Dibuat Oleh:
Nama : SITI KUMARIA ULVA
NIS : 4869/ 931.066
Kelas : XI TKJ 2
Bidang Studi Keahlian : komputer dan jaringan dasar
Kompetensi Keahlian : komputer dan jaringan dasar
Laporaan Praktik Kerja Industri ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing serta
Pimpinan SMK Negeri Kasiman.
Disahkan di ………………………………
Pada Tanggal ………………………………
Guru Pembimbing,
Ketua Kompetensi Keahlian
Akuntansi Keuangan Lembaga
Mengetahui,
iii
LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI
Laporaan Praktik Kerja Industri ini Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Pembimbing serta
Pimpinan Kantor Dinas Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bojonegoro.
Disahkan di ………………………………
Pada Tanggal ………………………………
Mengetahui,
Kepala STTR Pembimbing STTR
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat atas limpahan karunia ruang dan waktu sehingga penyusun mampu
untuk menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri di Kantor Badan Pendapatan Daerah
denggan baik.
Laporan Praktik Kerja Industri ini kami susun sebagai salah satu bukti bahwa kami telah
melaksanakan Prakerin di Badan Pendapatan Daerah Kabupten Bojonegoro.
Terselesaikannya laporan ini dengan tepat waktu adalah berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dalam penyusunan laporan ini,penyusun mengakui banyak sekali bantuan
yang berbentuk Moral maupun materi, oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
Allah Swt atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan kegiatan Praktik Kerja Industri degan Baik.
Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga kegiatan
Praktik Kerja Industri di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Bojonegoro dapat
berjalan denga baik.
Bapak Marjani, M.Pd., Selaku Kepala SMK Negeri Kasiman
Bapak Muhtadi, S.T., Selaku Waka Kurikulum SMK Negeri Kasiman
Bapak Mugianto, S.Kom., Selaku Waka Kesiswaan SMK Negeri Kasiman
Bapak Kenang, S.PdT., Selaku Waka Sarpras SMK Negeri Kasiman
Bapak Bambang Priyo Wahyu Utomo, S.Pd., Selaku Waka Humas SMK Negeri
Kasiman serta selaku Kepala Prakerin SMK Negeri Kasiman
Ibu Nhadya Anashthazya P.P.,S.Pd.,selaku Ketua kompetensi Keahlian Akuntansi
yang dengan ikhlas membantu penyusunan laporan ini
Ibu selaku pembimbing laporan prakerin yang telah mmeberikan
masukan dan saran dalam penyusunan laporan prakerin.
Bapak M. IBNU SOEYOETI,SE,M.Si .selaku Kepala BAPENDA Bojonegoro
Bapak WIDODO,SE selaku Pembimbing di BAPENDA Bojonegoro yang tulus
membimbing dengan penuh rasa tanggung jawab.
v
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penyusun
harap laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua, Amiiinnn.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
vii
3.2 Permasalahan yang Timbul ............................................................................................................... 28
3.3 Pemecahan Masalah .......................................................................................................................... 28
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................................... 29
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 29
4.2 Saran ................................................................................................................................................. 29
DOKUMENTASI ....................................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 33
LAMPIRAN................................................................................................................................................ 34
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.7 Mescan dan Mengeprint Surat Balasan PBB-P2 untuk UPT Kecamatan…………..26
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan ketetapan dan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), maka
siswa / siswi SMK Negeri Kasiman, diwajibkan melaksanakan (Prakerin) untuk memenuhi salah
satu progam Sekolah Menengah Kejuruan.
Penilaian pembelajaran berbasis kompetensi merupakan proses penilaian dimana semua
bukti-bukti belajar, tahap demi tahap harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan
untuk dijadikan acuan pengambilan keputusan apakah seseorang sudah kompeten atau belum.
Setiap siswa sudah dikatakan telah menyelesaikan prakerin jika benar-benar telah
memenuhi segala persyaratan standar kompetensi. Kegiatan prakerin ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman kami terhadapan suatu kompetensi, mendorong rasa tanggung jawab
dan partisipasi kami. Prakerin yang dilaksanakan di Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)
sangat penting bagi kami sebagai tolak ukur kemampuan yang kami miliki sehingga dapat
dikatakan kompeten di bidang keahlian ini.
Namun demikian kami menyadari bahwa laporan ini jauh lebih sempurna,
maka untuk itu kritik dan saran akan kami terima dengan hati demi menyempurnakan
penyusunan laporan ini .Kami berharap semoga hasil-hasil yang dituangkan pada laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
dilakukan diluar Proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan pada perusahaan/industri atau
instansi yang relevan. Secara umum pelaksanaan program Praktek Kerja Industri ditujukan untuk
1
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang teknologi, penyesuaian diri dengan
situasi yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung
Setelah siswa melaksanakan program Praktek Kerja Industri secara khusus siswa diharapkan
praktek yang berhubungan langsung dengan teknologi. Dan mempersiapkan para siswa/siswi
untuk belajar bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan
Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
3. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari
proses pendidikan.
5. Siswa dapat menerapkan teori-teori dalam bekerja yang telah dipelajari di sekolah.
2
1.4 Profil Du/Di
E-mail@bapendabojonegoro.id
3
1.4.2 Tujuan Bapenda
Meningkatkan transparansi, akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, kualitas
pengelolaan keuangan pemerintah provinsi jawa timur dan kabupatn/kota di jawa timur.
4
1.4.5 Struktur Organisasi LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BOJONEGORO
NOMOR : 77 TAHUN 2020
TANGGAL : 07 DESEMBER 2020
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO
KEPALA BADAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIAT
SUB BIDANG
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
PENDATAAN DAN
PERENCANAAN DAN PENDAPATAN DAN PEMBUKUAN,
PELAPORAN DAN DANA
SUB BIDANG
SUB BIDANG SUB BIDANG PENGELOLAAN DATA KEPALA SUB BIDANG
PENGENDALIAN DAN PENETAPAN DAN INFORMASI PENDAPATAN ASLI
SUB BIDANG PENAGIHAN SUB BIDANG DAERAH NON PAJAK
DAN KEBERATAN PENAGIHAN DAN
Garis Komando
UPTD
Garis koordinasi
5
a. Kepala Badan
(M. Ibnu Soeyoeti,SE,M.Si)
b. Sekretariat , membawahi :
(Dilli Tri Wibowo,AP,MM)
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : (Widodo SE)
2. Sub Bagian Keuangan : (Fahmi Khomsa, SE)
3. Sub Bagian Program dan Laporan : (Yuliastuti Rahayuningtyas, S.sos.)
c. Bidang Perencanaan dan Pengembangan, membawahi :
(Dra. Ardhanie Soekatri)
1. Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan
2. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi
d. Bidang Pajak Daerah I, membawahi :
(Fathin Hamamah,SH.M)
1. Sub Bidang Pendapatan dan Pendaftaran : (Rachmad Sholeh Farokhi, SSTP)
2. Sub Bidang Penetapan : (Ima Agustina. S.Pd.,M.Pd.)
3. Sub Bidang Penagihan dan Keberatan : (Agung Ari Handoko,SE,MM.)
e. Bidang Pajak Daerah II, membawahi :
(Drs.Eko Puji Wahyono,SH)
1. Sub Bidang Pendataan dan Penilaian : (Joko Purnomo, S.Sos)
2. Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi : (Setiyo Budi Wibowo, ST, MM)
3. Sub Bidang Penagihan dan Keberatan : (Agung Ari Handoko,SE,MM.)
f. Bidang Perimbangan dan Pendapatan, membawahi :
(Achmad Suryadi,SH.MM))
1. Sub Bidang Pembukuan, Pelaporan, dan Dana Transfer : (Henik Rifa,SE)
2. Sub Bidang Pendapatan Asli Daerah Non Pajak : (Daniar Surya Adi Permana,
S.STP)
g. UPTD
h. Kelompok Jabatan Fungsional
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
6. Pengukur maju mundurnya kegiatan suatu perusahaan.
Prosedur adalah serangkaian tugas yang saling berhubungan, yang merupakan urutan
menurut waktu dan cara tertentu untuk melaksanakan pekerjaan yang harus diselesaikan
(Moekiyat, 1984).
Dari definisi surat masuk dan surat keluar di atas, maka Penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa prosedur surat masuk dan surat keluar adalah suatu proses pengelolaan yang
terdiri dari beberapa atau serangkaian tugas yang saling berhubungan menurut urutan waktu
dan cara tertentu (dilakukan secara tertata dan berurutan) dalam mengelola, mengatur, dan
mengurus surat menyuraat (masuk/keluar) dan bertujuan untuk mempermudah kelancaran
kegiatan administrasi suatu perusahaan.
8
penggolongan surat seperti surat biasa, rutin, dan rahasia.
c. Pencatatan
Setelah surat dicatat distempel serta memerikasa ketepatan jenis ataupun jumlah lampiran
yang harus diterima maka langkah berikutnya adalah melakukan pencatatan.
a. Mengagendakan Surat Masuk
Yang dimaksud dengan mengagendakan surat adalah kegiatan mencatat surat
masuk dan surat keluar ke dalam buku agenda. Buku agenda masuk ini biasa disebut
daily mail record, petugas pencatat surat disebut agendaris atau mail clerk. Setiap
surat masuk dicatat dan diberi nomor agenda surat masuk.
b. Pengarahan dan penerusan
Surat yang perlu diproses lebih lanjut, harus diarahkan dan diteruskan kepada
bagian atau pejabat yang berhak menerimanya.
c. Penyampaian surat
Penyampaian surat dilakukan oleh petugas pengarah atau ekspedisi yang
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Surat yang sudah berdisposisi terlebih dahulu dicatat dalam buku Ekspedisi
Intern.
- Menyampaikan surat terlebih dahulu melalui buku ekspedisi kepada pejabat
yang bersangkutan.
- Petugas pengarah atau ekspedisi mengembalikannya kepada urusan agenda
untuk dicatat dalam buku pengarahan.
9
Gambar 2.1 Prosedur surat masuk
Menurut Ating Tedjasutisna (2000), Prosedur pengelolaan surat keluar yang baik hendaknya
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Pembuatan Konsep Surat
Konsep surat disebut juga dengan istilah draft. Konsep surat dibuat dan disusun sesuai bentuk
surat yang benar atau yang dikehendaki pimpinan.
b. Pengetikan
Apabila konsep surat telah mendapat persetujuan dan memperoleh kode atau nomor surat,
diserahkan kepada unit pengolah. Kemudian kepala unit pengolah harus tekun dan teliti
mentaklik hasil pengetikan konsep surat hingga konsep surat itu menjadi bentuk surat,
setelah melalui koreksi kesalahan.
10
d. Mengetik surat dalam bentuk akhir
Konsep yang telah disetujui pimpinan kemudian diketik dalam bentuk akhir pada kertas
berkepala surat atau kop surat.
d. Penandatanganan
Net surat itu kemudian disampaikan kepada pimpinan, atau pejabat yang berwenang untuk
menandatangani.
e. Pencatatan
Dalam pencatatan ini, kegiatan-kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
1. Net surat yang telah ditandatangani, dicap disertai kelengkapan lainnya seperti lampiran
dan amplop.
2. Surat dinas resmi ini lebih dulu dicatat dalam buku verbal oleh petugas yang disebut
verbalis.
3. Surat dinas setelah selesai dicatat dalam buku verbal, kemudian surat tersebut siap untuk
dikirim.
11
Tahun 1971 yaitu :
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga dan bahan-
bahan pemerintah dalam bentuk apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
kelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintah.
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga dan bahan-
bahan swasta atau kelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Pengelolaan menurut T. Hani Handoko (1997;8) bisa diartikan manajemen, yaitu suatu
proses kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengperusahaanan, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota perusahaan dan penggunaan sumber daya sumber daya perusahaan
lainnya agar mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Pengelolaan arsip dalam penulisan proyek akhir ini yaitu suatu proses atau kegiatan
dalam suatu organisasi dalam pencapaian tujuan dengan menggunakan sumber daya yang ada,
dimulai dari kegiatan penerimaan, pencatatan, penyimpanan, peminjaman, penyusutan sampai
dengan kegiatan pemusnahan arsip.
12
disimpan. Arsip tidak selamana harus disimpan, tetapi suatu periode arsip perlu susut. Arsip
perlu disimpan terus dan sebagian besar perlu dihapus dari tempat penyimpanannya.
a. Ruang atau tempat penyimpanan, tenaga dan peralatan arsip dapat dihemat.
b. Tidak ada duplikasi arsip, karena kantor hanya menyimpan satu arsip.
c. Sistem penyimpanan dari berbagai arsip dapat diseragamkan.
Kerugian dari sentralisasi arsip adalah :
a. Tidak semua jenis arsip dapat disimpan dengan satu sistem penyimpanan yang
sama.
b. Unit kerja yang memerlukan arsip akan memakan waktu lebih lama untuk
memperoleh arsip yang diperlukan.
2. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pengelolaan dan penyimpanan arsip dilakukan pada setiap
unit kerja dalam suatu unit organisasi, dengan kata lain semua unit kerja mengelola dan
menyimpan arsipnya masing-masing.
Keuntungan dari desentralisasi adalah :
a. Keperluan akan arsip mudah terpenuhi, karena berada dalam unit kerja sendiri.
b. Penanganan arsip lebih mudah dilakukan, karena arispnya sudah dikenal baik.
13
Kerugian dari desentralisasi adalah :
14
berpusat pada penerapan klasifikasi subyek sebagai dasar penataan arsip.klasifikasi subyek
membagi pokok permasalahan kedalam subyek utama (Main Subject) dan sub-sub subyek
(Tertiary Subject). Adapun permasalahan sistem subyek yaitu meliputi penetapan daftar
klasifikasi, daftar indeks, cara mengindeks caption dan kode serta prosedur dan peralatan.
3. Sistem tanggal (Kronologis)
Sistem Tanggal merupakan sistem kearsipan yang juga biasa dipergunakan di suatu
kantor. Sistem ini berpusat pada penerapan klasifikasi tanggal sebagai dasar penetapan arsip.
4. Sistem Nomor
Sistem penyimpanan dengan nomor yaitu sistem penyimpanan arsip dengan
mempergunakan nomor sebagai acuan. Sistem nomor merupakan sistem tidak langsung (indirect
filling sistem ). Sebelum menentukan nomor-nomor yang diperlukan, petugas kearsipan terlebih
dahulu harus membuat daftar kelompok masalah-masalah.
5. Sistem Wilayah
Sistem geografis adalah sistem kearsipan yang diselenggarakan berdasarkan daerah-
daerah atau wilayah surat yang diterima. Sistem ini pada dasarnya berpedoman pada daerah atau
alamat surat. Nama daerah dijadikan sebagai kelompok atau tempat penyimpanan surat.
Demikian pula dalam
penyelenggaraannya, sistem ini perlu dibantu oleh sistem yang lain, umpanyan dengan
sistem abjad atau tanggal. Sistem wilayah ini sebaiknya digunakan oleh instansi-instansi atau
kantor-kantor yang mempunyai cabang-cabang atau perwakilan di daerah tertentu. Juga oleh
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan impor atau perusahaan besar lainnya
yang mempunyai wilayah sendiri. Untuk melaksanakan kearsipan sistem wilayah ini sekretaris
atau petugas dapat mempergunakan nama daerah atau wilayah untuk pokok permasalahan,
dimana pokok ini dapat dikembangkan menjadi masalah- masalah kota-kota yang berada di
dalam daerah wilayah itu, dan selanjutnya baru sekretaris atau petugas arsip dapat
mengembangkannya lebih lanjut dengan nama-nama para langganan atau nasabah yang ada di
setiap kota atau wilayah.
Sistem penyimpanan arsip yang dijalankan dapat dikatakan baik apabila mempunyai cirri-ciri
sebagai berikut :
1. Mudah dilaksanakan.
2. Mudah dimengerti.
15
3. Hemat biaya.
4. Tidak memakan tempat.
5. Mudah dicapai.
6. Cocok dengan organisasi.
7. Dapat mencegah kerusakan dan kehilangan arsip.
8. Mempermudah pengawasan.
16
masalah pengagendaan seperti indeks, kode, nomor urut, dan data-data tentang surat dilakukan
oleh bagian administrasi. Indeks, kode, dan nomor urut berisi kata/sandi yang bisa digunakan
untuk merunut kembali dimana letak surat tersebut dalam agenda atau pengarsipan.
Selanjutnya pimpinan mendisposisikan siapa yang diberi tugas atau tanggung jawab
untuk menindaklanjuti, serta bagaimana intruksi-intruksinya.
17
2.1.7 Pengertian Pajak
Pajak berasal dari bahasa latin taxo adalah iuran yang wajib dibayarkan oleh rakyat atau
wajib pajak kepada negara untuk kepentingan pemerintah dan kesejahteraan masyarakat umum.
Berdasarkan Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan,
pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapat timbal balik secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak merupakan salah satu sarana pemerataan pendapatan warga negara dan sumber
dana pembangunan negara bagi pemerintah. Jadi di jangka panjang masyarakat umum dapat
menikmati efeknya dari pembangunan tersebut. Seperti contohnya jika Anda membayar pajak
jalan raya maka Anda akan menikmati manfaatnya dari perbaikan jalan raya di daerah Anda.
Berdasarkan UU KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat 1, pengertian pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan adanya
undang-undang yang mengatur tentang pajak harusnya masyarakat semakin sadar akan
pentingnya membayar pajak. Sanksi untuk masyarakat yang tidak membayar pajak seharusnya
membuat seseorang tersebut jera dan sadar akan pentingnya membayar pajak.
Dengan Anda membayar pajak maka dana tersebut akan digunakan untuk kepentingan
bersama dan dapat menunjang kehidupan Anda juga. Pendapatan ini akan digunakan untuk
membiayai semua pengeluaran termasuk pembangunan negara. Selain pembangunan,
pengeluaran lainnya yang perlu dibiayai termasuk pembiayaan penegakan hukum, keamanan
18
negara, infrastruktur ekonomi, pekerjaan publik, subsidi, biaya operasional negara dan banyak
lagi. Fungsi pajak dibagi menjadi empat yaitu :
d) Fungsi Stabilisasi
19
untuk menstabilkan kondisi dan keadaan perekonomian, seperti untuk mengatasi inflasi,
pemerintah menetapkan pajak yang tinggi, sehingga jumlah uang yang beredar dapat
dikurangi. Sedangkan untuk mengatasi kelesuan ekonomi atau deflasi, pemerintah
menurunkan pajak, sehingga jumlah uang yang beredar dapat ditambah dan deflasi dapat
diatasi.
Pajak memiliki fungsi yang sangat vital bagi kelangsungan pembangunan negara. Fungsi
pajak yang sangat penting bagi kelangsungan negara di bidang sosial dan ekonomi ini juga
membawa manfaat, baik bagi masyarakat secara umum maupun bagi negara. Manfaat pajak
sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu manfaat untuk negara dan manfaat untuk masyarakat
sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat dari pajak yang bisa dirasakan oleh masyarakat
maupun negara. Bagi negara pajak memiliki manfaat, diantaranya adalah :
Pajak digunakan sebagai pengeluaran negara yang bersifat self liquiditing, seperti
pengeluaran untuk proyek produktif.
Pajak untuk pengeluaran reproduktif, seperti pengeluaran yang memberi keuntungan
ekonomi bagi masyarakat,. Contohnya adalah untuk pertanian.
Pajak digunakan sebagai pengeluaran yang bersifat self liquiditing dan tidak produktif
seperti untuk pendirian monumen dan tempat rekreasi.
Pajak digunakan untuk pengeluaran yang tidak bersifat produktif seperti pertahanan
negara dan perlindungan anak yatim.
Pajak juga bermanfaat bagi masyarakat, diantaranya adalah :
Pajak untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, sekolah, rumah sakit, dan pelayanan
publik lain.
Pajak untuk memberi subsidi pangan dan bahan bakar minyak
Pajak untuk penyediaan layanan transportasi publik
Pajak untuk membiayai kelestarian lingkungan hidup
Pajak juga dipakai untuk pelaksanaan demokrasi seperti pemilu.
20
BAB III
ISI
Kegiatan praktek kerja industri dilaksanakan pada tanggal 02 November 2020 sampai 29
Januari 2021. Banyak sekali materi pelatihan dan pengalaman yang diperoleh selama prakerin di
Kantor Pemerintahan Kabupaten Bojonegoro.
21
Memasukkan nama – nama tersebut kedalam tabel yang sudah dibuat.
22
Gambar 3.3 Mengarsipkan surat ke buku ekspedisi
23
Gambar 3.4 Mengantar Berkas ke Staf dan Bagian Kantor Lainnya
24
2. Menstempel Berkas Bendahara Pengeluaran
Langkah-langkah stempel berkas bendahara pengeluaran antara lain :
Diberikan berkas bendahara pengeluaran
Stembel berkas-berkas tersebut di bagian kiri dari tanda tangan pejabat yang
menandatangani
Menyerahkan berkas-berkas tersebut ke bendahara pengeluaran
25
Gambar 3.7 Menscan dan Mengeprint Surat Balasan PPB-P2 untuk UPT Kecamatan
26
Mengetahui data dasar terkait penyetoran pajak.
Data itu dimasukkan dalam tabel Ms. Excel yang sudah disiapkan oleh kantor
Hasil pengetikan dikirim ke kantor Bapenda melalui petugas / pegawai Bapenda
8. Membantu Rekap Data Untuk Username dan Password buku E-Mamin & E-
MBLB untuk SKPP Se-Kab Bojonegoro
Langkah-langkah rekap data tersebut :
Masuk ke dalam Ms. Excel untuk merekap data tersebut
Mengetahui data-data untuk username dan password buku E-Mamin & E-MBLB untuk
SKPP Se-Kab Bojonegoro
Data tersebut dimasukkan ke dalam tabel Ms. Excel yang sudah disediakan
Hasil rekap data dan pengetikan tersebut dikirim ke kantor Bapenda melalui pegawai atau
petugas Bapenda.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uraian kegiatan prakerin yang kami laksanakan mulai 02 November
2020 sampai 29 Januari 2021 di kantor BAPENDA Kabupaten Bojonegoro kami mengambil
kesimpulan dengan berikut :
1. Perencanaan yang matang dapat mendukung prakerin ini berjalan dengan baik dan lancar.
2. Sistem pengorganisasian berhasil dilaksanakan,dimana setiap anggota berkerja sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
3. Pengawasan yang dilakukan sehingga hasil yang dicapai berhasil guna dan berdaya guna.
4. Kerjasama antar anggota dapat mendukung pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik
5. Fungsi kedisiplinan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
Kemampuan dan keterampilan yang mendukung terlaksananya prakrin berjalan dengan
baik dan lancar.
4.2 Saran
1. .Untuk Instansi
a. Usahakan jika melayani pelanggan dikerjakan dengan sungguh-sungguh agar hasil
memuaskan para pelanggan.
b. Karyawan harus membimbingan para peserta didik yang sedang prakerin dengan baik.
c. Bila sedang berkerja,harap berhati-hati karena keselamatan kerja adalah yang paling
utama .
d. Kembangkan perusahaan tersebut supaya lebih maju.
2. Untuk Sekolah
a. Pemantauan terhadap siswa atau siswi yng sedang prakerin maupun yang baru akan
melaksanakan prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk meyakinkan pihak perusahaan
terhadap program prakerin ini.
b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan terutama untuk
pembinaan mental siswa atau siswi
29
c. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan keringanan pada siswa
atau siswi yang sedang prakerin
30
DOKUMENTASI
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Barthos, Basir. 2016. Manajemen Kearsipan: Untuk Lembaga Negara, Swasta, dan Perguruan
Tinggi. PT Bumi Aksara: Jakarta.(diakses 30 Januari 2021/10:45)
Finoza, Lamuddin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. (diakses
pada 30 januari 2021/10.50)
Ilyas, Wirawan dan Richard Burton. 2013. Hukum Pajak Teori, Analisis, Dan
Perkembangannya. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta.
Indah S. 2012. Penerapan Tax Planning Atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan Pada CV.
Scronica Sari. Jurnal Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50