Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN TUGAS AKHIR

PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR PENYULUH KELUARGA BERENCANA


MELALUI E-LEARNING
ANGKATAN II
IMPLEMENTASI PROGRAM BINA KELUARGA BALITA HOLISTIK INTEGRATIF
UNGGULAN (BKB HIU) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI DESA
TIONG KERANJIK KECAMATAN BELIMBING HULU KABUPATEN MELAWI
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DISUSUN OLEH:

NAMA : ZIADATUM FILMAWADAH, S.Pd.


NIP : 19960325 202012 2 013

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPENDUDUKAN DAN KB


BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUGAS AKHIR


PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR PENYULUH KELUARGA BERENCANA
MELALUI E-LEARNING ANGKATAN II
TAHUN 2023

Nama : Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


NIP : 19960325 202012 2 013
Jabatan : PKB Ahli Pertama
Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat
Judul : Implementasi Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif
(BKB HIU) Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Di Desa Tiong
Keranjik Kecamatan Belimbing Hulu Kabupaten Melawi Provinsi
Kalimantan Barat

Menyatakan bahwa Tugas Akhir telah disetujui untuk mengikuti


Seminar Tugas Akhir Pelatihan Fungsional Dasar Penyuluh KB
Melalui E-Learning
Pada Hari Rabu Tanggal 22 Bulan November Tahun 2023

Coach, Mentor,

Firma Novita, S.IP.M.Si Endar Sunarsih, S.Pd.,MM.


NIP. 19870901 201012 2 001 NIP. 19701015 199503 2 002

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR


PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR PENYULUH KELUARGA BERENCANA
MELALUI E-LEARNING ANGKATAN II
TAHUN 2023

Judul: Implementasi Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HIU)
Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Di Desa Tiong Keranjik Kecamatan Belimbing
Hulu Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat

Nama : Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


NIP : 19960325 202012 2 013
Jabatan : PKB Ahli Pertama
Unit Kerja : Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat

Telah dipaparkan dan diuji di depan Penguji/Evaluator


Pada Hari Kamis Tanggal 23 Bulan November Tahun 2023

Penguji, Coach,

dr. Hariyadi Wibowo, SH. MARS Firma Novita, S.IP.M.Si


NIP. 19691214 200212 1 004 NIP. 19870901 201012 2 001

Mengetahui,
Kepala UPT. Balai Diklat Kependudukan dan KB Cirebon

Iman Hikmat, SE
NIP. 19690702 199703 1 006

iii
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa akhirnya laporan tugas akhir On
The Job Training (OJT) ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan OJT ini disusun
sebagai salah satu sarat kelulusan Latihan Fungsional Dasar (LFD) Bagi Penyuluh
Keluarga Berencana.

Dalam penulisan laporan OJT ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan serta
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak
terimaksih kepada:

1. UPT. BD. KKB Cirebon sebagai penyelenggara Latihan Fungsional Dasar


angkatan 2 bagi Penyuluh Keluarga Berencana.
2. Ibu Firma Novita, S.IP.M.Si. selaku coach yang telah memimbing dalam
penulisan dan penulisan laporan OJT ini.
3. Ibu Endar Sunarsih, S.Pd.,M.M. selaku mentor yang telah memberikan
dukungan dan bimbingan dalam penulisan rancangan OJT ini.
4. Teman-teman Penyuluh KB Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat
angkatan 2019 yang selalu memberikan support satu sama lain sehingga
penulis bersemangat dalam menyelesaikan laporan OJT ini.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak pengetahuan untuk
menjadi Penyuluh KB yang professional.
6. Rekan-rekan Peserta LDF Angkatan 2 yang selalu semangat dan kompak
selama kegiatan LDF ini.
7. Orang tua dan keluarga khususnya suami tercinta yang selalu memberikan
semangat, doa, dan menemani penulis mengerjakan laporan OJT ini.

Penulisan laporan OJT ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat terbuka akan masukan dan saran yang membangun untuk menjadikan
laporan OJT ini lebih baik lagi.

Melawi, 22 November 2023


Penulis

Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


Nip. 19960325 202012 2 013

iv
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

DAFTAR ISI....................................................................................................v

DAFTAR TABEL............................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Isu/ Permasalahan yang Diangkat........................................................7
C. Tujuan.................................................................................................. 10
D. Manfaat................................................................................................ 10

BAB II Implementasi Tugas Akhir................................................................12

A. Pendataan dan Pemetaan Sasaran.....................................................12


B. Pendekatan Tokoh Informal ( Ketua TP. PKK Desa Tiong Keranjik)....13
C. Pendekatan Tokoh Formal( Kepala Desa Tiong Keranjik)...................14
D. Pembentukan Kesepakatan.................................................................14
E. Penguatan Hasil Kesepakatan.............................................................15
F. Pembinaan Kader BKB HIU Tunas Harapan........................................16
G. Menyusun Materi KIE Dalam Bentuk Poster........................................16
H. Melakukan KIE Melalui Media Sosial...................................................17
I. Mengembangkan Materi KIE Dalam Bentuk Leaflet.............................18
J. KIE Bersama Tokoh.............................................................................18
K. Pelayanan BKB HIU Tunas Harapan...................................................19
L. Pembinaan Kader BKB HIU Tunas Harapan........................................19
M. Pencatatan dan Pelaporan...................................................................20
N. Menyusun Profil BKB HIU Tunas Harapan...........................................21

BAB III PENUTUP..........................................................................................22

v
A. Kesimpulan...........................................................................................22
B. Lesson Learned....................................................................................22
C. Saran....................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................25

LAMPIRAN..................................................................................................... 26

LEMBAR KONSULTASI.................................................................................49

PROFIL/BIODATA PENULIS.........................................................................51

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Akseptor KB Desa Tiong Keranjik..........................................4

Tabel 2. Jumlah Keluarga Sasaran BKR.......................................................5

Tabel 3. Jumlah Keluarga Berisiko Stunting di Desa Tiong Keranjik............6

Tabel 4. Hasil Analisis Isu dengan Teknik USG............................................7

Tabel 5. Deskripsi Indikator Urgensi.............................................................8

Tabel 6. Deskripsi Indikator Seriousness......................................................8

Tabel 7. Deskripsi Indikator Growth..............................................................8

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kegiatan Pembentukan BKB HIU di Desa Tiong Keranjik.....................6

Gambar 2. Diagram Fishbone Penyebab belum terlaksnaanya program BKB HIU.9

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BKKBN adalah singkatan dari Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional. BKKBN merupakan Lembaga Pemerintah Non-
Kementerian (LPNK) yang bertugas melaksanakan upaya pengendalian
penduduk dan menyelenggarakan program Keluarga Berencana (KB) di
Indonesia. Berdasarkan Peraturan BKKBN RI Nomor 11 Tahun 2020 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja BKKBN, telah dijelaskan bahwasannya dalam
melaksanakan tugasnya, BKKBN menyelenggarakan fungsi diantaranya:

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk dan


penyelenggaraan keluarga berencana.
2. Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
3. Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
4. Penyelenggara komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang
pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
5. Pengelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
6. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi di bidang pengendalian
penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.

Selain fungsi di atas, BKKBN juga menyelenggarakan fungsi lain sebagaimana


berikut:

1. Penyelenggaraan pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang


pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
2. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum di
lingkungan BKKBN.
3. Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung
jawab BKKBN.
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN.

1
Untuk menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan
penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas sebagaiman visi yang
tercantum dalam profil lembaga, BKKBN menetapkan misi sebagaimana berikut:

1. Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan kependudukan


2. Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
3. Memfasilitasi pembangunan keluarga
4. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan
kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga
5. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara
konsisten.

Sejak rebranding pada tahun 2020, BKKBN merubah istilah program


KKBPK (Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga)
menjadi Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan
Keluarga Berencana). Program Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai
sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Pelaksana teknis program Bangga Kencana di lapangan adalah Penyuluh
Keluarga Berencana (Penyuluh KB). Penyuluh KB sebagai ujung tombak
BKKBN yang yang memiliki tugas dan bertanggung jawab melaksanakan
pengelolaan perkembangan kependudukan, pembangunan keluarga, dan
keluarga berencana.

Ruang lingkup jabatan penyuluh KB ahli pertama berdasarkan Peraturan


BKKBN No. 10 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, meliputi:

1. Melaksanakan komunikasi, informasi, dan edukasi melalui media


sosial dan media massa;
2. Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi;
3. Melaksanakan konseling program secara perorangan;
4. Menyusun analisa dan evaluasi pasca pelayanan non metode
kontrasepsi jangka panjang;
5. Melakukan pelayanan rujukan terkait komplikasi dan kegagalan;
6. Menyusun/mengembangkan materi terkait program; dan

2
7. Menyusun profil keluarga, profil kelompok kegiatan atau profil
setara kelompok kegiatan.

Penulis merupakan Penyuluh Keluarga Berencana yang bertugas di


Kecamatan Belimbing Hulu Kabupaten Melawi. Di kecamatan Belimbing Hulu
terdapat 8 (delapan) desa, sedangkan tenaga penyuluh KB hanya ada 2 orang.
Terbatasnya jumlah tenaga Penyuluh KB di Kecamatan Belimbing Hulu
berimbas pada kurang maksimalnya pelaksanaan program Bangga Kencana di
lapangan. Dalam melaksanakan tugasnya, penulis diberikan tanggung jawab
untuk membina 4 desa binaan, salah satunya adalah Desa Tiong Keranjik.

Desa Tiong Keranjik mempunyai jumlah penduduk sebanyak 1.370 jiwa


yang terdiri dari 700 laki-laki dan 670 perempuan (sumber: profil desa tahun
2022). Jarak antara Desa Tiong Keranjik dengan Kabupaten Melawi sekitar 40
Km, dengan akses jalan tanah kuning dan melewati daerah perkebunan sawit.
Letak Desa Tiong Keranjik sangat strategis, karena berada di tengah-tengah
Kecamatan dan menjadi desa ibu kota Kecamatan Belimbing Hulu.

