DOKUMEN I
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Kepala Sekolah, Dewan Guru dan Komite
Sekolah , dengan ini Kurikulum SD Negeri 3 BanjarTegal Tahun Pelajaran 2018/2019
ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan .
Hari :
Tanggal :
Menyetujui : Mengesahkan
Ketua Komite Sekolah Kepala SD N 3 Banjar Tegal
Mengetahui:
a.n Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng
Kepala UPP Kecamatan Buleleng
ANGGOTA :
1. Luh Reni Wijayanti, S.Pd (Guru Kelas I)
2. I Gusti Ayu Sri Yasawati, S.Pd.SD (Guru Kelas II)
3. Ketut Winaka, S.Pd.SD (Guru Kelas III)
4. Komang Suwirni, S.Pd (Guru Kelas IV)
5. I Made Sukadana, S.Pd.SD (Guru Kelas V)
6. Luh Putu Emik Darmayanti, S.Pd SD (Guru Kelas VI)
7. Nyoman Sudiartana, S.Pd SD (Guru Penjas)
8. Gusti Ayu Putu Tasurni, S.AG (Guru Agama Hindu)
NARASUMBER / PENDAMPING :
1. Drs. Dw. Nym Wardana, M.Pd ( Pengawas TK/SD Kecamatan Buleleng)
2. Wayan Suasta ( Ketua Komite SDN 1 BanjarTegal )
3. Luh Putu Anggreni, S.Pd ( Team Pengembang/Instruktur KTSP Kec.Bll )
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. SK Tim Pengembang Kurikulum dan Program Kerja TPK
2. SK-KD Muatan Lokal Bahasa Bali dan Budi Pekerti
3. Analisis Konteks
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pasal 38 Ayat 2
menyatakan bahwa Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor
departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.Penegmbangan Kurikulum oleh Satuan Pendidikan merupakan kewajiban
sekolah setiap tahun bersama dengan guru dan komite untuk penjabaran pasal 38 hal
tersebut di atas.
SDN 3 BanjarTegal telah memiliki Tim Pengembang Kurikulum Sekolah yang telah di
SK-kan sesuai dengan hasil keputusan rapat dewan guru pada tanggal 18 JuLi 2018 yang
diberikan tugas untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan diharapkan dapat
memberdayakan sumber daya masyarakat melalui peran serta komite sekolah serta tokoh-
tokoh masyarakat. Melalui kerja sama ini, sangat dimungkinkan untuk menyusun
kurikulum yang sesuai dengan tatanan budaya, kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Dengan demikian diharapkan dapat mengatasi masalah pendidikan yang berkaitan dengan
pemerataan, peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi manajemen.
Kondisi nyata sekolah saat ini SDN 3 BanjarTegal yang terletak dikelurahan
BanjarTegal, sekolah yang didukung oleh potensi lingkungan cukup kondusif, diantaranya
suasana belajar yang nyaman, aman dan tertib serta perhatian masyarakat dan komite yang
cukup tinggi terhadap pendidikan , dalam pelaksanaannya belum semua guru memahami
prinsip prinsip pengembangan kurikulum (utamanya kurikulum 2013 dan pembelajaran
TEMATIK terpadu belum sepenuhnya dipahami guru) dan pembelajaran belum
sepenuhnya mengacu pada model pembelajaran yang akurat. Media pembelajaran untuk
menunjang pelaksanaan kurikulum 2013 juga masih perlu dikembangkan oleh sekolah.
Disamping itu penilaian pada
C. TUJUAN PENGEMBANGAN
Sebagai pola rancangan isi dan kegiatan layanan pendidikan dengan segenap
mekanisme pengaturannya maka penyusunan kurikulum diharapkan dapat menjadi
pedoman dan petunjuk arah bagi seluruh aktivitas pendidikan di SDN 3 BanjarTegal untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Melalui kurikulum ini, sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada dinas
terkait dan yang berkepentingan dalam dunia pendidikan.
Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 3 BanjarTegal Kecamatan Buleleng
Kabupaten Buleleng disusun dengan tujuan :
1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah;
2. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan setempat;
3. Menciptakan suasana pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan dan mengembangkan kreativitas anak.
SD/MI/SDLB/Paket A
D. ACUAN KONSEPTUAL
Acuan Konseptual pengembangan kurikulum SDN 3 BanjarTegal mengacu pada
lampiran Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang Pengambangan KTSP. Adapun acuan
konseptualnya adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
F. PROSEDUR OPERASIONAL
Prosedur operasional pengembangan KTSP sekurang-kurangnya meliputi:
1. Analisis mencakup:
a. analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
b. analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
c. analisis ketersediaan sumber daya pendidikan.
d. Analisis buku panduan tentang penyusunan kurikulum sekolah.
