Anda di halaman 1dari 59

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Amanat tujuan pembangunan nasional seperti tertuang dalam
pembukaan Undang – Undang Dasar (UUD) 1945 alinea IV, yaitu
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan berkeadilan social
serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam
alinea II Pembukaan UUD 1945. Merupakan suatu pedoman utama
dalam menentukan arah kebijakan pembangunan nasional. Untuk
mencapai tujuan besar tersebut sangat diperlukan pembenahan
diberbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih
khusus pembangunan pada Kabupaten Maybrat yang sesuai visi misi
pemerintah Kabupaten Maybrat tahun 2017 – 2022 membutuhkan
konsistensi, kerja keras, tanggung jawab, disiplin, jujur dan lain
sebagainya dai berbagai macam aspek.
Salah satu aspek penting adalah tersedia dan terciptanya
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam hal ini Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang merupakan abdi masyarakat yang handal dan profesional guna
melakukan segala daya upaya mengabdi kepada masyarakat sesuai
tugas pokok fungsinya. Berdasarkan Undang – Undang ASN No. 5
Tahun 2014 yang tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) terurai jelas
fungsi dan peran seorang Aparatur Sipil Negara yang yang profesional
dan beretika. Guna membentuk seorang ASN yang mandiri,
profesional dan penuh etika. Maka perlu dilakukan bimbingan –
bimbingan, pendidikan dan pelatihan (Diklat). Bertolak dari Undang –
Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) No. 5 Tahun 2014 maka
Lembaga Administrasi Negara (LAN) mengeluarkan regulasi turunan
yaitu PERKA LAN No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang bertujuan untuk mengembangkan

1
kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi supaya tercipta
CPNS yang mampu menunjukkan sikap perilaku bela negara;
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan
penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan
bidang tugas.
Salah satu prasyarat utama dalam mengikuti diklat
prajabatan sesuai PERKA LAN No. 12 Tahun 2018 adalah membuat
proyek perubahan berupa aktualisasi pada organisasi perangkat
daerah (OPD). Dengan tujuan utama menerapkan nilai – nilai dasar
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam aktualisasi proyek perubahan.
Sehingga penulis melihat isu strategis yang diangkat sebagai rencana
aktualisasi dengan judul “ Mengoptimalkan Penguatan
Kelembagaan Masyarakat Kelompok Pembudidaya Ikan
(Pokdakan) “. Sehingga lewat proyek perubahan ini pelayanan publik
yang dilakukan terhadap kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN)
Kabupaten Maybrat diharapkan dapat berdampak pada kesadaran
masyarakat guna melakukan penguatan kelembagaan sekaligus
penulis dapat menerapkan nilai – nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) dan Inovasi dalam setiap tahapan kegiatan
tersebut.

1.2. TUJUAN
Proyek perubahan dalam bentuk rencana aktualisasi dengan
judul “ Mengoptimalkan Penguatan Kelembagaan Masyarakat
Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) “. Memiliki tujuan
antara lain :
a. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dapat menerapkan nilai
– nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

2
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dan Inovasi
dalam setiap tahapan kegiatan pelayanan publik
b. Masyarakat Kelompok Pembudidayaa Ikan (POKDAKAN)
Kabupaten Maybrat dapat memahami dan mengoptimalkan
penguatan kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan
(POKDAKAN) yang ada.

1.3. RUANG LINGKUP


A. TEMPAT
Lokus kegiatan aktualisasi di Kantor OPD Pertanian,
Perkebunan dan Perikanan dan Distrik Ayamaru Tengah Kabupaten
Maybrat.
B. WAKTU
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilapangan
berdasarkan kalender Latihan Dasar CPNS Golongan II dan III
angkatan ke III oleh BKPSDM Kabupaten Maybrat pada tanggal 11
Juni 2019 – 15 Juli 2019 (Lampiran 1)
C. PERMASALAHAN

Pelayanan OPD Pertanian perkebunan dan perikanan terutama


bidang perikanan terhadap pembudidaya ikan Kabupaten Maybrat
selama ini terbentur dengan “Kurangnya Penguatan
Kelembagaan Masyarakat Kelompok Pembudidayaan Ikan
(Pokdakan)”

3
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. IDENTIFIKASI ISU

Berdasarkan hasil identifikasi, isu – isu dikelompokan sebagai


berikut :

a) Belum Optimalnya Penataan Sistem Surat Masuk dan Keluar


b) Belum Pahamnya Visi dan Misi Organisasi Perangkat Daerah oleh
ASN
c) Belum Maksimalnya Pemahaman ASN terhadap penggunaan
sarana teknologi seperti Laptop/Komputer
b) Kurangnya Inovasi ASN dalam memanfaatkan teknologi dalam
memperlancar tupoksi
c) Belum tersedianya sistem data base berbasis web
d) Kurangnya Penguatan Kelembagaan Kelompok Pembudidaya Ikan
(pokdakan)
e) Belum pahamnya masyarakat pembudidaya ikan kabupaten
Maybrat terhadap manfaat kartu kusuka
f) Belum berfungsinya sistem kelistrikan kantor
g) Belum adanya Sistem Informasi Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) berbasis Internet
h) Kurangnya pemahaman fungsi peran Penyuluh Perikanan bagi
Penyuluh Perikanan Kabupaten Maybrat

1
2.2. KRITERIA PEMILIHAN ISU
Dari Isu yang telah di identifikasi diatas, maka dalam kriteria
pemilihan isu dilakukan dengan menggunakan tabel APKL sebagai
berikut:
Tabel 1. APKL

N Tot Rank
Isu Strategis A P K L
o al ing

Belum Optimalnya Penataan Sistem


1 3 3 2 3 11
Surat Masuk dan Keluar
Belum Pahamnya Visi dan Misi Organisasi
2 3 2 2 4 11
Perangkat Daerah oleh ASN
Belum Maksimalnya Pemahaman ASN
3
terhadap penggunaan sarana teknologi 3 4 2 2 11
seperti Laptop/Komputer
Kurangnya Inovasi ASN dalam
4
memanfaatkan teknologi dalam 2 3 3 3 11
memperlancar tupoksi
Belum tersedianya sistem data base
5 4 4 5 4 17 II
berbasis web
Kurangnya Penguatan Kelembagaan
6 5 4 5 4 18 I
Kelompok Pembudidaya Ikan (pokdakan)
Belum pahamnya masyarakat
7
pembudidaya ikan kabupaten Maybrat 3 3 4 2 12
terhadap manfaat kartu kusuka
Belum berfungsinya sistem kelistrikan
8 3 4 3 2 12
kantor
Belum adanya Sistem Informasi
9
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) 3 3 3 2 11
berbasis Internet
Kurangnya pemahaman fungsi peran
1
Penyuluh Perikanan bagi Penyuluh 4 5 4 3 16 III
0
Perikanan Kabupaten Maybrat

Keterangan :
A : Aktual (yang sedang hangat dibicarakan)
P : Problematik (paling mendesak dipecahkan)
K : Kekhalayakan (mengenai hajat hidup orang banyak)
L : Layak (logis, pantas, realistis, dan dapat dibahas)
Rentang Nilai : 5-1

2
2.3. Memilih Dan Menetapkan Isu
Dari hasil kriteria pemilihan isu melalui APKL terdapat 3 isu yang
utama yaitu:
Adapun isu yang diidentifikasi yaitu:
1) Kurangnya Penguatan Kelembagaan Masyarakat Kelompok
Pembudidayaan Ikan (Pokdakan)
2) Belum tersedianya sistem data base berbasis web
3) Kurangnya pemahaman fungsi peran Penyuluh Perikanan bagi
Penyuluh Perikanan Kabupaten Maybrat.
Tabel 2. Perumusan dan Penetapan Isu dengan Tabel USG
Kriteria
No Isu Nilai Peringkat
U S G
Kurangnya Penguatan Kelembagaan
1 Masyarakat Kelompok Pembudidayaan 5 5 4 14 I
Ikan (Pokdakan)

Belum tersedianya sistem data base


2 5 4 3 12 II
berbasis web

Kurangnya pemahaman fungsi peran


3 Penyuluh Perikanan bagi Penyuluh 4 4 3 11 III
Perikanan Kabupaten Maybrat

Keterangan:
U : Urgensi
S : Serious
G : Grouth
Rentang nilai 5-1

2.4. Rumusan Isu

Dari hasil analisis USG maka didapatkan isu yang sangat


penting untuk di selesaikan yaitu: “Kurangnya Penguatan
Kelembagaan Masyarakat Kelompok Pembudidayaan Ikan
(Pokdakan)”.

3
2.5. Gagasan Pemecahan Isu
Tabel 3. Gagasan Pemecahan Isu
Unit Kerja : OPD Pertanian Perkebunan dan Perikanan
Identifikasi Isu 1) Kurangnya Penguatan Kelembagaan
Masyarakat Kelompok Pembudidayaan
Ikan (Pokdakan)
2) Belum tersedianya sistem data base
berbasis web
3) Kurangnya pemahaman fungsi peran
Penyuluh Perikanan bagi Penyuluh
Perikanan Kabupaten Maybrat.

Isu yang di angkat :


Kurangnya Penguatan Kelembagaan Masyarakat
Kelompok Pembudidayaan Ikan (Pokdakan)
Gagasan Pemecahan : Mengoptimalkan Penguatan Kelembagaan
Isu Masyarakat Kelompok Pembudidayaan Ikan
(Pokdakan)

4
TABEL 4. RANCANGAN AKTUALISASI

KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI
NO. WAKTU KEGIATAN SUBTANSI
KEGIATAN KEGIATAN MISI ORGANISASI
ANEKA
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
1 10 – 14 Juni Apel Pagi 1. Masuk Kantor Pagi 1. Daftar hadir Akuntabilitas : Misi : Peningkatan, Dengan kegiatan ini ASN
2019 2. Mengisi daftar (absensi) terisi - Konsisten dan Penguatan dan mampu meningkatkan
hadir (absensi) 2. Mendapat tanggung jawab Pengembangan kedisiplinan dan integritas
3. Mengikuti Apel Pengumuman Konsisten terhadap Kelembagaan tinggi sebagai bagian utuh
Pagi penting lewat waktu masuk kantor Pemerintah Daerah dari ASN Kabupaten
4. Mendengar Arahan arahan Tanggungjawab dan Pengendalian Maybrat
5. Mengikuti dan 3. Dokumentasi foto sebagai ASN wajib Sistem
melaksanakan proses apel mengikuti apel Penyelenggaraan
arahan penerima Nasionalisme : Pemerintah Daerah
apel Displin Dalam Rangka
Disiplin hadir tepat Pemenuhan
waktu di kantor Kesejahteraan
Etika Publik : Masyarakat
Integritas dan
Disiplin
Sebagai bagian dari Kegiatan Apel Pagi
ASN Kabupaten merupakan upaya
Maybrat wajib peningkatan dan
mengikuti segala penguatan
peraturan yang ada kelembagaan
termasuk apel pagi. pemerintah daerah
Anti Korupsi : dari sisi
Disiplin kedisipilinan ASN
Hadir tepat waktu di
kantor tidak
membuang buang

1
waktu
Komitmen Mutu

Efisiensi

Komitmen mutu
terbentuk dengan
hadir tepat sehingga
efisiensi terhadap
penggunaan waktu

Pelayanan Publik
Tanggung jawab,
integritas tinggi,
disiplin dan taat
perintah
Dengan disiplin
mengikuti apel
menunjukan tanggung
jawab, integritas dan
taat perintah sebagai
ASN

2. Meminta 1. Mendapat izin


persetujuan melakukan
17 – 21 Juni Pimpinan
1. Menyiapkan
rencana (Sopan : Etika Publik) Sinergi : Melakukan
2019 konsep rancangan Konsultasi dengan Misi : Peningkatan, koordinasi merupakan
mengenai aktualisasi dari
aktualisasi pimpinan secara sopan Penguatan dan contoh sinergitas dalam
rancangan Pimpinan.
2. Membuat jadwal dan santun Pengembangan menjalankan organisasi
kegiatan 2. Tersedianya
pertemuan dengan Kelembagaan secara bersama
aktualisasi konsep rencana
Pimpinan (Tanggung Jawab: Pemerintah Daerah Profesional : Kegiatan
Kegiatan
3. konsultasi tentang Akuntabilitas) dan Pengendalian koordinasi dinilai
aktualisasi

2
rancangan 3. Jadwal Pembuatan Sistem profesional karena
aktualisasi ke Pertemuan Rancangan Penyelenggaraan dilakukan dilakukan
pimpinan secara 4. Surat pernyataan Aktualisasi dengan Pemerintah Daerah dengan baik.
sopan dukungan dari penuh tanggung Dalam Rangka
4. Mendengar Pimpinan jawab. Pemenuhan
arahan/petunjuk 5. Dokumetasi foto (Efisiensi : Kesejahteraan
pimpinan 6. Disposisi Komitmen Mutu) Masyarakat
5. Melakukan (kordinasi Membuat jadwal
Petunjuk pimpinan mentor sesuai pertemuan untuk Kegiatan koordinasi
bidang) konsultasi dengan menggambarkan
pimpinan guna sikap profesional
efisiensi. dan berkomitmen
Nasionalisme mutu dalam
Kerjasama, disiplin menyusun konsep,
menghormati mengatur jadwal,
keputusan dan penyampaian
ASN dalam rancangan .
melakukan koordinasi
menunjukan nilai
kerjasama, disiplin
tepat waktu
pertemuan, dan
menghormati
keputusan pimpinan
Anti Korupsi
Berani
ASN bersikap berani
untuk bertemu
pimpinan sesuai
aturan yang berlaku
WOG

3
ASN dalam
melakukan koordinasi
menunjukan
kerjasama antara
pimpinan dan staf

3 17 – 21 Juni Konsultasi 1. Menyiapkan 1. Tersedianya (Sopan : Etika Misi : Peningkatan, Sinergi : Melakukan
2019 bersama konsep rancangan konsep rencana Publik) Konsultasi Penguatan dan koordinasi
Mentor aktualisasi Kegiatan dengan pimpinan Pengembangan merupakan contoh
(Kepala 2. Membuat jadwal aktualisasi (kabid perikanan) Kelembagaan sinergitas dalam
Bidang pertemuan dengan 2. Jadwal Pertemuan secara sopan dan Pemerintah Daerah menjalankan
Perikanan) Pimpinan 3. Surat pernyataan santun dan Pengendalian organisasi secara
mengenai 3. Konsultasi tentang dukungan dari (Tanggung Jawab: Sistem bersama
rancangan rancangan Pimpinan Akuntabilitas) Penyelenggaraan Profesional :
aktualisasi aktualisasi ke 4. Dokumetasi foto Pembuatan Rancangan Pemerintah Daerah Kegiatan koordinasi
pimpinan secara Aktualisasi dengan Dalam Rangka dinilai profesional
sopan penuh tanggung jawab. Pemenuhan karena dilakukan
4. Mendengar Kesejahteraan dilakukan dengan
arahan/petunjuk (Efisiensi : Komitmen Masyarakat baik
pimpinan (mentor) Mutu) Membuat
5. Melakukan jadwal pertemuan untuk
Petunjuk Mentor konsultasi dengan
pimpinan (kabid Kegiatan koordinasi
perikanan) guna menggambarkan
efisiensi. sikap profesional
dan berkomitmen
Nasionalisme mutu dalam
Kerjasama, disiplin menyusun konsep,
menghormati mengatur jadwal,
keputusan dan penyampaian
ASN dalam melakukan rancangan

4
koordinasi menunjukan
nilai kerjasama,
disiplin tepat waktu
pertemuan, dan
menghormati
keputusan pimpinan

Anti Korupsi
Berani
ASN bersikap berani
untuk bertemu
pimpinan sesuai aturan
yang berlaku

WOG
ASN dalam melakukan
koordinasi menunjukan
kerjasama antara
pimpinan dan staf

4 17 – 21 Juni Persiapan 1. Menentukan waktu 1. Tersedianya (Transparan :


2019 awal kegiatan dan tempat tempat dan waktu Akuntabilitas) nilai Sinergi : Melakukan
sosialisasi pelaksanaan telah ditentukan. transparansi dalam koordinasi
kegiatan sosialisasi 2. Tersedianya Surat pemberian informasi merupakan contoh
penguatan Undangan kejelasan tempat dan sinergitas dalam
kelembagaan Sosialisasi waktu dalam persiapan menjalankan
2. Melakukan 3. Tersedianya pelaksanaan rancangan organisasi secara
koordinasi dengan Spanduk Kegiatan. aktualisasi bersama
Pimpinan OPD 4. Tersedianya (Efisien : Komitemen

5
untuk Daftar hadir. Mutu) Terciptanya
mengeluarkan surat suatu kegiatan yang
undangan menghasilkan
sosialisasi kepada Efisisensi Waktu.
kelompok (Komunikasi : WoG)
pembudidaya ikan Terdapat suatu
3. Mengundang komunikasi satu arah
kelompok melalui media cetak
pembudidaya ikan berupa spanduk.
4. Menyusun materi
sosialisasi.
5. Menyiapkan NASIONALISME
Spanduk untuk Dalam persiapan
pelaksanaann sosialisasi terdapat
sosialisasi tanggungjawab dan
penguatan
kerja keras
kelembagaan.
6. Membuat daftar ANTI KORUPSI
hadir. Proses persiapan
7. Menyusun jadwal sosialisasi lahir sikap
acara sosialisasi. kerja keras dan mandiri
serta peduli
ETIKA PUBLIK
Rencana sosialisasi
termuat nilai sopan,
cermat dalam bekerja,
bertanggung jawab
terhadap kegiatan

6
5 24 – 30 Juni Sosialisasi 1.Cek kembali tempat 1. Tersedianya materi • (Sopan : Etika • Visi : • Sinergi : Melakukan
2019 terhadap untuk sosialisasi. sosialisasi kegiatan Publik) Menjelaskan Terwujudnya koordinasi merupakan
Kelompok 2.Memasang spanduk 2. Daftar hadir isi materi sosialisasi Kemandirian contoh sinergitas dalam
kegiatan Kelompok dengan sopan dan Petani dan menjalankan organisasi
Pembudidaya
3.Menyiapkan daftar Pembudidaya Ikan santun kepada Nelayan Maybrat secara bersama
Ikan hadir (POKDAKAN) Kelompok yang Berdikari dan
4.Mengumpulkan 3. Kelompok Pembudidaya Ikan
sejahtera dalam
Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN).
mendukung
Pembudidaya Ikan berkumpul dengan • (Memelihara
secara tertib tertib Ketertiban : pembangunan
5.Membuka kegiatan 4. Catatan Notulen Nasionalisme) Daerah.
sosialisasi dilakukan dari hasil Kelompok
oleh kepala komunikasi sesi Pembudidaya Ikan • Misi :
kampung Tanya jawab. (POKDAKAN)
6.Memaparkan 5. Dokumentasi Berkumpul dengan Penguatan
program kegiatan tertib dan teratur. kelembagaan
masyarakat petani
pembinaan ke • (Kejelasan Target :
Kelompok dan nelayan di setiap
Akuntabilitas)
Pembudidaya Ikan kampung;
Memaparkan
(Pokdakan) - Kegiatan
program dengan jelas
7.Membuka sesi sosialisasi penguatan
kepada Kelompok
Tanya jawab dua kelembagaan
Pembudidaya Ikan
arah. mendukung visi dan
(POKDAKAN).
misi OPD terkait
8.Menutup kegiatan • (Komunikasi :
sosialisasi penguatan
WoG) Sesi Tanya
kelembagaan
jawab antara
nelayan
Pemateri dengan
(pembudidaya ikan)
Kelompok
Pembudidaya Ikan
(POKDAKAN).
• (Efisien : Komitmen
Mutu) Adanya
jadwal yang tersusun
dan terorganisir
menghasilkan suatu

7
kegiatan yang efektif
dan efisien.

6 24 – 30 Juni Pelaksanaan 1. Membuat daftar 1. Daftar hadir • (Partisipatif : • Visi : • Sinergi : Komitmen pada
2019 kegiatan hadir 2. Kelompok Akuntabilitas) Terwujudnya hubungan kerjasama
Penguatan 2. Mengumpulkan Pembudidaya Ikan Daftar hadir Kemandirian yang baik antara petugas
Kelembagaan Kelompok Petani dan dengan kelompok
Kelompok (POKDAKAN)
Kelompok Pembudidaya Ikan Nelayan Maybrat pembudidaya ikan
Pembudidaya Pembudidaya Ikan terkumpul pada
(POKDAKAN) yang Berdikari dan (POKDAKAN)
Ikan (POKDAKAN). tempat kegiatan merupakan bukti
(POKDAKA 3. Menyiapkan 3. Tersedianya sejahtera dalam • Profesional : Melakukan
terlibatnya
N) mendukung kegiatan pembinaan
kelengkapan kelengkapan Kelompok
pembangunan kemandirian merupakan
administrasi administrasi Pembudidaya Ikan
Daerah. bentuk dari integritas
(fotokopi ktp, surat 4. Lembaran (POKDAKAN)
profesi pada bidang
dalam kegiatan
keputusan dll) langkah-langkah tugas.
penguatan
4. Melakukan penguatan kelembagaan • Misi :
langkah-langkah kelembagaan
penguatan terwujud • (Memelihara Penguatan
kelembagaan 5. Instruksi Ketertiban : kelembagaan
Kelompok penguatan Nasionalisme) masyarakat petani
Pembudidaya Ikan kelembagaan Kelompok dan nelayan di setiap
Pembudidaya Ikan kampung;
(POKDAKAN) sudah jelas. - Kegiatan
(POKDAKAN)
5. Mengontrol proses 6. Meningkatnya berkumpul dengan sosialisasi penguatan
penguatan pengetahuan tertib di tempat kelembagaan
kelembagaan. penguatan kegiatan mendukung visi dan
6. Dibentuknya SK kelembagaan. • (Mandiri : Anti misi OPD terkait
Kepala Kampung 7. Dokumentasi Korupsi) penguatan
Menyiapkan alat dan kelembagaan
atas kegiatan
bahan secara pribadi. nelayan
penguatan (pembudidaya ikan)
• (Kejelasan Target :
kelembagaan
Akuntabilitas)
kelompok Menyusun langkah-
pembudidaya ikan langkah penguatan

8
kelembagaan agar
memenuhi hasil yang
baik
• (Komunikasi :
WoG) Memberikan
arahan tentang
langkah-langkah
dengan sopan dan
jelas.
• (Kerjasama :
Nasionalisme)
Melakukan proses
penguatan
kelembagaan secara
bersama –sama
• Pelayanan publik
Menunjukkan
kerjasama,
mengutamakan
kepentingan umum
• (Konsisten :
Akuntabilitas)
Mengontrol kegiatan
merupakan bentuk
dari konsisten
terhadap tujuan
kegiatan.
7 1 – 5 Juli Evaluasi 1. melaporkan hasil 1. Laporan diterima • (Sopan : Etika Misi : Sinergi : Komitmen pada
2019 Hasil kegiatan pimpinan Publik) Konsultasi Peningkatan, hubungan kerjasama yang
Kegiatan sosialisasi kepada 2. Saran dan dengan pimpinan Penguatan dan baik antara petugas dengan
Aktualisasi pimpinan masukan diterima secara sopan dan Pengembangan kelompok pembudidaya ikan
2. menerima saran 3. Saran dan santun Kelembagaan (POKDAKAN)
dan masukan dari masukkan • (Tanggung Jawab: Pemerintah Daerah
pimpinan dilakukan Akuntabilitas) dan Pengendalian Profesional : Melakukan
3. menindaklanjuti 4. Laporan melaporkan dengan Sistem kegiatan pembinaan

9
saran dan terselesaikan penuh tanggung Penyelenggaraan kemandirian merupakan
masukan dari jawab dan jujur. Pemerintah Daerah bentuk dari integritas profesi
pimpinan Dalam Rangka pada bidang tugas.
4. membuat laporan • (Efisiensi : Pemenuhan
Komitmen Mutu) Kesejahteraan
melaksanakan Masyarakat
pertemuan dengan Penguatan
tepat waktu . kelembagaan
• Nasionalisme masyarakat petani
-Kerjasama, disiplin dan nelayan di setiap
menghormati kampung;
keputusan - Kegiatan
ASN dalam sosialisasi
melakukan penguatan
koordinasi kelembagaan
menunjukan nilai mendukung visi
kerjasama, disiplin dan misi OPD
tepat waktu terkait penguatan
pertemuan, dan kelembagaan
menghormati nelayan
keputusan pimpinan (pembudidaya
• Anti Korupsi ikan)
- Berani
ASN bersikap berani
untuk bertemu
pimpinan sesuai
aturan yang berlaku
• WOG
ASN dalam
melakukan
koordinasi
menunjukan
kerjasama antara
pimpinan dan staf

10
BAB III
GAMBARAN UMUM AKTUALISASI

3.1. Landasan Teori Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN

Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam


menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan
masyarakat meliputi : 1) Akuntabilitas;
2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti
Korupsi atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima
nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

3.1.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan sebuah kewajiban individu,


kelompok, atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik antara lain:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan antara kepentingan publik dengan sektor,
kelompok dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.

Akuntabilitas terdiri dari beberapa aspek. Menurut LAN RI


(2015:8), aspek-aspek tersebut terdiri dari:
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja

11
Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus
memiliki tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya.
Bovens (dalam LAN RI, 2015:10) menyatakan bahwa
akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);

b. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan


(peran konstitusional);
c. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


akuntabilitas vertikal (vertical accountability) dan akuntabilitas
horizontal (horizontal accountability). Akuntabilitas vertikal
adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas vertikal membutuhkan
pejabat pemerintah untuk melaporkan “ke bawah” kepada publik.
Sedangkan akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban
kepada masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat
pemerintah untuk melaporkan “ke samping” kepada para pejabat
lainnya dan lembaga negara.
Selain itu, menurut LAN RI (2015: 11), akuntabilitas terdiri
dari 5 tingkatan sebagai berikut.
1. Akuntabilitas personal
2. Akuntabilitas individu
3. Akuntabilitas kelompok
4. Akuntabilitas organisasi
5. Akuntabilitas stakeholder

Akuntabilitas memiliki empat dimensi agar memenuhi


terwujudnya sektor publik yang akuntabel, diantaranya sebagai
berikut.
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity
and legality);
b. Akuntabilitas proses (process accountability);

12
c. Akuntabilitas program (program accountability);
d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability).
Dalam pengambilan keputusan yang akuntabel, seorang
PNS mengambil langkah-langkah sebagai berikut.
a. Memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak
bias.
b. Bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process.
c. Akuntabel dan transparan.
d. Melakukan pekerjaan secara penuh, efektif, dan efisien.
e. Berperilaku sesuai dengan standar sektor etika publik sesuai
dengan organisasinya.
f. Mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi
konflik kepentingan.

Nilai-nilai sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang


akuntabel antara lain :
a. Kepemimpinan (memberikan contoh pada orang lain,
adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan
pekerjaan);
b. Transparansi (mendorong komunikasi dan kerjasama,
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada
pimpinan);
c. Integritas (kewajiban untuk mematuhi undang – undang,
kontrak, kebajikan, dan peraturan yang berlaku);
d. Tanggung jawab/Responsibilitas (terbagi atas responsibilitas
perseorangan dan responsibilitas institusi);
e. Keadilan (ketidakadilan dapat menghancurkan
kepercayaan dan kredibilitas organisasi);
f. Kepercayaan (lingkungan akuntabilitas akan lahir dari hal
– hal yang dapat dipercaya);
g. Keseimbangan (keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas);
h. Kejelasan (mengetahui kewenangan dan tanggungjawab); dan
i. Konsistensi (konsistensi menjamin kestabilan).

13
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai oleh PNS.

3.1.2. Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang


meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya (chauvinism). Sedangkan
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa
cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015:1). Secara politis
nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila.
Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi
ASN adalah menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik
diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam
melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang
professional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan
segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan
kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.

14
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme
yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai
berikut:
a. Berwawasan kebangsaan yang kuat
b. Memahami pluralitas
c. Berorientasi kepublikan yang kuat
d. Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya

3.1.3. Etika Publik


Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik (LAN, 2015: 6). Integritas
publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk
memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi
peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik
(Haryatmoko dalam LAN, 2015: 7).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan
tertulis (LAN, 2015:9). Kode etik profesi dimaksudkan untuk
mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam
masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode
perilaku ASN yakni sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab,
dan berintegritas tinggi
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

15
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara


bertanggung jawab, efektif, dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas,
status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas
ASN
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Selanjutnya, perlu diketahui tentang nilai-nilai dasar etika
publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN
sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;

16
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
Dimensi etika publik terdiri dari: 1) dimensi tujuan
pelayanan publik yang bertujuan untuk mewujudkan pelayanan
yang berkualitas dan relevan; 2) dimensi modalitas yang terdiri
dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas; serta 3) dimensi
tindakan integritas publik (LAN, 2015:11). Ketiga dimensi
tersebut dapat menjadi dasar untuk menjadi pelayan publik yang
beretika. Etika publik menjadi sebuah refleksi kritis yang
mengarahkan nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan
kesetaraan yang dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak
hanya kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi
etika. Oleh karena itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat
publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung
menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali
diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang
tidak beruntung. Etika publik merupakan refleksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas,

17
keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud
keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik
harus berubah dari penguasa menjadi pelayan, dari wewenang
menjadi peranan, dan menyadari bahwa jabatan publik adalah
amanah yang harus dipertanggung jawabkan bukan hanya di
dunia namun juga di akhirat.

Terdapat 6 prinsip etika publik, yaitu:


1) Keindahan (beauty), yakni prinsip yang berkaitan/dapat
menghasikan rasa senang
2) Persamaan (equality), yakni prinsip yang berkaitan dengan
kesamaan harkat dan derajat/tidak diskriminatif
3) Kebaikan (goodness), yakni prinsip yang berkaitan dengan
cita rasa/perasaan
4) Keadilan (justice), yakni prinsip yang berkaitan dengan rasa
adil (didasarkan kebutuhan)
5) Kebebasan (liberty), yakni prinsip yang berkaitan dengan
keleluasaan namun tidak mengganggu orang lain
6) Kebenaran (truth), yakni prinsip yang didasarkan pada
kebenaran baik secara ilmiah maupun mutlak
Agar etika publik dapat dihayati, diperlukan kode etik
diantara aparatur sipil negara. Dengan rumusan kode etik yang
baik dan diikuti sebagai pedoman bertindak dan berperilaku,
sehingga para aparatur negara akan melihat kedudukan mereka
sebagai alat bukan sebagai tujuan. Mengacu pada TAP MPR
NO.VI/MPR/2001 ada pokok-pokok etika kehidupan berbangsa
yaitu:
a. Etika sosial dan budaya
b. Etika politik dan pemerintahan
c. Etika ekonomi dan bisnis
d. Etika penegakan hukum yang berkeadilan
e. Etika keilmuan

18
f. Etika lingkungan.

Adapun aktualisasi etika Aparatur Sipil Negara antara lain:


1. Aktualisasi etika publik untuk peningkatan kualitas pelayanan
publik
2. Aktualisasi kode etik untuk melawan korupsi
3. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan kinerja organisasi
4. Aktualisasi kode etik untuk peningkatan integritas publik

3.1.4. Komitmen Mutu


Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga
mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target
stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melalui
penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan
berorientasi mutu.
a. Efektif
Efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil
kerja sedangkan efektivitas organisasi berarti sejauh mana
organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau
berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakannya. Efektivitas
organisasi berarti memberikan barang atau jasa yang dihargai
oleh pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
tidak terjadi pemborosan sumber daya sedangkan efisiensi
organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi. Efisiensi organisasi ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, uang, dan manusia yang
dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.

19
Efisensi dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi
terhadap perubahan di pasar, teknologi dan persaingan.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yag
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja.

Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima


sekurang-kurangnya akan mencakup hal-hal berikut.
a. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customer/clients.
b. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customer/clients tetap setia.
c. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan.
d. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customer/clients
mauun perkembangan teknologi.
e. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
f. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.

3.1.5 Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus


yang berarti kerusakan atau kebobrokan. Dalam bahasa Yunani
coruptio artinya perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat

20
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental dan umum. Anti Korupsi
adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Ada 7 jenis korupsi menurut Syed Husin Alatas (LAN, 2014:17)


yaitu:
1. Korupsi Transaktif yaitu ditandai adanya kesepakatan timbal
balik kedua pihak yang sama-sama aktif demi keuntungan
bersama;
2. Korupsi Ekstroaktif yaitu ditandai adanya tekanan kepada
pihak pemberi untuk menyuap demi kepentingan keselamatan
diri dan koleganya;
3. Korupsi Investif yaitu penawaran barang/jasa yang
keuntungannya diharapkan dimasa datang;
4. Korupsi Nepotistik yaitu ditandai dengan perlakuan khusus
kepada kerabatnya dalam suatu kedudukan;
5. Korupsi Autogenik yaitu korupsi yang di lakukan individu
dengan memanfaatkan kelebihan pemahaman dan
pengetahuannya sendiri;
6. Korupsi Suportif yaitu tindakan korupsi untuk melindungi
tindak korupsi lainnya;
7. Korupsi Defensif yaitu korupsi yang terpaksa dilakukan untuk
mempertahankan diri dari pemerasan.

Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7


kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian
keuangan negara; (2) suap-menyuap;
(3) pemerasan; (4) perbuatan curang; (5) penggelapan dalam
jabatan; (6) benturan kepentingan dalam pengadaan; dan (7)
gratifikasi.

21
Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah
satu cara untuk menjauhkan diri kita dari korupsi. Nilai-Nilai
dasar anti korupsi adalah sebagai berikut.
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandii
d. Disiplin
e.Tanggungjawab
f. Kerja keras
g.Sederhana
h. Berani
i. Adil
Korupsi juga disebut sebagai kejahatan yang luar biasa, karena
dampaknya menyebabkan kerusakan dalam ruang lingkup pribadi,
keluarga, masyarakat, dan kehidupan yang luas. Menurut LAN RI
(2014:8) yang dikutip dari berbagai sumber, dampak perilaku dan tindak
pidana korupsi adalah sebagai berikut.
a. Negara korup harus membayar biaya hutang yang lebih besar
b. Harga infrastruktur lebih tinggi
c. Tingkat korupsi yang tinggi meningkatkan ketimpangan
pendapatan dan kemiskinan
d. Korupsi menurunkan investasi dan karenanya menurunkan
pertumbuhan ekonomi
e. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif
terhadap arus investasi asing
f. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkap korupsi yang
relatif rendah selalu menarik investasi lebih banyak dari pada
negara rentan korupsi
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan
spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai
manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan
waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga

22
dapat menjadi benteng kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab
spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang baik dan
mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu
memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha untuk
mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan
secara publik.

23
3.2.1. VISI DAN MISI
A. VISI DAN MISI PEMERINTAH KABUPATEN MAYBRAT

Visi Pemerintah Kabupaten Maybrat Tahun 2017 –


2022 adalah “Mewujudkan Masyarakat Maybrat Yang
Sehati Bersatu Membangun Dan Mengembangkan
Sumber Daya Maybrat Untuk Kesejahteraan Yang Adil
dan Merata”. Adapun Visi tersebut dijabarkan dalam misi
sebagai berikut :

a) Peningkatan, Penguatan dan Pengembangan


Kelembagaan Pemerintah Daerah dan Pengendalian
Sistem Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Dalam
Rangka Pemenuhan Kesejahteraan Masyarakat
b) Menjalin hubungan kemitraan dengan institusi
pemerintah terkait dalam rangka peningkatan
kinerja aparatur dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintah daerah, distrik, kelurahan dan
kampung untuk meningkatkan ekonomi rakyat,
kesejahteraan, ketertiban dan penguatan kearifan
lokal yang adil, benar serta merata secara
proporsional sesuai semangat Trisakti dan Nawacita
dengan semangat persatuan dan
kegotongroyongan
c) Mempromosikan potensi ekonomi daerah Maybrat
untuk menarik minat investasi dalam peningkatan
pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan serta menyerap
tenaga kerja lokal di Maybrat secara bertahap;
d) Melanjutkan kebijakan, program, misi strategis
kepemimpinan sebelumnya, dengan skala prioritas
pada infrastruktur dasar seperti jalan strategi antar

32
kabupaten, jalan strategis lintas sentra ekonomi,
jembatan, perumahan rakyat, jalan lingkungan
Distrik/Kampung, pendidikan, kesehatan,
pertanian, peternakan dan sebagainya.

Dimana dalam usaha untuk menyukseskan visi dan


misi tersebut berpedoman pada Falsafah Lokal ORANG
Maybrat yaitu THEOFANI : Peliharalah Kesatuan,
Kerendahan Hati, Kasih dan Kehormatan Kepada Tuhan dan
Sesama Manusia.

B. VISI DAN MISI ORGANISASI PERANGKAT DAERAH


(OPD) PERTANIAN PERKEBUNAN DAN PERIKANAN

Bertolak dari Visi dan Misi Kabupaten Maybrat maka


dijabarkan lebih terperinci dalam visi dan misi Organisasi
Perangkat Daerah Pertanian Perkebunan dan Perikanan
Tahun 2017 – 2022 sebagai berikut :

a. Visi :
Terwujudnya Kemandirian Petani dan Nelayan Maybrat
yang Berdikari dan sejahtera dalam mendukung
pembangunan Daerah
b. Misi :
o Mengembangkan penyelenggaraan kewenangan
Pemerintah Kabupaten Maybrat di bidang Pertanian,
Perkebunan dan Perikanan yang meliputi aspek-aspek
perencanaan, pengusahaan, pengolahan, produksi
dan pemasaran hasil;
o Merevitalisasi sumberdaya pertanian dan perikanan
dalam mewujudkan kemandirian petani dan nelayan;
o Memodernisasi masyarakat petani dari petani
tradisional ke system pertanian modern;

33
o Mendorong terbentuknya industry hilir (koperasi,
BUMD, BUMDes) dalam rantai niaga pertanian yang
efektif dan efisien;
o Penguatan kelembagaan masyarakat petani dan
nelayan di setiap kampung;
o Mengembangkan perikanan darat di setiap kampung
dan mengoperasikan Balai Benih Ikan (BBI) di
Ayamaru Utara
o Menumbuhkembangkan peternakan lokal masyarakat
di setiap kampung
o Mempromosikan potensi pertanian Kabupaten
Maybrat dalam menggalang investasi untuk
meningkatkan ekonomi masyarakat dan daerah

3.2.2. TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI


Berdasarkan Peraturan Bupati Maybrat Nomor 7
TAHUN 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Maybrat yang diubah dengan
Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2018 struktur Organisasi
Perangkat Daerah Pertanian Perkebunan dan Perikanan
merupakan perangkat daerah Tipe A menyelenggarakan
urusan Pemerintahan bidang pertanian, perkebunan dan
perikanan.

1. Kepala Dinas
Tugas Pokok :
Merumuskan kebijakan teknis dalam lingkup pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan sebagai bentuk
tugas pembantuan kepada Bupati dalam hal
perencanaan, pengendalian dan pelaporan
pembangunan daerah.

34
2. Sekretaris
Tugas Pokok :
Mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas
dibidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang
meliputi umum, kepegawaian, serta perencanaan
program dan keuangan berdasarkan pedoman/acuan
tupoksi agar terselenggara tertib administrasi dengan
efektif dan efisien.

3. Kepala Sub Bagian Umum


Tugas Pokok :
Merumuskan kegiatan, Mengkoordinasikan dan
mengarahkan tugas umum, serta membina bawahan di
lingkungan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang
berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Kepala Sub Bagian Kepegaweian


Tugas Pokok :
Merumuskan kegiatan,Mengkordinasikan dan
mengarahkan tugas kepegaweian serta membina bawahan
sesuai degan prosedur dan peraturan yang berlaku untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Kepala Sub Bagian Perencanaan Program dan


Keuangan
Tugas Pokok :
Merumuskan kegiatan,mengkordinasikan dan
mengarahkan tugas perencanaan program dan keuangan
serta membina bawahan sesuai degan prosedur dan

35
peraturan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.

6. KEPALA BIDANG PERTANIAN


Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan perumusan kebijakan teknis,
menyelenggaran dan melayani urusan pemerintahan serta
pembinaan bidang pertanian.

7. KEPALA SEKSI PRODUKSI PANGAN


Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
menyelenggarakan serta memberikan pelayanan urusan
pemerintahan pada seksi produksi pangan.

8. KEPALA SEKSI PENGOLAHAN AIR DAN


PERLINDUNGAN TANAMAN
Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
penyelenggaraan serta memberikan pelayanan urusan
pemerintahan pada seksi pengolahan air dan perlindungan
tanaman.

9. KEPALA SEKSI USAHA TANI DAN PENGOLAHAN


HASIL
Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
penyelenggaraan serta memberikan pelayanan urusan
pemerintahan pada seksi usaha tani dan pengolahan hasil

36
10. KEPALA BIDANG PERKEBUNAN
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan perumusan kebijakan teknis
menyelenggarakan dan melayani urusan dinas serta
pembinaan bidang perkebunan.

11. KEPALA SEKSI BINA PRODUKSI


Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
MenyelenggaraKan serta memberikan pelayanan urusan
dinas pada seksi bina produksi.

12. KEPALA SEKSI BINA USAHA POTENSI DAN


PENGOLAHAN HASIL
Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
penyelenggaraan serta memberikan pelayanan urusan
pemerintahan pada seksi bina usaha potensi dan pengolahan
hasil.
13. KEPALA SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN
Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
Menyelenggarakan serta memberikan pelayanan urusan
dinas pada seksi perlindungan tanaman.
14. KEPALA BIDANG PERIKANAN
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan perumusan kebijakan teknis
menyelenggarakan dan melayani urusan dinas serta
pembinaan bidang perikanan.
15. KEPALA SEKSI BINA USAHA PERIKANAN DARAT
Tugas Pokok :

37
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
Menyelenggarakan serta memberikan pelayanan urusan dinas
pada seksi bina usaha perikanan darat.

17. KEPALA SEKSI PRODUKSI PERIKANAN AIR TAWAR


Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
Menyelenggarakan serta memberikan pelayanan urusan
dinas pada seksi produksi perikanan air tawar.

18. KEPALA SEKSI PENGAWASAN MUTU HASIL


PERIKANAN
Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
Menyelenggarakan serta memberikan pelayanan urusan
dinas pada seksi pengawasan mutu hasil perikanan.

19. KEPALA BIDANG PETERNAKAN


Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan perumusan kebijakan teknis
menyelenggarakan dan melayani urusan dinas serta
pembinaan bidang peternakan.

20. KEPALA SEKSI BUDI DAYA PEMBIBITAN


Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
Menyelenggarakan serta memberikan pelayanan urusan
dinas pada seksi budidaya pembibitan dan produksi
peternakan.

38
21. KEPALA SEKSI PELAYANAN KESEHATAN DAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN
Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
Menyelenggarakan serta memberikan pelayanan urusan
dinas pada seksi pelayanan kesehatan dan pemberantasan
penyakit hewan.

22. KEPALA SEKSI USAHA PETERNAKAN


Tugas Pokok :
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
Menyelenggarakan serta memberikan pelayanan urusan
dinas pada seksi usaha tani peternakan.

22. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


Kelompok jabatan funsional terdiri dari sejumlah
tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi
dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang
keahliannya dan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
fungsi dan tugas Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Perikanan secara professional sesuai dengan kebutuhan,
serta dalam melaksanakan tugas pokoknya
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

23. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD).


Unit pelaksana teknis dinas adalah unsur pelaksana
teknis operasional dinas dilapangan yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan secara
operasional dikoordinasikan oleh Distrik. Unit pelaksana
teknis dinas dapat dibentuk berdasarkan kebutuhan dan
kemampuan daerah.

39
Gambar 1. Bagan Alir Struktur Organisasi OPD
Pertanian Perkebunan dan Perikanan

40
BAB IV

HASIL AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN

4.1. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

Selama kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi ASN


yang dijadwalkan dari tanggal 10 Juni 2019 sampai 8 Juli 2019,
seluruh kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana.
Dalam kegiatan aktualisasi tersebut diperoleh capaian yang
disajikan dalam bentuk tabel 5 berikut.

Tabel 5. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

41
KETERKAITAN
OUTPUT/HASIL
NO. WAKTU KEGIATAN EVIDENCE SUBTANSI
KEGIATAN
ANEKA
1 2 3 5 6
1 10 – 14 Juni Apel Pagi 1) Daftar hadir 1) Daftar hadir Akuntabilitas
2019 (absensi) terisi 2) Dokumentasi Nasionalisme
2) Mendapat foto Etika Publik
Pengumuman Anti Korupsi
penting lewat Disiplin
arahan Komitmen Mutu
3) Dokumentasi foto Pelayanan Publik
proses apel

2 Bertemu 1) Surat
17 – 21 Juni 1) Mendapat izin Akuntabilitas
Persetujuan
2019 Pimpinan melakukan Nasionalisme
Pimpinan
mengenai rencana Etika Publik
2) Dokumen
rancangan aktualisasi dari
Rencana Anti Korupsi
kegiatan Pimpinan.
Aktalisasi Disiplin
2) Tersedianya
aktualisasi 3) Dokumentasi Komitmen Mutu
konsep rencana
Kegiatan WOG
aktualisasi
3) Jadwal Pertemuan
4) Mendapat Surat
pernyataan
dukungan dari
Pimpinan
5) Dokumetasi foto
6) Disposisi
(kordinasi mentor
sesuai bidang)

3 1) Tersedianya 1) Surat Akuntabilitas


17 – 21 Juni Bertemu
Mentor konsep rencana Persetujuan Nasionalisme
2019
(Kepala Kegiatan Pimpinan Etika Publik
Bidang aktualisasi 2) Dokumen Anti Korupsi
Perikanan) Rencana Disiplin
2) Jadwal Pertemuan
mengenai Aktalisasi
3) Dokumetasi foto Komitmen Mutu
rancangan 3) Dokumentasi
aktualisasi WOG
Pelayanan Publik

42
4 17 – 21 Juni Persiapan 1) Tersedianya 1) Surat undangan
2019 awal kegiatan tempat dan waktu sosialisasi Akuntabilitas
sosialisasi telah ditentukan. 2) Spanduk kegiatan Nasionalisme
2) Tersedianya Surat 3) Daftar hadir Etika Publik
Undangan 4) Dokumentasi Komitmen Mutu
Sosialisasi Anti Korupsi
3) Tersedianya WOG
Spanduk
Kegiatan.
4) Tersedianya
Daftar hadir

5 24 – 30 Juni Sosialisasi 1) Tersedianya


2019 materi sosialisasi 1) Surat undangan
terhadap Akuntabilitas
kegiatan sosialisasi
Kelompok Nasionalisme
2) Daftar hadir 2) Spanduk kegiatan
Pembudidaya Kelompok Komitmen Mutu
3) Daftar hadir
Ikan Pembudidaya Ikan Etika Publik
4) Notulensi
(POKDAKAN) Anti Korupsi
5) Dokumentasi
3) Kelompok WOG
Pembudidaya Ikan Pelayanan Publik
berkumpul dengan
tertib
4) Catatan Notulen
dari hasil
komunikasi sesi
Tanya jawab.
5) Dokumentasi

6 24 – 30 Juni Pelaksanaan 1) Daftar hadir


1. Daftar hadir Akuntabilitas
2019 kegiatan
2. Kelompok 2) Notulensi
Penguatan Nasionalisme
Kelembagaan Pembudidaya Ikan 3) Surat Pengukuhan
Komitmen Mutu
Kelompok (POKDAKAN) POKDAKAN
Etika Publik
Pembudidaya terkumpul pada 4) Permohonan
Anti Korupsi
Ikan tempat kegiatan registrasi
(POKDAKA WOG
3. Tersedianya POKDAKAN
N) Pelayanan Publik
kelengkapan
administrasi
4. Instruksi
penguatan
kelembagaan
sudah jelas.
5. Meningkatnya
pengetahuan
penguatan
kelembagaan.
6. Dokumentasi

43
7 1 – 5 Juli Evaluasi 1. Laporan diterima 1. Dokumentasi Akuntabilitas
2019 Hasil pimpinan Nasionalisme
Kegiatan 2. Saran dan Komitmen Mutu
masukan diterima
Aktualisasi Etika Publik
3. Saran dan
masukkan Anti Korupsi
dilakukan WOG
4. Laporan
terselesaikan

44
4.2. Pembahasan Kegiatan Aktualisasi
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan capaian
aktualisasi kegiatan secara umum. Adapun deskripsi capaian
masing-masing kegiatan aktualisasi nilai dasar profesi ASN
yang telah dilaksanakan pada adalah sebagai berikut.

4.2.1 Mengikuti Apel

Kegiatan Mengikuti Apel

Hari/Tanggal Senin, 10 Juni s.d. Jumat, 14 Juni 2019

Daftar hadir (absensi) terisi


Output Mendapat Pengumuman penting lewat arahan
Dokumentasi foto proses apel

Keterkaitan nilai dasar dengan kegiatan


Kegiatan apel pagi merupakan rutinitas yang wajib untuk diikuti
oleh seluruh ASN dalam rangka mendapat arahan-arahan penting
guna melakukan tugas dan tanggung jawab
Akuntabilitas :
- Konsisten dan tanggung jawab
Konsisten terhadap waktu masuk kantor
Tanggungjawab sebagai ASN wajib mengikuti apel
Nasionalisme :
- Displin
Disiplin hadir tepat waktu di kantor
Etika Publik :
Integritas dan Disiplin
Sebagai bagian dari ASN Kabupaten Maybrat wajib mengikuti
segala peraturan yang ada termasuk apel pagi.
Anti Korupsi :
Disiplin
Hadir tepat waktu di kantor tidak membuang buang waktu
Komitmen Mutu
Efisiensi
Komitmen mutu terbentuk dengan hadir tepat sehingga efisiensi
terhadap penggunaan waktu

45
Pelayanan Publik
Tanggung jawab, integritas tinggi, disiplin dan taat perintah
Dengan disiplin mengikuti apel menunjukan tanggung jawab,
integritas dan taat perintah sebagai ASN

Dokumentasi Kegiatan Rabu, 12 Juni 2019

Dokumentasi Kegiatan Mengikuti Apel

Gambar 2. Proses Persiapan Mengikuti Apel

46
Analisis Dampak
Apabila ASN tidak disiplin dalam mengikuti apel maka akan hilang rasa
Tanggung jawab, integritas tinggi, disiplin dan taat perintah. Selain itu akan
menjadi penilaian tersendiri bagi pimpinan terhadap seorang ASN
Dengan disiplin mengikuti apel menunjukan tanggung jawab, integritas dan
taat perintah sebagai ASN. Disamping itu ASN akan ketinggalan informasi-
informasi penting yang disampaikan lewat pada saat apel
Bukti Pendukung lain Lampiran 1 (Absensi)

4.2.2 Bertemu Pimpinan


Kegiatan Bertemu Pimpinan (Kepala Dinas)

Hari/Tanggal Senin, 17 Juni s.d. Jumat, 21 Juni 2019

Mendapat izin melakukan rencana aktualisasi dari


Pimpinan.
Tersedianya konsep rencana Kegiatan aktualisasi
Output Jadwal Pertemuan
Mendapat Surat pernyataan dukungan dari Pimpinan
Dokumetasi foto
Disposisi (kordinasi mentor sesuai bidang)

Keterkaitan nilai-nilai dasar dengan kegiatan

(Sopan : Etika Publik) Konsultasi dengan pimpinan secara sopan dan


santun sebagai wujud menghargai pimpinan

(Tanggung Jawab: Akuntabilitas) Pembuatan Rancangan Aktualisasi


dengan penuh tanggung jawab.

(Efisiensi : Komitmen Mutu) Membuat jadwal pertemuan untuk konsultasi


dengan pimpinan guna efisiensi.

Nasionalisme
Kerjasama, disiplin menghormati keputusan

ASN dalam melakukan koordinasi menunjukan nilai kerjasama, disiplin


tepat waktu pertemuan, dan menghormati keputusan pimpinan

Anti Korupsi
Berani

ASN bersikap berani untuk bertemu pimpinan sesuai aturan yang berlaku

47
WOG

ASN dalam melakukan koordinasi menunjukan kerjasama antara


pimpinan dan staf

Dokumentasi Kegiatan, Rabu 19 Juni 2019

Gambar 3. Bertemu Kepala Dinas

Gambar 4. Dokumentasi Surat


Persetujuan
48
Analisis Dampak
Seorang ASN penting untuk menunjukan sikap taat dan patuh serta bisa
kerjasama terutama dengan pimpinan guna memudahkan dalam kordinasi
tugas dan tanggung jawab sebagai staf terhadap pimpinan. Sebagai contoh
sebelum memulai suatu kegiatan, tugas atau apapun itu yang berkaitan
sebagai ASN perlu untuk berkordinasi meminta ijin dan persetujuan kepala
dinas sehingga bisa mendapat arahan, masukan guna kelancaran kegiatan
atau tugas apapun itu sepanjang masih berada dalam norma-norma.
Bukti Pendukung lain Lampiran 2 (Surat Persetujuan)

4.2.3. Bertemu Pimpinan

Kegiatan Bertemu Pimpinan (Kepala Bidang/Mentor)

Hari/Tanggal Senin, 17 Juni s.d. Jumat, 21 Juni 2019

Mendapat izin melakukan rencana aktualisasi dari


Pimpinan.
Tersedianya konsep rencana Kegiatan aktualisasi
Output
Jadwal Pertemuan
Dokumetasi foto

Keterkaitan nilai-nilai dasar dengan kegiatan

(Sopan : Etika Publik) Konsultasi dengan pimpinan secara sopan dan


santun sebagai wujud menghargai pimpinan

(Tanggung Jawab: Akuntabilitas) Pembuatan Rancangan Aktualisasi


dengan penuh tanggung jawab.

(Efisiensi : Komitmen Mutu) Membuat jadwal pertemuan untuk konsultasi


dengan pimpinan guna efisiensi.

Nasionalisme
Kerjasama, disiplin menghormati keputusan

ASN dalam melakukan koordinasi menunjukan nilai kerjasama, disiplin


tepat waktu pertemuan, dan menghormati keputusan pimpinan

Anti Korupsi
Berani
ASN bersikap berani untuk bertemu pimpinan sesuai aturan yang berlaku

49
WOG

ASN dalam melakukan koordinasi menunjukan kerjasama antara


pimpinan dan staf

Dokumentasi Kegiatan, Senin 17 Juni 2019

Gambar 5. Bertemu Pimpinan

Gambar 6. Dokumentasi Rancangan


Persetujuan
50
Analisis Dampak
Seorang ASN penting untuk menunjukan sikap taat dan patuh serta bisa
kerjasama terutama dengan pimpinan guna memudahkan dalam kordinasi
tugas dan tanggung jawab sebagai staf terhadap pimpinan. Sebagai contoh
sebelum memulai suatu kegiatan, tugas atau apapun itu yang berkaitan
sebagai ASN perlu untuk berkordinasi meminta ijin dan persetujuan kepala
dinas sehingga bisa mendapat arahan, masukan guna kelancaran kegiatan
atau tugas apapun itu sepanjang masih berada dalam norma-norma. Apabila
nilai ANEKA tidak dapat teraktualisasi maka akan sikap tidak saling
menghormati sehingga antara pimpinan dan bawahan tidak berjalan dengan
baik
Bukti Pendukung lain Lampiran 3 (Dokumentasi)

4.2.4. Persiapan Awal Sosialisasi

Kegiatan Persiapan Awal Sosialisasi

Hari/Tanggal Senin, 24 Juni s.d. Minggu, 30 Juni 2019

Tersedianya tempat dan waktu telah ditentukan.


Tersedianya Surat Undangan Sosialisasi
Output
Tersedianya Spanduk Kegiatan.
Tersedianya Daftar hadir

Keterkaitan nilai – nilai dasar aneka dengan kegiatan

(Transparan : Akuntabilitas) nilai transparansi dalam pemberian informasi

kejelasan tempat dan waktu dalam persiapan pelaksanaan rancangan


aktualisasi

(Efisien : Komitemn Mutu) Terciptanya suatu kegiatan yang menghasilkan


Efisisensi Waktu.

(Komunikasi : WoG) Terdapat suatu komunikasi satu arah melalui media


cetak berupa spanduk.

NASIONALISME

Dalam persiapan sosialisasi terdapat tanggungjawab dan kerja keras

ANTI KORUPSI
Proses persiapan sosialisasi lahir sikap kerja keras dan mandiri serta
peduli

51
ETIKA PUBLIK
Rencana sosialisasi termuat nilai sopan, cermat dalam bekerja,
bertanggung jawab terhadap kegiatan

Dokumentasi Kegiatan, Senin 24 Juni 2019

Gambar 7. Membuat Undangan dan Konsep Spanduk

Gambar 8. Dokumentasi Undangan


Sosialisasi

52
Analisis Dampak
Suatu kegiatan yang penting untuk dilakukan memerlukan beberapa
persiapan yang matang seperti kegiatan sosialisasi. Persiapan yang
dilakukan seperti desain baliho, membuat undangan, menyiapkan materi
hal-hal tersebut memberikan beberapa dampak baik itu kepada seorang
ASN sebagai pribadi yaitu kerja keras, sabar dan meningkatkan
pengetahuan dan untuk seorang ASN sebagai pelayan masyarakat agar bisa
menempatkan posisi sebagai abdi Negara dengan menggunakan segala daya
upaya yang positif untuk bisa melayani masyarakat
Bukti Pendukung lain Lampiran 4 (Dokumentasi Daftar
hadir, materi dan undangan)

4.2.5. Kegiatan Sosialisasi

Kegiatan Sosialisasi

Hari/Tanggal Senin, 24 Juni s.d. Minggu, 30 Juni 2019

Surat undangan sosialisasi


Spanduk kegiatan
Output Daftar hadir
Notulensi
Dokumentasi

Keterkaitan Nilai-nilai ANEKA dengan kegiatan Sosialisasi

(Sopan : Etika Publik) Menjelaskan isi materi sosialisasi dengan sopan


dan santun kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN).

(Memelihara Ketertiban : Nasionalisme) Kelompok Pembudidaya Ikan


(POKDAKAN) Berkumpul dengan tertib dan teratur.

(Kejelasan Target : Akuntabilitas)


Memaparkan program dengan jelas kepada Kelompok Pembudidaya Ikan
(POKDAKAN).

(Efisien : Komitmen Mutu) Adanya jadwal yang tersusun dan terorganisir


menghasilkan suatu kegiatan yang efektif dan efisien.

(Komunikasi : WoG) Sesi Tanya jawab antara Pemateri dengan Kelompok


Pembudidaya Ikan (POKDAKAN).

53
Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi, Sabtu 29 Juni 2019

Gambar 9. Pelaksanaan Sosialisasi

54
Analisis Dampak
Dalam melakukan suatu kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi bagi
masyarakat. Akan berdampak pada meningkatnya pengetahuan
masyarakat terutama yang berperan sebagai pembudidaya ikan,
terjalinnya komunikasi antara masyarakat dan ASN dalam hal
melakukan suatu program
Bukti Pendukung lain Lampiran 4 (Dokumentasi Daftar
hadir, materi dan undangan)

4.2.6. Kegiatan Penguatan Kelembagaan

Kegiatan Penguatan Kelembagaan

Hari/Tanggal Senin, 24 Juni s.d. Minggu, 30 Juni 2019

Daftar hadir
Output Surat Pengukuhan POKDAKAN
Permohonan registrasi POKDAKAN

Keterkaitan Nilai – nilai ANEKA dan Kegiatan Penguatan Kelembagaan


POKDAKAN

(Partisipatif : Akuntabilitas) Daftar hadir Kelompok Pembudidaya Ikan


(POKDAKAN) merupakan bukti terlibatnya Kelompok Pembudidaya Ikan
(POKDAKAN) dalam kegiatan penguatan kelembagaan

(Memelihara Ketertiban : Nasionalisme) Kelompok Pembudidaya Ikan


(POKDAKAN) berkumpul dengan tertib di tempat kegiatan

(Mandiri : Anti Korupsi) Menyiapkan alat dan bahan secara pribadi.

(Kejelasan Target : Akuntabilitas) Menyusun langkah-langkah penguatan


kelembagaan agar memenuhi hasil yang baik

(Komunikasi : WoG) Memberikan arahan tentang langkah-langkah dengan


sopan dan jelas.

(Kerjasama : melaksanakan pertemuan dengan tepat waktu .


Nasionalisme Kerjasama, disiplin menghormati keputusan

55
ASN dalam melakukan koordinasi menunjukan nilai kerjasama, disiplin
tepat waktu pertemuan, dan menghormati keputusan pimpinan

Anti Korupsi Berani

ASN bersikap berani untuk bertemu pimpinan sesuai aturan yang berlaku

WOG

ASN dalam melakukan koordinasi menunjukan kerjasama antara


pimpinan dan staf

Dokumentasi Kegiatan Penguatan kelembagaan,

Sabtu 29 Juni 2019

Gambar 10. Dokumentasi Berita Acara


Pembentukkan POKDAKAN

Gambar 11. Dokumentasi Susunan Pengurus POKDAKAN

56
Analisis Dampak
Dalam melakukan suatu kegiatan yang berkaitan dengan penguatan
kelembagaan bagi masyarakat. Akan berdampak pada meningkatnya
pengetahuan masyarakat terutama yang berperan sebagai pembudidaya
ikan, disamping itu akan membawa masyarakat tertib administrasi
dalam mengembangkan suatu usaha budidaya perikanan. terjalinnya
komunikasi antara masyarakat dan ASN dalam hal melakukan suatu
program
Bukti Pendukung lain Lampiran 5 (Surat Permohonan
Registrasi POKDAKAN)

57
BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Dalam proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur


Sipil Negara telah terlaksana 7 kegiatan sesuai dengan
rancangan aktualisasi yang dibuat sebelumnya. Nilai-nilai ANEKA
meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi telah dapat teraktualisasi dengan 7
kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Pengaktualisasian nilai-
nilai ANEKA mampu memberikan dampak positif kepada peserta
diklat untuk lebih professional dan berdedikasi dalam proses
melaksanakan setiap tugas dan kewajiban sebagai abdi negara di
bidang tugas pada Bidang Perikanan Dinas Pertanian Perkebunan
dan Perikanan . Dampak tersebut secara tidak langsung
memberikan manfaat positif bagi lokus kegiatan, dimana setiap
tugas yang diberikan dapat terselesaikan tepat waktu serta
pemberian pelayanan yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai
ANEKA yang diaktualisasikan demi kepuasan pengguna layanan.

5.2. SARAN
Setelah melaksanakan semua kegiatan aktualisasi Pada
Dinas Pertanian Perkebunan dan Perikana dan Kampung Tut
Distrik Ayamaru Tengah, ada beberapa saran terkait kegiatan
yang dilaksanakan, antara lain:

a. Aktualisasi nilai ANEKA sangat baik untuk diterapkan oleh


seluruh pegawai pada dinas untuk mendukung pemberian
pelayanan prima kepada masyarakat sebagai pengguna
layanan. Peran komunikasi dalam berkoordinasi sangat vital
untuk setiap kegiatan yang melibatkan berbagai pihak. Oleh

58
karena itu, menjaga komunikasi yang baik dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam setiap
kegiatan yang dilaksanakan di dinas.

b. Dalam mengembangkan potensi perikanan Kabupaten


Maybrat maka Dinas Pertanian Perkebunan dan Perikanan
harus berperan aktif terutama dalam mengembangkan
potensi SDM pembudidaya terutama yang berkaitan dengan
penguatan kapasitas kelembagaan sebagai syarat utama
dalam rangka pemberdayaan masyarakat pembudidaya ikan
(POKDAKAN).

59
DAFTAR PUSTAKA

Modul Diklat LATSAR Golongan II dan III Angkatan III Kabupaten


Maybrat. 2019

Peraturan Bupati Maybrat Nomor 7 TAHUN 2016 Tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Maybrat.

Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2018 struktur Organisasi


Perangkat Daerah Pertanian Perkebunan dan Perikanan

Perka LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS.


2019. www. Lan.go.id

Renstra Dinas Pertanian Perkebunan dan Perikanan 2017 - 2022

Undang-undang ASN No. Tahun 2014. Fukosindo Mandiri


Bandung. 2014

60

Anda mungkin juga menyukai