Berdasarkan identifikasi yang dilakukan oleh penulis, pencapaian


program Bangga Kencana di Desa Tiong Keranjik masih kurang maksimal.
Program Bangga Kencana yang berjalan kurang maksimal di Desa Tiong
Keranjik diantaranya adalah:

1. Rendahnya Capaian Akseptor KB MKJP


Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode
kontrasepsi yang digunakan untuk menunda menjarangkan kehamilan, serta
menghentikan kesuburan yang digunakan dalam jangka panjang. Selain itu
MKJP juga lebih rasional dan mempunyai efek samping yang lebih sedikit. Akan
tetapi jumlah akseptor MKJP di Desa Tiong Keranjik masih sangat rendah.
Berdasarkan Laporan Bulanan Pelayanan KB yang terinput di aplikasi SIGA,
berikut capaian Peserta KB aktif di Desa Tiong Keranjik bulan Oktober tahun
2023:

3
No. Jenis Kontrasepsi Jumlah
1. MKJP IUD 11
2. MOW 8
3. MOP 0
4. Implan 26
5. NON MKJP Kondom 1
6. Suntik 60
7. Pil 81
Jumlah Peserta KB Aktif 187
Jumlah PUS 241
Jumlah PUS tidak ber-KB 54
Tabel 1. Data Akseptor KB Desa Tiong Keranjik
B.
(sumber: https://siga.bkkbn.go.id )

Berdasarkan data tersebut dapat dikalkulasikan bahwa jumlah akseptor


KB MKJP sebesar 24% dari jumlah peserta KB keseluruhan. Angka tersebut
sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah peserta KB Non MKJP yang
mencapai 76%. Apalagi di Desa Tiong Keranjik jumlah PUS yang tidak ber KB
masih 22%. MKJP merupakan metode kontrasepsi yang paling efektif
dibandingkan dengan non MKJP. Rendahnya tingkat penggunaan KB MKJP
dapat mengakibatkan tingginya kasus kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).
KTD dapat menyebabkan kelahiran yang tidak direncanakan dan dapat
mengganggu kesehatan fisik dan mental ibu dan anak. KTD juga merupakan
indikator peningkatan risiko kelahiran yang buruk seperti kelahiran prematur,
ketuban pecah dini, bayi berat lahir rendah, serta dapat menyebabkan
keguguran (Febriana & Sari KL:2017).

2. Belum Terbentuknya Poktan Bina Keluarga Remaja (BKR)


Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah kelompok kegiatan yang
beranggotakan keluarga yang memiliki remaja yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan dan pembinaan
remaja sehingga dapat memahami remaja, permasalahan remaja, dan dapat
melakukan komunikasi efektif dengan remaja. Remaja merupakan seseorang
yang berusia 10 – 24 tahun dan belum menikah. Berdasarkan hasil pendataan
keluarga tahun 2021, berikut tabel jumlah individu usia 10-24 tahun dan jumlah
keluarga yang menjadi sasaran BKR di Desa Tiong Keranjik.

4
No. Dusun Jumlah KK Keluarga Sasaran BKR
Jumlah Persentase
1. Sungai Durian 148 76 51,35%
2. Rasau Jaya 143 82 57,34%
3. Laman Keranjik 93 47 50,53%
Jumlah 384 205 53,39%

Tabel 2. Jumlah Keluarga Sasaran BKR


(sumber: https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/ )

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa persentase keluarga yang


menjadi sasaran BKR adalah 53,39%. Artinya, lebih dari setengah keluarga
yang terdata di Desa Tiong Keranjik adalah keluarga yang memiliki remaja.
Banyaknya jumlah remaja yang terdapat di suatu wilayah dapat menjadi potensi
sekaligus tragedi. Jika remaja memperoleh pengasuhan dan pembinaan yang
tepat maka remaja tersebut akan menjadi generasi yang berkualitas. Akan tetapi
jika tanpa pembinaan dan pengasuhan yang tepat dari keluarga, remaja dapat
terjebak dalam perilaku berisiko. Perilaku berisiko remaja diantaranya adalah
seks bebas, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), pernikahan dini,
penyalahgunaan obat-obatan, dll. Oleh karena itu, perlu adanya pembentukan
Bina Keluarga Remaja untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut.

3. Belum Terlaksananya Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif


Unggulan (BKB HIU) Sebagai Upaya Pencegahan Stunting
Pemerintah Indonesia telah menetapkan target penurunan stunting dalam
RPJMN tahun 2020 – 2024 menjadi 14% pada akhir 2024. Saat ini, penanganan
stunting menjadi prioritas utama pemerintah karena dampak jangka panjangnya
yang merugikan bagi negara. Sebagai salah satu strategi dalam upaya
pencegahan stunting adalah penyelenggaraan kelas pengasuhan 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) bagi sasaran prioritas yaitu ibu hamil dan anak usia 0
– 23 bulan. Peran dan pelibatan orang tua dalam pengasuhan 1000 HPK sangat
penting untuk dilaksanakan melalui pemberian layanan pemenuhan kebutuhan
esensial anak usia 0 – 23 bulan di BKB Holistik Integratif Unggulan (BKB HIU).
Terdapat 6 Layanan BKB HIU yang selayaknya diperoleh keluarga yang memiliki
anak usia 0 – 23 bulan, diantaranya yaitu administrasi kependudukan dan

5
kepemilikan jaminan kesehatan, pengasuhan/parenting bersama, pemantauan
pertumbuhan dan perkembangan, pembentukan karakter anak, promotif
preventif kesehatan gizi dan perlindungan, serta rujukan/ konseling/ perawatan/
bansos.
Pada tanggal 23 Oktober 2023 lalu, telah dilakukan pembentukan BKB
HIU di Desa Tiong Keranjik oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat
dengan nama “BKB HIU Tunas Harapan”. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada
tindak lanjut mengenai pelaksanaannya.

Gambar 1. Kegiatan Pembentukan BKB HIU di Desa Tiong Keranjik

Sebagai salah satu upaya pencegahan stunting, program BKB HIU perlu
dilaksanakan sesegera mungkin agar tidak terjadi kasus stunting. Dari hasil
pemutakhiran pendataan keluarga tahun 2022, jumlah keluarga berisiko stunting
di Desa Tiong Keranjik sebagaimana berikut:
Jumlah Risiko Stunting Tidak Beresiko
Jumlah
No. Dusun Keluarga
Keluarga Jumlah % Jumlah %
Sasaran
1. Sungai 148 101 37 36,63% 64 63,37%
Durian
2. Rasau 143 101 83 82,17% 18 17,82%
Jaya
3. Laman 93 60 13 21,67% 47 78,33%
Keranjik
Jumlah 384 262 133 50,76% 129 49,24%

6
Tabel 3. Jumlah Keluarga Berisiko Stunting di Desa Tiong Keranjik
(sumber: https://portalpk22-pdn.bkkbn.go.id/ )

Berdasarkan tabel di atas, 50,76% keluarga sasaran (PUS, PUS hamil,


keluarga yang memiliki balita dan baduta) di Desa Tiong Keranjik berisiko
stunting. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, karena jika keluarga berisiko
stunting tidak segera mendapat intervensi yang tepat hal itu akan berdampak
buruk kedepannya. Dalam jangka pendek, stunting dapat menyebabkan
hambatan perkembangan kognitif dan motorik, tidak optimalnya ukuran fisik
tubuh, serta gangguan metabolisme. Sedangkan dalam jangka panjang, stunting
menyebabkan menurunnya kapasitas inlogistitelektual, gangguan struktur dan
fungsi saraf serta sel-sel otak yang terjadi pada balita stunting bersifat permanen
dan menyebabkan penurunan kemampuan menyerap pelajaran di usia sekolah
yang akan berpengaruh pada produktivitasnya saat dewasa.

B. Isu/Permasalahan yang diangkat (pilih salah satu)


Untuk menentukan prioritas isu mana yang diselesaikan, penulis
menggunakan teknik analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG). Teknik
analisis USG ini dilakukan dengan cara menentukan tingkat urgensi, keseriusan,
dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki
total nilai skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan diselesaikan.
Kriteria Jumlah Peringkat
No. Isu
U S G Nilai Kualitas
1. Rendahnya Capaian Akseptor KB
3 4 3 10 III
MKJP
Belum terbentuknya Poktan Bina
2. 3 4 4 11 II
Keluarga Remaja (BKR)
3. Belum Terlaksananya Program 5 5 5 15 I
Bina Keluarga Balita Holistik
Integratif Unggulan (BKB HIU)
Sebagai Upaya Pencegahan
Stunting

Tabel 4. Hasil Analisis Isu dengan Teknik USG

7
Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Sangat Jangka waktu untuk menyelesaikan isu kurang dari 1


5
Mendesak tahun
4 Mendesak Jangka waktu untuk menyelesaikan isu 2 tahun
3 Cukup Mendesak Jangka waktu untuk menyelesaikan isu 3 tahun
Kurang Jangka waktu untuk menyelesaikan isu 4 tahun
2
Mendesak
1 Tidak Mendesak Jangka waktu untuk menyelesaikan isu 5 tahun
Tabel 5. Deskripsi Indikator Urgensy

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

Berpengaruh terhadap keberhasilan Program Bangga


5 Sangat Serius
Kencana (81-100%)
Berpengaruh terhadap keberhasilan Program Bangga
4 Serius
Kencana (61-80%)
Berpengaruh terhadap keberhasilan Program Bangga
3 Cukup Serius
Kencana (41-60%)
Berpengaruh terhadap keberhasilan Program Bangga
2 Kurang Serius
Kencana (21-40%)
Berpengaruh terhadap keberhasilan Program Bangga
1 Tidak Serius
Kencana (<20%)
Tabel 6. Deskripsi Indikator Seriousness

Nilai Indikator Deskripsi Indikator

5 Sangat Cepat Peluang isu akan berkembang kurang dari 1


Memburuk tahun
4 Cepat Memburuk Peluang isu akan berkembang jangka waktu 2
tahun
3 Cukup Cepat Memburuk Peluang isu akan berkembang jangka waktu 3
tahun
2 Kurang Cepat Peluang isu akan berkembang jangka waktu 4
Memburuk tahun
1 Tidak Cepat Memburuk Peluang isu akan berkembang jangka waktu 5
tahun
Tabel 7. Deskripsi Indikator Growth
8
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah “Belum
Terlaksananya Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan (BKB
HIU) Sebagai Upaya Pencegahan Stunting”.
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan, selanjutnya
dilakukan analisis mendalam isu yang telah memenuhi kriteria USG dengan
menggunakan alat bantu teknik berpikir kritis yakni dengan teknik Fishbone.
Analisis fishbone merupakan teknik analisis yang digunakan untuk membantu
memecahkan masalah yang ada dengan melakukan analisis sebab dan akibat
dari suatu keadaan dalam sebuah diagram yang terlihat seperti tulang ikan.
Berikut adalah teknik analisis fishbone yang dilakukan oleh penulis (LAN:2019).

MAN MATERIAL

Kader BKB belum Kader BKB masih Belum adanya


Belum adanya
sepenuhnya banyak yang belum BKB KIT
dukungan
memperoleh pembinaan paham tugasnya operasional

Belum adanya
Kader BKB memiliki
tempat pertemuan Belum terlaksananya
banyak kesibukan program BKB HIU
sebagai upaya
Masyarakat masih Kurangnya pencegahan stunting
sosialisasi pada Kurangnya
menganggap BKB itu
Belum adanya peran Advokasi ke
tidak penting masyarakat
serta dari lini sektor stakeholder

Kurangnya tenaga PKB Kurangnya


dan banyaknya beban pembinaan
kerja PKB pada kader

ENVIRONMENT METHODE

Gambar 2. Diagram Fishbone Penyebab belum terlaksananya program BKB HIU

Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan diagram fishbone yang


dilakukan oleh penulis, dapat diketahui beberapa faktor penyebab belum
terlaksananya program BKB HIU di Desa Tiong Keranjik, diantaranya adalah:
1. Belum adanya BKB Kit untuk melaksanakan penyuluhan
2. Belum adanya dukungan operasional berupa rancangan anggaran
kegiatan

9
3. Belum adanya tempat untuk pertemuan kegiatan BKB HIU
4. Masih banyak kader BKB HIU yang belum memahami tugas dan
fungsinya
5. Kader BKB HIU belum sepenuhnya memperoleh pembinaan
6. Kader BKB HIU memiliki banyak kesibukan diluar tugasnya sebagai
kader
7. Masyarakat masih menganggap BKB HIU itu tidak penting
8. Belum adanya peran serta lini sektor
9. Kurangnya tenaga PKB dan banyaknya beban kerja PKB
10. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
11. Kurangnya advokasi kepada stakeholder
12. Kurangnya pembinaan kepada kader BKB HIU
Berdasarkan faktor-faktor penyebab yang telah diuraikan diatas, penulis
akan melakukan rangkaian upaya untuk mengatasi faktor penyebab yang timbul
dari isu permasalahan yang penulis angkat. Dari faktor-faktor penyebab masalah
yang telah teridentifikasi, maka diperlukan gagasan-gagasan alternatif pemecah
masalah yang akan penulis kerjakan dalam 14 hari kerja OJT (On the Job
Training).

C. Tujuan
Tujuan dari laporan tugas akhir ini diantaranya adalah:
1. Memenuhi syarat kelulusan pada pelatihan fungsional dasar Penyuluh
Keluarga Berencana.
2. Mengimplementasikan program BKB HIU yang telah terbentuk di Desa
Tiong Keranjik.
3. Meningkatkan peran serta lintas sektor dalam pelaksanaan program
Bangga Kencana khususnya BKB HIU.
4. Mencegah terjadinya kasus stunting di Desa Tiong Keranjik.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari laporan kegiatan tugas akhir OJT ini adalah:
1. Bagi Penulis
a. Penulis dapat mengimplementasikan pengetahuan yang diperolehnya selama
mengikuti sesi synchronous pada Pelatihan Dasar Fungsional.
10
b. Penulis memperoleh pengalaman baru mengenai pelaksanaan program BKB
HIU di lapangan.

2. Bagi Organisasi (BKKBN)


Laporan kegiatan tugas akhir ini dapat membantu mensukseskan program
prioritas BKKBN dalam upaya percepatan prevalensi penurunan stunting di
Indonesia.

3. Bagi Masyarakat
a. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki anak
usia 0-23 bulan dan PUS hamil mengenai pola pengasuhan 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK).
b. Meningkatnya kemampuan kader BKB HIU Tunas Harapan dalam
melaksanakan penyuluhan dan pengeloalan program BKB HIU.

11
BAB II
IMPLEMENTASI TUGAS AKHIR
Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HIU) merupakan wujud
implementasi penyelenggaraan kelas pengasuhan bagi orang tua yang memiliki
anak usia 0 – 23 bulan dan PUS hamil untuk dapat mendukung program
percepatan penurunan stunting. Terdapat enam layanan yang dilaksanakan di BKB
HIU diantaranya adalah: administrasi kependudukan dan pemilikan jaminan
Kesehatan, pengasuhan/ parenting bersama, pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan, pembentukan karakter anak, promotive preventif pemeliharaan
Kesehatan gizi dan perlindungan anak, serta rujukan/ konseling/ perawatan/
bansos.
Implementasi Program BKB HIU sebagai upaya pencegahan stunting di Desa
Tiong Keranjik Kecamatan Belimbing Hulu Kabupaten Melawi telah dilaksanakan
selama 14 hari dimulai pada tanggal 1 – 2 November 2023. Dalam implementasi
program BKB HIU ini penulis telah melaksanakan 14 tahapan kegiatan yang
disesuaikan dengan 10 langkah PKB dan Peraturan BKKBN Nomor 10 Tahun 2023
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh KB. 14
tahapan kegiatan yang dilaksanan penulis sebagaimana berikut:
A. Pendataan dan Pemetaan Sasaran
Untuk mengawali langkah kerja penulis, kegiatan pertama yang
dilakukan adalah pendataan dan pemetaan sasaran karena data selalu
berubah dan berkembang. Pendataan dan pemetaan sasaran ini dilakukan
untuk mengetahui secara pasti data ibu hamil dan keluarga yang memiliki
anak usia 0 – 23 bulan yang merupakan sasaran BKB HIU. Kegiatan ini
dilaksanakan pada hari Rabu 1 November 2023 di Balai Penyuluh KB
Kecamatan Belimbing Hulu.
Penulis mengajak dua kader BKB HIU sebagai perwakilan untuk
melakukan pendataan dan pemetaan sasaran. Alasan penulis hanya
mengajak perwakilan kader adalah karena banyak kader yang memiliki
kesibukan lain sehingga tidak semua kader dapat hadir dalam kegiatan ini.
Pencatatan dan pemetaan sasaran dilakukan dengan menganalisis data
anggota Posyandu Ribang Sebangkoi.
Penulis dan kader memilah data ibu hamil dan keluarga yang memiliki
anak usia 0-23 bulan yang terdaftar di Posyandu Ribang Sebangkoi. Selain
12
dari data anggota posyandu, penulis dan kader juga mendata sasaran yang
tidak mengikuti posyandu.
Dari hasil pendataan dan pemetaan sasaran ini dapat diketahui secara
pasti jumlah sasaran BKB HIU. Data ini juga nantinya akan penulis
sampaikan kepada kepala desa sebagai dasar pelaksanaan kegiatan BKB
HIU di Desa Tiong Keranjik. Bukti dari hasil kegiatan ini berupa dokumen data
sasaran dan dokumentasi foto yang terdapat di lampiran 1.

B. Pendekatan Tokoh Informal (Ketua TP.PKK Tiong Keranjik)


Penulis melakukan pendekatan tokoh informal dengan sasaran ketua
TP. PKK Desa Tiong Keranjik yaitu Ny. Kristina Yuliana Nini , S.Ag. Kegiatan
ini dilakukan pada hari Kamis, 2 November 2023 di sekretariat TP.PKK Desa
Tiong Keranjik. Sebelum melakukan pertemuan, penulis membuat janji
terlebih dahulu dengan ketua TP.PKK desa melalui televon. Pada kegiatan ini
penulis melakukan koordinasi dan diskusi dengan Ketua TP.PKK terkait
tindak lanjut program BKB HIU yang telah dibentuk. Penulis juga
menyampaikan bahwasanya peran TP. PKK desa sangat diperlukan untuk
mensukseskan program BKB HIU.
Diskusi yang dilakukan selama kurang lebih 1 jam ini menghasilkan
hubungan kerja yang baik antara penulis dan TP.PKK Desa Tiong Keranjik.
Setelah penulis menjelaskan mengenai maksud dan tujuan kegiatan BKB HIU
ini, Ketua TP.PKK Desa Tiong Keranjik berkenan untuk aktif mendukung
kegiatan BKB HIU dengan mensosialisasikan kegiatan BKB HIU kepada
anggotanya dalam pertemuan rapat rutin PKK yang akan dilaksanakan pada
hari Jum’at 3 November 2023. Dalam sosialisasi ini ketua TP. PKK akan
meminta anggota TP. PKK desa untuk dapat meneruskan informasi mengenai
program BKB HIU ke masyarakat luas. Selain itu, ketua TP.PKK juga siap
membantu menyediakan doorprize dalam setiap pertemuan rutin BKB HIU.
Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi Masyarakat agar semangat mengikuti
kegiatan BKB HIU. Bukti dari pelaksanaan kegiatan ini berupa dokumentasi
foto dan dokumen notulen yang terlampir di lampiran lembar ke-2.

13
C. Pendekatan Tokoh Formal (Kepala Desa Tiong Keranjik)
Kegiatan ketiga yang dilaksanakan oleh penulis dalam masa OJT ini
adalah pendekatan Tokoh Formal. Tokoh formal yang dipilih penulis dalam
pendekatan ini adalah kepala Desa Tiong Keranjik. Awalnya, penulis
berencana untuk menemui kepala desa pada hari Jum’at, 3 November 2023.
Akan tetapi karena kondisi kepala desa yang kurang sehat, sehingga penulis
dapat menemui kepala desa pada hari Senin 6 November 2023. Pertemuan
dengan kepala desa ini berlangsung di kantor Desa Tiong Keranjik.
Kegiatan pendekatan ini dilakukan dengan cara koordinasi dan diskusi.
Penulis bersama PLKB berkoordinasi dengan kepala desa mengenai tindak
lanjut pembentukan program BKB HIU. Penulis juga menyampaikan
bahwasanya tanpa adanya dukungan dari pemerintah desa, program BKB
HIU ini tidak akan dapat berjalan dengan baik. Setelah adanya diskusi
dengan kepala desa, akhirnya kepala desa berkenan untuk memberikan
dukungan dalam pelaksanaan program BKB HIU ini. Dukungan tersebut
berupa adanya surat edaran yang ditujukan kepada semua ketua RT di Desa
Tiong Keranjik untuk memberitahukan kepada warganya yang memiliki anak
usia 0-23 bulan dan ibu hamil agar mengikuti kegiatan BKB HIU. Bukti dari
pelaksanaan kegiatan ini adalah dokumen notulensi yang terdapat di lampiran
ke 2 dan dokumen surat edaran kepala desa yang terdapat di lampiran ke 3
dan 4.

D. Pembentukan Kesepakatan
Kegiatan pembentukan kesepakatan dilaksanakan di Balai Penyuluh
KB Belimbing Hulu pada hari Selasa 7 November 2023. Sebelum
melaksanakan pertemuan ini penulis mengirimkan pesan undangan secara
non formal melalui WhatsApp kepada kader BKB HIU dan tokoh lintas sektor
terkait. Kegiatan ini dihadiri oleh ketua TP.PKK Desa Tiong Keranjik, Ketua
Posyandu Ribang Sebangkoi, Kepala PAUD Pertiwi, dan kader BKB HIU
Tunas Harapan. Pembentukan kesepakatan ini dilakukan dengan cara diskusi
mengenai penyusunan rencana kerja BKB HIU Tunas Harapan.
Penulis menjelaskan kepada peserta yang hadir mengenai mekanisme
program BKB HIU beserta enam layanan yang harus dilaksanaan di BKB HIU
Tunas Harapan. Kemudian penulis bersama peserta menyusun rencana kerja
14
BKB HIU Tunas Harapan yang berisikan rincian kegiatan tujuan, sasaran,
waktu, tempat, dan penanggung jawab setiap kegiatan pertemuan. Selain itu
dalam pembentukan kesepakatan ini juga dibahas terkait pelaksanaan BKB
sebelumnya yang di nilai kurang maksimal karena pelaksanaanya
dibarengkan dengan posyandu. Setelah dilakukan diskusi dapat disepakati
untuk pelaksanaan BKB HIU Tunas Harapan ini dipisah dari kegiatan
posyandu. Rencananya kegiatan BKB HIU Tunas Harapan akan dilaksanakan
sehari setelah posyandu. Dan juga diharapkan semua peserta yang hadir
dalam pembentukan kesepakatan ini dapat mensosialisasikan program BKB
ke Masyarakat luas agar semakin banyak masyarakat yang mengikuti
pertemuan BKB HIU Tunas Harapan.
Bukti pelaksanaan dari pembentukan kesepakatan ini adalah adanya
dokumen rencana kerja BKB HIU Tunas Harapan yang terlampir di lampiran 6
dan akan mulai dilaksanakan pada bulan November ini serta laporan hasil
kegiatan (notulensi) yang terlampir di lampiran 5.

E. Penguatan Hasil Kesepakatan


Pada kegiatan penguatan hasil kesepakatan ini, penulis berkunjung ke
rumah ketua Posyandu Ribang Sebangkoi untuk melakukan persiapan
pelaksanaan sosialisasi program BKB HIU pada kegiatan Posyandu. Kegiatan
ini dilaksanakan pada hari Rabu 8 November 2023 di rumah Ibu Helen Rusti
selaku ketua Posyandu yang berlokasi di dusun Laman Keranjik.
Penulis melakukan diskusi dengan ketua Posyandu mengenai waktu
pelaksanaan posyandu serta apa saja yang nantinya akan disampaikan pada
saat sosialisasi. Dari hasil diskusi ini ditentukan perihal waktu pelaksanaan
posyandu yaitu pada hari Selasa 14 November 2023. Ketua posyandu
meminta penulis untuk dapat membantu membuatkan media guna
mempermudah ketua posyandu untuk melakukan penyuluhan.
Tujuan dari kegiatan penguatan kesepakatan ini adalah untuk
memberikan penguatan dan kesiapan ketua Posyandu Ribang Sebangkoi
untuk melakukan sosialisasi atau KIE mengenai program BKB HIU Tunas
Harapan pada peserta Posyandu di Desa Tiong Keranjik. Bukti pelaksanaan
dari kegiatan ini berupa laporan hasil kegiatan (notulensi) dan dokumentasi
foto kegiatan sebagaimanya yang terlampir di lampiran 7.
15
F. Pembinaan Kader BKB HIU Tunas Harapan
Kegiatan pembinaan kader BKB HIU dilaksanakan di Balai Penyuluh
KB Belimbing Hulu pada hari Kamis 9 November 2023. Sebelumya penulis
telah meminta ketua kader BKB HIU Tunas Harapan untuk dapat
menginformasikan kepada anggotanya agar datang ke Balai Penyuluh KB
untuk mengikuti pembinaan. Pada kegiatan pembinaan ini penulis selaku
penyuluh KB menyampaikan materi mengenai mekanisme pelaksanaan
program BKB HIU yang sesuai dengan buku pedoman yang diterbitkan oleh
Direktorat Bina Keluarga Balita Dan Anak BKKBN dan tata cara memantau
tumbuh kembang anak melalui Kartu Kembang Anak (KKA). Pembinaan ini
dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Kader sangat antusias dalam
pembinaan ini terbukti banyak kader yang bertanya secara detail ketika
praktek Latihan mengisi KKA. Kader meminta untuk didampingi dalam
pengisian KKA sampai benar-benar mengerti. Dalam pembinaan ini penulis
juga mengenalkan beberapa media penyuluhan BKB yang nantinya dapat
dimanfaatkan kader BKB dalam melakukan penyuluhan.
Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan keterampilan kader dalam mengelola program BKB HIU serta dalam
melakukan pemantauan tumbuh kembang anak. Karena selama ini masih
banyak kader yang belum memahami cara pengisian KKA. Dengan adanya
pengetahuan mengenai cara penggunaan KKA akan mempermudah kader
BKB HIU dalam memberikan penyuluhan kepada keluarga yang memiliki
baduta. Bukti pelaksanaan dari kegiatan ini berupa dokumentasi foto dan
laporan hasil kegiatan (notulensi) yang terlampir di lampiran 8.

G. Menyusun Media KIE Dalam Bentuk Poster


Untuk memudahkan penulis melakukan KIE kepada masyarakat
mengenai program BKB HIU Tunas Harapan, penulis membuat media KIE
berupa poster tentang definisi program BKB HIU beserta layanan apa saja
yang dilaksanakan. Materi KIE in merujuk pada buku pedoman pelaksanaan
BKB HIU yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak.

16
Penyusunan media KIE ini dilakukan pada hari Jumat 10 November
2023 di Balai Penyuluh KB Belimbing Hulu. Media KIE ini nantinya akan
digunakan penulis untuk melaksanakan KIE melalui media sosial. Alasan
penulis memilih untuk membuat media poster adalah karena dengan media
poster dapat mempermudan dan mempercepat pemahaman masyarakat
terhadap pesan yang disajikan. Selain itu media ini dapat dengan mudah di
sebarluaskan ke massa.
Dengan adanya media poster ini diharapkan masyarakat bisa lebih
mengenal dan mengetahui program BKB HIU yang akan dilaksanakan. Bukti
pelaksanaan dari kegiatan ini adalah dokumen poster sebagaiman yang
terlampir dalam lampiran 9 laporan ini.

H. Melakukan KIE melalui Media Sosial


Kegiatan KIE dapat dilakukan melalui berbagai media diantaranya
adalah media massa dan media sosial. Ada banyak media sosial yang bisa
dimanfaatkan untuk melakukan KIE seperti Facebook, WhatsApp, Twitter,
Instagram, Youtube, dll. Dengan adanya KIE melalui media massa, informasi
dapat disampaikan dengan mudah, cepat, dan terarah.
Pada tahapan kegiatan KIE melalui media sosial yang dilaksanakan
pada hari Jumat 10 November 2023 ini, penulis memanfaatkan media sosial
WhatsApp. Penulis membagikan file poster BKB HIU yang telah dibuat
sebelumnya ke group WhatsApp kader BKB HU Tiong Keranjik yang
kemudian diteruskan oleh kader BKB ke status WhatsApp mereka. Selain itu
penulis juga membagikan di status WhatsApp pibadi. Alasan penulis
menggunakan media WhatsApp adalah karena mayoritas masyarakat di Desa
Tiong Keranjik merupakan pengguna aktif aplikasi WhatsApp. Sehingga
penulis yakin KIE melalui WhatsApp akan sangat efektif.
Dari hasil KIE melalui media sosial ini terdapat beberapa tanggapan
dari viewer yang merupakan masyarakat Desa Tiong Keranjik. Ada yang
menanyakan terkait kapan akan dilaksanakan pertemuan BKB HIU ini dan
bagaiamana cara pendaftarannya, apakah dipungut biaya atau tidak.

17
Bukti pelaksanaan kegiatan ini adaah screenshot status WhatsApp
kader BKB HIU Tunas Harapan yang membagikan poster tentang BKB HIU
sebagaimana yang terlampir di lampiran 10.
I. Mengembangkan Media KIE Dalam Bentuk Leaflet
Pengembangan media KIE dapat dilakukan dengan berbagai bentuk.
Pada kegiatan pengembangan media KIE yang ke-dua ini penulis
mengembangkan media KIE berupa leaflet yang berisikan tentang penjelasan
mengenai program BKB HIU, tujuan, sasaran dan layanan yang tersedia di
BKB HIU. Alasan penulis memilih media leaflet karena informasi yang
diterima oleh sasaran KIE lebih lengkap dan komprehensif. Selain itu leaflet
juga mudah didistribusikan di berbagai kesempatan. Leaflet yang telah dibuat
penulis rencananya akan dicetak dan didistribusikan kepada peserta
posyandu ketika kegiatan sosialisasi berlangsung. Leaflet ini akan
memudahkan peserta dalam memahami apa yang disampaikan oleh ketua
posyandu mengenai program BKB HIU.
Pengembangan media KIE ini dilaksanakan pada hari Senin 13
November 2023 di Balai Penyuluh KB Kecamatan Belimbing Hulu. Penulis
mengembangkan media secara mandiri dengan berdasarkan pada buku
pedoman pelaksanaan BKB HIU. Output dari kegiatan ini adalah adanya
dokumen leaflet tentang BKB HIU sebagaimana yang terdapat di lampiran 11.

J. KIE Bersama Tokoh Masyarakat (Ketua Posyandu)


Kegiatan KIE ini dilakukan penulis bersama tokoh masyarakat yaitu
ketua Posyandu dengan sasaran peserta posyandu balita dan ibu hamil.
Kegiatan ini dilaksanan pada hari Selasa 14 November 2023 di gedung
posyandu Ribang Sebangkoi. Pada pelaksanaan KIE ini penulis bersepakat
dengan ketua posyandu untuk membagi tugas, yakni ketua posyandu
melakukan KIE dengan sasaran orang tua baduta sedangkan penulis
melakukan KIE dengan sasaran ibu hamil.
Media yang digunakan dalam melakukan KIE ini adalah leaflet yang
telah dibuat sebelumnya oleh penulis dan kalender pengasuhan 1000 HPK
untuk ibu hamil. Tujuan KIE ini adalah untuk menambah pengetahuan peserta
posyandu (orang tua baduta dan ibu hamil) mengenai program BKB HIU,
tujuannya, serta manfaatnya untuk masa depan anak. Dengan adanya
18
pengetahuan tersebut diharapkan ibu hamil dan orang tua baduta tertarik
untuk aktif mengikuti kegiatan BKB HIU Tunas Harapan.
Pelaksanaan KIE bersama tokoh Masyarakat ini berjalan lancar.
Peserta yang hadir menyimak materi yang disampaikan dengan antusias. Ada
juga peserta yang bertanya tentang jadwal pertemuan BKB HIU Tunas
Harapan. Output dari kegiatan ini adalah dokumen laporan hasil kegiatan
sebagaimana terlampir di lampiran 12.

K. Pelayanan BKB HIU Tunas Harapan


Kegiatan Pelayanan BKB HIU Tunas Harapan dilaksanakan pada hari
Rabu 15 November 2023 di Balai Penyuluh KB Belimbing Hulu. Pada
awalnya pelayanana BKB HIU ini akan dilaksanakan di gedung posyandu,
akan tetapi karena adanya kendala akhirnya dialihkan di Balai Penyuluh KB.
Pelayanan pertama yang dilaksanakan adalah pencatatan baduta yang belum
mempunyai NIK dan Akta lahir serta pemantauan perkembangan baduta
melalui Kartu Kembang Anak (KKA). Selain itu juga disampaikan sekilas
penyuluhan tentang 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK).
Dari hasil pelayanan ini diketahui terdapat 5 baduta yang belum
memiliki NIK dan akta lahir. Hasil ini nantinya akan dikoordinasikan dengan
pemerintah desa untuk dapat difasilitasi agar tidak ada kesenjangan yang
terjadi di lapangan terkait pemenuhan hak anak dalam memperoleh
administrasi kependudukan dan layanan kesehatan kedepannya.
Selain pencatatan dan pemantauan tumbuh kembang anak, dalam
pelayanan ini juga terdapat pembagian doorprize untuk peserta. Pembagian
doorprize ini dilakukan dengan memberikan quiz berupa pertanyaan seputar
program BKB HIU dan pengasuhan 1000 HPK. Tujuan dari pembagian
doorprize ini adalah untuk menarik perhatian dan memotivasi peserta agar
tetap semangat mengikuti kegiatan BKB HIU Tunas Harapan. Selain itu juga
untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta mengenai program BKB HIU.
Output dari kegiatan pelayanan BKB HIU ini berupa dokumentasi foto
serta laporan hasil pelaksanaan kegiatan sebagaiman yang terlampir di
lampiran 13.

L. Pembinaan Kader BKB HIU Tunas Harapan


19
Kegiatan pembinaan kader BKB HIU Tunas Harapan yang kedua
kalinya ini dilaksanakan pada hari Rabu 15 November 2023 di Balai Penyuluh
KB Kecamatan Belimbing Hulu tepatnya setelah pelayanan BKB HIU Tunas
Harapan yang pertama. Kegiatan pembinaan ini sebagai upaya persiapan
pelayanan BKB HIU Tunas Harapan di bulan selanjutnya. Kegiatan
pembinaan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Penulis sebagai
penyuluh KB menyampaikan materi tentang tata cara pelaksanaan kelas
pengasuhan baduta.
Kegiatan kelas pengasuhan yang akan dilaksanakan pada bulan
selanjutnnya berpedoman pada modul BKB Eliminasi Masalah Anak Stunting
(BKB EMAS). Untuk materi kelas pengasuhan yang dilaksanakan bulan
depan rencananya adalah materi penerapan delapan fungsi keluarga pada
masa 1.000 HPK. Sehingga untuk mempersiapkan pertemuan bulan depan
penulis mengajak kader berdiskusi mengenai materi ini serta menentukan
siapa yang akan menjadi kader inti, kader bantu dan kader piket. Dari hasil
diskusi disepakati untuk kader inti yang akan menyampaikan materi adalah
ibu Iis Kurniasih, kader bantu ibu Yeti Dwi Cahyani, dan seluruh kader selain
kader inti dan kader bantu bertugas menjadi kader piket.
Selain membahas tentang materi yang akan disampaikan pada bulan
selanjutnya, penulis juga menyampaikan tata cara penggunaan ular tangga
sebagai media yang akan digunakan untuk penyuluhan. Penulis mengajak
kader untuk melakukan stimulasi permainan ular tangga. Dengan adanya
stimulasi ini kader dapat dengan mudah memahami tata cara penggunaan
ular tangga.
Tujuan dari kegiatan pembinaan ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan kader dalam melaksanakan kelas
pengasuhan baduta dan ibu hamil. Bukti pelaksanaan dari kegiatan ini berupa
dokumentasi foto dan laporan hasli pelaksanaan kegiatan sebagaimana
terlampir dalam lampiran 14.

M. Pencatatan dan Pelaporan


Kegiatan pelayanan BKB HIU Tunas Harapan yang telah selesai
dilaksanakan dan dicatat secara manual kemudian dilaporkan oleh penulis
melalui aplikasi Siga BKKBN. Kegiatan pelaporan ini dilaksanakan pada hari
20
Kamis 16 November 2023 di Balai Penyuluh KB Belimbing Hulu. Tujuan
kegiatan pelaporan ini adalah untuk memudahkan pelaksanaan monitoring
dan evaluasi kedepannya. Monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan 3-6
bulan setelah pelaksanaan pertemuan rutin BKB HIU Tunas Harapan untuk
mengetahui perkembangan dan menilai keberhasilan program BKB HIU
Tunas Harapan.
Hasil dari kegiatan pencatatan dan pelaporan ini adalah formulir
R/I/BKB yang dapat diunduh di aplikasi Siga sebagaimana yang terlampir di
lampran 15.

N. Menyusun Profil BKB HIU Tunas Harapan


Penyusunan profil BKB HIU Tunas Harapan dilaksanakan pada hari
Jumat 17 November 2023 di Balai Penyuluh KB Belimbing Hulu. Profil ini
berisi tentang gambaran umum mengenai kelompok BKB HIU Tunas Harapan
beserta anggotanya, sarana dan prasarana yang sudah dan belum dimiliki
oleh kelompok BKB HIU, kegiatan yang sudah dilakukan, potensi dan
permasalahan serta kendala yang dihadapi kelompok BKB HIU Tunas
Harapan. Dengan adanya dokumen profil ini dapat memudahkan lintas sektor
dalam melaksanakan pembinaan pada kelompok BKB HIU Tunas Harapan.
Bukti pelaksanaan dari kegiatan ini adalah adanya dokumen profil BKB HIU
sebagaima terlampir di lampiran 16.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perentase keluarga berisiko stunting di Desa Tiong Keranjik
Kecamatan Belimbing Hulu masih cukup tinggi, sekitar 50,76% keluarga
sasaran (PUS, PUS hamil, keluarga yang memiliki balita dan baduta) di Desa
Tiong Keranjik berisiko stunting. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, karena
jika keluarga berisiko stunting tidak segera mendapat intervensi yang tepat
hal itu akan berdampak buruk kedepannya.
BKB HIU merupakan wujud nyata implementasi kelas pengasuhan
dalam rangka mendukung upaya percepatan penurunan stunting.
Implementasi program BKB HIU sebagai upaya pencegahan stunting di Desa
Tiong Keranjik Kecamatan Belimbing Hulu ini telah dilaksanakan penulis
melalui 14 tahapan kegiatan, diantaranya adalah: Pendataan dan pemetaan
sasaran program BKB HIU, Pendekatan tokoh informal (Ketua TP. PKK
Desa), Pendekatan tokoh formal (Kepala Desa Tiong Keranjik),
Pembentukan kesepakatan, Penguatan hasil kesepakatan, Melakukan
pembinaan kader BKB HIU, Menyusun/ mengembangkan materi KIE,
Melakukan KIE melalui media social, Menyusun/ mengembangkan materi
KIE, KIE bersama tokoh Masyarakat, Melaksanakan pelayanan BKB HIU,
Melakukan pembinaan Kader BKB HIU, Melakukan pencatatan dan
pelaporan, dan Menyusun profil BKB HIU. Empat belas tahapan kegiatan
yang telah dilaksanakan penulis ini telah disesuaikan dengan 10 langkah
penyuluh KB dan Peraturan BKKBN Nomor 10 Tahun 2023 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh KB.
Dengan adanya implementasi program BKB HIU di desa Tiong Keranjik
ini, keluarga yang memiliki anak usia 0-23 bulan dan PUS Hamil memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam mengoptimalkan pengasuhan 1.000
HPK. Hal ini dapat mendukung upaya pencegahan stunting di Desa Tiong
Keranjik.

B. Lesson Learned

22
Ada banyak sekali Pelajaran yang diperoleh penulis dari kegiatan On the Job
Training (OJT) dalam Pelatihan Fungsional Dasar bagi Penyuluh KB ini,
diantaranya adalah:
1. Menganalisis masalah di lapangan
Sebagai ujung tombak dari instansi BKKBN, seorang penyuluh KB harus
mampu mengenali masalah terkait program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang ada
di wilayah kerjanya. Untuk dapat menemukan masalah, penyuluh KB
dapat melakukan observasi lapangan ataupun dengan menganalisis
data capaian program Bangga Kencana di wilayah binaan. Setelah
menemukan masalah yang ada di lapangan, penyuluh KB harus mampu
melakukan analisis penapisan masalah untuk mengetahui masalah yang
menjadi prioritas dan harus diselesaikan segera. Analisis masalah
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai Teknik seperti USG dan
APKL.
2. Merumuskan gagasan pemecahan masalah
Sebelum merumuskan rencana atau membuat solusi atas masalah yang
menjadi prioritas, penyuluh KB harus mengetahui apa yang menjadi
sebab dan akibat masalah tersebut. Untuk mengetahui sebab dan akibat
suatu masalah, penyuluh KB perlu menguasai Teknik analisis mendalam
seperti Fishbone dan SWOT. Dengan mengetahui faktor penyebab yang
menjadi akar suatu masalah, penyuluh KB dapat merumuskan rangkaian
kegiatan yang menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan adanya analisis yang tepat akan menghasilkan solusi berupa
rangkaian kegiatan yang tepat juga. Dalam merumuskan gagasan
pemecah masalah harus disesuaikan juga dengan tugas dan fungsi
penyuluh KB di lapangan.
3. Melaksanakan rencana yang disusun
Dalam pelaksanaan rencana yang telah disusun penyuluh KB, pastinya
tidak luput dari kendala di lapangan. Oleh karena itu perlu adanya
penyesuaian rencana kegiatan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Seorang penyuluh KB harus mampu memanajemen kegiatan yang akan
dilaksanakan serta mempunyai planning cadangan karena tidak selalu
pelaksanaan di lapangan dapat ideal seperti apa yang direncanakan.
23
C. Saran
Berdasarkan hasil On The Job Training yang telah dilaksanakan oleh penulis,
terdapat beberapa saran terkait tindak lanjut implementasi program BKB HIU
ini, diantaranya adalah:
1. Bagi Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat agar dapat
menyelenggarakan pelatihan intensif kepada kader terkait pengelolaan
BKB HIU untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
dalam mengelola program BKB HIU.
2. Bagi Dewan Penasihat BKB HIU Tunas Harapan diharapkan dapat
melakukan pendampingan terhadap perencanaan, penganggaran, dan
pelaksanaan kegiatan BKB HIU.
3. Bagi Pemerintah Desa Tiong Keranjik diharapkan mampu mendorong
masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif di kegiatan BKB HIU. Selain
itu juga diharapkan memberikan dukungan berupa anggaran operasional
untuk kader BKB HIU.

24
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN RI. (2020). Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Jakarta.
BKKBN RI. (2023). Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2023 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana. Jakarta.
Febriana & Sari KL. (2017). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan Yang
Tidak Diinginkan di Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Politeknik Statistika.
LAN RI. (2019). Modul Pelatihan Dasar CPNS “Analisis Isu Kontemporer”. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.

Marifah Khaeri, dkk. (2023). Modul Pembangunan Keluarga. Jakarta:


Pusdiklat BKKBN.

Makhripudin Lalu, dkk. (2023). Modul Pembinaan Jabatan Fungsional


Penyuluh Keluarga Berencana. Jakarta: Pusdiklat BKKBN.

Siregar Abidin, dkk. (2023). Modul Advokasi Program Bangga Kencana.


Jakarta: Pusdiklat BKKBN.

25
LAMPIRAN

26
Lampiran 1
LAPORAN HASIL KEGIATAN
Hari/Tanggal : Rabu, 1 November 2023
Kegiatan : Pendataan dan Pemetaan Sasaran
Lokasi : Balai Penyuluh KB Kec. Belimbing Hulu
Pihak yang terlibat : Kader BKB HIU Tunas Harapan
Hasil :
Data Sasaran Program BKB HIU
No. Nama Dusun Jumlah Ibu Jumlah Keluarga
Hamil yang Memiliki
Baduta
1. Sungai Durian 6 orang 10 keluarga
2. Rasau Jaya 3 orang 8 keluarga
3. Laman Keranjik 4 orang 7 keluarga
Jumlah 12 orang 25 keluarga

Dokumentasi :

27
Lampiran 2
NOTULEN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Kamis, 2 November 2023
Kegiatan : Pendekatan Tokoh Informal
Lokasi : Sekretariat TP.PKK Desa Tiong Keranjik
Sasaran : Ketua TP.PKK
Hasil :
1. Adanya dukungan dari ketua TP. PKK Desa Tiong Keranjik dalam
implementasi program BKB HIU. Dukungan tersebut berupa
a. Kesedian untuk membantu sosialisasi mengenai program BKB HIU
kepada anggota TP.PKK Ketika mengikuti pertemuaan rutin sehingga
nantinya informasi mengenai BKB HIU ini dapat diteruskan oleh anggota
TP.PKK ke Masyarakat luas.
b. Dukungan yang ke dua berupa pemberian doorprize untuk peserta yang
aktif dalam pertemuan BKB HIU, hal ini juga untuk memotivasi masyarakat
agar tertarik mengikuti kegiatan BKB HIU.
2. Ketua TP.PKK bersedia untuk ikut hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan
pembentukan kesepakatan bersama kader BKB HIU yang rencananya akan
dilaksanakan pada hari Selasa 7 November 2023.
3. Ketua TP. PKK akan meneruskan informasi mengenai implementasi program
BKB HIU ini kepada kepala desa.

Dokumentasi :

28
Mengetahui Belimbing Hulu, 2 November 2023
Ketua TP. PKK Desa Tiong Keranjik Penyuluh KB

Kristina Yuliani Nini, S.Ag Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


NIP. 19960325 202012 2 013

29
Lampiran 3
NOTULEN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Senin, 6 November 2023
Kegiatan : Pendekatan Tokoh Formal
Lokasi : Kantor Desa Tiong Keranjik
Sasaran : Kepala Desa Tiong Keranjik
Hasil :
1. Kepala desa menyadari bahwasanya partisipasi Masyarakat dalam kegiatan
BKB HIU sangat kurang. Oleh karena itu, kepala desa siap memberikan
dukungan untuk meningkatkan partisipasi Masyarakat. Dukungan tersebut
berupa adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh kepala desa yang berisi
tentang himbauan kepada masyarakat yang memiliki anak usia 0 – 23 bulan
untuk mengikuti kelas pengasuhan di BKB HIU Tunas Harapan.
2. Adanya kesedian kepala desa untuk melibatkan kader BKB HIU Tunas
Harapan dalam musyawarah desa.
3. Kepala desa masih mempertimbangkan mengenai pemberian bantuan
insentif untuk kader BKB HIU Tunas Harapan.

Dokumentasi :

Mengetahui Belimbing Hulu, 6 November 2023


Kepala Desa Tiong Keranjik Penyuluh KB

Yupensius Edi, S.S. Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


NIP. 19960325 202012 2 013

30
Lampiran 4

31
Lampiran 5

NOTULEN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Selasa, 7 November 2023
Kegiatan : Pembentukan Kesepakatan
Lokasi : Kantor Desa Tiong Keranjik
Sasaran : Kader BKB HIU Tunas Harapan, Tokoh Informal, dan Sektor
Terkait
Hasil :
1. Kegiatan BKB HIU desa Tiong Keranjik terintegrasi dengan PAUD TK
Pertiwi dan Posyandu Ribang Sebangkoi.
2. Pertemuan kegiatan BKB HIU tidak lagi dilaksanakan bebarengan dengan
Posyandu, Karena dinilai kurang efektif dan efisien.
3. Pertemuan BKB HIU dilaksanakan satu kali dalam sebulan, yakni satu hari
setelah pelaksanaan Posyandu.
4. Adanya dokumen rencana kerja BKB HIU yang telah disepakati.

Dokumen :

Mengetahui Belimbing Hulu, 7 November 2023


Kepala Desa Tiong Keranjik Penyuluh KB

Yupensius Edi, S.S. Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


NIP. 19960325 202012 2 013

32
Lampiran 6

RENCANA KERJA
BKB HIU “TUNAS HARAPAN”
DESA TIONG KERANJIK KECAMATAN BELIMBING HULU
KABUPATEN MELAWI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2023 – 2024

No. Nama Kegiatan Deskripsi Tujuan Sasaran Waktu Tempat Penanggung


Jawab
1.  Administrasi  Melakukan  Untuk Keluarga yang Rabu, 15 Gedung Yeti Dwi
kependudukan Pencatatan mengetahui memiliki anak November Posyandu Cahyani
dan pemilikan administrasi baduta yang usia 0 – 23 2023 Ribang
jaminan kependudukan dan belum memiliki bulan. Sebangkoi
Kesehatan pemilikan jaminan administrasi
Kesehatan kependudukan
 Pemantauan  Melakukan  Untuk
pertumbuhan pengenalan dan mengetahui
dan pengisian Kartu pertumbuhan
perkembangan Kembang Anak dan
anak (KKA) perkembanan
anak
2.  Pengasuhan /  Melakukan Kelas  Untuk Keluarga yang Kamis, 7 Gedung Iis Kurniasih
parenting pengasuhan/ memberikan memiliki anak Desember Posyandu
Bersama parenting bersama tambahan usia 0 – 23 2023 Ribang
dengan materi pengetahuan bulan dan Sebangkoi
“Penerapan dan PUS Hamil
Delapan Fungsi keterampilan
Keluarga dalam orang tua
Masa 1.000 HPK” dalam
melakukan
pengasuhan.
 Pemantauan  Melakukan  Untuk
pertumbuhan pengenalan dan mengetahui

33
dan pengisian Kartu pertumbuhan
perkembangan Kembang Anak dan
anak (KKA) perkembanan
anak
3.  Promotif,  Melakukan  Untuk Keluarga yang Rabu, 10 Gedung Kusmiati
preventif, penyuluhan menambah memiliki anak Januari Posyandu
pemeliharaan tentang tambahan usia 0 – 23 2024 Ribang
Kesehatan, “Kesehatan Fisik pengetahuan bulan dan Sebangkoi
gizi dan dan Mental Ibu dan PUS Hamil
perlindungan Hamil dan Ibu keterampilan
anak Menyusui” mengenai
pemeliharaan
kesehatan
 Pemantauan  Untuk
pertumbuhan  Melakukan mengetahui
dan pengenalan dan pertumbuhan
perkembangan pengisian Kartu dan
anak Kembang Anak perkembanan
(KKA) anak

4.  Pembentukan  Melakukan Kelas  Untuk Keluarga yang Kamis, 8 Gedung Ita Kesia
karakter anak pengasuhan/ menambah memiliki anak Februari Posyandu
parenting bersama pengetahuan usia 0 – 23 2024 Ribang
dengan materi dan bulan dan Sebangkoi
“Pembentukan keterampilan PUS Hamil
Karakter Baik orang tua
Anak” dalam
membentuk
karakter baik
pada anak.
 Pemantauan  Untuk
pertumbuhan  Melakukan mengetahui

34
dan pengenalan dan pertumbuhan
perkembangan pengisian Kartu dan
anak Kembang Anak perkembanan
(KKA) anak

5.  Promotif,  Melakukan  Untuk Keluarga yang Kamis, 7 Posyandu Yeni Eko


preventif, penyuluhan menambah memiliki anak Maret 2024 Ribang Lidya
pemeliharaan tentang pengetahuan usia 0 – 23 Sebangkoi
Kesehatan, “Pembiasaan dan bulan dan
gizi dan PHBS Bagi Ibu keterampilan PUS Hamil
perlindungan Hamil dan Baduta” orang tua
anak tentang
 Pemantauan  Melakukan  Untuk
pertumbuhan pengenalan dan mengetahui
dan pengisian Kartu pertumbuhan
perkembangan Kembang Anak dan
anak (KKA) perkembanan
anak
6.  Rujukan /  Melakukan  Untuk Keluarga yang Rabu, 10 Posyandu Farhiah
konseling/ konseling kepada memfasilitasi memiliki anak April 2024 Ribang
Perawatan/ orang tua baduta penanganan usia 0 – 23 Sebangkoi
Bansos yang memiliki masalah bulan dan
masalah kesehatan PUS Hamil
pertumbuhan dan pada baduta
perkembangan
 Pemantauan  Melakukan  Untuk
pertumbuhan pengenalan dan mengetahui
dan pengisian Kartu pertumbuhan
perkembangan Kembang Anak dan
anak (KKA) perkembanan
anak

35
Catatan: tanggal pelasanaan bisa berubah sewaktu-waktu, disesuaikan dengan pelaksanaan posyandu

Tiong Keranjik, 7 November 2023


Ketua BKB HIU Tunas Harapan
Desa Tiong Keranjik

Yeti Dwi Cahyani

36
Lampiran 7

NOTULEN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Rabu, 8 November 2023
Kegiatan : Penguatan Hasil Kesepakatan
Lokasi : Rumah Ketua Posyandu
Sasaran : Ketau Posyandu Ribang Sebangkoi
Hasil :
1. Ketua Posyandu bersedia untuk mensosialisasikan program BKB HIU kepada
masyarakat yang hadir dalam kegiatan posyandu, terutama kepada keluarga
yang memiliki anak usia 0-23 bulan. Penyusun mensosialisasikan kepada ibu
hamil.
2. Ketua posyandu meminta media yang dapat membentunya untuk melakukan
sosialisasi. Penyusun aka membuat brosur/leaflet yang dapat dimanfaatkan
oleh ketua posyandu.
3. Ketua posyandu akan menyampaikan mengenai program BKB HIU, Tujuan,
sasaran, dan layanan yang ada di BKB HIU.
4. Kegiatan KIE atau sosialisasi akan dilaksanakan pada hari Selasa 14
November 2023.
Dokumentasi :

Mengetahui Belimbing Hulu, 8 November 2023


Ketua Posyandu Ribang Sebangkoi Penyuluh KB
Desa Tiong Keranjik

Helen Rusti Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


NIP. 19960325 202012 2 013

37
Lampiran 8

NOTULEN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Kamis, 9 November 2023
Kegiatan : Pembinaan Kader BKB HIU Tunas Harapan
Lokasi : Balai Penyuluh KB Kec. Belimbing Hulu
Sasaran : Kader BKB HIU
Hasil :
1. Berdasarkan buku pedoman pelaksanaan BKB HIU, kegiatan BKB HIU di
Desa Tiong Keranjik akan melaksanakan enam pelayanan yakni, Administrasi
kependudukan dan pemilikan jaminan Kesehatan, Pengasuhan/ parenting
Bersama, Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, Pembentukan
karakter anak, promotive preventif dan pemeliharaan Kesehatan gizi serta
perlindungan anak, dan rujukan/ konseling/ perawatan/ bansos.
2. Pertemuan pertama BKB HIU akan dilaksanakan pada hari Rabu 15
November 2023 di Gedung Posyandu Ribang Sebangkoi. Pada pertemuan ini
kegiatan yang dilakukan adalah pencatatan baduta yang belum memiliki NIK,
Akta lahir, dan Jamkesmas. Setelah itu akan dilaksanakan pengenalan
sekilas program BKB dan Pemantauan tumbuh kembang anak melalui Kartu
Kembang Anak (KKA)
3. Kader harus memahami bagaimana cara pengisian KKA untuk memudahkan
melakukan penyuluhan kepada orang tua.
Dokumentasi :

38
Mengetahui Belimbing Hulu, 9 November 2023
Ketua Kader BKB HIU Tunas Harapan Penyuluh KB
Desa Tiong Keranjik

Yeti Dwi Cahyani Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


NIP. 19960325 202012 2 013

39
Lampiran 9

40
pan
Lampiran 10

41
Lampiran 11

42
43
Lampiran 12
LAPORAN HASIL KEGIATAN
Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2023

Kegiatan : KIE bersama tokoh Masyarakat (Ketua Posyandu)

Lokasi : Gedung Posyandu Ribang Sebangkoi

Sasaran : Keluarga yang memiliki Baduta dan PUS Hamil

Materi : Penjelasan tentang BKB HIU, tujuan, sasaran, layanan yang


terdapat di BKB HIU, serta 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK)

Media KIE : Leaflet

Tujuan : Untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat terkait program


BKB HIU sehingga masyarakat tertarik untuk aktif berpartisipasi
dalam kegiatan BKB HIU

Dokumentasi :

44
Lampiran 13
LAPORAN HASIL KEGIATAN
Hari/Tanggal : Rabu, 15 November 2023

Kegiatan : Pelayanan BKB HIU

Lokasi : Balai Penyuluh KB Kec. Belimbing Hulu

Sasaran : Keluarga yang memiliki Anak usia 0 – 23 bulan

Materi : Pendataan baduta yang belum memiliki administrasi


kependudukan, 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK)
penyuluhan dan pemantauan tumbuh kembang anak melalui
Kartu Kembang Anak (KKA)

Media KIE : KKA

Tujuan : Untuk mengetahui data anak usia 0-23 bulan yang belum
memiliki administrasi kependudukan yang nantinya akan
dikoordinasikan dengan perangkat desa agar dapat difasilitasi,
untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak, dan
meningkatkan pengetahuan orang tua terkait 1.000 HPK

Dokumentasi :

Lampiran 14
NOTULEN KEGIATAN
Hari/Tanggal : Rabu, 15 November 2023

45
Kegiatan : Pembinaan Kader BKB HIU
Lokasi : Balai Penyuluh KB Kec. Belimbing Hulu
Sasaran : Kader BKB HIU Tunas Harapan
Hasil :
1. Pembinaan ini sebagai persiapan untuk pelaksanaan pertemuan di bulan
selanjutnya.
2. Kegiatan BKB HIU di bulan desember meliputi kelas pengasuhan dengan
penyuluhan materi Penerapan Delapan Fungsi Keluarga dalam Masa
1.000 HPK. Pertemuan ini berpedoman pada modul BKB Eliminasi
Masalah Anak Stunting (BKB Emas).
3. Kader dibagi menjadi tiga yaitu :
Kader inti : Iis Kurniasih
Kader Bantu: Yeti Dwi Cahyani
Kader Piket: seluruh kader BKB HIU selain kader inti dan kader bantu
4. Kader harus menguasahi media yang akan digunakan pada pertemuan
bulan depan seperti buku materi delapan fungsi keluarga dalam masa
1.000 HPK, ular tangga, dan Kartu Kembang Anak (KKA).
5. Kader harus melakukan pencatatan setiap selesai kegiatan yang nantinya
akan diinputkan oleh penyuluh KB ke aplikasi SIGA.
Dokumentasi :

Mengetahui Belimbing Hulu, 15 November 2023


Ketua Kader BKB HIU Tunas Harapan Penyuluh KB
Desa Tiong Keranjik

Yeti Dwi Cahyani Ziadatum Filmawadah, S.Pd.


NIP. 19960325 202012 2 013

46
Lampiran 15

47
48
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala rahmat dan
karunianya kami dapat menyusun Buku Profil Bina Keluarga Balita Holistik Integratif
Unggulan (BKB-HI) Desa Tiong Keranjik, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten
Melawi tahun 2023.

Buku Profil BKB-HIU ini berisi tentang informasi secara terbuka dan
sistematis mengenai gambaran umum kelompok kegiatan BKB-HIU Desa Tiong
Keranjik, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi. BKB-HIU merupakan
suatu program yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) untuk sebagai implementasi penyelenggaraan kelas pengasuhan
orang tua yang dapat mendukung program percepatan stunting.

Harapan kami sebagai kader BKB-HIU Desa Tiong Keranjik, semoga BKB ini
dapat bermanfaat bagi warga Desa Tiong Keranjik untuk mewujudkan balita yang
tumbuh kembang optimal dan terhindar dari resiko stunting. Dan tak lupa kami
ucapkan banyak terimakasih untuk pemerintah Desa Tiong Keranjik, TP. PKK Desa
Tiong Keranjik, Penyuluh KB Kecamatan Belimbing Hulu dan semua pihak yang
telah membantu jalannya program BKB-HIU ini

Tiong Keranjik, 17 November 2023

Ketua BKB-HI Tunas Harapan

Yeti Dwi Cahyani

1
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR...................................................................................1

DAFTAR ISI................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................3

A. Latar Belakang.................................................................................3
B. Tujuan Penyusunan.........................................................................4

BAB II AKTIVITAS PENGELOLA/KELOMPOK/KADER BKB.....................5

A. Aktivitas Kelompok Bkb....................................................................5


B. Kader Bkb.........................................................................................6
C. Sarana dan Prasarana Yang Sudah dan Belum Dimiliki..................7
D. Dukungan Kepada Kelompok Bkb...................................................8
E. Potensi dan Kendala........................................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................10

A. Kesimpulan.....................................................................................10

LAMPIRAN................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan pilar
utama bagi pembangunan, karena kualitas SDM sangat menentukan
kemajuan suatu bangsa. Kualitas SDM antara lain dicerminkan oleh derajat
kesehatan, tingkat intelegensia, kematangan emosional dan spiritual yang
ditentukan oleh kualitas anak sejak masa 1000 Hari Pertama Kehidupan
(1000 HPK) yang dimulai sejak periode awal kehamilan 270 hari ditambah
730 hari pasca lahir. Pada periode ini sangat dibutuhkan asupan gizi
seimbang, kesehatan, pedidikan dan pengasuhan yang baik dan benar agar
anak dapat tumbuh kembang secara optimal.
Peran dan pelibatan orang tua dalam pengasuhan 1.000 HPK sangat
penting untuk dilaksanakan melalui pemberian layanan pemenuhan
kebutuhan esensial anak usia 0-23 bulan di Bina Keluarga Holistik Integratif
Unggulan (BKB HIU). Orang tua akan mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan dari para kader BKB terlatih agar mampu menerapkan kelas
pengasuhan yang berkesinambungan di rumah. BKB HIU merupakan wujud
nyata implementasi penyelenggaran kelas pengasuhan orang tua yang dapat
mendukung program percepatan penurunan stunting melalui program
penyediaan data (seperti ibu hamil, keluarga yang memiliki anak usia 0-23
bulan, dan lainnya) yang terintegrasi antara pihak terkait.
Di lingkungan masyarakat telah ada berbagai kegiatan yang
memberikan layanan kebutuhan dasar anak (yang meliputi pendidikan,
pelayanan kesehatan dasar, imunisasi, makanan tambahan dll) seperti Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), Bina Keluarga Balita (BKB), Tempat
Penitipan Anak (TPA), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kelompok
bermain, dan lainnya.
Program BKB HIU sebagai salah satu bentuk pelayanan anak usia dini
yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua
dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, harus
diintegrasikan dengan Program Layanan Anak Usia Dini yang lain, agar anak
mendapatkan pelayanan secara utuh.

3
. Maka dengan alasan tersebut dibentuklah BKB HIU di Desa Tiong
Keranjik Kecamatan Belimbing Hulu. BKB HIU terintegrasi dengan PAUD TK
Pertiwi dan Posyandu Ribang Sebangkoi dengan jumlah sasaran ibu hamil 12
orang dan 27 baduta.
BKB HIU berdiri berdasarkan SK dari Kepala Desa Tiong Keranjik dengan
jumlah kader 10 orang (struktur kader terlampir). Kader adalah masyarakat
yang bersedia untuk meluangkan waktunya demi pembangunan kesehatan
dan tumbuh kembang anak masyarakat di wilayah Desa Tiong Keranjik.
B. Tujuan Penyusunan
Profil Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan ini kami susun
dengan tujuan sebagai acuan dan bahan koreksi bagi kami pengurus BKB
HIU untik menjalani program-program kerja kami baik yang sudah berjalan,
sedang berjalan, maupun yang akan berjalan. Sehingga tujuan program BKB
yang berwawasan gender dapat tercapai sebagaimana diharapkan.

