Anda di halaman 1dari 15

PARASITOLOGI

TRICHINELLA
SPIRALIS
KELOMPOK II

Ilmia Putri Usnul


Cahya Sulistiyani (PO.714203191016)
Wahyudi
(PO.714203191.011)

Risky.S
(PO.714203191.031)

Julfani Sri Hilyana ariani


(PO.714203191.017) (PO.714203191.032)

04/28/2020 2
Trichinella Spiralis
Trichinosis adalah penyakit yang
Trichinella spiralis adalah suatu disebabkan oleh cacing trichinella
cacing giling kecil yang Spiralis.Larva dan bentuk dewasa
Trichinella
biasanya hidup HOSPES dari T. spiralis menginfestasi
Spiralis manusia sebagai hospes definitive
pada hewan seperti babi dan
tikus.. dan sebagai hospes intermediet
ketika larva sudah berada dalam
otot.

Trichinella spiralis atau disebut


juga cacing otot adalah hewan dari
anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk NAMA
dalam filum Nematoda.Cacing ini PENYAKIT
menyebabkan
penyakit trichinosis pada manusia, b
abi, atau tikus. Parasit masuk ke
tubuh manusia melalui daging babi
yang dimasak kurang matang.

04/28/2020 3
Morfologi Trichinella
Cacing
Spiralis Cacing
Larva Jantan Betina

Larva

Larva seekor cacing betina Panjang 1,4-1,6 mm Panjang 3-4 mm,diameter


dapat menghasilkan 1.350- ,diametes 0,04mm 0,06 mm
2.000 Bagian anterior lebih Bagian anterior lebih
 larva ditemukan dalam kista ramping dan berisi tambing dibanding posterior
mikroskopis pada urat daging stichosome , oesophagus Vulva terletak 1/5 bagiam
bergaris melintang. Ujung posterior lebih anterior tubuh
Panjang kurang lebih 100 tumpul dan mempunyai Betina yang gravid nampak
mikron, tinggal melingkar di conical papillae mengandung larva dalam
dalam kista dalam otot Cacing jantan jarang uterusnya
bergaris. dapat ditemukan karena Cacing betina berumur lebih
 Arah kista biasanya sejajar biasanya mati sesudah panjang dari yang jantan (5-7
dengan serat longitudinal otot kopulasi minggu)
Kista terbentuk dari hasil
reaksi jaringan host terhadap
parasit. 4
Otot yang mengandung kista
Larva Trichinella Spiralis

Larva yang
berada didalam
jaringan otot
pembesaran
400x

LOREM
IPSUM
Larva yang
berada didalam
jaringan otot
pembesaran
LOREM
200x
IPSUM
Pada awalnya larva di otot membentuk kista ,kista dapat hidup kurang lebih 18
bulan ,setelah itu terjadi perkapuran dalam waktu 6 bulan sampai 2 bulan larva
yang mati akan diserap kembali oleh tubuh.
5
Siklus Hidup Trichinella Spiralis

Larva yang baru
Larva lalu lahir bermigrasi
masuk ke usus melalui aliran
halus, darah dan
menembus jaringan tubuh,
Manusia terinfeksi
mukosa, dan Cacing betina tetapi  akhirnya Larva mengkista
 karena memakan
daging mentah atau menjadi dewasa hanya bertahan (encyst)
setengah matang dari dewasa dalam melepaskan 1500 di selotot sepenuhnya dalam
hewan yang terinfeksi, larva yang bisa rangka lurik. 1 - 2 bulan dan
terutama babi, babi 6 - 8 hari.   bertahan hidup
tetap hidup hingga
hutan, dan beruang. sampai 6 minggu
dari mukosa usus beberapa tahun
halus, larva sebagai
tersebut menyebar parasit intraselular.
melalui pembuluh Larva yang mati
limfe dan darah akhirnya diserap
menuju ke otot
kembali tubuh.
seran lintang dan
tumbuh di sana
sebagai kista.

6
Patologi Klinis
Gejala dan tanda dari infeksi trikinosis karena
Trichinella Spiralis akan sangat tergantung pada
stadium berat ringannya infeksi yang disebabkan
oleh cacing stadium dewasa dan stadium larva.

Pada saat cacing dewasa Trichinella spiralis mengadakan invasi (


masuk )ke mukosa usus, timbul gejala dan tanda penyakit usus
seperti sakit perut, diare, mual dan muntah. Masa tunas gejala
sakit pada.usus ini kira- kua 1 – 2 hari sesudah infeksi.Ketika
Larva Trichinella Spiralis tersebar di otot kira-kira pada hari ke 7
– 28 sesudah infeksi. Pada saat ini tim­bul gejala dan tanda
seperti nyeri otot ( mialgia ) dan radang otot ( miositis ) yang
disertai demam, eosinofilia ( rendahnya kadar sel eosinofil ) atau
hipereosinofilia ( peningkatan jumlah sel eosinofil ).

penyakit trikinosis yang disebabkan oleh stadium larva


tergantung juga pada alat yang dihinggapi ketika larva berada
di mata dapat menyebabkan sembab sekitar mata, larva berada
di sendi dapat menimbulkan gejala sakit persendian, larva
berada di saluran pernafasan dapat terjadi gejala gangguan
pernapasan dan kelemahan umum.

7
Apabila larva Trichinella spiralis menyebar ke seluruh tubuh
pada peredaran darah dan jantung, maka dapat juga terjadi
gejala dan tanda-tanda seperti kelainan jantung dan
susunan saraf pusat. Bila masa akut telah berlalu ( hingga 2
minggu ), biasanya penderita sembuh secara perlahan-
lahan bersamaan dengan dibentuknya kista dalam otot.

Pada stadium infeksi berat ( kira-kira 5000 ekor larva


Trichinella spiralis atau kilogram berat badan ) mungkin
dapat menyebabkan kematian pada penderita dalam
waktu 2 – 3 minggu, tetapi biasanya kematian terjadi
dalam waktu 4 – 8 minggu yang dsebabkan karena
terjadinya kelainan paru - paru, kelainan otak atau kelainan
jantung pada penderita trikinosis

8
DIAGNOSA
PENYAKIT
Anamnese yang menunjang diagnosa biasanya
adalah adanya riwayat memakan daging babi yang
tak dimasak dengan baik.

Gejala klinis berupa nyeri otot, bengkak otot serta


skin rash juga dapat mengarahkan diagnosa.

Diagnosa pasti dapat ditegakkan dengan menemukan


larva pada biopsi atau autopsi otot, atau pada
pemeriksaan faeces, dan ditemukannya cacing dewasa
atau larva ( sangat jarang terjadi

Beberapa pemeriksaan pembantu, yang dapat


menunjang diagnosa adalah :
1. Pemeriksaan darah : Hypereosinophilia ( 15 -
50% atau lebih ).
2. Pemeriksaan serologis / khas, tapi sulit.
3. Pemeriksaan radiologis, mungkin didapatkan
pengapuran kista pada jaringan otot.
DIAGNOSA LABORATORIUM

Melakukan pemerikaan bukan hanya


dilihat dari tanda & gejala Klinis pasien.

Hasil Di Tandai
Diagnosis pasti penyakit karena laboratorium memberikan dengan berupa benjolan memutih
Trichinella spiralis adalah dengan memberikan reaksi
melakukan pemeriksaan laboratorium pada kulit dengan diamter
positif kira-kira pada sebesar 5 mm atau lebih
melalui tes kulit dengan memakai minggu ke 3 atau
antigen yang terbuat dari larva yang dikelilingi daerah
minggu ke – 4. eritema ( kulit memerah)
Trichinella
Pemeriksaan lainnya adalah berupa
reaksi imunologi seperti tes ikat
komplemen, dan tes presipitin. 
 
Diagnosis pasti karena infeksi cacing ini
juga dapat ditegakkan dengan mencari
larva yang ada di dalam darah dan
cairan otak yang dapat dilakukan pada
hari ke 8 – 14 sesudah infeksi
Diagnosis pasti juga dapat ditegakkan
dengan melakukan biopsi otot, larva
Trichinella dapat ditemukan pada minggu
ke – 3 atau ke – 4 sesudah infeksi.
04/28/2020 10
Epidemiologi atau Penyebaran penyakit
Infeksi Trichinella spiralis terjadi karena makan daging babi
mentah atau kuran matang yang mengandung kista larva
cacing trikina. Karena pengaruh asam lambung daging kista
pecah didalam usus dan larva akan terlepas. Larva masuk
kedalam mukosa usus dan berkembang menjadi cacing
dewasa dalam waktu 2 hari. Seekor cacing betina Trichinella
spiralis  dapat melahirkan 1500 larva yang kemudian
memasuki aliran darah dan limfe ,menyebar kebagian organ
,terutama ke otot-otot gerak misalnya otot lidah
,diafragma ,mata ,laring,otot bisep,otot perut,deltoid dan otot
gastroknemius. Penyebarab terutama terutama terjadi pada
otot yang miskin glikogen. Didaerah tersebut  larva
membentuk kista  dan tetap infektif dalam waktu lama. Pada
bulan ke enam sampai bulan ke sebilan kista akan mengalami
pengapuran.
Pencegahan Penyakit
spiralis
Pengobatan Trichinella

1. Sampai sekarang obat yang dikenal paling efektif adalah


Thiabendazole.
2. Corticosteroid dan analgetika bisa juga diberikan untuk meringankan
gejala
3. Pengobatan simtomatik : Trikinosis oleh trichinella spiralis dapat
dilakukan pengobatan secara simtomatis ( mengobaii penyakit
berdasarkan gejala dan tanda yang muncul ). Sakit kepala dan nyeri
otot dapat dihilangkan dengan obat analgetik atau anti nyeri. Obat
scdatif ( untuk penenang ) kadang – kadang perlu juga terutama bila
ada kelainan susunan saraf pusat.
4. Pengobatan spesifik penyakit infeksi Trichinella spiralis dilakukan oleh
dokter pada tempat pelayanan kesehatan yaitu berupa obat cacing
spesifik.
5. Prinsip dari pengobatan Trichinella spiralis adalah menghancurkan
larva dan mengurangi respon imun yang berlebihan
6. Larvicidal : Mebendazole 200 mg 2x sehari atau thiabendazole 25 mg/kg dua
kali sehari selama 10 hari. Keduanya sangat efektif.
Pencegahan Penyakit
la spiralis
Pencegahan Trichinel

