KELOMPOK 12
DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya sehingga kami diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun sebagai tugas kuliah dan usaha kami dalam
meningkatkan wawasan tentang Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae”.
Kami sadari bahwa makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Walaupun kami telah berusaha dengan maksimal dan mencurahkan
segala pikiran, kemampuan yang kami miliki. Makalah kami masih banyak
kekurangan baik dari segi bahasa, pengolahan, maupun dalam penyusunannya. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tercapainya
kesempurnaan.
Pekanbaru, 3 Oktober 19
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
Daftar isi....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................2
3.1 Kesimpulan........................................................................................................16
3.2 Saran..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................17
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada abad ke – 19, Laveran menemukan pada darah penderita malaria benda
yang berbentuk pisang dan kemudian diketahui pula bahwa penyakit ini
ditularkan oleh nyamuk yang hidup di rawa- rawa. Hal ini ditemukan oleh Ross
pada tahun 1897. Penyebab penyakit ini adalah parasit dari kelas Sporozoa. Sub-
kelas Haemosporidia dari Genus Plasmodium. ( safar rosdiana, 2009)
Malaria adalah penyakit kronis dan akut yag disebabkan oleh protozoa dari
jenis Plasmodium. Ada 4 spesies yang utama dari jenis plasmodium yang
menyebabkan penyakit malaria pada manusia, yaitu: Plasmodium falciparum,
Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Yang paling
berbahaya dari spesies ini adalah Plasmodium falciparum karena akibatnya bisa
fatal dan spesies ini juga yang paling banyak menyebabkan kematian. (Banyal,
Surianti, & Dayat, 2016)
Penyebaran malaria sangat luas yakni antar garis 40° lintang selatan dan 60°
lintang utara yang meliputi lebih dari 100 negara yang beriklim tropis dan
subtropis. Penduduk yang berisiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 miliar
atau 41% dari penduduk dunia. Setiap tahun jumlah kasus malaria berjumlah
300-500 juta dan mengakibatkan 1,5 s/d 2,7 juta kematian, terutama di Afrika
Sub-Sahara. ( Rony, Andi, Arfa, 2018)
1
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah plasmodium ovale dan plasmodium malariae
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi yang
berkaitan dengan penyakit malaria yaitu plasmodium ovale dan Plasmodium
malariae.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Morfologi P.ovale mempunyai persaman dengan P.malariae tetapi perubahan
pada eritrosit yang dihinggapi parasit mirip P.vivax. trofozoit muda ber- ukuran
kira-kira 2 mikron (1/3 eritrosit ). Titik schuffner ( disebut juga titik james )
terbentuk sangat dini dan tampak jelas. Stadium trofozoit berbentuk bulat dan
kompak dengan granula pigmen yang lebih kasar tetapi tidak sekasar pigmen
P.malariae. pada stadium ini eritrosit agak membesar dan sebagian besar
berbentuk lonjong ( oval ) dan pinggir eritrosit bergerigi pada salah satu
ujungnya dengan titik schuffner yang menjadi lebih banyak. ( parasitologi
kedokteran, 2008)
4
campur P.ovale sering terdapat pada orang yang tinggal di daerah tropik
Afrika yang endemi malaria. ( parasitologi kedokteran, 2008)
5
1. Tofozoit muda
2. Trofozoit berkembang
3. Trofozoit matang
4. Skizon
5. Gametosit
6. Inti leukosit
a. trombosit
Plasmodium ovale bentuk cincin
Bentuk cincin parasit ini mempunyai sitoplasma yang besar dan kromatin
yang juga berukuran besar. Eritrosit yang terinfeksi Plasmodium ovale
berukuran normal atau lebih besar, berbentuk bulat atau lonjong dan kadang-
kadang mempunyai rumbai-rumbai (fimbriae). Kadang-kadang ditemukan
bintik Schuffner dan tidak jarang ditemukan juga eritrosit yang diinfeksi
oleh banyak parasit (multiple infection). ( Soedarto,2011 )
6
b. Plasmodium ovale bentuk trofozoit
Bentuk trofozoit tampak kompak, mempunyai kromatin berukuran besar dan
pigmen yang berwarna coklat tua. Sel darah merah yang terinfeksi parasit ini
berukuran normal atau sedikit lebih besar (sampai 1,25 x) dan berbentuk
bulat atau lonjong, sebagian diantaranya menunjukkan adanya fimbrie.
Bintik schuffner juga mungkin terlihat. ( Soedarto,2011 )
7
d. Plasmodium ovale gametosit
Parasit berbentuk bulat atau lonjong, padat dan mengisi hampir semua
bagian dari sel darah merah. Terdapat kromatin yang padat yang terletak di
bagian tepi (eksentrik) pada makrogametosit atau lebih difus pada
mikrogametosit. Juga dapat terlihat adanya pigmen coklat yang tersebar di
berbagai tempat. Eritrosit berukuran normal atau agak lebih besar, berbentuk
bulat atau lonjong, sebagian mempunyai fimbrie dan tampak adanya bintik
Schuffner. ( Soedarto,2011 )
8
dari satu jenis parasit malaria bertanggung jawab atas pola-pola yang
berbeda dari infeksi. ( Bariah dan Pusarawati,2004 )
9
p.vivax, tapi
eritrosit yang dihinggapi tidak membesar. Pada pewarnaan Giemsa
sitoplasmanya lebih tebal dan lebih gelap dan dalam sel eritrosit terdapat
titik-titi yang disebut titik Zieman. Trofozoit tua bila membulat, besarnya
kira-kira setengah eritrosit. Pada sediaan darah tipis, stadium trofozoit dapat
melintang sepanjang sel darah merah, membentuk seperti pita merupakan
bentuk yang khas pada P.malariae. Skizon muda membagi intinya dan
akhirnya terbentuk skizon matang yang mengandung rata-rata 8 buah
merozoit. Skizon matang ini mengisi hampir seluruh eritrosit dan merozoit,
biasanya mempunyai susunan yang teratur sehingga membentuk bunga
serunai atau bunga “daisy” yang disebut juga “rosert”. (Parasitologi
kedokteran, 2008 )
10
2.7 Patologi dan Gejala Klinik
Masa inkubasi pada infeksi P.malariae 18 hari kadang-kadang sampai
40 hari. Gambaran klinik hampir sama dengan infeksi P.vivax, serangan
demam lebih teratur dan terjadi sore hari. Parasit ini menyerang eritrosit
yang lebih tua. Kelainan ginjal pada infeksi menahun bersifat progresif
dengan gejala lebih berat dan prognosisnya buruk. Perjalanan penyakit tidak
terlalu berat dan anemia kurag jelas dan penyulit lain jarang. Splenomegali
dapat mencapai ukuran besar. Parasitisme asimtomatik sering
menimbulkan masalah karena darah dipakai untuk donor pada transfusi.
(Parasitologi kedokteran, 2008 )
2.8 Diagnosis
Diagnosis dari P.malariae dapat dilakukan dengan menemukan parasit
dalam darah dengan pewarnaan Giemsa. Parasit count pada P.malariae
rendah, hingga perlu ketelitian untuk menemukan parasit ini. Sering
P.malariae pada sedian darah penderita yang tidak menunjukkan gejala
klinik. (Parasitologi kedokteran, 2008 )
11
Gambaran Plasmodium malariae di dalam darah
12
1. Trofozoit muda
2. Trofozoit berkembang
3. Trofozoit dewasa (matur)
4. Skizon muda
5. Skizon muda
6. Skizon muda
7. Skizon dewasa (matur)
8. Inti leukosit
9. Trombosit
10. Sisa sel eritrosit muda
13
b. Plasmodium malariae bentuk trofozoit
14
d. Plasmodium malariae bentuk gametosit
Bentuk gametosit yang mengisi seluruh bagian sel darah merah ini
berbentuk bulat atau lonjong. Terdapat kromatin yang padat yang pada
makrogametosit terletak di bagian tepi atau tersebar (difus) pada
mikrogametosit. Terdapat pigmen berwarna coklat yang tampak tersebar.
. ( Soedarto, 2011 )
15
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
3.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Banyal, N. A., Surianti, S., & Dayat, A. R. (2016). Klasifikasi Citra Plasmodium
Penyebab Penyakit Malaria dalam Sel Darah Merah Manusia dengan
Menggunakan Metode Multi Class Support Vector Machine (SVM). ILKOM
Jurnal Ilmiah, 8(2), 111. https://doi.org/10.33096/ilkom.v8i2.54.111-118
Banyal, N. A., Surianti, S., & Dayat, A. R. (2016). Klasifikasi Citra Plasmodium
Penyebab Penyakit Malaria dalam Sel Darah Merah Manusia dengan
Menggunakan Metode Multi Class Support Vector Machine (SVM). ILKOM
Jurnal Ilmiah, 8(2), 111. https://doi.org/10.33096/ilkom.v8i2.54.111-118
17