TINJAUAN TEORI
Berdasarkan pemeriksaan :
1 Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu
sesudah pembuahan
2 Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10-20 minggu. Didengar dengan
stetoskop leanec, alat kardiotokografi, alat dopler, atau dilihat dengan USG
3 Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika
kehamilan berusia 18 minggu, sedangkan pada multigravida di usia 16
minggu. Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.
4 Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin.
7. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit
kronis (menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung,
infeksi seperti tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang
perlu dikumpulkan.
8. Riwayat kesehatan pasangan
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-
obatan seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan
keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang
digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama
risiko mengalami komplikasi. Pernapasan akibat sebagai perokok
pasif.Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh
negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi
akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan
darah diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi
jantung.Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang
didapatkan.
b. Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit.Takikardi bisa terjadi
pada keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi.Nadi diperiksa selama
satu menit penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung.
Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi
seharusnya sama kuat dan teratur.
c. Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per
menit.Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau
penyakit jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru
simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap
bendungan vena, yang bisa berkembang menjadi varises.Bendungan
vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada
ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang
intertisial.Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol
menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting
edema.Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan
lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
3. Sistem Muskuloskeletal
a. Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan.Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung
dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk
dapat menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan.Berat
badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang
dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan
lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat
menyebabkan diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan,
persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.
c. Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji.Tinggi fundus
diukur jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.Kandung
kemih harus dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk
menetukan keakuratannya.Pengukuran metode Mc Donald dengan
posisi ibu berbaring.
4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak
memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya
masalah.Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya dilakukan karena
hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.
5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis,
jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti
cloasma gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan
strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna merah muda menandakan
pengisian kapiler baik.
6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut.Bibir bebas
dari ulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek
peningkatan estrogen yang menyebabkan hiperplasia.Gigi terawat
dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur
karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu
terjadinya persalinan prematur.Trimester kedua lebih nyaman bagi
ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman
untuk ibu hamil.Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron
pada otot polos, sehingga menyebabkan konstipasi.Peningkatan
bising usus terjadi bila menderita diare.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu
minggu setelah koitus)
Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari
2. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopold
3. Pemeriksaan USG
Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong
kehamilan
4. Pemeriksaan Rontgen
Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti
kehamila
Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang
B. Diagnosa Keperawatan
Setiap wanita dan keluarganya memiliki suatu rangkaian respon unik terhadap
kehamilan.Untuk menanggapi respon ini, perawat mulai menyusun diagnosis
keperawatan yang sesuia. Berikut daftar diagnose yang mungkin muncul pada
ibu hamil dari analisis temuan hasil pemeriksaan selama trimester pertama :
1. Keletihanberhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,
perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk
melakukan aktifitas
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak
mencukupi, tidak mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah
secara berlebihan
4. Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan
pengaruh hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan
perubahan tonus otot.
5. Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi
ibu, pemajanan pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
6. Resiko terjadi konstipasiberhubungan dengan relaksasi otot halus,
peningkatan absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat
Fe.
7. Gangguan citra tubuhberhubungan denganpersepsi tentang perubahan
biofisik, psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
8. Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis
urinarius, hygiene buruk dan keterbatasan pengetahuan.
C. Rencana Intervensi
1. Keletihanberhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,
perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk
melakukan aktifitas
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan
pasien tidak mengalami keletihan/keletihan berkurang
KH :
1. Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area
kontrol individu
2. Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan
kebutuhan/tingkat energi
3. Melaporkan adanya peningkatan energi
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur Untuk memenuhi kebutuhaan
malam 8 jam. metabolik yang berkenan dengan
pertumbuhan jaringan ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun yang Membantu menyusun prioritas yang
normal dan komitmen terhadap realistic dan waktu untuk menguji
pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri komitmen. Klien perlu membuat
sendiri. penilaian seperti perubahan shift kerja
untuk mengatasi mual pagi hari atau
istirahat yang banyak dsb.
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe Kadar Hb rendah, mengakibatkan
dalam tubuh, anjurkan mengkonsumsi kelelahan lebih besar karena penurunan
zat Fe sesuai indikasi. jumlah pembawa oksigen.
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan keadekuatan kebiasaan Kesejateraan janin-ibu tergantung
asupan nutrisi dulu atau sekarang pada nutrisi ibu selama kehamilan
dengan menggunakan batasan 24 jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia Remaja cenderung malnutrisi/anemia,
(kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 dan lansia cenderung obesitas/diabetes
tahun). gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji Memakan bahan bukan makanan pada
pilihan bahan bukan makanan dan kehamilan karena kebutuhan
tingkat motivasi untuk memakannya psikologis, fenomena budaya, respon
terhadap lapar dan atau respon tubuh
terhadap kebutuhan tubuh
Timbang BB klien; pastikan BB Ketidakadekuatan penambahan BB
pregravid. Informasikan tentang prenatal atau dibawah BB normal
penambahan prenatal yang optimum masa kehamilan, meningkatkan resiko
retardasi pertumbuhan intrauterine
(IUGR) pada janin dengan BBLR
INTERVENSI RASIONAL
Tentukan frekwensi/beratnya Memberikan data yang berkenaan
mual/muntah dengan semua kondisi fisik,
peningkatan HCG, perubahan
metabolisme karbohidrat dan penurunan
motilitas gastric memperberat
mual/muntah
Anjurkan klien mempertahan kan Membantu menetukan hiperemesis
input/output, tes urine dan penurunan grafidarum. Pada awalnya muntah dapat
BB setiap hari. mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan
ketidak seimbangan elektrolit. Muntah
dapat menyebabkan asidosis dan
memerlukan intervensi lanjut.
Anjurkan peningkatan masukan Membantu mengatasi mual/muntah dan
minuman berkarbonat, makan 6 x menurunkan keasaman lambung.
sehari dengan tinggi karbohidrat dan
jumlahnya sedikit.
Kaji suhu dan perubahan kulit, Indikator dalam membantu
membran mukosa, tensi, BJ urine dan mengevaluasi kebutuhan hidrasi
output/input.
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan klien memperhatikan higyene Meningkatkan higyene dengan
individu perorangan dan menghindari mengabsorpasi secret vagina yang
penggunaan bedak talk. berlebihan. Bedak talk dapat
menyebabkab kanker servikal
Tinjau ulang perubahan fisiologis Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh
berkemih. Anjurkan menghindari perubahan uterus. Meskipun itu normal
minuman mengandung kafein tapi dapt menyebabkab iritasi, kafein
memiliki sifat diuretic yang
memperberat ginjal
Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar Mendorong klien menyusun prioritas
terhadap keluarga/pekerjaan termasuk waktu untuk istirahat
Tambahan suplemen kalsium setiap Membantu memperbaiki keseimbangan
hari bila asupan produk susu dikurangi. kalsium/fosfor dan menurunkan kram.
DAFTAR PUSTAKA