Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM

INTEGRASI
KESEHATAN
DALAM BIDANG
PARIWISATA

KELOMPOK 4
KELOMPOK 4

NI KOMANG DIANA PRATIWI (P07120016003)


I.A DYAH UTAMI PINATIH (P07120016031)
PUTU PRASTIWI FATMA SARI (P07120016035)
NI MADE WINDA NURSANTI (P07120016037)
TOPIK BAHASAN

 PENGERTIAN KEPERAWATAN PARIWISATA


 DASAR-DASAR KESEHATAN WISATA
 UPAYA KESEHATAN WISATA
 GANGGUAN PENYAKIT-PENYAKIT MENULAR KARENA
PERJALANAN WISATA
 UPAYA PERLINDUNGAN KESEHATAN TERHADAP
WISATAWAN
 IMUNISASI UNTUK WISATAWAN
 PERAN IDEAL PROFESI KESEHATAN TERHADAP
WISATAWAN
PENGERTIAN KESEHATAN PARIWISATA

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang


merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-
sosial-spiritual yang komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga
dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia (Kusnanto, 2003).
Pariwisata merupakan aktivitas, pelayanan dan produk hasil
industri pariwisata yang mampu menciptakan pengalaman
perjalanan bagi wisatawan (Muljadi, 2012).
LANJUTAN…

Keperawatan pariwisata adalah pelayanan kesehatan


yang diberikan pada individu, keluarga, kelompok dan yang
mana individu, keluarga dan kelompok tersebut sedang
berada di luar tempat tinggal sehari-hari dengan suatu
alasan apapun selain melakukan kegiatan yang bisa
menghasilkan upah atau gaji.
DASAR-DASAR KESEHATAN WISATA

Maupun penyakit-penyakit
Penyakit menular baru (New menular lama yang timbul kembali
Emerging Diseases) seperti : (Reemerging Diseases) seperti TBC
1. Hand Foot and Mouth Paru, Malaria, Ebola.
Diseases (HFMD) di Singapura Untuk mengantisipasi ancaman
2. Rit Valley Fever di Saudi tersebut secara internasional telah

Arabia dan Yaman diatur oleh Badan Kesehatan Dunia


(WHO) di dalam International Health
Regulation (IHR).
UPAYA KESEHATAN WISATA

Dengan menjadi anggota PKWI maka akan


Upaya pencegahan dimulai memperoleh hal-hal sebagai berikut :
sebelum melakukan perjalanan.  Dokter/para medik dapat berhubungan
Wisatawan diberi informasi dan langsung dengan PKWI
petunjuk oleh biro wisata/klinik
 Mitra kerja non-medik dapat segera
wisata melalui brosur yang
mengetahui informasi/pengobatan yang
disediakan di biro perjalanan
diperlukan.
mengenai kesehatan dalam
perjalanan dan di daerah tujuan.  Wisatawan dapat berhubungan
langsung ke PKWI atau melalui hotel/
biro perjalanan / klinik wisata.
UPAYA KESEHATAN WISATA
Berdasarkan nota kesepahaman
Kemenparekraf memiliki tugas dan
Kemenparekraf juga bertugas
tanggungjawab untuk menyusun menyusun strategi pemasaran produk
standar usaha pariwisata di bidang pelayanan kesehatan yang merupakan
wisata kesehatan, melaksanakan daya tarik dan daya saing wisata
sosialisasi wisata kesehatan yang Indonesia dan melakukan identifikasi
bernuansa tradisional, unik, otentik, dan mengusulkan berbagai produk
dan mudah diakses, dan menyusun unggulan wisata kesehatan Indonesia
kerjasama antara sektor swasta di untuk dipatenkan sebagai kekayaan
bidang pariwisata dan fasilitas intelektual di Indonesia dan dunia.
pelayanan kesehatan yang ditetapkan.
UPAYA KESEHATAN WISATA

Sejumlah rencana kerja yang akan ditindaklanjuti oleh IWHT pada tahun-tahun
mendatang adalah:
– Meningkatkan kualitas rumah sakit agar memperoleh standar internasional,
terutama kompetensi pengobatan yang spesifik, tenaga kerja, kolaborasi
dengan asuransi, penyusunan dan implementasi peraturan Menteri Kesehatan
terkait pemanfaatan dokter asing untuk beroperasi di Indonesia dan khusus
melayani pasien asing  (i.e. di luar kompetensi, penguasaan berbagai bahasa).
– Meningkatkan kolaborasi dengan biro perjalanan wisata dalam rangka promosi
wisata kesehatan Indonesia
– Menetapkan kolaborasi rumah sakit yang bersinergi dengan Wellness Spa di
empat destinasi wisata yaitu Bali, Jakarta, Manado, Makasar
UPAYA KESEHATAN WISATA

– Brand campaign wisata kesehatan dan kebugaran selama 1 (satu)


tahun bekerjasama dengan media massa baik cetak, elektronik,
audio visual maupun online, media sosial dan bekerja sama
dengan perwakilan Indonesia di luar
– Implementasi penerapan kriteria spa untuk kebugaran di Indonesia
– Menambah kolaborasi rumah sakit yang memiliki layanan spa
kebugaran di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra
– Berkolaborasi dengan wisata olahraga untuk memperkenalkan
IWHT.
GANGGUAN PENYAKIT MENULAR
KARENA PERJALANAN WISATA
Sesuai International Travel and Health 2001 yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan
Sedunia (WHO), gangguan kesehatan utama yang dapat terjadi karena perjalanan wisata adalah :
1. Gangguan kesehatan karena 2. Gangguan kesehatan karena 8. Special Situations 9. Lain – lain :
lingkungan makanan dan minuman
– Extended Travel – Transfusi Darah
– Diarrhoea
 Travel sickness –
– Viral Hepatitis type A and E Pregnancy – Medical Kit untuk
 Bathing / diving turis / travelers
3. Sexually Transmitted Diseases (STD) – Children
 Altitude – Pemeriksaan setelah
– HIV – Chronoc Diseases
 Heat and humidity perjalanan wisata
– Hepatitis B – The disabled
 Sun – Beberapa catatan
4. Malaria
untuk para
 Insect 5. Dengue and DHF penyelenggara
 Other Animals 6. Tuberculosis wisata
 Accidents 7. Vaccinations
UPAYA PERLINDUNGAN KESEHATAN
TERHADAP WISATAWAN

 Makanan dan minuman yang sehat sehingga tidak menimbulkan gangguan pencernaan
(diare).
 Tempat wisata yang aman sehingga tidak menimbulkan kecelakaan (masuk di lumpur panas
di Lahendong, tenggelam di taman laut bunaken).
 Wisatawan merasa aman dan tidak di teror dalam istorahatnya / suasana yang nyaman (tidak
bisa tidur, ditakut-takuti, ditonton, dsb).
 Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri barang-barangnya.
 Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan kepercayaan/agama masing-masing.
 Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan bila mereka
jatuh sakit.
 Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke negara tempat asalnya.
IMUNISASI UNTUK WISATAWAN

Ada 3 jenis imunisasi :


1. Routinel Immunization : DPT, Polio, Campak, Influenza.
2. Required Immunization : Yellow Fever, Cholera, Meningococcal Meningitis.
3. Recommended Immunization : Hepatitis A & B, Typhoid Fever, Japanese
Encephalitis, Cholera, Rabies.
PERAN IDEAL PROFESI KESEHATAN
TERHADAP WISATAWAN

Dalam sebuah penelitian (Reid, Keystone, & Cossar, 2001) terlihat bahwa
separuh wisatawan mancanegara yang datang ke negara berkembang akan
mengalami masalah kesehatan yang terkait wisata.
Dokter di layanan primer maupun sekunder, terutama di kawasan wisata
memiliki peran yang penting dalam hal penanganan kasus, dimulai dari diagnosis
yang baik dan penanganan kasus yang tepat. Perawat memiliki peran dalam wisata
medis (Medical Tourism), yaitu untuk membantu klien menemukan lokasi yang
tepat di negara mana untuk mendapatkan perawatan yang diinginkan. Melayani
sebagai koordinator klien dapat menjadi peran keperawatan lebih umum dalam
wisata medis.
LANJUTAN…

Beberapa kompetensi tambahan yang diperlukan oleh SKM adalah kemampuan dalam
memahami elemen penting pencegahan penyakit dan kejadian spesifik pada wisatawan,
memahami aspek promosi kesehatan wisata, dan mampu melakukan penilaian dampak
kesehatan (health impact assessment), serta mampu melakukan identifikasi potensi bahaya,
penilaian risiko dan penyusunan upaya pengendalian risiko kesehatan (hazard identification,
risk assessment, and determining control – HIRADC) di daerah wisata.

Anda mungkin juga menyukai