Anda di halaman 1dari 13

Travel Medicine

Pada Perjalanan
Udara Secara Umum

KELOMPOK B4
Anggota Kelompok
Putri Eka I (1102019223)
Qurratul Ain (1102020143)
Naila Salwa P (1102020164)
Alifah Fitria A (1102020171)
Dhea Aprilia (1102020174)
Dian Nafazila (1102020175)
Jovanly (1102020178)
Hana Anindya C (1102020215)
Juan Pradika P (1102020247)
Shofa Marwadiah (1102020249)
Definisi Travel Medicine
Travel medicine adalah disiplin ilmu kedokteran yang fokus pada kondisi
kesehatan yang berkaitan dengan suatu proses perjalanan (travelling).

Hal penting yang menjadi dasar dalam travel medicine:


1. Promosi kesehatan
2. Pencegahan penyakit.
Ragam Masalah Kesehatan Perjalanan
Udara : Masalah Umum
● Kelembapan kabin yang rendah
Pada ketinggian 39.000 kaki, kabin ● Hipoksia relatif
pada jarak jauh diberi tekanan hingga ● Kebisingan
5.000 ‐ 8.00 kaki = tekanan 760 torr → ● Getaran
saturasi oksigen dari 99% turun ● Turbulensi
menjadi 85%-90%. ● Makanan “aneh”
● Pengurangan makanan dan cairan
Kondisi ini seringkali memperburuk ● Lingkungan yang lebih kecil dan sempit
masalah medis yang mendasarinya ● Penundaan dan pembatalan penerbangan
seperti penyakit paru obstruktif kronik ● Desinkronisasi sirkadian (Jet Lag)
dan gagal jantung. ● Mabuk udara
● Deep venous trombosis (DVT)
Ragam Masalah Kesehatan Perjalanan
Udara : Kehamilan & Anak
● Kebanyakan maskapai penerbangan tidak
membolehkan ibu dengan usia kehamilan >36
minggu untuk bepergian dengan pesawat terbang ● Perjalanan udara tidak
● Surat dokter dibutuhkan untuk usia kehamilan direkomendasikan pada anak baru
mencapai >28 minggu lahir dengan usia <7 hari atau lahir
prematur
● Perjalanan udara merupakan kontraindikasi pada
● Permasalahan tersering adalah
satu bulan terakhir kehamilan hingga 7 hari pasca nyeri telinga saat lepas
melahirkan landas/pendaratan pesawat,
● Riwayat kehamilan sebelumnya harus selalu akibat perubahan tekanan
dijadikan bahan pertimbangan atmosfer
● Perjalanan ke negara tropis dengan kondisi
epidemiologi berbeda harus disarankan untuk
dihindari
Transmisi Penyebaran
Rute penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit:
● Transmisi kontak langsung (tangan ke tangan, tangan ke mulut, dan tangan ke hidung)
● Transmisi kontak tidak langsung (kontak dengan objek perantara seperti baju, gagang
pintu dll)
● Transmisi melalui airbone (droplet)
● Transmisi melalu makanan atau air
Communicable Disease dalam Penerbangan

● Tuberculosis
Investigasi kontak ketika penderita bertemu dengan seseorang yang
memungkinkan tertular pada penerbangan > 8 jam

● Neisseria meningitidis
Profilaksis antimikrobial pada:
➢ Anggota keluarga yang berpergian dengan pasien
➢ Teman perjalanan dengan kontak langsung
➢ Penumpang yang duduk langsung di sebelah pasien pada penerbangan >
8 jam
Communicable Disease dalam Penerbangan

● Campak
○ Kriteria traveler infeksius: terbang 4 hari sebelum timbulnya ruam dan 4
hari setelah timbulnya ruam
○ Travelers internasional dipastikan memiliki ketahanan terhadap campak
sebelum bepergian
○ Intervensi pencegahan:
1. Vaksin MMR dalam waktu 72 jam setelah paparan penerbangan
2. Immunoglobulin dalam waktu 6 hari setelah paparan penerbangan

● Influenza
Transmisi → droplets (kemungkinan jika duduk di dekat penderita)

● Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)


Transmisi dapat terjadi ketika orang berkumpul, termasuk di kabin pesawat
Pencegahan

Melakukan Menjaga jarak


Menjaga kesehatan
respiratory hygiene setidaknya 1 meter
pribadi
yang baik dari orang lain
Mencuci tangan
Tutupi hidung dengan siku Terutama org tersebut
dengan sabun dan
tertekuk atau kertas tisu menunjukkan gejala penyakit
air mengalir, hand
ketika batuk atau bersin
sanitizer atau
antiseptik berbasis
alkohol
Penggunaan masker
medis
Pencegahan
● Mencari informasi mengenai penyakit sebelum keberangkatan
● Menjaga imunitas tubuh ( istirahat minimal 7 jam dalam sehari olahraga,
asupan gizi yang seimbang)
● Membersihkan sandaran tangan,meja lipat atau area lain disekitar tempat
duduk di pesawat
Pencegahan Untuk Ibu Hamil
● Melakukan peregangan dalam kurun waktu tertentu untuk mencegah DVT
● Jika mempunyai faktor risiko yang menyebabkan keadaan sesak nafas yang disebabkan
lingkungan dengan tekanan oksigen yang kurang maka di sarankan untuk membawa
oksigen sesuai resep dokter
● Jika diperlukan dan sudah diresepkan oleh dokter maka membawa antibiotik dan
obat-obatan
● Menghindari penerbangan setelah usia kehamilan 36 minggu (waktu aman saat
trimester 2), sebaiknya pasien membawa surat dokter/bidan yang menyatakan
perkiraan tanggal persalinan jika lebih dari 28 minggu
Peran Pramugari
Dalam keadaan emergency, pramugari dilatih dalam pertolongan pertama dasar,
penggunaan oksigen medis dan biasanya resusitasi jantung paru (CPR), defibrilator
listrik otomatis (AED), dan penggunaan injektor intramuskular epinefrin. Mereka juga
diajari untuk mengenali gejala-gejala umum kesusahan dan mungkin mengetahui cara
menerima nasihat medis melalui telemedis.

Perlengkapan Darurat Dasar


1. Inhalansia amonia
2. Kompres perban, 4 inci
3. Perban segitiga
4. Kompres
5. Belat lengan
6. Belat kaki
7. Perban roll, 4 inci
8. Pita perekat
9. Gunting perban
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai