Filariasis di Indonesia disebabkan oleh tiga spesies cacing filaria : Wuchereria bancrofti
Brugia malayi Brugia timori
Daerah endemis filariasis pada umumnya adalah daerah dataran rendah, terutama di pedesaan, pantai, pedalaman, persawahan, rawa-rawa dan hutan. Secara umum, filariasis bancrofti tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Wuchereria bancroftitipe pedesaan masih banyak ditemukan di Papua, Nusa Tenggara Timur Sedangkan Wuchereria bancrofti tipe perkotaan banyak ditemukan di kota seperti di Jakarta, Bekasi, Semarang, Tangerang, Pekalongan dan Lebak. Brugia malayi tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa pulau di Maluku. Brugia timori terdapat di kepulauan Flores, Alor, Rote, Timor dan Sumba, umumnya endemik di daerah persawahan.
MORFOLOGI
Secara umum daur hidup ketiga spesies cacing tersebut tidak berbeda. Daur hidup parasit terjadi di dalam tubuh manusia dan tubuh nyamuk. Cacing dewasa (disebut makrofilaria) hidup di saluran dan kelenjar Iimfe, sedangkan anaknya (disebut mikrofilaria) ada di dalam sistem peredaran darah.
1. Makrofilaria
Makrofilaria (cacing dewasa) berbentuk silindris, halus seperti benang berwarna putih susu dan hidup di dalam sistem limfe. Cacing betina bersifat ovovivipar dan berukuran 55 - 100 mm x 0,16 mm, dapat menghasilkan jutaan mikrofilaria. Cacing jantan berukuran lebih kecil 55 mm x 0,09 mm dengan ujung ekor melingkar.
2. Mikrofilaria
Cacing dewasa betina setelah mengalami fertilisasi mengeluarkan jutaan anak cacing yang disebut mikrofilaria. Ukuran mikrofilaria 200-600 m x 8 m dan mempunyai sarung. Secara mikroskopis, morfologi spesies mikrofilaria dapat dibedakan berdasarkan : ukuran ruang kepala serta warna sarung pada pewarnaan giemsa, susunan inti badan, jumlah dan letak inti pad a ujung ekor.
Mikrofilaria Yang Ada di Indonesia dlm sediaan darah dengan pewarnaan Giemsa
SKETSA MIKROFILARIA
Gambaran Umum
W.Brancrofti: melengkung mulus B. Malayi : melengkung kaku dan patah B. Timori : melengkung kaku dan patah
Warna sarung
W.Brancrofti B. Malayi B. Timori : : : Tidak berwarna Merah Muda Tidak berwarna
Inti Badan
W.Brancrofti B. Malayi B. Timori : Halus, tersusun rapi : Kasar, berkelompok : Kasar, berkelompok
W. BRANROFTI
B. MALAYI
B. TIMORI