Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat karena

dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi,

balita dan ibu hamil. Malaria merupakan penyakit parasit tropis yang penting di

dunia, dan masih menjadi masalah kesehatan utama. Diperkirakan 41% penduduk

dunia bermukim di daerah berisiko tinggi terinfeksi penyakit malaria terutama di

negara tropis dan subtropics. Angka kejadian malaria 350 – 500 juta kasus setiap

tahun, dengan kematian lebih dari 1,1 juta, mayoritas kematian terjadi pada ibu

hamil dan anak usia kurang dari 5 tahun. Malaria merupakan penyebab kematian

nomor 4 di dunia setelah infeksi saluran pernapasan, HIV/ AIDS dan diare

(Sucipto, 2014).

Malaria penyakit yang dapat di tularkan oleh nyamuk. Malaria

disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

Parasit Plasmodium berkembang biak di hati orang sebelum menginfeksi dan

menghancurkan sel darah merah. Nyamuk Anopheles adalah spesies nyamuk

yang menggigit di malam hari karena lebih memilih untuk berkeliaran di daerah

gelap. Nyamuk dapat beristirahat di area luar dan dalam rumah tergantung

dengan spesies nya, juga lebih memilih untuk berkembang biak di air yang bersih

dan tidak terpolusi. Jika terkena gigitan nyamuk Anopheles dengan Malaria,

gejalanya dapat berkembang dalam waktu sepuluh hari sampai sebulan setelah

infeksi. Gejalanya meliputi demam, nyeri sendi dan otot, muntah, diare, dan

1
2

ikterus pada kasus yang parah. Pertolongan medis sangat disarankan bagi mereka

yang terkena gejala penyakit Malaria.

Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa Italia, yaitu mal (buruk) dan

area (udara) atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah rawa-rawa

yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai beberapa nama lain,

seperti demam aroma, demam rawa, demam tropik, demam pantai, demam

chagas dan demam kura (Sucipto, 2014)

Diperkirakan 35% penduduk Indonesia tinggal di daerah yang berisiko

tertular malaria. Di Indonesia terdapat 15 juta kasus malaria setiap tahun dan

30.000 diantaranya meninggal dunia. Dari 293 kabupaten/ kota di Indonesia, 167

kabupaten/ kota merupakan wilayah endemis malaria. Daerah dengan kasus klinis

tinggi dilaporkan dari wilayah timur Indonesia, seperti Provinsi Papua, Nusa

Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara dan Sulawesi Tenggara. Kawasan lain di

Indonesia yang angka malaria dilaporkan juga masih cukup tinggi adalah

Provinsi Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bengkulu dan Riau (Sucipto,

2014).

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kalimantan

Tengah pada tahun 2016 angka kesakitan malaria selama tahun 2008 - 2014

cenderung menurun dari 3,53 per 1.000 penduduk berisiko pada tahun 2008

menjadi 0.55 per 1.000 pada tahun 2014, kemudian pada tahun 2015 nilai API

sama dengan API tahun sebelumnya yaitu 0.55. Data terakhir API untuk tahun

2016 sebesar 0,19.


3

Data penderita malaria di Kabupaten Kapuas pada tahun 2018 ditemukan

410 kasus sedangkan kasus malaria didesa Teluk Palinget sebanyak 18 kasus.

Teluk Palinget adalah nama desa di wilayah Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten

Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Teluk Palinget terdiri dari

Tujuh RT dan terbagi dalam beberapa wilayah, yaitu : Handil Jajangkit, Handil

Palundu, Handil Palinget, Handil Tabalien, Handil Rambai tiga/Kaboli. Teluk

Palinget adalah kawasan pemukiman yang terletak disepanjang jalan Pemuda

yang menuju arah Palingkau.

Berdasarkan observasi awal di Desa Teluk Palinget kesadaran masyarakat

untuk melakukan upaya pencegahan malaria masih belum seperti yang

diharapkan dan juga banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang gejala

malaria, walaupun beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengupayakan

pencegahan malaria telah dilaksanakan. Sehingga peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan tentang Gejala

Penyakit Malaria Pada Keluarga di Desa Teluk Palinget ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dari

penelitian adalah bagaimanakah gambaran pengetahuan tentang gejala penyakit

malaria pada keluarga di Desa Teluk Palinget?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang gejala penyakit malaria

pada keluarga di Desa Teluk Palinget.


4

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan definisi penyakit malaria.

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan gejala klinis penyakit malaria.

c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan cara penularan penyakit

malaria.

d. Untuk mengetahui gambaran epidemiologi malaria.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Menambah pengetahuan bagi peneliti serta memberikan pengalaman

dalam melakukan penelitian.

b. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peniliti selanjutnya.

2. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat berperilaku sehat dan ditandai peran serta dalam

pencegahan penyakit malaria.

3. Bagi Institusi Poltekes Kemenkes Palangka Raya

Sebagai bahan untuk pengembangan ilmu dan penelitian tentang penyakit

malaria khususnya gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit

malaria di Desa Teluk Palinget.


5

BAB II
TINJAUAN P USTAKA

A. Konsep Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah manusia melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

pancaindra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa,

dan peraba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

Teori pengetahuan berkaitan dengan sumber-sumber pengetahuan (Notoatmodjo,

2007).

B. Konsep Penyakit Malaria

1. Definisi Penyakit Malaria

Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa Italia, yaitu mal (buruk)

dan area (udara) atau udara buruk karena dahulu banyak terdapat di daerah

rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. Malaria adalah penyakit yang

menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Infeksi

malaria bisa terjadi hanya dengan satu gigitan nyamuk. Jika tidak ditangani

dengan benar, penyakit ini bisa menyebabkan kematian (Sucipto, 2014).

2. Gejala Klinis Malaria

Gambaran khas dari penyakit malaria adalah adanya demam periodik,

pembesaran limpa dan anemia (turunnya kadar haemoglobin dalam darah).

Gejala-gejala penyakit malaria juga dipengaruhi oleh daya tahan tubuh

penderita, jenis plasmodium malaria, serta jumlah parasit yang

menginfeksinya. Waktu terjadinya infeksi pertama kali disebut masa inkubasi

5
6

sedangkan waktu diantara terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasit

malaria dalam darah disebut periode prapaten ditentukan oleh jenis

plasmodium nya. Umumnya gejala yang disebabkan oleh plasmodium

falciparum lebih berat dan lebih akut dibandingkan dengan jenis plasmodium

lainnya.

a. Demam

Biasanya sebelum timbul demam, penderita malaria akan mengeluh

lesu, sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot, kurang nafsu makan, rasa

tidak enak pada perut, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin

dipunggung. Serangan demam yang khas pada malaria terdiri dari tiga

stadium. Berikut dipaparkan stadium demam yang khas pada malaria :

1) Stadium Menggigil

Dimulai dengan perasaan kedinginan hingga menggigil.

Penderita sering membungkus badannya dengan selimut atau sarung.

Pada saat menggigil, seluruh tubuhnya bergetar, denyut nadinya cepat

tetapi lemah, bibir dan jari-jari tanganya biru serta kulitnya pucat. Pada

anak-anak sering disertai dengan kejang-kejang. Stadium ini

berlangsung 15 menit sampai satu jam yang diikuti meningkatnya suhu

badan.

2) Stadium Puncak Demam

Penderita yang sebelumnya merasa kedinginan berubah menjadi

panas sekali. Wajah penderita merah, kulit kering dan terasa panas

seperti terbakar, frekuensi pernapasan meningkat, nadi penuh dan

berdenyut keras, sakit kepala semakin hebat, muntah-muntah, kesadaran


7

menurun sampai timbul kejang (pada anak-anak). Suhu badan bias

mencapai 41ºC. stadium ini berlangsung selama dua jam atau lebih yang

diikuti dengan keadaan berkeringat.

3) Stadium Berkeringat

Penderita berkeringat banyak diseluruh tubuhnya hingga tempat

tidurnya basah. Suhu badan turun dengan cepat, penderita merasa

sangat lelah dan sering tertidur. Setelah bangun dari tidurnya, penderita

akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan sepeti biasa padahal

sebenarnya penyakit ini masih bersarang dalam tubuh penderita.

Stadium ini berlangsung 2 sampai 4 jam.

3. Cara Penularan Malaria

Penyakit malaria ditularkan secara alamiah, yaitu penularan melalui

gigitan nyamuk anopheles sp yang mengandung parasit malaria. Saat

menggigit nyamuk mengeluarkan sporosit yang masuk ke peredaran darah

tubuh manusia sampai sel-sel hati manusia. Setelah satu sampai dua minggu

digigit, parasit kembali masuk ke dalam darah dan mulai menyerang sel darah

merah dan mulai memakan haemoglobin yang membawa oksigen dalam

darah. Pecahnya sel darah merah yang terinfeksi plasmodium ini

menyebabkan timbulnya gejala demam disertai menggigil dan menybabkan

anemia.

