Riwayat sakit sebelumnya punya alergi atau tidak, obat yang diminum
sebelumnya apa.
Kondisi khusus menyusui, kehamilan, disabilitas, immunicompremised, Riwayat
operasi, sakit-sakit sebelumnya (pada neuro terdapat cerebrovascular event, GBS,
infark cerebral, pendarahan).
Imunisasi apakah sudah dilakukan immunisasi rutin? Travel vaccines?
Prior travel experience apakah sebelumnya sudah mendapatkan kemoprofilaksis
untuk malaria atau tidak? Gangguan adanya gangguan altitude illnesses (pada
ketinggian tertentu pasien sering kali mengalami keluhan)
IMUNISASI
Vaksin rabies aman dan efektif disarankan digunakan secara luas untuk
wisatawan dan residen yang tinggal di area endemis.
Faktor yang membatasi: biaya dan rendahnya kesadaran risiko rabies, dan Birokrasi.
KATEGORI LUKA ATAU PAJANAN HAFALKAN
Kategori 1 menyentuh, jilatan, memberi makan.
o Dilakukan cuci luka dan diberikan vaksin.
Kategori 2 mengigit, luka goresan kecil tanpa pendarahan.
o Lakukan pencucian luka dan perawatan luka
o Berikan VAR (vaksin anti rabies) hentikan pemberian vaksin bila hasil
observasi selama 10 hari hewannya masih sehat aman. Tetapi jika
hewannya jika tidak tau dimana berarti harus lanjut.
o Didukung dengan pemeriksaan terhadap hewannya aman 10 hari dan
hasil labnya keluar (hasilnya negative) stop vaksin.
o Kontraindikasi terhadap vaksin rabies adalah karena indikasinya tidak tepat.
Kategori 3 risiko tinggi gigitan atau cakaran yang lukanya jilatan pada kulit
yang rusak (sudah ada luka sebelumnya, dan terkena Kembali dengan air liur atau
gigitannya, kontaminasi selaput lender (mata, mukosa mulut), terpapar kelelawar).
o Risiko tinggi juga termasuk multiple dan lukanya dekat dengan kepala
bahu, leher, kepala, tangan.
o Dilakukan cuci luka dan perawatana luka.
o VAR + SAR.
o Jika memerlukan jaritan maka memerlukan SAR.
VAKSIN ANTI RABIES (VAR) baca tabel
Post Exposure Prophylaxis (PEP) ada 2
A. Purified Vero Rabies Vaccine/PVRV (Verorab ®)
Kemasan :
• Vaksin terdiri dari vaksin kering dalam vial dan pelarut sebanyak 0,5 ml dalam
syringe.
Cara Pemberian (Metode Zagreb) :
• Disuntikkan secara intramuscular (IM) di daerah lengan atas (deltoid) atau di
wilayah paha anterolateral (anak-anak umur di bawah 1 tahun).
6. Penyimpanan :
VAR disimpan di lemari pendingin dengan suhu antara 2-8 derajat celcius.
7. Waktu Kadaluarsa
• Dalam pemberian VAR perlu diperhatikan waktu kadaluarsa. Perlu diperhatikan a
pakah ada perubahan bentuk dan warna dari vaksin.
• Tata Laksana Kasus Gigitan yang Memiliki Riwayat Pemberian VAR Lengkap
Tata Laksana Kasus Gigitan yang Memiliki Riwayat Pemberian VAR Lengkap
HAFALKAN!!!
• Serum Heterolog
Serum heterolog yang digunkan merupakan serum yang berasal dari seru
m kuda, yaitu Equine Rabies Immunoglobulin/ERIG) perlu skin test. D
osis 40 UI/kg BB.
• Kadang-jkadang menimbulkan reaksi alergi pada pasien tertentu.
• Jika di Indonesia masih perlu dilakukan skin test, tetapi kalau di luar negeri sudah
tidak dilakukan skin test jika terjadi suatu reaksi alergi langsung ditangani
reaksi anafilaksisnya.
IMUNISASI
Termasuk kategori vaksin “recommended”: tidak rutin, direkomendasikan jika
wisatawan berkunjung ke daerah endemic.
• Influenza
• Hepatitis A
• Typhoid
• Rabies, JE, BCG, cholera, tick-borne encephalitis
Semua wisatawan terutama ke daerah endemis waspada gigitan dan
cakaran binatang: minimalisir memberi makan dan bermain. Semua luka
dicuci segera dan ditutup untuk mencegah infeksi sekunder dan diberikan
antibiotika profilaksis.
Tambahan prevensi untuk wisatawan di area rabies:
Lokasi paparan: cuci segera luka atau membrane mukosa yang t
erkontaminasi saliva dengan air mengalir bersih dan sabun sela
ma minimal 20 menit dan antiseptic seperti iodine.
Konsultasi medis untuk post-exposure rabies prophylaxis (PEP)
sesegera mungkin dalam 48 jam.
PrEP ditawarkan kepada semua wisatawan terutama anak-anak yang beper
gian ke area endemis. Harga vaksin cukup tinggi.
TETANUS
• Akut, fatal, disebabkan toksin bakteri Gram positif Clostridium tetani.
• Toksin pada sistem saraf menyebabkan rigiditas otot, spasme dan disfungsi
otonomik.
• Case fatality rate tidak pernah di bawah 10%.
• Tetanus neonatal: infeksi umbilical.
IMUNISASI
• Termasuk vaksin “routine” untuk ibadah Haji dan Umrah ke Saudi Arabia.
• Di Indonesia: vaksin DPT (difteria-pertussis-tetanus).
