A. Pendahuluan
berusia > 65 tahun. Pada lansia, prevalensi nyeri dapat meningkat hingga
persisten. Nyeri persisten yaitu nyeri yang berlangsung selama 6 bulan dan
merupakan masalah yang sering terjadi pada lansia. Pada lansia, nyeri
independen dan gaya hidup, selain itu tingkat nyeri yang lebih tinggi juga
1
Nyeri akut hebat memicu kejadian nyeri kronik dikemudian hari,
penyebab penting respon stress dan alasan humanitas maka nyeri operasi
B. Pengertian Nyeri
bahwa nyeri adalah produk kerusakan struktural, bukan saja respon sensorik
2
C. Klasifikasi Nyeri
sebagai sensasi kram atau nyeri tumpul yang dalam dan dapat beralih ke
2. Nyeri somatik (berasal dari jaringan seperti kulit, otot, kapsul sendi, dan
atau perifer, atau menggambarkan jejas atau kerusakan pada sistem saraf.
Keadaan nyeri kronis terjadi saat nyeri timbul tanpa adanya pemicu.
3
stimulus (seperti hiperalgesia atau alodinia) atau muncul saat tidak ada
stimulus jelas (nyeri persisten). Sifat nyeri neuropati adalah terbakar atau
Berdasarkan waktunya, nyeri dibagi atas nyeri akut dan nyeri kronis.
kini dikenal definisi yang lebih luas, yaitu pengalaman kompleks yang tidak
dari 3-6 bulan setelah jejas berlangsung. Kini, nyeri kronis adalah nyeri
jejas yang minimal atau tidak cukup menjelaskan adanya rasa nyeri tersebut.
Ada juga yang mendefinisikan nyeri kronis sebagai nyeri persisten yang
4
D. Mekanisme Nyeri
sebagai mekanik, suhu, dan stimuli kimia. Terdapat tiga kategori reseptor
termasuk bahan kimia iritan yang dikeluarkan oleh jaringan yang cedera.
1. Mekanisme Transduksi
pulpa gigi dan jaringan tubuh yang lain. Serat saraf aferen A delta dan
5
antara zat algesik dengan reseptor nyeri menyebabkan terbentuknya
impuls nyeri.3,4
2. Transmisi
medula spinalis kornua dorsalis yang berfungsi dalam fisiologi nyeri ini
disebut sel-sel neuron nosisepsi. Pada nyeri akut, sebagian dari impuls
nyeri tadi oleh serabut aferen A-delta dan C diteruskan langsung ke sel-
sel neuron yang berada di kornu antero-lateral dan sebagian lagi ke sel-
sel neuron yang berada di kornu anterior medula spinalis. Aktifasi sel-
3. Modulasi
NA, 5HT) dengan input nyeri yang masuk ke kornu posterior. Impuls
6
interaksi antara impuls yang masuk dengan sistem inhibisi, baik sistem
yang lebih dominan. Bila impuls yang masuk lebih dominan, maka
inhibisi yang lebih kuat, maka penderita tidak akan merasakan sensibel
nyeri.3,4
4. Persepsi
7
E. Nyeri Akut
dengan beratnya lesi atau stimulus. Cedera jaringan atau inflamasi akut
Nyeri akut dibagi atas: Pertama, nyeri yang muncul pada pasien,
dimana sebelumnya tidak ada nyeri kronik. Untuk pasien dengan nyeri
Kedua, nyeri yang datang tiba-tiba pada pasien yang sebelumnya sudah
menderita nyeri kronik akan tetapi nyeri akut tidak berhubungan dengan
nyeri kronik. Misalnya: pasien dengan nyeri kanker yang diderita selama
untuk nyeri yang lama, perlu ditambahkan analgetik yang sesuai untuk
patah tulang. Ketiga, nyeri akut yang merupakan eksaserbasi nyeri kronik
yang selama ini diderita oleh pasien. Misalnya: seorang pasien dengan
nyeri kanker kronik dan mengalami nyeri patah tulang oleh karena
8
intensitas nyeri. Untuk kasus seperti ini, terapi ditujukan untuk
Nyeri akut adalah respons neuro fisiologis secara normal dan prediktif
invasif, trauma, atau penyakit medis. Sensasi nyeri biasanya terbatas pada
anabolik.7
F. Nyeri Kronik
Nyeri kronis atau nyeri persisten terjadi lama setelah kerusakan / cedera
jaringan sembuh (penyebab nyeri tidak jelas). Pasien dengan nyeri kronis
9
nyeri (nadi dan ekspresi wajah tidak menunjukkan rasa sakit). Nyeri kronis
ini cenderung sulit untuk diatasi karena dipengaruhi oleh faktor fisiologi
Kronis
yang menderita salah satu dari tiga kategori besar: perifer (nociceptive),
Nyeri neuropatik: Nyeri akibat trauma pada saraf perifer. Rasa sakit ini
sentral. Ketiga jenis rasa sakit dapat hidup berdampingan dan dapat
10
Secara historis, hampir semua chronic non-cancer pain (CNCP) dianggap
yang mendasari diyakini hasil dari stimulasi perifer serabut saraf nyeri
atau sensorik yang terletak di dalam regio anatomi nyeri. Dalam skema ini,
neuralgia pascaherpes.
antaranya orang dewasa usia kerja dengan CNCP. Perbedaan ini sangat
penting untuk dijadikan nyeri sentral, tidak seperti nyeri nociceptive dan
yang umum. Nyeri punggung bawah kronis, sakit kepala kronis, dan
sentral sangat penting baik untuk pengobatan yang berhasil dan untuk
11
suntikan, operasi, dan opioid. Karena pemeriksaan, pencitraan, dan
kita akan gagal. Ini sama dengan mengobati diabetes dengan insulin atau
obat-obatan saja, tanpa upaya yang sesuai untuk mengubah diet atau berat
badan.8
Kegelisahan
kecemasan
Sehubungan dengan makna atau makna dari rasa sakit mereka dan
12
mereka. Kecemasan bisa dimengerti pada pasien yang mengalami nyeri
kronis.
untuk diagnosis ini telah terjadi pada sebagian besar hari selama 6 bulan
• Gelisah
• Kelelahan
• Gangguan tidur
Depresi
Orang yang menderita nyeri kronis seringkali memiliki mood yang rendah.
‘Depresi’ dapat merujuk pada apa pun dari suasana hati rendah hingga
13
nyeri, meskipun sebaliknya rasa nyeri sebenarnya merupakan prediktor
terselesaikan.9
memerlukan obat.9
14
Durasi singkat Durasi lama
Hilang setelah kerusakan jaringan Terjadi lama setelah resolusi
hilang kerusakan/ cedera jaringan
Secara langsung berkaitan dengan Tidak berkaitan secara langsung
kerusakan/cedera, kondisi dengan kerusakan/ cedera jaringan,
postoperasi, dan proses penyakit prosedur operasi, dan proses
penyakit
Respon terhadap terapi Sulit respon terhadap terapi
medis yang memadang nyeri sebagai sebagai tanda peringatan cedera atau
Konteks biologi
15
Pasien dengan penyakit yang lebih lanjut (mis. osteoarthritis berat,
nyeri tubuh. Kondisi komorbiditas terjadi pada usia lanjut dan dapat
Konteks psikologis
16
Nyeri katastrofisasi mengacu pada kecenderungan untuk fokus dan
menghadapi nyeri.
Konteks Sosial
usia biologis. Individu dalam SES rendah memiliki gejala nyeri yang
rasa sakit yang optimal pada populasi lansia. Pelaporan diri pasien
adalah sumber yang paling dapat diandalkan dalam penilaian rasa sakit.
17
pasien. Kapasitas kognitif pasien mungkin berkurang oleh komorbiditas
penting.
tidak lengkap tanpa mengevaluasi dampak rasa sakit pada pasien. Nyeri
nyeri.10
ini:
18
2. Intervensi non-farmakologi :
19
Gabapentin : neuralgia pasca-herpetik 1-3x100mg sehari dan dapat
singkat
pengobatan
10. Efek samping penggunaan opoid yang paling sering dialami konstipasi
20
a. Penurunan/keterbatasan mobilitas. Pada akhirnya dapt mengarah ke
geriatri:
panjang)
c. Propoxyphene: neurotoksik
anrikolinergik)
21
16. Pemilihan analgesik menggunakan 3-step ladder WHO( sama dengan
H. Intervensi Psikososial
CBT
22
CBT mengusulkan bahwa orang bereaksi dan mengelola penyakit
Contoh:
berlangsung'.
Emosi: kecemasan.
akui masalah
berjalan."
23
psikolog atau konselor. Beberapa tim layanan nyeri termasuk staf
Pengungkapan emosi
Intervensi pikiran-tubuh
rasa sakit atau kualitas hidup. Studi tentang yoga memberikan hasil
tetapi tidak memiliki efek pada rasa sakit, kekakuan, atau gejala
depresif. 2
24
Aktivitas dan olahraga bertingkat dan berjalan
dll)9
25
DAFTAR PUSTAKA
Anaesthesia. 2013.
6. Tanra H.A, Nyeri Akut. Departemen Ilmu Anastesi, Perawatan Intensive dan
2011.
10. Rastogi R, Meek BD. Management of chronic pain in elderly frail patients
26
Anesthesiology, Washington University School of Medicine, Saint Louis,
USA. 2013
27