Anda di halaman 1dari 35

ASPEK PPI PENYAKIT

COVID-19
dr. Dewi Anggraini, SpMK(K)
Faculty of Medicine, Riau University
Arifin Achmad General Hospital
Eka Hospital Pekanbaru

1
TRANSMISI
PENYEBARAN
• Melalui:
• droplet atau percikan
• kontak
• udara?
• Virus didapatkan:
• Saluran napas  terbanyak
• Darah
• Feses
• Reproducibility 2,2
• Satu orang  menginfeksi 2,2 orang lain
• Seasonal flu: 1,3
PENYEBARAN
PENYEBARAN
TRANSMISI DARI ORANG TANPA GEJALA
1. Jerman  sumber dari pasien saat masa inkubasi
2. Kluster keluarga  sumber pasien karier tanpa gejala dengan riwayat
ke Wuhan
Resistensi dan Penyebaran
• SARS-CoV dan MERS-CoV bertahan
lebih lama dalam kondisi kering di
permukaan dibandingkan HCoV atau
influenza
• SARS-CoV dalam kondisi kering di
permukaan bertahan hidup selama >5
BUKAN CARA PENULARAN
hari dengan suhu 22-25oC dan UTAMA!!!!
kelembaban relatif 40-50%  lebih
bertahan lama pada kondisi
suhu/kelembaban rendah
• Disinfektan di RS masih efektif untuk
mematikan SARS-CoV
Prinsip Strategi Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi

Strategi  Membatasi penularan infeksi di layanan kesehatan yang meliputi :


1. Deteksi dini dan kontrol sumber
2. Menerapkan kewaspadaan standar untuk seluruh pasien
3. Menerapkan pencegahan tambahan secara empiris (droplet dan kontak, dan
apapun tindakan pencegahan melalui udara) untuk kasus suspek
4. Kontrol administratif
5. Kontrol lingkungan dan teknik

9
1. Deteksi Dini dan Kontrol Sumber

• Triase  deteksi dini, penempatan pasien suspek di area yang terpisah dengan
pasien lain (kontrol sumber), dan tindakan pencegahan tambahan (droplet dan
kontak).
• Hal yang dapat dilakukan untuk mendeteksi dini kasus suspek adalah :
1. Mendorong petugas kesehatan agar memiliki tingkat kecurigaan klinis yang
tinggi
2. Kuisioner skrining institusi
3. Membuat poster di tempat umum menghimbau agar masyarakat yang
memiliki gejala penyakit tsb untuk segera dibawa ke faskes.
• Promosi Respiratory hygiene  Langkah pencegahan penting!

10
TRIAGE/SKRINING
Ya
demam (≥38oC) (beri IGD
atau riwayat masker
Dalam 14 hari terakhir: demam )
1. Memiliki riwayat Ya
batuk/ sesak nafas/
perjalanan atau tinggal sakit tenggorokan/
di luar negeri/wilayah Edukasi: karantina
pilek Tidak
Indonesia yang mandiri
melaporkan transmisi
local Area khusus/Fast
(http://www.infeksieme Ya (beri tract  Hati2 
rging.kemkes.go.id); demam (≥38oC)
atau riwayat masker) penyebab lain tidak
2. Riwayat kontak demam ada, berat
Tida
dengan kasus konfirmasi
k batuk/ sesak nafas/
atau probabel COVID-19
sakit tenggorokan/ Tidak ada
pilek Tidak
perlakukan khusus
Hal yang diperhatikan pada area selama
triase
• Pastikan ada ruang yang cukup untuk triase (pastikan ada jarak setidaknya
1 meter antara staf skrining dan pasien/staf yang masuk
•  Sediakan pembersih tangan alkohol dan masker (serta sarung tangan
medis, pelindung mata dan jubah untuk digunakan sesuai penilaian risiko)
• Kursi pasien di ruang tunggu harus terpisah jarak setidaknya 1m
• Pastikan agar alur gerak pasien dan staf tetap satu arah
• Petunjuk-petunjuk jelas tentang gejala dan arah
• Anggota keluarga harus menunggu di luar area triase-mencegah area
triase menjadi terlalu penuh
2. Menerapkan Kewaspadaan Standar untuk Semua
Pasien

Kebersihan
tangan dan Pencegahan luka
APD
respiratory benda tajam
hygiene

Pembersihan
Pengelolaan lingkungan &
limbah yang aman peralatan  Natrium
Hipoklorit
13
2. Menerapkan Kewaspadaan Standar untuk Semua
Pasien
Langkah respiratory hygiene :
• Memberikan masker medis untuk pasien batuk pilek
• Menutup hidung dan mulut ketika batuk ataupun bersin dengan tisu atau siku
yang tertekuk
• Bersihkan tangan setelah kontak dengan sekret pernapasan

14
3. Menerapkan Pencegahan Tambahan secara Empiris
untuk Kasus Suspek
Item WHO CDC
Jenis kewaspadaan Kewaspadaan kontak, droplet, udara hanya Kewaspadaan kontak, droplet, udara
untuk prosedur penghasil aerosol (intubasi
trakea, bronskoskopi, dll)
APD Gaun, sarung tangan, googles/face shield, Gaun, masker bedah, sarung tangan,
masker bedah googles/face shield, masker N95
Ruangan Ruangan sendiri atau kohorting jarak 1 m Ruangan bertekanan negatif, atau ventilasi
baik (160 liter/menit), atau tekanan negative
dengan 12 ACH
Linen Infeksius Idem
Peralatan Hanya untuk pasien tsb/desinfeksi tingkat Idem
rendah sebelum pemakaian oleh pasien lain
Desinfeksi permukaan Maksimalkan terutama “high touch surface) Idem
Transportasi pasien Dibatasi (jika terpaksa, pasien memakai Idem
masker bedah, pesiapkan alur)

15
3. Menerapkan Pencegahan Tambahan secara
Empiris untuk Kasus Suspek
Kewaspadaan kontak dan droplet :
• Harus diterapkan oleh SEMUA individu
• Tempatkan pasien pada single room yang memiliki ventilasi memadai
• Single room tidak tersedia  Gabung pasien dengan suspek nCoV bersama
• Tempatkan bed pasien dengan jarak minimal 1 m
• Jika memungkinkan, gabung petugas kesehatan yang secara khusus menangani
kasus suspek untuk mencegah resiko penularan
• Gunakan masker medis, goggles, pelindung wajah, dan sarung tangan.
• Gunakan gaun tahan air yang bersih, tidak steril dan lengan panjang
• Gunakan peralatan sekali pakai atau peralatan khusus (ex: stetoskop, manset tensimeter
dan termometer)  Gunakan etil alkohol 70% jika alat ingin digunakan bersama
16
3. Menerapkan Pencegahan Tambahan secara
Empiris untuk Kasus Suspek
• HINDARI menyentuh mata, hidung atau mulut saat tangan terkontaminasi
• HINDARI membawa pasien keluar dari ruangan kecuali itu diperlukan. Gunakan
peralatan portabel untuk diagnostik. Jikalau tetap diperlukan membawa pasien,
gunakan jalur khusus
• Koordinasikan tindakan pencegahan sebelum kedatangan pasien
• Secara rutin mendisinfeksi permukaan yang kontak dengan pasien
• Batasi jumlah tenaga kesehatan, anggota keluarga dan pengunjung yang kontak
dengan pasien suspek
• Mencatat semua orang yang memasuki ruangan pasien

17
3. Menerapkan Pencegahan Tambahan secara
Empiris untuk Kasus Suspek
Tindakan pencegahan udara untuk prosedur penghasil aerosol (intubasi trakea,
ventilasi non invasif, bronskoskopi, dll) :
• Gunakan masker minimal N95, EU FFP2 atau setara. Pastikan penggunaan benar.
• Gunakan pelindung mata/wajah
• Gaun dan sarung tangan yang bersih, non steril dan panjang
• Jika gaun tidak waterproof, gunakan apron waterproof untuk tindakan dengan
volume cairan tinggi
• Lakukan prosedur di ruangan dengan ventilasi adekuat (minimal 160
L/sec/pasien) atau ruangan bertekanan negatif dengan minimal 12 perubahan
udara per jam
• Batasi jumlah orang dalam ruangan

18
URUTAN MEMASANG APD
Memasang N95
URUTAN MELEPAS APD
4. Kontrol Administratif
• Pembangunan infrastruktur dan kegiatan IPC
• Pelatihan tenaga kesehatan
• Edukasi perawat pasien
• Kebijakan mengenai deteksi awal ISPA yang diduga disebabkan oleh nCoV, akses
ke lab untuk mengidentidikasi agen penyebab
• Mencegah terjadinya overcrowding terutama di IGD
• Menyediakan ruang tunggu khusus untuk pasien bergejala dan penempatan
yang tepat pasien rawat inap sesuai rasio pasien-perawat
• Menyediakan dan menggunakan persediaan reguler
• Pemantauan kepatuhan petugas kesehatan 24
5. Kontrol Lingkungan dan Teknik
• Termasuk infrastruktur fasilitas kesehatan dasar
• Pastikan ventilasi dan pembersihan lingkungan memadai
• Menjarakkan pasien suspek dan pasien lainnya minimal 1 meter

25
ASPEK PPI ODP
• Selama proses pemantauan, pasien harus selalu proaktif berkomunikasi • Untuk mencegah penularan melalui droplet, masker bedah (masker datar)
dengan petugas kesehatan. diberikan kepada pasien untuk dipakai sesering mungkin.
• Sediakan sprei dan alat makan khusus untuk pasien (cuci dengan sabun dan
• Petugas kesehatan yang melakukan pemantauan menggunakan APD minimal air
berupa masker. • setelah dipakai dan dapat digunakan kembali)
• Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi
• Tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi secara teratur. Sabun atau detergen rumah tangga dapat digunakan,
yang baik (memiliki jendela terbuka, atau pintu terbuka) kemudian larutan NaOCl 0.5% (setara dengan 1 bagian larutan pemutih dan
• Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama. Pastikan 9 bagian air).
ruangan bersama (seperti dapur, kamar mandi) memiliki ventilasi yang baik. • Bersihkan pakaian pasien, sprei, handuk dll menggunakan sabun cuci rumah
tangga dan air atau menggunakan mesin cuci denga suhu air 60-90C dengan
• Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan jika detergen dan keringkan. Tempatkan pada kantong khusus dan jangan
tidak memungkinkan maka jaga jarak minimal 1 meter dari pasien (tidur di digoyang-goyang, dan hindari kontak langsung kulit dan pakaian dengan
tempat tidur berbeda) bahan-bahan yang terkontaminasi.
• Sarung tangan dan apron plastic sebaiknya digunakan saat membersihkan
• Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idelanya satu orang yang benar- permukaan pasien, baju, atau bahan-bahan lain yang terkena cairan tubuh
benar sehat tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan pasien. Sarung tangan (yang bukan sekali pakai) dapat digunakan kembali
kekebalan. Pengunjung/penjenguk tidak diizinkan sampai pasien benar- setelah dicuci menggunakan sabun dan air dan didekontaminasi dengan
benar sehat dan tidak bergejala. larutan NaOCl 0.5%. Cuci
• tangan sebelum dan setelah menggunakan sarung tangan.
• Lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien • Sarung tangan, masker dan bahan-bahan sisa lain selama perawatan harus
atau lingkungan pasien. dibuang
• di tempat sampah di dalam ruangan pasien yang kemudian ditutup rapat
sebelum dibuang sebagai kotoran infeksius.
• 1Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi lainya seperti sikat
gigi, alat makan-minum, handuk, pakaian dan sprei)
• Ketika petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan rumah, maka
selalu perhatikan APD dan ikut rekomendasi pencegahan penularan penyakit
melalui droplet
Durasi Kontak dan Tindakan Pencegahan

• Tindakan pencegahan standar harus selalu diterapkan setiap saat!


• Tindakan pencegahan tambahan harus dilanjutkan hingga pasien asimptomatik

27
Pengumpulan dan Penanganan Spesimen Laboratorium
Pasien Suspek nCoV
• Semua spesimen harus dianggap berpotensi menular!
• Pastikan tenaga kesehatan terkait untuk mematuhi Kewaspadaan Standar
• Pastikan tenaga kesehatan telah dilatih untuk menangani spesimen secara aman
dan prosedur dekontaminasi spesimen yang tumpah.
• Tempatkan spesimen dalam kantong anti bocor (wadah sekunder)  kantong
spesimen plastik biohazard dengan label pasien pada wadah primer
• Pastikan laboratorium mematuhi praktik keamanan
• Kirimkan semua spesimen dengan tangan jika memungkinkan. JANGAN gunakan
pneumatic-tube system untuk membawa spesimen
• Dokumetasikan nama lengkap pasien dan tanggal lahir pada formulir permintaan
lab
28
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
• Jenis spesimen:
• Swab nasofaring dan atau orofaring (wajib)
• Sputum (wajib)
• Serum (2 sampel yaitu fase akut dan konvalesen)
(wajib)
• LABKESDA  Balai Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pengendalian
KONTAK ERAT
• Kontak Erat  melakukan kontak fisik • Kontak erat:
atau berada dalam ruangan atau
• Risiko tinggi
berkunjung (bercakap-cakap dalam radius
1 meter)  swab hari 1 dan 14
• Petugas kesehatan yang memeriksa, • Risiko rendah
merawat, mengantar dan membersihkan  isolasi di rumah
• ruangan di tempat perawatan khusus.
• Orang yang merawat atau menunggu pasien
di ruangan
• Orang yang tinggal serumah dengan pasien
• Tamu yang berada dalam satu ruangan
dengan pasien
• Orang yang bepergian dalam satu alat angkut
• Orang yang bekerja bersama dengan pasien
Kita
menghirup
udara (virus)
yang sama…
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai