Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Praktik Klinik
Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu Guling Setiawan, S.Kep.,Ners

Disusun Oleh :
Rika Rahmawati
21.041
2A

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA


PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN
CIMAHI
2023
RS/Ruangan TGL/PARAF Nilai TGL/PARAF Nilai Rata-rata
CI Klinik CI Akademik

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


PADA PASIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
SP I
Pertemuan pertama
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
a. DS
Klien menolak melakukan perawatan diri
b. DO
1) Klien tidak mau mandi, makan, berias secara mandiri
2) Minat melakukan perawatan diri kurang
2. Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan khusus (TUK)
a. Klien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Klien mampu melakukan berhias/ berdandan secara baik
c. Klien mampu melakukan makan dengan baik

B. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Rika
Rahmawati, saya biaya dipanggil Rika. Saya mahasiswa STIKes RS.
Dustira yang dinas di Rumah Sakit ini, saya dinas dirumah sakit ini selama
2 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2 siang” kalau
boleh tau nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?
b. Evalasi/ validasi
Bagaimana perasaan ibu sekarang? Apa yang ibu rasakan sekarang?
c. Kontrak
1) Topik:
Bagaimana kalau nanti kita berbincang-bincang sebentar tentang
mengapa ibu tidak mau melakukan perawat diri secara mandiri,
meembahas pentingnya melakukan perawatan diri, menjelaskan cara
menjaga perawatan diri dan melatih cara mandi, gosok gigi, mencuci
rambut yang benar?
2) Waktu:
Untuk waktunya sekitar 15 menit, pada pukul berapa kita bisa
berbincang-bincang bu?
3) Tempat:
Ibu ingin bercerita dimana? Diruangan ini atau dimana bu?
2. Fase kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. Perawat menanyakan kepada klien alasaan tidak mau melakukan perawatan
diri
b. Perawat menjelaskan pentingnya melalukan perawatan diri.
c. Perawat menjelaskan cara menjaga perawatan diri
d. Perawan melatih cara melakukan mandi, gosok gigi, mencuci rambut yang
benar.
“Ibu mengapa ibu tidak mau melakukan perawatan diri? Biasanya ibu mandi
dan gosok gigi berapa kali sehari?”
“Kalau begitu sekarang kita bicars tentang pentingnya mandi, coba ibu pikirkan
apa manfaat dari mandi secara teratur? Iya ibu merasa lebih bersihkan?
Sekarang saya akan jelaskan manfaat dari mandi, pertama ibu akan merasa
lebih bersih, lebih segar dan juga badan lebib sehat bu”
“Baik sekarang ibu sudah tau manfaat dari mandi, sekarang coba ibu sebutkan
alat alat mandi”
“Bagus sekali bu”
“Sekarang saya akan menjelaskan cara mandi, gosok gigi dan mencuci rambut
yang benar”
“Pertama ibu mengguruh seluruh tubuh menggunakan air, kemudian ambil
shampo, usapkan ketelapak tangan kemudian gosokan kerambut hingga
berbusa, kemudian ibu ambil sabun, gosokan ketelapak tangan dan gosokan
keseluruh tubuh. Kemudia ibu bilas menggunakan air hingga bersih. Kemudia
ibu pakai handuk dan gosok gigi. Untuk gosok gigi pertama ibu ambil air dan
kumur kumur, ambil sikat gigi dan tambahkan pasta gigi diatasnya, kemudian
gosokan ke gigi ibu, kemudian ibu kumur kumur hingga bersih”
“Selanjutnya mari ibu praktikan dikamar mandi”
“Bagus bu, selanjutnya mari kita masukan kedalam jadwal harian ya bu. Ibu
ingin melakukannya pukul berapa?”

3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi subjektif’
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan belajar
melakukna perawatan?
2) Evaluasi objektif
Coba ibu sebutkan apa yang kita pelajari tadi.
b. Tindakan lanjut pasien
Baik ibu tadi sudah kita masukan kegiatan mandi ibu kedalam jadwal harian
ibu. Nanti setiap hari saya cek apakah ibu sudah mandi atau belum, jika
sudah nanti dijadwal saya tulis S dan jika belum dijadwal saya tulis B.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik: “Bagaimana jika besok pagi kita melatih cara berpakaian dan
berias secara mandiri”
2) Waktu: “Jam berapa kita ngobrol lagi bu? Jam 11.00 ya selama 10
menit?”
3) Tempat: “Ibu ingin dimana? Di tempat ini lagi?”

Anda mungkin juga menyukai