Anda di halaman 1dari 10

Nizar Ardiansyah 24030115130126

Ratna Dwi Ayuni 24030116130111


Zia Uzlifatul Fauzia Al H 24030116140112
Lailatul Izzah M 24030117120035
Rahmi Fauziani 24030117130061
Salma Nuha W 24030117130079
Muhammad Rifqi Iskandarsyah 24030117140006

ELISA Sandwich
Pengertian ELISA
(Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)

• Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)


adalah suatu teknik biokimia di bidang
imunologi untuk mendeteksi kehadiran
antibodi atau antigen dalam suatu sampel.

• ELISA relatif murah dan lebih aman dibanding


RIA (radio Immuno Assay) yang menggunakan
bahan radiokatif dan dapat dikerjakan di
laboratorium kecil tanpa alat pemecah
radioaktif gamma. Metode ELISA (enzym-
linked immunosorbent assay) berdasarkan
ikatan spesifik antara antigen (Ag) –
antibody(Ab).
Metode ELISA

Direct Indirect SANDWICH

Pemisahan metode dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknik ELISA kompetitif yang
menggunakan konjugat antigen-enzim atau konjugat antibodi-enzim, dan teknik ELISA
nonkompetitif yang menggunakan dua antibodi
(primer dan sekunder).
ELISA SANDWICH
• Teknik ELISA SANDWICH menggunakan antibody primer spesifik untuk menangkap
antigen yang diinginkan dan antibody sekunder tertaut enzim signal untuk mendeteksi
keberadaan antigen yang diinginkan.
• Teknik ELISA SANDWICH cenderung dikhususkan pada antigen memiliki minimal 2 sisi
antigenik (sisi interaksi dengan antibodi) atau antigen yang bersifat multivalent seperti
polisakarida atau protein. Antibody primer seringkali disebut sebagai antibody
penangkap, sedangkan antibody sekunder seringkali disebut sebagai antibody deteksi.
• Dalam pengaplikasiannya, ELISA SANDWICH dimanfaatkan untuk mendeteksi
keberadaan antigen multivalent yang kadarnya sangat rendah pada suatu larutan
dengan tingkat kontaminasi tinggi. Hal ini disebabkan ELISA SANDWICH memiliki
tingkat sensitivitas tinggi terhadap antigen yang diinginkan akibat keharusan dari
antigen tersebut untuk berinteraksi dengan kedua antibody.
Tahapan dalam ELISA SANDWICH
a) Disiapkan permukaan untuk mengikatkan antibodi
‘penangkap’ dan semua non spesifik binding sites
pada permukaan diblokir
b) Sampel berisi antigen dimasukkan dalam plate
c) Antibodi primer ditambahkan, supaya berikatan
secara spesifik dengan antigen
d) Antibodi sekunder yang berikatan dengan enzim
dimasukkan, yang akan berikatan dengan antibodi
primer.
e) Ditambahkan reagen yang dapat diubah oleh enzim
menjadi sinyal berwarna/ berfluoresensi/
elektrokimia, kemudian pengukuran absorbansi
untuk menetukan kehadiran dan kuantitas dari
antigen
Faktor yang Mempengaruhi Pengujian ELISA SANDWICH

Banyak molekul antibody penangkap Avinitas dari antibody penangkap


yang berhasil menempel pada dan antibody detector terhadap
dinding-dinding microtiter. antigen sebenarnya
Kelebihan dan Kekurangan ELISA SANDWICH

Kelebihan Kekurangan
Hanya dapat diaplikasikan untuk medeteksi Tingkat sensitivitasnya yang relatif lebih tinggi
antigen yang bersifat multivalent serta karena antigen yang diinginkan harus dapat
sulitnya mencari dua jenis antibody yang berinteraksi dengan dua jenis antibody, yaitu
dapat berinteraksi antigen yang sama pada sisi antibody penangkap dan antibody detector.
antigenic yang berbeda (epitopnya harus Mampu mengikat secara selektif antigen yang
berbeda). dikehendaki.
Contoh APLIKASI ELISA SANDWICH
Pendeteksian antigen
1. Melapisi mikrotiter plate dengan antibodi dengan membiarkan larutan berisi antigen menempel pada
dinding/ permukaan selama 30-60 menit.

2. Membilas antibodi yang tidak terikat dengan buffer.

3. Melapisi sisi-sisi tertentu yang mungkin nonspesifik dilekati oleh antigen dengan protein yang tidak
berhubungan/ nonspesifik (seperti larutan susu bubuk).

4. Membilas protein yang tidak melekat.

5. Menambahkan sampel yang akan dideteksi antigennya dan membiarkan antibodi untuk berikatan dengan
antigen spesifik dari sampel.

6. Membilas antigen yang tidak terikat.

7. Menambahkan antibody yang telah terlabeli dengan enzim dan bersifat spesifik untuk epitope yang
berbeda pada antigen sampel, sehingga terbentuk sandwich.

8. Membilas antibody-enzim yang tidak terikat.

9. Menambahkan substrat chromogenic: substrat yang tidak berwarna yang terikat ke enzim akan dikonversi
menjadi produk.

10. Inkubasi sampai muncul warna.

11. Ukur dengan spektrofotometer. Jika semakin pekat warna yang terdeteki, maka makin besar kadarantigen
spesifi dalam sampel.
Terimakasih,
Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai