Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA”

OLEH:

KELOMPOK 13
NAMA NIM
REYNELDY LAMAWITAK PO530320118387
RINIATY A. PELLO PO530320118388
RODY A. ALLE PO530320118389
SELVIANI K. TAMONOB PO530320118391

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KUPANG


PRODI D-III KEPERAWATAN
2020

KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah “ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA”
dengan tepat waktu.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Keperawatan Anak di Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.Dalam penulisan
makalah ini,kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya para
anggota kelompok yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga
selesai tepat waktu.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca
memberikan masukan pengetahuan terkait dengan makalah ini.kami juga sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini.

Kupang,April 2019

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ......................……………………………………………………i

DAFTAR ISI .....................................……………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................…………………………………………………… 1

1.2 Tujuan...........................................…………………………………………………… 2

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian.....................................…………………………………………………… 3

2.2 jenis-jenis parasit malaria............................................................................................. 3

2.3 Etiologi.........................................…………………………………………………… 4

2.4 Tanda dan Gejala..........................…………………………………………………… 4

2.5 Patofisiologi.................................…………………………………………………… 6

2.6 Pemeriksaan Penunjang...............…………………………………………………… 8

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Hasil Data Wawancara Mendala.…………………………………………………… 9

3.2 Pengkajian...................................…………………………………………………… 9

3.3 Diagnosa Keperawatan..............…………………………………………………… 9

3.4 Intervensi....................................……………………………………………………10

3.5 Implementasi...............................……………………………………………………11

3.6 Evaluasi.......................................……………………………………………………11

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan.................................……………………………………………………12

4.2 Saran...........................................……………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit
plasmodium antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium
falciparum, plasmodium ovale yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang
ditularkan oleh nyamuk malaia (anopheles)/, penyakit malaria dapat menyerang
semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur (dari
bayi, anak-anak, sampai dewasa), apapun pekerjaannya, penyakit malaria biasanya
menyerang yang tinggal didaerah yang mempunyai banyak genangan air yang sesuai
untuk tempat perkembangbiakan nyamuk malaria seperti persawahan, pantai,
perbukitan dan pinggiran hutan (Depkes RI, 2004).
Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2003 malaria adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh beberapa parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak
dalam sel darah merah manusia dan penyakit ini secara alami ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina. Penyakit malaria adalah salah satu penyakit yang
menular, penyakit parasit yang hidap dalam sel darah manusia yang ditularkan
melelui nyamuk malaria dari penderita malaria kepada orang lain, penyakit malaria
dapat menyerang kelompok umur dan semua jenis kelamin.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh plasmodium dan ditularkan kepada
manusia melalui vector nyamuk anopheles. (Harijanto, 2000)Malaria adalah suatu
penyakit yang ditandai oleh rasa dingin dan badan menggigil, suhu badan meningkat
dan denyut nadi cepat (Nadesul, 1995)
Untuk itu, pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai  penyakit Malaria.
Dengan mengetahui penyakit Malaria diharapkan kita semua dapat berpartisipasi
dalam mencegah timbulnya penyakit ini.

1.2 TUJUAN

4
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan MALARIA?
b. Untuk mengetahui penyebab penyakit MALARIA?
c. Etiologi
d. Tanda-tanda dan gejala penyakit MALARIA?
e. Patofisiologi
f. Pemeriksaan penunjang
g. Asuhan keperawatan malaria

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik yang di sebebkan oleh
protozoa genus plasmodium yang di tandai dengan demem,anemia,dan splenomegaly dan
di tularkan oleh sejenis nyamuk Anopeles.

Istilah malaria diambil dari dua kata bahasa Itali, yaitu mal (=buruk) dan area (=udara)

atau udara buruk karena dahulunya banyak terdapat didaerah rawa-rawa yang
mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga mempunyai beberapa nama lain, seperti
demam roma, demam rawa, demam tropic, demam pantai, demam charges, demam kura,
dan paludisme.

2.2 Jenis-jenis Parasit Malaria

Jenis Plasmodium yang banyak ditemukan di Indonesia adalah Plasmodium falciparum


dan Plasmodium vivax sedangkan Plasmodium malariae dapat ditemukan di beberapa propinsi
antara lain: Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Plasmodium ovale dapat ditemukan
dipapua.

Pada kera ditemukan spesies-spesies Plasmodium yang hampir sama dengan plasmodium
pada manusia, diantaranya plasmodium cynomology menyerupai Plasmodium vivax,
Plasmodium Knowlesi menyerupai Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae.
Plasmodium rodhaini pada simpanse di Afrika dan Plasmodium blasilianum pada kera di
Amerika Selatan yang menyerupai Plasmodium malariae.

Plasmodium Falciparum, salah satu organisme penyebab malaria dan merupakan jenis
yang paling berbahaya dibandingkan dengan yang lainnya. Spesies ini banyak menyebabkan
angka kesakitan dan kematian pada manusia. Selama perkembangan di dalam dalah Plasmodium
falciparum mengekspor berbagai jenis protein pada permukaan sel darah merah terinfeksi.
Protein pada mempengaruhi sistem imun pada tubuh manusia melalui mekanisme variasi

6
antigen. Selain itu sel darah merah yang terinfeksi tersebut dapat melekat (Cytoadhesion) pada
reseptor sel-sel endothelial tibuh menusia sehingga terhindar dari sistem imun host.

2.3 Etiologi

Ada 4 jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu:

1. Plasmodium vivax
Merupakan infeksi yang paling sering menyebabkan malaria tertian / vivax
(demam pada tiap hari ketiga).
2. plasmodium falciparum
memberikan banyak komplikasidan mempunyai perlangsungan yang cukup
ganas,mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika atau
falsiparum.(demam tiap 24-48 jam)
3. Plasmodium malariae,
jarang ditemukan dan dapat menimbulkan sindroma nefrotik dan menyebebkan
malaria quartana/malariae.(demam tiap hari ke-4)
4.  Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia
dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan
dapat sembuh spontan tanpa pengobatan, menyebabkan malaria ovale.

Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh dan spesies
plasmodiumnya. Masa inkubasi Plasmodium vivax 14-17 hari, Plasmodium ovale 11-
16 hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan Plasmodium falciparum 10-12 hari
(Mansjoer, 2001).Tetapi ada sumber lain mengatakan p.falciparum masa inkubasinya
10-13 hari, p.vivax dan ovale 12-16 hari dan p.malariae 27-37 hari.
2.4 Tanda dan gejala

a. Tanda

          Malaria adalah penyakit dengan gejala demam. Terjadi 7 hari sampai 2 minggu
sesudah gigitan nyamuk yang infektif . gejala-gejala awal adalah demam, sakit
kepala,menggigil dan muntah-muntah,sehingga jika gejelah nya ringan sukar di duga
malaria.Jika tidak di obati,dalam waktu 24 jam maria falsiparum dapt berkembang cepat
menjadi penyakit malaria yang berat dan dapat menimbulkan kematian penderita. Di

7
daerah indemis malaria infeksi yang berat pada anak-anak akan menyebabkan anemia
berat, gangguan pernapasan asidosis metabolic,atau malaria serebral. Pada orang dewasa
dapat terjadi gangguan pada berbagai macam organ tubuh.Baik pada malaria vivax dan
malaria oval,penderita dapat mengalami kekambuhan yang terjadi beberapa minggu
sampai beberapa bulan sesuda infeksi yang pertama,yang bisa di alami penderita
meskipun ia sudah meninggalkan daerah malaria. Hal ini disebabkan oleh plasmodium
yang berada didalam hati, sehingga plasmodium yang berada di dalam organ inipun harus
di berantas secara tuntas.