1. Berikan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara penularan penyakit ini.Dan beri penjelasan tentang perlunya
memasak daging babi atau produk dagingbabi dan daging hewan liar sebelum dikonsumsi, pada suhu yang tepat dan
dengancara yang tepat. Pada waktu dimasak hendaknya seluruh bagian daging bisamencapai suhu 710C ( 1600F ), daging
akan terlihat dari berwarna merah jambumenjadi abu – abu. Pada suhu ini larva cacing akan mati. Tindakan ini
harusdilakukan kecuali telah diketahui dengan pasti bahwa daging atau produk dagingyang akan dikonsumsi telah diolah
dengan benar baik dengan pemanasan yangtepat, dibekukan atau diiradiasi untuk membunuh trichinae.
2. Gilinglah daging babi dengan menggunakan penggilingan terpisah. Jika gilinganyang dipakai untuk menggiling daging babi
akan digunakan untuk menggilingdaging lain, bersihkan penggilingan tersebut dengan seksama.
3. Terapkan peraturan dengan ketat yang mewajibkan agar semua produk daging babiagar diradiasi pada saat proses
pengolahannya.Lakukan uji dengan teknik digesti terhadap bangkai binatang untuk mengetahui
ada tidaknya infeksi. Lakukan tes imunodiagnosis terhadap ternak babi dengan tesElisa yang sudah diakui.
4. Terapkan peraturan dengan ketat terhadap produk yang menggunakan daging babimentah yang penampilannya seperti
sudah dimasak, hanya daging yang bebastrichinae yang boleh digunakan. Peraturan ini juga diterapkan dengan
ketatterhadap produk yang secara tradisional tidak dilakukan pemanasan yang cukuppada tahap akhir proses untuk
membunuh trichinae.
5. Buat peraturan yang mewajibkan agar sisa-sisa makanan atau sampah dan sisa – sisa hewan potong dimasak terlebih
dahulu sebelum diberikan untuk makanan babi.
6. Beri penyuluhan kepada para pemburu agar memasak daging buruan merekasebelum dikonsumsi (daging buruan seperti
daging singa laut, anjing laut, babihutan, beruang dan binatang luas lainnya).
7. Pembekuan yang dilakukan terhadap tumpukan daging pada suhu tertentu cukupefektif untuk membunuh
trichinae. Misalnya daging dengan ketebalan 15 cmdisimpan pada suhu –150C ( 50F ) sebelum 30 hari atau pada
suhu –250C ( -130F )atau pada suhu lebih rendah lagi selama 10 hari akan membunuh seluruh bentukkista
trichinae. Daging yang lebih tebal hendaknya disimpan pada suhu yang lebih
rendah paling sedikit selama 20 hari. Suhu serendah ini tidak mempan terhadapstrain kutub utara yang tahan
terhadap suhu dingin yaitu T.nativa yang ditemukandi dalam daging singa laut dan beruang, jarang ditemukan
pada daging babi.
8. Radiasi sinar gamma pada dosis rendah yang dilakukkan terhadap daging babi danbangkai binatang cukup
efektif untuk mensterilkan dan dosis yang lebih tinggidapat membunuh kista larva trichinae.
9. Pengawasan Penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya. Contoh :Laporan kepada Instansi Kesehatan setempat,
seperti kasus wajib dilaporkan hampir diseluruh negara bagian di AS dan dikebanyakan negara di dunia, kelas 2B
(Lihat tentang Pelaporan Penyakit Menular).
10.Penyelidikan terhadap kontak dan sumber infeksi: Periksa seluruh anggotakeluarga lainnya dan orang-orang yang
telah menyantap daging yang didugasebagai sumber infeksi. Sita semua sisa makanan yang dicurigai tersebut.
11.Pengobatan spesifik: Pengobatan dengan albendazole (Zentel® atau mebendazole Vermox®) efektif pada
stadium intestinal dan pada stadium parasit ada diotot.Pemberian kortikosteroid ditujukan hanya bagi penderita
berat untuk mengurangigejala inflamasi apabila jantung dan SSP yang terserang. Namun pemberiankortikosteroid
ini akan menunda eliminasi cacing dewasa dari perut.Pada situasi yang sangat jarang dimana orang tahu bahwa
mereka telahmengkonsumsi daging yang terinfeksi maka pemberian obat cacing segera akanmencegah timbulnya
gejala klinis.
12.Penanggulangan wabah seperti, jika terjadi KLB, lakukan investigasi epidemiologis apabilatelah terjadi penularan
dengan pola “Common source”. Musnahkan semua sisamakanan yang tercemar dan lakukan koreksi terhadap
praktek-praktek yang tidak benar.Basmi seluruh kawanan ternak babi yang tercemar
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai