INTEGRASI
KESEHATAN
DALAM BIDANG
PARIWISATA
KELOMPOK 4
KELOMPOK 4
Maupun penyakit-penyakit
Penyakit menular baru (New menular lama yang timbul kembali
Emerging Diseases) seperti : (Reemerging Diseases) seperti TBC
1. Hand Foot and Mouth Paru, Malaria, Ebola.
Diseases (HFMD) di Singapura Untuk mengantisipasi ancaman
2. Rit Valley Fever di Saudi tersebut secara internasional telah
Sejumlah rencana kerja yang akan ditindaklanjuti oleh IWHT pada tahun-tahun
mendatang adalah:
– Meningkatkan kualitas rumah sakit agar memperoleh standar internasional,
terutama kompetensi pengobatan yang spesifik, tenaga kerja, kolaborasi
dengan asuransi, penyusunan dan implementasi peraturan Menteri Kesehatan
terkait pemanfaatan dokter asing untuk beroperasi di Indonesia dan khusus
melayani pasien asing (i.e. di luar kompetensi, penguasaan berbagai bahasa).
– Meningkatkan kolaborasi dengan biro perjalanan wisata dalam rangka promosi
wisata kesehatan Indonesia
– Menetapkan kolaborasi rumah sakit yang bersinergi dengan Wellness Spa di
empat destinasi wisata yaitu Bali, Jakarta, Manado, Makasar
UPAYA KESEHATAN WISATA
Makanan dan minuman yang sehat sehingga tidak menimbulkan gangguan pencernaan
(diare).
Tempat wisata yang aman sehingga tidak menimbulkan kecelakaan (masuk di lumpur panas
di Lahendong, tenggelam di taman laut bunaken).
Wisatawan merasa aman dan tidak di teror dalam istorahatnya / suasana yang nyaman (tidak
bisa tidur, ditakut-takuti, ditonton, dsb).
Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri barang-barangnya.
Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan kepercayaan/agama masing-masing.
Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan bila mereka
jatuh sakit.
Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke negara tempat asalnya.
IMUNISASI UNTUK WISATAWAN
Dalam sebuah penelitian (Reid, Keystone, & Cossar, 2001) terlihat bahwa
separuh wisatawan mancanegara yang datang ke negara berkembang akan
mengalami masalah kesehatan yang terkait wisata.
Dokter di layanan primer maupun sekunder, terutama di kawasan wisata
memiliki peran yang penting dalam hal penanganan kasus, dimulai dari diagnosis
yang baik dan penanganan kasus yang tepat. Perawat memiliki peran dalam wisata
medis (Medical Tourism), yaitu untuk membantu klien menemukan lokasi yang
tepat di negara mana untuk mendapatkan perawatan yang diinginkan. Melayani
sebagai koordinator klien dapat menjadi peran keperawatan lebih umum dalam
wisata medis.
LANJUTAN…
Beberapa kompetensi tambahan yang diperlukan oleh SKM adalah kemampuan dalam
memahami elemen penting pencegahan penyakit dan kejadian spesifik pada wisatawan,
memahami aspek promosi kesehatan wisata, dan mampu melakukan penilaian dampak
kesehatan (health impact assessment), serta mampu melakukan identifikasi potensi bahaya,
penilaian risiko dan penyusunan upaya pengendalian risiko kesehatan (hazard identification,
risk assessment, and determining control – HIRADC) di daerah wisata.