Dewi Indiastari
Divisi Tropik Infeksi RSSA- FKUB Malang
Epidemiologi
Amerika : 70% penduduk usia lanjut mendapat
vaksinasi influenza dan Pneumokok (penyakit akibat
pneumococcus).
Indonesia : 25 juta orang 60 tahun 1%
mendapat imunisasi.
Resiko kematian akibat influenza pada usia lanjut :
12% : usia 60-69 tahun
28% : usia 70-79 tahun
54% : usia 80 tahun
Indikasi vaksinasi
Riwayat paparan : Tetanus toksoid, Rabies
Risiko penularan : Influenza, Hepatitis A, Tifoid, MMR.
Usia lanjut : Pneumokok, Influenza.
Risiko pekerjaan : Hepatitis B, Rabies.
Imunokompromais : Pneumokok, Influenza, Hepatitis B.
Hemophilus influenza tipe B.
Rencana bepergian : Yellow fever, Japanese B
encephalitis, Tifoid, Hepatitis A.
Jemaah haji : Meningokok ACYW 135., Influenza
Konsensus Imunisasi Dewasa, PB
PAPDI,2008
Jadwal Imunisasi
Dewasa
Recommended Adult Immunization Schedule United States, CDC MMWR QuickGuide / Vol. 61 /
No. 4 February 3, 2012
Vaksin Hepatitis B
direkomendasikan untuk tenaga kesehatan yang
berhubungan/terpapar dengan darah atau cairan tubuh
pasien (dokter, pegawai laboratorium, perawat, dll).
Vaksin Varisela
direkomendasikan kepada setiap orang dewasa yang tidak
memiliki bukti imunitas terhadap vaksin ini.
Bukti imunitas adalah:
bukti tertulis pernah mendapatkan vaksin ini sebanyak 2
dosis;
riwayat terkena varisela yang dikonfirmasi oleh dokter;
riwayat varisela zoster yang diverifikasi oleh dokter
bukti laboratorium akan adanya imunitas atau pernah
terkena.
Vaksin MMR
direkomendasikan kepada setiap tenaga kesehatan kecuali
memiliki bukti imunitas.
Bukti imunitas diantaranya:
lahir sebelum tahun 1957
pernah mendapatkan 1 dosis MMR terdokumentasi;
riwayat terkena campak, Mumps yang diverifikasi oleh dokter;
bukti laboratorium.
vaksin Hepatitis B
vaksin influenza
Pada dewasa sehat, ini dapat mencegah 70-90%
Pada orang tua, vaksin mengurangi sampai 60%
terjadinya penyakit yang berat , 80% kematian.
CDC merekomendasikan:
vaksin konjugat untuk usia 2-55 tahun,
vaksin polisakarida pada usia lebih dari 55 tahun dan juga
bisa sebagai alternatif lain untuk usia 2-55 tahun.
Respons antibodi
timbul setelah 2 minggu, vaksin diberikan minimal 2
minggu sebelum berangkat haji,
kekebalan ini bertahan sampai 1 tahun
Vaksin Influenza
Vaksin influenza jenis inaktif aman diberikan pada wanita
hamil pada trimester 2 dan 3
SKB Menteri Agama dan Menteri Kesehatan Nomor 458 Tahun 2000 dan 1652.A/MENKES-KESOS/SKB/XI/2000
Imunisasi pada
wisatawan
Idealnya dilakukan 4-6 minggu sebelum perjalanan
CDC membagi traveling vaksinasi menjadi 3 :
Routine
Vasksinasi penting dilakukan sesuai jadwal yang dikeluarkan
CDC
Recommended
Melindungi wisatawan dari penyakit yang terdapat pada negara
yang dikunjungi (sesuai recomendasi negara yang dikunjungi)
Vaksinasi yang dibutuhkan bergantung :
Lama tinggal di rural area
Musim yang berlangsung pada tempat tujuan
Usia wisatawan
Status kesehatan
Imunisasi yang didapat sebelumnya
Required
Vaksinasi diberikan berdasarkan International Health
Regulations seperti :
Vaksinasi yellow fever
diberikan dengan negara tujuan Sub Sahara Afrika
dan amerika selatan,
Ulangan vaksinasi setiap 10 tahun.
Macam vaksin : virus hidup dilemahkan
Efektivitas : tinggi
kategori
vaksinasi
Routine vaccination
Diphtheria/tetanus/pertussis (DTP)
Hepatitis B (HBV)
Haemophilus influenzae type b (Hib)
Measles (MMR)
Poliomyelitis (OPV or IPV)
Recommeded
vaccination
Cholera
Influenza
Hepatitis A (HAV)
Japanese encephalitis
Lyme disease
Meningococcal disease
Pneumococcal disease
Rabies
Tick-borne encephalitis
Tuberculosis (BCG)
Typhoid fever
Yellow fever (for individual protection)
Required Vaccination
Vaksin Rubella
mencegah Congenital
Rubella Syndrome
Jika harus mendapatkan
vaksinasi ulangan dengan
vaksin MMR, maka
vaksinasi MMR ini harus
dilakukan sebelum hamil,
minimal satu bulan atau
bahkan lebih setelah
vaksinasi MMR tidak boleh
hamil.
Vaksin Hepatitis B
Idealnya Sebelum hamil di pastikan tidak
terinfeksi
Jika ibu terinfeksi Janin divaksinasi dan
diberikan imunoglobulin
Negara maju vaksinasi diberikan pada Bumil
dengan:
Berhubungan dengan homoseksual,
Berhubungan dengan lebih dari 1 pasang dalam 6
bln terakhir,
pasangan HbS Ag (+),
pengguna IDU,
kontak dengan penderita Hepatitis.
Tetanus
Mencegah tetanus neonatorum
Jika WUS belum mendapat TT
diberikan TT min 2 x
Pertama diberikan saat kunjungan awal
Kedua diberikan 1 bulan setelah pertama
Ketiga diberikan 6-12 bulan kemudian
Boster 2 kali dengan interval 1-2 tahun
Pasca paparan
Baru terpapar belum pernah tervaksinasi
diberikan IG 0.02 cc/kg
Riwayat vaksinasi 1 dosis 1 bulan sebelum
paparan tidak perlu IG
Demam tifoid
Vaksin ViCPS
Berasal dari kapsul polisakarida S. typii
Untuk mempertahankan proteksi, booster di
rekomendasikan setiap 3 bulan
Vaksin Ty21a
Vaksin berisi S. typii yang telahdilemahkan
Tersedia dalam bentuk kapsul, secara oral, 4 x,
dengan interval 2 hari
Bila paparan berlanjut booster setiap 5 tahun
Kolera
Vaksin oral mengandung kuman yang dilemahkan
2 dosis untu dewasa dan anak lebih 6 tahun
Booster interval 2 tahun
Vaksin meningokok
Usia 56 th dan 2-10 th diberikan vaksin MPSV,
booster dianjurkan 5 th setelah vaksinasi pertama
HIV
Tidak diberikan vaksin hidup
Rekomendasi : polio in aktif, pneumokok,
influenza, HPV pada wanita
Pemberian booster belum disepakati
Diabetes
Rekomendasi vaksinasi pneumokok dan influenza
Indikasi :
penggunaan vaksin HPV pada kelompok umur 12-26 tahun
kelompok umur 27-55 tahun atau pada orang yang telah melakukan
hubungan seksual
masih dapat dilakukan namun manfaatnya tidak sebaik pada kelompok
umur 12-26 tahun yang belum melakukan hubungan seksual.
Terimakasih