DISUSUN OLEH
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Perlaksanaan Rencana Tindak Lanjut Diklat Calon Kepala Sekolah Yang disususn
oleh:
Nama : BAMBANG SUTRISNO, S.Pd.
NIP : 197804082006041010
Sekolah : SDN Bulangan Branta
Telah disetujui dan disahkan sebagai pertanggungjawaban mengikuti Diklat Calon Kepala
Sekolah
ii
KATA PENGANTAR
iii
8. Teman-teman sejawat guru SD Negeri Bulangan Branta dan Palesanggar 3
Kecamatan Pegantenan yang telah membantu penyususnan laporan akhir Diklat
Calon Kepala Sekolah tahun 2021 ini.
iv
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................... i
Lembar Pengesahan .......................................................................................... ii
Kata Pengantar................................................................................................... iii
Daftar Isi............................................................................................................ v
Daftar Lampiran................................................................................................. vi
Daftar Tabel....................................................................................................... vii
Daftar Gambar ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan........................................................................................... 3
C. Hasil Yang Diharapkan ................................................................ 4
BAB II KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG ........................................ 5
A. Kondisi Sekolah Sendiri ................................................................ 5
B. Kondisi Sekolah Magang .............................................................. 18
BAB III PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT ............................ 26
A. Pelaksanaan RPK Sekolah Asal...................................................... 26
B. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi (PK) .................................... 44
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 53
A. Kesimpulan .................................................................................... 53
B. Saran .............................................................................................. 54
Daftar Pustaka ................................................................................................... 55
Lampiran-Lampiran
1. Matriks RPK ................................................................................................ 58
2. Jurnal Kegiatan Harian................................................................................. 66
3. Rekap Hasil Monev RPK (5 macam) ............................................................ 77
4. Instrumen Monev RPK yang Sudah Terisi.................................................... 120
5. Bukti-Bukti Kegiatan RPK (Undangan, Daftar Hadir, Notulen, Foto)........... 123
v
5. Matriks PK..........................................................................................................140
6. Instrumen Monev PK yang Sudah Terisi............................................................142
7. Bukti Kegiatan PK (Daftar Hadir, Notulen/Catatan/Foto Kegiatan)..................146
8. SK Panitia Pelaksana RTL - RPK.......................................................................174
9. Panduan Pelaksanaan RTL – RPK......................................................................178
10. Materi Pembimbingan Workshop.......................................................................179
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai
kepala sekolah, selain dari tugas pokok sebagai guru, kepala sekolah sebagai
orang yang bertanggung jawab artinya merencanakan, melaksanakan dan
mengelola untuk tanggung jawab berdasarkan Permen No 13 tahun 2007
tentang standar kepala sekolah/madrasah menyatakan ada 5 (lima)
kompetensi yang harus dimiliki diantaranya: yaitu, Kompetensi Kepribadian,
Kompetensi Manajerial, Kompetensi Kewirausahaan, Kompetensi Supervisi
dan Kompetensi Sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini akan sangat
menentukan kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program
pendidikan nasional, propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan
pengetahuan dan keilmuan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan
program pendidikan, kepala sekolah harus mampu menunjukkan kinerjanya
berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program pendidikan.
2
On the Job Training(OJT) dilaksanakan pada 2 sekolah magang, yaitu pada
sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan sekolah lain.
B. Tujuan
3
3. Menghasilkan kepala sekolah yang mampu mengidentifikasi masalah yang
terkait dengan standar nasional pendidikan (SNP).
4. Menghasilkan kompetensi manajerial melalui pengkajian Rencana Kerja
Sekolah (RKS), pengelolaan keuangan sekolah, pengelolaan pendidikan
dan tenaga kependidikan, pengelolaan ketatausahaan sekolah, pengelolaan
sarana prasarana sekolah, pengelolaan kurikulum, pengelolaan peserta
didik, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, dan sistem monitoring dan
evaluasi pada SDN Bulangan Branta Kecamatan Pegantenan dan SDN
Palesanggar 3 Kecamatan Pegantenan.
5. Menghasilkan kepala sekoalah yang mampu melakukan supervisi
akademik kepada guru dengan teknik yang benar.
6. Menghasilkan kepala sekolah yang mampu bekerja sama dengan pihak
lain untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah.
Setelah kegiatan On the Job Training (OJT) ini dilakukan maka hasil
yang diharapkan antara lain:
5
6
BAB II
KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG
Kabupaten Pamekasan.
Sekolah Dasar Negeri Bulangan Branta berdiri tahun 1982 dan merupakan
Pegantenan. Karena beberapa faktor Sekolah ini Saat masih terakreditasi C atau
berstatus nilai C.
Dalam hal Prestasi sekolah dan jumlah Siswa,Sekolah Dasar Negeri Bulangan
Branta Mengalami pasang surut disebabkan beberapa faktor baik karena fakor
1. Faktor Internal
Sejak awal berdirinya Sekolah sampai saat ini ,pada umumnya guru pengajar
berasal dari lingkungan Sekitar Sekolah dan Kota Pamekasan, karena Insfratruktur
lama terjadi pada rentan tahun 1985 sampai tahun 1990 akibat pergolakan politik
Desa sehingga Para guru Mutasi karena ketakutan hanya menyisakan 1 guru
sampai 3 guru. Baru setelah ada pengangkatan PNS tahun 1989 Proses Belajar
Mengajar dimulai itu pun harus mencari siswa dari rumah ke rumah karena sudah
Drop out.
b. Sarana dan Prasarana yang tidak lengkap dan jauh dari memadai.
Sekolah Dasar Negeri Bulangan Branta saat ini hanya mempunya 6 lokal
1. Faktor Eksternal
terpantau dengan baik yang pada akhirnya Dukungan terhadap kemajuan sekolah
juga kurang
Kondisi Alam yang keras bergunung dan jarak rumah siswa kesekolah yang pada
Ibtidaiyah (MI)
Saat ini Sekolah Dasar Negeri Bulangan Branta memiliki guru sebagai tenaga
pendidik sebanyak 11 orang dengan rincian , 5 orang guru kelas ( PNS ), 1 orang
guru Pendidikan agama Islam (GTT), 1 orang guru Penjaskes (PNS). 4 guru
7
1. Gambaran Umum
1982 luas tanah m2, status negeri, status dalam gugus SD imbas, nilai akreditasi
C (tahun 2008).
TAHUN PELAJARAN
I 14 13 27 20 19 39 20 11 31
II 20 19 39 9 4 13 15 3 18
III 9 4 13 16 7 23 9 4 13
IV 16 7 23 9 5 14 16 7 23
V 9 5 14 7 6 13 9 5 14
VI 7 6 13 11 4 15 7 6 13
8
Tabel 2. DATA PENDIDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
9
2. Penataan 8 Standar Nasional Pendidikan
Kinerja Sekolah Dasar Negeri Bulangan Branta dilihat dari pencapaian delapan
a. Standar Isi
Sekolah Dasar Negeri Bulangan Branta telah melaksanakan kurikulum K-13 yang
tersebut juga termuat Visi dan Misi Sekolah yang antara lain:
Visi Sekolah:
Misi Sekolah:
sekolah,
dan menyenangkan..
sekolah, di ruang guru serta mengundang stakeholder dan komite sekolah dalam
penyusunannya.
pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran Bahasa Madura dan Bahasa Inggris adalah
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan secara
remedial dan pengayaan mestinya dilaksanakan di luar jam pelajaran. Hal ini
11
Pemenuhan akan kebutuhan pengembangan pribadi siswa dilakukan dengan
setiap anak.
b. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari
hasil pemikiran sendiri namun sebagian masih mencontoh silabus dari sekolah-
mengunduh dari internet yang selanjutnya direvisi sesuai dengan kondisi sekolah.
umum ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus,
kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun
berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah atau KKG Gugus. RPP yang
disusun guru sebagian masih mencontoh RPP sekolah lain dengan beberapa
perubahan-perubahan. Tapi ada juga beberapa guru yang telah menyusun RPP
berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok. Kondisi seperti ini yang
12
menjadikan satu permasalahan dalam diri para guru yakni selalu ingin menempuh
jalan instan yang lebih cepat padahal akan mengurangi kreatifitas atau bahkan
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian
menantang dan memotivasi siswa. Sebagian kecil guru masih ada yang
terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan buku paket
siswa sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama bertahan satu atau
dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku paket yang
singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau
dan kepala SDN Bulangan Branta, melakukan supervisi dan evaluasi proses
secara berkala dan berkelanjutan. Sehingga tidak ada informasi data kemajuan
atau peningkatan kualitas guru tidak terukur dengan baik, baik bagi kepala
Perolehan rata-rata nilai Ujian Nasional tahun pelajaran 2019/2020 dan tahun
memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan
SKL.
Pondok Ramadhan setiap bulan ramadhan yang dibina oleh guru agama dibantu
oleh guru-guru yang lain. Selain itu, sekolah membudayakan berdoa sebelum dan
sesudah pelajaran, khusus kelas empat, lima, enam setiap hari Rabu dan Jum’at
diadakan sholat dhuha bersama di Masjid dekat sekolah pukul 09.00 WIB .
Jumlah guru yang mencapai 12 orang belum memenuhi standar jumlah pendidik
dan tenaga kependidikan sekolah. Guru PNS yang sudah berkualifikasi minimal
non SI 20 %.
Bulangan Branta 2 masih belum begitu terukur miskipun belum lama ini telah
14
e. Standar Sarana dan Prasarana
Sekolah Dasar Negeri Bulangan Branta memiliki luas lahan m 2 dengan jumlah
gedung sebanyak 6 unit yang terdiri dari 3 unit gedung ruang kelas yang
kondisinya rusak ringan, 3 gedung ruang kelas rusak berat,tidak memiliki ruang
tempat proses belajar mengajar sebanyak 3 ruang kelas dengan luas rata-rata
tulis biasa, 2 meja dan 2 kursi guru, masing-masing satu meja dan dua kursi
Ruang guru dan kepala sekolah berukuran 6x5 m 2 memuat 12 meja dan 12 kursi
guru, 1 set pengeras suara, 1 2 meja tempat Komputer2 2 lemari guru, dan 1
f. Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah (RKS) telah disusun, rencana kerja tahunan (RKT) ataupun
rencana kerja jangka menengah (RKJM) sudah dibuat. Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) dibuat dengan tidak melibatkan semua unsur yang
ada, hanya kepala sekolah dan guru yang ditunjuk sebagai bendahara BOS yang
Sekolah masih belum melakukan pengisian EDS dan masih akan melakukan,
sehingga RKAS yang disusun masih mengacu pada cara lama namun sudah
15
Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga
masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-
perbaikan terutama dalam peningkatan kinerja guru dan hasil belajar siswa.
informasi berbasis ICT program Office. Sebagian data dan informasi sekolah
belum dapat diakses melalui telepon, jardiknas Pamekasan ataupun blog guru.
Sebagian besar data dan informasi sekolah telah tersimpan dalam komputer
sekolah.
g. Standar Pembiayaan
Sekolah Dasar Negeri Bulangan Branta mempunyai RKAS namun hanya disusun
oleh kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana
sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling
16
h. Standar Penilaian Pendidikan
standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan oleh
semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian
Hasil penilaian sebagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun tugas-
untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik
siswa kepada kepala sekolah melalui keberhasilan siswa pada kenaikan kelas.
Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebagian guru sebagai koreksi untuk
3. Permasalahan
berdasarkan EDS, kami lebih cenderung pada standar proses yang mempunyai
point agak rendah daripada yang lain terutama dalam penyusunan RPP hampir di
semua kelas hanya dengan mencontoh dari sekolah lain hanya direvisi sebagian
17
sehingga berdampak pada kurangnya kreatifitas guru untuk lebih mengembangkan
ini. Cara instan inilah yang memanjakan sebagaian besar guru di sekolah ini selalu
menggantungkan diri pada perangkat pembelajaran sekolah lain yang belum tentu
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari
hasil pemikiran sendiri namun sebagian masih mencontoh silabus dari sekolah-
mengunduh dari internet yang selanjutnya direvisi sesuai dengan kondisi sekolah.
umum ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan silabus,
kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri ataupun
sekolah lain dengan beberapa perubahan-perubahan. Tapi ada juga beberapa guru
yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun kelompok.
Kondisi seperti ini yang menjadikan satu permasalahan dalam diri para guru yakni
18
selalu ingin menempuh jalan instan yang lebih cepat padahal akan mengurangi
Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP sebagian
terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan buku paket
siswa sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama bertahan satu atau
dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku paket yang
singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau
dan kepala Sekolah Dasar Negeri Bulangan Branta melakukan supervisi dan
dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Sehingga tidak ada informasi data
kemajuan atau peningkatan kualitas guru tidak terukur dengan baik, baik bagi
19
dalam RPP sesuai dengan karakter siswanya. Beberapa langkah yang telah
orang guru tentang penyusuna RPP. Sebagaian besar dari mereka mengaku kurang
tahun 1912 di atas lahan seluas 1.300 m2. Adapun Visi, Misi dan Tujuan
Visi
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan
pendidikan,yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan. SDN Palesanggar 3 Kecamatan Pegantenan Kabupaten
Pamekasanmerumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya.
Visi SDN Palesanggar 3 Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan:
20
Misi
1. Gambaran Umum
21
Tabel 1. JUMLAH SISWA SD NEGERI PALESANGGAR 3
TAHUN PELAJARAN
I 13 7 20 9 7 16 12 7 19
II 10 6 16 14 7 21 9 7 16
III 7 6 14 10 6 16 13 7 20
IV 11 12 23 9 6 15 9 6 14
V 11 16 27 11 12 23 9 6 14
VI 10 12 22 11 15 26 10 11 21
SD NEGERI PALESANGGAR 3
SDN PALESANGGAR 3
ROMBEL KEPEMILIKAN
23
Ruang Guru 1 ruangan ukuran 7 x 6 m2 kondisi baik status kepemilikan milik.
Status kepegawaian pendidik dan tenaga kependidikan terdiri dari 8 orang PNS, 5
1. Standar Isi
dan dua mata pelajaran muatan lokal. Alokasi waktu mata pelajaran Pendidikan
sedangkan IPA 4 jam pelajaran. Mata pelajaran PJOK dan Seni Budaya dan
jam pelajaran. Satu jam pelajaran setara 35 menit. Jumlah jam pelajaran
perminggu 38 jam pelajaran per kelas, sehingga total jumlah jam pelajaran tatap
muka sebanyak 38 jam pelajaran per rombel ´ 6 rombel = 228 jam pelajaran
perminggu.
24
2. Standar Proses
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar
berkelompok oleh guru-guru di sekolah sendiri. Diakui bahwa silabus yang
dalam silabus belum membagi ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan
muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya dengan
silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara mandiri.
RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain
dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun ada juga beberapa guru yang telah
lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam
25
3. Standar Kompetensi Lulusan
7,68, Matematika 8,45, Ilmu Pengetahuan Alam 7,75. Untuk setiap mata pelajaran
dapat dikatakan bahwa siswa sudah mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat
dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah
berikutnya.
ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6
Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu papan tulis, satu meja dan kursi
guru, satu lemari, masing-masing satu kursi untuk setiap siswa dan satu bangku
26
untuk dua siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat
Ruang kantor berukuran 6 × 7 m2 memuat 13 pasang meja dan kursi guru, 1 set
kursi dan meja tamu, 3 rak buku, 4 lemari buku, 1 buah jam dinding 1 set kursi
tamu. Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah 1 ruang jamban (WC).
6. Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja
7. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana
BOS APBN dan BOS pemerintah provinsi Jawa Timur. Sekolah belum mampu
27
untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama
yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS
yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan
sekolah.
inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh guru
kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum
melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh
guru.
28
29
BAB III
1. Judul
30
5. Langkah langkah kegiatan ( Siklus I)
a. Persiapan
31
Kamis, 28 Kordinasi dengan Foto Dokumentasi
Oktober narasumber dalam rangka ( gambar 3.2)
3 2021 persiapan RPK
b. Pelaksanaan
32
Audio Visual Melalui Workshop, Narasumber memberikan pendampingan
langsung mengadakan simulasi pemanfaatan yang tersedia pada
Pembelajaran Interaktif Berbasis Audio Visual Melalui Workshop,
terutama pada pembuatan dan pengeditan video pembelajaran. Pada sesi
terakhir diadakan post test untuk mengetahui pencapaian pelaksanaan IHT.
1. Menyusun instrumen .
2. Melaksanakan monev.
3. Merekap data hasil monev.
4. Menyusun laporan monev.
Monitoring dan Evaluasi di lakukan oleh yaitu Bapak Moh
Hatib, S.Pd. selaku mentor 1, hasil Monitoring dan Evaluasi terhadap
keseluruhan kegiatan In House Training dilakukan melalui mekanisme
dari tahapan persiapan, pelaksanaan, analisis, dan tindak lanjut sehingga
Ada peningkatan kemampuan dari peserta In House Training,
dibuktikan dengan skala persentase yang hasilnya dapat dipahami
melalui paparan berikut ini :
1. Monev Keterlaksanaan Program Kegiatan
Hasil monev terhadap penyelenggaraan program kegiatan
sesuai dengan lembar instrumen yang diisi oleh mentor 1 untuk
masing-masing indikator menujukkan klasifikasi ‘’amat baik’’
dengan nilai 86 sampai 100. Secara terperinci hasil monev terhadap
penyelenggaraan program kegiatan dapat dicermati pada grafik di
bawah ini.
33
Grafik 3.1
TABEL REKAP NILAI MONEV KETERLAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN RPK( SIKLUS 1)
Series 1
100
80
60
40
20
0
si ir ra tia ah ri ja
um
h ad aca ani kol ate ker
ns r an aP Se m k
Ko fta un tu la ian
ju
Da s K e pa
pa Un
Su an Ke am
t n y
bu ta n
am bu Pe
S m
Sa
Grafik 3.2
34
GRAFIK REKAP MONEV PENINGKATAN KOMPETENSI
CKS BERDASARKAN HASIL AKPK (SIKLUS 1)
100
96
92
88
84
80
76
72
68
64
60
L
AN A N IA
DI HA
S
IB
A A SO
S SI
PR AU N
K E IR TE
SI EW PE
TEN IK OM
PE NS K
M TE C.
K O PE
A. O M
K
B.
35
Grafik 3.3
GRAFIK REKAP NILAI MONEV PENINGKATAN
KOMPETENSI GURU (KINERJA SEKOLAH) SIKLUS I
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
36
d. Refleksi
Setelah dicermati hasil monev di atas, dapat disimpulkan bahwa
perolehan nilai dengan berbagai klasifikasi sesuai dengan aspek yang
tertuang pada lembar instrumen baik menyangkut keterlaksanaan program
kegiatan,peningkatan kompetensi calon kepala sekolah, dan peningkatan
kompetensi guru (kinerja sekolah) sudah menunjukkan hasil yang
memuaskan. Hanya saja pada eavaluasi kegiatan In House Training ada 2
orang guru yang klasifikasinya “cukup” dan peningkatan kinerja guru
Oleh karena itu, penulis selaku calon kepala sekolah (CKS)
memandang perlu untuk melaksanakan siklus kedua yakni dengan
‘’program pendampingan’’. Diharapkan dengan program pendampingan
pada siklus kedua ini kompetensi yang dimiliki bisa maksimal dalam
menyajikan pembelajaran yang lebih inovatif
Dari hasil observasi pelaksanaan yang berlangsung selama 1 hari,
maka nampak pada Tabel dan grafik di atas bahwa masih ada 2 (dua)
orang peserta yang belum mampu meggunakan Pembelajaran Interaktif
Berbasis Audio Visual Melalui Workshop secara optimal dan
membutuhkan pembimbingan yang lebih lanjut dari Narasumber atau
dilaksnakan secara tutor sebaya pada siklus II sedangkan 5 peserta sudah
mampu membuat media pembelajaran dengan menggunakan
Pembelajaran Interaktif Berbasis Audio Visual Melalui Workshop.
d. Tindak Lanjut
Siklus II
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
38
4. Kegiatan berorientasi pada proses sehingga output maupun outcome
dari pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Peran aktif peserta sangat diharapkan.
5. Pada akhir setiap kegiatan, panitia melakukan refleksi dan evaluasi
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
c. Monitoring dan Evaluasi
1. Persiapan
Pada tahap ini calon kepala sekolaah menelaah instrument monev
untuk siklus II
2. Pelaksanakan
a. Melakukan monev pada peserta pendampingan
b. Merekap data hasil monev.
Berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi terhadap keseluruhan
kegiatan tersebut tersaji pada grafik berikut
GRAFIK REKAP NILAI MONEV PENINGKATAN
KOMPETENSI GURU (KINERJA SEKOLAH) SIKLUS II
100
95
90
85
80
75
70
65
60
39
d. Refleksi
Berdasarkan grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
terjadi perkembangan yang sangat signifikan pada peningkatan
kompetensi calon kepala sekolah antara siklus pertama dan siklus kedua
sebagaimana grafik diatas dengan nilai rata-rata keseluruhan 88,5.
Peneliti melakukan Monitoring selama kegiatan RPK siklus ke 2
berlangsung dari awal hingga akhir kegiatan, selain itu melakukan evaluasi
tingkat kemampuan guru yang dibimbing oleh narasumber.
1. Sumber Daya
Dalam Kegiatan In House Training ini penviis kategorikan ke
dalam dua bentuk Sumber dara yang dimiiiki dalam rangka mendukung
kelancaran kegiatan, yatu, Sumber daya Manusia dan Sumber Daya Non
Manusia Sumber Daya Manusia terdıri dari
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah adalat faktor pendukung yang banrak
memberikan dorongan moril dalam bentuk dukungan baik
secaramateri maupun non materil Demi terlaksaranya kegiatar ini
b. Narasumber
Objek penelitian yang kami angkat tidak dapat dipsahkan
dengar ketersediaan Sumber daya manusia yang kami milki di
sekolah,| Narasumber yang kami trunjuk adalah guru yang sudah
menguasa judul yang diangkat. Guru tersebut sudah memiliki
googlesite: yang sudah d imanfaatkan dan diterapkan dalarm proses
pembelayaran sebelumrya. Oleh karena itu kegiatan ini kami anggap
adalah kegiatan yang narasumbernya telak memilikı Eemampuan yang
mumpuri dalam pengelolaan google site: dalam pembelajaran
Kegiatan ini bermaksud memberikan bimbingan secara langsung
kepada guru-guru untuk mampu memanfaatkan Pembelajaran
Interaktif Berbasis Audio Visual Melalui Workshop di dalam kegiatan
Pembelajaran agar lebih variatif dimasa Covid 19.
40
c. Peserta Didik
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang
signifikan terhadap peserta didik setelah para guru memberikan
pembelajaran dengan memanfaatkan power point, google sites,
sehingga proses tersebut dapat lebih menarik dan variatif variatif
untuk diterapkan di masa Covid 19. Sumber daya non manusia:
d. HP android
semua guru sudah memiliki HP android
e. Jaringan Internet: Jaringan internet di Lab Komputer memiliki
Kapasitas 100 Mbps
f. LCD Proyektor: LCD Proyektor terpasang
g. Kertas HVS : Tersedia
h. Alat tulis: Tersedia
7. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
study dokumen serta angket
8. Student Welbeing
Melakukan evaluasi untuk dampak yang terjadi terhadap peserta
didik yang dilihat dari peningkatan kualitas pembelajaran dan student
wellbeing berupa nilai positif yang diperoleh dan dirasakan oleh
peserta didik. Selanjutnya hasil instrumen tersebut juga dideskripsikan
secara kualitatif dan kuantitatif oleh Calon kepala Sekolah
B. Pelaksanaan Kajian Managerial
41
1) Persiapan
42
3) Hasil
Hasil kajian manajerial yang telah dilakukan di sekolah asal dan
sekolah magang adalah dengan memberkan gambaran singkat tentang
kondisi ideal SNP, kondisi nyata sekolah, capaian SNP versi rapor mutu,
potensi dan tantangan serta rekomendasi yang disampaikan oleh Calan
Kepala Sekolah kepada sekolah untuk melakukan peningkatan capaian
SNP selanjutnya. Adapun gambaran tersebut adalah sebagai berikut :
43
mencerminkan sikap keagamaan yang baik. memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang dapat tumbuh kembangkan kearah yang
lebih baik
Peserta didik SDN Bulangan Branta berasal dari
kabupaten Pamekasan yang terletak di pegunungan. Dengan adanya
Penerimaan Peserta Didik Baru dengan sistem Zonasi maka peserta
didik di SDN Bulangan Branta sejak Tiga Tahun Terakhir ini
berariasi dari jarak paling dekat di Desa Bulanagan Barat dan Desa
Bulangan Branta.
2. Standar Isi
Standar Isi di SDN Bulangan Branta kondisi dealnya
adalah sebagai berikut:
a. Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi sikap
pengetahuan, keterampilan disesuaikan ruang linggkup materi
pembelajaran
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikar dikembangkan dengar
melibatkan pemangku kepentingan. mengacu pada kerangka dasar
pen usunan dikembangkan dengan melewati tahapan operasonal
pengembangan
c. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan dengan
menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur
kurikulum yang berlaku mengatur beban belajar, muatan lokal
pengembangan diri siswa
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu
untuk standar isi adalah sebagai berikut
a. Hasil raport mutu untuk standar isi pada perangkat petmbelajaran
sesua rumusan kompetensi lulusan kategori menujt SNP 4 dengan
nilai 5.88
44
b. Hail raport Mutu untuk standar isi pada kurikulum tirngkat satuan
per.didikan dikembangkal esuai prosedur masuk kategori menuju
SNP 5 dengan nilai 6.8S
c. Hasil raport Mutu untuk standar 11 pada pelaksanaan kurikulun
sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 5,52
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SDN
Bulangan Branta adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikar sudah
tersusun dengan baik dan Perangkat pembelajaran dan perangkat
pembelajaran sudah memuat karakteristik 3 kompetensi yang ada,
namun implementasi dari perangkat ada yang perlu ditingkatkan lagi
Berdasarkan kondisi yang ada potensi yang dimiliki sekolah
adalah Kurikulum 2013 yang disusun oleh tim pengembang
kurikulum yang memiliki kemampuan vang baik dan hasilnya sudah
disetujui dan didukung oleh komite sekolah untuk terus
dikembangkan menjadi lebih baik
3. Standar Proses
Standar Proses di SDN Bulangan Branta kondisi idealnya
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan pembelajaran mengacu pada silabus yang telah
dikembangkan, pencapaian kompetensi, disusun dengan lengkap
dan sistematis, mendapatkan evaluasi dari kepala sekolak dan
pengawas sekolah
b. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai
ketentuan Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran,
pembelajaran mendorong siswa mencari tahu, Pembelajaran
menuju penguatan penggunaan perdekatan ilmiah, Pembelajaran
Berbasis Kompetensi Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran
menuju keterampilan aplikatif, metode pembelajaran sesuai
karakteristik siswa
45
c. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif Memanfaatkan
hasil penilaian tentik, melakukan pemantauarn proses
pembelajaran melakukan supervisi proses pembelajaran kepada
guru, mengeraluasi proses pembelajaran. Menindak lanjuti hasil
pengawasan proses pembelajaran
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk
standar proses adalah sebagai berikut
a. Hasil raport mutu unt uk standar proses tentang sekolah
merencanakan proses pembelajara. sesuai ketentuan masuk
kategori menuju SNP dengan nilai 5,36
b. Hasl raport mutu untuk standar proses tentang Proses
pembelajaran dilaksanakan deng an tepat masuk kategori menuju
SNP deng an nila1 5,63
c. Hasil raport mutu untuk standar proses tentang pengawasan dan
penilaan otentik dilakukan dalam protas pembe lajaran masuk
kategori menuju SNP 5 dengan nilaı 6,63
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SDN
Bulangan Branta adalah bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat oleh guru mata
pelajaran, namun sekolah dalam merencanakan proses pembelajaran
yang dilakukan belum diterapkan secara maksimal Berdasarkan
kondisi yang ada maka sesuai dengan pembelajaran di masa pandemi
Covid-19 diperlukan penguasaan teknologi informasi
Namun demikian dengan melihat waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran masa pandemi ini kurang efektif untuk
dilaks anakan, maka perlu drekomendasikan untuk dilaksanakan in
House Training terkait dengan penerapan strategi pembelajaran di
masa pandemi yaitu pembuatan media ajar menggunakan
Pembelajaran Interaktif Berbasis Audio Visual Melalui Workshop,
agar tujuan pembelajarar dapat dilaksanakan secara maksimal.
46
Pada Tahun Perlajaran 2021-2022 SDN Bulangan Branta
juga mengalami Pandemi COVID-19 telah mengubah praktik dan
kebiasaan belajar, bukan saja di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.
Pembelajaran yang biasanya dilakukan di satuan pendidikar kemudian
berpindah menjadi belajar dari rumah Guru dan peserta didik terlibat
dalam pembelajaran jarak jauh yang menghadırkan sejumlah
tantangan mulai dari ketersediaan peralata digital dan jaringan
internet, kondisi psikososial peserta didik maupun guru, disparit as
kompetensi guru hingga rendahnya keterlibatan orang tua wali peserta
didik dalan pembelajaran.
Meski beragam kondisinya, hampir semua peserta didik, guru, dan
orang tua mengalami pengalaman belajar berbeda yang membutuhkan
waktu adaptasi Meski te lah banyak kebijakan dan program untuk
mengatasi dampak pandemi COVID-19, perubahan pola pembelajaran
yang begitu drastis berisıko menyebabkan penurunan kualitas
pembelajaran. Padahal kualitas pembelajaran nmerupakan kunci dari
hasil belajar peserta didik. Jika kualitas belajar menurun, hasil belajar
peserta didik pun cenderung menurun(learnıngloss). Untuk
mengantisipasi hal tersebut, Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Agama, dan Menteri
Dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di
Masa Pandemi COvID-19. Sebagai upaya menerjemahkan keputusan
bersama tersebut untuk dioperasionalkan oleh guru dan tenaga
kependidikan, maka disusun Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19. Pola
pembelajaran yang selama ini dilakukan oleh guru dan peserta didik
secara tatap muka di dalam kelas harus berubah dan digantikan dengan
cara bertemu secara virtual di dalam jaringan(daring), di mana keadaan
ini memberikan efek terhadap kualitas pembelajaran. Cahyani,
47
Listiana, Larasati (2020) mengatakan dalam penelitiannya bahwa
motivasi belajar pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran
menurun pada saat pandemic. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi melalui Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020
tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa
Darurat Penyebaran COVID-19 diperkuat dengan SESesjen nomor 15
tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR)
selama darurat COVID-19, menjelaskan bahwa BDR melalui PJJ dapat
dilaksanakan secara daring maupunluring sesuai dengan pedoman
BDR Dalam suratedaran ini juga disebutkan tujuan dari pelaksanaan
BDR tersebut adalah memastikan pemeuhan hak peserta didik untuk
mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19,
melindungi warga satuan pendidikan dari dampak pandemi COVID-
19, mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan
pendidikan dan memastikan Pola pembelajaran yang berubah darı tatap
muka menjadi EDR berdasarkan simulasi dapat menvebabkan learning
loss peierta didik akibat libur sekolah (Beatty dkk, 2020) Selain didık
lebih be sar daripada penurunar kemampuan peserta itu, kesenjangan
capaian belajar yang diebabkan oleh perbedaan akses dan kualita
selama PIJ dapat mengakibatkan kes enjar.garn capaiar belajar,
terutama untuk peserta didik darı 0313-ekonomi menengah bawah
Pada masa pandemi COID-19 ini peserta didik menunjukkan sediit
ataupun tidal: ada kemajuan saat BDR diman learning loss paling
menonjol berada pada peserta didik yang kond1stnya kurang
beruntung (Engzel, Fre dar erhagen. 2021). Dari bulan Januari tahu11
2021 ampai der.gan terbitnya parduar i peinerintah melakukan
beberapa kali penyesuaian peraturan mengikuti dinamika pa1ndemi.
Pada penyesuaian terbaru, Surat Keputusan Bersama (SKE) Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Menteri Ag ama, Menteri Kesehatarn.
dan Menter! Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03 KB 2021,
48
Nomor 384 tahun 2021, Nomor HK.01.08 MENKES 442 2021 dan
Nomor 440-717 tahun 2021 Tentang Panduan penelenggaraa
Pembelajarat Di Masa Pandemi Corona rus Disease 2019 (COVID-19)
Peraturan tereebut menggariskan apabila pemeriatah daerah (Pemda)
sudah membertan 1zin dan satua pendidikar memenuhi semua srarat
berjenjangnra, pembelajarar tatap iuka Erbata dilaksanakan tetap
menjalankan pembelajaran tahun ajaran 2021 2022, dengat tetap
Kementerian Pendidikan Kebudayraan, Riet, protokol kesehatan secara
ketat. Sebagai persiapan pevelenggaraan dan tehnologi menyusun dan
menerbitkan Panduan Penvelenggaraan Pembelajaran
PAUDDIKDASMEX di Masa Pandemi COVID-19 untuk menbantu
guru dan satuan pendidikan dalam menelenggarakan pembelajara di
masa pandemi COVID-19. Diharapkan dengan panduan ini guru dan
tenaga kependidikan mempurnyai acuan dalam merancang
melaksanakan pembelajaran yang efektif pada tahun pelajaran
2020/2021 dan bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka berjalan
dengan baik. Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset mewajibkan
satauan pendidikari mengisi daftar periksa yang ada di sistem dapodik
antara lain
1. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan
1.1 Tolet bersih
1.2 Saana cuct 1angai pakais abun
1.3 Disinfekta
2. Ketersediaan fasilttas kesehatat
2.1 Mampu mengakses failitas pelayanan kesehatan, seperti
Puskesmas, klinik
2.2 menerapkan area wajib kain atau masker tembus pandang
2.3 Ther mogun (pengukur suhu tubuh).
3. Pemetaan warga satuan pendidikat yang tidak boleh melakukan
kegiatan
49
3.1 Data warga satuan pendidikan yang memiliki kondisi
medis yang tidak terkontrol
3.2 Data warga satuan pendidikan tidak memiliki akses
transportasi yang memungkinkan penerapan jaga jarak
3.3 Data warga satuan pendidikan yang memiliki riwayat
perjalanan dari ZONA KUNING, ORANYE, MERAH dan
belum isolasi mandiri selama 14 (empat belas) hari.
3.4 Data warga satuan pendidikan yang memililki riwayat
kontak dengan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan
belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 (empat
belas) hari
SDN Bulangan Branta melaksakan pembelajaran tatap muka
terbatas PTMT dimula dengan dilaksanakan simulasi pembelajaran
tatap muka terbatas tanggal 13 September 2021 terdiri dari masing-
masing kelas terdiri darı 18 peserta didik dan metode pembelajararn
menggunakan hybrid learning guru mengajar dikelas PTKIT sekaligus
mengajar di rumah. menggunakan zoom meeting.
4. Standar Penilaian
Standar Penilaian Pendidikan di SDN Bulangan Branta
kondisi idealnya adalah sebagai berikut:
a. Penilaian Mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
Bentuk pelaporan penilaian sesuai dengan ranah yang dinilai,
b. Jenis teknik penilaian yang digunakan obyektif dan akuntabel,
Kelengkapan perangkat teknik penilaian.
c. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian, Melakukan pelaporan
penilaian secara periodik.
d. Instrumen penilaian aspek sikap. pengetahuan dan keterampilan,
Prosedur penilaian berdasarkan penyelenggara penilaian, ranah
50
yang akan dinilai, Kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan
yang sesuai
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu
untuk standar penilaian adalah sebagai berikut
a. Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang aspek penilaian
sesuai ranah kompetensi masuk kategori menuju SNP 4 dengan
nilai 5,14
b. Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang Teknik
penilaian obyektif dan akuntabel masuk kategori menuju SNP 5
dengan nilai 6,84
c. Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang Penilaian
Pendidikan ditindaklanjuti masuk kategori menuju SNP 4 dengan
nilai 6,19
d. Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang instrumen
penilaian menyesuaikan aspek penilaian dilakukan mengikuti
prosedur masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6,37
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di
SDN Bulangan Branta adalah perangkat penilaian terutama untuk
penilaian sikap memiliki indikator penilaian yang tidak lengkap.
Namun demikian potensi yang dimiliki sekolah bahwa pemahaman
pendidik terhadap proses penilaian sudah cukup baik dan pelaksanaan
penilaian yang dilakukan sudah memuat soal-soal berbasis AKM.
Rekomendasi dengan melihat penilaian sikap terhadap
peserta didik harus dapat dilaksanak an secara rmaksimal, terutama
dalam koni panderai saat 1, maka perlu direkomerndastkan untuk
dilaksanakan kegiatan workshop peningkatan kemampuan guru dalam
membuat perangkat penilaian terhadap peserta didik
51
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SDN
Bulangan Branta kondisi idealnya adalah setagai berikut:
a. Berkualifikasi minimal S1 D4, Rasio guru kelas dan guru mata
pelajaran terhadap rombongan belajar seimbang. Tersedia untuk
ap mata pelajar an, bersertifikat pendidik. Berkompetensi
pedagogik minimal bisa berkompetensi kepribadian, profesional
dan sosial minimal baik
b. Kepala Sekolah berkualifilasi minimal S1 D4, minimal 56 tahun
saat pengangkatan. Berpengalaman mengajar dalam waktu yang
ditetapkan ,berpangkat minimal III c atau setara. Bersertifikat
penddik. Bersertifikat kepala sekolah, Berkompetensi
kepribadian manajerial kewirausahaan. Profesonal dan sosial
minimal baik
c. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi berkualifkasi mini
SMK/sederajat serta bersertifikat, tersedia tenaga Pelaksana
urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan
Berkompetensi kepribadian sosial teknis, manajerial minımal
baik
d. Tersedia Kepala tenaga laboratorium berkualifikasi sesuai
minimal D3 bersertifikat, berpengalamarn tersedia tenaga
teknisi laboratorium berpendidikan minimal D2, tersedia tenaga
laboran berpendidikan minimal D1, berkompetensi kepribadian.
sosia1 manejerial profesional minimal baik
e. Tersedia Kepala tenaga pustakawan berkualifikasi minimal D4
( Bersertifikat ) berpengalaman tersedia tenaga pustakawan
berpendidikan SMA (bersertifikat), berkompetensi manajerial
pengelolaan informasi, kepribadian, sosial minimal bi.ak
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu
untuk standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut
52
a. Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan
kompetensi guru sesuai ketentuan masuk kategori SNP 5 dengan
nilai 7,00
b. Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang Ketersediaan dan
kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan masuk katego SNP
5dengan nilai 7,00
c. Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan
kompetensi tenaga administrası sesuai ketentuan masuk kategori
SNP dengan nilai 7,00
d. Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan
kompetensi laboran sesuai ketentuan masuk kategori menuju
SNP 1 dengan nilai 2,10
e. Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan
dal kompetensi pustakawan sesuai ketentuan masuk kategori
menuju SNP 5 dengan nilai 6.93
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di
SDN Bulangan Branta adalah bahwa keadaan pendidik yang ada
sudah memiliki kualifikasi akademik S1 dan sesuai dengan latar
belakang pendidikan yang dimilikinya. Namun terkait dengan tenaga
kependidikan masih belum terpenuhinya tenaga laloran oleh sekolah.
Akan tetapi potensi yang dimiliki sekolah bahwa guru yang dimiliki
sekolah sudah berlatar belakang pendidikan sesuai dengan mata
pelajaran yang diampunya.
Namun demikian dengan melihat kondisi tenaga
kependidikan yang belum maksimal terutama dalam pengelolaan
laboratorium, maka perlu direkomnendasikan untuk dikutsertakannya
tenaga kependidikan sebagai laboran dan pengelola perpustakaan
dalam kegiatan diklat pengelolaan laboratorium dan Perpustakaan
53
6. Standar Sarana dan Prasarana
Standar Sarana dan Prasarana di SDN Bulangan Branta
kondisi idealnya adalah sebagai berikut:
a. Sekolah memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan
memadai, Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa, Kondisi
lahan sekolah memenuhi persyaratan, Rasio Luas Bangunan
Sesuai dengan Jumlah Siswa, Kondisi Bangunan Sekolah
Memadai
b. Sekolah memiliki Ruang Kelas, Komputer, ruang perpustakaan,
tempat bermain lapangan yang sesuai Standar
c. Sekolah memiliki ruang pimpinan, ruang guru, ruang UKS, ruang
ibadah, jamban, gudang ruang sirkulasi, parkir.
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu
untuk standar sarana dan prasarana adalah sebagai berikut
a. Hasil raport mutu untuk standar Sarana Prasarana tentang
Kapasitas daya tampung sekolah memadai masuk kategori
menuju SNP 3 dengan nilai 4,75
b. Hasil raport mutu untuk standar Sarana Prasarana tentang
Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang
lengkap dan layak masuk kategori menuju SNP 2 dengan nilai
2,32
c. Hasil raport mutu untuk standar Sarana Prasarana tentang
sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap
dan layak masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6,58
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di
SDN Bulangan Branta adalah Kondisi yang ada di sekolah terkait
dengan ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha dan
lainnya sudah cukup representatif, Rekomendasi perlu perluasan ruang
guru dan perluasan ruang perpustakaan dengan menambahkan ruang
perpustakaan dilantai atas.
54
7. Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar pengelolaan pendidikan di SDN Bulangan Branta
kondisi idealnya adalah sebagai berikut:
a. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas, mengembangkan
rencana kerja sekolah dengan ruang lingkup sesuai ketentuan,
melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan
pengelolaan
b. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap,
menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan, meningkatkan
dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan, melaksanakan
kegiatan evaluasi diri, membangun kemitraan dan melibatkan
peran serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan,
melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran
c. Kepala sekolah berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik,
berjiwa kepemimpinan, mengembangkan sekolah dengan baik,
mengelola Sumber daya dengan baik, berjiwa kewirausahaan,
melakukan supervise dengan baik
d. Sekolah memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu
untuk standar pengelolaan pendidikan adalah sebagai berikut
a. Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang sekolah
melakukan perencanaan pengelolaan masuk kategori SNP 5
dengan nilai 6,74
b. Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang Program
pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan masuk kategori SNP
5 dengan nilai 6,67
c. Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang Kepala
sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas
kepemimpinan masuk kategori SNP 5 dengan nilai 6,71
55
d. Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang Sekolah
mengelola sistem formal en termasuk kategori menuju SNP 4
dengan nilai 6,65
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di
SDN Bulangan Branta adalah sekolah sudah memiliki visi, misi dan
tujuan yang terukur namun pedoman pelaksaanaanya belum
dilaksanakan secara maksimal, namun demikian kurang
memanfaatkan kegiatan evaluasi diri terhadap program sekolah
sekolah, dan sumber daya manusia dalam mengimplementasikan visi,
misi dan tujuan sekolah baik
Rekomendasi sangat dibutuhkan pengelola sistem informasi
sehingga selalu terupdate informasi terbaru.
56
b) Hasil raport mutu untuk standar Pembiayaan tentang beban
operasional sekolah sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP
3 dengan nilai 5
c) Hasil raport mutu untuk standar Pembiayaan tentang Sekolah
melakukan pengelolaan dana dengan baik masuk kategori menuju
SNP 4 dengan nilai S,40
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SDN Bulangan
Branta adalah semua peserta didik dibebaskan dari pembiayaan
Rekomendasi Strategi Standar Pembiayaan sekolah perlu melibatkan
orang tua dan perusahaan dalam peningkatan anggaran pembiayaan untuk
peningkatan pendidikan di sekolah.
57
Hasil raport Mutu untuk kompetensi lulusan pada dimensi keterampilan
masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilaı 6,28
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Palesanggar
3 adalah Penerimaan siswa di sekolah sudah mengacu pada obyektifitas,
akuntabilitas dan telah melakukan pengembangan bakat siswa melalui
ekstrakulikuler pramuka, olah raga, dan seni baik darı kreativitas, pemantauan
kemampuan sistwa terutama persiapan untuk pelaksanaan O2SN yang
disesuaikan dengan pembinaan prestasi unggulan masing-masıng mata
pelajaran.
Rekomendasi strategi Standar kelulusan adalah kepala sekolah dapat
menugaskan kepada guru olahraga, guru seni budaya, untuk melakukan
sosialisasi dan menjaring peserta didik yang memiliki bakat untuk
dikembangkan dan dibina sesuai dengan potensınya masıng-masing agar dapat
menjuarai berbagai kejuaraan yang diselenggarakan oleh pemerintah ataupun
swasta
2. Standar Isi
Standar Isi di SD Palesanggar 3 idealnya adalah sebagai berikut:
a) Perangkat pembelajaran memuat karakteristik kompetensi sikap,
pengetahuan, keterampilan, menyesuaikan uanglingkup materi
pembelajaran.
b) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan
melibatkan pemangku kepentingan, mengacu pada kerangka dasar
penyusunan, dikembangkan dengan melewati tahapan operasional
pengembangan.
c) Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan dengan
menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum
yang berlaku, mengatur beban belajar, muatan lokal, pengembangan
dirisiswa.
58
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar isi
adalah sebagai berikut
a) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada perangkat pembelajaran masuk
kategori menuju SNP 4 dengan nilai 5,56.
b) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada perangkat pembelajaran masuk
kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6,64
c) Hasil raport Mutu untuk standar isi pada pelaksanaan kurikulum masuk
kategori nmenuju SNP 4 dengan nilai 6,33.
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Palesanggar
3 adalah masih ada guru yang belum menyelesaikan perangkat pembelajaran
sesuai dengan kurikulum yang sudah dibuat terutama dalam menyesuaikan
ruang lingkup materi pembelajaran.
Rekomendasi Strategi peningkatan Standar Isi perlu diadakan kegiatan
yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guu di dalam penyusunan
atau pembuatan perangkat pembelarajan terutama perangkat pembelajaran
sesuai rumusan kompetensi lulusan yang Menyesuaikan ruang lingkup materi
pembelajaran.
3. Standar Proses
Standar Proses di SD Palesanggar 3 idealnya adalah sebagai berikut
a) Perencanaan pembelajaran mengacu pada silabus yang
telahdikembangkan pencapaian kompetensi, disusun dengan
lengkap dan evaluasi dari kepala sekolah dan sistematis,
mendapatkan dan pengawas sekolah
b) Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai
ketentuan, Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran,
pembelajaran mendorong siswa mencari tahu Pembelajaran
menuju penguatan penggunaan pendekatan ilmiah Pembelajaran
Berbasis Kompetensi Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran
59
menuju keterampilan aplikatif, metode pembelajaran sesuai
karakteristik siswa.
c) Melakukan penilaian otentik secara komprehensif,
Memanfaatkan hasil penilaian otentik, melakukan pemantauan
proses pembelajaran, melakukan supervisi proses pembelajaran
kepada guru, mengevaluasi proses pembelajaran, Menindak
lanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar
proses adalah sebagai berikut
a) Hasil raport mutu untuk standar proses tentang sekolah
merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan masuk
kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6.25
b) Hasil raport mutu untuk standar proses tentang
Prosespembelajaran dilaksanakan dengan tepat masuk kategori
menuju SNP 4 dengan nilai 6.66
c) Hasil raport mutu untuk standar proses tentang pengawasan dan
penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran masuk
kategori menuju SNP 4 dengan nilai 6,45
Adapun kondisı nyata dari standar tersebut yang ada di SD Palesanggar
3 adalah pelaksanaan pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang dibuat oleh guru mata pelajaran, namun dalam mengakui
atas perbedaan individu dan latar belakang budaya siswa masih perlu
ditingakatkan lagi.
Rekomendasi strategi peningkatanStandar Proses dalam kondisi saat ini
dimana pembelaja an dilaksanakan dengan system Daring dan atau tatap muka
terbatas ka peru kiranya sekolah mengadakan kegiatan in House Training
terkait dengan penerapan strategı pembelajaran di masa pandemi ini, agar
tujuan pembelajaran dapat dilaksanakan secara maksimal.
60
4. Standar PenilaianPendidikan
Standar Penilaian Pendıdikan di SD Palesanggar 3 idealnya sebagai
berikut:
a) Penilaian Mencakup ranah sikap. pengetahuan, dan keterampilan, Bentuk
pelaporan penilaian sesuai dengan ranah yang dinilai.
b) Jenis teknik penilaian yang digunakan obyektif dan akuntabel,
Kelengkapan perangkat teknikpenilaian.
c) Menndak lanjuti hasil pelaporan penilaian, Melakukan pelaporan penilaian
secara periodik
d) Instrumen penilaian aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan, Prosedur
penilaian berdasarkan penyelenggara penilaian, ranah yang akan dinilai,
Kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar
penilaian adalah sebagai berikut
a) Hasl raport mutu untuk standar penilaian tentang aspek penilaian sesuai
ranah kompetensí masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 5,08.
b) Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang Teknik penilaian
obyektif dan akuntabel masuk kategori SNP dengan nilai 6,77.
c) Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang Penilaian Pendidikan
ditindaklanjuti masuk kategori meuju SNP 4 dengan nilai 5.64.
d) Hasil raport mutu untuk standar penilaian tentang instrumen penilaian
menyesuaikan aspek penilaian dilakukan mengikuti prosedur masuk
kategori SNP dengan nilaiS,66
Adapun kondisi nyata dari standar penilianyang ada di SD Palesanggar
3 adalah kegiatan penilaian sudah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sekolah yang terdiri dari penilaian harian penilaian akhir semester
dan penilaian akhir tahun, namun demikian dengan melihat penilaian sikap
terhadap peserta didik harus dapat dilaksanakan secara maksimal, terutama
61
dalam kondis1 pandemi saat ini maka perlu direkomendasikan untuk
dilaksanakan kegiatan Workshop peningkatan kemampuanguru dalam
membuat perangkat penulaian sikap terhadap peserta didik.
Rekomendasi strategi peningkatan Standar Penilian Pendidikan adalah
perlu dilaksanakan kegiatan In House Training peningkatan kemampuan
pedagogik guru dalam membuat penilaian berbasis Asesmen Nasional.
62
berpengalaman, tersedia tenaga pustakawan berpendidikan SMA
(bersertifikat), berkompetensi manajerial, pengelolaan informasi
kepribadian, sosial minimal baik.
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar
pendidik dan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut
a) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan
kompetensi guru sesuai ketentuan masuk kategori SNP dengan
nilai 6.94
b) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang Ketersediaan dan
kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan masukkategori SNP
dengan nilai 6,95
c) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan
kompetensı tenaga admınistrasi sesuai ketentuan masuk kategori
SNP dengan nilai6, 93.
d) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan
kompetensi laboran sesuai ketentuan masuk kategori menuju
SNP 1 dengan nilai2,64.
e) Hasil raport mutu untuk standar PTK tentang ketersediaan dan
kompetensi pustakawan sesuai ketentuan masuk kategori
menuju SNP 3 dengan nilai 6,31
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Palesanggar
3 adalah
bahwa Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di SD
Palesanggar 3 Kecamatan Pegantenan sudah cukup baik dan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah, belum memiliki tenaga laboran
belum memiliki sertifikat, belum memiliki pustakawan yang berkualifikasi atau
bersertifikat
Rekomendasi strategi peningkatan Standar Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan adalah perlu difasilitasi secara kontinue bagi tenaga
pendidik dan juga tenaga kependidikan untuk mengupgrade keilmuan yang
63
telah dimilıkinya seshingga dapat sesua dengan kebutuhan dan perkemibangan
zaman saat ini Memfalisıtasi tenaga kependidikan uituk mengikuti kegiatan
pelatıhan atau eminar tentang keperpustakaan laboratorum maka perlu
drekomendasikan Untuk dikutsertakannya tenaga kependidikan sebagai laboran
dan pengelola perpustakaan dalam kegiatan diklat pengelo laan labo1atoun dan
peıpustakaan
64
c) Hasil raport mutu untuk standar Sarana Prasarana tentang sekolah
memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap, layak
masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai 5,9
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Palesanggar
3 adalah sekolah memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang cukup baik dan
dapat dipergunakan untuk mendukung proses pembelajaran oleh peserta didik
Rekomendasi strategi peningkatan Standar Sarana dan Prasarana adalah
Pengelola administrasi sarana dan prasarana perlu diberikan pendidikan
pelatihan terkait dengan tata kelola administrasi barang pemerintah, hendaknya
sekolah mengajukan permohonan bantuan terkait dengan pengadaan sarana dan
prasarana seperti pengadaan ruang Laboratorium perlu pengadaan anggaran
perbaikan bagi sarana dan prasana yang perlu perbaikan
7. Standar PengelolaanPendidikan
Standar pengelolaan pendidikan di SD Palesanggar 3 idealnya adalah
sebagai berikut:
a) Memiliki visi misi dan tujuan yang jelas, mengembangkan rencana kerja
sekolah dengan lingkup sesuai ketetuan, melibatkan pemangku
kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan
b) Memiliki pedoman pengelolaan seko lah lengkap. Menyelenggarakan
kegiatan layanan kesisw aan meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga
kependidikan melaksanakan kegiatan evaluasi diri membangun kemitraan
dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan
melaksanakan pengelo laan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran.
c) Kepala sekolah berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik, berjiwa
kepemimpinan, mengembangkan sekolah dengan baik mengelola sumber
daya dengan baik, berjiwa kewirausahaan, melakukan supervise dengan
baik
d) Sekolah memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
65
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk
standar pengelolan pendidikan adalah sebagai berikut
a) Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang sekolah melakukan
perencanaan pengelolaan masuk kategori menuju SNP 3 dengan nilai 6,34
b) Hasil raport mutu Untuk standar Pengelolaan tentang Program pengelolaan
dilaksanakan sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP3 dengan nilai
5,6.
c) Hasil raport mutu untuk standar Pengelo laan tentang Kepala sekolah
berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan masuk kategori
menuju SNP 4 dengan nilai 6,4
d) Hasil raport mutu untuk standar Pengelolaan tentang Sekolah mengelola
sistem informasi manajemen masuk kategori menuju SNP 4 dengan nilai
4,55.
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD
Palesanggar 3 adalah Sekolah sudah memiliki visi, misi dan tujuan yang
terukur namun pedoman pelaksaanaanya belum dilaksanakan secara
maksimal namun demikian kurang memanfaatkan kegiatan evaluasi diri
terhadap program sekolah sekolah.
Rekomendasi Strategi peningkatan Standar Pengelolaan
Pendidikan perlu dibangun atau dibuat Sistem informasi manajemen
sekolah yang mampu mengelola sekolah dengan baik, serta perlu adanya
kegiatan evaluasi ketercapaian program sekolah.
66
b) Terdapat biaya operasional non personil sesuai ketentuan, Pengaturan
alokasi dana yang berasal dari APBD APBN dan sumberlainnya.
c) Terdapat laporan pengelolaan dana, memiliki laporan yang dapat diakses
oleh pemangku kepentingan
Sedangkan berdasarkan capaian SNP versi rapor mutu untuk standar
pembiayaan pendidikan adalah sebagai berikut
a) Hasil raport mutu untuk standar Pembiayaan tentang sekolah memberikan
layanan subsidi silang masuk kategori SNP dengan nilai 7.
b) Hasil raport mutu untuk standar Pembiayaan tentang beban operasional
sekolah sesuai ketentuan masuk kategori menuju SNP 3 dengan nilai5,46.
c) Hasil raport mutu untuk standar Pembiayaan tentang Sekolah melakukan
d) pengelolaan dana dengan baik masuk kategori SNP dengan nilai6,84.
Adapun kondisi nyata dari standar tersebut yang ada di SD Palesanggar 3
adalah semua peserta didik telah dibebaskan dari pembiayaan pendidikan
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
69
melakukan kerja sama yang baik dengan semua warga sekolah untuk
memahami konsep dan fungsi supervisi, dimana dengan memahami kedua
hal tersebut akan mampu meningkatkan kinerja semua pihak dilingkungan
sekolah. Adanya kerja sama yang baik dengan semua warga sekolah tidak
saja kita lakukan sebatas hal yang berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran siswa semata, tapi kerja sama tersebut bisa kita lakukan
dalam segala hal, misalnya peningkatan kinerja manajerial sekolah, sosial,
dll. Terutama dalam supervisi akademik diharapkan mampu meningkatkan
kinerja sebagai guru yang professional. Dengan melibatkan dan kerja
sama dengan semua warga serta meletakkan pemahaman konsep dan
tujuan supervisi akademik ini, maka akan sangat berdampak baik pada
proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah maupun pada peningkatan
kompetensi dari semua guru. Sehingga kepala sekolah dan guru akan lebih
bersemangat dalam mendidik siswa, bahkan para orang tua siswa akan
menaruh kepercayaan yang tinggi pada sekolah dan tidak akan merasa
khawatir terhadap anak – anak mereka, karena dibimbing oleh guru yang
tepat dan kepala sekolah yang bijak serta memiliki kompetensi supervise
yang sangat tinggi
70
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pembelajaran.
4. Kepala sekolah juga tepat harus selalu melakukan kajian manajerial, agar
72
73