Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN


DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

DISUSUN OLEH :

KELAS 3.1

NI MADE WINDA NURSANTI

(P07120016037)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2018/20
A. Kondisi Klien
Tn. NK, usia 42 tahun, tamatan S1. Tn. NK masuk Rumah Sakit Jiwa tanggal
23 Oktober 2018. Pasien tidak mau mandi dan gosok gigi sejak kejadian gagal
dalam pemilu DPRD. Tanggal 24 Oktober perawat melakukan pengkajian dan
melakukan intervensi hari pertama. Dari hasil pengkajian didapatkkan klien
mengatakan tubuhnya gatal dan bau, belum mandi, klien tampak kotor, kuku terlihat
panjang dan hitam, dan gigi klien kotor.
B. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat melakukan perawatan diri secara baik
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
b. Klien mampu menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri.
c. Klien mampu menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d. Klien mampu melakukan perawatan diri dengan bantuan perawat
e. Klien mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.
D. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Identifikasi masalah keperawatan diri
2. Jelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
3. Jelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri.
4. Jelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri : mandi dan ganti pakaian, sikat
gigi, cuci rambut, potong kuku.
5. Latih klien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
6. Anjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

E. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : ”Selamat pagi Bapak.”
Klien : ”Selamat pagi Sus.”
Perawat : ”Perkenalkan nama saya Winda Nursanti, Bapak bisa panggil
saya Winda. Saya perawat yang bertugas merawat Bapak pada
pagi hari ini dari pukul 08.00-14.00 siang nanti. Kalau boleh saya
tahu nama Bapak siapa dan Bapak senang dipanggil apa?”
Klien : ”Nama saya Tn.NK, panggil saja Tn.N”
b. Evaluasi dan Validasi
Perawat : ”Saya lihat dari tadi Bapak menggaruk badan, kenapa Pak?”
Klien : ”Badan saya gatel.”
Perawat : ”Apa tadi pagi Bapak sudah mandi?”
Klien : ”Belum.”
Perawat : ”Kenapa Bapak belum mandi.”
Klien : ”Saya males mandi.”
c. Kontrak
1) Topik dan Waktu
Perawat : ”Baiklah Bapak, bagaimana jika sekarang kita berbincang-
bincang tentang perawatan kebersihan diri. Apakah Bapak
bersedia?”
Klien : ”Iya bersedia Sus.”
Perawat : ”Untuk waktu yang saya butuhkan kurang lebih 20-30 menit.
Apakah Bapak bersedia?”
Klien : ”Iya Sus.”
2) Tempat
Perawat : ”Bapak mau berbincang-bincang dimana? Apakah ditempat ini
nyaman?”
Klien : ”Disini saja Sus, saya suka disini.”
Perawat : ”Baiklah Pak, sebelum kita mulai kegiatan apakah ada yang
ingin Bapak tanyakan atau yang ingin Bapak sampaikan kepada
saya?”
Klien : ”Tidak ada Sus.”
2. Fase Kerja
Perawat : ”Bagaimana Bapak kalau kita mulai sekarang?”
Klien : ”Iya Sus silahkan.”
Perawat : ”Bapak biasanya berapa kali mandi dalam sehari?”
Klien : ”Dulu saya mandi sehari 2 kali.”
Perawat : ”Lalu kenapa hari ini Bapak belum mandi.”
Klien : ”Saya males mandi, saya capek dari kemarin sibuk kampanye.”
Perawat : ”Coba bapak pikirkan, jika Bapak mandi apa yang Bapak
rasakan?”
Klien : ”Rasanya segar dan wangi.”
Perawat : ”Bagus sekali Pak, selain itu Bapak pasti akan merasakan badan
Bapak terasa bersih. Nah kira-kira tanda orang yang tidak mandi
seperti apa Pak?”
Klien : ”Gatel, bau dan kotor.”
Perawat : ”Iya benar sekali Pak, akibatnya nanti Bapak bisa kudis, bisa
kutuan jika Bapak juga jarang keramas. Lalu sebelum mandi apa
yang biasanya Bapak siapkan?”
Klien : ”Sabun, sikat gigi, sama odol.”
Perawat : ”Benar sekali Pak, selain itu Bapak juga harus menyiapkan
pakaian ganti, handuk kering, dan shampoo. Nah Bapak sudah
tahu kan alat-alat untuk mandi, sekarang saya akan menjelaskan
cara-cara mandi, sikat gigi, cuci rambut, dan potong kuku.”
Klien : ”Iya Sus.”
Perawat : ”Kita mulai dengan mandi ya Pak. Pertama kita guyur seluruh
tubuh, ambil sabun, tuangkan sabun ke telapak tangan lalu gosok-
gosok. Kemudian Bapak usapkan keseluruh tubuh secara merata,
mulai dari bagian sebelah kanan.”
Klien : ”Iya Sus.”
Perawat : ”Sekarang pakai shampoo Pak. Pertama tuangkan sedikit
shampoo di telapak tangan, lalu gosok-gosok, kemudian
gosokkan di kepala. Terakhir guyur seluruh badan sampai
shampoo dan sabunnya hilang ya Pak. Kemudian keringkan
tubuh dengan handuk kering yang sudah disiapkan.”
Klien : ”Baik Sus.”
Perawat : ”Selanjutnya gosok gigi. Pertama beri pasta gigi di atas sikat
gigi, beri sedikit air lalu digosokkan ke mulut dan gigi, setelah itu
kumur-kumur dan buang airnya.”
Klien : ”Iya Sus.”
Perawat : ”Kalau sudah, Bapak bisa ganti baju menggunakan pakaian
bersih yang sudah disiapkan, lalu kita lanjutkan dengan
memotong kuku. Jika Bapak melakukan kegiatan ini nanti badan
Bapak tidak gatal dan bau lagi. Tiap hari Bapak jadi wangi Pak.”
Klien : ”Iya Sus.”
Perawat : ”Nah sekarang kita praktekkan di kamar mandi ya Pak.”
Klien : ”Iya Sus.”
(Klien kemudian ke kamar mandi diantar oleh perawat untuk mempraktekkan
perawatan diri.)
Perawat : ”Tn.N sekarang kita sudah selesai mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan
1) Evaluasi Subjektif
Perawat : ”Bagaimana perasaan Bapak setelah mandi dan mengganti
pakaian?”
Klien : ”Saya merasa badan saya bersih, wangi dan tidak gatal lagi.”
Perawat : ”Coba Bapak sebutkan lagi apa saja alat-alat dan cara-cara
mandi yang sudah Bapak lakukan tadi?”
Klien : ”Alat mandinya itu sabun, sikat gigi, odol, shampoo, pakaian
ganti, dan handuk kering. Sedangkan cara mandi yang baik itu
mulai dari pakai sabun, cuci rambut, gosok gigi, dan ganti
pakaian.”
2) Evaluasi Objektif
Perawat : ”Wah bagus sekali, ternyata Bapak masih memiliki kemampuan
yang baik dalam menjaga kebersihan diri. Nah kemampuan
Bapak ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang.”
b. Rencana Tindak Lanjut
Perawat : ”Sekarang mari kita masukkan pada jadwak harian. Bapak mau
berapa kali sehari mandi dan sikat gigi?”
Klien : ”Dua kali sehari Sus, pagi dan sore hari.”
Perawat : ”Bagus Pak, dua kali yaitu pagi dan sore hari. Kalau pagi jam
berapa? Kalau sore?”
Klien : ”Kalau pagi jam 7, kalau sore jam 5 Sus.”
Perawat : ”Baiklah Pak. Nanti Bapak beri tanda M (mandiri) jika
dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) jika diingatkan baru dilakukan dan T
(tidak) tidak melakukan. Apakah Bapak mengerti?”
Klien : ”Iya saya mengerti Sus.”
c. Kontrak Yang Akan Datang
Perawat : ”Baiklah Pak karena waktu kita sudah habis, kita cukupkan
sampai disini. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi Pak?”
Klien : ”Iya boleh Sus.”
Perawat : ”Untuk waktunya Bapak mau jam berapa?”
Klien : ”Sekitar jam 8 pagi saja Sus.”
Perawat : ”Baiklah, besok jam 8 pagi saya akan menemui Bapak kembali
untuk latihan berdandan. Bapak mau dimana tempatnya? Tetap
diruangan ini?”
Klien : ”Dini saja Sus.”
Perawat : ”Baiklah Bapak, sebelum saya permisi, apakah ada yang ingin
Bapak tanyakan?”
Klien : ”Tidak ada Sus.”
Perawat : ”Baik jika Bapak tidak ada pertanyaan, saya permisi ya Bapak,
terimakasih atas kerjasamanya.”
Klien : ”Iya Sus, sama-sama.”

Anda mungkin juga menyukai