• Dosis dan rute pemberian:
• Dosis: 0,5 mL IM
• Dapat diberikan bersamaan dengan vaksin yang lain
• 3 dosis primer: usia 18 bulan, 4 tahun, 11-13 tahun
• Rekomendasi: <10 tahun dan ≥10 tahun.
• Rekomendasi vaksin booster:
• Ibu hamil 20-32 minggu.
• Usia 50 atau ≥65 tahun dengan riwayat vaksin >10 tahun.
• Wisatawan ke negara yang sulit untuk akses pelayanan kesehatan dengan
riwayat vaksin >10 tahun.
• Ada luka apapun dengan riwayat vaksin >10 tahun dan luka minor yang tidak
bersih dengan riwayat vaksin 5-10 tahun.
• Aktivitas yang rentan trauma (mendaki, tur bersepeda, panjat tebing) bila
riwayat vaksin >5 tahun.
EFEK SAMPING VAKSIN TETANUS DIHAFALKAN!
Reaksi lokal: bengkak pada ekstremitas (dosis multipel)
Gejala sistemik: demam, nyeri kepala, malaise
Reaksi alergi akut
Neuropati perifer (neuropati pleksus brakialis) jarang
KONTRAINDIKASI, PERHATIAN, KEHAMILAN DAN ANAK-ANAK
KI: riwayat efek samping berat sebelumnya
Aman untuk kehamilan, ibu menyusui, anak-anak, immunocompromised
(direkomendasikan)
ENCEPHALITIS DAN MENINGITIS
JE
Penyakit arboviral serius (ditransmisikan oleh nyamuk Culex; Host: hewan domestic,
burung, manusia, babi)
Endemik di Asia dan daerah Pasifik
Menimbulkan Viral encephalitis
1 dari 250 individu terinfeksi di area endemis adalah simtomatik
Case fatality rate 5-30%, 60% dengan gejala sisa neurologis permanen
Risiko rata-rata JE pada wisatawan: <1:1,000.000
Pola transmisi: DIHAFALKAN!!
• Utara: bulan hangat (Mei-September), China, Siberia, Korea, Jepang
• Selatan (area tropis Asia Selatan dan India): (Maret-Oktober), mengikuti pola
hujan dan migrasi burung (puncak 2x/tahun). Bali: terkait babi dan
persawahan (burung), transmisi sepanjang tahun dan terkait periode pengairan
sawah.
TANDA DAN GEJALA JE :
• Demam, nyeri kepala, bangkitan, dan gejala meningitis lainnya.
• Risiko tinggi untuk berkembang simtomatik pada lansia >50 tahun dan ibu hamil
(infeksi dapat ke fetus, penyebab abortus).
• Anak-anak <10 tahun yang asimtomatik lebih mudah mengalami kematian atau
gangguan berat bila selamat.
RISIKO JE SELAMA PERJALANAN KE ASIA:
Bepergian ke negara dimana JE terjadi.
Bepergian selama musim transmisi (wet season) musim hujan.
Bepergian ke daerah pedesaan.
Tinggal berkepanjangan atau menetap.
Unscreened accommodation and lack of use of permethrin-impregnated bed nets in
rural areas menggunakan alat transportasi yang tidak tertutup (nyamuk).
Aktivitas outdoor (terutama di sore ke malam hari).
Proteksi rendah terhadap gigitan nyamuk.
Kurangnya imunisasi.
FAKTOR RISIKO JE:
Usia lanjut
Neurocysticercosis dan penyakit SSP lain yang mengganggu blood brain barrier
Kehamilan (trimester 1 dan 2 potensi infeksi intrauterine dan abortus)
IMUNISASI JE
JESPECT
Dosis
Setiap dosis untuk dewasa dan anak-anak ≥3 tahun adalah 0.5 mL, sedangkan
bayi dan anak-anak ≥2 bulan dan <3 tahun adalah 0.25 mL
Regimen standar: 2 dosis IM selang 28 hari
Vaksin disimpan pada suhu 2–8 °C dan tidak dibekukan
Regimen akselerasi 2 dosis selang 7 hari memiliki seroprotection rates tinggi
(98%) bertahan 3–6 bulan. Sesuai untuk last-minute traveller
Dosis ulangan/ boosters
Titer antibodi dipertahankan 12-24 bulan setelah vaksinasi terutama dewasa >
40 tahun
Setiap 2 tahun atau bepergian ke negara risiko tinggi (12 bulan setelah vaksina
si primer)
IMOJEV
Dosis
Setiap dosis 0,5 mL
Dosis tunggal subkutan
Vaksin disimpan pada suhu 2–8 °C dan tidak dibekukan
Dosis ulangan/ boosters
Dewasa dan anak-anak >3 tahun, dosis tunggal memberikan seroproteksi jang
ka panjang yang adekuat selama 10 tahun, bahkan hingga 20 tahun.
Dosis ulangan tidak direkomendasikan.
Namun pada usia 9-18 bulan direkomendasikan 12-24 bulan setelah dosis prim
er, karena imunitas pada bayi toddler menyebabkan hilangnya titer antibodi ser
oprotektif dalam 5 tahun pertama setelah dosis primer
REKOMENDASI:
Prevensi gigitan nyamuk dan imunisasi JE pada:
• Wisatawan yang tinggal selama 1 bulan atau lebih di daerah pedesaan di Asia
(termasuk Papua) terutama di wet season
• Melakukan aktivitas outdoor
• Standar akomodasi ’suboptimal’ (tidak ber-AC, tanpa jaring penutup)
• Residents over 1 year of age of the outer Torres Strait Islands and those living
or working there for a cumulative total of 30 days or more during the wet seas
on (December to May)
• Laboran yang bekerja dengan virus
Vaksin JE tidak direkomendasikan untuk wisatawan dalam waktu singkat ke daerah
perkotaan dan di luar musim transmisi