TUGAS INDIVIDU
OLEH :
NAMA : WA ODE YUMNA ULTAMIL KARNO
NIM : G2U123045
KELAS : IKM B
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.3. Tujuan............................................................................................................2
2.1. Malaria........................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1
kepulauan Indonesia dengan jumlah kesakitan sekitar 70 juta orang atau 35 %
penduduk Indonesia yang tinggal di daerah resiko malaria. (MENKES RI, 2013)
Kelompok resiko tinggi yang rawan terinfeksi malaria adalah balita, anak,
ibu hamil dan ibu menyusui. Malaria selain mempengaruhi angka kematian
dan kesakitan balita, anak, wanita hamil dan ibu menyusui juga menurunkan
produktifitas penduduk. Kelompok resiko tinggi yang lain adalah penduduk
yang mengunjungi daerah endemik malaria seperti para pengungsi,
transmigrasi dan wisatawan. (MENKES RI, 2013)
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui Konsep Sakit Pada Penyakit Malaria Dan Hubungan
Penyakit Malaria Dengan Tiga Dimensi Penyakit (Dimensi Biologis, Dimensi
Psikologis, Dimensi Sosiologis).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Malaria
2.1.1. Definisi Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
yang dapat ditandai dengan demam, hepatosplenomegali dan anemia.
Plasmodium hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.
2.1.2. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis malaria dapat bervariasi dari ringan sampai
membahayakan jiwa. Gejala utama demam sering di diagnosis dengan infeksi
lain, seperti demam typhoid, demam dengue, leptospirosis, chikungunya, dan
infeksi saluran nafas. Adanya thrombositopenia sering didiagnosis dengan
leptospirosis, demam dengue atau typhoid. Apabila ada demam dengan ikterik
bahkan sering diintepretasikan dengan diagnosa hepatitis dan leptospirosis.
Penurunan kesadaran dengan demam sering juga didiagnosis sebagai infeksi
otak atau bahkan stroke.
Mengingat bervariasinya manifestasi klinis malaria maka anamnesis
riwayat perjalanan ke daerah endemis malaria pada setiap penderita dengan
demam harus dilakukan.
2.1.3. Anamnesis
Keluhan utama pada malaria adalah demam, menggigil, berkeringat dan
dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-
pegal. Pada anamnesis juga perlu ditanyakan:
1. Riwayat berkunjung ke daerah endemik malaria;
2. Riwayat tinggal di daerah endemik malaria;
3. Riwayat sakit malaria/riwayat demam;
4. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir;
5. Riwayat mendapat transfusi darah
2.1.4. Pemeriksaan Fisik
1. Demam (>37,5 ºC aksila)
2. Konjungtiva atau telapak tangan pucat
3. Pembesaran limpa (splenomegali)
3
4. Pembesaran hati (hepatomegali)
5. Manifestasi malaria berat dapat berupa penurunan kesadaran, demam
tinggi, konjungtiva pucat, telapak tangan pucat, dan ikterik, oliguria, urin
berwarna coklat kehitaman (Black Water Fever ), kejang dan sangat lemah
(prostration).
4
memperoleh hukuman berupa penyakt. Gejal penyakit mereka alami berupa
panas tinggi, menggigil dan muntah. Penykit tersebut dapat sembuh dengan
cara minta ampun kepada penguasa hutan, kemudian memetik daun dari
pohon tertentu, daunnya dibuat ramuan untuk diminum dan dioleskan ke
seluruh tubuh penderita. Dalam beberapa hari penderita akan sembuh dari
sakitnya.
Persepsi masyarakat mengenai penyakit diperoleh dan ditentukan ari
oenuturan secara turun menurun ynag searhana dan mudah. Sebagian besar
masyarakat telah dapat menerima atau tahu bahwa penyakit malaria ditularkan
oleh nyamuk, namun belum semua mengetahui mengenai macam spesies
Anopheles. Mereka berpendapat semua jenis nyamuk dapat menjadi penyebab
malaria. Bahkan banyak anggapan, kebiasaan dan praktek dalam masyarakat
yang mengaitkan lingkungan dengan penyakit khuusnya penyakit tropis
(malaria, DFH, Filariasis dan sebagainya).
2.2.3. Dimensi Sosiologis
Sakit dalam konsep sosiologis ini berkenaan dengan peran khusus yang
dilakukan sehubungan dengan perasaan kesakitannya dan sekaligus memiliki
tanggung jawab baru, yaitu mencari kesembuhan. Penatalaksanaan kasus
malaria berat pada prinsipnya meliputi :
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
3.1.1. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
yang dapat ditandai dengan demam, hepatosplenomegali dan anemia.
Plasmodium hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia.
Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina.
3.1.2. Diagnosis malaria ditegakkan seperti diagnosis penyakit lainnya berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
3.1.3. Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara daerah
yang satu dengan daerah yang lain. Karena persepsi masyarakat mengenai
penyakit juga bergantung dari kebudayaan yang ada dan berkembang dalam
masyarakat tersebut.
3.1.4. Sakit dalam konsep sosiologis ini berkenaan dengan peran khusus yang
dilakukan sehubungan dengan perasaan kesakitannya dan sekaligus memiliki
tanggung jawab baru, yaitu mencari kesembuhan. Penatalaksanaan kasus
malaria berat pada prinsipnya meliputi: Pemberian obat anti malaria;
Penanganan komplikasi; Tindakan penunjang dan Pengobatan simptomatik.
6
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, A., Trengginas, A. D. & Devianti, V., 2015. Konsep Sehat Dan Sakit. P. 2.