Anda di halaman 1dari 42

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SMK TUNAS KANCANA


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

BIDANG STUDI KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN


PROGRAM KEAHLIAN : MANAJEMEN PERKANTORAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : OTOMATISASI DAN TATA
KELOLA PERKANTORAN (OTKP)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK TUNAS KANCANA
SK Dinas Pendidikan Kab. Cianjur No.421.5/77.a/Bid.SMA-SMK/Kab/2013
NSS : 402020706087  NPSN : 69754520 Akreditasi B No. 02.00/113/BAP-SM/SK/X/2015
Alamat : Jl. Babakan Tugu Ds.Pagermaneuh Kec. Tanggeung Kab. Cianjur 43267
Email : smk_tunaskancana@yahoo.com

1
LEMBAR PENGESAHAN

Setelah mempertimbangkan penetapan dari Kepala Sekolah dan Komite, maka dengan ini
Kurikulum SMK Tunas Kancana Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran Ditetapkan dan Disahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023.

DITETAPKAN/DISAHKAN DI : CIANJUR
PADA TANGGAL : 01 JULI 2022

Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah,

ARIES FRIANSYAH, S.Pd, M.T HARUN MUNAWAR, S.Sy


NIP. 19800102 200901 1 010

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Wilayah VI Provinsi Jawa Barat,
a.n. Pejabat Dinas Provinsi,

…………………………………….
NIP. ……………………………….

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan pada Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat,
Hidaya serta Ridho-Nya sehingga SMK Tunas Kancanna telah dapatmenyelesaikan
penyusunan Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang menjadi pedoman
pelaksanan pembelajaran pada Tahun Pelajaran 2022/2023. Dokumen kurikulum terdiri dari
tiga (3) buku, yaitu Buku I berupa dokumen kurikulum yang berisi Latar Belakang, Visi
Misi dan Tujuan, Struktur dan Muatan Kurikulum, serta Kalender Pendidikan, Buku II
berisi kumpulan Silabus, dan Buku III berisi kumpulan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Penyusunan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan SMK Tunas Kancana ini dilakukan oleh
Tim Pengembang Kurikulum dengan melibatkan seluruh Dewan Guru untuk Paket Keahlian
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, komite sekolah, unsur Dunia industri / dunia
usaha, dan atas bimbingan pengawas sekolah.

Penyusunan Kurikulum SMK Tunas Kancana ini dilakukan dengan maksud untuk
penyesuaian dengan perkembangan kebijakan Pemerintah tentang pendidikan terutama
pelaksanaan kurikulum 2013, dimana pada Tahun Pelajaran 2022/2023 ini SMK Tunas
Kancana melaksanakan kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018 untuk kelas X, XI dan XII, .
Dengan sumber daya yang ada dan menyesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi maka dengan ini menyusun dan mengimplementasikan untuk mengantarkan
peserta didik yang berkepribadian baik dan kompeten dalam menghadapi tantangan di Era
Globalisasi ini.

KTSP disusun sesuai dengan prosedur dan sistematika sesuai dengan pedoman yang
berlaku saat ini, KTSP disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum yang dibentuk oleh
Kepala sekolah. Dalam Penyusunan Kurikulum SMK Tunas Kancana, juga melibatkan
Dewan Guru, Komite Sekolah, dunia industri/dunia usaha dan Pengawas SMK serta pihak
yang belum dapat kami sebutkan, untuk itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak tersebut yang telah
membantu kami dalam menyusun dan menyelesaikan buku ini.

Penyusunan Kurikulum ini telah diupayakan secara maksimal dengan mengungkap


dan memperhatikan sumber daya yang dimiliki, namun kami menyadari bahwa hasil*
Penyusunan Kurikulum SMK Tunas Kancana ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan diwaktu-
waktu yang akan datang. Terima kasih.

Cianjur, Juli 2022


Kepala Sekolah,

HARUN MUNAWAR,S.Sy.

ii
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasional............................................................................................................. 1
1. Latar belakang............................................................................................... 1
2. Kondisi Nyata SMK Tunas Kancana............................................................ 2
3. Kondisi ideal yang diinginkan SMK Tunas Kancana................................... 2
4. Potensi dan Karakteristik SMK Tunas Kancana........................................... 3
B. Dasar Hukum.................................................................................................... 3
C. Visi..................................................................................................................... 4
D. Misi.................................................................................................................... 4
E. Tujuan................................................................................................................ 4
F. Standar Kompetensi Kelulusan.......................................................................... 5
G. Profil Kelulusan................................................................................................ 7
H. Standar Kompetensi......................................................................................... 7
I. Profil Kompetensi............................................................................................ 7
J. Ruang Lingkup Pekerjaan................................................................................ 7
K. Deskripsi KKNI dan Skema Sertifikasi............................................................. 7
BAB II. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
A. Struktur kurikulum............................................................................................ 9
B. Kompetensi Mata Pelajaran............................................................................... 12
C. Program Muatan Lokal...................................................................................... 12
D. Kegiatan Pengembangan Diri............................................................................ 16
E. Pengaturan Beban Belajar.................................................................................. 20
F. Ketuntasan Belajar............................................................................................. 26
G. Mekanisme Penilaian............................................................................................. 27
4. Kriteria Kenaikan Kelas................................................................................... 29
5. Kriteria Kelulusan............................................................................................ 29
6. Penguatan Pendidikan karakter dan literasi..................................................... 29
H. Kalender Pendidikan............................................................................................. 33
1. Pengertian Kalender Pendidikan...................................................................... 33
iii
2. Dasar Hukum Kalender Pendidikan................................................................. 33
3. Rencana Kegiatan atau Jadwal......................................................................... 33
4. Alokasi Waktu Untuk Setiap Kegiatan............................................................ 33
5. Permulaan Tahun Ajaran................................................................................. 34
6. Pengaturan Waktu Belajar Efektif................................................................... 34
7. Minggu Efektif Belajar.................................................................................... 34
8. Waktu Pembelajaran Efektif............................................................................ 34
9. Pengaturan Waktu Libur.................................................................................. 35
10......................................................Kalender Pendidikan SMKTunas Kancana
......................................................................................................................35
BAB IV. PENUTUP................................................................................................................ 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. RASIONAL
1. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat
satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.Terkait dengan
pembangunan PMK, masing-masing daerah dan masing- masing SMK/MAK memerlukan
kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi
SMK/MAK.Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP)
SMK/MAK implementatif. KTSP SMK/MAK sebagai”the sum of the learning activities
and experience sastudent under directions of the school” perlu di kembangkan dan
diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan auotentik untuk merespon kebutuhan
peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah, SMK/MAK, dan dunia kerja.Hal tersebut
sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional :
1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan:(a)peningkatan iman dan takwa;(b)peningkatan akhlak mulia;
(c)peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;(d) keragaman potensi
daerah dan lingkungan; (e)tuntutan pembangunan daerah dan nasional;(f)tuntutan dunia
kerja;(g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;(h) agama; (i)dinamika
perkembangan global;dan(j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Pasal 38 Ayat (2)mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa :
1. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud
agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan pada
SMK/MAK dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang adadi daerah dan
potensi SMK/MAK serta potensi peserta didik;
2. KTSP SMK/MAK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dan dievaluasi secara
terus menerus oleh SMK/MAK dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk penjaminan
mutu SMK;
3. KTSP SMK/MAK merupakan salah satu standara kreditasi BANSM.
Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMK/MAK
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disebut
dengan KTSP SMK/MAK.KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) paling rendah setara dengan jenjang 2 KKNI untuk setiap
Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 3 tahun dan paling rendah setara dengan
jenjang 3 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 4 tahun,
Standar Isi (SI), Standar Proses (SPr), Standar Penilaian (SPn) setiap satuan
pendidikan SMK/MAK.Semua SMK/MAK diharapkan dapat menyiapkan kurikulum

1
implementatif KTSP SMK/MAK yang digunakan sebagai pedoman atau landasan
program-program pembelajaran di SMK/MAK.
Untuk memenuhi amanat Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut di
atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
pendidikan sekolah pada khususnya, SMK Tunas Kancana sebagai lembaga pendidikan
tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP ini diharapkan sekolah dapat melaksanakan
program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta
didik. Untuk itu, dalam penyusunannya SMK Tunas Kancana melibatkan seluruh
stakeholder berkoordinasi dengan Komite Sekolah, Pengawas SMK dan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sunda Barat.

2. Kondisi Nyata SMK Tunas Kancana


SMK Tunas Kancana sebagai sekolah yang letaknya strategis, belum
tersertifikasi Manageman Mutu ISO 9001 versi 2008 namun selalu tampil terdepan
disetiap kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler menjadikan SMK Tunas
Kancana menjadi tumpuan siswa untuk melanjutkan pendidikannya. Dukungan orang
tua siswa dalam bentuk finansial dalam rangka kemajuan sekolah ini sangatlah
mendukung hal ini disebabkan karena tingkat pendidikan orang tua siswa, pemahaman
orang tua tentang pendidikan dan penghasilan orang sangatlah mendukung untuk
kemajuan sekolah ini.
Setiap tahunnya tamatan SMK Tunas Kancana dapat bersaing pada penyaluran
tamatan untuk rekrutmen pekerjaan atau meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi,
berdasarkan data statistik terjadi perkembangan yang signifikan yang cukup berarti.
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini , bukan berarti SMK Tunas Kancana
tanpa hambatan dalam pengembangan peningkatan mutu siswa dan peningkatan
kualitas gurunya, berikut tantangan yang menjadi masalah antara lain :
a. Tantangan kualitas : nilai rata Ujian Nasional untuk mata pelajaran Bahasa Inggris
dan Matematika masih di bawah 55 (kurang).
b. Belum terpenuhinya jumlah kelas yang sesuai jumlah rombel.
c. Belum terpenuhinya ruang penunjang yang representatif, seperti ruang
perpustakaan, ruang dewan guru, ruang laboratorium bahasa, dan Aula.
d. Siswa yang diterima bekerja sebelum kelulusan baru sekitar kurang dari 40%.
e. Masih minimnya tenaga pendidik yang berpendidikan S2.
f. Penerapan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) baru sampai tahap Pembiasa

3. Kondisi Ideal Yang Diinginkan SMK Tunas Kancana


Seiring dengan perkembangan zaman, tentunya SMK Tunas Kancana masih
perlu pembenahan, baik pembenahan sarana maupun peningkatan kualitas serta
kuantitas siswa dan tenaga kependidikan , berikut kondisi ideal yang diharapkan :
a. Tercapainya predikat BAIK untuk nilai rata-rata Ujian Nasional semua mata
pelajaran.
b. Tersedianya jumlah ruang belajar sesuai dengan jumlah rombel.
c. Tersedianya ruang penunjang yang representatif
d. Jumlah siswa yang diterima bekerja sebelum kelulusan mencapai 75%.
e. Adanya tenaga pendidik yang berpendikan S2.
f. Semua tenaga pendidik mampu menguasai TIK
g. Memiliki tim lomba yang dapat berbicara diajang tingkat provinsi atau bahkan
nasional.
h. Adanya tenaga laboran untuk lab. IPA/Fisika/Kimia.
i. Penerapan budaya industri di sekolah secara utuh.
j. Semua siswa mengikuti ektrakurikler pilihan
k. Penerapan Gerakan Literasi Sekolah sampai pada tahapan Pembelajaran.
l. Terciptanya kondisi pendidikan karakter bangsa.
2
4. Potensi dan Karakteristik SMK Tunas Kancana
SMK Tunas Kancana sangat optimis dapat mewujudkan kondisi ideal yang
diharapkan, karena SMK Tunas Kancana memiliki potensi untuk mewujudkan hal
tersebut. Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMK Tunas Kancana adalah sebagai
berikut :
a. Letaknya yang cukup strategis.
b. Setiap Kompetensi Keahlian mulai menjalin kerjasama denga DU-DI yang siap
mendukung dalam pengembangan SMK Tunas Kancana.
c. Memiliki tenaga pendidikan yang sudah kompeten di bidangnya.
d. Animo siswa yang masuk cukup tinggi.
e. Memiliki sarana dan sarana penunjang yang cukup memadai.

B. Dasar Hukum
Landasan yuridis pengembangan KTSPSMK/MAK antara lain :
1. Undang-undang No 20 thn 2003 , tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 sebagai Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007, tentang
Standar Pengelolaan
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007, tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007, tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008, tentang
Standar Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008, tentang
Standar Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008, tentang
Standar
11. Peraturan Pemerintah  No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan
12. Permendikbud no 111 tahun 2014 ttg Bimbingan Konseling
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
14. Permendikbud Nomor 4 tahun 2018 tentang penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
dan oleh pemerintah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2017,
tentang Standar Kompetensi Lulusan
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2017,
tentang Standar Isi
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017,
tentang Standar Proses
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016,
tentang Standar Penilaian Pendidikan
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 tahun 2018 tentang penerimaan
peserta didik baru TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
21. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
3
Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
22. Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah
23. Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas Sekolah
24. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Nomor 06/D.D5/KK/2018
tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK)
25. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Nomor 07/D.D5/KK/2018
tentang Struktur Kurikulum SMK
26. Perdirjen Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018 tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar PMK
27. SK Dirjen Dikdasmen No. 07/D.D5/KK/2018 Tentang Struktur Kuriklum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
28. Peraturan Daerah yang relevan
29. Peraturan Daerah No. 5 tahun 2017 ttg Pendidikan di Jawa Barat
30. Peraturan Daerah No. 9 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Provinsi Jabar

C. VISI SMK TUNAS KANCANA


Visi adalah harapan dan cita-cita bersama padamasa mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Visi dari SMK Tunas Kancana yaitu :
“Menjadi SMK Unggulan dengan Menghasilkan Lulusan Yang Memiliki Pengetahuan dan
Keterampilan Serta Berdedikasi Tinggi.”

D. MISI SMK TUNAS KANCANA


Misi dari SMK Tunas Kancana yaitu :
1. Mendidik dan melatih siswa menjadi tenaga kerja siap pakai dan berdaya saing tinggi.
2. Membentuk siswa yang mandiri dalam belajar, bekerja dan beretos kerja tinggi.
3. Membentuk sikap disiplin dalam segala aspek kehidupan.
4. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.

E. TUJUAN SMK TUNAS KANCANA


Tujuan yang ingin dicapai oleh SMK Tunas Kancana adalah sebagai berikut :
1. Membina peserta didik agar berkarakter dan berakhlaq mulia dengan landasan iman,
taqwa.
2. Meningkatan kwalitas SDM yang memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang
berdaya-saing secara profesional.
3. Melaksanaan KBM yang berkwalitas, profesional dan berbasis ICTyang mengacu pada
kecakapan hidup (life skill).
4. Peningkatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kemajuan IPTEK.
5. Menciptakan suasana belajar yang kondusif melalui pelaksanaan program 7K.
6. Peningkatan hubungan kerja sama dengan Institusi Pasangan untuk sinkronisasi program
pembelajaran.
7. Pengembangan potensi mandiri, kerja keras yang berwawasan kedepan dengan
pengembangan Unit produksi secara profesional.
8. Membentuk pribadi yang peka, peduli, bertanggungjawab terhadap kemanusiaan dengan
menjaga lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Tujuan yang ingin dicapai oleh Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran SMK Tunas Kancana adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi para peserta
didiknya.
2. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara bertanggung Sundab. 4
3. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan
pengetahuan dan seni.
4. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam kompetensi keahlian
tertentu agar dapat bekerja baik secara mandiri/berwirausaha atau mengisi lowongan
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenega kerja tingkat
menengah.
5. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetensi dan mengembangkan
sikap profesional dalam kompetensi keahlian yang ditekuninya.
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi
yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
7. Menyelenggarakan sistem pendidikan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran yang
berkualitas dan beretos kerja tinggi.
8. Memenuhi kebutuhan tenaga Menengah Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran yang
terampil di bidang Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
9. Mendidik tenaga kerja yang disiplin mempunyai loyalitas yang tinggi.
10. Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional maupun
global.
11. Mendidik Tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja.
12. Menyalurkan tenaga kerja yang profesional di bidang Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran sesuai dengan kebutuhan DU/DI.
13. Menjaga lingkungan sekolah yang nyaman agar dapat meningkatkan pelaksanaan kegiatan
belajar yang baik.
14. Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, rapi dan nyaman.

F. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KOMPETENSI KEAHLIAN


Berdasarkan Permendikbud No. 20 Tahun 2016, Standar Kompetensi Lulusan adalah
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standarisi,
standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas criteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Berdasarkan Pedoman Penyusunan KTSP tahun 2019, StandarKompetensi Lulusan
Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja.Dalam
merumuskan SKL PMK dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berikut :
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur;
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3. Menguasai ilmupengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai dengan
kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja pada
pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar
global.

Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan kedalam tiga dimensi, yaitu dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.LulusanSMK/MAK program pendidikan 3tahun dan SMK/MAK
program pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai berikut :
5

SKL PMK Dimensi Sikap

Kompetensi Lulusan Program Pendidikan 3 Tahun


Berperilaku yang mencerminkan sikap :
1.
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME;
2.
Jujur, disiplin, empati, dan pembelajar sejati sepanjang hayat;
3.
Bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya nasional;
4.
Memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;
5.
Berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerjasama, berkomunikasi, dan bertanggung
Sundab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung Sundab membimbing orang
lain sesuai bidang dan lingkup kerja dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat, bangsa, negara, dan industry lingkup lokal, nasional, regional, dan
internasional.

SKL PMK Dimensi Pengetahuan

Kompetensi Lulusan Program Pendidikan 3 Tahun


Berfikir secara faktual, konseptual, operasional dasar, prinsip, dan meta kognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan:
1. ilmu pengetahuan,
2. Teknologi,
3. Seni,
4. Budaya, dan
5. Humaniora
Dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional.

SKL PMK Dimensi Keterampilan

Kompetensi Lulusan Program Pendidikan3Tahun


Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam :
1. melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja, dan
2. menampilkan kinerjaman diri dengan pengawasan langsung atasan berdasarkan kuantitas dan
kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, dan dapat diberi tugas membimbing orang
lain.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka SKL Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran
SMK Tunas Kancana yaitu setiap lulusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Tunas
Kancana memiliki kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

G. PROFIL LULUSAN OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN SMK


TUNAS KANCANA
Tujuan Program Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran secara umum 6
mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai
Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu.
Secara khusus tujuan Program Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran adalah
membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten :
1. Bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan
dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah dalam bidang Otomatisasi dan Tata
Kelola Perkantoran;
2. Memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang
Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran;

H. Standar Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran


Standar kompetensi yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum Program
Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) pada Bidang Bisnis dan Manajemen.

I. Profil Kompetensi Lulusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran


Profil kompetensi lulusan SMK terdiri dari kompetensi umum dan kompetensi kejuruan,
yang masing-masing telah memuat kompetensi kunci.Kompetensi umum mengacu pada tujuan
pendidikan nasional dan kecakapan hidup generik, sedangkan kompetensi kejuruan mengacu
pada SKKNI.

J. Ruang Lingkup Pekerjaan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran


Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang
tertuang di dalam tabel SKKNI Bidang Industri Teknologi Informasi pada jenjang SMK antara
lain adalah :
Dunia Usaha - Industri Lingkup Pekejaan
1. Kegiatan Kantor  Perencanaan Kantor (Office Planning)
 Pengorganisasian Kantor (Office Organizing)
 Pengarahan Perkantoran (Office Actuating)
 Pengawasan Perkantoran ( Office Controling)
 Lokasi Perkantoran
 Gedung Perkantoran
 Peralatan Perkantoran
2. Sarana dan Fasilitas Kerja  Interior Perkantoran
Perkantoran  Mesin-mesin Perkantoran

Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada, lulusan
Program Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran juga dimungkinkan mengelola dan
atau berwirausaha di bidang Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.

K. DESKRIPSI KKNI DAN SKEMA SERTIFIKASI


Sesuai dengan ideologi negara dan budaya bangsa Indonesia, implementasi sistem
pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap jenjang
kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian manusia
Indonesia sebagai berikut :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
c. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia. 7
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Tunas Kancana,
merupakan kompetensi keahlian yang dilaksanakan selama 3 tahun, oleh karena itu maka harus
mengacu pada KKNI jenjang 2. Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI :
1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur,
dibawah pengawasan langsung atasannya;
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan factual bidang kerja yang spesifik,
sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul;
3. BertanggungSundab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungSundab membimbing
orang lain.
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

A. STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN


Berdaasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
07/D.D5/TU/2018 tentang Pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan maka untuk
Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran adalah sebagai berikut :

Sistem Blok

Mata Pelajaran Alokasi Waktu

A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 320
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
Jumlah A 1.734
B. Muatan Kewilayahan
7. Seni Budaya 108
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1.Dasar Bidang Keahlian
9. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
10. Ekonomi Bisnis 72
11. Administrasi Umum 72
12. IPA 72
C2.Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 144
2. Korespondensi 180
3. Kearsipan 144
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 454
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 420
3. Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 420
4. Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 420
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 3.030
Total 5.016

9
Berdasarkan SK Kepala SMK Tunas Kancana No. 013/423.5/SMK.TS/VI/2019 tentang
Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran SMK Tunas Kancana Tahun Pelajaran 2022/2023,
maka untuk Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran struktur
kurikulumnya adalah sebagai berikut :
Kelas
X XI XII
Mata Pelajaran 1 2 1 2 1 2
A. MuatanNasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. SejarahIndonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -

Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -
4. IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
2. Korespondensi 5 5 - - - -
3. Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1 Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 6 6 7 7
2 Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 6 6 6 6
3 Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 6 6 6 6
4 Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 6 6 6 6
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 33 33
Total 46 46 48 48 48 48

10
Berdasarkan SK Kepala SMK Tunas Kancana No. 421.5/056/Smaktun tentang Struktur
Kurikulum dan Mata Pelajaran SMK Tunas Kancana Tahun Pelajaran 2022/2023, maka untuk
Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran struktur kurikulumnya adalah
sebagai berikut :
Kelas

Mata Pelajaran X XI XII


1 2 1 2 1 2
A. MuatanNasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -

6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4

Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah B 5 5 2 2 2 2
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Ekonomi Bisnis 2 2 - - - -
3. Administrasi Umum 2 2 - - - -
4. IPA 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 4 4 - - - -
2. Korespondensi 5 5 - - - -
3. Kearsipan 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 6 6 7 7
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 6 6 6 6
3. Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 6 6 6 6
4. Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan 6 6 6 6
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7 7 8 8
Jumlah C 22 22 31 31 3 3
Total 46 46 48 48 8 8
Muatan Lokal
Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2
Bahasa Arab 1 1 1 1 1 1
Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1
Total 50 50 52 52 52 52

11
B. KOMPETENSI MATA PELAJARAN
Kompetensi mata pelajaran untuk Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran, menngacu kepada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar
Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3).

1. Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Nasional (A)


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Muatan Nasional (A) adalah kompetensi
inti dan kompetensi dasar dasar yang berlaku secara nasional.

2. Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Muatan Kewilayahan(B) adalah
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang bisa dikembangkan sesuai dengan wilayahnya.

3. Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1)


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Dasar Bidang Keahlian(C1), adalah
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ruang lingkup dan kedalaman materi serta
bebanbelajarnya berlaku samauntuk seluruh kompetensi keahlian yang berada di dalam satu
bidang keahlian.

4. Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2)


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Program Keahlian (C2), adalah
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ruang lingkup dan kedalaman materi serta
beban belajarnya berlaku sama untuk seluruh kompetensi keahlian yang berada didalam
satu program keahlian.

5. Deskripsi KI dan KD Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian (C3)


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Keahlian(C3), adalah
kompetensi inti dan kompetensi dasar keahlian spesifik yang mewadahi kompetensi
keahlian, berlaku khusus untuk kompetensi keahlian yang bersangkutan.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan Kompetensi
Keahlian (C3) adalah bagian integral dari struktur kurikulum SMK/MAK untuk masing- masing
kompetensi keahlian.

C. PROGRAM MUATAN LOKAL


Berdasarkan Peraturan Gubernur Sunda Barat Nomor 57 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Sunda Barat Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan
Bahasa Sunda, Pelaksanaan Mata Pelajaran Bahasa Sunda di satuan pendidikan secara
terpisah/berdiri sendiri sebagai Mata Pelajaran.
Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sunda Barat
Nomor:423.5/14995 tanggal 4 Juni 2014, maka Pengimplementasian Kurikulum 2013 Mulok
Bahasa Sunda bertujuan agar peserta didik memiliki kompetensi sebagai berikut :
1. Menjaga dan memelihara kelestarian Bahasa dan Sastra Sunda sehingga menjadi faktor
penting untuk peneguhan jati diri daerah;
2. Menyelaraskan fungsi Bahasa dan Sastra Sunda dalam kehidupan masyarakat sejalan
dengan arah pembinaan bahasa Indonesia;
3. Mengenali nilai-nilai estetika, etika, moral dan spiritual yang terkandung dalam budaya
Sunda untuk di dayagunakan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan kebudayaan

12
nasional;
4. Mendayagunakan Bahasa dan Sastra Sunda sebagai wahana untuk pembangunan karakter
dan budi pekerti.

Arah pembelajaran Bahasa Sunda, adalah untuk :


1. M enyelaraskan keberadaan Bahasa dan Sastra Sunda sebagai unsur kebudayaan Sunda
untuk mewujudkan keadaan masyarakat yang lebih berbudaya.
2. Menggali nilai-nilai yang terkandung dalam Bahasa dan Sastra Sunda, sebagai bahan
masukan untuk pembangunan karakter dan ketahanan budaya.
Program muatan lokal di SMK Tunas Kancana dilaksankan dengan memasukan pelajaran
Bahasa Sunda, Bahasa Arab serta BP/BK kedalam Muatan Kewilayahan sebanyak 2 JP.

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Mulok Bahaasa Sunda

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,


Sikap berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggungSundab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta
dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, dan meta kognitif
Pengetahuan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan perada ban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian
pada bidangBahasa Sunda sesuai dengan bakat dan minatnya.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang
dipelajari disekolah secara mandiri pada bidang bahasa Sunda sesuai
dengan bakat dan minatnya.

2. Kompetsni Dasar (KD) Mulok Bahasa Sunda Kelas X/1


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1. 1 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan


mengamalkan ajaran agama mengamalkan anugerah Tuhan berupa Bahasa
yang dianutnya. Sunda dalam bentuk teks Serat Wedhatama pupuh
Pangkur.
1. 2 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa Bahasa
Sunda dalam bentuk teks crita cekak.
1. 3 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerahTuhan berupa Bahasa
Sunda dalam bentuk teks pawarta.
1. 4 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa Bahasa
Sunda dalam bentuk teks deskripsi tentang rumah
adat Sunda.
1. 5 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerahTuhan berupa Bahasa
Sunda dalam bentuk teks2 (dua) paragraph

13
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
mengamalkan perilaku jujur, Sundab, peduli(gotong royong, kerjasama, toleran,
disiplin, tanggungSundab, damai), santun, responsif, d an proaktif dalam
peduli(gotongr oyong, menggunakan Bahasa Sunda dalam bentuk teks
kerjasama, toleran, damai), Serat Wedhatama pupuh Pangkur.
santun, responsif, danproaktif 2.2 Menunjukkan peri laku jujur, disiplin,
dan menunjukkan sikap tanggungSundab, peduli(gotong royong, kerjasama,
sebagai bagian dari solusi toleran, damai), santun, responsif, a n pro aktif
atas berbagai permasalahan dalam menggunakanbahasaSundadalambentukteks
dalam berinteraksi secara crita cekak.
efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
social dan alam, serta dalam tanggungSundab, peduli(gotong royong, kerjasama,
menempatkan diri sebagai toleran, damai), santun, responsif, d an proaktif
cerminan bangsa dalam dalam menggunakan Bahasa Sunda dalam bentuk
pergaulan dunia. teks pawarta.
2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungSundab, peduli(gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, d an proaktif
dalam menggunakan Bahasa Sunda dalam bentuk
teks deskripsi tentang rumah adat Sunda.
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungSundab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
proaktif dalam menggunakan bahasa Sunda dalam
bentuk teks dua paragraf
3.1 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh Pangkur.
3. Memahami, menerapkan, 3.2 Menelaah teks crita cekak.
menganalisis pengetahuan 3.3 Menelaah teks pawarta.
faktual, konseptual, 3.4 Menelaah teks deskriptif tentang rumah adat Sunda.
prosedural dan metakognitif 3.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan Bahasa Sunda
berdasarkan rasa ingin dalam 2 (dua)paragraf yang menggunakan
tahunya tentang ilmu sandhangan mandaswara
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

14
KOMPETENSIINTI KOMPETENSIDASAR
4. Mengolah, menalar, menyaji dalam 4.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama pupuh
ranah konkret dan ranah abstrak Pangkur dan menulis syair tembang
terkait dengan pengembangan dari Pangkur dengan bahasa sendiri, serta
yang dipelajarinya disekolah secara menyajikannya secara lisan/tulis.
mandiri, bertindak secara efektif dan 4.2 Menulis dan menyajikan sinopsis teks
kreatif, serta dan mampu Cerita cekak yang dibacanya
menggunakan metoda sesuai kaidah 4.3 Menanggapi, menulis, dan menyajikan teks
keilmuan. pawarta secara.
4.4 Menanggapi dan menceritakan kembali isi
teks deskriptif tentang rumah adat Sunda.
4.5 Menulis dua paragraf berhuruf Sunda yang
menggunakan sandhangan mandaswara.

Kelas X/2
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1. 1 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan meng
ajaran agama yang dianutnya. amalkan anugerah Tuhan berupa Bahasa Sunda
dalam bentuk teks Serat Wedhatama pupuh Sinom.
1. 2 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa
Sunda dalam bentuk petikan teks cerita.
1. 3 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa Bahasa
Sunda dalam bentuk teks panatacara.
1. 4 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa
Sunda dalam bentuk teks deskripsi tentang
makanan tradisional Sunda.
1. 5 Menerima, mensyukuri, menghayati, dan
mengamalkan anugerah Tuhan berupa bahasa
Sunda dalam bentuk teks dua paragraf.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, tanggungSundab, peduli (gotong royong,
tanggung Jawab, peduli kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
(gotong royong, kerjasama, proaktif dalam menggunakan bahasa Sunda
toleran, damai), santun, melalui teks Serat Wedhatam apupuhSinom.
responsif dan proaktif dan 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
menunjukkan sikap sebagai tanggungSundab, peduli (gotong royong,
bagian dari solusi atas berbagai kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
permasalahan dalam berin proaktif dalam menggunakan Bahasa Sunda
teraksi secara efektif dengan melalui petikan teks
lingkungan sosial dan alam 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
serta dalam menempatkan diri tanggungSundab, peduli (gotong royong,
sebagai cerminan bangsa dalam kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pergaulan dunia. proaktif dalam menggunakan Bahasa Sunda
melalui teks panatacara.
2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungSundab, peduli (gotong royong,

15
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif,
danproaktif dalam menggunakan Bahasa Sunda
melalui teks deskripsi tentang makanan tradisional
Sunda.
2.5 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, da nproaktif
dalam menggunakan Bahasa Sunda melalui teks
dua paragraph Bahasa Sunda
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menelaah teks Serat Wedhatama pupuh Sinom.
menganalisis pengetahuan 3.2 Memahami isi teks crita Mahabharata
faktual, konseptual, procedural (BimaBungkus).
dan metakognitif berdasarkan 3.3 Menelaah teks panatacara.
rasa ingin tahunya tentang ilmu 3.4 Memahami isi teks deskriptif tentang makanan
pengetahuan, teknologi, seni, tradisional Sunda.
budaya, dan humaniora dengan 3.5 Mengidentifikasi kaidah penulisan Bahasa Sunda
wawasan kemanusiaan, dalam dua paragraph yang menggunakan aksara
kebangsaan, kenegaraan, dan angka
peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian,
Serta menerapkan pengetahuan
procedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menanggapi isi Serat Wedhatama pupuh Sinom
menyaji dalam ranah konkret dan menulis, serta menyajikan syair tembang
dan ranah abstract terkait Sinom dengan bahasa sendiri.
dengan pengembangan dari 4.2 Menulis synopsis teks cerita teks Mahabharata
yang dipelajarinya disekolah (Bima Bungkus) dan menyajikannya.
secara mandiri, bertindak secara 4.3 Membaca teknik teks panatacara.
efektif dan kreatif, serta dan 4.4 Menanggapi dan menceritakan kembali isi teks
mampu menggunakan metoda deskriptif tentang makanan tradisional Sunda.
sesuai kaidah keilmuan. 4.5 Menulis dan menyajikan dua paragraph berhuruf
Sunda yang menggunakan Aksara angka

D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI


1. Layanan Bimbingan Konseling
Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta
terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik/Konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
Layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan membantu Konseli mencapai
perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, belajar, sosial,
dan karir. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Tunas Kancana memiliki fungsi :
a. Pemahaman diri dan lingkungan;
b. Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan;
c. Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan;
d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir;
e. Pencegahan timbulnya masalah;
f. Perbaikan dan penyembuhan;
g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan diri
Konseling;
h. Pengembangan potensi optimal;
i. Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif;dan
j. Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program dan aktivitas
pendidikan sesuai dengan latarbelakang pendidikan, bakat, minat, kemampuan,
kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli. 16
Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan dengan asas :
a. Kerahasiaan sebagaimana diatur dalam kode etik Bimbingan dan Konseling;
b. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan;
c. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi;
d. Keaktifan dalam penyelesaian masalah;
e. Kemandirian dalam pengambilan keputusan;
f. Kekinian dalam penyelesaian masalah yang berpengaruh pada kehidupan Konseli;
g. Kedinamisan dalam memandang konseli dan menggunakan teknik layanan sejalan
dengan perkembangan ilmu Bimbingandan Konseling;
h. Keterpaduan kerja antar pemangku kepentingan pendidikan dalam membantu Konseli;
i. Keharmonisan layanan dengan visi dan misi satuan pendidikan, sertanilai dan norma
kehidupan yang berlaku dimasyarakat;
j. Keahlian dalam pelayanan yang didasarkan pada kaidah-kaidah akademik dan
profesionaldibidang Bimbingandan Konseling;
k. Tut Wuri Handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik untuk mencapai tingkat
perkembangan yang optimal.
Layanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan berdasarkan prinsip:
a. Diperuntukkan bagi semua dan tidak diskriminatif;
b. Merupakan proses individuasi;
c. Menekankan pada nilaiyang positif;
d. Merupakan tanggung Sundabbersama antara kepalas atuan pendidikan, Konselor atau
guru Bimbingan dan Konseling, dan pendidik lainnyadalam satuan pendidikan;
e. Mendorong Konseli untuk mengambil dan merealisasikan keputusan secara
bertanggungSundab;
f. Berlangsung dalam berbagai latarkehidupan;
g. Merupakan bagian integral dari proses pendidikan;
h. Dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia;
i. Bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan;
j. Dilaksanakan sesuai standar dan prosedur profesional Bimbingan danKonseling;dan
k. Disusun berdasarkan kebutuhan Konseli.
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4(empat)program yang mencakup:
a. layanan dasar;
b. layanan peminatan dan perencanaan individual;
c. layanan responsif;dan
d. layanan dukungan sistem.
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup:
a. bidang layanan pribadi;
b. bidang layanan belajar;
c. bidang layanan sosial;dan
d. bidang layanan karir.
Seluruh siswa SMK Tamansiswa Sukoharjo mendapat kesempatan
untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian karirnya secara tepat. Program
bimbingan karir memiliki tujuan untuk merangsang perkembangan pendidikan siswa.Setiap
siswa hendaknya memehami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup dan
pendidikan adalah sebagai persiapan untuk hidup.Siswa SMK Tunas Kancana dibantu dalam

17
mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap diri sendiri dan kaitanya
dengan perkembangan social pribadi dan perencanaan pendidikan karir.Siswa diberikan
pemahaman tentang dimana dan mengapa mereka berada dalam suatu alur pendidikanya.
Seluruh siswa dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara
pendidikanya dan karir. Program bimbingan karir di SMK Tunas Kancana berpusat dikelas
dengan koordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi
masyarakat.
Bimbingan karir merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada konseli untuk
menentukan tujuan maupun bakat yang dimiliki oleh konseli , jadi peran seorang konselor
disini bertugas sebagai proses pemberian bantuan kepada konseli yang sedang
membutuhkannya. Bimbingan Karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk
mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya yang dimiliki oleh konseli dalam
proses pengembangan untuk masa depan siswa tersebut. Bimbingan Karier adalah proses
membantu seseorang mengerti dirinya, dan mempunyai gambaran jelas tentang dunia karier
yang akan dipilih, sehingga ia dapat menyiapkan diri untuk berkarier dan berpartisipasi
aktif untuk mencapai pengembangan diri yang sesuai dengn tuntutan karier yang akan
dipilihnya
Komponen layanan Bimbingan dan Konseling dituangkan kedalam program tahunan
dan semester dengan mempertimbangkan komposisi dan proporsi serta alokasi waktu
layanan baik didalam maupun diluar kelas.
Sesuai dengan Permendikbud No. 111 Tahun 2014, SMK Tunas Kancana
menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas dengan beban belajar 2
JP per minggu.

2. Pengembangan Bakat, Minat dan Prestasi


Pengembangan bakat, minat dan prestasi di SMK Tunas Kancana.Dilaksanakan
dalam kegiatan Ektrakurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler di SMK Tunas Kancana diselenggarakan dengan tujuan
untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan di SMK Tunas Kancana
adalah Kepramukaan, sedangkan untuk ektrakurikuler pilihannya yaitu :
a. Palang Merah Remaja(PMR)
b. Kepemimpinan
c. Olahraga
d. Seni
e. Paskibra
f. BTQ
Pendidikan Kepramukaan di SMK Tunas Kancana dilaksanakan dengan berpedoman
pada Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014.
Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh seluruh
peserta didik, terkecuali bagi Peserta Didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan
serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan
Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi
pekerti luhur (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017).
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup,
dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
Gugus Depan (Gudep) adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan
penyelenggara pendidikan kepramukaan.
Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin secara
kolektif pada setiap tingkatan wilayah. 18
Majelis Pembimbing adalah dewan yang memberikan bimbingan kepada satuan
organisasi Gerakan Pramuka.
Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka.Pem-bina bertugas
merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat
Gudep.
Pendidikan Kepramukaan di SMK Tunas Kancana diorganisasikan dalam Model
sebagai berikut :
Nama
No. Sifat Pegorganisasian Kegiatan
Model
Wajib, setahun sekali,  Kolaboratif
berlaku bagi seluruh peserta  Bersifat intramural atau
1. Model Blok didik, terjadwal, penilaian ekstramural (di luar dan/atau
umum didalam lingkungan satuan
pendidikan)
Wajib, rutin, terjadwal,  Pembina Pramuka
berlaku untuk seluruh  Bersifat intramural (dalam
Model
2. peserta didik dalam setiap lingkungan satuan pendidikan)
Aktualisasi
kelas, penjadwalan, dan
penilaian formal
Sukarela, berbasis minat Sepenuhnya dikelola oleh Gugus
Reguler di
3. Depan Pramuka pada satuan
Gugus Depan
pendidikan.

Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut.


1. Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh siswa X.
b. Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran (setelah kegiatan MPLS)
dilaksanakan selama 36 Jam.
c. PenanggungSundab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
d. Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka
dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur
Muda/Instruktur Pramuka).
2. Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Diikuti oleh seluruh siswa X.
b. Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali (setiap hari Jum’at)
c. Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
3. Model Reguler.
a. Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam
Gugus Depan (kelas XI )
b. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh Gugus Depan SMK Tunas Kancana.

Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan
dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU)sebagai berikut:
1. Keimanan kepada Tuhan YME 10. Tolong menolong
2. Ketakwaan kepada Tuhan YME 11. Bertanggungjawab
3. Kecintaan pada alam 12. Dapat dipercaya
4. Kecintaan kepada sesama 13. Jernih dalam berpikir
manusia 14. Jernih dalam berkata
5. Kecintaan kepada tanah air 15. Jernih dalam berbuat
Indonesia 16. Hemat
6. Kecintaan kepada bangsa 17. Cermat
Indonesia 18. Bersahaja
7. Kedisiplinan 19. Rajin
8. Keberanian 20. Terampil
9. Kesetiaan 19
Aktualisasi nilai-nilai Kurikulum 2013 dan tabel penjabaran kegiatan kepramukaan
yang bersinergi dengan pengembangan nilai-nilai dan kecakapan kurikulum 2013 pada
SMK Tunas Kancana disajikan pada halaman-halaman berikut:

E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR


Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.
Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dinyatakan
dalam jam pelajaran perminggu.Beban belajar satu minggu Kelas X, adalah 50 jam pelajaran
kecuali kelas XI dan XII sebanyak 52 jam pelajaran . Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45
menit.
Beban belajar diKelas X dan XI dalam satu semester18 minggu.Beban belajar dikelas
XII pada semester ganjil 18 minggu. Beban belajar dikelas XII pada semester genap paling
sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
Setiap satuan pendidikan SMK/MAK boleh menambah jam belajar per minggu
berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan factor lain yang dianggap penting.
Beban belajar satu di SMK Tunas Kancana untuk kelas X adalah 50 jam pelajaran Kelas
XI 52 jam dan Kelas XII 52 Jam, dimana jumlah jam tersebut untuk muatan nasional,
kewilayahan, dasar bidang, dasar program dan kompetensi kejuruan, denga durasi setiap satu
jam pelajaran adalah 45 menit Untuk layanan bimbingan dan konseling (BK) di dalam kelas di
tambahkan 1 jam pelajaran tiap minggunya.
SMK Tunas Kancana menambahkan 2 JP tiap minggunya untuk mulok Bahasa Sunda
karena ada anjuran memalalui Peraturan Gubernur. Untuk memberikan layaanan karir bagi
peserta didik, maka ditambahkan lagi 1 JP tiap minggunya untuk Layanan Konseling di kelas.
Jumlah minggu efektif di SMK Tunas Kancana untuk kegiatan pembelajaran, remidial
ataupun pengayaan sebanyak 21 minggu (semester gasal kelas X, XI dan XII). Sedangkan
untuk semester Genap kelas XII sebanyak 13 minggu, sedangkan urntuk kelas X dan XI
sebanyak 19 minggu.
Beban belajar yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 36 minggu efektif tatap muka
tiap tahunnya. Meskipun jumlah minggu efektif di SMK Tunas Kancana sebanyak 40 minggu
efektif, tetapi dalam pelaksanaannya untuk jumlah tatap muka kurang dari 36 minggu efektif.
Untuk memenuhi beban belajar tersebut, maka lakukan pemberian tugas kepada para peserta
didik baik Tugas Mandiri Terstruktur (TMT) ataupun Tugas Mandari Tidak Terstruktur
(TMTT). Untuk beban TMT dan TMTT tidak boleh melebihi 60% dari jumlah total beban
belajar selama satu tahun untuk setiap mata pelajaran.
1. Pengembangan Silabus
Setelah menentukan beban belajar, maka di SMK Tunas Kancana dilaksanakan
pengembangan kurikulum yang melalui beberapa tahapan, antara lain :
a. Pembentukan tim pengembang kurikulum
b. Analisis kurikulum
c. Penyusunan silabus
d. Penyusunan prota dan promes
e. Pentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
f. Penyusunan RPP
g. Sinkronisasi kurikulum dengan DU-DI
Silabus masing-masing mata pelajaran dikembangkan sesuai standar proses. Masing-
masing KD dideskripsikan indikator-indikatornya, cakupan materi, sumber belajar, waktu
yang diperkirakan dibutuhkan.
Silabus adalah bagian dari perencanaan pembelajaran pada suatu kelompok
kompetensi atau mata pelajaran sebagai acuan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan pembelajaran. Silabus memuat rumusan kompetensi
Bidang Keahlian masing-masing mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti,
kompetensi dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.Silabus merupakan
acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.
Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus di SMK Tunas Kancana :
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan pebelajaran yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungSundabkan secara keilmuan.

2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus masing-masing mata pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, spiritual peserta didik, dan level 2 KKNI.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
pencapaian kompetensi inti sikap spiritual (KI-1), sikap sosial(KI-2), pengetahuan
(KI-3), dan ketrampilan (KI-4).
4. Kosisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas)antara kompetensi dasar,
indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan system
penilaian.
5. Memadai
Cakupan IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
system penilaian memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar dan KI.
6. Aktual dan kontekstual
Cakupan IPK , materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
system penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, danseni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi didunia kerja.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi pesertadidik,
pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi dimensi sikap
spiritual, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif, afektif, dan psikomotor).
Langkah-langkah pengembangansilabus disajikan pada diagram alir sebagai berikut :

21

Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini


(sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan sedangkan urutan pengembangan
silabus disajikan pada diagram alir diatas). Pengembangan Silabus dilakukan melalui dua
langkah yaitu :
1. Pengkajian profil lulusan, SKL, KKNI, dan Kompetensi Inti;
2. Penyusunan silabus.
Penyusunan silabus dilakukan melalui tahapan-tahapan :
a. Mengkaji Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan
Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), dan
Kompetensi Keahlian (C3).
Kompetensi Intidan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SMK/MAK sesuai
Kompetensi Keahlian dengan memperhatikan hal-hal berikut :
1. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi,
tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada dalam dokumen SKL;
2. Keterkaitan antar kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
3. Keterkaitan kompetensi dasar antar mata pelajaran;
4. Keselarasan dengan skema sertifikasi yang diacu.
b. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian
kompetensi dasar yang diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku yang dapat diukur 22
dan diamati, mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bermuara pada
pencapaian KI. IPK dapat juga diartikan sebagai tingkat kinerja yang akan
didemonstrasikan untuk setiap kompetensi dasar atau sejauh mana setia puraian dalam
kompetensi dasar dapat tercapai dan terukur.
Indikator Pencapaian Kompetensi dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah.IPK dirumuskan dalam
kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.IPK digunakan sebagai
dasar untuk menyusun perangkat penilaian.
Perumusan IPK harus memperhatikan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai,
sehingga rumusan indicator tidak lebih tinggi dari KD (berdasarkan prinsip taksonomi
Bloom).

c. Penentuan jenis penilaian


Penilaian pencapaian kompetensi dasar oleh peserta didik dilakukan berdasarkan
IPK.Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa
tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :
1. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2. Penilaian menggunakan acuan kriteria;yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan
posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.Berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui
kesulitan belajar peserta didik.
4. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindaklanjut.Tindaklanjut berupa proses
pembelajaran berikutnya, pembelajaran remedy bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya dibawah criteria ketuntasan, dan pembelajaran pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan
tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil
melakukan observasi lapangan berupa informasi yang dibutuhkan.

d. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran


Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi
dasar dengan mempertimbangkan :
1. Potensi peserta didik;
2. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, danspiritual peserta
didik;
3. Kebermanfaatan atau dampak bagi peserta didik;
4. struktur keilmuan dan ketrampilan;
5. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
6. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, khususnya dunia
kerja, skema sertifikasi dan
7. alokasi waktu. 23
Untuk kelompok Muatan Peminatan Kejuruan, penyusunan materi pembelajaran
memperhatikan IPK (kriteria kinerja) dan lingkup variable/kondisi kinerja yang tertuang
dalam SKK/SKKNI atau Skema Sertifikasi yang diacu.

e. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik,
pesertadidikdenganguru, lingkungan, dansumberbelajarlainnyadalam rangka
pencapaian kompetensi dasar.Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada
peserta didik.Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai
peserta didik.Atau dengan kata lain, pada kegiatan pembelajaran akan tergambar bahwa
peserta didik tidak hanya akan memperoleh pengalaman belajar tentang substansi yang
dipelajari tetapi juga tentang kompetensi generik/kompetensi kunci/softskill.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik,
khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
2. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
3. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik sebagai subjek/student center,
guru lebih berperan sebagai fasilitator.
4. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsepmateri pembelajaran.
5. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua
unsur pencari yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu
kegiatan siswa dan mater

f. Menentukan alokasi waktu


Pada dasarnya alokasi waktu untuk setiap pasangan Kompetensi Dasar(KD)
Pengetahuan(KD dari KI-3)dan keterampilan (KDdariKI-4) sudah ditetapkan pada
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
PendidikandanKebudayaan Nomor330/D.D5/KEP/KR/2017tentangKompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar. Namun SMK/MAK diberi keleluasan untuk menata ulang
alokasi tersebut pada saat menyusun Silabus, sesuai dengan kebutuhan nyata
dilapangan.Penentuan alokasi waktu untuk setiap pasang KD didasarkan pada jumlah
minggu efektif dan alokasi waktu matapelajaran perminggu dengan
mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat
kepentingan KD.Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu era untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

g. Menentukan sumber belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/ataualat/bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik,
internet, nara sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada kompetensi dasar dan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

2. Pengembangan RPP
Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing- masing guru.24
Silabus di SMK Tunas Kancana dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan
memperhatikan data evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan
evaluasi rencana pembelajaran.
Pengembangan RPP Mata Pelajaran mengacu pada Silabus Mata Pelajaran.RPP
dikembangkan untuk setiap pasang KD. RPP dirancang dan dilaksanakan dalam
PembelajaranTeori, Pembelajaran Praktik, dan atau PKL sesuai karakteristik KD pada
masing- masing Mata Pelajaran. PKL dilaksanakan secara blok waktu diupayakan
sepenuhnya untuk pengembangan kompetensi pada silabus sesuai kebutuhan pengembangan
SKL.
Mengacu pada Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah, perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media
dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan scenario pembelajaran.
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Sebagaimana telah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.RPP
dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik di SMK Tunas Kancana
berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan untuk satu kali
pertemuan atau lebih.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun harus memuat komponen- komponen
sebagai berikut :
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. kelas/semester;
d. materi pokok;
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indicator ketercapaian
kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikanmateri
pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup;dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
25
F. KETUNTASAN BELAJAR ( SKM )
Peserta didik di SMK Tunas Kancana dinyatakan tuntas dalam pembelajar apabila nilai
hasil kegiatan evaluasi memperoleh minimal Skor Ketuntasan Minimal (SKM).
SKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya
dukung, dan karakteristik peserta didik.
Dalam panduan penilaian untuk SMK, SKM untuk mata pelajaran Muatan Nasional (A),
Muatan Kewilayah (B) dan juga Dasar Bidang Keahlian (C1) minimal adalah 70. Sedangkan
untuk mata pelajaran Dasar Program Keahlian dan mata pelajaran Kompetensi Keahlian minimal
adalah 75.
Dalam rangka upaya unuk pemenuhan kebutuhan DU-DI untuk rekrutment tenaga kerja,
maka untuk SKM di SMK Tunas Kancana untuk kelas X minimal 70, kelas XI minimal 70 dan
untuk kelas XII minimal 70.
SKM di SMK Tunas Kancana ditetapkan melalui rapat dewan pendidik yang kemudian
ditetapkan dan disahkan melalui SK Kepala Sekolah SMK Tunas Kancana No. 014/423.5/
SMK.TS /2019.
SKM dari Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Tunas
Kancana untuk setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut :
KKM KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 73 73 75 75
2. PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan 70 70 73 73 75 75
3. Bahasa Indonesia 70 70 73 73 75 75
4. Matematika 70 70 70 70 73 73
5. Sejarah Indonesia 70 70 73 73 75 75
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 70 70 72 72 73 73
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 70 70 73 73 75 75
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 70 70 73 73 75 75
C. MuatanPeminatanKejuruan
C1. DasarBidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 75 75 75 75 75
2. Ekonomi Bisnis 75 75 75 75 75 75
3. Administrasi Umum 75 75 75 75 75 75
4. IPA
C2. Dasar Program Keahlian
1. Teknologi Perkantoran 75 75 75 75 75 75
2. Korespondensi 75 75 75 75 75 75
3. Kearsipan 75 75 75 75 75 75
C3.Kompetensi Kejuruan
1. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian 75 75 75 75 75 75
2. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan 75 75 75 75 75 75
3. Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana 75 75 75 75 75 75
4. Otomatisasi Tata Kelola Humas dan 75 75 75 75 75 75
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 75 75 75 75 75 75

Mulok
1 Bahasa Sunda 70 70 73 73 75 75
2 Bahasa Arab 70 70 73 73 75 75
3 Bimbingan Konseling 70 70 73 73 75 75
4 Kepemimpinan 70 70 73 73 75 75
5 Kepramukaan 70 70 73 73 75 75

G. MEKANISME PENILAIAN
Bentuk-bentuk penilaian yang dilakukan SMK Tunas Kancana adalah sebagai berikut :
1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif
untuk membandingkan posisi relatifnya dengan criteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau
kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan
keterampilan.
4. Penilaian merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasilbelajar peserta didik.
5. Penilaian harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodi kuntuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar(KD)atau lebih.
6. Penilaian tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8–9 minggu kegiatan
pembelajaran.Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8. Uji Kompetensi yang selanjutnya disebut UKK merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
Cakupan UKK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi
Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
9. Uji Kompetensi Profesi yang selanjutnya disebut UKP merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh Lembaga sertifikasi Profesi P-1 untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi.Cakupan UKP meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah Berstadar Nasional (USBN) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi diluar kompetensi yang diujikan pada UN dan US yang dilaksanakan secara
nasional.
Mekanisme Penilaian Hasil Belajar SMK Tunas Kancana meliputi:
1. Menyusun perencanaan penilaian tingkat Satuan Pendidikan;
2. KKM yang harus dicapai oleh peserta didik ditetapkan oleh Satuan Pendidikan;
3. penilaian dilakukan dalam bentuk Penilaian Akhir dan UjianSekolah;
4. Penilaian Akhir meliputi Penilaian Akhir semester danPenilaian Akhir tahun;
5. Hasil penilaian sikap dilaporkan dalam bentuk predikat dan/atau deskripsi;
6. Hasil penilaian pengetahuan dan ke terampilan dilaporkan dalam bentuk nilai, predikat
dan deskripsi pencapaian kompetensi mata pelajaran;
7. Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester, dan akhir tahun ditetapkan dalam
8. rapat dewan guru berdasar hasil penilaian oleh pendidik dan hasil penilaian oleh Satuan
Pendidikan;dan
9. Kenaikan kelas dan/atau kelulusan peserta didik ditetapkan melalui rapat dewan guru 27
Teknik dan instrument yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan adalah sebagai berikut :
1. Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik dalam melakukan penilaian kompetensi sikap, dapat melalui salah satu atau
lebih metode penilaian berikut ini:
a. Observasi, merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indicator perilaku yang diamati.
b. Penilaian “teman seSundat” (peerassessment) oleh peserta didik dengan meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
c. Jurnal, merupakan catatan pendidik didalam dan diluar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik) melalui:
a. Penugasan.
Penugasan, instrumennya berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penugasan bisa
merupakan TMT atau TMTT
b. Penugasan Harian.
Penugasan harian dapat berupa
c. Testertulis, instrumennya berupa soal pilihan ganda, isian, Sundaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
d. Tes lisan, instrumennya berupa berupa daftar pertanyaan.
e. Penilaian Tengah Semester (PTS)
f. Penilaian Akhir Semester(PAS)

Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata nilai penugasan, penugasan


harian, PTS dan PAS dengan pembobotan tertentu yang sudah ditetapkan oleh SMK Tunas
Kancana.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
melalui salah satu atau lebih model berikut :
a. Penilaian ujuk kerja (proses atau produk) adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
b. Penilaian proyek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu
tertentu
c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentuyang bersifat reflektif- integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkan kepedulian pesertadidik terhadap lingkungannya.
Penghitungan nilai Keterampilan diperoleh dari rerata nilai proses, produk, proyek
ataupun portofolio dengan pembobotan tertentu yang sudah ditetapkan oleh SMK Tunas
Kancana
Ketuntasan belajar minimal di SMK Tunas Kancana untuk seluruh Kompetensi Dasar
(KD) pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 70 dan pencapaian
minimal untuk kompetensi sikap adalah B. 28
Untuk kompetensi yang belum tuntas, kompetensi tersebut dituntaskan melalui
pembelajaran remedial sebelum melanjutkan pada kompetensi berikutnya.
Untuk mata pelajaran yang belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui
pembelajaran remedial sebelum memasuki semester berikutnya.
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 75.
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori Baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru mata
pelajaran, guru BK, dan orangtua).

4. KRITERIA KENAIKAN KELAS


Dasar penetapan kriteria kenaikan kelas di SMK Tunas Kancana adalah Panduan
Penilaian SMK yang dikeluarkan oleh Kemdikbud, Dirjend Dikdasmen dan Direktorat
PSMK. Kriteria kenaikan kelas SMK Tunas Kancana tahun pelajaran 2022/2023 adalah
sebagai berikut :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikap sekurang - kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh SMK Tunas Kancana.
3. Nilai ekstrakurikuler kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK (khusus kelas X).
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilan di bawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada
semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun
pelajaran tersebut.
5. Ketidakhadiran baik dengan keterangan atau tanpa keterangan (alpha) pada tahun
pelajaran tersebut ≤ 25%
Laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun ditetapkan
dalam rapat dewan pendidik SMK Tunas Kancana berdasar hasil penilaian oleh Pendidik
Kenaikan kelas peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan
pendidik yang mengacu pada kriteria kenaikan kelas yang ada di SMK Tunas Kancana.

5. KRITERIA KELULUSAN
Dasar penetapan kriteria kelulusan di SMK Tunas Kancana adalah Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2017 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik
Dari Satuan Pendidikan Dan Penyelenggaraan Ujian Nasional Dan Ujian
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan
Kriteria kelulusan peserta didik dari SMK Tunas Kancana tahun pelajaran 2022/2023
adalah sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap/ perilaku minimal baik.
c. Lulus US dan USBN teori dan praktek, yakni memperoleh nilai minimal baik ≥ 70 untuk
mata pelajaran yang di US/ USBN kan.
d. Mengikuti Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) Tahun Pelajaran 2022/2023

Sesuai dengan kalender pendidikan, bahwa Asesmen Kompetensi Minimal (AKM)


akan dilaksakan pada bulan Oktober 2022, dan Ujian Sekolah (US) akan dilaksakan pada
bulan April 2022. Kegitan Uian yang akan dilkasakan di SMK Tunas Kancana selalu
berpedoman pada POS pelaksanaan yang dikeluarkan oleh BSNP maupun Sekolah yang
ditetapkan dan disahkan oleh SK dari kepala sekolah SMK Tunas Kancana.
Untuk tahun pelajaran 2022/2023, SMK Tunas Kancana mentargetkan 100 % siswa
kelas XII lulus dari sekolah. 29
Untuk mencapai target tersebut, SMK Tunas Kancana memprogramkan adanya jam
pelajaran tambahan yang dilaksakan mulai awal semester genap.

6. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN LITERASI


Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik,
berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai
oleh iman dan takwakepada Tuhan yangMaha Esa berdasarkan Pancasila. Pendidikan
karakter berfungsi untuk :
a. Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik;
b. Memperkuat danmembangunperilakubangsayang multikultur;
c. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.
Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga,
satuanpendidikan, masyarakatsipil, masyarakatpolitik, pemerintah, duniausaha, danmed ia
massa.
Dalam rangka lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah
teridentifikasi18 nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan
nasional, yaitu :
1. Religius 10. Semangat Kebangsaan
2. Jujur 11. Cinta Tanah Air
3. Toleransi 12. Menghargai Prestasi
4. Disiplin 13. Bersahabat/Komunikatif
5. Kerja keras 14. Cinta Damai
6. Kreatif 15. Gemar Membaca
7. Mandiri 16. Peduli Lingkungan
8. Demokratis 17. Peduli Sosial
9. Rasa Ingin Tahu 18. Tanggung jawab
Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh
potensi individu manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) dan fungsi totalitas sosiokultural
dalam konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat.

Implementasi Pendidikan Karakter dalam KTSP


Implementasi Pendidikan Karakter Dalam KTSP
1. Integrasi Mengembangkan Silabus dan RPP pada
kompetensi yang telah ada sesuai dengan nilai
yang akan diterapkan
2. Mata Pelajaran Dalam Mulok Ditetapkan oleh Sekolah/Daerah kompetensi
dikembangkan olehSekolah/Daerah
3. Kegiatan Pengembangan Diri Pembudayaan dan Pembiasaan :
¾ Pengkondisian
¾ Kegiatan Rutin
¾ Kegiatan pontanitas
¾ Keteladanan
¾ Kegiatan Terprogram
Ekstrakurikuler : Pramuka, PMR, Kepemimpinan,
Olahraga, Seni, Paskibra,BTQ
Bimbingan Konseling : Memberikan layanan
bagia anak yang memiliki masalah
Bentuk penerapan Program Penguatan Karakter (PPK) di SMK Tunas Kancana, yaitu
dengan mengintregasikan pendidikan karakter yang dilakukan baik dikomponen mata
pelajaran maupun komponen muatan local dengan cara memasukan nilai-nilai yang
dikembangkan kedalam tujuan pembelajaran setiap KD di dalam RPP. Pengintegrasian
pendidikan karakter dalam pengembangan diri dan budaya sekolah dilakukan dengan cara
sebagaimana yang diuraikan dalam tabel berikut :
No Nilai Bentuk Pelaksanaan Kegiatan
1 Religius • Setiap awal memulai pelajaran di pagi hari membaca doa
2 Kejujuran • Memperingatkan siswa yang menconteksaat ujian
• Memperingatkan siswa yang mencontoh PR temannya
3 Kedisiplinan • Penerapandisiplin yang lebihketat (ada hukuman bagi siswayang tidak
menggunakan seragam)sehingga seluruh siswa sudahmemakai
seragamsekolah.
• Guru menunggu siswa datang dipintu gerbang
4 Kerja keras Ada koperasi khusus siswa
5 Kreatif Ada penambahan materi pembelajaran tentang pembuatan kompos
6 Komunikatif Guru mulai membiasakan diri untuk menyapa setiap bertemu warga sekolah
lain sehingga siswa sekarangpun sudah mulai terbiasa untuk mengikuti sikap
guru tersebut termasuk mulai menyapa bila bertemu tamu.
7 Kerjasama Ada penambahan materipembelajaran tentang pembuatan kompos
8 Bersih • Toilet yang sebelumnya kurang berfungsi di perbaiki kembali
9 Peduli Sosial • Mengunjungi teman yang sakit
• Melayat apa bila ada orang/wali muridyangmeninggaldunia
• Mengumpukansumbanganuntukbencanaalam
• Membentukketuapengumpulan sumbangandi setiap kelas

Selain hal tersebut diatas, tenaga pendidik juga memberikan keteladanan tentang PPK, anatar lain
sebagai berikut :
Religius • Pendidik berdoa bersama peserta sebelum dan setelah jam pelajaran.
• Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan salat Zuhur berjamaah
sesuaidengan jadwalyangsudah ditentukan
• Guru menjadi model yang baik dalam berdoa.Ketika berdoa, maka guru
memberi contoh dengan berdoa dengan khusu’ dan dalam bahasa yang
Indonesia sehingga dimengerti oleh anak.
Kedisiplinan • Jam 06.45 semua guru harus sudah berada disekolah menyambut siswa
belajar.
• Mengambil sampah yang berserakan
• Berbicara yang sopan
• Mengucapkan terima kasih
• Meminta maaf
• Menghargai pendapat orang lain
Peduli • Pendidikdan tenaga kependidikan membuang sampah pada tempatnya
Lingkungan • Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan sekolah
bersama peserta didik
• Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang berserakan
Peduli Sosial • Pendidik dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan setiap ada
musibah intern dan bencana alam untuk kegiatan sosial.
Kejujuran • Pendidik memberikan penilaian secara objektif
• Pendidik menepati janji pada peserta didik
CintaTanah • Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara dan peringatan
Air hari besar bersama peserta didik
Untuk mewujudkan nilai-karakter nomor 15 (gemar membaca), di SMK Tunas
Kancana juga sedang mengembangkan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan 31
mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas
antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara
menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yangwarganyaliterat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik.
Tujuan dari gerakan literasi sekolah yaitu :
1. Tujuan Umum :
Menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem
literasi Sekolah Menengah Kejuruan yang diwujudkan dalam gerakan literasi di SMK
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
2. TujuanKhusus:
a. Menumbuh kembangkan budi pekerti peserta didik SMK.
b. Membangun ekosistem literasi sekolah di SMK.
c. Menjadikan SMK sebagai organisasi pembelajaran (learningorganization)
d. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan di SMK.
e. Menjaga keberlanjutan budaya literasi di SMK.

Tahapan Gerakan Literasi Sekolah di SMK :


Tahap ke-3:
Tahap ke-1: Tahap ke-2: PELAKSANAAN
PEMBIASAAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN
BERBASIS LITERASI
• 15 menit membaca • Minat baca untuk • 15 menit membaca
• Pembuatan Jurnal meningkatkan • Pemanfaatan berbagai
membaca siswa kemampuan literasi strategi literasi dalam
• Penyiapan sarana literasi • 15 menit membaca pembelajaran
(penyediaan area baca, • Pembuatan respons • Pengembangan
buku bacaan dan akses bacaan : graphic kemampuan literasi
internet) organizers, peta cerita, dalam pembelajaran bagi
• Menciptakan Penilaian non akademik guru dan siswa
lingkungansosial dan • Pembuatan bahan kaya • Penilaian akademik
afektif yang nyaman teks oleh siswa • Pengembangan
untuk membaca • Pembimbingan lingkungan fisik, sosial,
• Pembimbingan literasi penggunaan komputer afektif, danakademik
secara bertanggung dan internet untuk • Memilih cara dan jenis
jawab kegiatanliterasi literasi yang tepat
• Memperkenalkan etika • Pengenalan penggunaan untukproses
perilaku dan hokum berbagai bahan referensi pembelajaran, produksi
dalam menggunakan cetak dan digital untuk pengetahuan, dan
teknologi informasi dan mencari menyebarkannya di
komunikasi kalangan warga SMK

GLS di SMK Tunas Kancana sementara ini masih pada tahapan 1 yaitu tahapan
pembiasaan, dengan cara gerakan membaca.
Peserta didik dibimbing, didampingi dan diarahkan untuk melakukan kegiatan
membaca mandiri, yaitu membaca buku atau sumber lain non pelajaran, melalui
kegiatan-kegiatan berikut ini : 32
a. Membiasakan membaca dalam hati selama15 menit sebelum kegiatan pembelajaran.
b. Membudayakan membaca bersama-sama bagi guru dan peserta didik(guru menjadi
contoh).
c. Mendisiplinkan membaca karya sastra sampai selesai dengan membuat daftar buku
yang sudah selesai dibaca (perlu ada program baca, misalnya dengan sustained silent
reading yang sering disingkat SSR), dengan kaidah:
1)
membudayakan membaca di setiap kesempatan;
2)
membiasakan untuk berdiskusi tentang buku yang sudah dibaca, menuliskan
kembali/membuat resensi, dan presentasi; dan
3)
membuat karya atau menuliskan kesan atau rangkuman setelah selesai membaca
(hasilnya digunakan untuk gelar karya).
d. Membudayakan meramaikan madding dan atau buletin/majalah peserta didik
disetiap sekolah.
e. Mewajibkan setiap guru bidang studi untuk menerapkan metode diskusi dan
presentasi pada beberapa kegiatan pembelajaran.
f. Mendokumentasikan karya peserta didik(cerpen, puisi, dll.) ke dalam bentuk buku.
g. Memberikan penghargaan non-akademik terhadap kebiasaan membaca.
Agar Gerakan membaca pada tahap pembiasaan di SMK Tunas Kancana dapat
berlangsung dengan baik dan lancar, bebarapa konsep dasar tentang membaca sedang
dipelajari dan dipahami oleh para guru dan manajemen sekolah.
Untuk terus menunjang GLS tersebut, SMK Tunas Kancana terus berupaya agar segera
bisa menginplementasikan ke tahapan 2 dan tahapan 3.

H. KALENDER PENDIDIKAN
1. PENGERTIAN KALENDER AKADEMIK
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun pelajarn yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

2. DASAR HUKUM KALENDER PENDIDIKAN


Dasar penyusunan kalender akademik SMK Tunas Kancana adalah Peraturan Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Sunda Barat No. 420/09748 tahun 2019.

3. RENCANA KEGIATAN ATAU JADWAL


Rencana kegiatan atau jadwal dalam kaldik SMK Tunas Kancana, disusun berdasarkan
Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sunda Barat No. 420/09748 tahun 2019, jadwal
kegiatan dari MKKS SMK Kabupaten Sukoharjo, juga rencana agenda kegiatan SMK Tunas
Kancana.

4. ALOKASI WAKTU SETIAP KEGIATAN


1. Pendaftaran penerimaan peserta didik dilaksanakan1(satu)hari setelah pengumuman
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dibawahnya, dan berakhir1(satu) hari
sebelum permulaan tahun pelajaran baru.
2. Permulaan tahun pelajaran 2022/2023 adalah hari Senin tanggal 15 Juli 2019.
3. Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan satuan
pendidikan pada permulaan tahun pelajaran baru dimulai dengan Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS).
4. Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan berlangsung selama 3 (tiga) hari mulai
hari Senin15 Juli 2019 dan berakhir hari Rabu tanggal 17 juli 2019.
5. Dalam penyelenggaraan pendidikan, satuan pendidikan mengguna-kan system semester
yang membagi 1(satu) tahun pelajaran menjadi semester gasal dan semester genap.
6. Pembelajaran efektif pada bulan Ramadhan untuk SMK 40 menit setiap jam pelajaran 33
tatap muka.
7. Jumlah waktu pembelajaran per minggu disesuaikan dengan kurikulum yang
dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.Jumlah waktu pembelajaran
pada satu tahun 38 minggu efektif.
8. Satuan pendidikan melaksanakan kegiatan Jeda Tengah Semester setelah ulangan tengah
semester, direncanakan selama 4 hari.
9. Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu
kegiatan pembelajaran.
10. Ulangan Akhir Semester :
a. Semester Gasal : tanggal 24 November- 6 Desember 2019.
b. Semester Genap : tanggal 02 - 11 Juni 2020.
11. Ulangan Susulan/Persiapan penyerahan buku Laporan Hasil Belajar/Laporan capaian
kompetensi:
a. Semester Gasal : tanggal 8 - 10 Desember 2022
b. Semester Genap : tanggal 13-15 Juni 2022
12. Uji Kompetensi Keahlian SMK (Ujian Praktik) harus selesai paling lambat1(satu) bulan
sebelum US.
13. Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik dilaksanakan pada:
a. Semester Gasal hari Senin tanggal 18 Desember 2022
b. Semester Genap hari Sabtu tanggal 18 Juni 2022
14. Libur Semester berlangsung pada:
a. Semester gasal : 20- 31 Desember 2022
b. Semester Genap : 20 Juni - 9 Juli 2022

5. PERMULAAN TAHUN AJARAN


Permulaan tahun pelajaran 2022/2023 adalah hari Senin tanggal 12 Juli 2022. Hari-
hari pertama masuk satuan pendidikan merupakan serangkaian kegiatan satuan pendidikan
pada permulaan tahun pelajaran baru dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS).
Hari-hari pertama masuk satuan pendidikan berlangsung selama 3 (tiga) hari mulai
hari Senin 12 Juli 2020 dan berakhir hari Rabu tanggal 14 Juli 2020.

6. PENGATURAN WAKTU BELAJAR EFEKTIF


Waktu pembelajaran normal efektif di SMK Tunas Kancana dimulai pukul 07.20
WIB, berakhir pukul 15.30 WIB. Kecuali hari kamis dan Jum’at untuk kegiatan
ekstrakurikuler.
Waktu pembelajaran daring di SMK Tunas Kancana dimulai pukul 07.20 WIB,
berakhir pukul 11.30 WIB.

7. MINGGU EFEKTIF BELAJAR


Di dalam Kaldik SMK Tunas Kancana, jumlah minggu efektif untuk semester gasal 18
minggu dan semester genap 17 minggu.

8. WAKTU PEMBELAJARAN EFEKTIF


Waktu pembajaran normal efektif di SMK Tunas Kancana, baik di semester gasal
ataupun di semester genap 1 jam pelajaran selama 45 menit.
Waktu pembajaran daring efektif di SMK Tunas Kancana, baik di semester gasal
ataupun di semester genap 1 jam pelajaran selama 20 menit

9. PENGATURAN WAKTU LIBUR


Pengaturan waktu libur di dalam penyusunan kaldik SMK Tunas Kancana sesuai 34
dengan alokasi waktu untuk kegiatan, antara lain :
1. Libur Semester berlangsung pada:
a. Semester gasal
b. Semester Genap
c. Libur Hari Besar Nasional dan Keagamaan

10. KALENDER PENDIDIKAN SMK TUNAS KANCANA


Kalender Pndidikan SMK Tunas Kancana tahun pelajaran 2022/2023 tertuang pada
lampiran.
BAB III
PENUTUP
35
Dengan telah selesainya penyusunan Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) SMK Tunas Kancana pada awal tahun pelajaran 2022/2023 maka salah satu pedoman dan
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMK Tunas Kancana telah tersedia
Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen Kurikulum SMK Tunas Kancana ini dapat
digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Kami
juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak terkait terhadap pendidikan agar dapat bekerja
sama mendukung keterlaksanaan kurikulum ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami
dari berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepada pemerintah khususnya Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, yang memberi dukungan dan bimbingan kepada
kami dalam menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini.
Semoga Dokumen Kurikulum SMK Tunas Kancana ini mampu menjadi sarana bagi sekolah
untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa.

Ttd
Penyusun,

Anda mungkin juga menyukai