4. Epidemiologi Malaria

Menurut epidemiologi penularan malaria secara alamiah terjadi akibat

adanya interaksi antara tiga faktor yaitu host, agent, dan environment

(lingkungan). Manusia adalah host vertebrata dari Human plasmodium,


8

nyamuk sebagai Host intervertebrata, sementara Plasmodium sebagai parasit

malaria sebagai agent penyebab penyakit yang sesungguhnya, sedangkan

faktor lingkungan dapat dikaitkan dalam beberapa aspek seperti aspek fisik,

biologi dan social ekonomi.

a. Host

1) Manusia (Host Intermediate)

Pada dasarnya setiap orang dapat terkena malaria, tetapi kekebalan

yang ada pada manusia merupakan perlindungan terhadap infeksi

Plasmodium malaria. Kekebalan adalah kemampuan tubuh manusia

untuk menghancurkan Plasmodium yang masuk atau membatasi

perkembanganya. Keadaan manusia dapat menjadi pengandung

gametosit yang dapat meneruskan daur hidup nyamuk. Manusia ada

yang dapat ditular malaria, tapi ada juga yang kebal dan tidak mudah

ditular malaria.

2) Nyamuk Anopheles sp. (Host definitive)

Nyamuk Anopheles sp. sebagai penular penyakit malaria yang

menghisap darah hanya nyamuk betina yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan mematangkan telurnya. Jenis nyamuk anopheles sp.

di Indonesia lebih dari 90 macam, dari jenis yang ada hanya beberapa

jenis yang mempunyai potensi untuk menularkan malaria.


9

b. Agent

Agent penyebab malaria ialah makhluk hidup genus Plasmodia,

Famili Plasmodiidae dari Ordo Coccidiidae. Sampai saat ini di Indonesia

di kenal empat spesies parasit malaria yaitu :

1) Plasmodium falciparum: penyebab penyakit tropika yang sering

menyebabkan malaria berat/malaria otak yang fatal, gejala

serangannya timbul berselang setiap dua hari (48 jam) sekali.

2) Plasmodium vivax: penyebab penyakit malaria tertiana yang gejala

serangannya timbul berselang setiap tiga hari. Jenis malaria ini

tersebar di seluruh kepulauan di Indonesia dan pada umumnya di

daerah endemis mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies

lainnya.

3) Plasmodium malariae : penyebab penyakit malaria quartana yang

gejala serangannya timbul berselang empat hari. Penyakit malaria

quartana meluas meliputi daerah tropic maupun daerah subtropik.

4) Plasmodium ovale : jenis ini jarang ditemui di Indonesia, banyak

dijumpai di Afrika dan Pasifik Barat. Waktu demam yang lebih

pendek dan biasanya bias sembuh spontan.

Seorang penderita dapat dihinggapi lebih dari satu jenis

plasmodium, infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed

infection). Yang terbanyak terdiri dari dua campuran, yaitu Plasmodium

falciparum dengan Plasmodium vivax atau Plasmodium malariae. Infeksi

campuran biasanya terjadi di daerah yang angka penularanya tinggi.


10

c. Lingkungan (Environment)

Lingkungan adalah sebagai factor ekstrinsik yang terdiri dari

lingkungan fisik, biologis dan social yang dapat menybabkan penyakit

termasuk penyakit malaria.

1) Lingkungan Fisik

a) Suhu

Udara sangat mempengaruhi panjang pendeknya siklus

atau masa inkubasi. Makin tinggi suhu maka makin pendek masa

inkubasi.

b) Curah hujan

Air hujan yang menyebabkan genangan-genangan air

merupakan tempat perindukan nyamuk sehingga dengan

bertambahnya tempat perindukan populasi nyamuk juga akan

bertambah penularannya.

c) Kelembaban

Kelembaban yang relative tinggi akan memperpanjang

hidup nyamuk dan juga akan memperpanjang penularan infeksi ke

orang lain.

d) Angin

Kecepatan angina pada saat matahari terbit dan terbenam

merupakan saat terbangnya nyamuk ke dalam atau keluar

rumah.jarak terbang nyamuk dapat diperpendek atau diperpanjang

tergantung arah angina.


11

e) Sinar Matahari

Pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan nyamuk

berbeda-beda, ada yang suka tempat teduh, ada yang suka tempat

terbuka dan ada juga yang hidup ditempat teduh maupun ditempat

yang terang.

f) Arus air

2) Lingkungan Kimiawi

Dari lingkungan ini pengaruhnya adalah garam atau kadar

garam dari tempat perindukan.

3) Lingkungan Biologi

Jenis tumbuhan air yang ada seperti bakau, ganggang dan

berbagai jenis tumbuhan lain yang dapat mempengaruhi kehidupan

larva nyamuk, karena dapat menghalangi sinar matahari yang masuk

atau menghalangi dari serangan makhluk hidup lain. Adanya jenis

ikan pemakan larva akan mempengaruhi populasi nyamuk disuatu

daerah.

4) Lingkungan Sosial Budaya

Faktor ini terkadang besar sekali pengaruhnya dibandingkan

factor lingkungan yang lain. Kebiasaan untuk berada diluar rumah

sampai larut malam sehingga memperbesar jumlah gigigitan nyamuk.

Penggunaan kelambu, kawat pada rumah dan penggunaan zat penolak

nyamuk yang penggunaannya berbeda sesuai dengan perbedaan status

social masyarakat akan mengurangi angka kesakitan.


12

C. Kerangka Konsep
BAIK

Pengetahuan
CUKUP
Tentang Malaria

KURANG

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati

(diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. (Nursalam, 2010).

Tabel 1 berikut menjelaskan tentang definisi operasional variabel penelitian.

Tabel 1. Definisi Operasiona Variabel Penelitian

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Pengetahuan Hal-hal yang Kuesioner 1. Pengetahuan baik, jika Ordinal
diketahui >75%
responden 2. Pengetahuan cukup,
yang berkaitan jika nilai ≥56%-75%
gejala penyakit 3. Pengetahuan kurang,
malaria jika nilai kurang dari
56% (Arikunto, 2010)
13

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara

objektif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Teluk Pelinget Kecamatan Pulau Petak

Kabupaten Kapuas.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.

Populasi pada penelitian ini adalah Keluarga di Desa Teluk Pelinget

Kecamatan Pulau Petak Kabupaten Kapuas, jumlah populasi Desa Teluk

Palinget berjumlah 999 kepala keluarga.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2006). Sampel adalah bagian dari populasi yang

13
14

akan diteliti. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.

Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini di peroleh rumus besaran

populasi Slovin dan Nursalam, yaitu digunakan dimasukkan ke dalam rumus

untuk mendapatkan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dan

Nursalam (2011):

N 999 999 999


n= = = = =99,9
1+N(d2 ) 1+999(0.1)2 1+999(0.01) 10

= 100 sampel

Keterangan:
n= jumlah sampel
N= jumlah populasi
d2= presisi (tingkat kepercayaan 90%)

3. Teknik sampling

Sampling adalah cara atau teknik untuk menentukan sampel.

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili

populasi. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampling menggunakan

teknik Stratified Random Sampling. (Nursalam, 2013).

D. Kriteria Sampel

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2010).

Dalam penelitian ini kriteria inklusinya, yaitu :

a. Keluarga di Desa Teluk Palinget

b. Bersedia untuk menjadi responden


15

c. Kepala keluarga pemegang keputusan

d. Responden memberikan informasi yang sebenarnya.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2010).

Dalam penelitian ini kriteria ekslusinya, yaitu:

a. Responden yang sakit pada saat penelitian berlangsung

b. Responden tidak ada ditempat pada saat penelitian berlangsung

c. Responden meninggal dunia.

E. Jenis Data

1. Data Primer

Adapun data primer yang dikumpulkan adalah gambaran pengetahuan

tentang gejala penyakit malaria yang diperoleh langsung menggunakan

kusioner yang dibagi ke Responden yaitu keluarga di Desa Teluk Palinget.

2. Data Sekunder

Adapun data sekunder yang dikumpulkan adalah data yang berupa

lembar jumlah kepala keluarga pada Desa Teluk Palinget yang menjadi

responden pada penelitian ini. Data tersebut di dapat dari Kecamatan Desa

Teluk Palinget.

F. Alat Pengumpul Data

Pada penelitian ini alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner

yang berisi 10 pertanyaan tentang definisi penyakit malaria, gejala penyakit


16

malaria serta penularan dan pencegahan malaria. Adapun kisi-kisi pertanyaan

dijelaskan pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 2. Kisi- Kisi Pertanyaan

Jumlah
No Pertanyaan Jumlah Soal Benar Salah
1 Definisi penyakit 1 1 0
malaria
2 Gejala Penyakit Malaria 4 4 0
3 Epidemiologi Malaria
5 3 2
Total 10 8 2

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah:

1. Mengurus izin melakukan penelitian di kelurahan

2. Mengambil data sekunder di Kecamatan Pulau Petak

3. Memilih responden sesuai dengan perhitungan sampel dan kriteria inklusi.

4. Menyebarkan kuisioner kepada keluarga yang sesuai dengan kriteria inklusi

5. Melakukan pengecekan kembali isi kelengkapan isi dari kuisioner

H. Pengolahan Dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

a. Editing/memeriksa

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan

dengan memeriksa kelengkapan dan kejelasan data. Jika terdapat

kekurangan data segera dilengkapi (Setiadi, 2013). Peneliti memeriksa

kelengkapan isi kuisioner.


17

b. Coding (memberi tanda kode)

Mengklarifikasi jawaban-jawaban dari para responden ke dalam

bentuk angka/bilangan (Setiadi, 2013). Peneliti mengelompokan jawaban

dari responden. Jika responden menjawab dengan benar nilainya 1 kalau

jawabanya salah nilainya 0.

c. Processing

Peneliti mengolah data secara manual menggunakan alat bantuan

hitung berupa kakulator.

d. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan kembali data yang telah diolah

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah analisa univariat

yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian yang berguna

untuk menjelaskan atau mendeskripsikan data secara sederhana (Notoadmojo,

2010). Analisa univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil

tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari

tiap variabel. Analisa dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian

dengan menggunakan tabel distribusi untuk mendapatkan gambaran distribusi

dan persentase dari tiap variabel.

Menurut Arikunto (2010) selanjutnya hasil untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ditunjukkan dengan presentase dengan keterangan sebagai

berikut:

a. Baik : apabila skor ≥ 76%

b. Cukup : apabila skor ≥ 56-75%


18

c. Kurang : apabila skor < 56%

Dalam hal ini yaitu distribusi, frekuensi data tersebut dihitung

presentasenya dengan menggunakan rumus:

𝑓
P= 100%
N

Keterangan:

P : persentase

f : jumlah jawaban yang benar

N: jumlah seluruh item soal

I. Etika Penelitian

1. Lembar Persetujuan

Sebelum mengisi kuisioner, peneliti menjelaskan tentang tujuan

penelitian. Responden mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau

menolak menjadi responden. Responden yang berpartisipasi dalam penelitian

diminta untuk mengisi lembar dan di tanda tangan.

2. Tanpa Nama

Responden mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang

diberikan harus dirahasiakan. Peneliti menjaga kerahasiaan identitas

responden dengan cara tidak mencantumkan nama tetapi menggunakan

inisial pada lembar pengumpul data.

3. Kerahasian

Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti hanya kelompok data

tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian
19

DAFTAR PUSTAKA

Sucipto, Cecep Dani. 2014. Manual Lengkap Malaria. Tangerang : Gosyen


Publishing.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta : Rineka
Cipta.

Nursalam. 2010. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiadi, 2013 Konsepdan Praktek Penulisan Riset Keperawatan ( Edisi 2 ),


Yogyakarta: Graha Ilmu

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.(EdisiRevisi)


Jakarta: RinekaCipta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Profil Kesehatan 2016 Provinsi


Kalimantan Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.
20

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GEJALA PENYAKIT MALARIA


PADA KELUARGA PENDERITA MALARIA DI DESA TELUK PALINGET

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Inisial :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bahwa saya bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden

penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Tentang Gejala Penyakit Malaria

Pada Keluarga Penderita Malaria Di Desa Teluk Palinget” yang akan dilaksanakan

oleh saudara Purwanto dari Program studi D III Keperawatan, Poltekkes Kemenkes

Palangka Raya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan tulus ikhlas tanpa paksaan dari pihak

manapun.

Palangka Raya, 2019


Yang menyatakan

(……………………………)
21

KUESINONER
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GEJALA PENYAKIT MALARIA
PADA KELUARGA PENDERITA MALARIA
DI DESA TELUK PALINGET
Inisial : ..........................................................
Umur : .............. Tahun

PETUNJUK SOAL
1. Pertanyaan di bawah ini merupakan pengetahuan tentang penyakit malaria
2. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan teliti sebelum menjawab
3. Berilah tanda (√) pada salah satu kolom, kolom Benar jika pernyataan Benar dan
kolom Salah jika pernyataan salah
NO Pernyataan Benar Salah
1. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan √
nyamuk
2. Apakah penderita malaria mengalami demam dan √
menggigil
3. Apakah tanda – tanda penderita malaria kuku dan mata √
kuning
4. Apakah penyakit malaria bisa di tularkan melalui √
makanan
5. Apakah kepala pusing, mual dan muntah gejala √
malaria
6. Apakah pada musim kemarau nyamuk malaria √
bertambah banyak
7. Apakah penderita malaria tidak ada nafsu makan √

8. Apakah tidur menggunakan kelambu dapat mencegah √


penyakit malaria
9. Apakah penderita malaria merasakan sakit dan nyeri di √
seluruh tubuh
10. Apakah Lingkungan merupakan penyebab penyakit √
malaria?
22

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GEJALA PENYAKIT


MALARIA PADA KELUARGA PENDERITA MALARIA DI
DESA TELUK PALINGET

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH
PURWANTO
NIM. PO.62.20.1.16.409

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2019
23

PERNYATAAN PERSETUJUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG GEJALA PENYAKIT


MALARIA PADA KELUARGA PENDERITA MALARIA DI
DESA TELUK PALINGET

Oleh :
Nama : Purwanto
NIM. PO. 62.20.1.16.409

Proposal KTI telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk diuji


Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :

Pembimbing

Untung Halajur, S.SiT., S.Pd., M.Mkes


NIP. 19651218 198503 1 002

ii
24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat, karunia-Nya dan berkat bimbingan bapak/ ibu dosen, sehingga Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan tentang Gejala Penyakit Malaria Pada

Keluarga di Desa Teluk Palinget”. Karya Tulis Ilmiah ini di susun untuk sebagai

salah satu syarat memenuhi tugas akhir Program Studi DIII Keperawatan di

Poltekkes Palangka Raya. Keberhasilan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak

lepas dari bimbingan, bantuan, dan kerjasama berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada

kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dhini, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka

Raya yang telah memberi kesempatan pada mahasiswa untuk belajar di

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya.

2. Ibu Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya yang telah banyak

memberikan petunjuk dan dukungan menempuh pendidikan.

3. Bapak Untung Halajur, S.SiT., S.Pd., M.Kes., selaku Ketua Program Studi

D-III Keperawatan yang telah banyak memberikan petunjuk dan dukungan

selama menempuh pendidikan.

4. Ibu Fina Ratih Wira Putri Fitri Yani, M. Sc., Apt selaku Pembimbing KTI saya

yang senantiasa sabar dan selalu menyemangati dalam membimbing.

iii
25

5. Dosen dan seluruh staf Politeknik Kesehatan Palangka Raya, yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di Politeknik

Kesehatan Palangka Raya.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini.

Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan pahala yang berlipat ganda

dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih

jauh dari sempurna, sehingga masukan yang membangun sangat diharapkan guna

penyempurnaan karya selanjutnya. Semoga ini bermanfaaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Palangka Raya, Maret 2019

Penulis

iv
26

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
A. Konsep Pengetahuan ............................................................................. 5
B. Konsep Penyakit Malaria ...................................................................... 5
C. Kerangka Konsep ................................................................................ 12
D. Definisi Operasional ............................................................................ 12
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 13
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 13
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................... 13
C. Populasi Dan Sampel .......................................................................... 13
D. Kriteria Sampel ................................................................................... 14
E. Jenis Data ............................................................................................ 15
F. Alat Pengumpul Data .......................................................................... 15
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 16
H. Pengolahan Dan Analisa Data ............................................................. 16
1. Pengolahan Data ............................................................................ 16
2. Analisa Data .................................................................................. 17
I. Etika Penelitian ................................................................................... 18
1. Lembar Persetujuan ....................................................................... 18
2. Tanpa Nama ................................................................................... 18
3. Kerahasian ..................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai