Anda di halaman 1dari 16

PERANAN KESEHATAN DALAM

KEPARIWISATAAN

KELOMPOK IV
1. MADE RAI ASTITI BUDHIYANI ( PO7 131211 8001 )
2. NI WAYAN DARMAYANTI ( P07 131211 8006 )
3. LUH AYU EKA KAWIASRI ( P07 131211 8009 )
Pengertian
• Kedokteran wisata (travel medicine): cabang atau
spesialisasi ilmu kedokteran yang secara khusus
mempelajari penyakit dan kondisi kesehatan akibat
perjalanan wisata dan upaya penanganannya (Steffen &
DuPont, 1999).

• Kesehatan wisata memiliki aspek yang sedikit lebih luas


dari kedokteran wisata karena mencakup aspek
pencegahan (DuPont & Steffen, 2001).
• Pariwisata kesehatan dapat diartikan sebagai industri atau
bisnis yang terkait dengan aktivitas perjalanan ke daerah
wisata dengan tujuan memperoleh pengobatan, atau
meningkatkan kesehatan dan kebugaran.

• Pariwisata kedokteran (medical tourism) merupakan salah


satu bentuk pariwisata kesehatan, yaitu aktivitas perjalanan
wisata ke negara lain dengan tujuan utama mendapatkan
pelayanan medis, terutama terkait pengobatan penyakit-
penyakit tertentu, layanan gigi, layanan fertilitas, dan
layanan kedokteran lainnya, yang di negara maju umumnya
mahal atau tidak termasuk dalam paket yang ditanggung
dalam sistem asuransi.
Kesehatan pariwisata:
cabang ilmu kesehatan masyarakat yang mempelajari
berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan wisatawan,
kesehatan masyarakat daerah pariwisata, maupun semua
pihak yang terkait dengan industri pariwisata.

Pariwisata sehat:
dampak yang diharapkan akibat penerapan upaya- upaya
kesehatan pariwisata.
Kesehatan wisata dimulai sejak berangkat dari rumah untuk
melakukan wisata, selama perjalanan, sampai di tempat
tujuan, dan kembali dengan aman dan nyaman ke tempat
asalnya, sehingga wisatawan tersebut tidak jera untuk kembali
mengunjungi daerah wisata yang telah dikunjunginya

• kesehatan wisata meliputi upaya pencegahan, tindakan


pengobatan jika diperlukan dan kesiapan repatriasi yang
memadai ke negara asalanya. (PKWI,2012).

• Kesehatan wisata meliputi berbagai aspek medis, dan


kesehatan wisata juga termasukaspek kesehatan para
“travelers” dalam arti luas termasuk business travelers
Poin penting pariwisata
Wisatawan merupakan kelompok populasi yang
penting secara epidemiologi, karena memiliki
mobilitas yang tinggi, cepat berpindah dari satu
destinasi wisata ke destinasi lainnya (WHO,2008)

Mereka memiliki potensi terpapar penyakit dan


kejadian yang tidak diinginkan di luar tempat asal,
sehingga terkadang kasus ringan jarang dilaporkan
dan jarang mencari pengobatan.
Poin penting pariwisata
Wisatawan merupakan kelompok populasi yang penting secara epidemiologi, karena memiliki
mobilitas yang tinggi, cepat berpindah dari satu destinasiwisata ke destinasi lainnya (WHO,2008)

Mereka memiliki potensi terpapar penyakit dan kejadianyang tidak diinginkan di luar tempat asal,
sehinggaterkadang kasus ringan jarang dilaporkan dan jarang mencari pengobatan.

• Terjadinya impor penyakit ke tempat asal dan demikian juga sebaliknya, kemungkinan
ekspor penyakit ke tempat tujuan juga ada.

• Meningkatkan risiko perubahan daerah non endemis menjadi endemis terhadap suatu
penyakit.

• Peningkatan risiko kesehatan yang terkait.


Gangguan kesehatan utama akibat perjalanan wisata

1. Gangguan kesehatan karena lingkungan Sexually Transmitted Diseases


– Travel sickness (STD)
– HIV
– Bathing / diving
– Hepatitis B
– Altitude
– Heat and humidity 4. Malaria
– Sun
5. Dengue and DHF
– Insect
– Other Animals 6. Tuberculosis
– Accidents
7. Vaccinations
2. Gangguan kesehatan karena makanan 8. Special Situations
dan minuman – Extended Travel
– Diarrhoea
– Pregnancy
- Children
– Viral Hepatitis type A and E – Chronoc Diseases
– The disabled
Upaya perlindungan kesehatan terhadap wisatawan:

Makanan dan minuman yang sehat sehingga tidak menimbulkan


gangguan pencernaan (diare).
Tempat wisata yang aman sehingga tidak menimbulkan kecelakaan (masuk di
lumpur panas di Lahendong, tenggelam di taman laut bunaken). Wisatawan
merasa aman dan tidak di teror dalam istorahatnya / suasana yang nyaman (tidak
bisa tidur, ditakut-takuti, ditonton, dsb).
Wisatawan perlu keamanan sosial, tidak dirampok/dicuri barang-
barangnya.
Wisatawan dapat melakukan ibadahnya sesuai dengan kepercayaan/ agama
masing-masing.
Dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar
pelayanan bila mereka jatuh sakit.
Bila diperlukan dapat melakukan evakuasi secara cepat ke negara tempat asalnya.
Imunisasi untuk Wisatawan

vaksinasi menginitis bagi yang akan pergi ke Saudi


Arabia (Jemaah Haji),
vaksinasi yellow fever untuk yang akan pergi ke Afrika
Routinel Immunization : DPT, POLIO, CAMPAK, INFLUENZA.
Required Immunization : Yellow Fever, Cholera,
Meningococcal Meningitis.
Recommended Immunization : Hepatitis A & B,
Typhoid Fever, Japanese Encephalitis, Cholera,
Rabies.
Permasalahan kesehatan pariwisata

Survei kesehatan wisata menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi


pada travelers hampir 50% disebabklan oleh penyakit
kardiovaskuler, dan angka morbiditas tertinggi disebabkan
olehpenyakit infeksi (WHO, 2007).

Penyakit infeksi tertentu yang endemis di area tujuan wisata


tersebut seperti penularan melalui vektor nyamuk ada Malaria,
Demam berdarah dengue, chikungunya, demam kuning, limpatik
filariasis, Japanese encephalitis.

Penyakit infeksi tertentu yang endemis di area tujuan wisata


tersebut seperti penularan melalui vektor nyamuk ada Malaria,
Demam berdarah dengue, chikungunya, demam kuning, limpatik
filariasis, Japanese encephalitis.
Permasalahan kesehatan pariwisata

• Penyakit Zoonosis yang ditularkan oleh hewan kepada manusia


melalui gigitan atau kontak dengan binatang, kontak cairan dan
feses, atau konsumsi produk makanan seperti daging dan susu
yang tidak steril. Contoh penyakit zoonosis adalah Rabies,
• Penyakit akibat hubungan seksual
• Penyakit penularan melalui udara
• Kurangnya kebersihan makanan dan minuman di daerah
wisata
• Pada kolam renang dan Spa, infeksi terjadi jika disinfeksi pada
air tidak tepat dosisnya.
• Permasalahan lingkungan seperti kemacetan dan polusi
udara, air, tanah.
Peluang perkembangan kesehatan pariwisata
Peranan Kesehatan Masyarakat
• Sanitasi dan hygiene yang baik dan terkontrol

• Restaurant yang menyediakan makanan dan minuman

• Pengembangan media komunikasi kepada wisatawan yang akan


melancong ke Indonesia tentang kondisipenyakit infeksi yang
endemis di Indonesia dan upaya-upaya yang perlu dilakukan
dalam mencegah (prevention) dan melakukan tindakan
pertolongan pertama sebelum mendapatkan pengobatan
• Tenaga ahli kesehatan kerja dan lingkungan
• Vaksinasi yang diperlukan oleh wisatawan dapat bersifat wajib
• Wisatawan yang datang membutuhkan asuransi kesehatan saat
berkunjung
• Upaya pencegahan penyakit melalui promosi kesehatan yang
dilakukan pihak puskesmas dan Rumah Sakit.
SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai