TRANSPORTASI JENAZAH
OLEH :
RAHMA WATI, S.Ked (K1A1 12 009)
YULIANA PUTRI LESTARI, S.Ked (K1A1 12 101 )
PEMBIMBING:
dr. Raja Al Fath Widya Iswara, MH, Sp.FM
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Referat
ini dalam rangka sebagai tugas Kepaniteraan Klinik Kedokteran Forensik dan
Penulis menyadari bahwa pada proses pembuatan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran dari semua pihak yang
harapkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Raja Al Fath Widya
Iswara, MH, Sp.FM atas bimbingan dan arahannya sehingga berbagai masalah
dan kendala dalam proses penyusunan referat ini dapat teratasi dan terselesaikan
dengan baik.
dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya
perhatian baik berupa tenaga, pikiran dan materi pada semua pihak yang terlibat
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian merupakan salah satu siklus hidup yang pasti dilalui oleh
penguburan atau kremasi untuk menunggu kerabat yang tinggal jauh di luar
kota atau luar negeri. Kematian yang terjadi jauh dari tempat asalnya,
lainnya. 1
beberapa proses administrasi yang sesuai dengan aturan dari negara tempat
jenazah berada dan tujuan negara. Pengangkutan jenazah ini pun juga di atur
dalam upaya kesehatan untuk karantina, tujuanya adalah agar jenazah bebas
Untuk mencegah masuk atau keluarnya penyakit menular dari dan ke suatu
3
kesehatan dalam rangka karantina kesehatan yaitu dalam Keputusan Menteri
dalam upaya kesehatan untuk karantina kesehatan hal ini sesuai dengan
jenazah bebas dari penyakit menular yang bisa membahayakan tempat tujuan
jenazah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
dapat mempermudah
2. Tujuan Khusus
4
3. Untuk mengetahui mekanisme pengiriman jenazah di laut ?
D. Manfaat Penulisan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
karena dalam waktu singkat 2 atau 3 hari, dibatasi waktu yang diizinkan
dan terjemahannya)
8. Pengawetan jenazah yang lazim dalam pengiriman via pesawat udara adalah
6
memakai formalin, ataukah es kering). Juga menerbitkan surat keterangan
11. Dokumen maupun terjemahan yang telah disahkan oleh KBRI atau
Jika ada WNI yang meninggal dan jenazahnya akan dikirim ke tanah air,
perlu dilakukan Legalisasi akte kematian dan dokumen Repatriasi jenazah oleh
KBRI.
2. Dokumen ekspor
Pada saat yang sama, KBRI akan membatalkan paspor almarhum atau
7
(1) Jenazah dan/atau abu jenazah dalam Alat Angkut dilakukan pemeriksaan
perundang-undangan.
terkait; dan/atau
dan/atau abu jenazah dari Pelabuhan, Bandar Udara, atau Pos Lintas Batas
Darat Negara.
8
Gambar 1. Surat izin pengangkutan jenazah/kerangka/abu jenazah4
9
ini dilengkapi dengan lampu isyarat warna merah dan sirine. Isyarat peringatan
dengan bunyi yang berupa sirine hanya dapat digunakan oleh kendaraan
penyelenggaraan.2
Jenazah harus diangkut melalui jalan darat ke tujuan yag lebih dari
delapan jam perjalanan dari fasilitas kamar mayat pengirim, tubuh harus
mobil jenazah yang meliputi 1 (satu) orang pengemudi dan 2 (dua) orang
(TPU).
10
SISTEM INFORMASI DAN PELAYANAN
Pasal 24
(2) Alat Global Positioning System (GPS) pada pelayanan mobil jenazah
Pasal 25
rangka evakuasi jenazah dalam hal terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pasal 26
(2), maka seluruh Mobil Jenazah wajib menjalankan perintah dari Kepala
SISTEM INFORMASI
11
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MOBIL JENAZAH
Pasal 29
(2) Pembinaan dan pengawasan mobil jenazah dapat dilakukan secara terpadu
(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
1. Eksteror
Jenis 4x2
Warna Putih
12
bodi Mobil Jenazah
Tulisan Sponsor Hanya boleh diletakkan di samping
belakang kiri dan kanandengan ukuran
maksimal 10x50 cm
2. Interior
Interior Keterangan
13
Alat Pemadam kebakaran Berukuran minimal 1 kg
Jenis alat peadam api ringan
water miss berbahan foam
Lampu sorot Model spotlight dipasang pada
belakang kendaraan dan bisa berputar
kematian dari rumah sakit, surat keterangan kematian dari polisi, surat
pelabuhan tujuan.2
Peti mati harus mampu membatasi keluarnya tubuh atau bahan infeksi
atau kontaminan
14
Kendaraan yang mengangkut peti mati , harus merupakan kendaraan
Kendaraan yang digunakan harus mbil jenazah dari rumah duka yang
duka
Setiap barang yang diangkut oleh pesawat udara termasuk hewan dan
bawaan atau barang yang tidak bertuan disebut kargo. International Air
berisi jenazah atau abu jenazah termasuk dalam special cargo yang
undangan2
15
Prosedur penerimaan kargo dan pos harus memuat proses pemeriksaan
muatan udara (airway bill), daftar kargo dari perjanjian kerjasama bagi
pengirim pabrikan (known shipper) dan dokumen lain yang diperlukan dalam
pesawat udara harus disertai dengan surat keterangan dari instansi kesehatan.2
rumah duka
diembalming
16
Surat pernyataan tidak menular dan otoritas kesehatan setempat
pemeriksa medis
ini)
Paspor
Informasi keluarga
harus memastikan bahwa peti mati akan sampai dalam waktu secepat
mungkin
orang
17
suhu 3-50C untuk jangka waktu minimum 24 jam sebelum
berstandar tidak kurang dari peti mati tutup datar (peti mati
18
penundaan yang lama di terminal bandar transit. Pengangkut
yang ditentukan.
tubuh
diawetkan
19
E. ASPEK MEDIKOLEGAL PENGIRIMAN JENAZAH
Jenazah
Pemberangkatan jenazah
a. Syarat teknis
b. syarat administrasi
harus ada proses verbal yang sah dari pamong praja setempat atau
20
harus ada keterangan dokter yang menyatakan sebab kematian
KKP.
Kedatangan jenazah
c. Syarat teknis
kepolisian).
d. syarat administrasi
Pasal 22
dari seksi kesehatan matra dan lintas wilayah yang berada dibawah bidang
21
Upaya Pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi KKP II Medan
Pasal 14
Tentang penerbangan
Pasal 136
(2) Barang khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa barang
khusus.
Pasal 137
sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (5) diatur
Pasal 138
(1) Pemilik, agen ekspedisi muatan pesawat udara, atau pengirim yang
22
pemberitahuan kepada pengelola pergudangan dan atau badan usaha
(2) Badan usaha bandar udara, unit penyelenggara bandar udara, badan
Pasal 139
Bagian Kedelapan
Pasal 140
(1) Badan usaha angkutan udara niaga wajib mengangkut orang dan atau
Pasal 145
pengirim kargo karena kargo yang dikirim hilang, musnah, atau rusak yang
pengawasan pengangkut
23
BAB III
KASUS JURNAL
Abstrak
pengawet melalui arteri. Pengawetan mayat dilakukan jika mayat itu akan
digunakan untuk tujuan akademis atau harus diangkut. Dengan tidak adanya
kerabat dekat almarhum, seorang pekerja sosial medis yang menemani almarhum
Anatomi yang berlaku di berbagai Negara di India. Jadi, ada kebutuhan untuk
kereta api, dan jalan karena prosedur ini tidak dilakukan secara rutin seperti di
mayat itu akan digunakan untuk tujuan akademis atau harus diangkut. Dengan
tidak adanya kerabat dekat almarhum, seorang pekerja sosial medis yang
24
ada kebutuhan untuk merumuskan pedoman untuk transportasi mayat yang sudah
diawetkan melalui udara, kereta api, dan jalan karena prosedur ini tidak dilakukan
Kerabat dekat
A. Pendahuluan
barat. Tetapi itu dilakukan hanya jika badan itu akan digunakan baik untuk
tempat asalnya. Situasi seperti itu ditemui dengan tentara jika mereka mati
25
B. Kasus Penelitian
sebagai pasien rawat inap di rumah sakit, ia tidak didampingi oleh anggota
Andaman Nicobar. Usaha tertulis diperoleh dari kata pekerja sosial medis,
atas tubuh orang yang meninggal dan bahwa dia bertindak atas nama
udara.
26
yang merupakan Undang-undang yang terakhir diubah di antara semua
Tindakan negara bagian yang berbeda di India kurang lebih mirip dengan
tinggal permanen.
Dalam kasus yang dilaporkan saat ini, anggota keluarga almarhum telah
mayat untuk transportasi di India - sebuah laporan kasus mayat, atas nama
27
"kerabat dekat" sebagai pasangan, orang tua, anak-anak dan saudara
dalam enam derajat), atau siapa saja yang dikaitkan dengan perkawinan
ini, pekerja sosial medis tersebut tidak datang di bawah definisi istilah
almarhum, terutama, jika orang yang menemani bukan kerabat atau teman
orang yang meninggal. Menurut Bagian 5B, ayat (1) dan (2) dari Undang-
orang yang secara sah memiliki tubuh, jika ada niat sebelumnya untuk
kematiannya.
28
dekat, atau petugas resmi atau orang terkait lainnya. Dokumen seperti
sertifikat peti mati, dan nomor pemesanan PNR untuk penumpang dengan
siapa mayat akan dipesan karena kargo harus menemani mayat. Namun,
untuk meminta pengawetan jenazah, seperti kerabat dekat atau orang yang
bertanggung jawab lainnya seperti teman dan wali dari orang yang
yang akan berlaku secara umum untuk Jurnal Anatomi dan Fisiologi
29
di Uni India untuk pengawetan jenazah, pengepakan mayat yang dibalsem
dan transportasi melalui udara, kereta api dan jalan termasuk dokumen-
tersebut.
D. Kesimpulan
jarak jauh untuk melakukan ritual terakhir. Tidak ada ketentuan yang
kontemporer yang berlaku di India. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk
30
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
teknis seperti persyaratan peti, mayat harus diawetkan, yang tujuanya adalah
surat keterangan bahwa korban tidak menderita penyakit menular dan surat
pemetian jenazah.
31
DAFTAR PUSTAKA
Andalas. 2015;4(3).
Kekarantinaan Kesehatan.
5. AFDA Policy Statement. 2007. Procedures For The Transfer & Transport of
Human Remains.
Kesehatan Pelabuhan.
Penerbangan.
3(4);560-562
32