b. Gejala
Gejala-gejala penyakit malaria dipengaruhi oleh daya pertahanan tubuh penderita, jenis
plasmodium malaria, serta jumlah parasite yang menginfeksinya.
Waktu terjadinya infeksi pertama kali, sampai timbulnya gejala penyakit disebut sebagai
masa inkubasi, sedangkan waktu antara terjadinya infeksi sampai ditemukannya parasite
malaria di dalam darah disebut periode prapate.
Gejala klasik yaitu terjadi trias malaria( malaria proxsym)secara berurutan:
 Periode dingin
Mulai menggigil,kulit dingin dan kering , penderita sering membungkus diri
dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil sering seluruh badan bergetar
dan gigi-gigi saling terantuk,pucat samapi sianosis seperti orang
kedinginan.Periode ini berlangsung 15 menit -1 jam di ikuti dengan
meningkatnya temperatur.
 Periode Panas
Penderita muka merah,kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas badan tetap
tinggi dapat sampai 400C atau lebih,penderita membuka blanketnya, respirasu
meningkat,nyeri kepala,nyeri retro-orbital,muntah-muntah,dapat terjadi syoke
(tekanan darah turun),kesadaran delirium sampai terjadi kejang (anak). Periode ini
lebih lama dari fase dingin,dapat sampai 2 jam atau lebih,diikuti dengan keadaan
berkeringat.
 Periode berkeringat

8
Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh sampai
basah,temperatur turun, penderita merasa cape dan sering tertidur. Bila penderita
bangun akan merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan biasa.

2.5 Patofisiologi

Patofisiologi malaria adalah multifaktoral terutama berhubungan dengan


gangguan aliran darah setempat sebagai akibat melekatnya eritrosit yang mengandung
parasit pada endothelium kapiler yang berhubungan dengan penghancuran eritrosit,
pelepasan mediator endotoksin makrofag, pelepasan TNF dan sekuestrasi eritrosit yang
terinfeksi.Secara klinis, gejala dari penyakit malaria terdiri atas beberapa serangan
demam dengan interval tertentu yang diselingi oleh suatu periode dimana penderita bebas
dari demam. Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas, yaitu:

1. Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi)
pada malaria tertiana (PlasmodiumVivax dan Plasmodium Ovale). Pematangan
skizon tiap 48 jam maka periodisitas demamnya setiap hari ke 3, sedangkan malaria
kuartania (PlasmodiumMalariae) pematangannya tiap 72 jam dan periodisitas
demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam
periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil (15 menit – 1
jam), puncak demam (2 – 6 jam), dan tingkat berkeringat (2 – 4 jam). Demam
mereda secara bertahan karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh
dan ada respon imun. Gejala umum (gejala klasik) yaitu terjadinya “Trias Malaria”
(malaria proxysm) berlangsung selama 6-10 jam dan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:

a. Stadium dingin Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin.
gigi gemeretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan segala macam pakaian
dan selimut yang tersedia nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari jemarinya pucat kebiru-
biruan, kulit kering dan pucat. Penderita mungkin muntah dan pada anak-anak sering
terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam.

b. Stadium Demam Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa
kepanasan. muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit
kepala dan muntah sering terjadi, nadi menjadi kuat lagi. Biasanya penderita merasa

9
sangat haus dan suhu badan dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini
berlangsung antara 2 sampai 6 jam. Demam disebabkan oleh pecahnya skizon darah yang
telah matang dan masuknya merozoit darah ke dalam aliran darah. Pada Plasmodium
vivax dan Plasmodium ovale skizon-skizon dari setiap generasi menjadi matang setiap 48
jam sekali sehingga demam timbul setiap tiga hari terhitung dari serangan demam
sebelumnya. Nama malaria tertiana bersumber dari fenomena ini. Pada P. malaria,
fenomena tersebut 72 jam sehingga disebut malaria P. vivax/P. ovale, hanya interval
demamnya tidak jelas. Serangan demam diikuti oleh periode laten yang lamanya
tergantung pada proses pertumbuhan parasit dan tingkat kekebalan yang kemudian timbul
pada penderita. 90

a. Stadium Berkeringat Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali


sampaisampai tempat tidurnya basah. Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-
kadang sampai dibawah suhu normal. Penderita biasanya dapat tidur nyenyak. Pada
saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini
berlangsung antara 2 sampai 4 jam.

2. Splenomegali (Pembesaran limpa) Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa


mengalami kongeori menghitam dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit
dan jaringan ikat yang bertambah.

3. Anemia yang disertai malaise Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang
paling seing adalah anemia karena Plasmodium Falciparum. Anemia disebabkan oleh:
penghancuran eritrosit yang berlebihan mengakibatkan gangguan pembentukan eritrosit
karena depresi eritrosit dalam sum-sum tulang belakang; secara normal eritrosit tidak
dapat hidup lama.

