OLEH :
DINNA FRANSISCA, S.Kep
21218015
OLEH :
DINNA FRANSISCA, S.Kep
21218015
A. Kasus
An.R umur 13 tahun dibawa ke Panti Rehabilitasi Gelandangan dan Orang Terlantar sejak
ayahnya meninggal. An.R tinggal bersama ibu dan kedua adiknya di PR-PGOT sudah 8
tahun. An.R tidak bersekolah dan An.R sangat ingin bersekolah seperti teman-temannya
tetapi tidak ada biaya untuk bersekolah. An.R mengatakan jarang berbicara dengan ibunya
walaupun mereka satu rumah. Ibu An.R sebagai juru masak di PR-PGOT, penghasilannya
didapat dari memasak tersebut.
B. Analisa Kasus
Pada kasus An.C masalah dimulai sejak An.R ditinggal oleh ayahnya. Hal tersebut membuat
klien, ibu dan kedua adiknya mengalami kesusahan dari segi ekonomi, hal merupakan faktor
pencetus atau presipitas. Dari kasus tidak kami temukan faktor predisposisi, sehingga kami
mengambil bahwa tidak adanya dukungan keluarga yang lain sebagai faktor predisposisi.
Jika di lapangan ditemukan kasus seperti An.C kami perlu pengkajian lebih lanjut
menemukan factor predisposisi. Dari masalah keperawatan tersebut, kami mengambil
diagnosa keperawatan defisit perawatan diri masalah utama An.R, yang kemudian dibuat
strategi pelaksanaan.
C. Tanda dan Gejala
a. Mandi/Hygiene
Klien mengalami ketidaksamaan dalam membersihkan badan, dan memperoleh
perlengkapan untuk mandi
b. Berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam mengenakan atau melepaskan pakaian atau berhias
(menyisir rambut).
c. Makan
Klien mempunyai ketidakmampuan dalam keinginan untuk makan
Faktor presipitasi : diputus pacarnya.
Faktor presdisposisi : tidak ada dukungan keluarga.
Masalah Defisit perawatan diri yang mungkin muncul :
1) Tidak mau makan
2) Masalah Higiene (tidak mau mandi dan gosok gigi)
3) Tidak mau berhias
Pohon Masalah
A. Proses Keperawatan
1) Kondisi klien :
Klien sudah satu bulan tidak mau makan, tidak mau mandi dan tidak mau
menata rambut.
2) Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
a. Tujuan Khusus/SP 2
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara mandi yang benar
c. Membantu pasien mempraktekan cara makan yang baik
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
b. Tindakan Keperawatan
a. Jelaskan cara mempersiapkan mandi
b. Jelaskan cara mandi yang benar
c. Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari yang sudah dilatih
d. Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan
c. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
a) Orientasi
Salam terupeutik
“Assalamualaikum Adik, sesuai janji saya kemarin sekarang saya datang
lagi.”
b) Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan adik hari ini?”Apakah citra masih ingat tanda-
tandanya bersih?”Apakah sudah dipakai yang telah kita latih
kemarin?Bagaimana hasilnya?”
c) Kontrak
Topik
“sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berdiskusi tentang cara
mandi yang benar.”
Waktu
”Mau berapa lama kita berbincang-bincang? 15 menit saja cukup?”
Tempat
“Tempatnya mau dimana citra? Baiklah disini saja.”
Fase Kerja
“Menurut citra kalau mandi itu kita harus gimana? Sebelum mandi apa
yang perlu kita persiapkan? Benar sekali.Citra perlu menyiapkan
pekaian ganti, handuk, sikat gigi, sampo, sabun dan sisir.Bagaimana
kalau sekarang kita kekamar mandi. Saya akan membimbing citra
melakukannya. Sekarang citra siram seluruh tubuh cinta termasuk
rambut lalu ambil sampo dan gosokan pada kepala cinta sampai berbusa,
setelah itu bilas sampai bersih. Bagus sekali.Selanjutnya ambil sabun,
gosokan diseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai
bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.Gosok seluruh gigi. Giginya
disikat mulai dari depan sampai belakang, dan arahnya dari arah atas ke
bawah. Lalu kumur-kumur sampai bersih, terakhir siram lagi seluruh
tubuh, sampai bersih lalu keringkan dengan handuk.Citra bagus sekali
melakukannya.Selanjutnya citra pakai baju dan sisir rambutnya dengan
baik.”
d) Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan citra setelah mandi dan mengganti pakaian?”
Evaluasi Objektif
“Coba cinta sebutkan lagi bagaimana cara-cara mandi yang baik seperti
yang sudah cinta lakukan tadi.”
Rencana tindak lanjut
“Nanti cinta lakukan secara mandiri, sesuai jadwal yang sudah kita
buat.”
Kontrak
Topik : “Besok kita ketemu untuk mendiskusikan jadwal kegiatan
citra terkait dengan kemampuan citra dalam merawat diri”
Waktu : “Citra mau ketemu jam berapa?”
Tempat : “Kira-kira citra mau ketemu dimana?
A) Proses Keperawatan
Kondisi : Klien tidak mau makan, tidak mau mandi, gosok
gigi dan menata rambut.
Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
1) Tujuan Khusus / SPK 1
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
b.Menjelaskan pengertian tanda dan gejala defisit perawatan diri, dan jenis
defisit perawatan diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya.
c. Menjelaskan cara – cara merawat pasien defisit perawatan diri.
B) Tindakan Keperawatan
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga.
b. Menjelaskan :
1) Pengertian defisit perawatan diri
2) Tanda dan gejala defisit perawatan diri
3) Jenis – jenis perawatan diri
4) Jenis defisit perawatan diri yang dialami oleh pasien
c. Menjelaskan cara –cara merawat pasien defisit perawatan diri
C) Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
a. Orientasi
Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bapak.”Saya perawat Dinna yang merawat
anak bapak.”
Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ?” apa pendapat bapak tentang anak
bapak Citra?”
Kontrak
Topik : “Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah yang Cinta
alami dan bantuan apa yang bisa bapak berikan”
Waktu : “Waktunya 15 menit cukupkan?”
Tempat : “Tempatnya di sini saja ya pak?”
b. Fase Kerja
“Selama ini apa yang dilakukan oleh Citra dalam merawat diri?”
“Perilaku yang ditunjukkan oleh Citra itu dikarenakan gangguan jiwanya
yang membuat klien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri.”
“Bapak, apakah selama ini dalam merawat Citra, bapak menemukan
kesulitan?”kalau ada apa saja pak?”….
“Pada dasarnya Citra mengalami masalah defisit perawatan diri.”
Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan, kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri, seperti mandi, berpakaian/berhias, makan,
dan BAB/BAK (toileting).
“Kalau Citra Kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan
?”Bapak perlu juga memperhatikan alat – alat kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh klien seperti handuk, baju ganti, sikat gigi, sampo, dan alat
kebersihan lainnya.Bapak juga perlu mendampinginya saat merawat diri
sehingga dapat diketahui apakah Citra sudah bisa mandiri / mengalami
hambatan dalam melakukannya.
c. Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah bercakap – cakap?”
Evaluasi Objektif
Coba bapak sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu
Citra dalam merawat diri
Rencana Tindak Lanjut ( RTL )
“Mulai sekarang cobalah bapak mendampingi dan membantu Citra saat
membersihkan diri”
Kontak
Topik : “Baiklah bapak tiga (3) hari lagi saya akan datang lagi. Kita
akan mendiskusikan tentang hasil yang sudah dicapai Cinta dan saya akan
melatih bapak dalam mempraktikan cara merawat Citra
Waktu : “Mau jam berapa kita mau bertemu bapak?” ya baiklah jam
09.00 WIB saja
Tempat : “ Tempatnya disini saja ya pak”.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.Jakarta : EGC.
Depkes.2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.
Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7.Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006. Modul MPKP Jiwa UI .Jakarta : EGC
Keliat. B.A. 2006.Proses Keperawatan Jiwa.Jakarta : EGC
Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta :
Momedia
Perry, Potter. 2005 .Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta : EGC
Rasmun S. Kep. M 2004.Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon Masalah
Keperawatan.Jakarta : CV Sagung Seto
Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3.Jakarta : EGC
Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 – 2006. Jakarta : Prima
Medika.
Stuart, GW. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Townsend, Marry C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada Perawatan Psikiatri edisi 3.
Jakarta. EGC