Anda di halaman 1dari 22

dr.

Wawan Sulistiyadi
Sie Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap
Proses menghasilkan imunitas pada
seseorang dengan cara pemberian
bahan imunobiologik (vaksin)


Usaha pencegahan kesehatan primer
Melindungi seseorang terhadap penyakit
tertentu
(Intermediate goal)


Menurunkan prevalensi penyakit
(mengubah epidemiologi penyakit)


Eradikasi penyakit (final goal)
Vaksin International

• Vaksin internasional adalah


vaksin yang dapat dipakai untuk
kegiatan lintas negara.
• Dan bagi negara endemis
terhadap suatu penyakit akan
diberlakukan imunisasi wajib.
Ke daerah mana
imunisasi diperlukan
 Rekomendasi imunisasi untuk
traveller international
dikeluarkan oleh World Health
Organization (WHO) setiap
tahun dan dapat diakses melalui
internet dengan alamat
http://www.who.int/ith.
Secara harafiah, traveler berarti orang
yang melakukan perjalanan (lintas
negara), a.l. :

 Wisatawan,  Jamaah haji


 Pebisnis,  Siswa/ mahasiswa,
 Diplomat,  Tentara/Polisi
 Tenaga kerja,  Atlet
 Ilmuwan  Pengungsi
 Migran
Travel medicine
Travel medicine merupakan cabang
ilmu kedokteran baru yang bersifat
interdisiplin dan secara langsung
menangani kesehatan traveller, baik
dalam ruang lingkup regional maupun
internasional, dengan menitikberatkan
aspek promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit.
• Perjalanan dapat berdampak negatif pada kesehatan
seseorang.
• Penyakit dibagi menjadi dua:
1. Tidak menular (non-communicable disease) :

mabuk perjalanan, jet lag, barotrauma

2. Menular (communicable disease) :


meningitis meningococ , yellow fever, rabies,
PD3-I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:
tuberculosis, polio, difteri, pertusis, tetanus, campak
dan hepatitis B dsb)
 dapat dicegah dengan imunisasi
(vaccine Preventable disease)
 imunisasi yang diperlukan oleh traveller
 tidak dapat dicegah
 Mencegah wisatawan (traveller) mendapat
infeksi penyakit menular di tempat tujuan
 Mencegah wisatawan membawa penyakit
menular dari tempat keberangkatan ke
tempat tujuan
 Mencegah wisatawan membawa penyakit
menular dari tempat tujuan pulang kembali
ketempat keberangkatan
 Pertimbangan imunisasi untuk seorang
wisatawan tidak lepas dari riwayat
imunisasi pada masa kanak-kanak dan
imunisasi lainnya yang pernah didapat
pada masa dewasa.
Imunisasi diberikan kepada wisatawan
sebelum bepergian setelah mengkaji
kondisi medik wisatawan dan risiko
kesehatan yang mungkin timbul
selama bepergian.
Meliputi aspek :
 Riwayat imunisasi dasar dan riwayat
imunisasi lainnya
 Jadual keberangkatan dan daerah
tujuan (destinasi)
 Lama tinggal didaerah tujuan
 Jenis pekerjaan dan kemungkinan
risiko kesehatan
 Kondisi kebersihan lingkungan dan kontak
dengan penduduk didaerah tujuan
 Epidemiologi penyakit infeksi didaerah
tujuan
 Efektivitas imunisasi dan cara-cara
pencegahan lainnya
 Efek samping imunisasi dan
penatalaksanaannya
 Jadual imunisasi dan waktu yang
tersedia sebelum berangkat
 Perlu tidaknya profilaksis malaria
dan kemungkinan interaksinya
dengan vaksin
 Kondisi medik calon wisatawan dan
kemungkinan hamil pada wanita
 Dukungan finansial
Panduan WHO
 Memuat daftar penyakit yang
dapat dicegah dengan vaksin
dan daftar semua negara
didunia beserta imunisasi yang
wajib atau dianjurkan.
GUIDELINE
International travel and health
ICV
(International Certificate of Vaccination)

Imunisasi wajib
 Yellow fever
 Meningococcal meningitis

Sertifikat diperoleh di tempat-tempat yang


telah ditentukan oleh WHO dan disetujui
oleh Departemen Kesehatan

ICV valid setelah imunisasi dan berlaku sampai


10 tahun
List WHO
 Indonesia endemik berbagai penyakit
menular.
 Traveller ke Indonesia dianjurkan mendapat
imunisasi hepatitis A dan B, tuberculosis,
rabies, dan JE (Japanese Encephalitis)
 Walau yellow fever tidak ada di Indonesia,
namun traveller yang datang dari negara
endemik harus dapat menunjukkan ICV
yang valid.
List WHO
 Negara endemik yellow fever:
Afrika sub sahara, Afrika Selatan,
Afrika Barat, dan Amerika Selatan
(Panama, Columbia, Equador, Peru,
Bolivia, Brazil, Guyana, Suriname, dan
French Guyana)
Tujuan ke Saudi Arabia
 Jemaah haji, umroh dan TKI
harus dapat menunjukkan sertifikat
imunisasi meningitis meningococ
quadrivalent (A/C/Y/W-135) yang
telah berlaku sedikitnya 10 hari dan
kurang dari 3 tahun sebelum tiba di
Saudi Arabia.
Klasifikasi Vaksin
Vaksin Bakteri Vaksin Virus

• Campak
• BCG • Parotitis • OPV
Vaksin • Rubela
• Yellow
Hidup • Varisela
Fever

• Difteria • Meningo • Influenza


• Tetanus • Pneumo • IPV
Vaksin • Pertusis • Hib • Rabies
Inaktif • Typhim Vi • Hepatitis B
• Kolera
• Hepatitis A

Anda mungkin juga menyukai