Anda di halaman 1dari 6

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN


DENGAN GANGGUAN KECEMASAN
”ANSIETAS”

DISUSUN OLEH :

KELAS 3.1

NI MADE WINDA NURSANTI (P07120016037)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2018/20
A. Kondisi Klien
Ny. ME usia 45 tahun, pendidikan tamatan SMA, pekerjaan sebagai pedagang.
Klien mengatakan baru pertama kali dirawat di rumah sakit. Klien mengatakan sulit
tidur, sakit kepala, dan tidak nafsu makan. Klien tampak gelisah, tekanan darah
170/100 dan nadi 110 meningkat, mulut kering.
B. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengatasi gangguan ansietas klien.
1. Tujuan Khusus
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu mengenal ansietas
c. Klien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi otot
d. Klien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi ansietas.
D. Rencana Tindakan Keperawatan
Ajarkan klien cara penggunaan terapi nonfarmakologi relaksasi otot progresif.
E. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : ”Selamat pagi Ibu.”
Klien : ”Selamat pagi Sus”
Perawat : ”Perkenalkan nama saya Winda Nursanti, Ibu bisa panggil saya
Winda. Saya adalah mahasiswa Poltekkes Denpasar yang
bertugas merawat Ibu pada pagi hari ini dari pukul 07.30-13.30
siang nanti. Kalau boleh saya tahu nama Ibu siapa dan Ibu senang
dipanggil apa?
Klien : ”Nama saya Ny. ME, saya senang dipanggil Ny.M”
b. Evaluasi dan Validasi
Perawat : ”Bagaimana tadi malam tidurnya Bu? Apakah nyenyak?”
Klien : ”Saya sulit tidur Sus sejak saya dirawat di rumah sakit.”
Perawat : ”Kenapa Ibu merasa sulit tidur? Apakah Ibu memikirkan
sesuatu?”
Klien : ”Saya merasa sulit tidur karena ini adalah kali pertama saya
dirawat di rumah sakit sehingga saya merasa sedikit cemas dan
saya juga tidak terbiasa dengan lingkungan rumah sakit.”
Perawat : ”Lalu bagaimana keadaan Ibu hari ini? Apa Ibu ada keluhan?”
Klien : ”Saya merasa sedikit sakit kepala.”
c. Kontrak
1) Topik dan Waktu
Perawat : ”Baiklah Bu, bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang
tentang kecemasan Ibu dan latihan cara relaksasi otot progresif,
yang mana tujuannya agar ibu mampu mengontrol kecemasan
yang Ibu rasakan. Apakah Ibu bersedia?”
Klien : ”Baiklah Sus.”
Perawat : ’Untuk waktu saya membutuhkan kurang lebih 15-20 menit.
Apakah Ibu bersedia?”
Klien : ”Iya Sus saya bersedia.”
2) Tempat
Perawat : ”Ibu mau dilakukan tindakan ini dimana? Bagaimana jika disini
saja Bu?”
Klien : ”Baiklah Sus kalau begitu disini saja.”
2. Fase Kerja
Perawat : ”Sekarang coba Ibu ceritakan apa yang Ibu rasakan saat ini
kepada saya.”
Klien : ”Saya merasa cemas karena ini pertama kalinya saya dirawat
dirumah sakit dan saya juga tidak terbiasa dengan lingkungan
rumah sakit. Saya merakan sakit di bagian kepala.”
Perawat : ”Sejak kapan ibu merakan sakit di bagian kepala?”
Klien : ”Sekitar 2 hari sebelum masuk rumah sakit, sebelumnya saya
pernah merasakan sakit kepala, namun masih bisa saya tahan.
Tetapi sakit kepala yang ini tidak bisa saya tahan.”
Perawat : ”Apakah Ibu merasa cemas dengan sakit kepala yang Ibu
rasakan?
Klien : ”Tidak, karena saya fikir ini hanya sakit kepala biasa.”
Perawat : ”Saya mengerti bagaimana perasaan Ibu, setiap orang juga akan
memiliki perasaan yang sama jika berada diposisi Ibu. Jadi saat
ini ibu berada pada tingkat kecemasan sedang. Untuk itu ibu
perlu dilakukan terapi disaat Ibu merasakan perasaaan cemas.
Terapi ini akan membantu menurunkan kecemasan Ibu.
Bagaimana jika sekarang kita coba mengatasi kecemasan Ibu
dengan latihan relaksasi otot ?”
Klien : ”Baiklah Sus.”
Perawat : ”Baiklah kita mulai sekarang ya Bu. Saya tutup sampirannya
terleih dahulu ya Bu.
(Perawat menutup sampiran)
”Saat ini Ibu lebih nyaman untuk berbaring atau duduk
bersandar?”
Klien : ”Saya lebih nyaman duduk bersandar saja Sus.”
Perawat : ”Baiklah Bu saya atur tempat tidurnya terlebih dulu agar ibu
lebih nyaman.”
(Perawat mengatur bed dengan posisi semi fowler)
”Ibu bisa perhatikan saya, lalu Ibu mengikuti cara yang sudah
saya ajarkan. Pertama-tama, Ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan,
setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu Ibu
hembuskan melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan.
Sekarang coba Ibu praktikkan.”
Klien : ”Baik Sus.” (Klien mempraktikkan nafas dalam)
Perawat : ”Bagus sekali Ibu sudah mampu melakukannya, sekarang kita
lanjutkan ke tahap berikutnya. Apakah Ibu merasakan ketegangan
pada daerah otot, misalnya tengkuk, leher, dahi atau yang
lainnya?”
Klien : ”Saya merasakan ketegangan pada daerah tengkuk, leher dan
bahu Sus.”
Perawat : ”Baiklah Bu selanjutnya untuk merilekskan daerah leher dan
tengkuk, tekan kepala ibu ke arah belakang, kemudian anggukkan
kepala ke arah dada, lalu putar kepala ke arah bahu kanan dan
putar kepala ke arah bahu kiri. Ibu rasakan ketegangan pada
bagian tersebut, tahan selama 5-7 detik, kemudian relaksasikan
otot 20-30 detik. Hembuskan nafas perlahan dan kendurkan
secara perlahan, katakan dalam hati ’rileks dan pergi’. Sekarang
coba ibu praktikkan. ”
Klien : (Klien mempraktikkan instruksi perawat)
Perawat : ”Selanjutnya untuk merilekskan daerah bahu, Ibu angkat bahu
kanan seolah-olah ingin menyentuh telinga, begitu pula angkat
bahu kiri seolah-olah ingin menyentuh telinga, dan angkat kedua
bahu seolah-olah ingin menyentuh telinga. Sekarang ibu bisa
praktikkan. Lakukan setiap gerakan selama 5-7 detik, kemudian
relakskan 20-30 detik. Dan rasakan aliran darah mengalir secara
lancar”
Klien : (Klien mempraktikkan instruksi perawat)
Perawat : ”Tindakan relaksasinya sudah selesai ya bu, sekarang saya akan
melakukan pengukuran tekanan darah dan nadi untuk mengetahui
kondisi terbaru Ibu.”
Klien : ”Silahkan Sus.”
Perawat : (Perawat melakukan pengukuran tekanan darah dan nadi)
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan
1) Evaluasi Subjektif
Perawat : ”Ibu sekarang tindakannya sudah selesai, bagaimana perasaan
Ibu setelah melakukan relaksasi otot progresif.”
Klien : ”Saya merasa lebih tenang sus, daerah tengkuk, dahi dan leher
saya juga terasa lebih rileks.
2) Evaluasi Objektif
Perawat : ”Saya juga melihat sekarang Ibu lebih tenang. Setelah saya cek
hasil tekanan darah Ibu 160/100 dan nadinya 100. Dari hasil
tersebut sudah mengalami penurunan dari sebelumnya. Dan saya
harap hasilnya dapat membaik terus.”
Klien : ”Baik sus.”
b. Rencana Tindak Lanjut
Perawat : ”Nanti jika Ibu merasakan kecemasan timbul kembali, Ibu bisa
melakukan relaksasi otot progresif seperti yang telah saya ajarkan
tadi.”
Klien : ”Baik Sus.”
c. Kontrak Yang Akan Datang
Perawat : ”Sesuai kontrak yang telah kita sepakati yaitu selama 15-20
menit, berarti tindakan untuk hari ini sudah selesai. Untuk
tindakan berikutnya bagaimana kalau kita praktikkan lagi dengan
melaksanakannya secara terjadwal Bu? Apakah Ibu setuju?”
Klien : ”Iya Sus saya setuju.”
Perawat : ”Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi Bu?”
Klien : ”Iya boleh Sus.”
Perawat : ”Untuk waktunya Ibu mau jam berapa?”
Klien : ”Sekitar jam 10 pagi saja Sus.”
Perawat : ”Baiklah, berarti besok pagi saya akan kesini dan kita akan
melakukan relaksasi otot progresif. Sebelum saya permisi, apakah
ada yang ingin Ibu tanyakan?”
Klien : ”Tidak ada Sus.”
Perawat : ”Baik jika IBu tidak ada pertanyaan, saya permisi ya Bu,
terimakasih atas kerjasamanya.”
(Perawat membuka sampiran)
Klien : ”Iya Sus, terimakasih

Anda mungkin juga menyukai