4
BAB II

AKTIVITAS PENGELOLA/ KELOMPOK/ KADER BKB

A. Aktivitas Kelompok BKB


Kelompok Bina Keluarga Balita Holistik Integratif Unggulan memiliki
aktivitas pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap bulan. Pertemuan BKB
dilaksanakan setiap hari Sabtu setelah jadwal Posyandu Ribang Sabangkoi
dan dilakukan oleh kader BKB dengan sasaran PUS hamil dan keluarga yang
memiliki baduta.
Berdasarkan buku pedoman pelaksanaan BKB HIU terdapat enam
layanan yang harus diselenggarakan, diantaranya yaitu layanan administrasi
kependudukan dan pemilikan jaminan Kesehatan, pengasuhan/parenting
bersama, pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, pembentukan
karakter anak, promotive preventif pemeliharaan Kesehatan, gizi dan
perlindungan, serta rujukan/ konseling/ perawatan/ bansos.
BKB HIU desa Tiong Keranjik dengan wilayah kerja administrasi
meliputi tiga dusun, yaitu Dusun Sungai Durian, Dusun Rasau Jaya, dan
Dusun Laman Keranjik. Saat ini anggota kelompok BKB HIU desa Tiong
Keranjik berjumlah kurang lebih 39 keluarga dan 9 kader. Pada pelaksanaan
kelas pengasuhan BKB HIU berpedoman pada modul BKB Eliminasi Masalah
Anak Stunting (BKB EMAS).
Berikut jadwal kegiatan BKB HIU desa Tiong Keranjik.

Pertemuan Ke- Kegiatan


1  Pencatatan administrasi kependudukan dan
pemilikan jaminan Kesehatan.
 Pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan
Kartu Kembang Anak (KKA)
2  Kelas pengasuhan/ parenting bersama dengan
materi “Penerapan Delapan Fungsi Keluarga dalam
Masa 1.000 HPK”
 Pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan
Kartu Kembang Anak (KKA)
3  Kelas pengasuhan/ parenting bersama dengan

5
materi “Kesehatan Fisik dan Mental Ibu Hamil dan
Ibu Menyusui”
 Pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan
Kartu Kembang Anak (KKA)
4  Kelas pengasuhan/ parenting bersama dengan
materi “Pembentukan Karakter Anak”
 Pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan
Kartu Kembang Anak (KKA)
5  Promotif preventif pemeliharaan Kesehatan dan Gizi
anak denga penyuluhan “Pembiasaan PHBS Bagi
Ibu Hamil dan Baduta”
 Pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan
Kartu Kembang Anak (KKA)
6  Pemantauan tumbuh kembang anak menggunakan
Kartu Kembang Anak (KKA)
 Melakukan konseling kepada keluarga dengan
baduta yang memiliki masalah perkembangan.

B. Kader BKB
Kader BKB HIU Desa Tiong Keranjik adalah anggota masyarakat Desa
Tiong Keranjik yang bekerja secara sukarela dalam membina dan
memberikan penyuluhan kepada para orang tua balita tentang bagaimana
cara mengasuh anak dengan baik dan benar. Kader BKB HIU terdiri dari 9
orang. Berikut struktur kepengurusan BKB HIU Desa Tiong Keranjik.

Ketua
Yeti Dwi C.

Sekretaris Bendahara
Ita Kesia Nurbani

Kader (0-1th) Kader (1-2th) Kader (2-3th) Kader (3-4th) Kader (4-5th) Kader (5-6th)
Helen Rusti Yeni Eko L. Yeni Farida Nunung Sholihat Kusmiyati Iis Kurniasih

6
Dalam pelaksanaan pertemuan BKB HIU 9 kader tersebut dipilih 1
orang sebagai kader inti, 1 orang sebagai kader bantu dan sisanya menjadi
kader piket. Pembagian tugas kader sebagaimana berikut:
1. Kader inti : Penyampai/penyuluh yang menyampaikan materi
kepada anggota BKB dan bertanggung jawab atas jalannya
penyuluhan.
2. Kader piket : Mengasuh anak balita yang kebetulan ikut orang tuanya
datang ke penyuluhan.
3. Kader bantu : Mengmbantu tugas kader inti dan atau kader piket demi
kelancaran tugas mereka, dan dapat menggantikan tugas apabila
kader inti/piket berhalangan hadir.
Selain itu, pada dasarnya tugas utama kader BKB adalah:
1. Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan.
2. Mengadakan pengamatan peserta BKB dan anak balitanya.
3. Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.
4. Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah
tumbuh kembang.
5. Bersama PKB/PLKB membuat laporan kegiatan dari masing-masing
kelompok pada formulir yang disediakan.

C. Sarana dan Prasarana Yang Sudah dan Belum Dimiliki

No. Sarana/Prasarana Ada Tidak ada


1. Gedung pertemuan V
2. BKB Kit V
3. BKB Kit Stunting (BKB V
Emas)
4. Kartu Kembang Anak V
5. Materi Menjadi Orang Tua V
Hebat (Usia 0 – 6 Tahun)
6. Materi Penanaman Nilai V
Karakter melalui Penerapan
8 Fungsi Keluarga
7. Materi Pengasuhan 1.000 V

7
HPK
8. Modul BKB HI V
9. Materi Peran Ayah dalam V
Pengasuhan
9. Peran Ayah dalam V
Pengasuhan
10. Modul BKB Emas V
11. Materi KIE KB dan V
Kesehatan Reprodukdi

D. Dukungan Kepada Kelompok BKB


Dalam rangka keberlangsungan Kelompok BKB HIU Dea Tiong Keranjik ini
untuk dapat terus berkembang, ada beberapa dukungan yang yang kami
peroleh. Diantaranya adalah:
1. Pembinaan kader BKB
Pembinaan kader BKB ini dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali oleh
PKB/PLKB Kecamatan Belimbing Hulu. Kegiatan Pembinaan ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader
dalam mengelola Kelompok BKB HIU ini. Pembinaan yang pernah
dilaksanakan diantaranya adalah mengenai pencatatan dan pelaporan,
Pengisian KKA dan Penyampaian materi penyuluhan.
2. Inovasi Kegiatan TP.PKK Desa
Untuk mengembangkan programm BKB HIU Tunas Harapan, TP.PKK
Desa memiliki inovasi dengan penyediaan doorprize untuk anggota
aktif BKB dalam setiap pertemuan. Inovasi ini diharapkan dapat
menambah semangat anggota BKB untuk mengikuti setiap pertemuan
BKB. Inovasi ini masih tetap berlangsung hingga saat ini.
E. Potensi dan Kendala
Dalam implementasi program BKB HIU di Desa Tiong Keranjik terdapat
potensi yang bisa dimanfaatkan untuk keberhasilan program ini. Potensi
tersebut adalah adanya kader yang sudah terlatih dan materi dan BKB KIT
yang sudah tersedia. Akan tetapi selain potensi terdapat juga kendala yang
dihadapi yaitu belum adanya Gedung pertemuan BKB, dan partisipasi
masyarakat yang masih kurang. Oleh karena itu dengan penyusunan materi
8
ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan pendampingan kepada
kelompok BKB HIU selanjutnya.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
BKB HIU Desa Tiong Keranjik sebagai kelimpok kegiatan yang
memiliki tujuan untuk mendukung percepatan penurunan stunting dengan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam mengasuh
dan mendidik anak pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Dengan
wilayah kerja administrasi meliputi tiga dusun, yaitu Dusun Sungai Durian,
Dusun Rasau Jaya, dan Dusun Laman Keranjik, Anggota kelompok BKB HIU
berjumlah kurang lebih 39 keluarga dan 9 kader.
Dengan adanya profil BKB ini diharapkan dapat menjadi gambaran
mengenai bagaimana aktifitas dan kegiatan BKB HIU Desa Tiong Keranjik.
Selain itu, kami berharap semoga ada dukungan dan bantuan dari pemerintah
desa Tiong Keranjik, dinas P2KBP3A Melawi, Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalimantan Barat untuk keberlangsungan kelompok BKB HIU mendatang.

10
LAMPIRAN

Dokumentasi kegiatan BKB HIU

11
LEMBAR KONSULTASI

12
NO TOPIK WAKTU BUKTI KONSULTASI TANDA TANGAN
KONSULTASI PELAKSANAAN COACH/ MENTOR
1. Tahapan 7 November
kegiatan 2023
dalam
pelaksanaan
OJT
2. Perubahan 19 November
tahapan 2023
kegiatan OJT

3. Penulisan 20 November
saran dalam 2023
laporan OJT

49
4. Penyusunan 21 November
Laporan OJT 2023

5. Penyusunan 22 November
Laporan OJT 2023
dan Bahan
Tayang

6. Penyusunan 22 November 22
Laporan OJT 2023
FORMULIR RENCANA TINDAK LANJUT
PESERTA PELATIHAN FUNGSIONAL DASAR BAGI PENYULUH KELUARGA BERENCANA
TAHUN 2023

NAMA LENGKAP : ZIADATUM FILMAWADAH, S.PD.


NIP : 19960325 202012 2 013
PENYELENGGARA: UPT. BALAI DIKLAT KKB CIREBON

Petunjuk Pengisian:

KEGIATAN LANGKAH KEGIATAN SASARAN/ TARGET RENCANA WAKTU


KEGIATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Melakukan advokasi a. Melakukan koordinasi Kepala Desa Tiong Keranjik Minggu Ke-1 Desember 2023
kepada kepala desa terkait dengan kepala desa untuk
dukungan operasional BKB membuat janji bertemu
HIU b. Menyusun isi pesan
advokasi
c. melakukan advokasi
2. Pelayanan BKB HIU yang a. Berkoordinasi dengan Keluarga yang memiliki Minggu ke-2 Desember
ke 2 kader BKB HIU anak usia 0 – 23 bulan dan
b. Memastikan Kesiapan PUS Hamil di Desa Tiong
kader BKB HIU Keranjik
c. Melakukan Pelayanan
3. Membuat group a. berkoordinasi dengan Keluarga yang memiliki Minggu ke-2 Desember
WhatsApp untuk anggota kader BKB HIU anak usia 0 – 23 bulan dan
BKB HIU b. Melakukan pencatatan PUS Hamil di Desa Tiong
nomor HP anggota Keranjik
c. Membuat group
WhatsApp anggota
4. Melakukan Monitoring a. Menyiapkan instrument Kelompok BKB HIU Tunas Minggu ke-3 Januari 2023
dan Evaluasi BKB HIU evaluasi Harapan Desa Tiong
b. berkoordinasi dengan Keranjik
Kader BKB HIU untuk
melakukan pertemuan
c.melakukan evaluasi
PROFIL/BIODATA PENULIS

Nama : Ziadatum Filmawadah, S. Pd.

Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 25 Maret 1996

NIP : 19960325 202012 2 013

Jabatan : Penyuluh KB Ahli Pertama

Golongan/ruang : III/b (Penata Muda Tk.I)

Unit Kerja : Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional Provinsi Kalimantan Barat

Lokasi Kerja : Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi

Alamat : Gg Cindam, Desa Kenual, Kecamatan Nanga Pinoh,


Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat

Pendidikan Terakhir : S1 Pendidikan Luar Sekolah

51

Anda mungkin juga menyukai