Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN

PENYAKIT KARENA
PERJALANAN
PARIWISATA
PENDAHULUAN

Faktor-faktor pokok yang mempengaruhi


gangguan dalam perjalanan adalah
Melakukan perjalanan wisata pun bukan tanpa
1. model transportasi,
risiko bagi kesehatan. Orang-orang yang
2. tempat yang dikunjungi,
melakukan perjalanan berisiko mengalami
3. durasi dan musim saat perjalanan,
masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang
4. tujuan perjalanan,
dikarenakan perjalanan disebut kasus travel
5. standar akomodasi dan hygienitas makanan,
medicine.
6. perilaku wisatawan
7. riwayat kesehatan wisatawan.
KESEHATAN wisata

Kesehatan adalah salah satu faktor yang


penting dalam menunjang usaha peningkatan
arus wisata. Jika kesehatan makanan dalam
perjalanan kurang terjamin dan kesehatan
lingkungan di tempa tujuan tidak memenuhi
standar, maka wisatawan tidak akan
memperpanjang lama tinggalnya.
Kesehatan wisata dimulai sejak berangkat
dari rumah untuk melakukan wisata, selama
perjalanan, sampai di tempat tujuan, dan
kembali dengan aman dan nyaman ke tempat
asalnya, sehingga wisatawan tersebut tidak
jera untuk kembali mengunjungi daerah
wisata yang telah dikunjunginya.
Gangguan penyakit menular
karena perjalanan wisata

Menurut WHO (2001) sesuai


Internasional Travel and Health

1. Faktor Lingkungan
2. Makanan dan Minuman
3. Sexually Transmitted Diseases (STD)
4. Malaria
5. Dengue dan DHF
6. Tuberculosis
7. Vaccinations
8. Special Situations
Gangguan penyakit karena
Menurut Keystone, dkk (2009)
perjalanan wisata

Berhubungan dengan Vektor Penular

Kontak antara orang ke orang

Konsumsi makanan dan minuman

Gigitan hewan

Faktor lingkungan

Ancaman terhadap keselamatan pribadi

Psychocultural issues
Berhubungan dengan
Vektor Penular
1. Dengue

Penyakit ini banyak dijumpai pada


daerah tropis dan sub-tropis, dan
menjangkit luas di banyak negara di
Asia Tenggara. Demam berdarah
umumnya ditandai oleh demam tinggi
mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit
di belakang mata, otot dan sendi,
hilangnya napsu makan, mual-mual dan
ruam.
3. Japanese
Encephalitis (JE)

Japanese Encephalitis adalah penyakit viral biasa yang


ditransmisikan melalui nyamuk Culex ke burung, hewan
lokal, dan manusia di Asia dan Pasifik Barat. Risiko tinggi
yaitu pada mereka yang bepergian jangka pendek dan
tinggal pada wilayah pertanian di pedesaan. Khususnya
tempat dimana beras dihasilkan dan babi diternak.
2. Malaria

• Malaria adalah penyakit protozoa blood-borne yang ditularkan oleh


nyamuk Anopheles betina kepada 300-500 juta orang di daerah
tropis dan subtropics pada wilayah Afrika, Asia, dan Amerika.
Tingkat risiko infeksi penyakit ini tergantung pada musim,
ketinggian, dan wilayah geografis, dengan risiko tertinggi pada
mereka yang bepergian ke bagian tertentu Papua New Guinea, Pulau
Solomon, Vanuatu dan sub-Saharan Afrika (termasuk daerah
perkotaan). Umumnya, risiko pada wisatawan di sub kontinen India
masih rendah dan paling rendah di Amerika latin dan Asia tenggara.
Kontak antara orang
ke orang
Sexually Transmitted
Diseases

Pasangan dengan keadaan terinfeksi HIV yang merata


dan penyakit menular seksual lainnya dalam populasi
dunia, wisawatan yang memperlihatkan sikap kurang
waspada dalam berhubungan seksual memiliki risiko
yang tinggi terinfeksi penyakit ini. Walaupun sebagian
besar wisatawan memiliki perhatian khusus terhadap
penyakit HIV, mereka tetap harus mengikuti konseling
mengenai penyakit menular lainnya seperti gonorrhea,
hepatitis B, Syphilis, Herpes tipe 2 dan Granuloma
Inguimale.
Konsumsi Makanan
dan Minuman
Traveler’s diarrhea

Travelers’ diarrhea adalah masalah yang sering


muncul pada wisatawan, terutama pada mereka
yang berkunjung ke Negara berkembang.
Setengah dari pengunjung dari Negara industri
yang mengunjungi Negara berkembang
terinfeksi penyakit ini. Diare pada wisatawan
asing dan anak sekolah sangat erat kaitannya
dengan pencemaran air dan makanan.
Hepatitis A

Hepatitis A merupakan penyakit hati yang ditularkan


oleh virus. Hepatitis A ditularkan melalui air minum
dan makanan yang tidak bersih, yang tercemar oleh
kotoran manusia yang mengandung virus. Gejala
Hepatitis A ialah demam ringan, nafsu makan hilang,
mual-mual, urin berwarna gelap mengandung
bilirubin, ikterus meningkat, pembesaran hati ringan,
dan sering terasa nyeri.
Hepatitis E

Hepatitis E sangat mudah menyebar dalam lingkungan yang


cenderung buruk. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis
E atau disingkat HEV. Makanan dan minuman yang
sebelumnya sudah terkontaminasi oleh virus ini dapat dengan
mudah menularkan penyakit hepatitis E.
Gigitan Hewan
Rabies

Di negara berkembang, penularan rabies sebagian


besar melalui anjing, tetapi rabies juga pada
hewan lokal dan hewan liar termasuk kucing,
monyet dan kelelawar. Hewan penular rabies
menduduki tingkat endemik yang tinggi di bagian
Meksiko, El Salvador, Guatemala, Peru,
Colombia, Ekuador, sub-kontinen India,
Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Rabies adalah penyakit viral yang bersifat fatal yang
ditularkan melalui binatang dengan gigitan dan
goresan atau kontak langsung saliva hewan terinfeksi
dengan kulit yang memiliki luka terbuka.
Murine Typhus

Murine Typhus adalah penyakit yang disebabkan oleh


rickettsia typhi atau R. mooseri yang dapat ditularkan
melalui gigitan tikus. Gejalanya yaitu kedinginan, sakit
kepala, demam dan nyeri di seluruh tubuh.
Salah satu kasus terkait dengan Murine Typhus ini
yaitu pada 2 wisatawan asing asal Jepang yang
didiagnosis dengan Murine Typhus setelah bepergian
dari Bali. Selain itu, terdapat 2 wisatawan laki-laki
asal Perancis usia 29 dan 28 , wisatawan laki-laki usia
29 tahun asal Belgia yang mengalami sakit serius
disertai demam saat kunjungannya ke Bali, Lava, dan
Lombok).
Faktor Lingkungan
Sun Burn

Bagi wisatawan yang tinggal di wilayah yang dingin,


mendapatkan suhu tropis seperti di Indonesia merupakan
kesenangan tersendiri. Berjemur merupakan cara
menikmatinya. Selain merasakan iklim tropis Indonesia,
mereka pun banyak yang ingin tampil eksotis dengan
menggelapkan kulit secara alami.
Jika terlalu lama terpapar sinar matahari langsung dalam
waktu yang tidak seharusnya, dapat menyebabkan kulit
terbakar.
Gangguan terhadap panas dapat dihindari dengan
menjauhkan diri dari sinar matahari langsung yang
terlalu lama dan kegiatan latihan fisik yang berat.
Ancaman terhadap
Keselamatan Pribadi
Kecelakaan saat
berkendara

Penyebab utama kematian wisawatan di Negara


berkembang adalah kecelakaan dengan kendaraan
bermotor. Pada tahun 2010, sebanyak 27 wisatawan
mancanegara meninggal dunia saat menjalani perawatan
di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Rata-rata
penyebab kematian wisatawan asing ini karena kecelakaan
lalu lintas.
Psychocultular issues
Cultural shock/
adaptation

Cultural shock adalah perubahan budaya seiring dengan


perkembangan zaman dan wawasan yang makin
berkembang biasanya terjadi pada orang-orang yang
terjadi secara tiba-tiba berpindah atau dipindahkan ke
lingkungan yang baru maka sangat wajar apabila
seseorang yang masuk ke lingkungan yang baru
mengalami kesulitan dan tekanan mental.
Contohnya turis asal Hanoi, Vietnam mengalami culture
shock saat ia bepergian ke Indonesia tepatnya Lampung.
Awalnya ia berpikir bahwa mandi di pagi hari dengan air
dingin itu merupakan suatu hal yang aneh. Pada minggu-
minggu pertama, ia memilih untuk tidak mandi di pagi hari
karena menurutnya sangat dingin. Setelah 4 hari bahkan satu
minggu kemudian, ia masih merasa dingin untuk mandi di
pagi hari. Tetapi sekarang, ia mulai terbiasa mandi di pagi
hari dengan menggunakan air dingin bahkan merasa lebih
segar dan sehat dibandingkan mandi dengan menggunakan
air hangat.

Anda mungkin juga menyukai