4. Ikterus Ikterus adalah diskolorasi kuning pada kulit dan skIera mata akibat kelebihan
bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah produk penguraian sel darah merah (Corwin.2000).
Terdapat tiga jenis ikterus antara lain:

10
2.6 Pemeriksaan Penunjang

A. Pemeriksaan fisik

 Suhu tubuh ≥37,5‫ﹾ‬C


 Konjungtiva atau telapak tangan pucat
 Sclera ikterik
 Pembesaran limpa atau (splenomegalli)
 Pembesaran hati (thepatomegali)
2 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan dengan mikroskop
Pemeriksaan sediaan darah(SD)tebal dan tipis di puskesmas /lapanagan/rumah
sakit/laboratorium.
Klinik untuk menentukan:
 Ada tidaknya parasite malaria (positif /negatif)
 Spesies dan stadium plasmodium
 Kepadatan parasite
 Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat(rapid diagnostic test)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasite malaria ,dan
menggunakan metode imunokromatografi.Sebelum menggunaka RDT
perlu dibaca petunjuk penggunaan dan tanggal kadaluarsanya.Pemeriksan dengan
RDT tidak digunakan untuk mengevaluasi pengobat

11
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN MALARIA

3.1 Hasil Data Wawancara Mendalam

Semua data yang diperoleh melalui wawancara mendalam ditemukan bahwa semua
responden menerapkan pelayanan asuhan keperawatan pada penderita malaria dengan
pendekatan proses keperawatan melalui pengakajian, menetapkan diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi dan evaluasi (Hasdarini,M.2011, Ilmu Keperawatan Info. 2011,
Noerdjianto. 2012, Putra P. 2013), dapat diuraikan sebagai berikut:
3.2 Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah awal dalam memberikan asuhan


keperawatan,yang dikaji adalahdata fokus tentang tanda dan gejala penyakit malaria
antara lain demam periodik yang ditunjukkan dengan trias malaria yakni stadium dingin,
stadium demam dan stadium berkeringat; aktivitas ditemukan kelemahan tubuh; nutrisi
dan cairan ditemukan mual, muntah dan anoreksia; sirkulasi ditemukan suhu meningkat,
denyut nadi kuat dan cepat, tekanan darah dalam batas normal; neurosensori ditemukan
nyeri kepala, nyeri punggung; sedangkan tentang pengetahuan pasien tidak dikaji.
(Slamet,S.dkk. 2001, Medicafarma.2008, Hasdarini,M. 2011, Ilmu Keperawatan Info.
2011, Noerdjianto. 2012, Putra P. 2013).

3.3 Diagnosa keperawatan

Setelah peneliti melakukan pengkajian langkah berikutnya adalah merumuskan


diagnosa keperawatan yang sering terjadi pada asuhan keperawatan malaria yang terdiri
dari masalah kesehatan dan penyebab.

Menurut hasil penelitian bahwa semua informan dapat menetapkan diagnosa


keperawatan sesuai hasil wawancara mendalam dan studi dokumentasi pada file pasien,
antara lain:

12
1. Hipertermia berhubungan dengan penyakitnya (peningkatan metabolism) efek
langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus
2. Nyeri kepala akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular serebral
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
makanan yang tidak adekuat
4. Resiko Kurangnya volume cairan tubuh
5. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya informasi.

3.4 Intervensi

Langkah berikutnya adalah membuat rencana tindakan. Hasil penelitian


ditemukan bahwa semua infoman membuat intervensi dan aktivitas keperawatan yang perlu
ditetapkan untuk mengurangi, menghilangkan, dan mencegah masalah keperawatan klien.
Menurut Hasdarini, M. 2011, Ilmu Keperawatan Info. 2011, Noerdjianto. 2012, Putra P.
2013) bahwa rencana keperawatan malaria berdasarkan masing masing diagnosa diatas
adalah: Intervensi pada diagnosa keperawatan

1. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme efek langsung sirkulasi


kuman pada regulasi temperature, antara lain: pantau suhu pasien (derajat dan pola),
perhatikan menggigil dan diberikan selimut sampai suhu mendekati normal; berikan
kompres hangat; berikan antipiretik obat parasetamol; berikan obat anti malaria sesuai
program therapi. Intervensi pada diganosa keperawatan
2. Nyeri kepala akut, berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskular serebral, antara
lain: pertahankan tirah baring pada pasien selama fase akut.; berikan tindakan
nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala misalnya relaksasi; kolaborasi
pemberian analgesik sesuai indikasi misalnya asam mefenamat. Intervensi pada dignosa
keperawatan
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan
yang tidak adekuat, antara lain: kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai;
catat masukan makanan klien mengawasi konsumsimakanan; atur makan dalam porsi
kecil tapi sering; kolaborasi diet ke ahli gizi.Intervensi pada diagnosa keperawatan

13
4. Resiko kurangnya volume cairan tubuh, antara lain: pantau asupan dan pengeluaran
cairan; berikan minum hangat yang banyak; pantau tanda-tanda dehidrasi; berikan cairan
elektrolit sesuai kebutuhan misal cairan infu NaCl, RL Intervensi pada diagnosa
keperawatan
5. Kurang pengetahuan, mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurangnya, antara lain: berikan informasi tentang penyakit,
pengobatan dan pencegahannya; berikan informasi mengenai terapi obat – obatan,
interaksi obat, efek samping dan ketaatan terhadap program; berikan informasi tentang
kebutuhan untuk nutrisi yang tepat dan seimbang bila sedang mual dan anoreksia; berikan
informasi tentang periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal.

3.5. Implementasi
Penelitian ini mengungkapkan bahwa pada langkah implemnetasi ditemukan semua
informan melaksanakan langkah keempat adalah implementasi atau pelaksanaan tindakan
keperawatan sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan dalam rencana tindakan
keperawatan(Hasdarini,M. 2011, Ilmu Keperawatan Info. 2011, Noerdjianto. 2012, Putra P.
2013).

3.6 Evaluasi

Penelitian ini mengungkapkan bahwa semua informan melakukan evaluasi


berdasarkan kriteria rencana yang telah disusun sehingga tujuan tercapai, tujuan tercapai
sebagian dan tujuan tidak tercapai. Penelitian ini menunjukkan bahwa langkah terakhir
dari proses keperawatan pada asuhan keperawatan malaria yang dievaluasi adalah: suhu
dalam batas normal; tidak ada keluhan nyeri kepala dan punggung atau tidak terasa nyeri
badan; tidak adanya tanda-tanda kekurangan cairan; terpenuhinya kebutuhan nutrisi;
pasien memehami dan dapat mengungkapkan tentang penyakit malaria, pengobatan dan
pencegahannya(Hasdarini,M. 2011, Ilmu Keperawatan Info. 2011, Noerdjianto. 2012,
Putra P. 2013

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Malaria merupakan   penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk plasmodium
antara lain plasmodium malariae, plasmodium vivax, plasmodium falciparum, plasmodium
ovale yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang ditularkan oleh nyamuk malaia
(anopheles)/, penyakit malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun
perempuan, pada semua golongan umur (dari bayi, anak-anak, sampai dewasa). Penularaan
penyakit ini biasa secara alami, yaitu melalui gigitan nyamuk anopheles dan secara tidak
alami yaitu secara bawaan dan secara mekanik. Dan diagnosanya dapat diketahui melalui
pemeriksaan darah di laboratoium yang menggunakan mikroskof. Gejala yang ditimbulkan
bila seseorang terkena malaria adalah demam, menggigil, kepala sakit, bias disertai muntah-
muntah .
4.2 Saran
Penyakit malaria disebabkan oleh nyamuk maka mengurangi penyebaran dan
berkembang biaknya nyamuk, maka dihimbau kepada masyarakat agar hidup bersih dan
sehat : Seperti, menjaga kebersihan lingkungan, rumah, bila terkena malaria cepat berobat ke
puskesmas atau rumah sakit terdekat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Buku Saku Tatalaksana Kasus Malaria,Subdit Malaria Direktorat P2ptvz Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia

File.///c:users/Emanuel Ileatan Lewar/72.Article teks.280-1-10-20180429%20(1)PDF

16

Anda mungkin juga menyukai