Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PELAKSANAAN JIWA

DENGAN DIAGNOSA DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun Oleh :

FIQRI NUR ASSHIDDIQIE

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

STIKes HORIZON KARAWANG

Jl. Pangkal Perjuangan KM. 1 Bypass Karawang


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Defisit Perawatan Diri
Pertemuan ke I (Satu)

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan malas mandi
b. Klien mengatakan tidak perlu mandi, tidak perlu membersihkan diri
c. Klien mengatakan tidak perlu ganti baju, karena bajunya tidak ada lagi

Data Objektif:

a. Badan klien kotor, bau , baju klien kotor


b. Kulit klien tampak penuh dengan koreng, klien tampak menggaruk - garuk
kakinya yang berkoreng
c. Rambut klien kotor, gigi kotor, mulut klien bau saat bicara
2. Diagnosa keperawatan
Defisit keperawatan diri

3. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat pengetahuan pentingnya perawatan diri
c. Klien mengetahui cara-cara perawatan diri
d. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat
e. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya (BHSP)
b. Jelaskan pentingnya kebersihan diri
c. Jelaskan cara menjaga kebersihan diri
d. Bantu klien mempraktekan cara menjaga kebersihan diri
e. Anjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan sehari - hari

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan

1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
" Selamat siang pak, perkenalkan nama saya ….. , Saya senang di panggil
dengan …. Saya mahasiswa stikes horizon karawang yang akan berpraktek
disini selama 2 minggu dari tanggal 1 Mei sampai 14 Mei dari jam 08:00-14:00
WIB, Dari hari senin sampai dengan sabtu , nama ibu siapa? senangnya di
panggil apa? ibu asalnya dari mana? Hobi ibu apa? tujuan saya disini agar saya
dapat membantu menyelesaikan masalah yang ibu hadapi "
b. Evaluasi atau validasi data
" Bagaimana perasaan ibu sekarang?, Tadi pagi mandi pagi jam berapa bu?,
Tadi diang makannya habis? "
c. Kontrak
1) Topik
" Apa yang ingin kita bicarakan?, Bagaimana kalo kita berbincangbincang
tentang pentingnya kebersihan diri "
2) Tempat
" Dimana kita akan bicara?", Bagaimana kalau di kursi di bawah pohon itu
bu?"
3) Waktu
" Berapa lama kita akan bicara?", Bagaimana kalau kita berbincang-
bincang selama 10 menit bu, apakah ibu setuju? "
d. Tujuan
"Tujuan pembicaraan kita adalah agar ibu dapat mengetahui pentingnya
perawatan diri, dan ibu melakukan kebersihan diri secara mandiri"

2. Fase kerja
"Menurut ibu apakah kebersihan diri itu penting? "

"Coba ibu sebutkan penting kita membersihkan diri"

"Sekarang ibu sebutkan bagaimana cara ibu gosok gigi"


"Kalau keramas bagaimana bu, cara nya"

"Berapa kali ibu ganti baju"

"Ibu gunting kuku seminggu berapa kali, sekarang ibu ceritakan bagaimana
memotong kuku dan membersihkan kuku"

"Yang ibu sebutkan tadi sudah baik, sekarang saya tambahkan ya, mandi itu sehari
dua kali bu, pagi dan sore memakai sabun mandi jangan pakai sabun cuci, keramas
dengan shampo, badan dan kepala di gosok sampai bersih, agar kotoran yang
menempel di kepala dan badan hilang, siram dengan air sampai bersih, setelah itu
keringkan badan dan kepala dengan handuk, pakai handuk dulu, lalu gosok gigi
pakai odol dan sikat gigi sehari dua kali juga, cara nya begini bu."

"Setelah selesai kumur - kumur dengan air sampai bersih air di buang jangan di
telan"

" Setelah mandi ibu ganti baju dengan baju yang bersih, pakaian kotor ibu cuci
pakai sabun cuci dan di jemur atau di berikan pada petugas "

" Nah setelah itu, ibu sisir rambut "

" Sekarang kita bersihkan kuku ibu, ibu cuci tangan dulu, keringkan pakai handuk,
potong kuku seperti ini, sampai bersih ya ibu , kuku di jari tangan dan kaki "

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif

" Bagaimana perasaan ibu setelah mendiskusikan tentang kebersihan diri "

" saya senang karena kuku ibu bersih "

" Bagaimana perasaan ibu setelah mengetahui pentingnya kebersihan diri "
b. Evaluasi objektif
" Coba ibu sebutkan pentingnya kebersihan diri "

" Nah, coba sekarang ibu potong kuku jari kaki ibu yang masih belum di
potong oleh saya "
c. Rencana tindakan lanjut (RTL)
" Ibu, selama kita tidak bertemu, silakan ibu melakukan kebersihan diri,
mandi,gosok gigi, keramas, ganti baju seperti yang sudah kita diskusikan tadi. "
d. kontrak yang akan datang
" Kapan lagi kita akan bertemu? " Bagaimana bila besok jam 09:00, Berapa
lama kita akan bicara? ", Bagaimana kalo 15 menit, ngobrolnya kita mau
dimana ibu, bagaimana kalo disini lagi?, apakah ibu setuju? ", baiklah bu
selamat siang".

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN


Masalah : Defisit Perawatan Diri
Pertemuan ke II (Dua)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan sudah mandi
b. Klien mengatakan malas menyisir rambut

Data Objektif :

a. Klien terlihat lebih segar


b. Klien rambut terlihat tidak disisir

2. Diagnosa Keperawatan.
Defisit perawatan diri.

3. Tujuan Tindakan Keperawatan.


a. Pasien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri (Berdandan)
b. Pasien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan diri (Berdandan).
c. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (berdandan) dengan bantuan perawat.
d. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan) secara mandiri.
e. Pasien mendapatkan dukungan keluarga untuk meningkatkan kerawatan diri
(Berdandan)
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Menjelaskan cara berdandan yang benar.
c. Membantu pasien mempraktikkan cara berdandan yang benar dan memasukkan
dalam jadwal.
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Fase Orentasi.
“Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya? Bagaimana dengan
perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah mandi?.Tampak bersih sekali, rambut juga
sudah disisir, kukunya sudah digunting yah? Bagus sekali. Kalau gosok giginya
bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Coba saya lihat jadwalnya?
Bagus sekali ibu sudah melakukannya. Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan
mandiri, gosok gigi sehari juga sudah, keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri,
gunting kuku juga sudah 1 x seminggu, kalau ini masih dibantu kemaren ya bu. Yang
masih dibantu sama suster nanti ibu melakukannya sendiri.”
“Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan latihan
berdandan. Apakah ibu bersedia?”
“Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit? Ibu mau
berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu? “

2. Fase Kerja.
“Baiklah ibu, sebelum berdandan alat apa saja yang harus disiapkan? Ya benar sekali
sisir, bedak dan lipstik. Bagaimana cara ibu berdandan? Apakah menyisir rmabut
dulu? Bagaimana cara ibu menyisir? Sekarang sisir rambut dulu ya. Bagus sekali coba
lihat dikaca, sudah rapi? Apa kebiasaan ibu berdandan apakah ibu memakai bedak?
Lanjutka dengan merias muka, bagus. ibu tampak cantik. Apakah ibu mau pakai
lipstik? lya pakainya tipis saja. Coba lihat dikaca cantik ya.”

3. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara berdandan? Lebih cantik dan rapi
ya? Bisa tina sebutkan lagi apa saja alat yang diperlukan untuk berdandan? Yah bagus
sekali. Sekarang coba sebutkan caranya bagaimana? Wah tina memang hebat.”
“Baiklah ibu kita sudah melakukan berdandan kita masukan kedalam jadwal ya.
Berapa kali akan ibu lakukan? Dua kali sehari? Sehabis mandi yaa? Jadi tina bisa tulis
dijadwal harian setiap habis mandi, tina bisa langsung berdandan. Selanjutnya jangan
lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali
sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu, ganti baju dan
berdandan habis mandi Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan
tentang kebutuhan dan latihan cara makan dan minum yang benar, apakah ibu
bersedia?”
“Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00. Ibu maunya dimana kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?? Baiklah bu besok saya akan
kesini jam 11:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi Assalamualaikum WR.WB.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Defisit Perawatan Diri
Pertemuan ke III (Tiga)

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan sudah mandi dan sudah menyisir
rambut
b. Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan
minum yang baik dan benar
Data Objektif:

a. Klien terlihat lebih segar dan rambut terlihat rapi


b. Klien terlihat berserakan ketika makan dan minum
2. Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengetahui peralatan yang digunakan
untuk makan dan minum
b. Klien dapat mengetahui cara-cara makan dan
minum yang baik
c. Klien dapat melaksanakan makan dan minum yang
baik
d. Klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan
harian
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
b. Menjelaskan cara makan yang baik
c. Membantu klien cara mempraktekkan cara makan yang baik
d. Mengajurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan

1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
"Selamat pagi ibu, masih ingatkah ibu dengan saya?"

b. Evaluasi atau validasi data


"Bagaimana perasaan ibu pagi ini?"

"Kemarin saya berjanji dengan ibu bahwa saya akan bertemu ibu kembali disini
dan saya akan mengajarkan cara makan yang baik"
c. Kontrak
1) Topik: "Bagaimana kalau kita sekarang bercakap-cakap tentang cara makan
yang baik"
2) Waktu: "Berapa lama kita akan membicarakan hal ini? Bagaimana kalau 15
menit saja?"
3) Tempat: "Dimana kita akan membicarakan hal ini? Bagaimana kalau disini
saja?"
e. Tujuan

“Tujuan pembicaraan kita adalah agar ibu dapat mengetahui tentang cara
makan yang baik dan ibu dapat melakukannya secara mandiri.

2. Fase kerja
"Berapa kali ibu makan sehari?"

"Apakah ibu sudah makan pagi hari ini?"

"Menurut ibu bagaimana cara makan yang baik itu?"


"Sebelum makan kegiatan apa yang ibu lakukan?"

"Yang ibu lakukan sebelumnya sudah baik, bagaimana kalau saya tambahkan ya,
ibu makan itu dapat dilakukan selama tiga kali sehari, yaitu sarapan pagi siang dan
pada malam hari, sekitar pukul 17.00-18.00 WIB dan apabila sebelum dan sesudah
makan baiknya gosok gigi terlebih dahulu juga diderita berdoa dahulu".
"Apabila ibu sudah selesai makan, ibu baiknya cuci tangan dan piring setelah
dipakai".

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif

"Bagaimana perasaan ibu setelah saya ajarkan tentang cara makan yang baik?"
b.Evaluasi Objektif
"Sekarang coba ibu ulangi lagi, apa yang saya ajarkan tadi?"

c. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


"Ibu selama kita tidak bertemu ibu dapat melakukan cara makan yang baik itu
sendiri, dan jangan tergantung penuh pada perawat lain".
d. Kontrak Yang Akan Datang
"Ibu, bagaimana kalau besok kita bertemu kembali pada pukul 10.00 WIB?
Berapa lama kita akan bicara? Bagaimana kalau 15 menit? Dimana kita akan
berbincangbincang kembali? Bagaimana kalau disini kembali? Apakah ibu
setuju? Baiklah Bu, selamat siang!"
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) PASIEN
Masalah : Defisit Perawatan Diri
Pertemuan ke IV (empat)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Data Subyektif
1) Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambur
2) Klien mengatakan sudah makan pagi dengan baik
3) Klien mengatakan tidak tahu cara BAB dan BAK yang baik dan benar..
b. Data Obyektif
1) Klien terlihat bersih dan segar. Rambut tersisir dengan rapi
2) Klien terlihat BAK sembarangan.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri

3. Tujuan
Pasien mampu BAB dan BAK dengan benar, dan memasukkannya kedalam jadwal
kegiatan harian

4. Tindakan Keperawatan
SP IV P
a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Menjelaskan cara BAB dan BAK
c. Melatih pasien cara BAB dan BAK
d. Membimbing pasien untuk memasukkannya kedalam jadwal

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum bu. Apakah Ibu masih ingat dengan saya?”
“Hebat. Ibu masih ingat nama saya.”

b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah bersih ya,
rambut juga sudah disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah digunting, bajunya
juga cantik.”
“Bagus sekali. Kalau gosok giginya bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu
lakukan.”
“Bagaimana makan dan minum hari ini? Jam berapa? Jam 8 ya. Coba saya lihat
jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya.”
“Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah,
keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x
seminggu, sudah dilakukan secara mandiri.”
“Jadi Ibu sudah bagus tentang kebersihan dirinya. Kalau berdandan dilakukan
sama siapa bu? Oh sudah sendiri bagus sekali.”
“Kalau berpakaiannya bagaimana? Dilakukan sendiri, bagus sekali. Kalau makan
dan minum masih dibantu ya.”
“Besok harus sudah melakukannya sendiri ya. Ibu bisa kan ibu pasti bisa karena
ibu hebat.”

c. Kontrak
1) Topik
“Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan bicara
tentang cara BAB dan BAK. Apakah ibu bersedia?”
2) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit saja?”
1) Tempat
“Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, bu ? Bagaimana
kalau di ruang tamu saja ?”

2. Fase Kerja
“Baiklah ibu, ibu BAB dan BAK dikamar mandi yah? Hati-hati pakaian jangan
sampai kena ya. Lalu jongkok di WC?”
“Bagaimana cara ibu cebok? Bagus sebaiknya ibu cebok yang bersih setelah BAB dan
BAK. yaitu dengan menyiram air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya.”
“Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran /tinja yang ada dianus
kebagian kemaluan kita.”
“Setelah Ibu selesei cebok, jangan lupa tinja/air kencing tersebut dengan air
secukupnya sampai tinja / air kencing itu tidak tersisa dikaskus/ WC.”
“Jika Ibu membersihkan membersihkan tinja/ =air kencing seperti ini, berarti Ibu ikut
mencegah penyebaran kuman berbahaya yang ada pada kotoran / air kencing. Setelah
selesei membersihkan tinja/air kencing, Ibu perlu merapikan pakaian sebelum keluar
dari WC.”
“Pastikan resleting sudah tertutup dengan rapi. Dan setelah itu jangan lupa cuci tangan
pakai sabun ya bu.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan cara BAB dan BAK?“
2) Evaluasi Obyektif
“Apa saja yang dilakukan saat BAB dan BAK? Bagus sekali bu. Nah,
sekarang coba ibu sebutkan cara perawatan diri yang telah kita pelajari dan
latih? Bagus sekali.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara BAB dan BAK. masukan kedalam
jadwal ya. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi
2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku
1 kali seminggu, ganti baju dan berdandan 2 kali sehari habis mandi pagi dan sore,
makan 3 kali sehari dan minum 8-10 gelas sehari. BAB dan BAK ditempatnya.”
“Bagaimana bu bisa dilakukan sesuai jadwal. Bagus sekali ibu mau mencoba
melakukannya”
“Bila ibu melakukan tanpa bantuan, tulis M, bila ibu melakukan dengan bantuan,
tulis B dan bila tidak melakukan tulis T”
c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik
“Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang
halusinasi, apakah ibu bersedia?”
2) Waktu
“Kapan kita akan berbincang-bincang? bagaimana kalau besok jam 08.00 WIB
selama 15 menit?”
3) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang ? Bagaimana kalau di ruang tamu
saja?”
“Baiklah sampai jumpa besok bu, Wassalamualaikum wr.wb.”

Anda mungkin juga menyukai