan 25 tahun untuk laki-laki.
Kesiapan fisik dalam hal alat reproduksi yang sudah dapat berfungsi normal,
Kesehatan fisik secara umum, dan kesiapan nutrisi sebelum kehamilan.
Kesiapan psikologis dalam hal kematangan psikologis untuk siap berumah
tangga, dan kesiapan untuk menjaga keseimbangan emosi. Kesiapan kognitif
dalam kesiapan diri terhadap perbedaan kultul, memahami kelebihan dan
kekurangan pasangan, serta memahami perbedaan pola pikir pasangan.
Selanjutnya kesiapan ekonomi yang merupakan kesiapan finansial untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Berdasarkan tingginya pernikahan dini di Kecamatan Ngaringan, penulis


berupaya mengembangkan media KIE berbasis teknologi informasi mengenai
mengenai pengasuhan remaja dari keluarga yang dibuat secara singkat dan
menarik. Hal ini diharapkan dapat menarik masyarakat untuk mengakses
informasi melalui media sosial.
II. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan sebagai berikut:
3. Mengembangkan media KIE berbasis teknologi informasi
4. Menjangkau sasaran KIE yang lebih luas
5. Mengembangkan media KIE dengan materi “pengasuhan remajadari
keluarga”

III. HASIL
Dari kegiatan ini, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Sasaran dari media KIE adalah pengikut media sosial Instagram
@ipekb_grobogan dan @ bkkbn_ngaringan serta masyarakat yang
memiliki akses untuk dapat melihat materi KIE yang akan dibuat.
2. Konsep materi KIE yang digunakan untuk menarik minat sasaran adalah
menggunakan video animasi gambar dan teks informasi yang sederhana
dan menarik. Materi KIE ini dibuat singkat padat dan menarik, agar mudah
dipahami oleh sasaran.
3. Peralatan yang digunakan adalah smartphone dan aplikasi desain grafis
yang terdapat pada smartphone.
4. Berikut adalah hasil pengembangan materi KIE :
a. Video KIE diawali dengan pembukaan yang berisikan judul materi KIE
tentang “Pengasuhan remaja dari keluarga”
b. Materi selanjutnya yaitu orang tua sabahat remaja

c. Materi selanjutnya yaitu komunikasi dengan remaja


d. Materi selanjutnya yaitu perencanaan masa depan remaja

e. Video ditutup dengan kata Mutiara dari R.A Kartini


LAPORAN HASIL PENGEMBANGAN MEDIA KIE
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
DI KABUPATEN GROBOGAN
I. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019


tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan, Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah
mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun. Dalam hal terjadi penyimpangan
terhadap ketentuan umur sebagaimana dimaksud pada ayat (1), orang tua pihak
pria dan/atau orang tua pihak wanita dapat meminta dispensasi kepada
Pengadilan dengan alasan sangat mendesak disertai bukti-bukti pendukung
yang cukup.

BKKBN memberikan himbauan pernikahan di atas 21 tahun untuk wanita


dan diatas 25 tahun untuk pria. Hal ini berhubungan dengan kesiapan diri dari
pengantin, beberapa persiapan menuju pernikahan antara lain adalah persiapan
fisik yang berhubungan dengan kesiapan organ reproduksi untuk persiapan
kehamilan. Persiapan psikologis yaitu kematangan psikologis untuk berumah
tangga. Persiapan kognitif atau kesiapan diri terhadap perbedaan kultur, ilmu,
dan emosional pasangan. Persiapan selanjutnya adalah persiapan ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Dampak pernikahan dini bagi remaja yaitu drop out sekolah yang tinggi,
subordinasi dalam keluarga, resiko KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga),
kurangnya kontrol terhadap kesehatan reproduksi, dan peluang terjadinya
kematian ibu tinggi. Di beberapa daerah di Indonesia banyak sekali ditemukan
kasus kematian remaja pasca melahirkan, ditinjau dari segi medis penyebabnya
adalah organ reproduksi dari remaja belum siap. Selain itu mereka juga kurang
memahami akan perbuatan seks nya sehingga banyak perempuan yang
ditemukan mengidap HIV/AIDS karena sering berganti ganti pasangan. Menikah
di usia dini juga beresiko sangat besar terhadap kesehatan mental. Perkawinan
yang masih muda juga banyak mengandung masalah yang tidak diharapkan
dikarenakan segi psikologisnya belum matang khususnya bagi perempuan.
Ketika remaja belum siap untuk hamil dan akan menjadi seorang ibu maka
remaja akan nekat melakukan perbuatan aborsi. Remaja yang hamil terlalu dini
akan sangat rentan mengalami anemia pada saat mengandung dan seusai
melahirkan. Maka inilah yang menjadi faktor tertinggi penyebab kematian ibu
dan anak. Selain itu juga remaja akan mengalami gangguan mental seperti
stress bahkan gangguan jiwa lainnya dikarenakan ia akan merasa ketakutan
apabila melihat anak yang menjadi hasil dari perbuatan seks bebasnya itu. Rasa
minder yang melanda membuat remaja merasa malu bila bertemu orang orang
sekitar sehingga remaja cenderung menyendiri dan mengurung dirinya dirumah.
Selain itu interaksi kepada teman sebayanya pun akan berkurang, mereka akan
merasa canggung dan enggan bergaul dengan teman sebaya. Mereka merasa
dalam keadaan yang tidak menentu/ tidak baik dalam status sosial. Seperti kita
ketahui bahwa lingkungan merupakan elemen yang paling penting dan memiliki
peran khusus dalam keberlangsungan hidup di bumi

Berdasarkan dampak negative dari pernikahan dini, penulis berupaya


mengembangkan media KIE berbasis teknologi informasi mengenai mengenai
pengasuhan remaja dari keluarga yang dibuat secara singkat dan menarik. Hal
ini diharapkan dapat menarik masyarakat untuk mengakses informasi melalui
media sosial.

II. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan media KIE berbasis teknologi informasi
2. Menjangkau sasaran KIE yang lebih luas
3. Mengembangkan media KIE dukungan Camat Ngaringan dalam optimalisasi
BKR

III. HASIL
Dari kegiatan ini, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Sasaran dari media KIE adalah pengikut media sosial Instagram
@ipekb_grobogan dan @ bkkbn_ngaringan serta masyarakat yang memiliki
akses untuk dapat melihat materi KIE yang akan dibuat.
2. Konsep materi KIE yang digunakan untuk menarik minat sasaran adalah
menggunakan video dukungan camat ngaringan terhadap kegiatan BKR dan
manfaat yang didapatkan orangtua ketika mengikuti BKR. Materi KIE ini
dibuat singkat padat dan menarik, agar mudah dipahami oleh sasaran.
3. Peralatan yang digunakan adalah smartphone dan aplikasi desain grafis
yang terdapat pada smartphone.
4. Berikut adalah hasil pengembangan materi KIE :
a. Video KIE diawali dengan pembukaan yang berisikan judul materi KIE
tentang “Pengasuhan remaja dari keluarga”

b. Video selanjutnya dukungan dari camat ngaringan

c. Video ditutup dengan tagline berencana itu keren


Menyajikan hasil pengembangan media KIE berbasis teknologi informasi

LAPORAN HASIL PENYAJIAN


PENGEMBANGAN MEDIA KIE BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI

I. PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Senin, 26 September 2022
Pukul : 08.00 – 10.00 WIB
Tempat : Balai Penyuluhan KB Kecamatan Ngaringan

II. SASARAN
PPKBD se Kecamatan Ngaringan

III. HASIL YANG DIHARAPKAN


Dari kegiatan ini, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
5. Media KIE dalam bentuk video animasi tentang “Pengasuhan remaja dari
keluarga”
6. Media KIE disajikan saat pertemuan rutin PPKBD se Kecamatan Ngaringan
7. Memberikan edukasi dan informasi kepada PPKBD mengenai pengasuhan remaja
dari keluarga. Video berisi mengenai orang tua sahabat anak, kunci komunikasi
dengan remaja, perencanaan masa depan remaja
8. Informasi yang telah diterima PPKBD diharapkan dapat disampaikan ke
masyarakat melalui media sosial yang dimiliki PPKBD

IV. FOTO KEGIATAN


Penyajian hasil pengembangan media KIE:
1. Media KIE video animasi tentang “Pengasuhan remaja dari keluarga”
2. Menyajikan pada pertemuan PPKBD
BIODATA PENULIS

1. Nama : VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M

2. Jabatan : Penyuluh KB Ahli Pertama

3' NIP : 19950329 201902 2 014

4. Pangkat/Golongan : Penata Muda / III a

5. Nomor HP/WA : 082133303360

6. Email : vrishellisetiadi@gmail.com

7. Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah

8. Wilayah Kerja : Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan

9. Perwakilan BKKBN Provinsi : Jawa Tengah

10. Alamat Kantor : Jl. Pemuda 79 Semarang

11. No Telp/Fax : (024) 3547346-3514449 Fax : 3514449

Grrobogan, 29 September 2022

VRISHELLI SETIADI PUTRI, S.K.M


19950329 201902 2 014

Anda mungkin juga menyukai