Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) PADA KLIEN DENGAN

GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa


Dosen Mata Ajar : Novi Widyastuti R., M.Kep,Ns. ,Sp.Kep

Disusun Oleh :
Reza Rukmana Pradipta
2D Keperawatan
3220213892

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2023
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN GANGGUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Klien mengatakana malas mandi dan lebih enak tidak ganti baju.
Klien terlihat kotor, rambut tidak disisr, baju agak kotor, bau dan
menolak diajak mandi.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Keperawatan Diri
3. Tujuan Keperawatan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
c. Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.
d. Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan
perawat.
e. Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Menjelaskan kebersihan yang baik.
c. Membantu klien mempraktekkan cara kebersihan yang
baik.
d. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
B. Strategi Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam
”Assalamu'alaikum, selamat pagi bu, perkenalkan nama saya
Reza Rukmana Pradipta, bisa dipanggil Reza. Saya perawat
yang bertugas pada hari ini dari pukul 08.00-13.00 WIB. Nama
ibu siapa? Dan biasanya dipanggil dengan ibu siapa?”
b. Validasi
“Bagaimana perasaan ibu saat ini? Apakah ibu sudah mandi?”
c. Kontrak
“Baiklah Bu, bagaimana kalau kita mendiskusikan tentang
kebersihan diri? Berapa lama Bu mau berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 20 menit? Ibu mau berbincang-bincang
dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?.
2. Fase kerja
“Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Menurut ibu apa kegunaan
mandi? Apa alasan ibu sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut
ibu apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira
tanda-tanda orang yang merawat diri dengan baik seperti apa?
Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa
menurut ibu yang bisa muncul? Manfaat ibu menjaga kerbersihan
diri adalah menjaga diri agar tetap sehat dan terhindar dari
penyakit, dan terlihat bersih, rapih dan nyaman. Sekarang apa saja
alat untuk menjaga kebersihan diri? seperti kalau kita mandi, cuci
rambut, gosok gigi dan berdandan apa saja yang disiapkan? Benar
sekali, ibu perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun sikat
gigi, odol, shampo serta sisir. Wah bagus sekali, ibu bisa
menyebutkan dengan benar.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita mendiskusikan tentang
pentingnya kebersihan diri, manfaat dan alat serta cara
melakuakan kebersihan diri?
Evaluasi Objektif
Sekarang coba ibu ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi? Apa
saja alat untuk menjaga kebersihan diri, bagaimana cara
menjaga kebersihan diri? Bagus sekali, ibu sudah menjawabnya
dengan benar. Baiklah ibu, kalau mandi yang paling baik sehari
berappa kali bu? Ya bagus mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali
sehari, keramas 2 kali seminggu.”
b. Rentang Tindak Lanjut
”Nanti ibu masukan ke jadwal ya bu. Jika ibu sudah
melakukanya secara mandiri maka ibu menuliskan M, jika ibu
melakukannya dibantu atau dingatkan oleh keluarga atau teman
maka ibu but D, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T.
Apakah ibu mengerti? Coba ibu ulangi? Naah bagus ibu.
Jangan lupa dicoba ya bu”
c. Kontrak
“Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang
tentang cara berdandan. Apakah ibu bersedia? Ibu mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 10:00? Ibu maunya dimana kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau di sini lagi? Baiklah bu
besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok ibu.
saya permisi dulu”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS: Klien mengatakan sudah mandi, klien mengatakan malas
menyisir rambut
DO: Klien terlihat lebih segar, klien rambut terlihat tidak disisir
2. Diagnosa Keperawatan.
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Keperatawan
a. Klien dapat mengetahui pentingnya perawatan diri
(Berdandan)
b. Klien dapat mengetahui cara-cara melakukan perawatan
diri (Berdandan).
c. Klien dapat melaksanakan perawatan diri (Berdandan)
d. Klien dapat memasuka ke jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan kebersihan diri
b. Menjelaskan cara berdandan yang benar
c. Melatih cara berdandan yang benar
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam
”Assalamualaikum, Selamat pagi bu, mash ingat dengan saya?
Coba siapa? Iya benar sekali ibu.”
b. Validasi
”Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah
mandi? Tampak bersih sekali, rambut juga sudah disisir,
kukunya sudah digunting yah? Bagus sekali. Kalau gosok
giginya bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan.
Coba saya lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah
melakukannya. Mandi 2 x sehari sudah dilakukan dengan
mandiri, gosok gigi sehari juga sudah, keramas 2 minggu sekali
juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu,
yang ini masih dibantu ya bu, yang masih dibantu besok coba
ibu lakukan sendiri ya”
c. Kontrak
“Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita
akan latihan berdandan. Apakah ibu bersedia? Berapa lama ibu
mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit? Ibu mau
berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di disini saja?
Tujuan kita latihan berdandan adalah agara ibu terlihat rapih dan
wangi.”
2. Fase Kerja
“Baiklah ibu, sebelum ibu mash ingat kemarin kita belajar tentang
apa? Coba saya mau liat bagaimana caranya dan apa saja yang
harus dipersiapkan. Bagus sekail ibu mash mengingatnya. Lalu
sebelum berdandan alat apa saja yang harus disiapkan? Ya benar
sekali sisir, bedak dan lipstik. Bagaimana cara ibu berdandan?
Apakah menyisir rambut dulu? Bagaimana cara ibu menyisir? Apa
kebiasaan ibu berdandan apakah ibu memakai bedak? Apakah ibu
mau suka pakai lipstik? Ibu yang pertama disiapkan untuk
berdandan adalah sisir bedak dan lipstik, kemudian cara berdandan
pertama ibu sisir rambut dulu ya lalu ibu bedakan seluruh muka
agar rata dan kemudian menggunakan liptik jika ibu suka secara
tipis aja bu. Nah sekarang coba ibu contoh kan. Wah bagus sekali,
ibu terlihat rapih dan cantik. Bagaimana kalau berdandan kita
masukan ke jadwal harian kegiatan ibu yaa, Berapa kali akan ibu
lakukan? Dua kali sehari? Sehabis mandi yaa?
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan cara
berdandan? Lebih cantik dan rapi уа?”
Evaluasi Objektif
“Bisakah ibu sebutkan lagi apa saja alat yang diperlukan
untuk berdandan? Yah bagus sekali. Sekarang coba
sebutkan caranya bagaimana? Wah ibu hebat.”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah ibu kita sudah melakukan berdandan kita masukan
kedalam jadwal ya? Jadi ibu bisa tulis dijadwal harian
setiap habis mandi, ibu bisa langsung berdandan.
Selaniutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal
yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga,
keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu,
ganti baju dan berdandan habis mandi ya, jangan lupa ibu
kerjakan ya.”
c. Kontrak
“Baiklah ibu besok kita akan ketemu lagi dan
membicarakan tentang kebutuhan dan latihan cara makan
dan minum yang benar, apakah ibu bersedia? Ibu mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 11.00, Ibu maunya dimana
kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di sini lagi?
Baiklah bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa
besok bu. saya permisi dulu.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS: Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambut
Klien mengatakan tidak tahu cara makan dan minum yang baik dan
benar
DO: Klien terlihat lebih segar dan rambut terlihat api
Klien terlihat berserakan ketika makan dan minum
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan Keperawatan
a. Klien dapat mengetahui peralatan yang digunakan untuk
makan dan minum
b. Klien dapat mengetahui cara-cara makan dan minum yang
baik
c. Klien dapat melaksanakan makan dan minum yang baik
d. Klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Menjelaskan cara makan dan minum yang baik dan benar.
c. Membantu pasien mempraktikkan cara makan dan minum
yang benar dan memasukkan dalam jadwal.
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian.
B. Strategi Keperawatan
1. Fase Orentasi
a. Salam
“Assalamualaikum, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya? Coba
siapa? Iya benar sekali.”
b. Validasi
”Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat ibu sudah
bersih ya, rambut juga sudah disisir rapi, pakai bedak, kukunya sudah
digunting, bajunya juga cantik. Bagus sekali. Kalau gosok giginya
bagaimana? Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Coba saya lihat
jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya. Mandi 2 × sehari sudah
dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari juga sudah, keramas 2
minggu sekali juga sudah mandiri, gunting kuku juga sudah 1 x seminggu,
sudah dilakukan secara mandiri.”
c. Kontrak
“Masih ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari ini kita akan
bicara kebutuhan makan dan cara makan dan minum, Apakah ibu
bersedia? Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 30
menit? Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di sisi
saja?”
2. Fase Kerja.
“Jadi ibu sudah tau dan sudah melakukan cara kebersihan diri. Kalau
berdandan dilakukan sama siapa bu? Oh sudah sendiri bagus sekali. Kalau
berpakaiannya bagaimana? Dilakukan sendiri, bagus sekali. Bagaimana
caranya dan apa saja yang harus dipersiapkan apakah ibu mash ingat ? iya
hebat sekali ibu.”
“Baiklah ibu, sekarang kita akan diskusikan tentang cara melakukan
makan dan minum yang baik ya. Sebelumnya kalau kita mau makan dan
minum alatnya menggunakan apa saja? Jadi harus ada gelas piring dan
sendok ya, sekarang piring dan sendok gunanya untuk apa? Saya jelaskan
ya bu gunanya piring untuk menaruh makanan dan sendok untuk
mengambil makanan dan memasukannya kedalam mulut dan gelas
disiapkan untuk wadah tempat air minum. Bagaimana kebiasaan sebelum,
saat maupun sudah makan? Makan dimeja makan ya? Sebelum makan kita
harus cuci tangan pakai sabun ya bu. Baiklah saya ajarkan cara caranya,
ibu liat dulu setelah itu ibu praktikan yaa. Ambil air dengan gayung
kemudian kita siramkan ke tangan kita kemudian menggunakan sabun
setelah itu ibu siram lagi dengan air . kemudian setelah cuci tangan duduk
dan ambil makanan. Sebelum dimakan kita berdoa dulu. Doa nya adalah
Allahhumma bariklanafimmarazzaktana wakkina azabannar amiin. Sat
makan kita menggunakan sendok dan harus menyupakan makan satu-satu
dengan pelan-pelan. Setelah ibu minum dan bereskan piring dan gelas
yang kotor kemudia kita akhiri dengan cuci tangan ya bu, coba ibu
praktikan bagaimana cara cuci tangan dan makan yang baik, lalu
bagaimana doa sebelum makan . ya bagus sekali ibu. Bagaimana cara
makan minum yang baik kita masukan dalam jadwal kegiatan harian ibu.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar makan dan minum yang
baik?”
Evaluasi Objektif
“Baiklah coba ibu sebutkan lagi alat apa saja yang kita gunakan untuk
makan?
Dan apa apasaja yang kita harus lakukan sebelum dan setelah makan?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara makan dan minum kita
masukan kedalam jadwal ya. Berapa kali akan ibu mau makan? tiga
kali sehari? Kalau pagi jam berapa? Siang? Malam? Jadi ibu bisa tulis
dijadwal harian. Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai
jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga,
keramas 2 kali seminggu, gunting kuku 1 kali seminggu, ganti baju
dan berdandan habis mandi pagi dan sore dan makan dan minum 3 kali
sehari jangan lupa dicoba ya bu”
c. Kontrak
“Baiklah ibu besok kita akan ketemu lagi dan membicrakan tentang
BAB dan BAK, apakah ibu bersedia? bu mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 10:00 Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang ini lagi bu? Baiklah bu besok saya akan
kesini jam 10:00 sampai jumpa besok bu. saya permisi dulu.”

SRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4


A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
DS:
Klien mengatakan sudah mandi dan menyisir rambut Klien
mengatakan sudah makan pagi dengan baik Klien mengatakan tidak
tahu cara BAB dan BAK yang baik dan benar.
DO:
Klien terlihat bersih dan segar. Rambut tersisir dengan rapi Klien
terlihat BAK sembarangan.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Keperawatan
a. Klien dapat mengetahui cara-cara BAB dan BAK yang baik
dan benar.
b. Klien dapat melaksanakan cara BAB dan BAK yang baik
secara mandiri.
c. Klien dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara BAB dan BAK yang baik dan benar
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orentasi
a. Salam
“Assalamualaikum, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
b. Validasi
“Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Hari ini saya lihat
ibu sudah bersih ya, rambut juga sudah disisir rapi, pakai
bedak, kukunya sudah digunting, bajunya juga cantik. Bagus
sekali. Bagus sekali ternyata sudah ibu lakukan. Bagaimana
makan dan minum hari ini? Jam berapa? Jam 8 ya. Coba saya
lihat jadwalnya? Bagus sekali ibu sudah melakukannya. Mandi
2 x sehari sudah dilakukan dengan mandiri, gosok gigi sehari
juga sudah, keramas 2 minggu sekali juga sudah mandiri,
gunting kuku juga sudah 1 x seminggu, sudah dilakukan secara
mandiri. Jadi ibu sudah bagus tentang kebersihan dirinya.
Berpakaian dan berdandan juga sudah dilakukan sendiri.
Bagaimana kalau makan dan minum masih dibantu yah. Besok
harus sudah melakukannya sendiri yah Ibu bisa kan ibu pasti
bisa karena ibu hebat.”
c. Kontrak
“Mash ingat apa yang mau kita bicarakan hari ini. Hari in kita
akan bicara tentang cara BAB dan BAK. Apakah ibu bersedia?
Berapa lama ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10
menit? Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau
di sini saja?”
2. Fase Kerja
”Sebelumnya makan dan minum ibu masih dibantu ya, coba ibu
masih ingat tidak caranya dan alat- alat yang harus dipersiapkan
apa saja sebelum makan? iya hebat sekali ibu masih ingat, besok
harus sudah melakukannya sendiri ya bu.”
“Baiklah ibu, ibu BAB dan BAK dikamar mandi yah? Hati-hati
pakaian jangan sampai kena ya. Ibu lepas celana kemudian ibu di
wc, Lalu bagaimana cara ibu cebok dan membersihkannya? Saya
ajarkan ya bu, setelah ibu selesai BAB dan BAK ibu harus cebok
yang bersih. yaitu dengan menyiram air dari arah depan ke
belakang. Jangan terbalik ya. Cara seperti in berguna untuk
mencegah masuknya kotoran atau tinja yang ada dianus kebagian
kemaluan kita. Setelah selesai cebok, jangan lupa tinja atau air
kencing tersebut disiram dengan air secukupnya sampai tinja atau
air kencing itu tidak tersisa dikaskus atau WC. Jika ibu
membersihkan tinja atau air kencing seperti ini, berarti ibu ikut
mencegah penyebaran kuman berbahaya yang ada pada kotoran
atau air kencing. Setelah selesei membersihkan tinja/air kencing,
ibu perlu memakai celana sebelum keluar dari wc. Pastikan
resleting sudah tertutup dengan rapi, dan setelah itu ibu harus cuci
tangan pakai sabun ya bu. Coba ibu ulangi lagi dan bagaimana
caranya apa yang harus dilakukan sebelum dan setelah BAB/
BAK? Bagus sekali ibu. Kita masukan ke jadwal kegiatan harian
ibu ya”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan cara BAB
dan BAK?”
Evaluasi Objektif
“Baiklah ibu coba sebutkan kembali apa saja yang harus
dilakukan sat dan setelah BAB dan BAK? Bagus sekali ibu
masih mengingatnya”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Baiklah ibu kita sudah melakukan latihan cara BAB dan BAK.
masukan kedalam jadwal ya. Selanjutnya jangan lupa untuk
melakukan sesuai jadwal yah bu, mandi 2 kali sehari, gosok
gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu, gunting kuku
1 kali seminggu, ganti baju dan berdandan 2 kali sehari habis
mandi pagi dan sore, makan 3 kali sehari dan minum 8-10 gelas
sehari. BAB dan BAK ditempatnya. Bagaimana bu bisa
dilakukan sesuai jadwal. Bagus sekali jangan lupa di coba ya
bu”
c. Kontrak
“Baik lah ibu besok kita akan ketemu lagi dan untuk
mengevaluasi cara perawatan diri yang sudah saya ajarkan dan
masukan kedaam jadwal seperti kegiatan mandi, menggosok
gigi, keramas, bendandan, makan minum dengan baik dan
BAK/BAB dengan baik. apakah ibu bersedia? bu mau jam
berapa? Bagaimana kalau jam 09:00 Ibu maunya dimana kita
berbincang-bincang'? Bagaimana kalau di sini lagi? Baiklah bu
besok saya akan kesini jam 09:00 sampai jumpa besok bu saya
permisi dulu”

Anda mungkin juga menyukai