2. Penyusunan mencakup:
a. perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
A. TUJUAN PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. (Sisdiknas Bab II pasal 3).
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
Standar Kompetesi Lulusan
Berdasarkan Permendikbud No. 20 tahun 2016
Standar kompetensi lulusan adalah kreteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
3. Tujuan Pendidikan Tingkat Propinsi
1. Mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam profesionalisme guru melalui
pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien misal : dengan menggunakan
model pembelajaran Paikem dan Konstektual teaching and learning ( CTL ).
2. Memiliki tim olahraga minimal 2 cabang yang mampu menjadi finalis tingkat
propinsi.
3. Memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara setingkat kabupaten.
4. Mengembangkan nilai nilai karakter bangsa melalui berbagai kegiatan sekolah.
5. Mengoptimalkan program perbaikan dan pengayaan.
6. Terselenggaranya pelayanan pendidikan yang merata bagi semua peserta didik
tanpa memandang status sosial , agama , ras dan gender.
7. Tersedianya tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagai agen pembelajaran.
8. Tersedianya tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi , komitmen dan
tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsinya.
9. Tersedianya fasilitas dan sumber belajar yang beragam dan memadai untuk
mendukung terselenggaranya proses pembelajaran.
B. VISI SEKOLAH.
Adapun visi SD Negeri 3 BanjarTegal yaitu
”Terwujudnya Peserta Didik yang Berprestasi, , Beriman, dan Berbudaya”.
C. MISI SEKOLAH
Dalam upaya mengembangkan dan pemenuhan visi sekolah tersebut di
atas, harus ada upaya-upaya yang mesti dilakukan untuk pencapaian visi tersebut,
meliputi :
1. Beriman :
Agar terwujudnya anak didik yang beriman, maka upaya yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran Agama.
3. Berbudaya
Agar terwujudnya anak didik yang berbudaya, maka upaya yang dilakukan adalah :
a. Meningkatkan kreatifitas dalam bidang seni dan budaya.
b. Membiasakan pengucapan salam pada sesama teman, guru, tamu dan
masyarakat.
c. Mengembangkan budaya disiplin dan etos kerja yang tinggi.
d. Menanamkan nilai – nilai social budaya melalui pendidikan budi pekerti
pada setiap mata pelajaran.
4. Berwawasan Lingkungan
Agar terwujudnya anak didik yang berwawasan berbudaya, maka upaya yang
dilakukan adalah :
a. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.
b. Melakukan kegiatan penghijauan serta pemeliharaannya dalam upaya
pelestarian lingkungan.
c. Menjalin kerjasama yang harmonis antara warga sekolah dengan masyarakat
dan lingkungan sekitarnya.
A. KERANGKA DASAR
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas
peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik
dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia
yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan
menggunakan filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa
masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan
untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan dasar khususnya SD. Oleh karena itu pendidikan di SD yang selama ini
sangat menonjolkan kurikulum dan pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu
dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat tematik-terpadu. Konsep kurikulum
tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan psikopedagogis anak usia sekolah
yang sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai dengan
perkembangannya.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
B. STRUKTUR KURIKULUM
KURIKULUM 2013
Untuk Kelas I dan IV menggunakan kurikulum 2013 struktur kurikulumnya adalah
sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus
dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti
dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi
horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama
dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata
pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan
mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan
program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar
penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
3. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta
didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
1. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas IV adalah 36 jam pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas I dan IV, dalam satu semester paling sedikit 17 minggu
minggu efektif.
STRUKTUR KURIKULUM
Kelas dan Alokasi Waktu
KOMPONEN IV, V,
I II III
dan VI
A. Mata Pelajaran
3
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 4
B. Muatan Lokal 2
C. Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 26 27 28 32
C. MUATAN KURIKULUM
KURIKULUM 2013
1. Mata Pelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan
pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4 : Daftar Tema Kelas I, II, dan III
KELAS I KELAS II KELAS III
1. Diriku 1. Hidup rukun 1. Perkembangbiakan
hewan dan tumbuhan
2. Kegemaranku 2. Bermain di 2. Perkembangan
lingkunganku teknologi
3. Kegiatanku 3. Tugasku sehari-hari 3. Perubahan di alam
4. Keluargaku 4. Aku dan sekolahku 4. Peduli lingkungan
5. Pengalamanku 5. Hidup bersih dan sehat 5. Permainan tradisional
6. Lingkungan bersih, 6. Air, bumi, dan 6. Indahnya persahabatan
sehat, dan asri matahari
7. Benda, hewan, dan 7. Merawat hewan dan 7. Energi dan
tanaman di sekitarku tumbuhan perubahannya
8. Peristiwa alam 8. Keselamatan di rumah 8. Bumi dan alam
dan perjalanan semesta
2. Muatan Lokal
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,
keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
Muatan lokal lain yang diberikan di sekolah ini adalah Bahasa Bali, Budi
Pekerti dan Bahasa Inggris. Muatan local ini sangat penting diberikan mengingta
Bahsa Bali adalah bahasa ibu dan bahasa daerahj yang harus dilestarikan sesuai
dengan budaya bali. Muatan local ini juga ditentukan melalui rapat dengan
pengawas dan komite yang ada serta tokoh masyarakat lainnya. Tujuan pemberian
muatan local adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pola pembudayaan berprilaku sopan sesuai dengan norma dan hormat
pada yang lebih tua serta tertib sesuai dengan ketentuan dalam gerakan
penumbuhan budi pekerti di sekolah.
2. Melestarikan Bahasa Bali sebagai bahasa ibu dan sebagai bahasa daerah yang
merupakan bagian dari keberagaman budaya nusantara.
3. Bahasa inggris diberikan dengan tujuan anak lebih awal mengenal bahasa asing
dan mampu berkomunikasi dalam era globalisasi.
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri pada SDN 3 BanjarTegal diberikan kepada siswa dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang diberikan adalah
sebagai berikut :
1. Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
KURIKULUM 2006
Muatan kurikulum untuk kelas II, III, V, VI memakai muatan kurikulum 2006.
Dengan rincian sebagai berikut :
Muatan kurikulum meliputi 8 mata pelajaran, 3 muatan lokal, dan 5
pengembangan diri.
Adapun muatan kurikulum tersebut antara lain:
1. Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tantang Standar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kopetensi pada setiap tingkat dan/atau semester sesuai
dengan Standar Nasional. Mata pelajaran di Sekolah Dasar N 3 BanjarTegal terdiri
dari 8 mata pelajaran yaitu :
a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah. Muatan Lokal yang dipilih adalah: Bahasa Bali, Budi Pekerti
dan Bahasa Inggris.
Sehubungan dengan itu pelaksanaan pendidikan budi pekerti di daerah
Provinsi Bali berdasarkan Perda Nomor 3 tahun 1992 yang ditindak lanjuti dengan
surat edaran Kakanwil Depdikbud Provinsi Bali Nomor 715/I/19/I.1994 yang
menggariskan bahwa bahasa daerah Bali dan pendidikan Budi Pekerti agar dijadikan
muatan lokal wajib pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang menentukan
kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Dalam pelaksanaannya, alokasi waktu
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Sedangkan Bahasa Inggris merupakan
muatan lokal pilihan sesuai dengan kondisi sekolah.
4. Beban Belajar
Beban belajar untuk Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
a. Beban belajar diatur dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester.
1. Sistem Paket
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap
dalam satu tahun ajaran. Beban belajar pada sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal
40% untuk SD/MI, maksimal 50%. Beban belajar kegiatan tatap muka perjam
pembelajaran pada SDN 1 BanjarTegal adalah 35 menit. Jumlah minggu
efektif persemester adalah 17 minggu efektif dan 34 minggu efektif pertahun.
b. Beban Belajar Tambahan
Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan
dan/atau daerah, atas beban pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang
menetapkannya.
5. Ketuntasan Belajar
Daftar Ketuntasan Belajar Minimal ( KBM ) untuk semuaaa mata pelajaran
pada setiap tingkatan kelas.
KELAS
No Komponen
I II III IV V VI
A MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 72 72 72 75 75 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 72 72 72 72 72 72
3. Bahasa Indonesia 70 70 70 75 75 75
4. Matematika 70 70 70 70 70 70
5. Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 70 70 70
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70 72 72 72
7. Seni Budaya dan Keterampilan 72 72 72 75 75 75
B MUATAN LOKAL
4 Bahasa Daerah Bali 65 65 65 65 65 65
4 Budi Pekerti 75 75 75
4 Bahasa Inggris 65 65 65
KBM ditetapkan oleh sekolah pada awal tahun pelajaran dengan memperhatikan:
1) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)
2) Kompleksitas (mengidentifikasi indicator sebagai penanda tercapainya
kompetensi dasar)
3) Kemampuan daya pendukung (berorientasi pada sumber belajar)
Fungsi KBM adalah:
1. sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai KD
mapel yang diikuti
2. sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian
mata pelajaran
3. dapat dilakukan sebagai evaluasi program yang dilaksanakan di sekolah
4. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mapel
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti Kalender Pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender Pendidikan adalah
peraturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
Adapun pengertian dari masing-masing pengaturan waktu di atas adalah: permulaan
tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran awal tahun pelajaran pada
setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada setiap satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran. Hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus
A. Alokasi Waktu
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera
pada tabel berikut.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BANJARTEGAL
KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG, PROVINSI BALI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Yang dimaksud dalam keputusan ini :
1. Sekolah/Madrasah adalah :
Taman Kanak-Kanak (TK), Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Raudatul Atfal (RA), Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Madrasah Ibtidayah (MI), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Madrasah Aliyah
(MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
2. Perencanaan Pengaturan Kelas adalah :
a. Pengaturan kelas untuk keperluan administrasi Sekolah/Madrasah
b. Pengaturan tempat duduk sesuai dengan jenis dan tingkat Sekolah/Madrasah dengan
memperhatikan kemampuan dan keadaan fisik, jenis kelamin siswa tiap kelas, penempatan denah
Sekolah/Madrasah pada papan pengumuman dan kegiatan lain yang sejenis,
c. Pengaturan ruang kelas untuk memudahkan siswa dapat mengetahui ruang belajar masing-masing.
3. Hari Belajar Sekolah/Madrasah Efektif adalah :
Hari belajar yang betul-betul dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan
kurikulum.
4. Minggu Belajar Sekolah/Madrasah Efektif adalah :
Masa belajar selama enam hari kerja yang betul-betul dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar
dan yang tidak boleh kurang dari jumlah jam pelajaran perminggu sesuai dengan ketentuan
kurikulum.
BAB II
PERMULAAN DAN AKHIR TAHUN PELAJARAN
Pasal 2
Tahun pelajaran 2018/2019 dimulai pada hari Senin, 9 Juli 2018 dan berakhir pada hari Sabtu, 15 Juni
2019.
BAB III
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DAN PERSIAPAN
TAHUN PELAJARAN
Pasal 3
1. Penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2018/2019 dimulai dari bulan Juni sampai dengan Juli
2018 dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pemberitahuan ke masyarakat dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum
pendaftaran dimulai;
BAB IV
PERMULAAN TAHUN PELAJARAN
Pasal 4
Pelaksanaan hari pertama masuk Sekolah/Madrasah dari jenjang TK/RA,TKLB, jenjang SD/MI, SDLB,
jenjang SMP/MTs, SMPLB, dan jenjang SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK dimulai tanggal 9 Juli
2018 sampai dengan 12 Juli 2018.
Pasal 5
1. Kegiatan hari - hari pertama masuk Sekolah/Madrasah dapat diisi dengan kegiatan Masa Orintasi
Siswa (MOS) :
a. Bagi SD/MI dan SDLB diadakan antara lain :
b. Pengenalan Sekolah/Madrasah dan cara belajar;
c. Pengumpulan data untuk kepentingan Tata Usaha Sekolah/Madrasah termasuk pengumpulan data
melalui angket Orang tua, angket Siswa, kuesioner dan pengisian catatan kumulatif yang lazim
disebut Buku Laporan Pribadi.
2. Bagi kelas VII SMP/MTs, SMPLB, kelas X SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK diisi dengan
kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Bali.
3. Masa Orientasi Siswa (MOS) di atas diisi dengan kegiatan bridging course (persiapan-persiapan
belajar pada jenjang Sekolah/Madrasah yang lebih tinggi), Budi Pekerti/Agama, Kerja bakti,
Pemisahan sampah plastik, Reboisasi, Pengenalan Sekolah/Madrasah dan lain-lain yang bersifat
mendidik serta tidak boleh digunakan untuk kegiatan yang mengarah pada perploncoan.
4. Bagi Kelas VIII, IX SMP/MTs, SMPLB, Kelas XI dan XII SMA/MA, SMALB, SMK dan Kelas II
sampai dengan Kelas VI SD/MI, SDLB diisi dengan kegiatan sesuai dengan situasi dan kondisi
setempat, misalnya : Bakti Sosial, Porseni, Pendalaman Materi, Tes Penyegaran Bidang Studi/Mata
Pelajaran dan sebagainya.
Pasal 6
Kegiatan belajar mengajar dari jenjang TK/RA, TKLB, jenjang SD/MI, SDLB, jenjang SMP/MTs,
SMPLB, dan jenjang SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK, dilaksanakan mulai hari Senin tanggal 18 Juli
2016
Pasal 7
Pada permulaan semester, guru berkewajiban membuat persiapan yang matang agar proses belajar
mengajar dapat mencapai tujuan yang efektif. Guru sebagai pengelola proses belajar mengajar wajib
mempersiapkan kegiatan antara lain :
1. Pemetaan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) mengacu pada Permendiknas Nomor 23/2006 dan
Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013
2. Program Semester.
Dalam menyusun dokumen Program Semester ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan hari belajar efektif untuk semester yang bersangkutan dengan menyisihkan waktu
untuk ulangan akhir semester dan remedial.
b. Mengkaji Standar Isi/SKKD mengacu kepada Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi
dan atau sesuai dengan Kurikulum yang digunakan.
3. Menyusun RPP (Rencana Program Pembelajaran) dan/atau melaksanakan RPP.
a. RPP dibuat berdasarkan silabus yang telah ditentukan dalam program pengajaran semester.
b. RPP merupakan persiapan/perencanaan guru untuk mengelola proses belajar mengajar yang siap
digunakan pada saat tatap muka dalam kelas.
4. Berbagai kegiatan ekstra kurikuler, kokurikuler, administrasi kurikuler, pendekatan belajar mengajar
dan penilaian serta bimbingan karier.
Pasal 8
Penyerahan Buku Laporan Pribadi dan atau Buku Laporan Pendidikan kepada siswa dilaksanakan :
1. Untuk semester I, dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Desember 2018
2. Untuk semester II, dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Juni 2019
Pasal 10
Sekolah/madrasah dapat menyelenggarakan kegiatan pendidikan 5 (lima) atau 6 (enam) hari belajar
perminggu yang setara dengan 200 hari sampai dengan 245 hari belajar efektif per tahun sepanjang tidak
mengurangi jumlah jam belajar efektif yang telah ditetapkan.
BAB VI
KEGIATAN TENGAH SEMESTER
Pasal 11
1. Tengah semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada semester I dan semester II.
2. Pada tengah semester I dan semester II sekolah/madrasah melakukan kegiatan pekan olahraga dan
seni (Porseni), karyawisata, lomba kreatifitas, atau praktek pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreatifitas siswa dalam rangka pengembangan
pendidikan anak seutuhnya.
3. Kegiatan Tengah Semester direncanakan dan dilaksanakan oleh sekolah/madrasah selama 4 (empat)
hari.
BAB VII
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pasal 12
1. Ulangan harian dan ulangan akhir semester merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang
diselenggarakan oleh sekolah/madrasah.
2. Ulangan Kenaikan Kelas pada akhir tahun pelajaran 2018/2019 untuk jenjang SD/MI, SDLB,
SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK dilaksanakan setelah Ujian Nasional (UN)
atau yang sejenisnya.
Pasal 13
Waktu pelaksanaan Ujian Nasional atau yang sejenisnya untuk jenjang SD/MI, SDLB, jenjang
SMP/MTs, SMPLB, jenjang SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK diselenggarakan antara bulan Maret
BAB VIII
HARI BELAJAR SEKOLAH/MADRASAH EFEKTIF DAN HARI LIBUR
Pasal 14
Jumlah Hari Belajar Sekolah/Madrasah Efektif dalam satu tahun pelajaran sekurang- kurangnya 200 (dua
ratus) hari, sebanyak-banyaknya 245 (dua ratus empat puluh lima) hari.
Pasal 15
Jumlah Hari Belajar Sekolah/Madrasah Efektif pada tahun pelajaran 2016/2017 dengan sistem semester
sebagai berikut :
1. Semester I (ganjil) selama 115 hari, mulai pada hari Senin, tanggal 9 Juli 2018 dan berakhir pada hari
Sabtu, tanggal 15 Desember 2018;
2. Semester II (genap) selama 110 hari, mulai hari Senin, tanggal 7 Januari 2019 dan berakhir pada hari
Sabtu, tanggal 15 Juni 2019.
BAB IX
HARI-HARI LIBUR
Pasal 16
Libur Semester dari jenjang TK/RA, TKLB, jenjang SD/MI, SDLB, jenjang SMP/MTs, SMPLB, dan
jenjang SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK atau sekolah lain yang setingkat diatur sebagai berikut :
1. Libur Semester I (ganjil) berlangsung selama 14 (empat belas) hari kalender mulai pada tanggal 16
Desember 2018 sampai dengan tanggal 29 Desember 2018.
2. Libur Semester II (genap) berlangsung selama 14 (empat belas) hari kalender mulai pada tanggal 17
Juni 2019 sampai dengan tanggal 29 Juni 2019.
3. Libur akhir tahun pelajaran 2018/2019 berlangsung selama 14 (empat belas) hari kalender mulai
tanggal 30 Juni 2019 sampai dengan tanggal 14 Juli 2019.
Pasal 17
Libur dalam bulan puasa selama 2 (dua) hari kalender, yaitu pada awal Puasa 1 (satu) hari dan 1 (satu)
hari sebelum hari raya Idul Fitri, berlaku bagi peserta didik yang menjalankan ibadah puasa;
Pasal 18
1. Hari-hari Libur Nasional Tahun 2018 sebagai berikut :
a. Hari Kemerdekaan RI, Jumat, 17 Agustus 2018.
b. Idul Adha 1437 Hijriyah, Rabu, 22 Agustus 2018
c. Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin, 12 Desember 2016
d. Hari Raya Natal, Minggu, 25 Desember 2016.
2. Perkiraan Hari Libur Nasional Tahun 2017 ( sambil menunggu ketentuan yang akan dikeluarkan
oleh Menteri Agama RI tentang hari-hari libur Umum ) sebagai berikut :
a. Tahun Baru Masehi, Minggu, 1 Januari 2017
b. Tahun Baru Imlek 2568, Sabtu, 28 Januari 2017
c. Hari Raya Nyepi (Tahun Baru Saka 1939), Selasa, 28 Maret 2017
d. Hari Wafat Isa Al-Masih (Wafat Yesus Kristus), Jumat, 14 April 2017
e. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW (1438 H), Senin, 24 April 2017
f. Hari buruh Internasional, Senin, 1 Mei 2017
g. Hari Raya Waisak 2561, Kamis, 11 Mei 2017
h. Hari Kenaikan Isa Al-Masih (Kenaikan Yesus Kristus), Kamis, 25 Mei 2017
i. Idul Fitri (1-2 Syawal 1438H), Minggu-Senin, 25-26 Juni 2017.
Pasal 19
1. Hari Libur Khusus Tahun 2016, sebagai berikut :
Hari Raya Galungan dan Kuningan mulai hari Selasa, 6 September 2016 s.d. Sabtu, 17 September
2016.
2. Perkiraan Hari Libur Khusus Tahun 2017 (sambil menunggu Keputusan Gubernur Provinsi Bali,
tentang libur khusus hari-hari besar keagamaan bagi Umat Hindu di Bali) sebagai berikut :
a. Hari Raya Saraswati, Sabtu, 21 Januari 2017;
b. Hari Raya Pagerwesi, Rabu, 25 Januari 2017;
c. Hari Raya Siwa Ratri, Kamis dan Jumat , 26 dan 27 Januari 2017;
d. Hari Ngerupuk, Senin, 27 Maret 2017;
e. Hari Ngembak Geni, Rabu, 29 Maret 2017;
BAB X
LAIN LAIN
Pasal 20
Bagi sekolah/madrasah swasta atau sekolah/madrasah yang berciri khas keagamaan, ketentuan ini dapat
disesuaikan, dengan terlebih dahulu minta ijin kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Provinsi Bali dengan memberi tembusan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota setempat dengan ketentuan
jumlah hari belajar Sekolah/Madrasah efektif dalam satu tahun pelajaran minimal 200 hari dan maksimal
245 hari.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 21
1. Hal - hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan
tersendiri.
2. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
3. Keputusan ini mulai berlaku tahun pelajaran baru 2016/2017.
Ditetapkan di : Singaraja
Pada tanggal : 11 Juli 2018
Kepala SD Negeri 3 BanjarTegal