Anda di halaman 1dari 24

SGD 19 PROUDLY

PRESENTS
IMUNISASI

LUTFI ADI PANDU


PERDANA
DEA INDAH DAMAYANTI
HSB

PENTY YUNI PRIYANDA


SITI ROHMAH DAMAYANTI

CAHAYA SUKMA NST

SUCI PURNAMA SARI

DETAMA BELLA ISA BARUS

WALIDAH YULIANI

NONY MASRIADI

WAWAN DERMAWAN

FAUZAN AZMI

PIN NASIONAL 2016


Pada tanggal 8 15 Maret 2016 Kementrian Kesehatan bersama seluruh Dinas
Kesehatan Seluruh Indonesia melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
Polio 2016. PIN Polio 2016 adalah program pemberian imunisasi polio kepada
seluruh balita yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan terhadap
penyakit Polio.
Bersamaa dengan itu, disuatu daerah diadakan seminar tentang Kesehatan.
Pada saat seminar berlangsung ada beberapa pertanyaan dari peserta antara
lain :
1.

2.

Dari seorang ibu yang mempunyai bayi umur 3 bulan

Apakah anak saya perlu diimunisasi dan imunisasi apa yang boleh
diberikan kepada anak saya?

Kalau anak saya nanti demam, apa obatnya dan apakah tidak berbahaya
karena anak saya masih kecil?

Seorang bapak yang sudah berumur 75 tahun

Saya tahun ini akan naik haji dan saya diwajibkan untuk divaksin. Apakah

APA TUJUAN DARI IMUNISASI BAGI


JAMAAH HAJI ?

Arab Saudi adalah negara epidemis terjadinya penyakit meningokokus. Tahun 1987
dan 2000 terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) meningitis meningokokus yang menimpa para
jemaah haji di Arab Saudi. Penyakit meningokokus merupakan penyebab kesakitan dan
kematian di seluruh dunia. Perlindungan terhadap meningokokus diperlukan untuk
menghindari terjadinya penularan antar jemaah haji dan umrah di Mekah dan mencegah
pembawa penyakit (karier) setelah kembali lagi ke negara asalnya.
Jemaah haji dan umrah Indonesia umumnya belum mempunyai kekebalan alamiah
yang didapatkan secara pasif terhadap meningokokus, sehingga jemaah perlu
memperoleh vaksinasi terhadap penyakit tersebut mengingat tingginya risiko penularan
dari jemaah yang berasal dari negara lain
Selain vaksin meningokok, virus influenza juga dianjurkan pada jemaah haji dan
umrah. Vaksin ini bersifat opsional, mengingat umumnya jemaah Indonesia berusia
lanjut dan beberapa diantaranya menderita penyakit kronis, serta perubahan suhu yang
ekstrim di Mekah mengakibatkan kekebalan tubuh jemaah dapat menurun. Virus
influenza sangat mudah menular melalui dorplet, udara atau kontak langsung dengan
penderita. Pada kondisi yang padat dan berdesak-desakan sangat memudahkan terjadi
penularan virus tersebut.

JENIS VAKSIN APA SAJA YANG


DAPAT DIBERIKAN KEPADA
PASIEN TERSEBUT?

JENIS VAKSIN

Bagi Jamaah
Haji

Meningitis

Influenza

Pneumonia

MENINGITIS

Vaksin meningitis adalah vaksin


untuk kekebalan tubuh terhadap
penyakit selaput otak
atauradang membran
pelindung sistem syaraf pusat.
Vaksin ini wajib dilakukan bagi
orang yang hendak berniat haji
atau umroh. Karena
semenjak2002 pemerintah
kerajaan arab saudi mewajibkan
vaksin tersebut untuk seluruh
jamaah dari negara mana pun,
baik yang endemik maupun
tidak

Jenis vaksin yang dipakai adalah


meningitis meningokokus
tetravalen ACW135Y

Imnunisaasi meningitis diberikan


selambat-lambatnya 10 hari
sebelum keberangkatan ke arab
saudi.

Seseorang yang mendapat


imunisasi meningitis akan
memiliki kekebalan terhadap
bakteri meningitis jenis a,c,w135
dan y selama dua tahun.

Jenis Vaksin :
Menveo

Kemasan :
Setiap box berisi 10 vial terdiri dari :
5 vial serbuk dan 5 vial larutan
@5ml

Dosis :
0.5 ml dosis tunggal IM pada lengan
kiri atas (deltoid)

INFLUENZA

Struktur Virus Influenza

Pengembangan Vaksin Influenza

Imunitas terhadap Vaksinasi Influenza


Viru
s
Manusia
Antibody HA

Menahan virus
dengan
menetralisasi
infektivitas

Antibody NA

Membatasi penyebaran
virus dengan
menghambat lepasnya
virion yang baru dirakit
dari sel yang terinfeksi

1.

VAKSIN VIRUS MATI UTUH

sangat
berhasil
dipakai
untuk mencegah
penyakit
influenza.

Setiap
dosisnya
mengandung Virus Influenza
A H1N1, H3N2, dan virus
influenza B.

efikasi protektivitas 60-90%

aman
dan
ditoleransi
dengan baik.

2.

VAKSIN
SUB
UNIT/
SPLIT
VACCINE

sangat
berhasil
dipakai
untuk mencegah
penyakit
influenza.

Efikasi
untuk
mencegah
influensi adalah 77%

dapat ditoleransi dengan

Vaksin virus
yang biasa
dipakai

Orang tua > 65 tahun

Petugas rumah sakit yang


merawat penderita penyakit
kronis

Orang dewasa yang dan anakanak yang menderita penyakit


paru atau sistem kardiovaskuler
kronis, termasuk anak yang
menderita asma

Orang yang mempunyai


gangguan fungsi ginjal, diebetes
mellitus, hemoglobinopati, dan
penyakit penekanan sistem imun

Orang yang mendapat


pengobatan aspirin janka panjang

Wanita hamil trimester II dan III


pada saat musim influenza

Sasaran
vaksinasi
Influenza

Fakta Studi tentang


manfaat vaksinisasi
influenza untuk
mencegah Pneumonia

Vaksinasi
influenza
menurunkan
angka
perawatan pneumonia di
rumah sakit (nicholson
KG, wood JM, zambon M.
Influenza.
Lancet.
2003;362:1733-45)

Imunisasi pada penderita


penyakit
paru
kronis
dapat mengurangi angka
perawatan rumah sakit
sebagai
akibat
pneumonia
sebanyak
52% (nichol KL, baken L,
nelson
A.
Relation
between
influenza
vaccination
and
outpatient
visit,
hospitalization,
and
mortality
in
elderly
person with chronic lung

Fakta Studi tentang


manfaat vaksinisasi
influenza untuk
mencegah Pneumonia

Kelompok yang
mendapatkan vaksinasi
dua kali (fully vaccinated)
dapat mencegah terjadinya
influenza dan pneumonia
hingga 69-87%, sedangkan
kelompok yang dilakukan
penyuntikan vaksinasi
hanya satu kali tidak
menunjukkan efek yang
bermakna atau sama
dengan anak yang tidak
mendapatkan vaksinasi
influenza. (Dr. Mandy A.
Allison, dari university utah,
salt lake city, journal of
pediatrics.)

PNEUMONIA

Pneumonia
WHO telah menetapkan bahwa vaksinasi pneumonia pada usia
lanjut cukup efektif terutama untuk melindungi usia lanjut sehat
terhadap penyakit invasif (pneumonia yang berpenyulit meningitis,
septikemia dan pneumococcal pneumonia); vaksinasi ini juga
diutamakan pada kelompok usia lanjut sehat yang tinggal di panti
werdha.

Vaksinasi dapat diberikan pada usia lanjut (60 tahun), sehat,


terutama yang tinggal di panti werdha. Sedangkan yang
memerlukan vaksinasi ulangan hanyalah mereka yang mengalami
penurunan daya tahan tubuh (diabetes, gagal ginjal kronik,
penyakit hati kronik); usia lanjut dengan komorbiditas atau mereka
yang saat divaksinasi pertama kali berusia kurang dari 60 tahun.

Tipe vaksin :
PPSV23

Efek samping vaksinasi


pneumonia terdiri dari lokal
(sekitar
20%-30%)
dan
sistemik
(<1%).
Berdasarkan
hasil
pengamatan efek samping
imunisasi pada usia lanjut
sehat:
imunisasi
ganda
memang
lebih
besar
kemungkinannya
menimbulkan efek samping
lokal ringan dan demam
yang tidak tinggi; namun
kedua
efek
samping
tersebut ringan dan hilang
tanpa
pengobatan.
Vaksinasi pneumonia tidak
boleh
diberikan
pada
seseorang
yang
alergi
terhadap komponen vaksin.

BAGAIMANA CARA PEMBERIAN


VAKSIN TERSEBUT?

Bagaimana cara pemberian vaksin untuk seseorang yang berusia


di atas 75 tahun?

Meningitis
Influenza
Pneumonia

IM pada lengan kiri atas (deltoid)

IM pada lengan bagian atas

IM pada muskulus deltoid


SC Daerah disuntikkan biasanya disterilkan
dengan alkohol ke kulit sebelum injeksi

Anda mungkin juga menyukai