JUDUL :
Penggalangan Komitmen Lintas Sektor sebagai Upaya Penurunan Angka
Pernikahan Dini di Desa Sungai Lurus, Kecamatan Sambung Makmur,
Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan
DISUSUN OLEH:
NAMA : ZAIDA
NIP : 19960804 202012 2 019
Coach, Mentor,
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Tugas Akhir Pelatihan Fungsional Dasar Penyuluh KB
melalui E-Learning yang berjudul “Penggalangan Komitmen Lintas Sektor sebagai
Upaya Penurunan Angka Pernikahan Dini di Desa Sungai Lurus, Kecamatan
Sambung Makmur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan”.
Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
kelulusan Pelatihan Fungsional Dasar Penyuluh Keluarga Berencana melalui E-
Learning Angkatan II Tahun 2023.
Penyusunan Rancangan Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Suami dan Anak yang telah memberikan dukungan dan doa.
2. Ibu Widi Asih Nurhajati, S.S., M.Pd selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penulisan rancangan tugas akhir.
3. Bapak Abd. Syahid, S.H.I selaku mentor yang telah memberikan bimbingan
dan arahan dalam penulisan rancangan tugas akhir.
4. Bapak/Ibu pemateri Pelatihan Fungsional Dasar Penyuluh Keluarga
Berencana melalui E-Learning Angkatan II Tahun 2023.
5. Tim Balai Diklat KKB Cirebon yang telah memberikan sarana dan prasarana
hingga terselesaikannya rancangan tugas akhir.
6. Teman-teman dan semua pihak yang telah mendukung dalam proses
penulisan rancangan tugas akhir.
Penulis menyadari bahwa rancangan tugas akhir ini masih memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan serta saran yang
membangun agar rancangan tugas akhir ini menjadi lebih baik lagi.
Zaida, S. Sos
NIP. 199608042020122019
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Isu/Permasalahan yang diangkat .........................................................5
C. Tujuan ...................................................................................................9
D. Manfaat .................................................................................................10
BAB II RANCANGAN IMPLEMENTASI TUGAS AKHIR
A. Kegiatan 1 : Advokasi kepada Tokoh Formal .......................................11
B. Kegiatan 2 : Advokasi kepada Tokoh Informal .....................................11
C. Kegiatan 3 : Advokasi kepada Tokoh Informal ....................................12
D. Kegiatan 4 : Pendataaan dan Pemetaan Sasaran ...............................12
E. Kegiatan 5 : Menyusun/Mengembangkan Materi .................................12
F. Kegiatan 6 : Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi ..............13
G. Kegiatan 7 : Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Melalui Media Sosial dan Media Massa ...............................................13
H. Kegiatan 8 : Pembentukan Kesepakatan .............................................13
I. Kegiatan 9 : KIE Bersama Tokoh Masyarakat ......................................14
J. Kegiatan 10 : KIE Bersama Tokoh Masyarakat ....................................14
K. Kegiatan 11 : Pembentukan Grup Pelopor ...........................................14
L. Kegiatan 12 : Menyusun Profil Grup Pelopor .......................................15
M. Kegiatan 13 : Penguatan Hasil Kesepakatan .......................................15
N. Kegiatan 14 : Evaluasi, Pencatatan dan Pelaporan .............................15
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................17
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Desa Sungai Lurus............................................................... 3
Gambar 1.1 Analisis Isu dengan Metode Fishbone .......................................... 10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Gambaran Umum Organisasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun
2010 bahwa untuk melaksanakan ketentuan Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta dalam
rangka meningkatkan efektivitas pengendalian penduduk dan penyelenggaraan
keluarga berencana, maka Presiden menetapkan peraturan tentang Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya
dalam Peraturan Presiden ini disebut dengan BKKBN adalah Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden melalui Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
Pada akhir tahun 2019 BKKBN memperkenalkan istilah Program KKBPK
menjadi Program Bangga Kencana yakni Program Pembangunan Keluarga,
Kependudukan dan Keluarga Berencana. BKKBN memiliki tujuan untuk
mewujudkan keluarga berkualitas yaitu keluarga yang tentram, mandiri dan
bahagia serta mengendalikan struktur penduduk menuju Penduduk Tumbuh
Seimbang dengan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga terwujudnya
bonus demografi yang bermanfaat. Dalam melaksanakan tugasnya BKKBN
memiliki petugas lapangan yang dikenal dengan istilah Penyuluh Keluarga
Berencana atau Penyuluh KB.
Berdasarkan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana, dijelaskan
Pejabat Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana yang selanjutnya disebut
Penyuluh KB adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang
secara penuh untuk melaksanakan pengelolaan perkembangan kependudukan,
pembangunan keluarga dan keluarga berencana. Uraian kegiatan tugas
Penyuluh KB kategori Keahlian dengan jenjang Jabatan Penyuluh KB Ahli
Pertama yaitu sebagai berikut:
1
1. Melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi melalui media sosial dan
media massa.
2. Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi.
3. Melaksanakan konseling Program secara perorangan.
4. Menyusun analisa dan evaluasi pasca Pelayanan non metode kontrasepsi
jangka panjang.
5. Melaksanakan Pelayanan rujukan terkait komplikasi dan kegagalan.
6. Menyusun/mengembangkan materi terkait Program.
7. Menyusun profil keluarga, profil kelompok kegiatan atau profil setara
kelompok kegiatan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Penyuluh KB mengidentifikasi
isu dan permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan. Hal ini dilakukan
agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dapat tepat sasaran. Penulis sebagai
Penyuluh Keluarga Berencana mengidentifikasi isu dan masalah yang ada di
Desa Sungai Lurus, Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar, Provinsi
Kalimantan Selatan.
2. Gambaran Kondisi Wilayah Kerja
Gambar 1.1
Peta Desa Sungai Lurus
Desa Sungai Lurus merupakan salah satu desa yang menjadi Kampung KB
yang ada di Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar, Provinsi
Kalimantan Selatan. Desa Sungai lurus berjarak 53 km dari Kota Martapura
yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Banjar. Dengan luas wilayah 2000 Ha/20
Km2. Desa Sungai Lurus terdiri dari 3 RT, dimana sebagian besar wilayahnya ini
merupakan tanah garapan berupa sawah dan perkebunan.
2
Batas wilayah Desa Sungai Lurus antara lain:
a. Batas utara Desa Sungai Lurus: Desa Pasar Baru Kecamatan Sambung
Makmur.
b. Batas Selatan Desa Sungai Lurus adalah Desa Antaraku Kecamatan
Pengaron.
c. Batas Barat Desa Sungai Lurus adalah Desa Mangkauk Kecamatan
Pengaron.
d. Batas Timur Desa Sungai Lurus adalah Desa Penyiuran Kecamatan
Pengaron. Wilayah
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Keluarga (SIGA) jumlah penduduk
di Desa Sungai Lurus adalah 1.401 orang dengan total pasangan usia subur 345
PUS. Berdasarkan data tersebut, penulis akan melakukan intervensi terhadap
isu dan masalah program Bangga Kencana yang ada di Desa Sungai Lurus
dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Setelah dilaksanakan identifikasi terhadap permasalahan yang ada di Desa
Sungai Lurus, maka ditemukan tiga isu permasalahan dalam pelaksanaan
program Bangga Kencana. Isu permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Belum Optimalnya Rumah Data Kependudukan di Kampung KB Sejahtera
Desa Sungai Lurus, Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar.
Rumah Data Kependudukan adalah rumah/tempat yang difungsikan sebagai
pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan yang mencakup sistem
pengelolaan dan pemanfaatan data kependudukan di tingkat mikro. Mulai dari
mengidentifikasi, mengumpulkan, memverifikasi, menganalisis data yang
bersumber dari, oleh dan untuk masyarakat sebagai basis untuk intervensi
pembangunan di Kampung KB dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Rumah Data Kependudukan mempunyai tujuan yang salah satunya adalah
untuk meningkatkan sinergitas program Bangga Kencana dan program
pembangunan sektor lainnya dalam penyediaan, pemanfaatan data dan
informasi untuk intervensi berbagai permasalahan kependudukan. Berdasarkan
data SIGA, K0 Rumah Data Kependudukan di Kampung KB Sejahtera Desa
Sungai Lurus sebenarnya sudah terdaftar, namun operasional di lapangan
belum ada sehingga manfaatnya belum terasa bagi masyarakat.
3
2. Tingginya angka Pernikahan Dini di Desa Sungai Lurus, Kecamatan
Sambung Makmur, Kabupaten Banjar.
Remaja adalah aset bangsa yang harus dibina agar menjadi generasi yang
berkualitas. Dalam upaya pembangunan manusia, remaja memiliki peran yang
sangat strategis. Hal ini dikarenakan remaja merupakan calon penduduk usia
produktif dan calon orang tua. Jika menikah di usia muda, remaja belum siap
untuk membina sebuah keluarga. Selain itu, akan berpengaruh pada Sumber
Daya Manusia yang kurang berkualitas dan akan berisiko melahirkan generasi
yang Stunting.
Berdasarkan data dari KUA Kecamatan Sambung Makmur jumlah
pasangan dari Desa Sungai Lurus yang menikah pada tahun 2022 ada 4
pasangan, sedangkan data dari Tim Pendamping Keluarga Desa Sungai Lurus
ada 11 pasangan yang menikah pada tahun 2022. Dari 11 pasangan yang
menikah, 7 diantaranya menikah di bawah usia 19 tahun. Dapat dilihat bahwa
angka pernikahan dini di Desa Sungai Lurus masih cukup tinggi yaitu sebesar
64%.
Dalam pernikahan dibutuhkan kesiapan calon pengantin dari beberapa
faktor, antara lain yaitu kesiapan pernikahan yang berhubungan dengan usia.
Kesiapan fisik dalam hal alat reproduksi yang sudah dapat berfungsi normal,
Kesehatan fisik secara umum dan kesiapan nutrisi sebelum kehamilan.
Kesiapan psikologis dalam hal kematangan psikologis untuk siap berumah
tangga dan kesiapan untuk menjaga keseimbangan emosi. Kesiapan kognitif
dalam kesiapan diri terhadap perbedaan kultur, memahami kelebihan dan
kekurangan pasangan, serta memahami perbedaan pola pikir pasangan.
Selanjutnya kesiapan ekonomi yang merupakan kesiapan finansial untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
4
Keluarga Berencana Desa (Sub PPKBD) dan Kelompok Keluarga Berencana
(kelompok KB).
Salah satu peran aktif IMP adalah melakukan pencatatan dan pelaporan.
Namun seiring berjalannya waktu pelaporan yang dulu dilakukan secara manual
kini berubah dilakukan melalui aplikasi-aplikasi yang sudah disiapkan oleh
BKKBN.
Berdasarkan data dari SIGA, K0 PPKBD dan Sub PPKBD sudah teregister
didalam Kartu Pendaftaran SIGA. Namun untuk pengisian RI PPKBD masih
dilakukan oleh pengolah data di tingkat kecamatan. Kemampuan Kader IMP
dalam melakukan pelaporan di SIGA merupakan salah satu indikator
peningkatan klasifikasi kader IMP.
5
3 Belum Optimalnya Peran Kader
IMP dalam Pencatatan dan
4 3 3 10 III
Pelaporan di SIGA
6
kualitas pelaksanaan program di unit kerja
1 Tidak Serius Isu tidak serius tidak terlalu mempengaruhi
kualitas pelaksanaan program di unit kerja
7
Seriousnes: Pada tahun 2045 Indonesia akan memasuki bonus demografi.
Jika remaja Indonesia saat ini melakukan pernikahan di bawah usia 19 tahun,
maka akan berdampak pada sumber daya manusia yang tidak kompeten
sehingga tidak siap menghadapi bonus demografi.
Growth: Apabila pernikahan dini tidak diantisipasi sejak dini dan dianggap
hal biasa di masyarakat, maka kualitas generasi muda sebagai penerus bangsa
akan menurun dan angka Stunting akan terus ada, karena pernikahan dini
adalah salah satu faktor terjadinya Stunting.
Berdasarkan kebijakan BKKBN pernikahan dini yaitu perempuan dibawah
usia 21 tahun dan laki-laki dibawah usia 25 tahun. Pernikahan dini dapat
menyebabkan ketidaksiapan pasangan dalam berkeluarga. Hal ini akan
berdampak kepada kesehatan ibu dan anak, psikologi pasangan yang belum
siap, serta permasalahan ekonomi keluarga. Selain itu, pernikahan dini
merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya stunting. Stunting merupakan
salah satu program prioritas nasional, yang mana dalam pencegahannya dapat
dimulai dari menanggulangi pernikahan dini. Dukungan seluruh pihak yang ada
di tingkat desa sangat penting dalam menanggulangi pernikahan dini ini.
Dalam mengidentifikasi penyebab tingginya pernikahan dini di Desa Sungai
Lurus, penulis mengidentifikasi menggunakan diagram Fishbone. Diagram
Fishbone merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara
karakteristik kualitas/akibat dengan faktor-faktor penyebabnya. Sehingga
didapatkan suatu hubungan sebab akibat untuk mencari akar dari suatu pokok
permasalahan ditinjau dari berbagai faktor yang ada.
8
Sarana Manusia
Tingginya
angka
pernikahan
dini
Adat Istiadat
Kurangnya
penyuluhan tentang
Kurangnya pernikahan dini
Akibat Pergaulan keingintahuan
tentang bahaya
pernikahan dini
Metode
Lingkungan
C. Tujuan
Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan
yang akan dicapai dalam kegiatan tugas akhir adalah sebagai berikut :
9
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pencegahan
Pernikahan Dini.
2. Adanya komitmen bersama lintas sektor dalam menurunkan angka
pernikahan dini.
3. Dengan komitmen bersama dalam pencegahan pernikahan dini ini
dapat mendukung pencegahan Stunting serta meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
D. Manfaat
Adapun manfaat dari hasil kegiatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Mengimplementasikan teori yang telah didapatkan selama mengikuti
pelatihan fungsional dasar bagi penyuluh KB.
2. Bagi Masyarakat
Adanya peningkatan pemahaman tentang pentingnya pencegahan
pernikahan dini dan terbangunnya komitmen yang kuat di tingkat desa.
3. Bagi Organisasi
Mempererat hubungan kemitraan dengan organisasi formal dan
informal di Desa Sungai Lurus Kecamatan Sambung Makmur.
10
BAB II
RANCANGAN IMPLEMENTASI TUGAS AKHIR
Pada rancangan tugas akhir ini, penulis akan menerapkan teori dasar dan
konsep yang telah dipelajari selama mengikuti Pelatihan Fungsional Dasar bagi
Penyuluh KB. Adapun kegiatan yang dilakukan mengacu pada Peraturan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh
Keluarga Berencana yang merujuk pada butir-butir kegiatan PKB Ahli Pertama dan
10 Langkah Penyuluh KB. Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah:
A. Kegiatan 1 : Advokasi Kepada Tokoh Formal
Hari/Tanggal : Rabu / 01 November 2023.
Lokasi : Balai Desa Sungai Lurus.
Sasaran : Pembakal Desa Sungai Lurus.
Tujuan : Untuk meminta izin dan mendapatkan dukungan dari
Pembakal Desa Sungai Lurus mengenai rancangan tugas
akhir tentang Penggalangan Komitmen bersama Lintas
Sektor dalam Rangka Penurunan Angka Pernikahan Dini.
Hasil : Mendapatkan izin dan dukungan dari Pembakal Desa
Sungai Lurus untuk melaksanakan rancangan tugas akhir
di Desa Sungai Lurus.
Bukti Kegiatan : Laporan hasil advokasi dan dokumentasi.
11
C. Kegiatan 3 : Advokasi Kepada Tokoh Informal
Hari/Tanggal : Jum’at / 03 November 2023.
Lokasi : Rumah Ketua PKK Desa Sungai Lurus.
Sasaran : Ketua PKK Desa.
Tujuan : Untuk mendapatkan dukungan dari Ketua PKK Desa untuk
melaksanakan kegiatan Pencegahan Pernikahan Dini.
Hasil : Mendapatkan dukungan dari Ketua PKK Desa Sungai
Lurus untuk melaksanakan kegiatan Pencegahan
Pernikahan Dini.
Bukti Kegiatan : Laporan hasil advokasi dan dokumentasi.
12
Bukti Kegiatan : Materi KIE tentang Pencegahan Pernikahan Dini.
13
dalam pencegahan pernikahan dini.
Hasil : Adanya peningkatan pemahaman tentang pencegahan
pernikahan dini dan adanya persamaan persepsi tentang
pencegahan pernikahan dini.
Bukti Kegiatan : Notulen, Daftar Hadir dan Dokumentasi.
14
Hasil : Adanya grup pelopor di tingkat desa untuk
mensosialisasikan lebih luas tentang pencegahan
pernikahan dini.
Bukti Kegiatan : SK Grup Pelopor.
15
bahan evaluasi..
Bukti Kegiatan : Laporan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 11
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional.
Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik
Indonesia Nomor 10 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana .
Kampung KB Sejahtera Desa Sungai Lurus. diakses pada tanggal 28 Oktober 2023
melalui https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampungs/17056.
Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan. Profil. Diakses pada 28 Oktober
2023, dari https://kalsel.bkkbn.go.id/.
BKKBN, 2023. SIGA. Diakses melalui web https://siga.bkkbn.go.id/ Jakarta :
BKKBN.
Presiden Republik Indonesia 2021, Perper No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting. Jakarta : Presiden RI.
17