Anda di halaman 1dari 47

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN 3 TAHUN 2022

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK KRUCIL
(KREASI UNIK CINTA LINGKUNGAN)
DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
DI SMP NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN 2022

Disusun oleh :

Nama : Beny Abdurrahman, S.Pd.


NIP : 19920811 202012 1 010
Jabatan : Guru Prakarya
Instansi : SMP NEGERI 4 PURWOREJO

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT


JENDERAL TENAGA KESEHATAN
BALAI LATIHAN KESEHATAN SEMARANG

i
2

LEMBAR PENGESAHAN

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK KRUCIL


(KREASI UNIK CINTA LINGKUNGAN) DALAM PENDIDIKAN
KARAKTER DI SMP NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN 2022

Disusun oleh :
Nama : Beny Abdurrahman, S.Pd.
NIP : 19920811 202012 1 010
Jabatan : Guru Mapel Prakarya
Instansi : SMP N 4 Purworejo

Telah disyahkan pada Seminar Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan 3
Tahun 2022

Semarang, 13 Mei 2022

Penguji Mentor Coach

Sulkan, S.Kp.,Ns. Tatik Haryanti, S.Pd. Moh. Tohirin Hasan, M.Pd


NIP. 19770520 2 1 003 NIP. 19650324 198501 2 001 NIP. 19830629 200912 1 001

Mengetahu
i,
Kepala Bapelkes
Semarang

Asep Zaenal Mustofa, SKM,


M.Epid
3

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii


DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................
v DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................
vi BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Pendahuluan ............................................................................................. 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 4
A. Profil Instansi ............................................................................................ 4
B. Profil Peserta ............................................................................................ 6
C. Nilai-Nilai Dasar Pns ................................................................................. 6
D. Kedudukan dan Peran PNS .................................................................... 10
E. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 11
1. Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan .................................................. 11
2. Pembelajaran Berbasis Proyek ............................................................... 12
3. Kerajinan dari Limbah ............................................................................. 12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ...............................................................
13
A. Identifikasi Isu ......................................................................................... 13
B. Analisis Isu.............................................................................................. 18
C. Analisis Penyebab Masalah .................................................................... 21
D. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah .................................................... 21
E. Rancangan Aktualisasi............................................................................ 23
F. Rekapitulasi Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ................................. 31
G. Manfaat Kegiatan Aktualisasi dalam Pemecahan Isu .............................. 31
BAB IV PENUTUP ............................................................................................
33
A. Kesimpulan ............................................................................................. 33
B. Saran ...................................................................................................... 33
REFERENSI ......................................................................................................
35
LAMPIRAN ........................................................................................................ 37
4

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil analisis isu menggunakan teknik APKL ....................................... 19


Tabel 2.Hasil Analisis isu menggunakan metode USG ...................................... 19
Tabel 3 Deskripsi indikator Urgensi ................................................................... 20
Tabel 4 Deskripsi indikator Seriousness ............................................................ 20
Tabel 5. Deskripsi indikator growth .................................................................... 20
Tabel 6. Matriks Rancangan Aktualisasi ............................................................ 23
Tabel 7. Rekapitulasi Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ...................... 31
Tabel 8. Matriks Rencana Kegiatan / Ghant Chart ............................................. 32
5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Foto SMP N 4 Purworejo..................................................................... 4


Gambar 2 Penugasan guru yang kurang interaktif lewat WA ............................. 13
Gambar 3. Guru kurang interaktif dalam memberi tugas menggunakan LMS. ... 13
Gambar 4 Tools Evaluasi di Classroom belum dimanfaatkan oleh Guru ............
14
Gambar 5 Lab Komputer SMP N 4 Purworejo ................................................... 15
Gambar 6. Sampah sering ditemukan di sudut kelas ......................................... 17
Gambar 7. Sampah dibuang tidak pada tempatnya (plastik di organik).............. 17
Gambar 8. Diagram fishbone analisis penyebab masalah ................................. 21
6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SKP ................................................................................................ 38


Lampiran 2 Angket Tapisan ISU USG................................................................ 39
Lampiran 3 Lembar Konsultasi Mentor .............................................................. 40
Lampiran 4 Lembar konsultasi Coach ................................................................ 41
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Dalam rangka mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia seperti yang
tertuang dalam UUD 1945 maka diperlukan kerjasama yang baik dengan
seluruh elemen masyarakat. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan
kepanjangan tangan pemerintah yang bertugas untuk melayani masyarakat.
Selaras dengan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, seorang ASN
dituntut untuk dapat memberikan contoh yang baik terutama dalam
berperilaku di lingkungan kerja maupun sekitar.
Salah satu komitmen pemerintah yang tertuang dalam Tujuan Nasional
Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara
membangun sekolah sebagai sarana pendidikan. Guru menjadi salah satu
komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan formal. Dalam
penyelenggaraan pendidikan yang baik, guru dituntut dengan kualifikasi
sesuai standar yang ditetapkan pemerintah yaitu menguasai kompetensi
pedagogik, profesionalisme, kepribadian, dan sosial.
Pendidikan dan pelatihan dasar CPNS ini merupakan cara pemerintah
untuk membentuk ASN yang profesional. Dasar penyelenggaraan pelatihan
dasar CPNS mengacu pada UU Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara dan Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 21 Tahun 2016
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III
angkatan III tahun 2022 dilaksanakan dengan metode blended learning mulai
tanggal 16 Maret s.d 9 Juli 2022 yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan
Kesehatan Semarang dengan 4 tahap pelaksanaan yang terdiri atas : Tahap
MOOC pada tanggal 16 Maret – 2 April 2022, Tahap Pembelajaran Jarak
Jauh pada tanggal 4 April – 13 Mei 2022, Aktualisasi pada tanggal 14 Mei –
29 Juni 2022, dan terakhir tahap Pembelajaran Klasikal pada tanggal 30 Juni
– 9 Juli 2022.
Melalui proses diklat pelatihan dasar, CPNS mendapatkan penjelasan,
pendalaman, penghayatan, dan penguasaan kompetensi. Selayaknya proses
belajar yang baik, suatu konsep akan dapat dikuasai secara penuh setelah

1
82

diterapkan dalam proses keseharian serta membuatnya menjadi kebiasaan


(habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya
sebagai karakter PNS yang professional. Penerapan nilai-nilai inilah yang
membutuhkan rangkaian proses perencanaan yang dimulai dengan
pengenalan unit kerja, penetapan masalah dan pemecahan isu untuk
kemudian merujuk kepada penerapan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam
kegiatan tersebut. Proses ini dikenal dengan istilah aktualisasi. Penyusunan
rancangan aktualisasi ini berguna untuk membangundalam diri saya suatu
sistem untuk memunculkan motivasi dari dalam untuk menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK dengan cara mengolah dan memperdalam pengetahuan serta
mengolah dan memperdalam rasa. Hal ini sesuai dengan profesi PNS yaitu
sebagai pelayan masyarakat dimana kepentingan masyarakat menjadi tujuan
utama untuk bekerja.
Penerapan nilai BerAKHLAK oleh seorang PNS haruslah didasari pada
kepekaan akan permasalahan yang timbul di instansi. Hal tersebut juga guna
mencapai visi SMP Negeri 4 Purworejo yaitu mewujudkan lulusan yang
cerdas, santun, taqwa, inovatif, kompetitif, berprestasi, peduli dan berbudaya
lingkungan.
Setelah melakukan pengamatan di instansi kerja, ditemukan masih
adanya sampah-sampah yang tidak dibuang di tempatnya. Hal ini diindikasi
karena menurunnya karakter peduli lingkungan pada siswa. Sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi PNS dari guru prakarya salah satunya adalah
membekali ketrampilan siswa, penulis memberikan solusi masalah dengan
mengajarkan karakter peduli lingkungan melalui proses berkreasi
memanfaatkan limbah dan pemanfaatan teknologi guna mensosialisasikan
gerakan cinta lingkungan.
Dari latar belakang yang dikemukakan tersebut, penulis mengangkat
isu rendahnya kepedulian lingkungan siswa kelas VII SMP N 4 Purworejo
pada tahun 2022 yang secara jelas akan dijabarkan pada rancangan
aktualisasi laporan ini. Melalui kegiatan aktualisasi diharapkan dapat
mengatasi isu yang ada dan mampu menghasilkan pendidik dan peserta didik
yang memiliki nilainilai BerAKHLAK.
92

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum aktualisasi adalah untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) serta peran dan kedudukan
ASN yang meliputi Manajemen ASN dan Smart ASN di SMP Negeri 4
Purworejo.

2. Tujuan khusus
Peserta Pelatihan Dasar CPNS dapat:
a. Mengidentifikasi isu yang terjadi di unit kerja
b. Menganalisis dampak isu jika tidak segera diselesaikan
c. Menentukan prioritas isu (core issue)
d. Menganalisis penyebab-penyebab isu
e. Menentukan gagasan kegiatan inisiatif untuk menyelesaikan isu
f. Melandasi setiap tahapan kegiatan dengan nilai-nilai dasar PNS
g. Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap pencapaian visi dan
misi organisasi
h. Menetapkan kontribusi output kegiatan terhadap penguatan nilai- nilai
organisasi
i. Menganalisis dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam
tugas dan jabatan
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA

A. Profil Instansi
1. Profil SMP Negeri 4 Purworejo

Gambar 1 Foto SMP N 4 Purworejo

SMP Negeri 4 Purworejo berdiri pada tanggal 1 Agustus 1958 dengan SK


nomor 187SK.B.III 25 Mei 1960. Sebelumnya, sekolah ini bernama SMP
Negeri 3 Purworejo. Namun pada tanggal 7 Februari 2004 nama tersebut
diganti menjadi SMP Negeri 4 Purworejo. Sekolah ini terletak di pusat kota
Purworejo, tepatnya beralamat di jalan Jendral Urip Sumoharjo nomor 62.
Sarana dan prasarana sekolah meliputi laboratorium IPA, laboratorium
komputer, ruang kesenian, aula, ruang kepala sekolah, ruang guru, dan ruang
belajar siswa sebanyak 24 ruang. Didukung dengan staff pengajar sejumlah
45 orang. Memiliki 24 rombongan belajar, dimana pada setiap Angkatan terdiri
dari 8 kelas yang dibagi menjadi kelas A sampai H. Pada tahun ajaran
2021/2022 jumlah peserta didik di SMP Negeri 4 Purworejo berjumlah 760
siswa.

2. Visi SMP Negeri 4 Purworejo


Mewujudkan lulusan yang cerdas, santun, taqwa, inovatif, kompetitif,
berprestasi, peduli dan berbudaya lingkungan.

4
55

3. Misi SMP Negeri 4 Purworejo


Untuk mewujudkan visi SMP Negeri 4 Purworejo, langkah-langkah yang
akan ditempuh adalah sebagai berikut:
1) Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang cerdas,
terampil, beriman, bertaqwa, santun, dan memiliki keunggulan yang
kompetitif
2) Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien, disiplin, dan relevan
3) Mewujudkan pendidikan yang adil dan merata
4) Mewujudkan sistem pendidikan yang transparan, akuntabel,
partisipatif, dan efektif
5) Mewujudkan pengembangan budaya pelestarian lingkungan
6) Mewujudkan budaya pengendalian pencemaran lingkungan
7) Mewujudkan budaya pengendalian kerusakan lingkungan
8) Mewujudkan perilaku hidup sehat
9) Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, rapi, asri, sehat dan
nyaman.
4. Nilai-nilai Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus
dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam
melaksanakan tugasnya. Berikut adalah nilai-nilai organisasi yang
digunakan ASN dilingkungan sekolah :
1) Profesional
Aparatur Sipil Negara adalah aparat yang bekerja keras untuk mencapai
tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi
etika dan integritas profesi.
2) Akuntabel
Setiap Kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
atau peraturan yang berlaku.
3) Sinergi
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku
kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik,
bermanfaat dan berkualitas.
4) Melayani
66

Memberikan pelayanan yang terbaik pada publik untuk memenuhi


kepuasan pemangku kepentingan

B. Profil Peserta
Beny Abdurrahman, S.Pd. lahir di Kulon Progo, 11 Agustus 1992.
Mengenyam Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika,
Universitas Negeri Yogyakarta dan lulus pada tahun 2015. Penulis sempat
melaksanakan program Sarjana Mengajar di SMK Negeri 3 Amuntai,
Kalimantan Selatan pada tahun 2015 – 2016. Kemudian penulis bekerja
sebagai programer di perusahaan swasta sampai tahun 2017. Pada tahun
2017 penulis melaksanakan Program Pendidikan Guru (PPG) Elektronika di
UNY. Kemudian bekerja sebagai staff pengajar robotika di Lembaga
Pendidikan CROG Education pada 2017 – 2020, merangkap sebagai guru
honorer di SMK Kuncup Samigaluh pada tahun 2017 – 2020. Di rumahnya
penulis memprakarsai program taman bacaan masyarakat.
Pada tahun 2019 penulis mendaftar seleksi pegawai negeri sipil di
Kabupaten Purworejo pada formasi guru prakarya dan memilih instansi SMP
N 4 Purworejo. Terhitung sejak 4 Januari 2021, penulis terdaftar sebagai
Guru SMP N 4 Purworejo dengan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan UU
No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat (1), beban guru
mencakup kegiatan pokok yaitu: (1) merencanakan pembelajaran, (2)
melaksanakan pembelajaran, (3) menilai hasil pembelajaran, (4)
membimbing dan melatih peserta didik, serta (5) melaksanakan tugas
tambahan.

C. Nilai-Nilai Dasar PNS


1. Berorientasi Pelayanan
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik (UU No. 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik). Berorientasi Pelayanan berarti keinginan memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
77

Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Values ASN :


a. Kriteria Operasional Berorientasi Pelayanan
1. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan
pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari
masing-masing nilai.
2. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode
perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang
wajib dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai
interpretasi dari kode etik tersebut.
3. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan
menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
b. Panduan Perilaku (Kode Etik) Nilai Berorientasi Pelayanan
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
2) Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, dan
3) Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Kata kuncinya adalah integritas, konsisten, dapat dipercaya,
dan transparan. Kalimat afirmasi dalam nilai akuntabel adalah kami
bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.
Adapun panduan perilaku Akuntabel adalah :
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi;
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien; dan
c. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
3. Kompeten
Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam
kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan pekerjaan.
Kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai
professional dan kompetitif. Kompetensi ASN meliputi :
88

a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan


sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika,
nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan.
Panduan Perilaku (Kode Etik) Kompeten dalam Core Values ASN yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah
b. Membantu orang lai belajar, dan
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi
berawal dari suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja
bisa memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya
memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan
kinerja secara keseluruhan.
Panduan Perilaku (Kode Etik) Harmonis dalam Core Values ASN yaitu:
a. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. Kata kuncinya adalah komitmen,
dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan pengabdian. Kalimat afirmasinya
99

adalah kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan


negara. Panduan perilaku nilai Loyal adalah :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang timbul. Adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri
sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan
sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Kebutuhan kemampuan
beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan organisasi dalam
menjalankan fungsinya.
Panduan Perilaku (Kode Etik) Adaptif dalam Core Values ASN yaitu:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana pihak yang terlibat
memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta
menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan pandangan
mereka terhadap apa yang dapat dilakukan (Gray,1989). Kolaborasi
merupakan proses kompleks yang membutuhkan sharing pengetahuan
yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab (Lindeke
dan Sieckert, 2005).
Collaborative governance merupakan sebuah proses yang
melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar
aktor governance (Irawan, 2017). Collaborative Governance sebagai
sebuah aransemen tata kelola pemerintahan yang mana satu atau lebih
institusi publik secara langsung melibatkan aktor non pemerintahan dalam
sebuah proses pembuatan kebijakan kolektif yang bersifat formal,
berorientasi konsesus, dan konsultatif dengan tujuan untuk membuat atau
11

mengimplementasikan kebijakan publik, mengelola program atau aset


publik (Ansell dan Gash, 2007).
Panduan Perilaku (Kode Etik) Kolaboratif dalam Core Values ASN yaitu:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.

D. Kedudukan dan Peran PNS


Berdasarkan UU ASN pasal 8, kedudukan PNS dalam NKRI yaitu
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara. Selanjutnya
pada Pasal 9 dijelaskan bahwa :
a. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
Instansi Pemerintah.
b. Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN dalam Pasal
10 berfungsi sebagai berikut :
a) Pelaksana kebijakan publik;
b) Pelayan publik; dan
c) Perekat dan pemersatu bangsa.
Berikutnya Tugas ASN dalam Pasal 11 yaitu :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.Pelaksana kebijakan publik; Pelayan publik; dan Perekat dan
pemersatu bangsa. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik
dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
11

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN
meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan
memilili nomor induk pegawai nasional.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit. Manajemen
ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat
dan jabatan; pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian
kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian;
jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan
2. Smart ASN
Pandemi COVID-19 telah mempercepat transformasi digital. Menurut
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, percepatan
transformasi digital yang berkelanjutan menjadi elemen kunci dalam upaya
pemulihan pasca pandemi COVID-19. Percepatan ini juga sekaligus menjadi
komponen pendorong dalam membangun bangsa yang lebih tangguh dan
berdaya. Sejalan dengan perkembangan ICT (Information, Communication
and Technology) telah memicu terjadinya transformasi digital di sektor
pendidikan yang ditandai dengan munculnya berbagai model pembelajaran
secara daring : web-school dan cyber-school (online learning, distance
learning, web-based learning, dan e-learning). Literasi digital memiliki 4 pilar
wajib yang harus dikuasai oleh para peserta CPNS yang terdiri dari etika,
keamanan, budaya, dan kecakapan dalam bermedia digital.

E. Tinjauan Pustaka
1. Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut serta
menerapkan atau mempraktikkan dalam kehidupannya, baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah, sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.
Karakter peduli lingkungan merupakan sikap manusia dalam menjaga
kelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari dengan menunjukkan sikap
11

peduli terhadap lingkungannya untuk mencegah rusaknya alam sekitar, dan


bertindak untuk selalu berusaha memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi. Karakter peduli lingkungan dapat ditanamkan sejak dini, berdasarkan
kurikulum sekolah maupun program-program yang sudah direncanakan sekolah.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek
Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas
belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya
menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain.
Peran pengajar dalam pembelajaran merupakan menjadi fasilitator,
menyediakan bahan dan pengalaman bekerja, mendorong anak didik berdiskusi
dan memecahkan masalah, dan memastikan anak didik tetap bersemangat
selama mereka melaksanakan proyek. Hasil dari pembelajaran ini adalah produk.
Karakteristik pembelajaran berbasis proyek :
a. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
b. Peserta didik sebagai perancang proses untuk mencapai hasil.
c. Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan.
d. Melakukan evaluasi secara berkelanjutan.
e. Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
f. Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya.
g. Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
3. Kerajinan dari Limbah
Kerajinan adalah suatu karya seni yang proses pembuatannya
menggunakan keterampilan tangan manusia. Biasanya hasil dari sebuah
kerajinan dapat menghasilkan suatu hiasan cantik, benda dengan sentuhan seni
tingkat tinggi dan benda siap pakai.
Sampah atau limbah adalah benda sisa hasil produksi alam maupun
kegiatan manusia. Bahan limbah adalah bahan buangan tidak terpakai yang
berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik.
Kerajinan dari limbah adalah proses daur ulang memanfaatkan bahan-bahan
bekas menjadi suatu produk yang memiliki keindahan dan manfaat bagi manusia.
Selain bisa bermanfaat untuk manusia, proses daur ulang ini pun bermanfaat
bagi lingkungan. Sebab dalam proses kerajinan bahan limbah ini, berarti akan
memanfaatkan sampah atau limbah yang berpotensi mencemari lingkungan.
BAB III RANCANGAN
AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
1. Belum maksimalnya penggunaan teknologi dalam pembelajaran
a. Deskripsi isu
Pada tahun ajaran 2021/2022 ini, pembelajaran di SMP N 4
menggunakan metode pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran tatap
muka. Dalam kedua proses pembelajaran tersebut guru dituntut untuk
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran agar hasil belajar dapat
maksimal. Seperti penggunaan Learning Management System (LMS),
video conference, media pembelajaran dan evaluasi yang interaktif.
Namun Sebagian besar guru kurang memanfaatkan teknologi
yang sudah ada. Contohnya guru hanya memberi tugas berupa perintah
mengerjakan LKS menggunakan WA.

Gambar 2 Penugasan guru yang kurang interaktif lewat WA

Guru juga belum memanfaatkan fitur-fitur yang dimiliki oleh LMS


google classroom. Ketika pembelajaran jarak jauh, harusnya guru hadir
membimbing siswa. Yang terjadi adalah siswa hanya disuruh membaca
LKS dan merangkum, tentu transfer ilmu dan proses mendidik akan
menjadi kurang maksimal. Seperti contoh pemberian tugas di bawah ini.

Gambar 3. Guru kurang interaktif dalam memberi tugas menggunakan LMS.

13
1

Begitu juga dalam hal penilaian fitur penilaian yang harusnya bisa
dimaksimalkan untuk melakukan analisis penilaian malah masih kosong.

Gambar 4 Tools Evaluasi di Classroom belum dimanfaatkan oleh Guru

Sekarang ini, pembelajaran sudah memasuki masa pembelajaran


tatap muka. Kegiatan belajar juga masih berjalan menggunakan metode
konvensional. Metode mengajar guru hanya melakukan ceramah dan
juga sumber belajar hanya buku paket atau LKS saja.
Hal ini perlu kita cermati serius karena jika isu tidak segera
diselesaikan maka siswa akan mengalami penurunan motivasi dan
minat belajar. Dampak terhadap siswa adalah penurunan hasil belajar.
Dampak lainya adalah kompetensi siswa dalam bidang teknologi tidak
akan berkembang. Jika dilihat dari sisi guru, dampak yang akan terjadi
jika tidak memanfaatkan teknologi adalah kesulitan menjelaskan materi
abstrak, proses penilaian lama dan tidak bisa diolah secara maksimal,
dan variasi kegiatan pembelajaran akan monoton.
Jika dikaitkan dengan manajemen ASN adalah isu ini terjadi
karena pihak sekolah belum optimal dalam memberikan pelayanan
publik yaitu guru belum optimal dalam mengembangkan kompetensinya
untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi peserta didik. Sementara
jika dikaitkan dengan smart ASN, isu ini terjadi karena belum optimalnya
kecakapan literasi digital yang harus dikuasai guru sebagai ASN dalam
bermedia digital. Masalah ini juga berhubungan dengan tupoksi penulis
sebagai guru yang harus kompeten dalam mengembangkan metode
pembelajaran yang menarik dan mampu memanfaatkan teknologi dalam
upaya memberikan layanan maksimal bagi siswa.
1

Menurut analisis APKL, isu ini memenuhi kriteria Aktual, isu


sedang terjadi dan dampaknya sudah muncul pada proses pembelajaran
dan hasil penilaian semester satu maupun pada penilaian tengah
semester 2. Problematik, isu kurangnya pemanfaatan teknologi ini adalah
masalah proses pembelajaran yang harus dicarikan solusinya, karena
berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa. Kekhalayakan, isu ini
berdampak pada berbagai pihak meliputi siswa, guru dan instansi
sekolah. Kelayakan, isu ini layak dicarikan solusi karena relevan dengan
proses pembelajaran dan dapat dicarikan alternatif pemecahan solusinya.
2. Belum adanya manajemen penggunaan lab komputer
a. Deskripsi isu
SMP N 4 Purworejo memiliki fasilitas laboratorium komputer yang
representatif. Bahkan pada bulan maret kemarin baru saja diresmikan
Gedung laboratorium komputer yang baru. Dimana di dalamnya terdapat
kurang lebih 74 unit komputer dan 4 buah PC server. Di dalamnya juga
sudah disediakan layanan internet dengan kecepatan 40 MBPS. Dimana
kecepatan tersebut sangat memadai untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.

Gambar 5 Lab Komputer SMP N 4 Purworejo

Kualitas sarana dan prasarana pendukung IT di SMP N 4 sudah


sangat bagus, namun sayangnya pemanfaatannya masih belum maksimal.
Selama satu tahun 2021 saja laboratorium hanya 2 orang guru yang
memanfaatkan laboratorium untuk pembelajaran, yaitu pembelajaran IPA
dan Prakarya. Selain digunakan pembelajaran, laboratorium hanya
digunakan untuk persiapan ujian AKM selama 2 kali dan pelaksanaan ujian
AKM selama 1 kali.
1

Pada sisi administrasi belum ada catatan penggunaan laboratorium


secara tertulis. Menurut wawancara dengan Prasetyo, pegawai tata usaha
bagian inventaris, Selama ini jika ada yang ingin menggunakan lab, hanya
sekedar meminjam kunci saja pada bagian inventaris. Jadi belum tercatat
siapa saja penggunanya.
Jadwal penggunaan laboratorium juga belum dibuat, jadi guru lain
atau kepala sekolah mungkin tidak mengetahui ada atau tidak yang
menggunakan laboratorium. Kemudian juga belum ada catatan kondisi dan
kerusakan fasilitas laboratorium komputer. Pengecekan baru akan
dilakukan di akhir tahun atau ketika dibutuhkan untuk pelaporan saja.
Tidak adanya manajemen laboratorium komputer ini berdampak pada
kurang maksimalnya pemanfaatan laboratorium untuk menunjang proses
pembelajaran. Karena komputer jarang digunakan juga malah membuat
ruangan laboratorium tidak terawat. Komputer banyak yang tidak terupdate.
Sehingga ketika siswa hendak menggunakannya malah harus menunggu
proses updating yang memakan waktu cukup lama.
Masalah ini sangat terrkait dengan manajemen ASN ysitu pihak
sekolah belum optimal dalam mengelola sarana-prasarana yang sudah
disediakan oleh pemerintah. Kaitannya dengan SMART ASN adalah pihak
sekolah belum membuat sebuah sistem berbasis ICT yang dapat
mempermudah pengelolaan laboratorium komputer. Hal ini berdampak
belum mampunya guru maupun siswa memanfaatkan sarana-prasarana
teknologi dengan maksimal. Masalah ini berkaitan dengan tupoksi seorang
guru yaitu memberikan pelayanan yang maksimal dalam memberikan bekal
pengetahuan dan ketrampilan di bidang teknologi. Selain itu hal ini juga
terkait dengan tugas tambahan yang diberikan oleh Kepala Sekolah untuk
mengelola laboratorium.
Menurut analisis APKL, isu ini memenuhi kriteria Aktual dimana
masalah tersebut memang sedang terjadi di instansi SMP N 4 Purworejo.
Problematik, tidak adanya manajemen laboratorium adalah sebuah
masalah yang dapat mempengaruhi kualitas layanan di instansi.
Kekhalayakan, masalah ini berpengaruh pada guru, karyawan, siswa
bahkan pihak luar yang ingin memanfaatkan layanan laboratorium
komputer SMP N 4 Purworejo. Kelayakan, masalah ini sangat layak untuk
segera diselesaikan.
1

3. Kurangnya pendidikan karakter cinta lingkungan


a. Deskripsi isu
Lingkungan belajar yang bersih dan sehat merupakan salah satu
faktor eksternal keberhasilan pembelajaran. Di SMP Negeri 4 Purworejo
sendiri, pada tahun 2021/2022 terjadi penurunan nilai karakter cinta
lingkungan pada siswa, khususnya kelas 7. Hal ini dibuktikan dengan
seringnya bapak-ibu guru menemukan kelas yang masih kotor Ketika
pembelajaran. Pada laci meja banyak kertas atau plastik bungkus
makanan.

Gambar 6. Sampah sering ditemukan di sudut kelas

Di setiap sudut sudah disediakan tempat sampah untuk sampah


organik, plastik dan kaca. Namun seringkali siswa membuang sampah
pada tempat yang salah. Bahkan menurut wawancara dengan petugas
kebersihan Bapak Sodikun, sering ditemukan sampah plastik di talang /
saluran air sehingga mengakibatkan lantai 1 menjadi bocor/basah.

Gambar 7. Sampah dibuang tidak pada tempatnya (plastik di organik)

Jika isu ini tidak segera diselesaikan maka akan menimbulkan


ketidaknyamanan. Lingkungan kotor akan memicu datangnya berbagai
sumber penyakit. Sampah yang menutup saluran air dan mengakibatkan
1

kelas bocor juga akan mengakibatkan terganggunya proses


pembelajaran.
Keterkaitan dengan manajemen ASN adalah isu ini terjadi karena
pihak sekolah belum optimal dalam melaksanakan kebijakan publik yang
telah dibuat oleh pemerintah yaitu mengenai Kesehatan lingkungan.
Keterkaitan dengan SMART ASN adalah guru belum melakukan upaya-
upaya kreatif khususnya pemanfaatan kegiatan berbasis digital untuk
meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan. Masalah
ini juga berhubungan dengan tupoksi guru yaitu mendidik siswa utamanya
yang berkaitan dengan karakter. Selain itu masalah ini juga berkaitan
dengan tugas sebagai guru prakarya yakni mengajarkan ketrampilan
sebagai bekal siswa Ketika sudah lulus nanti.
Menurut analisis APKL, isu ini memenuhi kriteria dengan
penjabaran sebagai berikut :
Aktual, isu ini memang sedang terjadi. Menurut analisis isu terjadi
karena dampak dari sosialisasi dan pendisiplinan yang kurang maksimal
dalam masa pandemi, dimana memang baru saja kita alami bersama.
Problematik, Isu ini menjadi sebuah masalah serius karena dapat
menimbulkan masalah penyakit, mengganggu kenyamanan warga
sekolah, bahkan menimbulkan kerusakan fasilitas sekolah (saluran air
terganggu)
Kekhalayakan, Isu ini akan menimbulkan masalah kesehatan yang
dapat berdampak bagi seluruh warga sekolah atau orang luar yang
berkunjung ke sekolah. Layak, Isu ini layak untuk dibahas karena isu ini
benar adanya dan dapat mempengaruhi kenyamanan bersama semua
warga sekolah.

B. Analisis Isu
Penetapan kualitas isu dilakukan melalui analisis menggunakan alat
bantu penetapan kriteria isu yaitu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
KeLayakan) Isu-isu yang berhasil diidentifikasi selanjutnya dianalisis
menggunakan metode APKL.
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, da Kelayakan.
1

1. Aktual artinya Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik artinya masalah mendesak yang memerlukan berbagai
upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan artinya menyangkut hajat hidup orang banyak,
masyarakat pada umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. Kelayakan artinya logis, pantas, realistis, dapat dibahas sesuai
dengan tugas, hak, kewenangan, dan tanggung jawab.
Hasil analisis APKL terkait isu-isu di SMP N 4 Purworejo adalah sebagai
berikut :
Tabel 1. Hasil analisis isu menggunakan teknik APKL

No Isu Kriteria KETERANGAN


A P K L
1 Belum maksimalnya penggunaan + + + + Memenuhi syarat
teknologi dalam pembelajaran
prakarya
2 Belum adanya manajemen + + + + Memenuhi syarat
penggunaan lab komputer
3 Kurangnya pendidikan karakter + + + + Memenuhi syarat
cinta lingkungan

Keterangan : + Memenuhi Syarat


- Tidak memenuhi syarat
Berdasarkan analisis metode APKL pada tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa ketiga isu memenuhi syarat sebagai isu karena sudah
memenuhi unsur aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan
Kemudian ditentukan isu prioritas menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousnes, Growth). Analisis tersebut mempertimbangkan tingkat
kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variable dengan rentang
skor 1-5.

Tabel 2.Hasil Analisis isu menggunakan metode USG

Kriteria Jumlah Peringkat


No Isu
U S G Nilai prioritas
1 Belum maksimalnya penggunaan 4 3 3 10 3
teknologi dalam pembelajaran
prakarya
2 Belum adanya manajemen 4 4 3 11 2
penggunaan lab komputer
3 Kurangnya pendidikan karakter 4 4 4 12 1
cinta lingkungan
2

Deskripsi kriteria USG


1. Urgensi
Tabel 3 Deskripsi indikator Urgensi

Bobot Indikator Deskripsi indikator


1 Sangat mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 bulan
2 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 6 bulan
4 Kurang mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 tahun
5 Tidak mendesak Dapat ditindaklanjuti dalam kurun waktu lebih
dari 1 tahun

2. Seriousness
Tabel 4 Deskripsi indikator Seriousness

Bobot Indikator Deskripsi indikator


1 Sangat serius Dampak isu akan berpengaruh pada instansi sekolah
dan dunia pendidikan di sekitarnya
2 Serius Dampak isu akan berpengaruh pada instansi
sekolah
3 Cukup serius Dampak isu akan berpengaruh pada semua
siswa / guru / pegawai
4 Kurang serius Dampak isu akan berpengaruh pada satu
bagian / satu guru semapel / satu kelas saja
5 Tidak serius Dampak isu hanya akan berpengaruh pada satu
individu siswa / guru / pegawai

3. Growth
Tabel 5. Deskripsi indikator growth

Bobot Indikator Deskripsi indikator


1 Sangat cepat Dapat Memburuk dalam waktu 1 bulan
memburuk
2 cepat memburuk Dapat Memburuk dalam waktu 3 bulan
3 Cukup cepat Dapat Memburuk dalam waktu 6 bulan
memburuk
4 Kurang cepat Dapat Memburuk dalam waktu 9 bulan
memburuk
5 Tidak cepat memburuk Dapat Memburuk dalam waktu > 12 bulan

Dari ketiga isu di atas ditetapkan isu prioritasnya adalah kurangnya pendidikan
karakter cinta lingkungan pada siswa kelas 7 SMP N 4 Purworejo tahun 2022.
2

C. Analisis Penyebab Masalah


Untuk menentukan akar penyebab masalah, selanjutnya didiagnosa
menggunakan diagram fishbone. Diagram ini merupakan salah satu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua
penyebab yang berhubungan dengan permasalahan. Kategori penyebab
permasalahan yang digunakan sebagai awal meliputi man, material, methode,
dan millieu yang dimantapkan melaui brainstorming dengan rekan kerja di
instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut :

Penyebab Akibat
Kurangnya
MAN METHOD pendidikan
karakter cinta
lingkungan
Guru kurang memberi arahan Guru belum Metode pembelajaran
pada siswa
/ sosialisasi mengenai Gerakan membekali cinta lingkungan
ketrampilan mengolah masih konvensional
kelas VII SMP
cinta lingkungan
limbah N 4 Purworejo
Guru belum membekali belum mengajak
Kurangnya inovasi guru dalam
ketrampilan memanfaat-kan
memberikan pembelajaran cinta siswa praktek
media digital untuk
mengolah limbah
lingkungan membuat campaign seperti
poster dll. secara nyata

reward dan punishment


Belum ada media
belum diterapkan
sosialisasi / poster di kelas

Pendidikan karakter pada Belum ada media


siswa baru saat MOS sangat pembelajaran cinta
Belum adanya Hasil
kurang karena covid19 lingkungan yang interaktif karya pemanfaatan
limbah

MILLIEU MATERIAL

Gambar 8. Diagram fishbone analisis penyebab masalah

D. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah


Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan
berdasarkan analisis akar penyebab mengacu Diagram Fishbone, maka judul
gagasan pemecahan isu prioritas yaitu Pengembangan Pembelajaran Berbasis
Proyek KRUCIL (Kreasi Unik Cinta Lingkungan) dalam Pendidikan Karakter Di
SMP Negeri 4 Purworejo Tahun 2022, yang akan diselesaikan melalui kegiatan
berikut :
1. Penyusunan rencana kegiatan pembelajaran
2

2. Pembuatan bahan ajar


3. Pelaksanaan pembelajaran proyek pembuatan kerajinan berbasis limbah
4. Penilaian dan pemberian reward
5. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pendukung Materi
Pengolahan Limbah
2

E. Rancangan Aktualisasi
Matriks Rancangan Aktualisasi

Tabel 6. Matriks Rancangan Aktualisasi

Kontribusi Visi Penguatan


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Misi Nilai-Nilai
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyusunan RPP yang Keterkaitan kegiatan dengan Manajemen Dengan Dengan
rencana tervalidasi ASN: Guna meningkatkan profesionalitas dan tersusunya tersusunya
pembelajaran kualitas sebagai guru untuk menyajikan kegiatan kegiatan
materi-materi yang lebih baik maka perlunya pembelajaran pembelajaran
menyusun dokumen perencanaan maka maka akan
pembelajaran yang baik, serta tervalidasi memberikan menguatkan
Kode etik ASN melaksanakan tugasnya kontribusi nilai
dengan jujur, bertanggung jawab dan terhadap visi organisasi
berintegritas tinggi dan misi Akuntabel
Keterkaitan kegiatan dengan SMART ASN: organisasi dan
Digital Culture : Dalam penyusunan kegiatan Profesional
pembelajaran guru mengikuti perubahan Visi :
paradigma pembelajaran yang berorientasi Mewujudkan
agar peserta didik dapat mencari informasi lulusan yang
tentang materi pembelajaran yang dapat cerdas, santun,
dipertanggung-jawabkan melalui internet taqwa, inovatif,
a. Menganalisis KD Hasil analisis KD Akuntabel : Menganalisis KD dan Indikator kompetitif,
dan Indikator pada dan indikator dengan penuh Integritas, tanggungjawab, teliti. berprestasi,
silabus Prakarya “Membuat (melaksanakan tugasnya dengan jujur, peduli dan
kerajinan dari bertanggung jawab dan berintegritas berbudaya
Limbah Lunak” tinggi) lingkungan.
Loyal : menganalisis KD dengan dedikasi
untuk mutu sekolah. Misi
b. Membuat RPP Dokumen RPP Berorientasi Pelayanan : Saya akan Mewujudkan
2

menyelesaikan RPP tepat waktu pendidikan yang


Akuntabel : Saya akan membuat RPP dengan bermutu,
bertanggung jawab. efisien, disiplin,
Adaptif: RPP yang dibuat dengan materi dan relevan
pembelajaran pemecahan masalah yang
kontekstual sesuai kondisi di lingkungan
sekolah saat ini.
Kolaboratif : bekerja sama dengan rekan
sejawat
Harmonis : Dalam Menyusun kegiatan
pembelajaran juga memperhatikan
keselarasan antara model pembelajaran yang
akan digunakan dengan kondisi siswa dan
tujuan pembelajaran
Kompeten : Membuat RPP sesuai dengan
silabus
c. Meminta RPP disahkan oleh Kolaboratif : meminta persetujuan Kepala
persetujuan dan Kepala Sekolah Sekolah. (kesediaan bekerja sama)
pengesahan Berorientasi pada pelayanan : Menerima
kepala sekolah arahan, masukan yang membangun.
(Perubahan tiada henti)
Harmonis : Melakukan komunikasi yang
efektif dalam berkonsultasi dengan mentor
sehingga terbentuk suasana yang kondusif
(membangun lingkungan kerja yang kondusif)

2 Pembuatan Media Keterkaitan kegiatan dengan Manajemen Dengan Dengan


bahan ajar / Pembelajaran ASN: tersusunya tersusunya
media interaktif Kewajiban Pegawai ASN kegiatan kegiatan
pembelajaran Dengan adanya media pembelajaran dalam pembelajaran pembelajaran
rangka meningkatkan profesionalitas dalam maka maka akan
melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh memberikan menguatkan
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan kontribusi nilai
tanggung jawab dan menunjukkan integritas terhadap visi organisasi
2

dan misi Melayani


Keterkaitan kegiatan dengan SMART ASN: organisasi dan
Digital Culture Profesional
Pengadaan media pembelajaran berbasis Visi :
digital diterapkan dan dimanfaatkan dalam Mewujudkan
kegiatan pembelajaran lulusan yang
Digital Skills cerdas, santun,
Pemanfaatan aplikasi canva dan belajar.id taqwa, inovatif,
serta youtube dalam pembuatan media kompetitif,
a. Mencari referensi Penguasaan Akuntabel : saya konsisten menggunakan berprestasi,
dan tentang media sumbersumber yang dapat dipercaya seperti peduli dan
merencanakan pembelajaran buku yang relefan dan mencantumkan sumber berbudaya
media Harmonis : saya mencari jenis media yang lingkungan
selaras dengan materi pembelajaran yang Misi
akan diajarkan Mewujudkan
Berorientasi pelayanan : mencari referensi pendidikan yang
media pembelajaran yang menarik bagi siswa bermutu,
efisien, disiplin,
dan relevan

b. Membuat media Media Berorientasi pelayanan : membuat media


pembelajaran pembelajaran yang dapat mempermudah
belajar siswa
Adaptif : saya terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas membuat media
dengan memanfaatkan teknologi
Kolaboratif : bersinergi bersama guru lain
untuk hasil yang lebih baik
Loyal : ber komitmen dan dedikasi yang
Tinggi demi menghasilkan media yang baik
Kompeten : media yang dibuat dapat
membantu peserta didik untuk belajar
Harmonis : berkonsultasi dengan mentor dan
guru lain
2

c. mengupload ke Terupload ke Berorientasi pelayanan : menghadirkan


youtube youtube media agar dapat dimanfaatkan siswa di mana
saja
Adaptif : menyesuaikan perkembangan
teknologi informasi untuk mendokumentasikan
media pembelajaran
Kompeten : dapat menggunakan teknologi
untuk menyelesaikan pekerjaan lebih baik
3 Pelaksanaan Keterkaitan kegiatan dengan Manajemen Dengan Dengan
pembelajaran ASN: tersusunya tersusunya
Kode Etik dan Kode Perilaku kegiatan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran pembelajaran
pembelajaran berbasis proyek dalam rangka maka maka akan
melayani kebutuhan peserta didik dengan memberikan menguatkan
sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan serta kontribusi nilai
melaksanakan tugasnya dengan jujur, terhadap visi organisasi
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dan misi Melayani
organisasi dan
Keterkaitan kegiatan dengan SMART ASN: Profesional
Digital Ethics : Pada proses pembuatan Visi :
produk kerajinan, para peserta didik harus Mewujudkan
mem-publikasinya di media sosial dengan lulusan yang
Bahasa yang sopan dan santun cerdas, santun,
Digital Skills : Dengan mempublikasikan taqwa, inovatif,
produk kerajinan membuat peserta didik dapat kompetitif,
memahami dan menggunakan sistem piranti berprestasi,
digital dalam kehidupan sehari hari peduli dan
berbudaya
a. Melakukan Tersedianya daftar Berorientasi Pelayanan : menyapa siswa lingkungan
kegiatan hadir peserta didik dengan ramah.
pendahuluan dan foto kegiatan Loyal : aktualisasi sila ke1 mengucapkan Misi
dimulai dengan pendahuluan salam dan mengajak peserta didik untuk Mewujudkan
berdoa, apersepi, berdo’a. (nasionalisme) pendidikan yang
motivasi dan Akuntabel : Masuk kelas tepat waktu (tidak bermutu,
2

menyampaikan terlambat) efisien, disiplin,


tujuan Harmonis :melakukan komunikasi efektif agar dan relevan
pembelajaran terbentuk suasana yang kondusif di dalam Mewujudkan
kelas.(lingkungan kerja yangkondusif) pengembangan
Adaptif: mengembangkan inovasi model budaya
pembelajaran dengan mengutamakan pelestarian
efektivitasdan efisiensi). (kata kunci Inovasi) lingkungan
Kolaboratif : dengan panduan perilaku
memberikesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi.
b. Melakukan Tersedianya Berorientasi pada pelayanan : bersikap
kegiatan inti Dokumentasi ramah sertasiap melayanipeserta didik
(penjelasan foto kegiatan (panduan perilaku Ramah, cekatan, solutif,
materi, inti dandapat diandalkan)
pembentukan Kompeten : Melaksanakan pembelajaran
kelompok, dengan kualitas terbaik
pembuatan karya, Akuntabel : Melaksanakan pembelajaran
Penentuan jadwal, dengan sungguh-sungguh dan bertanggung
Pembimbingan) jawab
Loyal : Saya berdedikasi tinggi untuk
melaksanakan pembelajaran inovatif agar
dicapai hasil yang maksimal
c. Melakukan Tersedianya Berorientasi Pelayanan :Saya memberikan
kegiatan penutup Dokumentasi pelayanan terbaik pada pembelajaran,
pembelajaran foto kegiatan memberikan penguatan kepada siswa
(Menyimpulkan penutup Kompeten : Saya melaksanakan refleksi
pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran dengan tepat
Refleksi, Berdoa) Akuntabel : konsisten untuk melaksanakan
tugas dengan tanggung jawab
4 Pengembangan Keterkaitan dengan agenda III Dengan Dengan
Media Manajemen ASN tersusunya tersusunya
Pembelajaran Membuat media pembelajaran interaktif kegiatan kegiatan
Interaktif merupakan bentuk tanggung jawab dalam pembelajaran pembelajaran
Pendukung meningkatkan profesionalitas kerja maka maka akan
2

materi Smart ASN memberikan menguatkan


Pengolahan Memanfaatkan teknologi dan informasi fasilitas kontribusi nilai
Limbah Canva dengan bertanggung jawab dalam terhadap visi organisasi
pembuatan desain media pembelajaran dan misi Melayani
interaktif organisasi
a. Membuat Skenario Media Berorientasi Pelayanan : memilih desain
Skenario Media Pembelajaran yang mudah diterima pesannya. Visi :
Pembelajaran Kompeten : Saya melakukan kinerja terbaik Mewujudkan
Interaktif dalam membuat desain Media Pembelajaran lulusan yang
untuk pembelajaran cerdas, santun,
Adaptif : Saya berinovasi memberikan taqwa, inovatif,
pembiasaan peduli lingkungan melalui kompetitif,
pembuatan visual Media Pembelajaran berprestasi,
Kolaboratif : Saya bekerjasama dengan peduli dan
teman sejawat dalam mendesain media berbudaya
Harmonis : Saya berdiskusi dengan sopan lingkungan
dan penuh hormat serta menghargai Misi
perbedaan. Mewujudkan
b. Pembuatan Media Media Akuntabel : melakukan pencetakan Media pengembangan
Pembelajaran Pembelajaran sesuai dengan jumlah yang direncanakan budaya
tersusun Adaptif : Saya berinovasi dalam pembuatan pelestarian
media untuk pendidikan / sosialisasi Gerakan lingkungan
cinta lingkungan
Kompeten : Saya melakukan kinerja terbaik
dalam membuat media interaktif secara
profesional
c. Perbaikan Media Media dievaluasi Berorientasi pelayanan : membuat media
dan dilakukan yang menarik dan mudah dipahami siswa
perbaikan Kolaboratif : bekerjasama dengan guru senior
untuk melakukan perbaikan
Harmonis : melakukan konsultasi demi
menghasilkan media dengan kualitas terbaik
5 Penilaian / Tersediianya hasil Keterkaitan kegiatan dengan Manajemen Dengan Dengan
evaluasi dan evaluasi ASN: tersusunya tersusunya
2

pemberian pembelajaran Nilai-Nilai Dasar ASN Pelaksanaan evaluasi kegiatan kegiatan


reward dalam rangka menjalankan tugas secara pembelajaran pembelajaran
profesional dan tidak berpihak maka maka akan
Keterkaitan kegiatan dengan SMART ASN: memberikan menguatkan
Digital Skills kontribusi nilai
Pelaksanaan evaluasi berorientasi pada terhadap visi organisasi
peningkatan pemahaman dan penggunaan dan misi Akuntabel
piranti lunak microsoft excel untuk mengolah organisasi
nilai
a. Membuat kriteria Tersedianya rubrik Akuntabel : Saya menyusun soal evaluasi Visi :
penilaian (rubrik) dan kisi kisi dengan cermat dan dapat dipertanggung Mewujudkan
penilaian jawabkan lulusan yang
Kompeten : Saya menyusun soal evaluasi cerdas, santun,
dengan sugguh-sungguh dan profesional taqwa, inovatif,
b. Melakukan Tersedianya nilai Akuntabel : Pelaksanakan kegiatan evaluasi kompetitif,
penilaian produk hasil evaluasi yang saya lakukan dapat dipertanggung berprestasi,
kerajinan peserta didik jawabkan. peduli dan
Kompeten : Saya melaksanaan kegiatan berbudaya
evaluasi dengan sungguh- sungguh dan lingkungan
profesional Misi
Berorientasi pelayanan : Saya memberikan Mewujudkan
soal evaluasi yang sama kepada semua pendidikan yang
peserta didik tanpa membeda- bedakan bermutu,
Kolaboratif : melakukan penilaian secara efisien, disiplin,
kelompok dan relevan
c. Menganalisis hasil Tersedianya data Akuntabel : Saya menganalisis hasil evaluasi Mewujudkan
penilaian Analisa hasil dengan cermat, jujur dan jelas pengembangan
evaluasi peserta Kompeten : Saya menganalisis hasil evaluasi budaya
didik secara profesional pelestarian
Berorientasi pelayanan : Penyusunan hasil lingkungan
analisis evaluasi saya lakukan secara
transparan
Adaptif : Melakukan analisis nilai
menggunakan excelspreadsheet
3

d. Memberikan Siswa Berorientasi pelayanan : Saya memberikan


penghargaan mendapatkan penghargaan kepada kelompok terbaik dalam
kepada kelompok penghargaan (foto) rangka memahami dan memenuhi kebutuhan
yang memperoleh peserta didik
nilai terbaik Harmonis : untuk membangun lingkungan
yang kondusif agar peserta didik mempunyai
jiwa kompetitif membuat karya terbaik.
tidak membeda-bedakan perlakuan
(merendahkan) setelah nilai siswa keluar
Kolaboratif : mengumumkan nilai di grup wali
murid
e. Melaporkan hasil Laporan Evaluasi Akuntabel :
kegiatan kepada Saya melaporkan hasil kegiatan evaluasi
kepala sekolah sebagai bentuk tanggung jawab atas
pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan
Harmonis :
Saya melaporkan kepada mentor dengan
sopan santun dan ramah
Loyal :
Saya menyelesaikan laporan hasil kegiatan
evaluasi dengan baik untuk memberikan yang
terbaik kepada sekolah
31

F. Rekapitulasi Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar


Tabel rekapitulasi

Tabel 7. Rekapitulasi Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Rencana
Jumlah
No. Mata Pelatihan Keg 1 Keg 2 Keg 3 Keg 4 Keg 5
Aktualisasi
per MP

Berorientasi
1 2 3 3 2 3 13
Pelayanan
2 Akuntabel 2 1 3 1 4 11
3 Kompeten 1 2 2 2 3 10
4 Harmonis 2 2 1 1 3 9
5 Loyal 1 1 2 1 1 6
6 Adaptif 1 2 1 2 1 7
7 Kolaboratif 2 1 1 2 2 8
Jumlah MP / Keg 11 12 13 11 17 64

G. Manfaat Kegiatan Aktualisasi dalam Pemecahan Isu


Manfaat dari kegiatan yang akan dilaksanakan secara umum diharapkan :
1) Dengan dilaksanakannya penyusunan rencana kegiatan pembelajaran
diharapkan mampu melakukan proses pembelajaran dengan lebih terstruktur
2) Dengan dilaksanakannya Pembuatan bahan ajar / media pembelajaran
diharapkan mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa
3) Dengan dilaksanakannya Pelaksanaan pembelajaran proyek pembuatan
kerajinan berbasis limbah diharapkan mampu memberikan bekal ketrampilan
mengolah limbah menjadi kerajinan bernilai guna
4) Dengan dilaksanakannya Penilaian dan pemberian reward diharapkan
mampu meningkatkan motivasi siswa dalam mencapai hasil yang terbaik
5) Dengan dilaksanakannya pengembangan media pembelajaran interaktif
pendukung diharapkan mampu menambah sumber belajar siswa dan
meningkatkan kesadaran siswa akan gerakan peduli lingkungan.
3

Tabel 8. Matriks Rencana Kegiatan / Ghant Chart

Keterangan

Hari Libur
Aktif Kegiatan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hal-hal yang dapat disimpulkan dari rancangan aktualisasi ini adalah :
1. Telah teridentifikasi isu di unit kerja yaitu belum maksimalnya penggunaan
teknologi dalam pembelajaran prakarya ,belum adanya manajemen
penggunaan lab komputer, kurangnya pendidikan karakter cinta lingkungan.
2. Apabila isu tersebut dibiarkan dan tidak segera ditindaklanjuti maka akan
menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu proses pembelajaran.
3. Isu yang diangkat penulis berdasarkan analisis USG adalah kurangnya
pendidikan karakter cinta lingkungan.
4. Analisa penyebab isu menggunakan diagram fishbone meliputi Man ,
Method, Millieu, Material
5. Gagasan kegiatan untuk menyelesaikan isu adalah Penyusunan rencana
kegiatan pembelajaran, pembuatan bahan ajar, pelaksanaan pembelajaran
pembuatan kerajinan berbasis limbah, penilaian dan pemberian reward,
pengembangan media pembelajaran interaktif pengolahan limbah
6. Setiap tahapan kegiatan dilandasi dengan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK
yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
dan kolaboratif.
7. Bentuk inisiatif penyelesaian isu sebagai wujud kontribusi nyata peserta
dasar CPNS terhadap pencapaian visi dan misi SMP N 4 Purworejo
8. Setiap kegiatan penyelesaian isu yang dirancang dapat menguatkan nilai-
nilai organisasi di SMP N 4 Purworejo
9. Dampak jika nilai-nilai dasar PNS tidak diterapkan dalam tugas pokok
sebagai pendidik maka tidak dapat menjalankan fungsi PNS sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa

B. Saran
Saran dalam penyempurnaan dan pelaksanaan rancangan aktualisasi ini
sebagai berikut:

1. Bagi penulis diharapkan diharapkan mampu melaksanakan seluruh kegiatan


yang tercantum dalam rencana aktualisasi dengan memperhatikan tahapan

33
3

REFEREN

kegiatan yang sesuai dengan nilai-nilai BerAKHLAK serta mampu


memberikan inovasi melalui kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan.
2. Bagi rekan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan mampu
memberikan dukungan bagi penulis untuk berkontribusi pada setiap tahapan
kegiatan yang telah direncanakan agar dapat berjalan dengan lancar.
3. Bagi peserta didik diharapkan mampu memiliki semangat dan minat belajar
yang tinggi supaya nantinya dapat memiliki ketrampilan mengolah limbah
dan memiliki karakter cinta lingkungan.
3

REFEREN

Bapelkes Semarang. 2022. Pedoman Penulisan Rancangan Aktualisasi dan


Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS. Semarang: Bapelkes.
Diana, S., Marlina, M., Amalia, Z., & Amalia, A. (2017). Pemanfaatan sampah
plastik menjadi produk kerajinan tangan bernilai ekonomis bagi remaja putus
sekolah. Jurnal Vokasi.
Kristanti, Y. D., & Subiki, S. (2017). Model Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning Model) pada Pembelajaran Fisika Disma. Jurnal
Pembelajaran Fisika.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan. Modul
Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kompeten. Modul Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Harmonis. Modul Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal. Modul Pelatihan Dasar PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif. Modul Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Manajemen ASN. Modul Pelatihan
Dasar CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart ASN. Modul Pelatihan Dasar
CPNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Siskayanti, J., & Chastanti, I. (2022). Analisis Karakter Peduli Lingkungan pada
Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu.
Sudrajat, A. (2011). Mengapa pendidikan karakter?. Jurnal Pendidikan Karakter.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara

35
3

REFEREN

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen
LAMPIRA

37
Lampiran 1 SKP

38
Lampiran 2 Angket Tapisan ISU USG

39
40

Lampiran 3 Lembar Konsultasi Mentor


41

Lampiran 4 Lembar konsultasi Coach

Anda mungkin juga menyukai